Teorema Thevenin Dan Norton [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TEOREMA THEVENIN DAN NORTON Muhammad Muzhar, Wahyuni Sri Malinda, dan Rizki Andhiny Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah UIN Alauddin Makassar



Abstrak Telah dilakukan praktikum elektronika dengan judul “Teorema Thevenin dan Norton”. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronik Jurusan Pendidikan Fisika. Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat memahami dan menerapkan rangkaian setara Thevenin dan rangkaian setara Norton. Variabel yang diukur dalam praktikum ini adalah kuat arus pada rangkaian norton, tegangan dan hambatan pada rangkaian thevenin. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa untuk mengukur tegangan pada rangkaian thevenin dan kuat arus pada rangkaian norton yaitu dengan menghubungsingkat hambtan beban atau Rl, sedangkan untuk mengukur besar hambatan thevenin power suplay harus dihubung singkat. Pembahasan pada praktikum ini adalah untuk rangkaian pertama dimana RL dipasang secara parallel dengan Vs didapat nilai eth sama dengan Vs. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil praktikum ini adalah pada rangkaian setara Thevenin nilai tegangan keluaran tetap meskipun arus yang mengalir berbeda pada tegangan yang sama. Pada rangkaian setara Norton nilai arus yang dihasilkan tetap meskipun hambatan yang digunakan atau yang dipasang pada keluarannya berbeda pada tegangan yang sama. Kata kunci : ε



Th



, RTh, IN dan RL



TUJUAN



digantikan dengan sebuah resistor bernilai



Tujuan dari percobaan ini adalah 1. agar mahasiswa dapat menghitung nilai



ε



Th,



RTh, dan IN dengan RL



dipasang secara seri dengan power supply. 2. agar mahasiswa dapat menghitung nilai



ε



R3=(R1×R2)//R1+R2.



Hambatan



R3



ini



disebut sebagai hambatan setara R1 dan R2 dan



biasa



ditulis



sebagai



R3=R1//R2.



Pengertian hambatan setara tidak hanya digunakan untuk dua hambatan paralel saja. Akan tetapi untuk segala macam hubungan antara beberapa buah hambatan.



RTh, dan IN dengan RL



Dengan menggunakan rangkaian kita dapat



dipasang secara paralel dengan



membahas perilaku suatu alat elektronika



power supply.



berdasarkan pengukuran pada keluaran



Th,



tanpa mengetahui rangkaian dalamnya(Tim



METODE EKSPERIMEN



Dosen Elektronika, 2015:21). Untuk rangkaian resistansi,theorema



Teori Singkat A. Theorema Thevenin Northon Dua buah hambatan R1 dan R2 yang dihubungkan



secara



paralel



dapat



thevenin



menyatakan



bahwa



setiap



rangkaian kutub dua linear yang terdiri dari resistor dan sumber (baik yang bebas maupun yang tidak bebas), hal ini dapat



dinyatakan sebagai suatu rangkaian berupa



linear,active, positive yang berisi satu atau



sebuah sumber tegangan dengan resistor



lebih tegangan (Nahvi,2003:45). Dengan menggunakan rangkaian



serinya, yang disebut rangkaian setara thevenin. Juga dapat diwakli oleh sumber arus dengan konduktansi simpangannya, yang dikenal sebagai rangkaian setara northon.



Rangkaian



setara



northon



merupakan kembaran atau dual rangkaian thevenin (Mismail,1995:10). Teorema thevenin menyediakan sarana



setara kita dapat membahas suatu alat elektronika berdasarkan pengukuran pada keluaran tanpa mengetahui rangkaian di dalamnya. Rangkaian setara thevenin yang merupakan penjelmaan dalil thevenin. Dalil ini menyatakan setiap rangkaian dengan dua ujung atau gerbang tunggal



untuk mengurangi sebuah rangkaian linear



dapat digantikan dengan suatu sumber



yang rumit menjadi rangkaian ekuivalen



tegangan tetap (Sutrisno,1986:3). Berdasarkan uraian di atas maka



ketika ada dua terminal khusus (biasanya output). Rangkaian setara thevenin terdiri dari sumber tegangan dan resistor seri (Buchia,1996:95). Teorema northon menyatakan bahwa arus



yang



mengalir



disetiap



dapat disimpulkan bahwa dalam theorema thevenin setiap rangkaia kutub dua linear yang terdiri dari dua resistor dan suatu sumber tegangan dapat disetarakan berupa



cabang



sebuah sumber tegangan seri dengan



jaringan adalah sama dengan yang akan



resistornya. Sedangkan teorema thevenin



mengalir dalam cabang yang terhubung di



merupakan kembaran dari northon dimana



sumber energy listrik, arus pendek sirkuit



rangkaian yang



yang sama dengan arus yang mengalir



dengan suatu rangkain yang sederhana



dalam singkat sirkuit di cabang dan



yang terdiri atas satu sumber arus tetap



hambatan internal yang sama dengan



yang parallel terhadap suatu hambatan.



