20 0 140 KB
KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN KABUPATEN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2023
A. LATAR BELAKANG 1. Dasar Hukum a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas. c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2022 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2019 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2022 2. Gambaran Umum Pelatihan di bidang Kesehatan – adalah suatu kegiatan pelatihan untuk peningkatan sumber daya manusia di bidang kesehatan. hal ini dituntut untuk terus meningkatkan kompetensi supaya dapat menjadi tenaga profesional sesuai dengan bidang masing-masing. Tenaga Kesehatan seperti bidan, dokter, perawat dan tenaga kesehatan penunjang lainnya dapat memberikan pelayanan secara langsung kepada masyarakat . Untuk peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan tersebut bisa didapatkan melalui pendidikan dan pelatihan yang terusmenerus, berkaitan dengan keahlian yang dimilikinya. Berdasarkan UU No. 23 Tahun 1992 tentang pengertian kesehatan, bahwa Kesehatan adalah keadaan kesejahteraan dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Menurut WHO kesehatan adalah keadaan yang sempurna dari fisik, mental dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Tenaga Kesehatan adalah seorang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Sumber daya manusia (SDM) dibidang kesehatan dituntut untuk terus meningkatkan kompetensi maka bisa menjadi tenaga yang profesional sesuai dengan bidangnya. Terutama Tenaga Kesehatan yang memberikan pelayanan secara langsung ke masyarakat; seperti bidan, dokter, perawat dan tenaga kesehatan penunjang lainnya. Peningkatan kompetensi itu sendiri didapatkan melalui pendidikan dan pelatihan yang terus-menerus, berkaitan dengan keahlian yang dimilikinya. Berkaitan dengan hal tersebut, diharapkan dengan mengikuti kegiatan pelatihan seperti bimtek kesehatan, diklat kesehatan, sosialisasi, workshop dan yang 1
diadakan lewat pembiayaan DAK Non Fisik ini akan dapat membantu meningkatkan professionalisme tenaga Kesehatan maupun kader Kesehatan di Kabupaten Alor. Professional tidak pernah lepas dari kata kompetensi, sesuatu yang mutlak harus dimiliki oleh sumber daya manusia (SDM), terutama bagi aparatur Negara, kususnya aparatur di bidang Kesehatan. Berikut adalah rincian menu kegiatan pelatihan serta workshop yang telah disusun unutk perencanaan kegiatan tahun 2023, diantaranya yaitu : No 1.
Rincian Menu/Komponen
Uraian
Pelatihan Tenaga Kesehatan/Petugas Puskesmas sesuai layanan klaster siklus hidup Praktek Lapangan (Kalakarya) MTBS di Tingkat Puskesmas
Pelatihan tenaga kesehatan deteksi dini Faktor Risiko PTM
2
paket Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) yang merupakan suatu pendekatan keterpaduan dalam tatalaksana balita sakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan pelayanan kesehatan dasar yang meliputi upaya kuratif terhadap penyakit pneumonia, diare, campak, malaria, infeksi telinga, malnutrisi dan upaya promotif dan preventif yang meliputi imunisasi, pemberian vitamin A dan konseling pemberian makan yang bertujuan untuk menurunkan Angka Kematian Bayi dan Anak Balita dan menekan morbiditas karena penyakit tersebut. penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab kematian dan kecacatan terbesar di Indonesia. hal ini dapat dicegah dengan melakukan skrining risiko PTM sejak dini dan menerapkan gaya hidup sehat seperti yang dikampanyekan dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Sehingga tujuan kegiatan ini adalah untuk melatih tenaga Kesehatan di puskesmas melakukan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) utama meliputi perilaku seperti merokok, pola makan tidak sehat, kurang
aktifitas fisik, obesitas, stres, konsumsi minuman beralkohol, hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol serta menindaklanjuti secara dini faktor risiko yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan Kesehatan tingkay lanjut
