Tugas 1 Ekonomi Manajerial [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS 1 EKONOMI MANAJERIAL NAMA : NISHFIYATUL JANNAH NIM



: 031007119



1. Menjelaskan nilai perusahaan dan menghitung NOPAT perusahaan Nilai perusahaan adalah persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi, dan meningkatkan kepercayaan pasar tidak hanya terhadap kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa mendatang. Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan, karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan tujuan utama perusahaan. Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi yang sesuai dengan keinginan para pemiliknya, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka kesejahteraan para pemilik juga akan meningkat.



Nilai perusahaan adalah nilai kapitalisasi dari NOPAT.



NOPATi



: NOPAT pada periode i



Ri



: discount rate pada periode i



Apabila dirumuskan nilai NOPAT dan discount rate sama untuk semua periode dan diasumsikan bahwa n sama dengan tak terhingga maka nilai perusahaan menjadi: V=



NOPAT r



Sebagai contoh, Perusahaan menghasilakn NOPAT sebesar 10 sampai tak terhingga waktunya. Discount rate yang sesuai denagn resiko perusahaan adalah 10%. Nilai perusahaan adalah V=



NOPAT 10 = =100 r 0,1



2. Menjelaskan Permintaan Konsume A. Definisi



Permintaan konsumen adalah jumlah barang yang akan dibeli oleh konsumen pada keadaan, waktu dan harga tertentu. Hukum Permintaan, adalah apabila harga barang naik, maka jumlah permintaan akan turun, dan sebaliknya. B. Macam-macam Permintaan 1. Permintaan Individu, yaitu jumlah barang yang akan dibeli seorang konsumen pada berbagai harga. 2. Permintaan Agregat, yaitu jumlah suatu barang yang akan dibeli oleh seluruh individu pada suatu pasar. 3. Permintaan Konsumen (consumtion demand), adalah jumlah barang yang akan dibeli konsumen akhir di suatu pasar eceran pada harga dan jangka waktu tertentu. 4. Permintaan turunan (derived demad), adalah permintaan tidak langsung sperti permintaan yang terdapat di berbagai tingkat pedagang perantara atau pasar pengolahan. C. Ciri-ciri Permintaan dan Konsumsi Keluarga 1. Konsumsi untuk seluruh bahanmakan oleh keluarga relative stabil 2. Pengeluaran keluarga untuk bahan makanan merupakan suatu pengeluaran pokok keluarga. 3. Bagian dari pendapatan konsumen yang dikeluarkan ntuk bahan makanan berkurang akibat bertambahnya pendapatan. 4. Tidak semua kelompok bahan makanan dikonsumsi dalam jumlah sama banyak, tapi lebih banyak pada kelompok bahan-bahan makanan tertentu. 5. Bahan makanan tertentu relative penting, konsumsinya pun akan berubah sepanjang tahun. D. Faktor- faktor yang mempengaruhi permintaan Hukum permintaan menjelaskan bahwa harga berpengaruh terhadap jumlah barang/jasa yang diminta. Meskipun demikian, teradapat faktor-faktor lain yang juga berpengaruh. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan: 1. Harga barang itu sendiri . Seperti yang telah dijelaskan pada hukum permintaan, harga barang/jasa itu sendiri berpengaruh terhadap jumlah yang diminta. 2. Pendapatan masyarakat Pada barang normal, peningkatan pendapatan akan meningkatkan jumlah barang/jasa yang diminta. Namun pada barang inferior (misalnya nasi jagung), peningkatan pendapatan justru akan mengurangi jumlah barang/jasa yang diminta. 3. Intensitas kebutuhan Semakin penting barang/jasa dalam memenuhi kebutuhan seseorang maka jumlah permintaannya akan semakin meningkat. Misalnya permintaan payung di kala hujan akan lebih tinggi dibandingkan saat tidak hujan. 4. Jumlah penduduk Semakin besar jumlah penduduk di suatu negara maka semkain besar permintaannya terhadap barang/jasa. 5. Selera Peningkatan selera pada satu jenis barang/jasa akan meningkatkan permintaan terhadap barang/jasa tersebut dibandingkan dengan jenis barang/jasa lain. Misalnya permintaan



terhadap tiket konser artis Korea meningkat akhir-akhir ini karena meningkatnya kegemaran remaja Indonesia terhadap artis-artis tersebut. 6. Barang pengganti Ketersediaan barang pengganti berpengaruh terhadap jumlah barang dan jasa yang diminta. Ketika harga teh meningkat, masyarakat yang menganggap kopi adalah barang substitusi dari teh akan mengalihkan pembeliaannya ke kopi sehingga permintaan kopi akan meningkat



3. Menjelaskan Produksi dan Biaya A. Produksi Produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menambah nilai guna suatu barang dan dapat pula diartikan sebagai upaya untuk mengubah input menjadi output. Produsen adalah mereka yang melakukan produksi. Kegiatan produksi menjamin kelangsungan hidup masyarakat.oleh karena itu harus dilakukan dalam keadaan apa pun baik oleh pemerintah maupun swasta. Namun produksi tidak mungkin bisa berjalan bila tidak ada bahan yang memungkinkan untuk dilakukan proses produksi itu sendiri. Untuk melakukan proses produksi memerlukan tenaga manusia, sumber-sumber daya alam, modal , serta keahlian. Yang semuanya itu biasa disebut faktor produksi. Teori perilaku produsen memiliki banyak analogi dengan teori prilaku konsumen, Misalnya, bila konsumen mengalokasikan dananya untuk konsumsi, produsen mengalokasikan dananya untuk penggunaan faktor produksi. Karena itu bila keseimbangan produsen tercapai pada saat seluruh anggaran habis terpakai untuk membeli faktor produksi. Di dalam menganalisis teori produksi, kita mengenal 2 hal: 1. Produksi jangka pendek, yaitu bila sebagian faktor produksi jumlahnya tetap dan yang lainnya berubah (misalnya jumlah modal tetap, sedangkan tenaga kerja berubah). Proses Produksi adalah pengalokasian kombinasi factor produksi untuk menghasilkan keluaran suatu produk. Fungsi menggambarkan hubungan antara kombinasi masukan (input), yaitu factor produksi dengan jumlah keluaran (output).



