TRIAGE [PDF]

  • Author / Uploaded
  • gina
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

   



Definisi : dari kata Perancis “ Trier “ → membagi dalam 3 group Di kembangkan di medan pertempuran Konsep ini digunakan bila terjadi bencana Dilaksanakan di ruang gawat darurat dari 1950 / 1960







Pengelompokan korban yang berdasarkan atas berat – ringannya trauma/ penyakit serta kecepatan penanganan/ pemindahannya.



 



Dapat dilakukan didalam rumah sakit maupun dilapangan Digunakan dalam kegawatan seharihari, dan untuk musibah masal, dan bencana



Seleksi korban berdasarkan : 1. 2. 3. 4.



Ancaman jiwa yang dapat mematikan (dalam ukuran menit) Dapat mati (dalam ukuran jam) Ruda paksa ringan Sudah meninggal







Sistem klasifikasi menggunakan nomor, huruf atau tanda. Adapun klasifikasinya sebagai berikut :



Prioritas 1 atau Emergensi  Pasien dengan kondisi mengancam nyawa, memerlukan evaluasi dan intervensi segera  Pasien dibawa ke ruang resusitasi  Waktu tunggu 0 (Nol)



Prioritas 2 atau Urgent    



Pasien dengan penyakit yang akut Mungkin membutuhkan trolley, kursi roda atau jalan kaki Waktu tunggu 30 menit Area Critical care



Prioritas 3 atau Non Urgent   



pasien yang biasanya dapat berjalan dengan masalah medis yang minimal luka lama kondisi yang timbul sudah lama



Prioritas 0 atau 4 Kasus kematian  tidak ada respon pada segala rangsangan  tidak ada respirasi spontan  tidak ada bukti aktivitas jantung  hilangnya respon pupil terhadap cahaya



Prioritas 1 – Kasus Berat  Perdarahan berat  Asfiksia, cedera cervical, cedera pada maxilla  Trauma kepala dengan koma dan proses shock yang cepat  Fraktur  Luka bakar > 30 % / Extensive Burn  Shock tipe apapun



Prioritas 2 – Kasus Sedang    



Trauma thorax non asfiksia Fraktur tertutup pada tulang panjang Luka bakar terbatas ( < 30%) Cedera pada bagian / jaringan lunak



Prioritas 3 – Kasus Ringan  Minor injuries  Seluruh kasus-kasus rawat jalan Prioritas 0 – Kasus Meninggal  Tidak ada respon pada semua rangsangan  Tidak ada respirasi spontan  Tidak ada bukti aktivitas jantung  Tidak ada respon pupil terhadap cahaya



a. Gawat darurat  Suatu kondisi dimana dapat mengancam nyawa apabila tidak mendapatkan pertolongan secepatnya. Contoh : gawat nafas, gawat jantung, kejang, koma, trauma kepala dengan penurunan kesadaran b. Gawat tidak darurat  Suatu keadaan dimana pasien berada dalam kondisi gawat tetapi tidak memerlukan tindakan yang darurat contohnya : kanker stadium lanjut



c.  Darurat tidak gawat  Pasien akibat musibah yang datang tiba-tiba tetapi tidak mengancam nyawa atau anggota badannya contohnya : fraktur tulang tertutup. d.  Tidak gawat tidak darurat  Pasien poliklinik yang datang ke UGD



   



Warna HITAM : Priority 0 (DEAD) Warna MERAH : Priority 1 Warna Kuning : Priority 2 Warna HIJAU : Priority 3



Pendekatan untuk memprioritisasikan tindakan : Prioritas Nol (Hitam)  Mati atau jelas cedera fatal.  Tidak mungkin diresusitasi.



 Prioritas Pertama (Merah) :   Cedera berat yang perlukan tindakan dan transport segera. 1. gagal nafas, 2. cedera torako-abdominal, 3. cedera kepala / maksilo-fasial berat, 4. shok atau perdarahan berat, 5. luka bakar berat. 