Dalam rangka meningkatkan dan pengetahuan terhadap perempuan dan anak dan tindak pidana wawasan pendamping korban tindak perdagangan orang, dan disabilitas kekerasan pada perempuan dan anak serta tindak pidana perdagangan orang dan disabilitas maka perlu dilakukan Pelatihan SDM Kesehatan melibatkan sector terkait dalam hal Pelayanan dan Pendampingan Korban Kekerasan, melibatkan Petugas Kesehatan di Puskesmas, Dinas Perlindungan Anak dan Perempuan, serta Petugas Kepolisian sehingga upaya pengembangan layanan penanggulangan masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak menjadi semakin optimal. Pelatihan pelayanan kesehatan korban kekerasan
Pelatihan tenaga entomologi puskesmas
3
Dalam rangka meningkatkan upaya pengendalian vektor yang terarah dan tepat sasaran serta menurunkan pravelensi penyakit tular vektor di Indonesia, maka Entomolog Kesehatan (Entokes) selaku SDM yang memiliki kompetensi untuk hal tersebut harus ditingkatkan baik dari segi jumlah maupun kapasitasnya. Mengingat hal tersebut, maka penyelenggarakan Pelatihan bagi tenaga entomolog adalah penting. Adapun materi kegiatan adalah Kebijakan Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Kebijakan Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit,
Pelatihan
tenaga
sanitasi
lingkungan
(pengawasan kualitas kesehatan lingkungan)
Pelatihan
tenaga
kesehatan
imunisasi
surveilans PD3I Puskesmas dan Rumah Sakit
4
dan
Morfologi dan Bionomik Nyamuk (Aedes, Anopheles, Culex dan Mansonia), Identifikasi Nyamuk, Morfologi dan Bionomik Binatang Pembawa Penyakit (Lalat, Kecoak, Tikus / Pinjal), Identifikasi Binatang Pembawa Penyakit, Surveilans Nyamuk, Surveilans Binatang Pembawa Penyakit, Pengendalian Vektor, Pengendalian Binatang Pembawa Penyakit, Monev Resistensi, Praktek SUrvei Nyamuk Aedes, Fumigasi Kapal dan Epidemiologi Vektor di Kantor Kesehatan Pelabuhan. Dari kegiatan pelatihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan SDM dalam upaya pengendalian vektor di Kabupaten Alor Kegiatan Pelatihan Tenaga Sanitasi Lingkungan dimaksudkan untuk menyiapkan tenaga sanitasi lingkungan dalam hal pengawasan kualitas Kesehatan lingkungan. Adapun tujuan yang terkandung dalam kegiatan ini adalah memberi bekal pengetahuan tentang program dan tahapan sanitasi berbasis masyarakat kepada fasilitator, serta meningkatkan kemampuan (capacity) fasilitator, sehingga fasilitator dapat membantu masyarakat dalam mengidentifikasi masalah, merencanakan, melaksanakan, memutuskan dan mengelola kegiatan Sanitasi Lingkungan. Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai target global tentang eradikasi Polio, eliminasi CampakRubella/CR dan mempertahankan status eliminasi tetanus neonatal dan maternal (ETMN). Selain itu juga kita perlu untuk memperkuat
Pelatihan Manajemen Puskesmas, Posyandu dan Posyandu Prima
5
surveilans dalam rangka pengendalian difteri serta penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) lainnya. Surveilans PD3I ini merupakan kunci untuk melakukan pemantauan risiko kejadian luar biasa PD3I melalui upaya penemuan kasus sedini agar dapat segera menemukan kasus potensi KLB untuk dapat ditangani segera agar tidak meluas dan menimbulkan KLB. Indonesia masih dianggap berisiko tinggi terhadap penyakit-penyakit tersebut dengan mempertimbangkan status cakupan imunisasi rutin, kinerja surveilans dan akses terhadap fasilitas kesehatan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peran penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya sub sistem upaya kesehatan. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya di wilayah kerjanya. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut, Puskesmas mengintegrasikan program yang dilaksanakan dengan pendekatan keluarga. Keberhasilan
pelaksanaan tugas Puskesmas sangat tergantung kepada pengelolaan Puskesmas.. 2.
Workshop Kader Kesehatan Pelatihan pemantauan tumbUang harian kembang bagi kader, PAUD/ TK/RA
