TMK 2 Perilaku Organisasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH TUGAS 2



Nama Mahasiswa



: Rani Puspita Sari



Nomor Induk Mahasiswa/ NIM



: 042039953



Kode/Nama Mata Kuliah



: EKMA4158/Perilaku Organisasi



Kode/Nama UPBJJ



: 23/Bogor



Masa Ujian



: 2021/22.1 (2021.2)



KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA



NASKAH TUGAS MATA KULIAH UNIVERSITAS TERBUKA SEMESTER: 2021/22.1 (2021.2) Fakultas : FE/Fakultas Ekonomi Kode/Nama MK : EKMA4158/Perilaku Organisasi Tugas : 2 Stres kerja karyawan merupakan salah satu masalah yang perlu diperhatikan dalam rangka meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki perusahaan, sehingga perlu diketahui faktor-faktor penting yang menjadi penyebab stres kerja karyawan dan gejala-gejala stres yang dialami karyawan. Faktor penyebab stres kerja diantaranya yang mencakup tuntutan tugas, tuntutan peran, tuntutan hubungan antarpribadi, struktur organisasi, kepemimpinan organisasi, dan tahap hidup organisasi. Gejala stress merupakan hasil/keluaran dari stres yang dialami seseorang. Gejala stres kerja karyawan mencakup gejala fisiologis, psikologis, dan perilaku. Selama ini Perusahaan X sudah mengupayakan penanggulangan stres kerja yang dialami oleh karyawannya, diantaranya meningkatkan kesejahteraan karyawan yang tidak hanya terpusat pada kesejahteraan finansial, tetapi juga kesejahteraan nonfinansial. Manajemen dapat membantu karyawan dalam menanggulangi stres kerja yang dialami dengan memberikan tantangan kerja yang proporsional kepada karyawan, meningkatkan perhatian pada kehidupan beragama karyawan, membantu karyawan untuk menjalani hidup yang lebih sehat, mengembangkan program rekreasi bersama guna memulihkan kondisi fisik dan mental karyawan yang kemungkinan menurun akibat pekerjaan. Selain itu, manajemen hendaknya tidak hanya mempertimbangkan beban kerja, kompetensi, evaluasi jabatan, dan sistem grading dalam menentukan imbal jasa kepada karyawan, kebutuhan



karyawan



ditengah



tuntutan



hidup



yang



semakin



meningkat



sebaiknya



dipertimbangkan, namun manajemen tetap memerhatikan kesinambungan kinerja perusahaan. Dari kasus ini, menurut Saudara : 1) Jenis Stressor yang terjadi pada perusahaan tersebut adalah...... jelaskan? 2) Sebutkan dimensi-dimensi organisasi yang menimbulkan stres? 3) Jelaskan stressor di perusahaan Anda, kemudian jelaskan cara-cara mengatasi stres yang dilakukan oleh pimpinan di perusahaan tempat Anda bekerja. Cantumkan nama perusahaan dan bidang perkerjaannya. Jika Saudara belum bekerja, buatlah sebuah ilustrasi disuatu perusahaan.



Jawaban 1. Jenis Stressor yang terjadi pada perusahaan tersebut adalah...... jelaskan? Terdapat 4 Jenis stressor yang pada perusahaan yaitu stressor tingkat individual, kelompok, organisasi dan diluar organisasi (extra organizational). Pada kasus PT X perusahaan telah mengupayakan penanggulangan stres kerja yang dialami oleh karyawannya, baik pada level individual, kelompok maupun organisasi sehingga dapat disimpulkan jika karyawan PT X masih mengalami stress disebabkan oleh faktor diluar organisasi (extra organizational) Stresor di luar organisasi berhubungan dengan efek dan perasaan negatif pada pekerjaan mencakup: 



Perubahan sosial /teknologi mempunyai efek yang besar pada gaya hidup yang terbawa pada pekerjaan







Keluarga, seperti; hubungan yang buruk, sakitnya anggota keluarga, pertengkaran, krisis keluarga







Pindah tempat (relokasi) sekeluarga karena promosi







Perubahan hidup , seperti menjadi lebih tua, kehilangan pasangan karena kematian atau perceraian.







