Teori Pengambilan Keputusan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Oleh: M. Ihsan Said Ahmad, SE., M.Si.



Materi kuliah Analisis Kebijakan Bisnis UNM - 2013



Boleh jadi kita membenci sesuatu, padahal apa yang kita benci itu justru mendatangkan manfaat Boleh jadi kita menyukai sesuatu, padahal apa yang kita sukai justru mendatangkan kerugian



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Pengertian PK sebagai ilmu dan seni Tipe PK Keputusan yang baik Faktor penentu PK Informasi sebagai bahan baku PK Gaya pemikiran dan persepsi Masalah dan PK Rationality dan bounded rationality Model-model PK



 Secara



umum pengambilan keputusan adalah upaya untuk menyelesaikan masalah dengan memilih alternatif solusi yang ada  Sebagai seni, PK adalah proses mengambil keputusan pada situasi dan kondisi yang berbeda (karena adanya keragaman yang bersifat unik)  Sebagai ilmu, PK adalah suatu aktivitas yang memiliki metode, cara, dan pendekatan tertentu secara sistematis, teratur dan terarah.



1.



Programmed Decision Prosedur khusus yang dikembangkan menangani untuk masalah yang rutin dan berulang-ulang.



2.



Nonprogrammed Decision Keputusan yang bersifat baru dan tdk terstruktur, diperlukan pada situasi permasalahan yang unik dan komplek.



Programmed Decision



Nonprogrammed Decision



Tergantung pada kebijakan, aturan dan prosedur yang jelas.



Butuh kreativitas, intuisi, toleransi, pemecahan masalah secara kreatif



Perusahan



Pemesanan persediaan periodik



Diversifikasi produk & pasar baru



Universitas



Kenaikan angka kredit jabatan



Pembangunan fasilitas kelas baru



Pemerinta h Rumah Sakit



Prosedur pendaftaran pasien. Sistem gaji untuk promosi karyawan



Pembelian alat laboartorium. Reorganisasi pada pemerintahan daerah.



Masalah



Prosedur



Banyak, berulang, rutin. Kepastian adanya hubungan sebab – akibat



Baru, tak terstruktur. Ketidakpastian adanya hubungan sebab - akibat



Contoh



TERSTRUKTUR :  Karakteristik rutinitas, berulang ulang  Korelasi antar variabel terlihat jelas  Teknik pengambilan keputusan berdasarkan kebiasaan , tradisi, rutinitas  Tingkat resiko rendah  Sifat peristiwa mudah diramalkan  Nilai keputusan mendekati akurat  Pandangan yang dianut rational  Ada SOP



TIDAK TERSTRUKTUR: 



Baru, tidak berulang, jarang



terjadi 



Sulit dicari hubungannya







Kreativitas, inovasi, intuisi







Resiko tinggi,besar Sulit diramalkan Sulit dinilai dengan pasti Cenderung bounded rationality Tidak ada SOP



   



ADA DUA TIPE : 1. 2.



Atas dorongan pencapaian tujuan Atas tarikan dari tuntutan lingkungan



PENETAPAN TUJUAN



MASALAH



Yang timbul oleh



PENGAMBILAN KEPUTUSAN



MASALAH



PENETAPAN TUJUAN



PENGAMBILAN KEPUTUSAN



Untuk menyelesaikan



 Kontribusi



terhadap peningkatan nilai organisasi dan individual- KONSEKUENSI  Akurasi antara prediksi dan realisasi - GAP



Penetapan Goal khusus dan Objective dan Pengukuran Hasil Revise



Pengidentifikasian Masalah Revise



Pengembangan Alternatif Revise



Pengevaluasian Alternatif Revise



Pemilihan Alternatif Revise



Penerapan keputusan Revise



Pengendalian dan Pengevaluasian



Penetapan goal dan objective akan mengarahkan pada hasil mana yang sudah dicapai dan pengukuran mana yang menunjukkan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan. 



Penetapan goal dan objective membutuhkan komunikasi antara manajer dengan bawahan. 



Adanya masalah menunjukkan adanya gap antara goal dan objective organisasi dengan kinerja aktual.



Faktor yang menggangu identifikasi masalah: • Persepsi terhadap masalah • Penetapan masalah dalam lingkup solusi • Identifikasi gejala sebagai masalah



 Alternatif



(Potensi Solusi) harus dikembangkan (lingkungan internal & eksternal) dan konsekuensi/akibat yang mungkin timbul dari setiap alternatif.



 Perlu



mempertimbangkan kendala waktu & biaya; banyaknya alternatif dengan kecepatan keputusan yang diambil.



 Cara



untuk kembangkan alternatif adalah dengan analisis skenario.



