Topik 2 (RK) Kelompok 3 - Yeyen Yelensi - PPK [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TOPIK 2 (RK) Kelompok :



3



Anggota :



1. Anggi Dwi Saputri 2. Prasetyo Fitriadi 3. Renaldi Andriansyah 4. Sara Fitriani 5. Uci Zulfinanda 6. Wiemo Setyo Nugroho 7. Yeyen Yelensi



Soal : Silahkan bahas lebih mendalam tentang tahap 2 (tentukan bukti penilaian) serta bagaimana penerapannya sesuai dengan template yang ditunjukkan sebelumnya. Pembahasan : A. Understanding by Design (UbD) Understanding by Design (UbD) dimaknai sebagai sebuah design untuk sebuah pemahaman. Pemahaman dalam hal ini diartikan secara mendalam, dimana siswa tidak hanya mengetahui sebuah topik dan pembahasannya tetapi segala hal yang berkaitan dengan pemahaman tersebut. Tahap-tahap dalam penyusunan kurikulum Understanding by Design yaitu : 1. Identifikasi Hasil Yang Diinginkan Pada tahap ini mempertimbangkan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh kurikulum nasional dan meninjau harapan kurikulum karena biasanya ada banyak materi yang harus dibahas namun tidak sesuaikan dengan waktu yang tersedia dan pada tahap ini guru membuat pilihan atau prioritas. 2. Tentukan Bukti Penilaian Pada tahap ini untuk menunjukkan bukti bahwa siswa telah mencapai hasil yang diinginkan dalam memenuhi standar. Bagaimana seorang guru menentukan apakah siswa telah mencapai pemahaman yang diinginkan. Dalam pengumpulan bukti pemahaman guru harus mempertimbangkan berbagai metode penilaian. Metode tersebut adalah tugas proyek dan bukti lainnya. 3. Merencanakan pembelajaran Perencanaan pembelajaran berupa pilihan tentang metode pengajaran, urutan pelajaran, dan bahan sumber untuk mencapai hasil yang diinginkan. Mengajar adalah sarana untuk



mencapai tujuan. Memiliki tujuan yang jelas membantu untuk memfokuskan perencanaan guru dan memandu tindakan yang bertujuan menuju hasil yang diinginkan. B. Tahap Menentukan Bukti Penilaian dalam UbD Bukti maksudnya adalah indikator atau tolok ukur keberhasilan yang dapat dillihat dan diukur.



Misalnya



bukti



dari



siswa



memahami



langkah



menjual



adalah



bisa



mendemonstrasikan langkah – langkah menjual tersebut. Jika dikaitkan dalam pembelajaran, guru akan mengetahui bahwa para siswa telah memenuhi tujuan-tujuan adalah melalui sebuah asesmen. Bentuk asesmen berupa asesmen formatif (selama pembelajaran berlangsung) dan asesmen sumatif (di akhir pembelajaran). Asesmen formatif dapat berupa tanya jawab, observasi, esai, bermain peran, proyek, quiz, jurnal dan sebagainya. Tujuan dari asesmen formatif adalah untuk melihat seberapa jauh siswa telah dapat mencapai tujuan pembelaran dan membantu memperbaiki kesalahpahaman. Asesmen sumatif biasanya berbentuk tes atau ujian, dan biasanya bersifat final. Tujuan dari asesmen sumatif adalah untuk memberi sertifikasi kepada siswa atas penguasaan konsep atau keterampilan. Berdasarkan template Understanding by Design, pada tahap kedua ini terdapat pembedaan antara dua tipe penilaian yakni performance task dan other evidence. a) Performance task Tugas kinerja yang dapat ditunjukkan oleh siswa sebagai bukti telah mencapai pemahaman yang diinginkan. Kriteria seperti apa agar pemahaman ini dapat dinilai. Pada tipe penilaian ini, siswa diminta untuk menerapkan pembelajaran yang sudah dipelajari pada situasi dan kondisi yang baru atau berbeda yang berfungsi sebagai alat untuk menilai pemahaman dan kemampuan mentransfer pengetahuan yang dimiliki siswa. Evaluasi yang digunakan untuk menunjukkan pemahaman dapat berupa essay yang membantu siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya, membangun pemikirannya sehingga dapat dituangkan lebih jelas dan luas daripada tes yang berbentuk benar-salah, jawaban singkat, dan pilihan ganda. b) Other evidence Bukti-bukti lain yang dapat digunakan dan dikumpulkan untuk membangun kasus, pemahaman, pengetahuan dan keterampilan, seperti : 



