Teknik Tes Tulis Dan Lisan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DISHA HIKARAHMI RAMFINELI (18129007) A. Teknik Tes Menurut Sudijono (2007:66) Secara bahasa, kata tes berasal dari bahasa Perancis kuno, yaitu testum dengan arti “piring untuk menyisihkan logam-logam mulia” (maksudnya dengan menggunakan alat berupa piring itu akan diperoleh jenis-jenis logam mulia yang nilainya sangat tinggi). Dalam bahasa Inggeris ditulis dengan test yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan “tes”, “ujian”, “percobaan”. Menurut Anne Anastsi (dalam Sudijono, 2007) dalam karya tulisnya berjudul Psycholoical Testing, yang dimaksud dengan tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang obyektif sehingga dapat digunakan secara meluas, serta dapat betul-betul digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu. Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan cepat dan tepat (Indrakusuma, 1993:21). Berdasarkan mendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian.



Ditinjau dari segi cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan jawabannya, tes dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: 1. Tes Lisan a. Pengertian Tes Lisan



Menurut Nurkencana (1986) Tes lisan, yaitu tes di mana tester di dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau soalnya dilakukan secara lisan, dan testee memberikan jawabannya secara lisan pula. Menurut Kusaeri (2013:196) Tes lisan adalah tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara lisan. Pertanyaan yang diajukan guru bersifat lisan (oral) yang dimana dijawab oleh siswa secara lisan pula. Jawaban yang diberikan kepada guru dapat berupa kata, frase, kalimat, ataupun paragraf yang diucapkan. Pada prinsipnya, tes lisan hampir sama dengan tes tulis bentuk uraian. Perbedaan yang terjadi pada keduanya adalah cara pelaksanaannya, tes lisan dikomunikasikan secara langsung antara guru dan murid. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa tes lisan adalah tes yang dilakukan dengan lisan, dimana pertanyaan yang diajukan dengan lisan dan dijawab dengan lisan pula. b. Macam-Macam Tes Lisan Menurut Thoha (2003:61) Dari segi persiapan dan cara bertanya, tes lisan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut : 1) Tes lisan bebas Yaitu pendidik dalam memberikan soal kepada peserta didik tanpa menggunakan pedoman yang dipersiapkan secara tertulis. 2) Tes lisan berpedoman Pendidik menggunakan pedoman tertulis tentang apa yang akan ditanyakan kepada peserta didik. Tes lisan berpedoman yaitu pendidik menggunakan pedoman tertulis tentang apa yang akan ditanyakan kepada peserta didik. Tes ini lebih mudah dalam memeriksanya karena dapat lebih mudah ditetapkan standar jawaban yang benar. c. Kegunaan tes lisan Tes lisan digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar berupa kemampuan untuk mengemukakan pendapat-pendapat atau gagasan-gagasan secara lisan. Jika bahan ajar yang diajukan sama maka ideal sekali kalau siswa mendapat perangkat soal yang sama, tetapi hal ini sulit untuk dilakukan secara serempak terhadap semua testi oleh tester yang sama.



2. Tes tulisan a. Pengertian Tes Tulisan Menurut Nurkencana (1986) Tes tertulis, yaitu tes di mana tester dalam mengajukan butir-butir pertanyaan atau soalnya dilakukan secara tertulis dan testee memberikan jawabannya juga secara tertulis. Menurut Arikunto (2002) Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepadapeserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalumerespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lainseperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa tes tulisan adalah tes yang soal-soalnya harus dijawab peserta didik dengan memberikan jawaban tertulis. b. Macam-Macam Tes Tulisan Menurut bentuk soalnya, tes tulisan dikelompokkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut : 1) Tes Obyektif Menurut Arikunto (2002) Tes Objektif adalah tes yang dibuat dengan sedemikian rupa sehingga hasil tes itu dapat dinilai secara objektif, yaitu dapat



dinilai



oleh



siapapun akan



dapat menghasilkan skor yang sama.



Karena sifatnya yang objektif ini maka tidak perlu harus dilakukan manusia. Pekerjaan tersebut



dapat



dilakukan



oleh



mesin,



oleh



misalnya



mesin scanner. Menurut Nurkencana (1986:27) Tes obyektif terdiri dari item-item yang dapat dijawab dengan jalan memilih salah satu alternatif yang benar dari sejumlah alternatif yang tersedia. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan b ahwa tes obyektif yaitu tes yang dapat dijawab dengan memilih salah satu alternative yang benar dari sejumlah yang tersedia sehingga tes itu dinilai secara objektif. Berdasarkan cara mengerjakan tes objektif, maka dikelompokkan menjadi:



a) Variasi, yang mana testee harus mensuplai jawabannya sehingga hampir tidak berbeda dengan essay test. Misalnya bentuk: (1) Completion Test (melengkapi) (2) The Short Answer (jawaban singkat) b) Variasi. Yang mana testee hanya memilih diantara jawaban yang telah disediakan bersama soalnya. Pada variasi ini ada lima bentuk tes, dimana tester harus: (1) Menyatakan apakah pernyataan itu benar atau salah (true false) (2) Memilih jawaban yang lain benar (the best answer) (3) Menjodohkan dua rentetan kata-kata yang tersedia sesuai dengan jawaban yang benar (matching test) (4) Memilih diantara alternatif-alternatif jawaban yang disediakan untuk setiap soal (multiple choice) (5) Mengelompokkan jawaban yang sesuai dengan klasifikasi masingmasing (classification) 2) Tes Subyektif (Uraian) Menurut Arikunto (2002:163) Tes subjektif pada umumnya berbentuk essay (uraian). Tes bentuk essay adalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata. Menurut Asmawi Zaenul dan NoehiNasution (dalam Thoha, 2003) tes bentuk uraian adalah butir soal yang mengandung pertanyaan atau tugas yang jawaban atau pengerjaan soal tersebut harus dilakukan dengan cara mengekspresikan pikiran peserta tes. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tes subyektif (uraian) yaitu tes yang bentuk soalnya sedemikian rupa, sehingga memberi kesempatan kepada murid untuk menjawab secara bebas dengan uraian. Bentuk tes ini terdiri dari: a) Uraian Bebas (Free Essay Test) b) Uraian Terbatas (Limited Essay Test)



DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Indrakusuma, Amir Daien. 1993. Evaluasi Pendidikan. Malang: UIN-Malang Pers. Kusaeri.2014. Acuan & Teknik Penilaian Proses & Hasil Belajar dalam Kurikulum 2013 Yogyakarta:Ar-Ruzz Media Nurkancana, Wayan & Sumartana, P.P.N.1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional. Cet ke- 4. Sudijono, Anas. 2007. Pengantara Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT: Raja Grafindo Persada, Thoha, M. Chabib. 2003. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.