Temuan Hama Oktober 2019 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HASIL INSPEKSI/MONITORING Tabel 1. Temuan Hama Tikus dan Kucing di RS Kanker Dharmais Periode Oktober 2019 Periode



Tikus



Kucing



April



4



0



Mei



2



1



Juni



1



1



Juli



1



3



Agustus



11



3



September



1



2



Oktober 2 2 Keterangan: data di atas diperoleh berdasarkan hasil inspeksi monitoring yang dilakukan setiap hari. Kategori tingkat populasi hama adalah sebagai berikut; 0 ekor = terkendali, 1-5 ekor = rendah, 5-10 = sedang, > 10 ekor = tinggi.



Grafik 1. Temuan Hama Tikus dan Kucing periode April - Oktober 2019 a. Analisa Tikus dan Kucing Populasi hama tikus pada bulan bulan Oktober 2019 adalah rendah. 2 ekor tikus ditemukan di area luar rumah sakit yaitu di area Sewage Gizi (1 ekor) dan area IPAL 1 (1 ekor). Analisa perihal temuan tikus mati di area Sewage Gizi adalah tikus berjenis tikus atap (Rattus rattus) ditemukan dalam keadaan mati di area tersebut disebabkan oleh umpan yang disebar di area luar rumah sakit dan tikus mati karena memakan umpan (racun) tersebut. Pada area IPAL 1, tikus berjenis tikus got (Rattus norvegicus) terperangkap di perangkap massal yang dipasang area tersebut. Kondisi IPAL 1 yang lembab dan kotor menjadikan



tikus senang singgah di area tersebut, lubang di dekat tangga pada area IPAL 1 dikhawatirkan menjadi akses jalur masuk tikus. •



Treatment Pengendalian Tikus Penebaran racun tikus Petrokum 0.005 BB (brodifacoum) untuk area luar dilakukan setiap 1 minggu sekali dengan dosis ±500 gram sekali penyebaran. Umpan (racun) disebar di beberapa titik di area luar rumah sakit. Penebaran racun tikus dilakukan untuk meminimalisir populasi tikus di area luar yang dikhawatirkan masuk ke area dalam rumah sakit. Pengendalian tikus di area IPAL 1 tetap dilakukan dengan memasang perangkap massal dan dilakukan pengecekan rutin dengan memasang umpan baru. Pengendalian tikus pada area dalam R. Genset dipasang perangkap massal serta peletakan paralon (rodent bait station) di depan area Genset, Nursery, dan dekat area IPAL 2. Tikus dan tanda keberadaannya tidak ditemukan di area dalam gedung rumah sakit namun tindakan pengendalian tikus tetap kami lakukan yaitu dengan rutin pengecekan dan tetap memasang perangkap massal pada area Instalasi Gizi dan perangkap lem di LINAC Basement serta plafon pantry OK dengan umpan baru.



Populasi kucing pada bulan Oktober 2019 adalah rendah. Kucing ditemukan di area luar rumah sakit yaitu di area depan ADT (1 ekor) dan area parkir mobil (1 ekor). Penyisiran dan penangkapan kucing kami lakukan dengan menggunakan jaring dan menggunakan perangkap kucing di area TPS. Kucing masuk ke area rumah sakit untuk mencari makan dan resting serta biasanya ditemukan setelah jam makan siang. Tindakan pengendalian yang tetap kami lakukan adalah penyisiran rutin perihal kucing khususnya siang hari saat jam setelah makan siang menjelang sore di area luar rumah sakit setiap hari Jumat. Kami memindahkan kucing yang tertangkap ke area yang jauh dari rumah sakit.



Tabel 2. Temuan Hama Kecoa dan Semut di RS Kanker Dharmais Periode Oktober 2019 Periode



Kecoa



Semut



April



9



54



Mei



24



46



Juni



30



50



Juli



33



60



Agustus



7



50



September



9



30



Oktober 1 8 Keterangan: data di atas diperoleh berdasarkan hasil inspeksi monitoring yang dilakukan setiap hari. Kategori tingkat populasi hama adalah sebagai berikut; 0 ekor = terkendali, 110 ekor = rendah, 10-20 = sedang, > 20 ekor = tinggi.



