9 0 1 MB
1. Metode Sederhana (2V : 1H) • Metode Sederhana 2V : 1H, berasumsi bahwa beban yang bekerja akan bertambah luasnya secara Liniear terdapat kedalaman, semakin dalam maka tegangan yg terjadi akan semakin kecil
Tegangan Tanah
10
Beban Merata / Menerus B • Terjadi Pada Pondasi Lajur q
• Tegangan didistribusikan kedalam tanah tanah secara konsistensi dengan persamaan 2V :1H Dimana :
σz q B Z
= Penambahan Tegangan Vertikal (kN/m2) = Beban Merata pada pondasi (kN/m2) = Lebar Pondasi (m) = Kedalaman dari dasar pondasi(m) Tegangan Tanah
•
σz = B + Z
11
Beban Terpusat • Terjadi Pada Pondasi Tapak
• Tegangan didistribusikan kedalam tanah tanah secara konsistensi dengan persamaan 2V :1H Dimana :
σz Q q B L Z
= Penambahan Tegangan Vertikal (kN/m2) = Beban Total (kN) = Beban Merata pada pondasi (kN/m2) = Lebar Pondasi (m) = Panjang Pondasi (m) = Kedalaman dari dasar pondasi(m) Tegangan Tanah
•
σz = B + Z
dan L+Z
12
Contoh Soal • Sebuah pondasi ukuran 3x3 m2 berada diatas tanah timbunan setebal 2 m, diketahui tanah timbunan = 21 kN/m3,Tanah timbunan berdiri diatas Tanah asli tanah = 16 kN/m3 dengan Muka air tanah berada jauh dari permukaan tanah asli. Tentukan hubungan Tegangan efektif dan kedalaman yang terjadi setelah adanya Timbunan dan pondasi .
1000 kN
3x3 m2
2m
Tegangan Tanah
= 21 kN/m3
= 16 kN/m3 13
Jawaban • Setelah adanya Timbunan / Akibat beban sendiri Pada kasus ini kita dapat menggunakan persamaan dibawah ini :
Tegangan Tanah
14
2. Persamaan Boussinesq 1. Beban Titik 2. Beban Garis 3. Beban terbagi rata berbentuk empat persegi panjang 4. Beban terbagi rata berbentuk lingkaran 5. Beban terbagi rata berbentuk segi tiga memanjang tak berhingga 6. Beban terbagi rata berbentuk trapesium memanjang tak berhingga Tegangan Tanah
15
2. Persamaan Boussinesq 2.1 Beban Titik Contoh penggunaan persamaan ini pada Beban Akibat Kolom
Dimana :
σz Q Z r
= Penambahan Tegangan Vertikal (kN/m2) = Beban Titik (kN) = Kedalaman dari titik tinjua (m) = jarak horizontal dari beban titik ke titik yang ditinjau tegangannya (m)
Tegangan Tanah
16
Tegangan Tanah
17
2. Persamaan Boussinesq 2.2 Beban Garis
Dimana :
σz q Z r
= Penambahan Tegangan Vertikal (kN/m2) = Beban Merata (kN/m2) = Kedalaman dari titik tinjau (m) = jarak horizontal dari beban titik ke titik yang ditinjau tegangannya (m)
Tegangan Tanah
18
2. Persamaan Boussinesq 2.3 Beban terbagi rata berbentuk empat persegi panjang
Dimana :
σz qo b l Z
= Penambahan Tegangan Vertikal (kN/m2) = Beban Merata pada pondasi (kN/m2) = Lebar Pondasi (m) = panjang Pondasi (m) = Kedalaman dari titik tinjau (m) Tegangan Tanah
19
Tegangan Tanah
20
Contoh Soal
Tegangan Tanah
21
Tegangan Tanah
22
Contoh Soal
Tegangan Tanah
23
Tegangan Tanah
24
2. Persamaan Boussinesq 2.4 Beban terbagi rata berbentuk lingkaran
Dimana :
σz qo Z r
= Penambahan Tegangan Vertikal (kN/m2) = Beban Merata pada pondasi (kN/m2) = Kedalaman dari dasar pondasi(m) = jari-jari lingkaran (m)
Tegangan Tanah
25
Tegangan Tanah
26
2. Persamaan Boussinesq 2.5 Beban terbagi rata berbentuk segi tiga memanjang tak berhingga
Dimana :
σz q B Z R
= Penambahan Tegangan Vertikal (kN/m2) = Beban Merata pada pondasi (kN/m2) = Lebar Pondasi (m) = Kedalaman dari dasar pondasi(m) = jarak horizontal dari beban titik ke titik yang ditinjau tegangannya (m)
Tegangan Tanah
27
Tegangan Tanah
28
2. Persamaan Boussinesq 2.6 Beban terbagi rata berbentuk trapesium memanjang tak berhingga
Tegangan Tanah
29
Tegangan Tanah
30
Contoh Soal
Tegangan Tanah
31
Contoh Soal
Tegangan Tanah
32
Tegangan Tanah
33