 Prioritas Kedua (Kuning) :   Cedera yang dipastikan tidak akan mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat : 1. cedera abdomen tanpa shok, 2. cedera dada tanpa gangguan respirasi, 3. fraktura mayor tanpa shok, 4. cedera kepala / tulang belakang leher, 5. luka bakar ringan. 



 Prioritas Ketiga (Hijau) :   Cedera minor yang tidak membutuhkan stabilisasi segera : 1. cedera jaringan lunak, 2. fraktura dan dislokasi ekstremitas, 3. gawat darurat psikologis. 







Pemeriksaan Primer Adalah deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang mengancam jiwa



Jalan Nafas Lihat dengar Raba Atasi segera, bebaskan jalan nafas Penghisapan Pernafasan Apakah pertukaran gas adekuat ? a. Tidak ada, lakukan bantuan nafas b. Frekuansi c. Kualitas d. Teratur e. Ujung kuku biru atau tidak



Perdarahan Diluar : - Hentikan segera : Dengan bebat tekan pada luka, Bagian yang luka ditinggikan, Kompres es , Tourniquet (hanya pada luka khusus) - Kirim segera



Tulang belakang Apakah sadar ? Adakah trauma kepala? Stabilisasi leher dan tulang belakang sebelum dikirim Tanda-tanda shock -> Stabilitas -> segera kirim







mencari perubahan-perubahan yang dapat berkembang menjadi lebih gawat dan dapat mengancam jiwa apabila tidak segera diatasi







Periksa Kondisi Menyeluruh



1.Posisi



saat ditemukan 2.Tingkat kesadaran 3.Sikap umum dan keluhan 4.Ruda paksa, kelainan 5.Keadaan kulit



1.Perkenalkan diri anda dan jelaskan apa yang akan anda lakukan. 2. Pertahankan rasa percaya diri pasien. 3. Coba untuk mengamati semua pasien yang datang, bahkan saat  mewawancara pasien. 4.Pahami sistem IRD dan keterbatasan anda. Ingat objektif primer aturan triase. Gunakan sumber daya untuk mempertahankan   standar pelayanan memadai.



1. Struktur pembagian ruangan dengan perangkat  yang sesuai. 2. Pemeriksaan fisik singkat dan terfokus. 3. WASPADA atas pasien dengan ancaman jiwa atau serius potensial terancam hidup atau anggota badannya harus didahulukan dalam  penilaian hingga dapat segera ditindak



1. Gadar massal.   Keadaan musibah dengan korban lebih dari 30 orang. 2. Petunjuk gadar massal.  Prosedur yang disusun untuk mengkoordinasikan pelayanan secara spontan untuk unit-unit kerja dan instansi / SMF terkait apabila timbul suatu situasi gadar massal.



3. Care area. Daerah yang dipergunakan untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban musibah massal. 4. Collection area. Daerah yang dipergunakan untuk mengumpulkan pertama-kali korban  gadar. 5. Crisis center / Emergency operation center. Tempat berkumpulnya seluruh pimpinan partisipan atau instansi/SMF  yang terlibat dalam penanggulangan gadar massal, dan dari tempat tsb.dikeluarkan seluruh informasi serta keputusan penting selama kegiatan berlangsung.



Kelompok Pengendali  a. Ketua :  Bertindak sebagai komando dan pengendali sesuai dengan kewenangannya.  Mengkoordinir kegiatan dipusat pengendali krisis.  Menentukan pemberlakuan dan pencabutan keadaan darurat.  Memberi keterangan pers.  Melaporkan keadaan darurat dan hasil kegiatan yang telah dilakukan kepada pimpinan.



b. Anggota :   Melaksanakan kegiatan sesuai bidang tugasnya.  Menginformasikan kepada Ketua tentang perkembangan situasi dilapangan.   Berkoordinasi dengan kelompok pendukung dan pelaksana.



The End Tak peduli apapun yg terjadi hari ini, miliki senyum yg buatmu terlihat bahagia, dan doa yg buatmu lebih kuat!