Lembar refleksi, pekerjaan rumah, wawancara, evaluasi diri, pengamatan kelompok, kegiatan diskusi bersama.







Tugas akhir berupa proyek dimana siswa diperbolehkan untuk memilih, berkreasi, dan mandiri.Suatu pemahaman akan ditunjukkan melalui suatu bukti.



Bukti seorang siswa memahami dalam pendekatan UbD ditunjukkan melalui 6 aspek sebagai berikut (Wiggins dan McTighe, 2006): 1) Menjelaskan (Explanation) Dapat menjelaskan melalui generalisasi dan prinsip, memberikan penjelasan yang benar dan sistematik mengenai fenomena, fakta dan data serta membuat hubungan dengan wawasannya dan memberikan contoh atau ilustrasi yang jelas. Menjelasan adalah teori dan ilustrasi yang menyediakan pengetahuan dan dibenarkan melalui tindakan. 2) Menginterpretasikan (Interpretation) Menceritakan cerita yang bermakna, memberikan terjemahan yang tepat, memberikan sejarah atau dimensi pribadi untuk mengungkapkan ide-ide dan peristiwa, dan membuat obyek pemahaman yang diakses melalui gambar, anekdot, analogi dan modul. Interpretasi adalah tafsiran, gaya cerita dari suatu konsep. Objek dari interpretasi adalah pengertian, bukan melulu cerita yang tidak masuk akal. Jalur interpretasi adalah cerita yang kuat, bukan teori yang abstrak. Dalam matematika, interpretasi adalah menggambarkan kesimpulan dari data yang terbatas. Untuk membuat pengertian dari siswa harus membiarkan mereka bekerja dengan masalah. 3) Mengaplikasian (Aplication) Aplikasi adalah kemampuan untuk menggunakan pengetahuan dengan efektif dalam situasi yang baru dan bermacam-macam, keadaan realistis. Kita menunjukkan pemahaman kita terhadap sesuatu dengan menggunakannya, mengadaptasikannya dan menyesuaikannya. 4) Memiliki sudut pandang (Has perspective) Melihat dan mendengar sudut pandang melalui mata dan telinga, untuk melihat gambaran yang lebih besar. Perspektif adalah sebuah wawasan yang powerful, karena perubahan perspektif dan penuangan ide familiar dengan cara baru, seseorang dapat membuat teori, cerita, dan aplikasi baru. Dalam artian berpikir kritis, siswa dengan perspektif mengekspos sesuatu yang dipertanyakan dan diperiksa dengan asumsi, kesimpulan dan aplikasi. 5) Empati (Empathy) Empati adalah kemampuan untuk merasakan atau mengetahui perasaan orang lain dan sekitarnya. Empati adalah kemampuan untuk berjalan dengan sepatu yang berbeda,



untuk menghindari tanggapan dan reaksi sendiri sehingga dapat untuk memahami yang lain 6) Pengetahuan pribadi (Has self-knowledge) Muncul kesadaran untuk merasakan gaya pribadi, prasangka buruk, proyeksi, dan kebiasaan utama, baik yang membentuk dan menghambat pemahaman kita sendiri, menyadari bahwa kita tidak mengerti, merenungkan makna belajar pembelajaran dan pengalaman. Kemampuan pribadi merupakan kebijaksanaan untuk mengetahui ketidaktahuan seseorang dan bagaimana orang menyusun gagasannya dan bertindak untuk menyelesaikannya. Keenam aspek pemahaman di atas dapat dilihat melalui hasil belajar siswa (evaluasi) dan juga melalui sikap siswa (keaktifan belajar siswa) dalam proses pembelajaran. Bukti seorang siswa memahami dalam pendekatan UbD ditunjukkan melalui keaktifan siswa. Indikator keaktifan belajar menurut aspek-aspek pemahaman dalam UbD adalah sebagai berikut : No . 1 2 3 4