Grafik 2. Temuan Hama Kecoa dan Semut Periode April - Oktober 2019



Temuan Kecoa di Perangkap Hoyhoy di Area Instalasi Gizi RS Kanker Dharmais Penempatan Perangkap Kecoa Hoyhoy R. Pengolahan Snack R. Pengolahan Bahan Makanan R. Pencucian Alat R. Distribusi Makanan TOTAL



Jumlah Perangkap (buah)



Jumlah Kecoa yang Didapat (ekor) 1 2 1 1 5



1 32 19 0 52



b. Analisa Hama Kecoa dan Semut Populasi kecoa pada bulan Oktober 2019 adalah rendah. Kecoa ditemukan di sekitar area Instalasi Gizi sebanyak 1 ekor kecoa yang terdapat di R. Pencucian Alat. Beberapa analisa yang dapat disimpulkan perihal temuan kecoa (termasuk di perangkap kecoa Hoyhoy), diantaranya: -



Ruang Pencucian Alat yang seringkali basah dan lembab menyebabkan kecoa dapat datang ke tempat tersebut.



- Retakan dinding tembok yang cukup besar di salah satu sudut R. Pencucian Alat membuat kecoa Jerman (Blatella germanica) senang bersarang di sudut tembok tersebut. - Kecoa Jerman (Blatella germanica) di Ruang Pengolahan Bahan Makanan terlihat di dekat kompor dikarenakan banyak ceceran bahan makanan di lantai saat pengolahan makanan (proses masak) dilakukan dan banyak noda makanan yang menempel di selang gas belakang kompor yang sulit dibersihkan yang menyebabkan kecoa datang ke area tersebut saat siang hari setelah pengolahan bahan makanan selesai dilakukan. Retakan atau celah yang renggang pada list kayu lantai di belakang kompor maupun hampir di seluruh list kayu di ruangan tersebut menjadi indikasi sumber datangnya kecoa. - Kecoa Amerika (Periplaneta americana) ditemukan keluar dari celah saluran air yang sudah tidak terpakai di R. Pengolahan Snack. Adapun retakan pada lantai maupun list kayu yang sudah rapuh dan renggang di belakang kompor R. Pengolahan Snack juga dikhawatirkan menjadi tempat persembunyian kecoa di area tersebut. •



Treatment Pengendalian Kecoa Kecoa banyak ditemukan berkeliaran di Instalasi Gizi khususnya di sekitar area



celah/retakan tembok maupun sekitar list kayu yang telah lapuk, renggang dan kotor, maka untuk meminimalisir kecoa agar tidak mengkontaminasi makanan, dilakukan pemasangan perangkap lem berupa perangkap kecoa Hoyhoy. Kami memasang perangkap Hoyhoy sebanyak 2 buah di R. Pengolahan Bahan Makanan, 1 buah di R. Pencucian Alat, 1 buah di R. Pengolahan Snack, dan 1 buah di R. Distribusi Makanan. Selama 1 bulan pemasangan perangkap Hoyhoy, kecoa yang terperangkap di dalam perangkap Hoyhoy sebanyak 32 ekor Kecoa Jerman di R. Pengolahan Bahan Makanan, 19 ekor Kecoa Jerman di R. Pencucian Alat, dan 1 ekor Kecoa Amerika di R. Pengolahan Snack. Hal ini meminimalisir kecoa berkeliaran di lantai area Instalasi Gizi.