Q



: Jumlah Keluaran



L



: Jumlah Tenaga Kerja



Q(L)



: Fungsi Produksi hanya bergantung pada satu factor produksi, yaitu tenaga kerja



Fungsi produksi yang hanya bergantung pada tenaga kérja (L), artinya faktor produksi lainnya (K) jumlahnya konstan. Fungsi produksi yang ini disebut fungsi produksi jangka pendek. Dalam hal ini, tenaga kerja disebut faktor produksi variabel dan kapital disebut faktor produksi tetap. Tentu saja faktor tetap tidak menjadi perhatian dalam menentukan tingkat output optimal produksi dalam jangka pendek. Dalam menentukan jumlah output yang optimal, produsen menentukan jumlah penggunaan tenaga kerja saja. Fungsi produksi dalam kondisi jangka pendek adalah fungsi produksi dimana sedikitnya ada satu faktor Jangka pendek tidak ditentukan oleh hari, bulan atau tahun, tetapi oleh perubahan faktor produksi. Selama ada faktor produksi yang tidak berubah maka ini disebut jangka pendek. 2. Produksi jangka panjang, yaitu semua faktor produksi dapat berubah dan ditambah sesuai kebutuhan. C. Biaya Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang – barang yang diproduksikan oleh perusahaan tersebut. Biaya produksi merupakan faktor utama dalam menentukan jumlah barang atau jasa yang akan dijual di pasar. Untuk mengetahui penawaran dan jumlah barang yang ditawarkan harus mengetahui biaya-biaya yang dikeluarkan, yang berasal dari prinsip produksi. Para ekonomi mendefinisikan biaya produksi untuk suatu output tertentu sebagai nilai yang harus dikorbankan dari alternatif produksi yang menggunakan input dimana input tersebut digunakan untuk memproduksi output tertentu. Prinsip ini dikenal dengan nama “opportunity cost principle”. Biaya yang berkaitan dengan jumlah produksi :



1. Biaya variabel total (total variable cost/TVC) Biaya variabel total yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh faktor produksi yang bersifat variabel. Misalnya biaya tenaga kerja, pembelian bahan baku, bahan penolong dll.



2. Biaya total yaitu keseluruhan biaya produksi yang digunakan untuk menghasilkan sejumlah output tertentu baik yang bersifat tetap maupun variabel. TC = FC + VC TC : Total Cost FC : Fixed Cost VC : Variable Cost



3. Biaya Rata-Rata dan Biaya Marginal



Biaya rata-rata (AC) adalah biaya total (TC) dibagi dengan jumlah output (q). Sementara itu, biaya marjinal adalah biaya tambahan untuk memproduksi tambahan sebuah output. Secara grafik, biaya marjinal adalah kemiringan garis singgung titik-titik pada kerva biaya total atau biaya variabel Lihat gambar di bawah. Kemiringan kurav biaya total sama dengan kemiringan kurva biaya variabel lihat gambar 2. Biaya rata-rata adalah kemiringan garis yang ditarik dari titik 0 ke titik pada kurva biaya total. Pada titik C (tingkat produski 6), biaya rata rata sama dengan biaya marjina. Pada output samadengan 6, biaya rata rata berpotongan dengan biaya marjinal. Yang menarik adalah bahwa pada saat biaya marjinal sama dengan biaya rat rata, biaya rata rata berada pada titik minimum.



4. Biaya tetap rata-rata (average fixed cost/AFC) Perusahaan yang tidak beroperasi harus membayar biaya tetap, namun tidak perlu membayar biaya variabel. Meskipun perusashaan tidak melakukan produksi sehingga tidak perlu membayar tenaga kerja dan bahan baku, tetapi sewa tanah, jasa keamanan, listrik dan lainnya harus tetap dibayar. Semakin banyak perusahaan berproduksi, semakin rendah biaya tetap rata-ratanya.



5. Stuktur biaya Struktur biaya menggambarkan komponen-komponen biaya yang berguna untuk mengevaluasi keuangan optimal. Struktur biaya terdiri dari MC, AFC, AVC, dan AC. Gambar di bawah ini menggambarkan pola komponen-komponen struktur biaya. Kurva



struktur biaya berguna bagi produsen untuk menentukan keuntungan optimal. Hasil optimasi keuntungan adalah keuntungan maksimum atau kerugian minimum.



6. Biaya produksi long run. Proses produksi jangka pendek mensyaratkan sedikitnya ada satu faktor produksi yang jumlahnya tidak berubah. Proses produksi long run mensyaratkan produsen tidak mempunyai kendala faktor tetap, jadi semua kombinasi faktor produksi memungkinkan. Tentu saja proses produksi long run akan menghasilkan output yang lebih efisien dibanding proses produksi jangka pendek karena tidak mempunyai batasan kombinasi faktor produksi. Adanya kendala membuat proses produksi menjadi kurang efisien.



Sumber : EKMA4312 EKONIMI MANAJERIAL https://www.kajianpustaka.com/2017/11/pengertian-jenis-dan-pengukuran-nilai-perusahaan.html https://selembar.com/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-permintaan-barang.html