Tugas 1 Arsip Kelautan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama Mahasiswa: Laily Dzatinnuha NIM: 043245341 Mata Kuliah: Arsip Kelautan (ASIP4313)



Tugas 1 Arsip Kelautan



1. Potensi kelautan di Indoesia tercermin dengan besarnya keanekaragaman hayati, potensi budi daya perikanan pantai,dan laut serta pariwisata bahari, perlu dilakukan pengolahan arsip kelautan dengan baik sesuai kebijakan organisasi. Saudara dapat menjelaskan di bawah ini: a. Jelaskan mengenai batasan laut Indonesia dan berikan contoh?. Batas laut Indonesia terdiri dari batas sesuai dengan 4 arah mata angina yaitu Utara, Selatan, Timur, dan Barat. Contoh: 1) Utara: Laut Cina Selatan dan Samudera Pasifik 2) Selatan: Samudera Hindia 3) Timur: Samudera Pasifik 4) Samudera Hindia b. Jelaskan mengenai pewilayahan laut di Indonesia, dan berikan contohnya? Jawab: Berdasarkan hukum internasional wilayah laut terbagi menjadi beberapa jenis untuk memudahkan pemanfaatannya. Pembagian mencegah terjadinya perseteruan atau tindakan lain yang merugikan kedaulatan dua negara. Jenis batas wilayah laut Indonesia dengan negara lain, antara lain:: 1) Laut wilayah (laut teritorial). UNCLOS 1982 memutuskan, lebar laut teritorial tidak lebih dari 12 mil laut diukur dari garis pangkal sesuai hukum internasional. 2) Perairan pedalaman. Wilayah ini adalah perairan pada sisi darat garis pangkal laut teritorial. Kedaulatan Indonesia di perairan dalam bersifat mutlak tanpa bisa ditawar. 3) Perairan kepulauan. Wilayah ini meliputi perairan yang dilingkupi garis pangkal tanpa memperhatikan kedalaman atau jaraknya dari garis pantai. Negara kepulauan, misal Indonesia, memiliki kedaulatan di perairan kepulauan. 4) Zona tambahan. Areal ini adalah zona yang berbatasan dengan laut teritorialnya dan tidak lebih dari 24 mil laut, dari garis pangkal pengukuran lebar laut teritorial. 5) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Wilayah ini adalah zona maritim yang terletak di luar. ZEE berbatasan dengan laut wilayah yang lebarnya tidak lebih dari 200 mil laut diukur dari garis-garis pangkal. Di wilayah ini negara berdaulat bebas melakukan eksplorasi dan konservasi. 6) Landas kontinen. Zona ini meliputi dasar laut dan tanah di bawahnya (seabed dan subsoil) yang terletak di luar laut teritorial sepanjang kelanjutan alamiah wilayah daratnya. Landas kontinen memanjang hingga pinggiran luar tepi kontinen (continental margin), atau berjarak sekitar 200 mil dari garis pangkal.



Nama Mahasiswa: Laily Dzatinnuha NIM: 043245341 Mata Kuliah: Arsip Kelautan (ASIP4313) 7) Laut lepas (bebas). Laut bebas adalah perairan yang tidak termasuk ZEE, laut