Pelaksanaan general treatment spraying juga dilakukan menggunakan alat B&G dengan pemakaian chemical origin (lamda cyhalothrin) dengan dosis 32 ml untuk 1 kali pemakaian B&G setiap Jumat Malam di seluruh saluran air Instalasi Gizi untuk meminimalisir kecoa yang berasal dari saluran air. Rekomendasi yang kami berikan ke pihak RS adalah perlu adanya kerjasama dengan pihak cleaning service RS agar dapat membersihkan saluran air tersebut dengan air panas agar noda-noda makanan (lemak) di saluran air bisa hilang secara keseluruhan agar tidak mengundang kecoa untuk datang.



Populasi semut pada bulan Oktober 2019 adalah rendah, ditemukan sebanyak 8 ekor, cenderung menurun signifikan dari bulan sebelumnya. Semut terlihat di area dalam rumah sakit yaitu di Ruang SMF Lantai 4 dan TPA. Ceceran makanan yang terdapat di sekitar kursi yang berada di Ruang SMF Lantai 4 dan bawah meja pada area TPA mengundang semut untuk datang. Semut berasal dari celah/retakan pada dinding tembok. •



Treatment Pengendalian Semut Kami tetap melakukan inspeksi rutin perihal keberadaan sumber datangnya semut,



dan treatment spraying menggunakan alat hand sprayer dengan chemical origin (lamda cyhalothrin) dengan dosis 6 ml pada penggunaan 1 alat hand sprayer pada sumber datangnya semut serta menginformasikan kepada pengunjung yang menempati ruangan dan cleaning service yang bertugas untuk menjaga kebersihan ruangan.



Tabel 3. Temuan Hama Lalat dan Nyamuk di RS Kanker Dharmais Periode Oktober 2019 Periode



Lalat



Nyamuk



April



88



33



Mei



91



41



Juni



112



94



Juli



227



300



Agustus



322



379



September



130



172



Oktober 136 147 Keterangan: data di atas diperoleh berdasarkan hasil inspeksi monitoring yang dilakukan setiap hari. Kategori tingkat populasi hama adalah sebagai berikut; 0 ekor = terkendali, 120 ekor = rendah, 21-40 = sedang, > 40 ekor = tinggi.



Grafik 3. Temuan Hama Lalat dan Nyamuk periode April - Oktober 2019



c.



Analisa Serangga Lalat dan Nyamuk Populasi lalat pada bulan Oktober 2019 adalah tinggi sebanyak 136 ekor, mengalami



sedikit peningkatan dibanding bulan sebelumnya. Lalat ditemukan hinggap di plafon Lobby 1, 2 dan 3, Dinding R.Mawar Lantai 8 Kamar 804, Plafon/Dinding Poli Onkologi 1, Plafon/Dinding R. Poli Faliatif, Plafon/Dinding Poli Onkologi 2 Counter 4, Dinding Ruang Rawat Inap Tulip Lantai 6 Kamar 615, Plafon Instalasi Bank Darah, Plafon Instalasi Radio Terapi, Plafon ULP Lantai 6, Plafon Instalasi ICU Lantai 3, serta Instalasi Gizi di Kaca/Meja R. Distribusi Makanan, Plafon/Dinding R. Penerimaan Bahan Makanan, Meja R. Staff Administrasi Gizi, Dekat Wastafel R. Gudang Makanan Basah dan Plafon/Dinding R. Pencucian Alat. Populasi terbanyak adanya lalat terdapat di plafon Lobby 3 (56 ekor) dan plafon Lobby 2 (35 ekor) . Lalat masuk melalui pintu masuk rumah sakit baik lobby maupun pintu masuk belakang rumah sakit. Lalat juga masuk melalui pintu yang terbuka (jarang tertutup kembali) di area masjid yang langsung terhubung dengan lantai 2 rumah sakit. Pemasangan alat insect killer di 3 titik pada Lantai 3 R.OK meminimalisir masuknya lalat secara langsung ke berbagai ruangan seperti R. Prosedur Diagnostik, Instalasi Bedah Sentral, HCU, dan ICU. Beberapa analisa yang dapat menyebabkan lalat hijau (Lucilia sericata) masuk ke dalam area rumah sakit (Lobby lantai 2) adalah : -



Lalat bersumber dari TPS warga yang letaknya bersebelahan dan menempel pada tembok rumah sakit.