Variabel sosiologis spt; ras, jenis kelamin, kelas sosial



2. Sebutkan dimensi-dimensi organisasi yang menimbulkan stres? Dimensi-dimensi organisasi yang menimbulkan stress, dimana Kim (1996) dalam penelitiannya mengidentifikasi dimensi stres kerja berdasarkan lima indikator. Kelima indikator atau dimensi stres kerja tersebut adalah: a. Ketidakjelasan peran (role ambiguity) adalah ketidakpastian mengenai beberapa hal yang berhubungan dengan pekerjaannya seperti: mengenai 16 lingkup tanggung jawabnya, apa yang diharapkan darinya, dan bagaimana mengerjakan pekerjaan yang beragam. b. Konflik pekerjaan (work conflict) adalah situasi dimana individu dihadapkan pada harapan peran (role expectation) yang berbeda. Peran didefinisikan sebagai seperangkat pola perilaku yang diharapkan sebagai atribut seseorang yang menduduki suatu posisi yang diberikan pada suatu unit sosial. c. Beban pekerjaan (workload) adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh seorang karyawan dalam jangka waktu tertentu. d. Keterbatasan sumber daya (resource inadequacy) adalah keterbatasan sumber daya sebagai fasilitas penunjang dalam melaksanakan tugas, pekerjaan yang menjadi tanggung jawab suatu unit organisasi atau pemegang jabatan tertentu. e. Bahaya yang dirasakan karyawan adalah perasaan tidak aman yang dirasakan karyawan pada saat melaksanakan pekerjaannya 3. Jelaskan stressor di perusahaan Anda, kemudian jelaskan cara-cara mengatasi stres yang dilakukan oleh pimpinan di perusahaan tempat Anda bekerja. Cantumkan nama perusahaan dan bidang perkerjaannya Saat ini saya bekerja di Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia (PPBBI) yang bergerak di bidang penelitian Bioteknologi untuk tanaman perkebunan. PPBBI merupakan cabang dari PT Riset Perkebunan Nusantara dan ada dibawah Holding Perkebunan PTPN III. Stressor di PPBBI berasal dari semua level baik itu individual, kelompok, organisasi maupun luar organisasi. Hal ini disebabkan karena PPBBI merupakan lembaga penelitian yang berdiri sejak tahun 1901 pada pemerintahan Belanda, dan dinasionalisasi pada tahun 1957. Pada perjalanannya terjadi perubahan nama, struktur dan status tetapi selama tahun 1901 s.d 2009 PPBBI tetap mendapatkan subsidi baik itu dari pemerintah maupun PTPN untuk biaya operasionalnya. Sejak tahun 2009 PPBBI berubah menjadi swasta di bawah PT RPN dan berkewajiban untuk mencari pendanaan sendiri untuk biaya operasionalnya. Budaya kerja serta pola pemikiriran riset telah berakar dan saat berubah menjadi swasta karyawan dituntut untuk bekerja lebih keras dan efisien.



Tidak mudah untuk merubah mindset para pekerja terutama karyawan yang sudah lama bekerja.