Aspek



Indikator



Interpretasi



  Aplikasi   Empati  Sudut pandang 



Mengungkapkan ide atau pendapat Membuat kesimpulan percobaan Melakukan percobaan Menyelesaikan latihan soal Bekerjasama dengan baik dalam kelompok Mengajukan pertanyaan



C. Rancangan Pembelajaran dengan Pendekatan Understanding by Design pada Materi Massa Jenis Dalam penyusunan rancangan pembelajaran materi massa jenis dengan UbD digunakan metode eksperimen/percobaan. 1) Tahap pertama : Hasil akhir yang diinginkan a) Tujuan / Ide Utama Tujuan utama pembelajaran disusun berdasarkan dimensi kognitif dalam taksonomi bloom yang telah direvisi yang bertujuan mentrasfer. Kompetensi dasar: 3.2 Mendeskripsikan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan utama: 



Menjelaskan pengertian massa jenis dengan tepat (C2)







Menjelaskan aplikasi konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari (C2)







Mengaplikasikan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari (C3)



b) Pertanyaan Utama 



Apa itu massa jenis?







Mengapa kita harus belajar massa jenis? Apa manfaat massa jenis dalam kehidupan sehari-hari?







Mengapa peristiwa terapung, melayang dan tenggelam dapat terjadi?



c) Pemahaman Siswa akan memahami bahwa: 



Massa jenis merupakan ciri khusus suatu zat yaitu hasil bagi antara massa zat dan volume zat.







Melalui konsep massa jenis dapat menentukan jenis suatu zat.







Peristiwa terapung, melayang dan tenggelam dipengaruhi oleh massa jenis zat.



Dari poin pemahaman dan pertanyaan utama ditentukan: 1. Siswa akan mengetahui: 



Pengertian masssa jenis.







Cara menentukan massa jenis suatu zat.







Persamaan massa jenis.







Manfaat massa jenis dalam kehidupan.



2. Siswa akan bisa/mampu: 



Menyelesaikan persoalan mengenai massa jenis zat.







Menjelaskan manfaat/aplikasi massa jenis zat.







Mengaplikasikan konsep massa jenis dalam kehidupan.



2) Tahap kedua : Bukti Penilaian a) Tugas performa 



Percobaan “Penentuan Massa Jenis” – Siswa menentukan massa jenis suatu



zat, kemudian merumuskan persamaan massa jenis. Selain itu siswa mengetahui bahwa massa jenis merupakan ciri khas suatu zat/benda. 



Domonstrasi “Benda Apa Ini” – Siswa menentukan langkah / cara untuk menentukan jennis zat / benda yang belum dketahui.







Percobaan “Density” – Siswa memahami mengapa terjadi peristiwa terapung, melayang dan tenggelam. Siswa mengaplikasikan konsep massa jenis untuk membuat dan menunjukkan peristiwa terapung, melayang dan tenggelam.