teritorial, perairan kepulauan, dan perairan pedalaman. Semua negara bisa menikmati kebebasan di wilayah ini kecuali hak berdaulat negara pantai. 8) Kawasan dasar laut internasional. International Sea-bed Area-The Area diatur dalam UNCLOS 1982 BAB XI. Dalam aturan tersebut, tidak satu negara pun boleh menuntut atau melaksanakan kedaulatan di wilayah Kawasan. c. Jelaskan mengenai legalitas wilayah laut Indonesia? Jawab: Legalitas wilayah laut Indonesia dapat dilihat daribeberapa peraturan berikut: 1) Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 1983 tetang Zona Ekonomi EksklusifIndonesia 2) Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 2004 tetang Perikanan 3) Peraturan Pemerintah RI Nomor 15 Tahun 1984 tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam Hayati di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia. d. Jelaskan laut sebagai asset negara! Jawab: Potensi sumberdaya dan jasa lingkungan kelautan selayaknya dikelola secara terpadu untuk kepentingan dan kemakmuran seluruh rakyat Indonesia. 2. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati tertinggi dengan tingkat endemis yang tinggi, seperti pulau Sulawesi, Irian Jaya dan Mentawai. a. Jelaskan tentang Ekosistem laut dan Ekosistem Pesisir Dan Laut di Indonesia, dan berikan contohnya? Jawab: Ekosistem laut dan pesisir Indonesia terbagi menjadi 4 wlayah ekosistem penting yakni: Ekosistem Estuaria, Ekosistem Mangrove, Ekosistem Padang Lamun dan Ekosistem Terumbu Karang. 1) Ekosistem Estuaria. Estuaria atau sering disebut Estuari adalah wilayah pesisir semi tertutup yang mempunyai hubungan bebas dengan laut terbuka dan menerima masukan air tawar dari daratan. Sebagian besar estuari didominasi oleh substrat berlumpur(endapan yang dibawa oleh air tawar dan air laut). Berdasarkan karakteristik geomorfologi, estuari dapat dikelompokkan menjadi: Estuari dataran pesisir, dimana pembentukannya terjadi karena penaikan permukaan air laut yang menggenangi sungai di bagian pantai yang landai; Laguna(gobah) atau teluk semi tertutup, terbentuk oleh beting pasir yang terletak sejajar dengan garis pantai sehingga menghalangi interaksi langsung dan terbuka dengan perairan laut; dan Fjords, adalah estuari yang pembentukannya karena aktifitas glasier yang mengakibatkan tergenangnya lembah es oleh air laut. 2) Ekosistem Mangrove. Ekosistem Mangrove/hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis dan sub tropis, yang didominasi oleh beberapa jenis pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantai



Nama Mahasiswa: Laily Dzatinnuha NIM: 043245341 Mata Kuliah: Arsip Kelautan (ASIP4313)



berlumpur. Formasi mangrove merupakan perpaduan antara daratan dan lautan. Mangrove tergantung pada air laut(pasang) dan air tawar sebagai sumber makanannya serta endapan debu(silt) dari erosi daerah hulu sebagai bahan pendukung substratnya. Mangrove pada umumnya tumbuh di daerah intertidal yang memiliki jenis tanah berlumpur, berlempung atau berpasir. Tergenang oleh air laut secara berkala, dapat setiap hari maupun hanya tergenang pada saat surut purnama, frekuensi genangan ini menentukan komposisi vegetasi hutan mangrove. Selain itu, mangrove juga membutuhkan suplai air tawar dari daratan, dan biasanya hidup baik pada daerah yang cukup terlindung dari gelombang besar dan pasang surut yang kuat. Salinitas yang baik untuk mangrove tumbuh adalah pada salinitas 2-22 per-mil atau sampai asin pada salinitas 38 per-mil. Fungsi Mangrove antara lain: sebagai peredam gelombang dan badai, pelindung abrasi, penahan lumpur serta penangkap sedimen; penghasil sejumlah besar detritus dari daun dan dahannya; daerah asuhan(nursery ground), daerah pencari makan(feeding ground), daerah pemijahan(spawning ground) berbagai jenis ikan, udang dan biota laut lain; penghasil kayu untuk berbagai macam tujuan; pemasok larva ikan, udang dll.; serta sebagai daerah tujuan wisata alam. 3) Ekosistem Padang Lamun. Lamun merupakan istilah untuk rumput laut(sea grass), harus dibedakan dengan rumput laut(sea weed) yang merupakan anggota dari kelompok vegetasi yang dikenal sebagai alga(ganggang). Sea weed ini biasanya dapat ditemui di perairan yang berasosiasi dengan keberadaan ekosistem terumbu karang. Sedangkan lamun merupakan tumbuhan berbunga(angiospermae) yang hidup di perairan pesisir/pantai laut, membentuk ekosistem penting sebagai produsen primer di perairan laut tropis selain fitoplankton. Tumbuhan ini terdiri dari rhizoma, daun dan akar. Rhizoma merupakan batang yang merayap di substrat dan berbukubuku, yang biasanya pada buku yang tumbuh ke atas akan berdaun dan berbunga. Pada buku tersebut tumbuh akar/rhizoma, yang dengan akar ini lamun dapat menancapkan diri dengan kokoh di dasar laut sehingga tahan terhadap hempasan gelombang laut. Fungsi padang lamun: sebagai produsen makanan berlimpah bahan organik, daunnya yang tinggi dan banyak sebagai tempat hidup organisme efifit, peredam arus, pengurang erosi dan pengumpul substrat serta sedimen oleh akarnya serta tempat mencari makan dugong serta sejumlah kecil ikan. 4) Ekosistem Terumbu Karang. Terumbu karang adalah ekosistem di dasar laut yang penghuni utamanya sejenis binatang berongga penghasil kapur yang dikenal dengan nama karang batu(stony coral). Karang batu yang bentuk koloninya beraneka ragam ini merupakan substrat dasar terumbu karang yang sangat keras dan berfungsi sebagai rumah/tempat tinggal, tempat berlindung tempat mencari makan dan tempat memijah bagi berbagai macam jenis biota asosiasi terumbu karang lainnya seperti kerangkerangan(mollusca), udang-kepiting(crustacea), bintang laut(echinodermata), cacing(polychaeta), sponge(porifera), ikan dan plankton. Fungsi dan manfaat terumbu karang antara lain: sumber makanan untuk beberapa jenis ikan, udang, lobster dan ikan; bahan obat-obatan; bahan budidaya; sarana rekreasi laut; tempat