Stressor pada tempat saya bekerja antara lain : a. Individual Stressor yang berkaitan langsung dengan tugas-tugas kerja seseorang. Beban kerja yang tidak proporsional, saat seseorang dianggap memiliki kompetensi akan diberikan tambahan pekerjaan sedangkan yang tidak kompeten dibiarkan. Sebagai contoh saya merupakan seorang teknisi lab yang kemudian dimutasi ke bagian SDM tetapi saya juga tetap harus menghandle pekerjaan produksi dan lab karena orang yang ditunjuk pada posisi tsb tidak dapat memenuhi target. Saya mendapatkan tanggungjawab tambahan tanpa ada kompensasi sedangkan yg tidak bertanggungjawab tetap mendapatkan tunjangan. Its so Unfair... b. Kelompok Stres yang disebabkan oleh dinamika kelompok dan peristiwa manajerial. Para manajer menciptakan stress pada karyawan dengan menunjukkan perilaku tidak konsisten, gagal memberikan dukungan, menunjukkan kekurangpedulian, memberikan arahan yang tidak memadai, menciptakan suatu lingkungan, dengan produktivitas tinggi dan memfokuskan pada hal negatif dan mengabaikan kinerja yang baik. Sebagian besar posisi manajerial diduduki oleh para peneliti dengan tingkat pendidikan S3, hanya saja ybs tidak mengusasi bidang manajerial dan cenderung abai terhadap prosedur regulasi. This is really stressfull...para pemegang kebijakan tidak paham dan bertindak tanpa dasar, saat audit anak buah yang harus menghadapinya. Contoh lain saat pandemi Covid-19, beberapa karayawan kami teridentifikasi Covid-19 maka saya bersikeras agar ybs diSWAB PCR walaupun hasil antigennya menunjukkan hasil negatif, hal ini karena ybs menunjukkan gejala dan berinteraksi dengan banyak orang, ybs terkonfirmasi positif dan sebagai tindak lanjut dilakukan SWAB PCR masal hasilnya 71 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Sudahlah lelah tidak ada kebijakan WFH, mengatur tes masal untuk 200 karyawan, menghubungi pihak RS dan karyawan, memberikan bantuan kepada yang positif, menghubungi RS saat karyawan perlu dirawat dll pada akhirnya manajemen puncak menyalahkan karena saya bersikeras maka kantor harus keluar dana besar. c. Organisasi Stress organisasi berasal dari organisasi tempat karyawan bekerja dan mempengaruhi sejumlah besar karyawan. Penyebab ini lebih memfokuskan pada kebijakan atau peraturan organisasi yang menimbulkan tekanan yang berlebih pada karyawan. Kebijakan dan Strategi Organisasi, Perubahan budaya kerja dan sruktur organisasi serta tuntutan dari Holding terkait GCG sedangkan karyawan belum memiliki kompetensi terkait hal tsb. Struktur dan Desain Organisasi, belum adanya SOP antar bagian sehingga sering terjadi



tumpang tindih pekerjaan Proses Organisasi, pengawasan yang lemah, komunikasi satu arah, sedikit umpan balik , kurangnya partisipasi d. Luar Organisasi Stress yang disebabkan oleh faktor diluar organisasi. Penyebab stress ini dapat terjadi pada organisasi yang bersifat terbuka, yakni keadaan lingkungan eksternal mempengaruhi organisasi. Untuk sebagian karyawan terutana karyawan wanita adalah keluarga, dimana sebelum menjadi swasta tuntutan kerja meningkat dan waktu dengan keluarga menjadi berkurang. Cara-cara mengatasi stres yang dilakukan oleh pimpinan di perusahaan tempat saya bekerja: a. Dialog dua arah dengan cara mengungkapkan apa yang menjadi permasalahan yang sedang dihadapi kemudian dicari solusi terbaik yang membuat nyaman kedua belah pihak tanpa mengurangi kinerja saya. b. Konseling atau bimbingan dan penyuluhan adalah pembahasan suatu masalah dengan seorang karyawan yang mempunyai masalah emosional dengan maksud untuk membantu karyawan tersebut agar dapat mengatasi masalah dengan lebih baik (Davis dan Newstrom, 1992). Konseling bertujuan untuk memperbaiki mental karyawan, kesehatan mental yang baik berarti bahwa orang-orang merasa nyaman akan mereka sendiri, baik terhadap orang lain, dan sanggup memenuhi kebutuhan hidup. Definisi konseling secara tidak langsung menyatakan sejumlah karakteristik. Konseling adalah suatu pertukaran gagasan dan perasaan antara dua orang manusia, yakni antara konselor (penyuluh) dan yang diberi bimbingan (counselee), sehingga merupakan suatu tindakan berkomunikasi. Karena konseling membantu karyawan untuk mengatasi masalahnya, maka prestasi organisasai harus diperbaiki, sebab karyawan akan lebih kooperatif, tidak khawatir akan masalah pribadi, atau memperbaiki dengan cara lainnya. Tedapat banyak langkah untuk mengatasi stess tetapi baru dua hal diatas yang dilaksanakan oleh manajemen perusahaan tempat saya bekerja.



Sumber :







BMP EKMA4158/Perilaku Organisasi







https://repository.usd.ac.id/14149/2/042214080_Full.pdf