Teks Wacana 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. Wacana Eksposisi



Wacana eksposisi merupakan jenis wacana untuk menerangkan sesuatu hal kepada penerima (pembaca) agar yang bersangkutan memahaminya. Dalam wacana ini, diperlukan proses berpikir. Wacana ini digunakan untuk menjawab pertanyaan “bagaimana”, karena menerangkan proses atau prosedur suatu aktivitas. Wacana ini isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Wacana eksposisi bersifat ilmiah/nonfiksi karena sumber wacana ini dapat diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian atau pengalaman. Ciri-ciri atau karakteristik karangan eksposisi a.



Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya



b.



Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data aktual)



c.



Tidak terdapat unsur memengaruhi atau memaksakan kehendak



d.



Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada



e.



Menunjukan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu



Contoh Wacana/Teks Pertalite, Harapan Baru Indonesia Pertalite merupakan bahan bakar ramah lingkungan yang diusung sebagai harapan baru bagi Indonesia. Selama masyarakat Indonesia mengenal dua jenis bahan bakar, yakni premium dan pertamax. Harga premium relatif lebih murah dari pertamax, karenanya premium menjadi pilihan bagi sebagian besar masyarakat pengendara. Berdasarkan informasi terbaru, pemerintah akan mengganti bahan bakar premium  (bensin) ke bahan bakar terbaru, pertalite. Pertalite lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan premium. Hal ini dikarenakan pada pembakaran Pertalite sempurna. Sedangkan Premium menyisakan beberapa zat berbahaya seperti CO2, CO, NOx, dan PB atau timbal yang bersifat racun.   Pertalite membuat tarikan mesin lebih baik dibandingkan dengan premium. Pertalite memiliki nilai oktan 90-91, hanya 1 poin lebih rendah dengan pertamax yakni 92. Sedangkan premium memiliki nilai oktan 88. Hal ini menjadikan mesin dengan bahan bakar pertalite lebih lincah, kecepatan lebih tinggi dan emisi gas buang lebih bersih.  Subsidi yang digunakan untuk premium cukup besar. Hal ini dikarenakan beban impornya sangat besar. Karenanya, pemerintah mencoba alternatif pertalite untuk mengurangi beban impor premium. Harga pertalite memang lebih mahal dari premium, namun lebih murah dari pertamax. Meskipun demikian, keunggulan yang ditawarkan pertalite cukuplah seimbang dengan harganya. Tidaklah berlebihan jika pertalite diusung sebagai harapan baru Indonesia untuk masa depan lebih baik.



Analisis: 1. Wacana diatas memiliki ciri-ciri : 



Menjelaskan suatu objek yaitu menjelaskan tentang bahan bakar minyak baru yaitu Pertalite yang bisa digunakan sebagai alterantif pengganti Premium.







Didalam menuliskannya, penulis telah memberikan data-data yang faktual. Contoh: Pertalite memiliki nilai oktan 90-91, hanya 1 poin lebih rendah dengan pertamax yakni 92. Sedangkan premium memiliki nilai oktan 88.







Didalam wacana eksposisi diatas tidak ditemukan unsur memengaruhi atau pemaksaan kehendak kepada pembaca. semata-mata hanya untuk menambah pengetahuan pembaca tanpa didasari maksud tertentu.







Menunjukkan analisis mengenai Pertalite atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada.



2. Wacana diatas memiliki struktur : 



Tesis Pertalite merupakan bahan bakar ramah lingkungan yang diusung sebagai harapan baru bagi Indonesia. Selama masyarakat Indonesia mengenal dua jenis bahan bakar, yakni premium dan pertamax. Harga premium relatif lebih murah dari pertamax, karenanya premium menjadi pilihan bagi sebagian besar masyarakat pengendara. Berdasarkan informasi terbaru, pemerintah akan mengganti bahan bakar premium  (bensin) ke bahan bakar terbaru, pertalite







Argumentasi



Pertalite lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan premium. Hal ini dikarenakan pada pembakaran Pertalite sempurna. Sedangkan Premium menyisakan beberapa zat berbahaya seperti CO2, CO, NOx, dan PB atau timbal yang bersifat racun. Pertalite membuat tarikan mesin lebih baik dibandingkan dengan premium. Pertalite memiliki nilai oktan 90-91, hanya 1 poin lebih rendah dengan pertamax yakni 92. Sedangkan premium memiliki nilai oktan 88. Hal ini menjadikan mesin dengan bahan bakar pertalite lebih lincah, kecepatan lebih tinggi dan emisi gas buang lebih bersih. Subsidi yang digunakan untuk premium cukup besar. Hal ini dikarenakan beban impornya sangat besar. Karenanya, pemerintah mencoba alternatif pertalite untuk mengurangi beban impor premium.  Penegasan Ulang Harga pertalite memang lebih mahal dari premium, namun lebih murah dari pertamax. Meskipun demikian, keunggulan yang ditawarkan pertalite cukuplah



seimbang dengan harganya. Tidaklah berlebihan jika pertalite diusung sebagai harapan baru Indonesia untuk masa depan lebih baik. 3. Pola pengembangan wacana eksposisi diatas adalah pertentangan atau kontras. Hal ini dapat dilihat karena penulis membandingkan Pertalite dengan Premium.