Nama Mahasiswa: Laily Dzatinnuha NIM: 043245341 Mata Kuliah: Arsip Kelautan (ASIP4313)



memijah, pengasuhan dan pembesaran mayoritas jenis ikan; penghalang erosi dari gelombang air laut; sebagai bahan bangunan, dan lain-lain. b. Jelaskan mengenai ekosistem laut terbuka dan ekosistem bentuk laut jeluk sertakan contohnya! Jawab: 1) Ekosistem Laut Terbuka Ekosistem laut terbuka umumnya memiliki produktivitas biologis tersebar dan keragaman spesies lebih rendah daripada ekosistem pesisir. Organisme memanfaatkan fitoplankton sebagai jaringan makanan. Laut terbuka berperan sebagai tempat produksi perikanan tangkap, transportasi laut, penambangan minyak dan mineral, dan tempat pembuangan sampah dari daratan. Dampak negatif terhadap laut terbuka adalah polusi dan eksploitasi sumber daya laut secara berlebihan atau tanpa terkendali. Biota perairan laut banyak dimanfaatkan untuk pengembangan produksi sektor perikanan, misalnya ikan pelagis kecil, tuna, dan cakalang. 2) Ekosistem Bentuk Laut Jeluk Bagian laut yang jauh dari permukaan atau zona kegelapan (zona afotik) belum banyak diketahui keanekaragaman hayatinya. Sinar matahari menerangi sebagian kecil volume samudra terutama hanya bagian permukaan, dan tempat tersebut dapat dihuni organisme. Volume air laut menempati 90 persen wilayah gelap (jeluk) di bumi dengan posisi dalam dan dingin. Informasi kehidupan masih sangat sedikit di laut jeluk. Wilayah Indonesia terdapat laut jeluk di kawasan seperti Laut Banda, Laut Flores, Laut Maluku, dan Laut Sawu. 3. Dalam penyelenggaraan pemerintahan dengan titik berat pada otonomi daerah telah memberikan paradigma baru dalam pengelolaan potensi sumber daya wilayah pesisir dan laut untuk kesejahteraan masyarakat di wilayahnya. a. Jelaskan pembagian batas wilayah laut teritorial, Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), dan Batas Landas Kontinen! Jawab: 1) Landas kontinen, adalah wilayah laut yang merupakan batas antara dua negara tetangga dengan segala kekayaan alam yang terdapat di laut sampai dengan kedalaman 200 meter. 2) Laut teritorial, adalah wilayah laut sejauh 12 mil dari garis dasar lurus pantai terluar Indonesia. 3) Laut zona ekonomi ekslusif (ZEE) sejauh 200 mil dari garis dasar pulau terluar Indonesia. b. Indonesia potensi laut sangat tinggi seperti: sumber daya ikan, terumbu karang, hutan mangrove, dan perikanan yang merupakan sumber ekonomi masyarakat. Jelaskan!! Jawab:



Nama Mahasiswa: Laily Dzatinnuha NIM: 043245341 Mata Kuliah: Arsip Kelautan (ASIP4313)



