Triage [PDF]

Citation preview

AGD DinKes Prov DKI Jakarta



TRIAGE Triage dalam bahasa Prancis berarti mengambil, memilah atau menyaring Pengertian triage adalah proses pengelompokkan penderita-penderita sakit atau cedera pada kejadian massal. Dimana pada kondisi kejadian massal umumnya korban yang kritis namun mungkin masih bisa diselamatkan akan dirawat dan segera dievakuasi terlebih dahulu, tujuannya adalah menolong korban sebanyak mungkin agar mendapat kesempatan terbesar untuk tetap hidup. Triage dilakukan selama managemen gawat darurat mulai dari suatu kejadian tertentu seperti kecelakaan lalu lintas dimana pada awalnya hanya ada 1 atau 2 paramedik sampai dengan kejadian besar seperi ledakan bom, huru-hara atau bencana alam dimana jumlah korban banyak. Meskipun jumlah penolong tenaga medis banyak tetapi prinsipnya harus tetap dilakukan triage. Triage itu bersifat dinamis dan proses statis artinya kondisi pasien dapat berubah dari yang baik menjadi buruk walaupun telah dilakukan tindakan pertolongan sehingga triage harus dilakukan berulang kali selama penanganan korban diberikan baik itu di lokasi pengumpulan korban, selama dievakuasi sampai di rumah sakit. PRINSIP SELEKSI KORBAN Proses pilih & pindah pasien berdasarkan atas :  Ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam ukuran menit  Ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam ukuran jam  Ruda paksa ringan  Sudah meninggal PRIORITAS PERTOLONGAN Untuk memindahkan korban mana yang harus didahulukan digunakan labelisasi warna. Pertolongan pada pelayanan gawat darurat sehari – hari dahulukan korban yang kondisinya berat sekali. Sebaiknya pada pelayanan gawat darurat pada kondisi bencana berhubung jumlah ketenagaan dan fasilitas kesehatan minimal/ lumpuh maka dahulukan pertolongan pada korban yang paling minimal menggunakan sumber daya yang tersedia. Pelaksanaan triage dapat bermacam-macam. Pada bab ini akan diterangkan tentang METODE TRIAGE START (Simple Triage And Rapid Treatment ) dimana cara penilaiannya tetap berdasarkan prinsip ABC. Pada tahapan ini jangan melakukan terapi, petugas hanya memberikan tanda berupa kartu berwarna yang terdiri dari merah, kuning, hijau dan hitam yang akan diberikan ke tiap korban.



ADA EMPAT KATEGORI DALAM METODE TRIAGE START : Prioritas 1 - MERAH Ini diberikan pada korban dengan kondisi kritis, seperti ;  Masalah jalan napas ( airway dan breathing )  Perdarahan yang tidak terkontrol  Cedera leher atau kepala 120



AGD DinKes Prov DKI Jakarta



   



Luka terbuka di perut Hiper / hipotermia Luka bakar berat Keracunan



Prioritas 2 – KUNING Diberikan pada korban dengan kondisi yang mendesak seperti ;  Luka bakar tanpa ada masalah jalan napas  Rasa sakit yang amat sakit dibeberapa bagian tubuh  Adanya bengkak dan perubahan bentuk terutama pada anggota ekstremitas  Cedera punggung  Kejang  Cedera mata Prioritas 3 – HIJAU Diberikan pada korban yang tidak mengalami cedera serius, memerlukan perawatan sedikit dan dapat menunggu perawatan tanpa bertambah parah seperti ;  Rasa sakit ringan.  Luka bakar ringan.  Bengkak.  Cedera jaringan lunak Prioritas 0 – HITAM  Diberikan pada korban yang sudah meninggal. Dalam sistem START, pertama katakan pada korban yang bisa jalan pindah ke daerah khusus yang sudah ditetapkan, kemudian alihkan kepada korban yang tidak bisa jalan dengan penilain awal ; Pernapasan  Pernapasan lebih dari 30 x / menit, berikan kartu warna MERAH  Jika tidak bernapas, buka jalan napas, jika bernapas prioritas 1 – MERAH, jika tidak bernapas prioritas 0 – HITAM.  Jika pernapasan kurang dari 30 x / menit, lakukan penilaian perfusi. Perfusi  Nilai pengisian kembali kapiler, lebih dari 2 detik prioritas 1 – MERAH, periksa semua sumber perdarahan besar.  Jika pengisian kembali kapiler kurang dari 2 detik lakukan penilaian kesadaran. Status kesadaran  Tidak berespon prioritas 1 – MERAH.  Ada respon dengan perintah sederhana prioritas 2 - KUNING.



121



AGD DinKes Prov DKI Jakarta



122