resistansinya yang muncul di cabang hubung terbuka (Bird,2003:172). Dari rangkaian ekuivalen hubungan



pendek



diterapkan



jika dalam



rumit dapat disetarakan



Alat dan Komponen Alat dan komponen yang digunakan dalam praktikum ini adalah:



terminal, seperti yang disarankan oleh



Kegiatan 3.1 : Menghitung



garis putus-putus saat akan menghasilkan.



dan IN.



Jelas bahwa saat ini arus I dari rangkaian



ε



Th,



RTh,



1. Alat



ekuivalen northon. Rangkaian tersebut



a. Multimeter digital



2 buah



akan setara satu sama lain. Oleh karena itu



b. Power Supply



1 buah



I=V/R. Jika kedua V dan I telah ditentukan dari rangkaian aktif maka Rc/V/I. Jaringan



2. Komponen



a. Kabel Penghubung



9 buah



Definisi Operasional Variabel



b. Potensiometer B 10 K



1 buah



c. Resistor 10 Ω



1 buah



d. Resistor 56 Ω



1 buah



e. Resistor 60 Ω



1 buah



Kegiatan 3.1 : Menghitung



f. Resistor 100 Ω



1 buah



dan IN dengan RL



g. Resistor 129 Ω



1 buah



h. Resistor 470 Ω



1 buah



i. Resistor 500 Ω



1 buah



Definisi



operasional



variable



pada



percobaan ini adalah: ε



Th,



RTh,



1. Variabel Kontrol a. Resistansi resistor adalah nilai hambatan yang dipasang pada rangkaian untuk menghitung



Kegiatan 3.2 : Hubungan tegangan beban (VL) dan arus beban (IL)



nilai ε



Th



, RTh dan IN.



b. Resistansi resistor beban (RL)



1. Alat



adalah nilai resistansi resistor



a. Multimeter digital



1 buah



pada potensiometer dengan tipe



b. Power Supply



1 buah



potensiometer yaitu B10K. c. Tegangan sumber adalah



2. Komponen a. Kabel Penghubung



9 buah



besarnya



beda



b. Potensiometer B 10 K 1 buah



yang



c. Resistor 10 Ω



1 buah



bersumber



d. Resistor 56 Ω



1 buah



e. Resistor 60 Ω



1 buah



f. Resistor 100 Ω



1 buah



ketika



g. Resistor 129 Ω



1 buah



terhubung



h. Resistor 470 Ω



1 buah



diganti



i. Resistor 500 Ω



1 buah



ammeter. b. ε Th,



potensial



mengalir



atau



dari



power



supply. 2. Varibal Respon a. IN adalah arus yang diukur hambatan singkat dengan



beban dan



alat



adalah



RL ukur



tegangan



Identifikasi Variabel



thevenin yang dapat dgunakan



Kegiatan 1 Menentukan Rth, Eth, dan IN



untuk



1. Variabel Kontrol :



Resistansi



resistor dan resistansi resistor beban



(RL)



dan



sumber (Vs) 2. Variabel Respon : dan IN



tegangan Rth,,



Eth,



mengukur



tegangan



beban (RL) pada saat hambatan beban



dibuka



dan



diganti



dengan voltmeter. c. RTh adalah hambatan thevenin atau nilai hambatan yang di ukur pada saat sumber tegangan



dihubung singkat dan hambatan beban (RL) dilepas.



dan IL



resistansi



potensiometer



yang akan digunakan 2. Memilih 3 buah resistor



dari



beberapa resistor yang disiapkan 3. Mengukur nilai pada resistor



memanipulasi untuk



dengan menggunakan ohmmeter 4. Mengetes potensiometer 5. Mengukur tegangan pada power



memperoleh nilai VL dan IL 2. Variabel Kontrol a. Resistansi resistot adalah nilai



supply



hambatan yang dipasang pada



dengan



menggunakan



voltmeter 6. Merangkai alat dan komponen



rangkaian untuk menghitung nilai ε



RTh,



dengan power supply. 1. Menyiapkan alat dan komponen



1. Variabel Manipulasi Potensiometer adalah alat yang untuk



Th,



dan IN dengan RL dipasang secara seri



Kegiatan 3.2 : Membandingkan besar VL



digunakan



ε



Kegiatan 3.1 : Menghitung



seperti pada gambar berikut:



, RTh dan IN.