Di dalam laut ada potensi sumber daya laut berupa ikan, bahan tambang, hutan mangrove, terumbu karang, dan lain-lain. 1) Hutan mangrove atau hutan bakau adalah tipe hutan yang berada di daerah pasang surut air laut. Saat air pasang, hutan mangrove digenangi air laut. Saat air laut surut, hutan mangrove bebas dari genangan air laut. Umumnya, hutan mangrove berkembang dengan baik di pantai yang terlindung, muara sungai atau laguna. Dua fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber daya laut di Indonesia adalah fungsi ekologis dan ekonomis. Fungsi ekologis hutan mangrove adalah sebagai habitat (tempat hidup) binatang laut untuk berlindung, mencari makan, dan berkembang biak. Fungsi ekologis yang lain adalah untuk melindungi pantai dari abrasi air laut. Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa nilai ekonomis dari kayu dan pepohonan dan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Biasanya kayu bakau untuk bahan kayu bakar, bahan pembuat arang dan bahan pembuat kertas. Hutan mangrove juga dihuni oleh beragam jenis fauna yang bernilai ekonomis, misal udang dan jenis ikan lainnya yang berkembang biak dengan baik di wilayah ini. Hutan mangrove di Indonesia tersebar di pesisir sebelah barat Pulau Sumatera, beberapa bagian di pantai utara Pulau Jawa, sepanjang pesisir Pulau Kalimantan, Pesisir Pulau Sulawesi, pesisir sebelah selatan Papua, dan beberapa pulau kecil lainnya. Luas hutan mangrove di Indonesia mencapai 3 juta hektar, yang tersebar di sepanjang 95.000 kilometer pesisir Indonesia. Tetapi hutan mangrove di Indonesia tidak tersebar secara merata. Luas hutan mangrove terbesar ada di Pulau Papua mencapai 3,7 juta hektar, Sumatera 417 ribu hektar, Kalimantan 165 ribu hektar, Sulawesi 53 ribu hektar, Jawa 34,4 ribu hektar, Bali dan Nusa Tenggara 3,7 hektar. 2) Terumbu karang. Merupakan salah satu potensi kelautan Indonesia adalah terumbu karang. Terumbu karang adalah terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika ribuan koral membentuk koloni, koral-koral tersebut akan membentuk karang. Sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan negara yang memiliki terumbu karang terluas di dunia. Luas terumbu karang Indonesia mencapai 284,3 ribu kilometer persegi atau setara dengan 18 persen dari terumbu karang yang ada di seluruh dunia. Keanekaragaman hayati terumbu karang sebagai potensi sumber daya laut di Indonesia juga yang tertinggi di dunia. Di dalamnya terdapat 2.500 jenis ikan, 1.500 jenis moluska, 1.500 jenis udang-udangan, dan 590 jenis karang. Terumbu karang akan tumbuh baik pada suhu perairan laut antara 21-29 derajat Celcius. Pada suhu lebih besar atau lebih kecil dari itu, pertumbuhan terumbu karang kurang baik. Karena Indonesia berada di daerah tropis dan suhu perairannya hangat, maka banyak ditemukan terumbu karang di Indonesia. Pertumbuhan terumbu karang juga akan baik pada kondisi air yang jernih dan dangkal. Kedalaman air yang baik untuk pertumbuhan terumbu karang tidak lebih dari 18 meter. Jika lebih besar dari kedalaman tersebut, pertumbuhan terumbu karang akan menjadi kurang baik. Selain persyaratan itu, terumbu karang juga mensyaratkan salinitas (kandungan garam air laut) yang tinggi. Maka dari itu, terumbu karang sulit hidup di sekitar



Nama Mahasiswa: Laily Dzatinnuha NIM: 043245341 Mata Kuliah: Arsip Kelautan (ASIP4313)