-



Ruang tunggu koridor lantai 2 yang ramai oleh pasien dan keluarga pasien khususnya pada pagi sampai siang hari.



-



Pasien dan pengunjung yang datang dan membawa makanan dari luar yang menyebabkan lalat datang karena aroma yang ditimbulkan oleh makanan tersebut.



-



Letak Foodcourt di lantai 2 juga dapat mengundang lalat datang dikarenakan aroma makanan yang ditimbulkan cukup kuat. Beberapa analisa yang dapat menyebabkan lalat hijau (Lucilia sericata) masuk ke



dalam area rumah sakit, khususnya lalat yang berada di lobby lantai 3, ICU, HCU, dan OK: -



Lalat berasal dari lobby lantai 2 dan terbang menuju plafon lobby lantai 3.



-



Lalat masuk melalui akses masuk pintu lantai 3 menuju ruang ICU, HCU dan OK.



-



Ruang tunggu yang ramai oleh pengunjung pasien HCU dan ICU dan beberapa kali ditemukan pengunjung pasien membuka jendela ruang tunggu.



-



Pengunjung pasien yang membawa makanan dan makanan dapat menimbulkan aroma yang dapat mengundang lalat datang.



-



Pintu OK yang sering terbuka ketika banyak pasien yang melakukan operasi serta pintu Instalasi HCU yang selalu terbuka saat jam besuk merupakan akses masuk lalat.



-



Aroma darah (amis) dari ruang operasi yang dapat mengundang lalat datang.







Treatment Pengendalian Lalat Untuk pengendalian lalat, kami melakukan treatment rutin dengan raket elektrik dan alat perangkap lalat (seperti ketapel) untuk bagian plafon gedung RS, pemasangan flycatcher di area Instalasi Gizi (Pintu Masuk dan R. Penerimaan Bahan Makanan) untuk meminimalisir lalat langsung masuk ke beberapa ruangan di Gizi dan pemasangan insect killer di Lantai 3 (Depan Instalasi Prosedur Diagnostik, Depan Instalasi Bedah Sentral, Pintu Belakang OK) untuk meminimalisir lalat langsung masuk ke berbagai ruangan di Lantai 3 seperti ICU, HCU, dan R. OK lainnya. Treatment intensif di area tempat sampah dalam gedung RS dengan raket elekrik dan juga area luar dengan cara melakukan residual treatment secara rutin dengan menaburkan umpan lalat flygard dengan dosis ±50 gram sekali treatment pada satu area serta secara bergantian menggunakan alat B&G dengan chemical origin (lamda cyhalothrin) dengan dosis 32 ml untuk 1 kali pemakaian B&G di sekitar area kantin dan TPS serta memasang perangkap lalat berupa pohon lalat (berupa sedotan) pada beberapa area yang terdapat lalat seperti di tembok RS dekat TPS warga dan area kantin.



Populasi hama nyamuk pada bulan Oktober 2019 adalah tinggi, ditemukan sebanyak 147 ekor nyamuk yang terdapat di beberapa area rumah sakit. Nyamuk paling banyak ditemukan di R. Formula Gizi (32 ekor) dan R. Loker Karyawan Gizi (25 ekor), serta R. Laundry (17 ekor). Terdapat beberapa analisa yang menyebabkan nyamuk berjenis Culex sp ini banyak ditemukan di R. Formula dan R. Loker Karyawan Instalasi Gizi, serta R. Laundry : -



R. Loker Karyawan Instalasi Gizi menjadi sumber sarang nyamuk dikarenakan banyak tumpukan barang dan makanan di area tersebut dan kondisi ruangan tersebut kurang rapi dan kurang penerangan. Nyamuk banyak aktif di area tersebut pada sore hari.



-



Saluran air di R. Formula juga menjadi indikasi sumber datangnya nyamuk di area tersebut.



