Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI DENGAN MENDENGARKAN PESAN BERSAMBUNG



Topik : Mengontrol Halusinasi dengan mendengarkan pesan bersambung.



A. Latar Belakang Gangguan jiwa adalah gangguan dalam: cara berfikir, kemauan, dan tindakan. Dalam berbagai penelitian dapat dikatakan bahwa gangguan jiwa adalah kumpulan dari berbagai keadaan keadaan jiwa yang tidak normal baik yang berhubungan dengan fisik, maupun dengan mental.keabnormalan tersebut dapat di bagi menjadi 2 golongan yaitu gangguan jiwa (neuros), dan sakit jiwa (psikosa). Keabnormalan terlihat berbagai macam gejala yang terpenting di antaranya adalah : ketegangan (tension), rasa putus asa dan murung, gelisah, cemas, perbuatan perbuatan yang terpaksa (convulsve), hysteria, rasa lemah, tidak mampu mencapai tujuan, takut, pikiran pikiran buruk dan sebagainya. Banyak sekali jenis gangguan dalam cara berfikir. Untuk memudahkan cara memahaminya para ahli mengelompokkan kognisi menjadi 6 bagian: sensasi, persepsi. Contoh gangguan kemauanini adalah pasien memiliki kemauan yang lemah (abulia), sulit membut keputusan, dan memulai tingkah laku, susah bangun pagi, mandi, merawatdiri,dll. Banyak sekali gangguan jeenis ini, mulai dari sering mencuri barang yang mempunyai arti simbolissampai melakukan sesuatu hal hal yang bertentangan dengan sesuatu yang di perintahkan. Contoh gangguan emosi : pasien merasa senang gembira, yang berlebihan, pasien merasa menjadi orang penting. Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus Schizoprenia selalu dengan gangguan persepsi sensori; halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisasi dengan lingkungan disekitarnya. Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus Schizoprenia selalu diikuti dengan gangguan persepsi sensori; halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisasi dengan lingkungan disekitarnya. Terapi kelompok adalah suatu psikoterapi yang dilakukan oleh sekelompok penderita bersama sama dengan jalan diskusi satu sama lain yang di pimpi, diarahkan oleh terapis/ petugas kesehatan yang telah dilatih. Terapi aktivitas kelompok itu sendiri mempermudah psikoterapi dengan sejumlah klien dalam waktu yang sama. Manfaat terapi aktivitas kelompok, agar klien 1



dapat belajar kembali bagaimana cara bersosialisasi dengan orang lain, sesui dengan kebutuhan memperkenalkan dirinya. Menanyaakan hal hal yang sederhandan memberikan respon terhadap pertanyaan yang lain. Sehingga klien dapat berinteraksi dengan orang lain dan dapat merasakan arti berhubungan dengan orang lain. Sehingga klien dapat berinteraksi dengan orang lain dan dapat merasakan arti berhubungan dengan orang lain. Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti therapy ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak mengganggu anggota kelompok yang lain. B. Tujuan Therapy Aktivitas Kelompok 1.



Tujuan Umum Klien mampu melatih konsentrasi dan menstimulasi persepsi terhadap permainan mendengarkan pesan bersambung dan tindakan yang dilakukan peserta



2.



Tujuan Khusus a. Klien mampu menyampaikan pesan bersambung dan melakukan tindakan yang telah ditentukan b. Klien mampu berkonsentrasi terhadap rangsangan yang diberikan oleh terapis c. Klien mampu menyampaikan pesan bersambung ke klien yang lain dengan tepat d. Klien mampu menghafal pesan bersambung yang disampaikan.



C. Kriteria Anggota Klien sebagai anggota yang mengikuti therapy aktifitas kelompok ini adalah: 1.



Klien dengan riwayat schizoprenia dengan disertai gangguan persepsi sensori; halusinasi.



2.



Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk, dalam keadaan tenang.



3.



Klien dapat diajak kerjasama (cooperative).



D. Nama Klien dan Ruangan 2



Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 5 orang dari ruang Subadra. Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti TAK yaitu: 1.



Ny. T



2.



Ny. W



3.



Ny. N



4.



Ny. S



5.



Ny. T



E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Terapi Aktifitas Kelompok ini dilaksanakan pada: Hari, Tanggal



: Senin, 8 Januari 2017



Waktu



: Pukul 09.00 WIB s.d selesai



Tempat



: Wisma Subadra RSJ Prof,Dr. Soerodjo Magelang



F. Metode Therapy Aktifitas Kelompok Metode yang digunakan pada therapy aktifitas kelompok (TAK) ini adalah metode: 1.



Tanya Jawab.



2.



Diskusi



G. Media dan Alat TAK kali ini tidak menggunakan alat atau media yang spesifik. Penggunaan alat hanya beberapa tulisan jenis pesan yang sederhana.



H. Susunan Pelaksanaan Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap Sesi yang telah disepakati. Sebagai berikut:



I.



1.



Leader



: Putri Dwi Astuti



2.



Fasilitator 1 : Nadya Setyarini



3.



Observer



: Arum Sari



Setting Tempat Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran, pada ruangan nyaman dan tenang, dengan denah tempat sebagai berikut:



3



Keterangan :



J.



1.



Klien



2.



Fasilitator



3.



Leader



4.



Observer



Uraian Tugas Pelaksana 1.