muara sungai karena kadar garam air lautnya menurun akibat bercampurnya air sungai ke laut. Terumbu karang memiliki banyak manfaat, yaitu manfaat secara ekonomis, ekologis, dan sosial ekonomi. 3) Perikanan . Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari yang besar, yaitu 6,4 juta ton per tahun. Potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan bagi ikan untuk melakukan regenerasi hingga jumlah ikan yang ditangkap tidak mengurangi populasi ikan. Berdasarkan aturan internasional, jumlah tangkapan yang diperbolehkan adalah 80 persen dari potensi lestari atau sekitar 5,12 juta ton per tahun. Kenyataannya, jumlah hasil tangkapan ikan di Indonesia belum mencapai angka itu. Artinya, masih ada peluang untuk meningkatkan jumlah tangkapan yang diperbolehkan. Jika dibandingkan sebaran potensi ikannya, terlihat ada perbedaan secara umum antara wilayah Indonesia bagian barat dan timur. Di Indonesia bagian barat rata-rata kedalaman laut 75 meter. Jenis ikan yang banyak ditemukan adalah ikan pelagis kecil. Di kawasan Indonesia Timur rata-rata kedalaman laut 4.000 meter. Jenis ikan yang banyak ditemukan ikan pelagis besar seperti cakalang dan tuna. Selain ikan di lautan, penduduk Indonesia melakukan budi daya ikan di daerah pesisir. Di pantai utara Pulau Jawa, banyak masyarakat mengembangkan usaha budi daya ikan dengan tambak. Jenis ikan yang dikembangbiakkan di tambak adalah ikan bandeng dan udang. 4. Sejarah mencatat bahwa kejayaan bahari bangsa Indonesia sudah lahir sebelum kemerdekaan, hal ini dibuktikan dengan adanya temuan-temuan situs prasejarah maupun sejarah. a. Jelaskan tentang negara maritim dan negara kepulauan! Jawab: 1) Negara kepulauan adalah cara pandang, negara terdiri dari rangkaian pulau-pulau dan daratan yang terpisah oleh lautan. 2) Negara maritim adalah negara terdiri dari wilayah lautan yang menghubungkan pulau-pulau di dalamnya. b. Bagaimana klaim pulau yang dilakukan oleh negara lain, jelaskan! Jawab: 1) Perairan Natuna. Klaim wilayah perairan Natuna antara pihak Indonesia dan China diawali dengan masuknya sejumlah kapal nelayan milik China yang merupakan wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Terlebih saat itu dikawal oleh kapal coast guard atau penjaga pantai Tiongkok. Adu klaim pun terjadi. Indonesia berpegang pada ZEE, sementara China menjadikan sembilan garis putus-putus atau nine dash line sebagai patokan menyatakan perairan Natuna masuk dalam wilayahnya.



Nama Mahasiswa: Laily Dzatinnuha NIM: 043245341 Mata Kuliah: Arsip Kelautan (ASIP4313) 2) Blok Ambalat. sejak akhir tahun 1960, tepatnya saat Malaysia membuat pemetaan



daerah yang baru, negeri Jiran tersebut pun mulai menyebut bahwa Blok Ambalat termasuk dalam wilayahnya. Bahkan pada tahun 2007 silam, sejumlah kapal perang dan pesawat Malaysia melanggar wilayah perairan dan udara Indonesia di blok Ambalat. Tepatnya, pada 24 Februari 2007 kapal perang Malaysia KD Budiman dengan kecepatan 10 knot memasuki wilayah Republik Indonesia sejauh 1 mil laut. Di hari yang sama, pukul 15.00 WITA, kapal perang KD Sri Perlis juga melintas dengan kecepatan 10 knot memasuki wilayah Republik Indonesia sejauh 2 mil laut. Setelah itu dibayang-bayangi KRI Welang dan kedua kapal berhasil diusir keluar wilayah Republik Indonesia. 3) pemerintah Malaysia telah melakukan aktivitas pembangunan mercusuar di kawasan perairan Indonesia, tepatnya di Tanjung Datuk Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas, perbatasan Kalimantan Barat. Saat itu, Malaysia kedapatan membangun tiga tiang pancang setinggi 13 meter di perairan Tanjung Datuk. 4) Pulau Sebatik. wilayah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia di Pulau Sebatik ditemukan sejumlah patok perbatasan yang memasuki wilayah Indonesia diperkirakan mencapai 84 hektare. Sedangkan patok perbatasan di Desa Kionokod dan Sumantipal di Kecamatan Lumbis Ogong sejumlah patok ditemukan berada di wilayah Malaysia.



c. Jelaskan dinamika penyelenggaraan otonomi daerah? Jawab: 1) Masa Penjajahan Belanda. Pada masa penjajahan Belanda setidaknya terdapat dua landasan hukum yang dijadikan pedoman dalam pelaksanaan otonomi daerah, yaitu: a) Regering Reglement (RR) 1845 , yang dikeluarkan oleh Parlemen Belanda untuk dijadikan Undang-Undang di Indonesia, dalam pelasanaanya RR 1845 sangat sentralistik, dimana setiap daerah di Indonesia ditempatkan perwakilan pegawai dari pemerintah belanda, dengan luas nya wilayah Indonesia tidak sebanding dengan pegawai tersebut, sehingga banyak terjadi penyimpangan dan kesewenang-wenangan, oleh sebab itu sejalan dengan perkembangan politik di Daerah jajahan (Politik Ethic) dan desakan dari kalangan Indonesia, maka dikelaurkanlah Desentralisastiewent 1903 (STB.1903/329) b) Desentralisatiewent 1922, pelaksanaannya disebabkan karena kegagalan STB 1903 yang dianggap terlalu sedikit kewenangan yang diberikan kepada daerah, dan tuntutan untuk memasukkan pegawai-pegawai dari kalangan pribumi menjadi pegawai pemerintah. Dalam pelaksanaanya maka dibentuklah badanbadan pemerintahan baru dengan mengikutsertakan masyarakat pribumi sebagai pejabat di daerahnya dan tetap dibawah pengawasan Gubernur Jenderal Hindia Belanda, selanjutnya dibentuklah daerah daerah otonom baru diluar Jawa dan Madura, maka dengan demikian lahirlah daerah-daerah