-



Banyaknya tumpukan barang di R. Laundry dan di luar area Laundry ada beberapa tanaman serta pintu yang sering terbuka membuat nyamuk senang singgah di ruangan tersebut.







Treatment Pengendalian Nyamuk Kami tetap melakukan treatment rutin dengan menggunakan raket elektrik serta general treatment dengan spraying menggunakan alat B&G dengan chemical origin (lamda cyhalothrin) dengan dosis 32 ml untuk 1 kali pemakaian alat B&G seminggu sekali pada saluran air di Instalasi Gizi serta penggunaan misting ULV di gedung Diklat dengan chemical origin (lamda cyhalothrin) dengan dosis 50 ml untuk 1 kali pemakaian alat misting ULV dan pada area dalam dan luar dilakukan penaburan abate pada genangan-genangan air seperti tampungan air pada pot tanaman serta dilakukan fogging pada area luar rumah sakit seminggu sekali.



d. Analisa Hama Lainnya Analisa hama lain yang ada di sekitar Rumah Sakit Kanker Dharmais adalah lalat limbah (rongo) sebanyak 23 ekor yang ada di Toilet Lobby Lantai 4 (15 ekor) dan R. Staff Administrasi Laundry (8 ekor). Lalat limbah banyak ditemukan di toilet-toilet tersebut dimana tempat perindukannya berada di saluran air kamar mandi yang kotor karena bahan organik yang terperangkap pada saluran pembuangan air menjadi sumber makanan rongo. Rongo dapat masuk ke R. Staff Administrasi Laundry melalui celah pipa AC, rongo tersebut berasal dari area IPAL 2. Kami tetap melakukan pengendalian dengan menggunakan raket



elektrik secara rutin dan treatment spraying menggunakan alat B&G dengan chemical origin (lamda cyhalothrin) dengan dosis 32 ml untuk 1 kali pemakaian alat B&G seminggu sekali pada sumber saluran pembuangan air.



e. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Populasi hama tikus pada bulan bulan Oktober 2019 adalah rendah. 2 ekor tikus ditemukan di area luar rumah sakit yaitu di area Sewage Gizi (1 ekor) dan area IPAL 1 (1 ekor) Penebaran racun tikus rutin dilakukan di area luar seminggu sekali. Di dalam gedung tidak ditemukan tikus namun kami tetap melakukan pengendalian dengan pengecekan rutin dan pemasangan kembali perangkap massal maupun perangkap lem dengan umpan baru di beberapa titik yang berbeda seperti di R. Pantry OK, R. LINAC Basement dan area Instalasi Gizi. Populasi kucing pada bulan Oktober 2019 adalah rendah. Kucing ditemukan di area luar rumah sakit yaitu di area depan ADT (1 ekor) dan area parkir mobil (1 ekor). Tindakan pengendalian kucing yang kami lakukan adalah penyisiran rutin kucing di area luar rumah sakit agar kucing tidak masuk ke dalam area rumah sakit. Populasi kecoa pada bulan Oktober 2019 adalah rendah. Kecoa ditemukan di sekitar area Instalasi Gizi sebanyak 1 ekor yang ditemukan di R. Pencucian Alat. Kami tetap melakukan treatment intensif dengan menggunakan perangkap kecoa Hoyhoy di beberapa titik seperti di R. Pengolahan Snack, R. Pengolahan Bahan Makanan, R. Pencucian Alat, dan R. Distribusi makanan, serta spraying area dan saluran air di instalasi gizi agar kecoa tidak datang kembali. Populasi semut pada bulan Oktober 2019 adalah rendah, ditemukan sebanyak 8 ekor. Semut terlihat di area dalam rumah sakit yaitu di Ruang SMF Lantai 4 dan TPA. Indikasi yang mengundang semut datang adalah sebagian besar berasal dari sisa-sisa makanan yang berceceran di lantai yang belum dibersihkan. Kami tetap melakukan inspeksi rutin perihal keberadaan sumber datangnya semut dan treatment spraying pada sumber datangnya semut. Populasi lalat pada bulan Oktober 2019 adalah tinggi sebanyak 136 ekor. Populasi terbanyak adanya lalat terdapat di plafon Lobby 3 (56 ekor) dan plafon Lobby 2 (35 ekor). Adanya pemasangan insect killer di beberapa titik lantai 3 R.OK meminimalisir masuknya lalat secara langsung ke berbagai ruangan seperti R. Prosedur Diagnostik, Instalasi Bedah Sentral, HCU, dan ICU.