Kesimpulan: Jika dilihat dari ciri-ciri, struktur, dan kebahasaan yang digunakan penulis maka wacana diatas termasuk wacana eksposisi. Wacana/teks diatas menjelaskan suatu objek (Pertalite) secara objektif yang didukung oleh data-data yang faktual. Wacana/teks diatas juga memiliki struktur tesis, argumentasi, dan penegasan ulang sehingga dapat dikategorikan sebagai wacana/teks eksposisi. Selain itu, bahasa yang digunakan singkat, padat, dan jelas.



B. Wacana Deskripsi Wacana deskripsi adalah bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu objek atau suatu hal sedemikian rupa sehingga objek itu sepertinya dapat dilihat,dibayangkan oleh pembaca,seakan – akan pembaca dapat melihat sendiri.  Ciri-ciri : 



Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera.







Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.







Ditandai dengan penggunaan kata-kata atau ungkapan detail atau terperinci.







Digunakannya kata-kata yang bersifat evaluatif yang terlalu abstrak.







Umumnya menggunakan kata-kata yang bersifat objektif dan menggambarkan sesuatu.



Contoh teks/wacana Pasar Terapung Pasar Terapung adalah sebuah pasar tradisional yang seluruh aktivitasnya dilakukan di atas air dengan menggunakan perahu. Suasana pasar terapung yang unik dan khas adalah berdesak-desakan antara perahu besar dan kecil saling mencari pembeli dan penjual yang selalu berseliweran kian kemari dan selalu oleng dimainkan gelombang sungai. Kebanyakan para pedagang adalah wanita. Menariknya, di Pasar terapung ini juga masih berlaku barter antar pedagang. Tak ada organisasi pedagang sehingga jumlah mereka yang berjualan tak terhitung. Mereka datang untuk berjualan, dan bubar dengan sendirinya ketika matahari pagi mulai terik. Pasar terapung tidak memiliki organisasi seperti pada pasar di daratan, sehingga tidak tercatat berapa jumlah pedagang dan pengunjung atau pembagian pedagang berdasarkan barang dagangan. Pasar ini unik karena selain transaksi dilakukan di atas perahu, pedagang dan pembelinya juga tidak terpaku di suatu tempat, tetapi terus bergerak mengikuti arus sungai. Keunikan ini membuat pasar terapung ini disebut sebagai Pasar Balarut. Pasar Terapung yang terkenal di Indonesia berada di provinsi Kalimantan Selatan. Pasar Terapung di Kalsel ini mulai melakukan aktivitas transaksi jual beli pada subuh hingga pukul 10 pagi. Dari beberapa Pasar Terapung di Kalimantan Selatan, yang menjadi objek wisata terkenal adalah Pasar Terapung Muara Kuin di Banjarmasin dan Pasar Terapung Lok Baintan di Sungai Tabuk, Banjar. Pasar Terapung juga ditemukan di Thailand, Kamboja dan Vietnam. Analisis : 1. Contoh teks/wacana di atas mempunyai ciri-ciri : 



Menjabarkan suatu objek,yang digambarkan didalam teks/wacana diatas adalah Pasar Apung.







Melibatkan panca indera, contohnya dapat dilihat bahwa dari paragraf pertama yaitu Pasar Terapung adalah sebuah pasar tradisional yang seluruh aktivitasnya dilakukan di atas air dengan menggunakan perahu .







Memaparkan ciri-ciri fisik atau sifat objek, contohnya digambarkan dengan suasana pasar terapung yang unik dan khas adalah berdesak-desakan antara perahu besar dan kecil saling mencari pembeli dan penjual yang selalu berseliweran kian kemari dan selalu oleng dimainkan gelombang sungai.



3. Wacana diatas memiliki struktur : 



Identifikasi Contohnya dengan dijelaskan atau digambarkan ciri khas dari Pasar Apung tersebut.







Klasifikasi Penyusunan teks yang dibuat secara sistematis untuk mengelompokkan sesuatu berdasarkan standar yang telah ditentukan.







Deskripsi Bagian Bagian yang berisi tentang pemaparan atau gambaran secara terperinci mengenai Pasar Apung yang dibahas di dalam teks tersebut. Contohnya adalah penggambaran suasana pasar terapung yang unik dan khas adalah berdesakdesakan antara perahu besar dan kecil saling mencari pembeli dan penjual yang selalu berseliweran kian kemari dan selalu oleng dimainkan gelombang sungai.



Kesimpulan: Jika dilihat dari ciri-ciri, struktur, dan kebahasaan yang digunakan penulis maka teks/wacana diatas termasuk wacana/teks deskripsi. Wacana/teks diatas menggambarkan tentang pasar apung sehingga objek itu sepertinya dapat dilihat,dibayangkan oleh pembaca,seakan – akan pembaca dapat melihat sendiri. . Wacana/teks diatas juga memiliki struktur identifikasi, klasifikasi, dan deskripsi bagian sehingga dapat dikategorikan sebagai wacana/teks deskripsi.