Workshop Kader pelayanan bagi Usia Produktif
Kelainan atau penyimpangan tumbuh kembang anak dapat dikendalikan sejak awal. Istilah tumbuh kembang mencakup daua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.Pertumbuhan ( growth) berkaitan dnegan masalah perubahan ukuran, besar, jumlah atau dimensi tingkat sel, organ, maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur tulang, dan keseimbangan metabolic ( retensi kalsium dan nitrogen dalam tubuh ). Tujuan dari Pengabdian masyarakat ini adalah Meningkatkan pengetahuan kader dan guru dalam melakukan praktek pola asuh gizi anak balita ; melakukan praktek penyusunan makanan higienis mengacu pedoman gizi seimbang khususnya pemenuhan kebutuahn protein menggunakan teknik komplementer zat gizi dan memanfaatkan pangan lokal melalui pelatihan, Merupakan kegiatan yang melibatkan
kader
masyarakat/pihak-pihak lainnya
untuk
terkait
meningkatkan
pelayanan Kesehatan bagi usia produktif. Pelatihan kader posyandu dan posyandu prima
Merupakan
dalam rangka Workshop Kader Posyandu dalam
melibatkan
penyelenggaraan Penimbangan, Posyandu dan
masyarakat/pihak-pihak
Kunjungan Rumah
lainnya pelayanan 6
kegiatan
yang kader
untuk
terkait
meningkatkan
Kesehatan
dalam
pelayanan posyandu dan posyandu prima
dalam
penyelenggaraan
penimbangan dan juga kunjungan rumah. B. PENERIMA MANFAAT No 1
Nama Kegiatan
Jumlah
Penerima Manfaat
Praktek Lapangan (Kalakarya) MTBS di Tingkat
78 Orang
Dokter, Perawat dan
Puskesmas 2
Bidan Puskesmas
Pelatihan tenaga kesehatan deteksi dini Faktor
70 Orang
Risiko PTM
Petugas
Dinas
Kesehatan dan Tenaga Kesehatan Puskesmas
3
4
Pelatihan pelayanan kesehatan korban kekerasan
70 Orang
Petugas
Dinas
terhadap perempuan dan anak dan tindak pidana
Kesehatan dan Tenaga
perdagangan orang, dan disabilitas
Kesehatan Puskesmas
Pelatihan tenaga entomologi puskesmas
45 Orang
Petugas
Dinas
Kesehatan dan Tenaga Kesehatan Puskesmas (Entomolog) 5
Pelatihan tenaga sanitasi lingkungan (pengawasan
45 Orang
kualitas kesehatan lingkungan)
Petugas
Dinas
Kesehatan dan Tenaga Kesehatan Puskesmas (Sanitarian)
6
Pelatihan
tenaga
kesehatan
imunisasi
dan
70 Orang
surveilans PD3I Puskesmas dan Rumah Sakit
Petugas
Dinas
Kesehatan dan Tenaga Kesehatan Puskesmas (Surveilans
dan
Imunisasi) 7
Pelatihan Manajemen Puskesmas, Posyandu dan
140
Petugas
Dinas
Posyandu Prima
Orang
Kesehatan dan Tenaga Kesehatan Puskesmas (Kepala
Puskesmas,
KTU, Dokter, Perawat dan Bidan) 8
Pelatihan pemantauan tumbUang harian kembang 7
35 Orang
Petugas
Puskesmas,
bagi kader, PAUD/ TK/RA
Kader Kesehatan di Desa
serta
Guru
PAUD/TK/RA 9
Workshop Kader pelayanan bagi Usia Produktif
33 Orang
Petugas
Puskesmas
serta Kader Kesehatan di Masyarakat Desa 10
Pelatihan kader posyandu dan posyandu prima
175
Petugas Kesehatan dan
dalam rangka Workshop Kader Posyandu dalam
Orang
Kader Kesehatan di
penyelenggaraan Penimbangan, Posyandu dan
Masyarakat Desa
Kunjungan Rumah C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN No 1.
Rincian Menu/Komponen
Metode
Output Satuan
Pelaksanaan
Tahap Pelaksanaan
Volume
Pelatihan Tenaga Kesehatan/Petugas Puskesmas sesuai layanan klaster siklus hidup Praktek Lapangan (Kalakarya) MTBS di Tingkat Puskesmas
Laporan Dokument asi kegiatan
1 kali
Kunjungan praktek lapangan
1. Persiapan materi dan waktu pelaksanaan 2. Pelaksanaan kegiatan 3. Pelaporan hasil kegiatan
Pelatihan tenaga Laporan kesehatan deteksi Dokument dini Faktor Risiko asi PTM
1 kali
Diskusi Ceramah Praktik
1. Persiapan materi dan waktu pelaksanaan 2. Pelaksanaan kegiatan 3. Pelaporan hasil kegiatan
Pelatihan pelayanan Laporan kesehatan korban Dokument kekerasan terhadap asi perempuan dan anak dan tindak pidana perdagangan orang, dan disabilitas
1 kali
Diskusi Ceramah Praktik
1. Persiapan materi dan waktu pelaksanaan 2. Pelaksanaan kegiatan 3. Pelaporan Hasil Kegiatan
Pelatihan tenaga Laporan entomologi Dokument
1 kali
Diskusi Ceramah
1. Persiapan materi dan
8
puskesmas
2.