 Alternatif



yang sudah dipilih dievaluasi dan dibandingkan dengan objective.  Objective dari pengambilan keputusan setiap alternatif harus berupa hasil/keluaran positif paling banyak dan akibat buruk paling kecil.  Hubungan Alternatif – Hasil: Kepastian : Pengetahuan lengkap ttg probabilitas output  Ketidakpastian : Tidak punya pengetahuan ttg probabilitas output  Resiko : Punya beberapa probabilitas output 



 Pemilihan



alternatif yang dipilih berdasarkan hasil/keluaran yang sesuai objective.  Perlu mempertimbangkan dampak alternatif + dan - terhadap objective yang lain (tujuan yang satu optimal sedangkan tujuan yang lain tidak optimal).  Tidak mungkin solusi keputusan akan memuaskan semuanya, tetapi yang optimal adalah yang sesuai standar.



 Keputusan



yang baik adalah yang efektif untuk implementasi  Perlu pengujian terhadap perilaku orang terhadap keputusan tersebut.



Pengendalian dan Pengevaluasian • Efektivitas manajemen terkait dengan pengukuran hasil periodik • Perlu pengendalian dan evaluasi keputusan terhadap objective



No



Landasan waktu



1. Masa lalu



Deskripsi       



2.



Masa kini



 



  



3. Masa depan



   



Pengalaman dan peristiwa masa lalu Keinginan masa lalu yang belum terwujud Masalah dan tantangan yg timbul pada masa lalu dan belum terselesaikan Ketersediaan informasi masa lalu Perubahan faktor lingkungan: politik, ekonomi, sosial budaya. Dorongan visi, misi dan keinginan yang hendak dicapai. Masalah dan tantangan yang timbul sebagai hasil dari perubahan lingkungan. Adanya konsep kelangkaan dan keterbatasan Adanya konsep tentang tindakan atas dasar kesadaran untuk memilih salah satu alternatif atas masalah yang dihadapi Keputusan-keputusan yang diambil oleh organisasi lain Ketersediaan real time information, informasi yang relevan dan berkualitas Adanya sejumlah pengetahuan hasil akumulasi masa lalu yang bernilai tinggi



Visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai Perubahan faktor lingkungan yang akan terjadi Ketidakpastian dan peluang timbulnya risiko dan kelangkaan Ketersediaan expected information yang diharapkan membantu proses pengambilan keputusan



 Peran



informasi dlm PK (lihat slide 11 lesson for the



future)



 Tergantung  level



pada level keputusan:



strategik  Level manajemen  Level Supervisi  Level operasional



 Berkaitan



dengan penentuan sejumlah tujuan, sumberdaya, dan kebijakan organisasi



 Memprediksi



masa depan lingkunan ekstrnal



dan internal  Harmonisasi



karakteristik organisasi dengan leingkungannya



 Pemanfaatan



sumberdaya secara efisien dan



efektif  Implementasi



tujuan yang ditetapkan pada level strategik



 Penilaian



kembali sejumlah ide baru dalam menghasilkan produk jasa atau barang



 Penentuan



cara untuk sosialisasi ide baru



 Penentuan



cara untuk distribusi informasi



 Menentukan



cara terbaik untuk menerapkan tugas khusus yang telah ditetapkan  Mengalokasikan sumberdaya sesuai dengan arahan level manajemen dan staregik



 Seluruh



level akan menghadapi tipe keputusan terprogram/tersruktur maupun tidak.



 Pada



level yang lebih atas keputusan cenderung tidak terstruktur



 Bagaimana



berikut



peran informasi? …… lihat gambar



Tingkat organisasi Tipe Keputusan Terstruktur



Operasional



Supervisi



Manajemen



strategik



TPS



-



-



-



-



OAS



MIS DSS



-



-



KWS



Semi terstruktur



Tidak terstruktur



ESS



Keterangan: TPS (transaction processing systems, OAS (office automation system), KWS ( knowledge work system), MIS (management information syatem), DSS (decision support systems), ESS (executive support systems)



Perilaku yang mempengaruhi pengambilan keputusan adalah: Ethics, values, Personality, Propensity for Risk, Potensial for Dissonance, serta Escalation of Comitment.  Etika adalah sistem atau kode yang memberikan arahan pekerjaan bagi individu.  Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan etis: gender, filosofi, edukasi, pengalaman, umur, kesadaran, kultur organisasi, kode etik, reward dan sanksi. 