Th



b. Tegangan



sumber



adalah



R3



R1



besarnya beda potensial yang mengalir atau bersumber dari Vs



No.



ε Th



RTh



IN



1



4,83



138



0,04



R2



power supply. c. Varibal Respon 1. VL adalah besarnya tegangan



Gambar 3.1



RL



: Rangkaian Thevenin



7. Mengganti potensiometer menjadi voltmeter dan mengukur tegangan



yang nilainya diperoleh dari



thevenin antara titik A dan B



pengukuran tegangan dengan menggunakan



voltmeter



dan



R3



R1



satuannya volt. 2. IL adalah besarnya arus yang nilainya diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan



dengan ammeter



Vs



R2



V



dan



satuannya ampere. Prosedur Kerja Prosedur kerja pada percobaan ini



Gambar 3.2



R3



R1



: Rangkaian Thevenin



pengukur ε



adalah: Vs



R2



Th



V



8. Mengukur besar resistansi total R1



pada rangkaian dengan melepaskan power supply (rangkaian dihubung



R3



RL



Vs



singkat tanpa beban)



R3R2



Gambar 3.4



: Rangkaian Thevenin



7. Mengukur besarnya kuat arus dan tegangan pada hambatan beban (VL dan IL) 8. Mencatat hasil pengamatan pada Gambar 3.3



: Rangkaian



table



Thevenin pengukur RTh HASIL DAN PEMBAHASAN



9. Mencatat hasil pengamatan pada table



A. Hasil Pengamatan Hasil pengamatan dalam percobaan ini



Kegiatan 3.2 : Membandingkan besar VL dan IL 1. Menyiapkan alat dan komponen yang akan digunakan 2. Memilih 4 buah resistor



dari



adalah sebagai berikut. Kegiatan 4.1: Menghitung nilai



RTh , dan



I N , dimana



ε Th ,



R L disusun



beberapa resistor yang disiapkan 3. Mengukur nilai pada resistor



secara seri terhadap power Supply.



dengan menggunakan ohmmeter 4. Mengetes potensiometer 5. Mengukur tegangan pada power



BU Ohmmeter : 2000



supply



dengan



R1 : 100



Ω



Ω



menggunakan



voltmeter 6. Merangkai alat dan komponen seperti pada gambar berikut:



BU Voltmeter



: 20 V



R2



: 500



Ω R3 NST ohmmeter : 1 : 60



Ω



R1



R3



Ω R2



R



RL



NST Voltmeter : 0,01 V



Kegiatan 4.2: Menghitung nilai



RTh , dan



I N , dimana



: 9,73



ε Th ,



R L disusun



secara paralel terhadap power Supply. BU Ohmmeter : 2000



R1 : 129



Ω



Ω



BU Voltmeter



: 20 V



R2



: 500



Ω



NST ohmmeter : 1 : 56



3



4,51



2,35 ×10



4



4,39



3,37 ×10



5



4,29



4,01 ×10



6



3,87



6,85 ×10



−3 −3



−3 −3



Kegiatan 4.4 : mengetahui hubungan VL dan IL dengan 4 buah resistor No.



VL



IL



1



4,31



0,49 ×10−3



2



4,27



0,67 ×10−3



3



4,18



1,29× 10−3



4



4,03



2,05 ×10−3



5



3,95



2,75 ×10−3



6



3,21



7,10 ×10−3



R3



Ω



Ω B. Analisis data



NST Voltmeter : 0,01 V



RL



: 9,73



Analisis data dalam percobaan ini adalah sebagai berikut.



Ω



Kegiatan 4.1 : menghitung nilai



R4



: 60



No.



ε Th ,



Ω



RTh , dan ε Th



RTh



IN



1 4,45 180 0,07 Kegiatan 4.3 : mengetahui hubungan VL dan IL dengan 3 buah resistor No.