asi
Praktik
waktu pelaksanaan 2. Pelaksanaan kegiatan 3. Pelaporan hasil kegiatan Pelaporan hasil kegiatan
Pelatihan tenaga Laporan sanitasi lingkungan Dokument (pengawasan asi kualitas kesehatan lingkungan)
1 kali
Diskusi Ceramah Praktik
1. Persiapan materi dan waktu pelaksanaan 2. Pelaksanaan kegiatan 3. Pelaporan hasil kegiatan Pelaporan hasil kegiatan
Pelatihan tenaga Laporan kesehatan imunisasi Dokument dan surveilans asi PD3I Puskesmas dan Rumah Sakit
1 kali
Diskusi Ceramah Praktik
1. Persiapan materi dan waktu pelaksanaan 2. Pelaksanaan kegiatan 3. Pelaporan hasil kegiatan Pelaporan hasil kegiatan hasil kegiatan
Pelatihan Laporan Manajemen Dokument Puskesmas, asi Posyandu dan Posyandu Prima
2 kali
Diskusi Ceramah Praktik
1. Persiapan materi dan waktu pelaksanaan 2. Pelaksanaan kegiatan 3. Pelaporan hasil kegiatan Pelaporan hasil kegiatan
Laporan Dokument asi
1 kali
Diskusi Ceramah Praktik
1. Persiapan materi dan waktu pelaksanaan 2. Pelaksanaan kegiatan 3. Pelaporan hasil kegiatan
Laporan Dokument asi
1 kali
Diskusi Ceramah
1. Persiapan materi dan waktu pelaksanaan 2. Pelaksanaan kegiatan 3. Pelaporan hasil kegiatan
Pelatihan kader Laporan posyandu dan Dokument posyandu prima asi dalam rangka Workshop Kader Posyandu dalam penyelenggaraan Penimbangan,
1 kali
Diskusi Ceramah Praktik Kunjungan rumah
1. Persiapan materi dan waktu pelaksanaan 2. Pelaksanaan kegiatan 3. Pelaporan hasil kegiatan
Workshop Kader Kesehatan Pelatihan pemantauan tumbUang harian kembang bagi kader, PAUD/ TK/RA Workshop Kader pelayanan bagi Usia Produktif
9
Posyandu dan Kunjungan Rumah D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN No
Nama Kegiatan
Kurun Waktu Pencapaian
1
Praktek Lapangan (Kalakarya) MTBS di Tingkat Puskesmas
1 tahun 1 kegiatan
2
Pelatihan tenaga kesehatan deteksi dini Faktor Risiko PTM
1 tahun 1 kegiatan
3
Pelatihan pelayanan kesehatan korban kekerasan terhadap perempuan
1 tahun 1 kegiatan
dan anak dan tindak pidana perdagangan orang, dan disabilitas 4
Pelatihan tenaga entomologi puskesmas
1 tahun 1 kegiatan
5
Pelatihan tenaga sanitasi lingkungan (pengawasan kualitas kesehatan
1 tahun 1 kegiatan
lingkungan) 6
Pelatihan tenaga kesehatan imunisasi dan surveilans PD3I Puskesmas
1 tahun 1 kegiatan
dan Rumah Sakit 7
Pelatihan Manajemen Puskesmas, Posyandu dan Posyandu Prima
1 tahun 2 kegiatan
8
Pelatihan pemantauan tumbUang harian kembang bagi kader, PAUD/
1 tahun 1 kegiatan
TK/RA 9
Workshop Kader pelayanan bagi Usia Produktif
1 tahun 1 kegiatan
10
Pelatihan kader posyandu dan posyandu prima dalam rangka
1 tahun 1 kegiatan
Workshop Kader Posyandu dalam penyelenggaraan Penimbangan, Posyandu dan Kunjungan Rumah E. BIAYA YANG DIPERLUKAN Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Moru sebesar Rp 3.187.439.000,- (Tiga Milyar Seratus Delapan Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Tiga Puluh Sembilan Ribu Rupiah), dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut : N
Nama Kegiatan
Kurun Waktu
o 1.
Pencapaian Pelatihan Tenaga Kesehatan/Petugas Puskesmas sesuai layanan klaster siklus hidup Praktek Lapangan (Kalakarya) MTBS di Tingkat Puskesmas
Rp
141.328.500
Pelatihan tenaga kesehatan deteksi dini Faktor Risiko PTM
Rp
299.342.500
Pelatihan pelayanan kesehatan korban kekerasan terhadap
Rp
274.481.000
perempuan dan anak dan tindak pidana perdagangan orang, dan 10
disabilitas Pelatihan tenaga entomologi puskesmas
Rp
242.972.500
Pelatihan tenaga sanitasi lingkungan (pengawasan kualitas
Rp
242.682.500
Rp
328.310.000
Rp
787.208.000
Rp
218.737.500
Workshop Kader pelayanan bagi Usia Produktif
Rp
285.313.500
Pelatihan kader posyandu dan posyandu prima dalam rangka
Rp
385.063.000
Rp
3.187.439.000
kesehatan lingkungan) Pelatihan tenaga kesehatan imunisasi dan surveilans PD3I Puskesmas dan Rumah Sakit Pelatihan Manajemen Puskesmas, Posyandu dan Posyandu Prima 2.
Workshop Kader Kesehatan Pelatihan pemantauan tumbUang harian kembang bagi kader, PAUD/ TK/RA
Workshop
Kader
Posyandu
dalam
penyelenggaraan
Penimbangan, Posyandu dan Kunjungan Rumah TOTAL
Kalabahi, 13 Oktober 2023 Kepala Dinas Kesehatan Kab. Alor
dr. Farida Ariyani NIP : 19790609 201001 2 018
11