 Value



adalah arahan/tuntunan dan keyakinan bahwa pembuat keputusan menggunakannya ketika pada kondisi ttt.(kondisional) karena tempat dan waktu  Value digunakan pada: Penetapan objective  Pengembangan objective  Pemilihan alternatif  Penerapan keputusan  Pengendalian dan Pengevaluasian 



 Salah



satu faktor yang paling mempengaruhi Pembuat keputusan.  Studi personality pada proses pengambilan keputusan: personality variables, situational variables, interactional variables.  Kesimpulan:    



Semua orang tidak pandai dalam semua hal Karakteristik tertentu terkait dengan perbedaan proses pengambilan keputusan Hubungan personality terhadap keputusan bervariasi Individu yang menghadapi keputusan penting dan ambigu dipengaruhi opini rekan



 Kecenderungan



terhadap resiko yang diambil akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan.  Person yang high aversion to risk akan memilih keputusan yang tingkat kepastiannya tinggi . ( High Aversion to risk  High Certainity)  Besarnya resiko yang diambil tergantung:   



Kejelasan Goal yang ditetapkan Informasi alternatif nya diketahui Outcome dari alternatif dapat diidentifikasi



 Terkait



dengan sebelum keputusan dibuat dan akibatnya setelah keputusan tersebut ditetapkan.  Postdecision anxiety, terkait dengan kekhawatiran akibat dari keputusannya.  Cognitive Dissonance (Leon Feon festinger, Teori penyesalan) adalah Kekhawatiran yang terjadi ketika ada konflik antara keyakinan dan realita individu.  Lack konsistensi/harmonisasi



CIRI KEPUTUSANNYA :  Keputusan bersifat psikologis dan atau pentingnya keuangan.  Ada sekian banyak alternatif yang tidak dihilangkan  Alternatif yang tidak dipakai tersebut memiliki banyak kelebihan SOLUSINYA :  Mencari informasi yang mendukung kebijakan pengambilan keputusan  Selektif atas informasi yang mendukung keputusannya  Meminimkan aspek negatif dari keputusan dan perbesar aspek positifnya



 Pembuat



keputusan tetap mempertahakan keputusannya walaupun terdapat informasi yang negatif, sering dilakukan dengan menambah sumberdaya untuk antisipasi kerugian.  Selt Justification Theory : Pembuat keputusan akan meningkatkan komitmennya untuk menjalankan tindakannya karena tidak ingin mereka/orang lain pada sumberdaya sebelumnya tidak dialokasikan dengan tepat



 Banyak



keputusan diambil melalui grup, tim, panitia, dll  Cocok untuk:  



Nonprogram Decision Permasalahan kompleks butuh multidisiplin / pengetahuan



 Peran



manajer dalam keputusan kelompok dengan partisipasi kolaborasi/kerjasama bagian organisasi  Kolaborasi melibatkan proses gabungan pengambilan keputusan antra stakeholder atas maslah masa datang



 Konsensus



keputusan :  Waktu lama  Lebih baik, terlebih pada latarbelakang masalah yang bervariasi  Pengaruh buruk dari faktor perilaku, yaitu Dominasi personalitas, Superior atas status, Superior atas keahlian



More



Less



Individual Average individual



Minority control Majority control Concensus



 Brainstorming:



adalah teknik yang memacu kreativitas dengan memunculkan ide melalui diskusi nonkritikal.  Delphi Process: Teknik yang memacu kreatifitas dengan menggunakan berbagai pertimbangan ide untuk mencapai konsensus keputusan.  Nominal Grup Technique: Teknik yang memacu kreativitas dengan mengarahkan orang pada pertemuan terstruktur memalui sedikit komunikasi verbal.



 Merupakan



jantung dari proses pengambilan



keputusan  Gaya pemikiran merupakan cara manusia untuk memperoleh pengetahuan   



Bagaimana kita dapat mengetahui sesuatu Bagaimana kita daat memperoleh data menjadi informasi, dan Indormasi menjadi pengetahuan selanjutnya tindakan dan pengalaman



rasionalisme postulational



Self-evidence truth



Scientific method



Method of authority idealisme



empirisme



literary



Untested opinion ekssistensialisme



induksi



Fenomena, gejala, fakta, problem



Teori dan konsep



Dugaan awal Prinsip silogisme aritoteles



Problem solving tools: Matematika Statistik Pendekatan kuantitatif dan kualitatif



deduksi



Hipotesis: jawaban sementara



stimulus



Tahap 1 Rangsangan lingkungan: Manusia Peristiwa obyek



Masalah dan tujuan



Proses pengolahan



Tahap 2



Interpretasi dan kategorisasi



Respon



Tahap 3



Tahap 4



Proses mental & intelektual



Penilaian dan keputusan



Proses penyelesaian



Pemilihan Alternatif solusi