Leader Tugas:



2.



a.



Membuka acara



b.



Memimpin jalannya therapy aktifitas kelompok



c.



Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya therapy.



d.



Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.



e.



Memimpin diskusi kelompok.



f.



Menutup acara diskusi



Fasilitator Tugas: a.



Ikut serta dalam kegiatan kelompok.



b.



Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalannya therapy.



3.



Observer Tugas: a.



Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia).



b.



Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga penutupan.



K. Mekanisme Kegiatan 1.



Persiapan Mengingatkan kontrak pada klien yang telah mengikuti program terapi aktivitas kelompok, dan mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.



2.



Orientasi 4



3.



4.



a.



Salam terapeutik



b.



Salam dari terapis kepada klien.



c.



Terapis dan klien memakai papan nama.



Evaluasi / validasi a.



Menanyakan perasaan klien saat ini.



b.



Terapis menanyakan masalah yang dirasakan



c.



Menanyakan penerapan TAK Stimulasi sensori yang lalu.



Kontrak a. Topic permainan TAK : mendengarkan pesan bersambung b. Waktu : 10-15 menit ( pukul 09.00 - 09.30 WIB) c. Tempat : Wisma Subadra RSJ Prof.Dr. Soerodjo Magelang d.



Menjelaskan peraturan TAK : 1. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis 2. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai 3. Setiap peserta TAK harus aktif 4. Dilarang bicara sendiri atau mengobrol selama TAK



5.



Tahap kerja a. Terapis menjelaskan peraturan permainan pesan bersambung b. Terapis memulai menyampaikan permainan pesan bersambung kepada satu peserta dengan cara membisikkan di dekat telinga klien c. Peserta melakukan tindakan pesan bersambung yang sudah disampaikan oleh terapis kepada peserta selanjutnya sampai ke peserta yang terakhir. d. Terapis menguji atau menunjuk setiap peserta untuk menyampaikan pesan bersambungnya didepan semua peserta. e. Terapis meminta peserta tepuk tangan setiap peserta menyampaikan pesan bersambug. f. Terapis memberikan reinforcement positif pada setiap usaha yang dilakukan peserta.



6.



Tahap terminasi a.



Evaluasi Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK dan terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok. 5



b.



Tindak lanjut Menganjurkan klien untuk melatih kemampuan menerima pesan bersambung dan mendiskusikan dengan klien lain atau perawat lain.



L. Tata Tertib dan Program Antisipasi 1.



Tata Tertib a.



Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK.



b.



Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.



c.



Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.



d.



Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan (TAK) berlangsung.



e.



Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.



f.



Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan.



g.



Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.



h.



Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun TAK belum selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK kepada anggota.



2.



Program Antisipasi Ada beberapa langkah yanga dapat diambil dalam mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-langkah yang diambil dalam program antisipasi masalah adalah: a.



Apabila klien yang telah bersedia untuk mengikuti TAK, namun pada saat pelaksanaan TAK tidak bersedia, langkah yang diambil adalah: mempersiapkan klien cadangan yang telah diseleksi sesuai dengan kriteria dan telah disepakati oleh anggota kelompok lainnya.



b.



Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak mentaati tata tertib yang telah disepakati, maka berdasarkan kesepakatan ditegur terlebih dahulu dan bila masih tidak cooperative maka dikeluarkan dari kegiatan.



c.



Bila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader memberitahukan kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan tidak boleh dilakukan.



6



M. Evaluasi Evalusi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesui dengan tujuan TAK. Penilaian Verbal No



Mampu Menyebutkan pesan bersambung



Nama Klien



Mampu mengingat pesan bersambung



1 Ny.T 2 Ny.W 3 Ny.N 4 Ny.S 5 Ny.T 1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien. 2.



Untuk tiap klien,beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan pesan bersambung.beri tanda V jika klien mampu dan tanda x jika klien tidak mampu.



Penilaian Non verbal No



Nama Klien



Kontak Mata



0 1



Ny.T



2



Ny.W



3



Ny.N



4



Ny.S



5



Ny.T



1



2



Duduk Tegap



0



1



2



Ket: 0 belum baik 1 cukup baik 2 baik



7



Menggunakan



Mengikuti



bahasa tubuh



acara dari awal



yang sesuai



sampai akhir



0



1



2



0



1



2



Dokumentasi: Dokumentasikan kemampuan yang memiliki klien pada catatan proses keperawatan tiap klien.contoh : mengikuti TAK stimulasi persepsi halusinasi. Klien mampu menyebutkan pesan bersambung dan mengingat pesan bersambung. N. Kriteria Evaluasi -



80% Klien mampu menyebutkan pesan bersambung yang didengar



-



80% Klien mampu mengingat pesan bersambung



-



80% Klien mampu bekerjasama dengan anggota kelompok



-



70% dari jumlah klien mampu mengikuti aturan main yang telah ditentukan



O. Evaluasi dan Dokumentasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan mengontrol halusinasi dengan berkegiatan, kemampuan klien yang diharapkan adalah mampu untuk menyebutkan dan mengingat pesan bersambung. Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti kegiatan TAK dengan baik dan mampu menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh terapis.



8



DAFTAR PUSTAKA



Keliat, Budi Anna. 2004. Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta : EGC. Stuart, GW. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta : EGC. Stuart, G.W, Sundeen S.J. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3. Jakarta : EGC.



9