Nama Mahasiswa: Laily Dzatinnuha NIM: 043245341 Mata Kuliah: Arsip Kelautan (ASIP4313)



otonom baru di Sumatera, Borneo dan Celebes (Sulawesi) dengan komposisi pegawainya banyak yang sudah mengakomodir penduduk lokal baik untuk bidang eksekutif maupun legislatifnya. Keadaan ini berkembang dan bertahan hingga masuknya Jepang ke Nusantara. 2) Masa Penjajahan Jepang. Sistem pemerintahan yang dijalankan adalah sentralistik tanpa DPR, azas dekosentrasi masih dipertahankan. Tetapi pelaksanaan pemerintahan militer jepang ini tidak efektif, melainkan hanya untuk mencari akomodasi dalam rangka memperkuat pertahanan mereka di Asia, kondisi ini dimanfaatkan oleh para pejuang Nasionalisme Indonesia untuk mempersiapkan rencana-rencana kearah kemerdekaan Indonesia. 3) Masa Indonesia Merdeka. Pola sentralistik yang dibangun pemerintah pusat telah menjadikan daerah hanya sebagai pemain kedua dalam ketatanegaraan Indonesia, peran yang utama berada di tangan pemerintah pusat dalam setiap hal. 5. Dari sebelum masa kemerdekaan, Indonesia ternyata sudah dikenal dunia sebagai bangsa yang memiliki peradaban maritim maju. a. Jelaskan mengenai teknologi kemaritiman? Jawab: Teknologi maritime merupakan bidngyang memfokuskan kepada penggunaan teknologi, proses dalam teknologi dan sistem dalam teknologi yang digunakan dalam operasi maritim. b. Jelaskan mitigasi bencana di negara kita ? Jawab: Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Bencana dapat berupa kebakaran, tsunami, gempa bumi, letusan gunung api, banjir, longsor, badai tropis, dan lainnya. Kegiatan mitigas bencana, antara lain: a. pengenalan dan pemantauan risiko bencana; b. perencanaan partisipatif penanggulangan bencana; c. pengembangan budaya sadar bencana; d. penerapan upaya fisik, nonfisik, dan pengaturan penanggulangan bencana; e. identifikasi dan pengenalan terhadap sumber bahaya atau ancaman bencana; f. pemantauan terhadap pengelolaan sumber daya alam; g. pemantauan terhadap penggunaan teknologi tinggi;



Nama Mahasiswa: Laily Dzatinnuha NIM: 043245341 Mata Kuliah: Arsip Kelautan (ASIP4313)



h. pengawasan terhadap pelaksanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup i. kegiatan mitigasi bencana lainnya. Robot sebagai perangkat bantu manusia, dapat dikembangkan untuk turut melakukan mitigasi bencana. Robot mitigasi bencana bekerja untuk mengurangi risiko terjadinya bencana.



SUMBER: https://www.detik.com/edu/sekolah/d-5326548/batas-wilayah-laut-indonesia-dengan-negaralain-ini-penjelasannya http://bphn.go.id/data/documents/harmonisasi_hkm_pengelolaan_sumber_daya_kelautan_dal am_rangka_desentralisasi.pdf https://dlhk.bantenprov.go.id/read/article/244/MENGENAL-EKOSISTEM-PESISIR-DANLAUT.html https://tirto.id/wilayah-perairan-laut-indonesia-kontinen-teritorial-dan-zee-gbgK https://repository.unimal.ac.id/3192/1/Layout%20Buku%20Dinamika%20Otonomi%20Daera h%20Di%20Indonesia%20-%20Ferizaldi.pdf https://www.slideshare.net/anomjeremibelpois/wawasan-kemaritiman-ilmu-pengetahuan-danteknologi