Populasi hama nyamuk pada bulan Oktober 2019 adalah tinggi, ditemukan sebanyak 147 ekor nyamuk yang terdapat di beberapa area rumah sakit. Nyamuk paling banyak ditemukan di R. Formula Gizi (32 ekor) dan R. Loker Karyawan Gizi (25 ekor), serta R. Laundry (17 ekor). Kami tetap melakukan treatment rutin dengan menggunakan raket elektrik serta general treatment dengan spraying menggunakan alat B&G seminggu sekali pada saluran air di Instalasi Gizi dan pada area dalam & luar dilakukan penaburan abate pada genangan-genangan air seperti tampungan air pada pot tanaman serta dilakukan fogging seminggu sekali.



Saran -



Melakukan pembersihan dan pembenahan celah list kayu lantai yang sudah renggang yang terletak hampir di seluruh R. Pengolahan Makanan dan Pengolahan Snack dan retakan lantai di belakang kompor R. Pengolahan Snack di Instalasi Gizi agar meminimalisir adanya kecoa.



-



Menjaga kebersihan khususnya di sekitar tong sampah dan area-area yang lembab dan menutup tong sampah apalagi ketika kondisi tong sampah yang sudah penuh harus segera dibersihkan agar tidak mengundang kecoa dan semut.



-



Menutup kembali segala akses pintu dan jendela yang langsung mengarah ke luar area rumah sakit untuk meminimalisir lalat dan nyamuk masuk ke area dalam rumah sakit.



-



Melakukan sosialisasi singkat terhadap karyawan instalasi gizi dan cleaning service untuk melakukan pembersihan segera setelah selesai melakukan pengolahan makanan di area Instalasi Gizi.



-



Melakukan sosialisasi kepada para pengunjung atau pasien mengenai kebersihan lingkungan dan bahaya adanya hama yang datang di sekitar rumah sakit



-



Melakukan sosialisasi singkat terhadap security dan pegawai rumah sakit agar menutup pintu akses masuk serangga terbang dari area luar agar tidak masuk ke dalam ruangan rumah sakit.



-



Melakukan pemasangan air curtain di pintu utama masuk Lobby 1 untuk meminimalisir lalat dan nyamuk masuk.



f. Rencana Tindak Lanjut -



Merotasi perangkap tikus untuk menarik tikus agar masuk perangkap.



-



Menaburkan abate secara rutin seminggu sekali pada genangan air terutama di area tampungan air pot, dan kaleng bekas di area luar sekitar rumah sakit.



-



Meningkatkan treatment intensif untuk mengendalikan serangga terbang yang masih mengganggu dengan misting, residual spray, dan juga terutama area tempat pembuangan sampah yang berada di luar area rumah sakit seperti TPS warga.



-



Melakukan monitoring intensif terhadap kucing, menangkap dan mengusirnya supaya tidak masuk ke area sekitar rumah sakit.



-



Inspeksi rutin pada genangan air untuk mencegah timbulnya perkembangbiakan nyamuk pada genangan air dan menaburkan abate pada tempat tersebut.



-



Mengganti umpan yang sudah tidak layak dengan yang baru.



-



Melakukan sosialisasi singkat terhadap pasien, pengunjung, serta karyawan rumah sakit agar selalu menjaga kebersihan dan membuang sisa makanan yang tercecer.



-



Melakukan sosialisasi singkat agar pintu diusahakan agar selalu tertutup untuk meminimalisir hama masuk ke dalam ruangan.