b) Bukti lainnya 



Latihan soal 1. Inul memiliki balok kayu dengan ukuran 10 cm x 2 cm x 5 cm, dan massa 120 gr. a. Berapakah massa jenis balok kayu Inul? b. Ubahlah satuan massa jenis kedalam satuan SI (kg/m3) 2. Andi mempunyai sebuah kubus Timah dengan panjang sisi 2 cm. Jika massa jenis kubus Timah tersebut 11 gr/cm3, berapakah massa kubus Timah Andi? 3. Saat sedang mencangkul Rudi menemukan sebuah benda berwarna putih mengkilat berbentuk kubus. Karena penasaran Rudi menimbang dan menghitung volume benda tersebut dan mendapat massa sebesar 1050 gr serta volume sebesar 100 cm3. Dapatkah teman-teman tau benda apakah itu? 4. Pak Budi memiliki sebuah papan kayu yang memiliki massa jenis sebesar 800 kg/m3, kemudian pak Budi membuat mainan untuk anaknya yang bernama Prian sebuah pedang mainan dari papan kayu tersebut. Berapakah massa jenis dari pedang kayu Prian?



5. Ida akan melakukan suatu percobaan kecil tentang massa jenis. Ida memiliki cairan berwarna biru yang mempunyai massa 80 gr dan volume 20 cm3, lalu cairan berwarna merah yang mempunyai massa 50 gr dan volume 10 cm3. Lalu kedua cairan tersebut Ida tuangkan dalam gelas yang sama. Menurut teman-teman cairan dengan warna apa yang berada di bagian atas? Mengapa? 



Pekerjaan rumah 1. Suatu hari saat bermain teman-teman menemukan sebuah benda berbentuk tak beraturan berwarna kuning keemasan. Bagaimana cara teman-teman untuk dapat menentukan benda apa itu?







Evaluasi akhir No. 1.



2.



Soal Saat pulang sekolah Dodi menemukan sebuah benda yang mengkilat berwarna kuning keemasan. Namun bentuk benda tersebut tidak beraturan. Karena penasaran, benda tersebutpun dibawa pulang. Sesampainya dirumah Dodi bertanya kepada kakaknya, “Apakah ini emas kak?”. Kakaknya pun menyarankan dodi mencari massa jenisnya untuk mengetahui benda apa itu. Dapatkan teman-teman membantu Dodi menentukan langkah yang harus dilakukan Dodi untuk menentukan massa jenis benda tersebut? a. Alat dan bahan apa saja yang diperlukan Dodi untuk menentukan massa jenis benda tersebut? b. Langkah yang harus dilakukan Dodi untuk mendapatkan massa, volume dan mengetahui jenis benda tersebut dengan alat dan bahan yang ada? c. Jika setelah diteliti didapatkan massanya 8400 gr dan volumenya 1000 cm3, benda apakah itu? Ayah Deden mempunyai sebuah papan kayu besar yang terletak di samping rumah. Suatu hari Deden memotong papan milik ayahnya untuk bahan dasar membuat kerajinan kayu di



Tujuan pembelajaran Menjelaskan aplikasi konsep massa jenis dalam kehidupan seharihari. (C2)



Menjelaskan pengertian massa jenis dengan tepat. (C2)



No.



3.



Soal sekolah. Potongan papan Deden berukuran 40 cm × 20 cm × 5 cm. Setelah ditimbang potongan kayu Deden tersebut memiliki massa 3,6 kg. Tidak lama kemudian Andre teman sekelas Deden juga meminta papan kayu pada Deden untuk membuat kerajinan kayu, maka Deden memotongkan kayu untuk Andre dari papan milik ayahnya, tetapi potongan kayu Andre lebih kecil dari milik Deden. a. Berapakah massa jenis dari potongan kayu Deden; potongan kayu Andre dan papan milik ayah? b. Berikan alasan jawaban teman- teman! Rina mempunyai 5 zat cair yaitu : Zat cair Mass (gr) Vol (cm3) A 16 2 B 12 2 C 14 2 D 8 2 E 10 2 a. Dapatkah kalian membantu Rina untuk memprediksikan susunan zat cair dari lapisan paling dasar hingga lapisan teratas? b. Mengapa susunannya seperti itu?