VL



IL



1



4,78



5,20 ×10−4



2



4,67



1,16 ×10−3



I N , dimana



R L di susun



secara seri terhadap power supply 1. Menghitung nilai



ε Th =



ε Th



R2 .V R 1+ R 2+ R 3 s



2. Menghitung nilai



RTh



RTh =( R1 /¿ R2 )+ R 3 3. Menghitung nilai



IN



IN=



Vs



dengan menggunakan 3 buah resistor yang



R 1 + ( R 2 ¿ / R3 )



diberikan tegangan sumber sebesar 5,22 volt diperoleh nilai



I N , dimana



R L di susun



ε



Th



= 3,86 volt, RTh



= 193,16 Ω dan IN =0,022 A Dari data tersebut, dapat dilihat



R2 ε Th = .V R 1+ R 2 + R 4 s



bahwa nilai hasil analisis dan nilai hasil pengukuran tidak memiliki perbedaan yang



RTh



cukup besar. Perbedaan tersebut dapat



RTh =((R1 + R 4)/¿ R2 ) + R 3



IN=



diberikan tegangan sumber sebesar 5.32 Volt diperoleh nilai



ε Th 1. Menghitung nilai



3. Menghitung nilai



= 4,35 volt, RTh



dengan menggunakan 4 buah resistor yang



secara paralel terhadap power supply



2. Menghitung nilai



Th



= 139,33 Ω dan IN =0,035 A. Sedangkan



ε Th , Kegiatan 4.2 : menghitung nilai RTh , dan



ε



dikarenakan oleh kesalahan pembulatan



IN



angka dibelikang koma sehingga percobaan yang kami lakukan dapat



Vs R 1 + ( R 2 ¿ / R3 ) + R 4



dikatakan berhasil. Kegiatan 4.2 : membandingkan besar tegangan beban (V) dan arus beban (I)



Kegiatan 4.1: Menghitung nilai



ε Th



,



Pada percobaan ini kami mengukur nilai V1 dan I1 dan membandingkannya. Kami



RTh



, dan



IN



,



melakukan dua percobaan yaitu dengan menggunakan 3 buah resistor dan dengan



Pada percobaan ini kami



menggunakan 4 buah resistor yang



melakukan dua kegiatan yaitu menghitung



nilainya yaitu R1= 100 Ω , R2= 500 Ω ,



nilai ε



R3=56 Ω dan R4= 60 Ω. Pada percobaan



Th,



RTh, dan IN dengan



menggunakan 3 resistor yang nilai R1= 100 Ω , R2= 500 Ω , R3=56 Ω dan dengan menggunakan 4 buah resistor yang nilainya R1= 129 Ω , R2= 500 Ω, R3= 56 Ω dan R4= 60 Ω . Pada pengukuran



dengan menggunakan 3 buah resistor diperoleh nilai VL secara berturut-turut yaitu 4,78 volt, 4,67 volt, 4,51 volt, 4,39 volt, 4,29 volt dan 3,87 volt. sedangkan nilai IL yaitu 5,2 mA, 1,16 mA, 2,35 mA, 3,37 mA, 4,01 mA dan 6,85 mA.



Sedangkan dengan menggunakan 4 buah resistor diperoleh nilai VL secara berturutturut yaitu 4,31 volt, 4,27 volt, 4,18 volt, 4,03 volt, 3,95 volt dan 3,21 volt dan nilai IL secara berturut-turut yaitu 0,49 mA, 0,67 mA, 1,29 mA, 2,05 mA dan 7,10 mA.. Berdasarkan data yang diperoleh dapat



nilai



tegangan



tegangan



sumber



thevenin



(Vs), ( ε



Th



),



hambatan thevenin (RTh) dan arus northon



(IN)



dengan



menyederhanakan rangkaian yang rumit menjadi lebih sederhana. 2. Hubungan antara tegangan beban



disimpulkan bahwa semakin besar



(VL) dan arus beban (IL) adalah



tegangan beban yang diperoleh maka arus



dengan



yang mengalir pada hambatan beban



perbandingan antara besar tegangan



semakin kecil. Dapat disimpulkan bahwa



VL dan IL



nilai tegangan dan arus berbanding terbalik



diperoleh bahwa semakin besar arus



ketika dipengaruhi oleh suatu resistor.



beban IL maka tegangan beban VL



Penutup A. Kesimpulan Kesimpulan pada percobaan ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui atau memahami dan menerapkan rangkaian setara thevenin



dan



rangkaian



setara



northon, dengan cara menghitung



mambuat



grafik



dari grafik tersebut



akan semakin besar. B. Diskusi Diskusi pada percobaan ini adalah : 1. Sebaiknya prinsip dari theorema thevenin dan theorema nothon dipahami. 2. Sebaiknya lebih teliti dalam merangkai rangkaian listrik dalam mengukur RTH,IN,dan ETH. 3. Sebaiknya lebih terampil dalam merangkai agar tidak terjadi kesalahan pada pengambilan data.