Tujuan pembelajaran



Mengaplikasikan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari. (C3)



3) Tahap ketiga : Rencana Pembelajaran Rencana pembelajaran buat dengan mengacu pada WHERE TO dan di dalam rencana pembelajaran ini diusahakan agar siswa melakukan kegiatan belajar yang berfikir. Dengan berdasarkan pemahaman yang ingin dicapai siswa di atas maka disusun rancangan seperti pada tabel berikut berikut: Pertemuan pertama 1. Guru memberikan pertanyaan menarik untuk memancing keingintahuan siswa mengenai massa jenis. (apa persamaan antara minyak dan air? Bagaimana cara kalian membuktikan bahwa emas yang kalian atau ibu kalian miliki adalah asli?). H 2. Guru mengutarakan tujuan utama pembelajaran yang akan dicapai dalam proses belajar mengenai materi massa jenis. W 3. Guru bersama dengan siswa mengingat kembali cara menghitung massa zat dan volume zat. R 4. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil, dengan masing-masing kelompok berjumlah 4 siswa. O



5. Guru memandu siswa untuk melakukan percobaan “Penentuan Massa Jenis” dan meminta siswa untuk mengikuti panduan LKS (mengikuti langkah percobaan, melengkapi tabel dan menuliskan kesimpulan). E- 1, R 6. Setiap kelompok mempresentasikan hasil dan kesimpulan percobaan dan kelompok lain menanggapi. R 7. Melakukan diskusi untuk menyimpulkan hasil percobaan. R 8. Melakukan diskusi kelas untuk merubah satuan massa jenis dari satuan MKS ke CGS dan sebaliknya, serta cara merubah bentuk persamaan. E-1 9. Siswa dalam kelompok mengerjakan latihan soal pada LKS (metode tutorial teman sebaya). E-2 10. Kelompok memaparkan hasil pekerjaan (sistem acak) dan siswa lain menanggapi. R 11. Melakukan diskusi kelas untuk menyimpulkan hasil pembelajaran yang didapatkan melalui pertanyaan. R 12. Guru memberikan pekerjaan rumah. R Pertemuan kedua 1. Siswa memaparkan hasil pekerjaan rumah (kemungkinan siswa banyak yang tidak dapat menjawab dengan benar maka guru meminta siswa memperhatikan pelajaran hari ini agar memperbaiki jawaban yang tepat untuk pekerjaan rumah). R 2. Guru memberikan pertanyaan menarik untuk memancing keingintahuan siswa (Mengapa minyak dan air tidak dapat menyatu? Benda apa yang dapat terapung, melayag dan tenggelam dalam air? Mengapa peristiwa terapung, melayang dan tenggelam dapat terjadi?). H 3. Melakukan diskusi kelas untuk melakukan demonstrasi “Benda Apa Ini” (pendemo adalah perwakilan siswa). E-1 4. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil demonstrasi dan meminta siswa memperbaiki pekerjaan rumah. R 5. Kelompok melakukan percobaan “Density” dengan panduan LKS dan menjawab pertanyaan pada LKS (kelompok sama dengan pertemuan pertama). E-1 6. Tiap kelompok memaparkan hasil percobaan yang telah dilakukan (bergantian per-satu pertanyaan) dan kelompok lain menanggapi. R 7. Melakukan diskusi kelas untuk menyimpulkan hasil percobaan. R 8. Siswa dalam kelompok mengerjakan latihan soal pada LKS (metode tutorial teman sebaya). E-2 9. Kelompok memaparkan hasil pekerjaan (sistem acak) dan siswa lain menanggapi. R 10. Melakukan diskusi kelas untuk menyimpulkan hasil pembelajaran yang didapatkan melalui pertanyaan. R Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kekhasan dari Understanding by Design adalah pembelajaran UbD mengacu pada hasil akhir yang diinginkan atau pemahaman pokok yang harus dicapai siswa. Berdasarkan hasil akhir yang diinginkan tersebut disusun bukti pembelajaran yang tepat dan kontekstual serta langkah pembelajaran yang disusun sedemikian rupa agar dalam proses pembelajaran hasil akhir yang diinginkan dapat dipahami



oleh siswa.