Tugas 1 Komunikasi Bisnis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas 1 Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah komunikasi bisnis Di tugaskan oleh: Dr. E. Hartaty Hadady, SE., M.Si 89001067



Disusun oleh : Siti Nurul Azizah 044347977



JURUSAN S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TERBUKA 2021.2



TUGAS 1 1. Dalam kegiatan sehari-hari, komunikasi bisnis yang menggunakan komunikasi nonverbal itu dengan mudah bisa kita jumpai. Mulai dari seragam yang dipergunakan para teller bank hingga logo yang dipergunakan satu perusahaan. Jelaskan tentang jenis-jenis komunikasi nonverbal. Dalam daftar istilah Cultural and Communication Studies, Sebuah Pengantar Paling Komprehensif dinyatakan, komunikasi nonverbal adalah "semua ekspresi eksternal selain katakata terucap atau tertulis (spoken and written word), termasuk gerak tubuh, karakteristik penampilan, karakteristik suara, dan penggunaan ruang dan jarak (Fiske, 2004: 281). Sedangkan Harris (1990: 7) menyatakan komunikasi nonverbal mengacu pada bahasa tubuh, seperti gerakgerik tubuh. Sedangkan Jandt (1998: 97) menyebut komunikasi nonverbal sebagai "pesan yang disampaikan tanpa menggunakan kata-kata". Jandt (1998: 99) membagi pengertian komunikasi nonverbal secara sempit dan luas. Secara sempit, komunikasi nonverbal adalah "penggunaan secara intensional seperti dalam penggunaan simbol nonlisan untuk mengkomunikasikan pesan tertentu". Sedangkan secara luas, komunikasi nonverbal mengacu pada unsur-unsur lingkungan yang dipergunakan manusia dalam berkomunikasi, seperti warna dinding tempat percakapan berlangsung. Jenis jenis komunikasi nonverbal: a. Proxemics (Kedekatan), untuk menunjukkan adanya ruang atau teritorial baku dan ruang personal yang kita gunakan dalam berkomunikasi. Dengan proxemics ini kita membangun jarak antara kita dan lawan komunikasi kita. Makin dekat jaraknya makin menunjukkan keakraban dan makin jauh makin formal suasana komunikasinya. Bandingkanlah jarak yang terbangun saat berkomunikasi dengan orang yang secara sosial setara kedudukannya dan saat berkomunikasi dengan atasan. b. Kinesics (kinesik), untuk menunjukkan gerak-gerik atau sikap tubuh (gestures), gerak tubuh (body movement), ekspresi wajah, dan kontak mata. Kinesics yang cukup populer pada masyarakat kita adalah acungan jempol untuk pujian c. Chronemics (kronemik), yang berkaitan dengan cara kita menghargai waktu. Kronemik ini akan tercermin dari cara kita menepati waktu bila berjanji. d. Paralanguage (parabahasa), yang menunjuk pada unsur-unsur nonverbal suara dalam percakapan verbal. Para bahasa ini meliputi karakter vokal seperti bicara yang disertai senyum atau sedu sedan, sifat vokal seperti keras-pelan atau tinggi-rendah, dan segregasi vokal seperti mengucapkan emmmhhh. Kita tahu seseorang sedih karena bicaranya tersedu-sedu, misalnya.



e. Kebisuan, yang dipandang agak membingungkan, karena membisu dipandang tidak berkomunikasi. Namun sebenarnya, saat membisu dikomunikasikan sesuatu. Kebisuan bisa mengkomunikasikan persetujuan, apatis, terpesona, bingung, termenung, tidak setuju, malu, menyewal, sedih, tertekan, dan seterusnya. f. Haptics, yang berkaitan dengan penggunaan sentuhan dalam berkomunikasi. Seperti saat seorang ibu mengusap-usap kepala anaknya saat memberi nasihat pada anaknya. g. Tampilan fisik dan busana, yang menunjuk tampilan fisik dan busana yang dikenakan. Pelayat orang yang meninggal dunia mengenakan busana hitam untuk menyatakan rasa duka. h. Olfactics, yang terkait dengan penggunaan indra penciuman dalam berkomunikasi nonverbal. Misalnya, wangi parfum atau bau kemenyan mengomunikasi sesuatu. i. Oculesics, yang menunjuk pada pesan yang disampaikan melalui mata. Mata yang membelalak atau melotot, misalnya, menyatakan kekaguman atau marah. Sumber: EKMA4159/MODUL 2 Hal 2.10-2.13 2. Komunikasi efektif merupakan pertukaran suatu informasi, ide, perasaan yang menghasilkan perubahan sikap sehingga terjalin sebuah hubungan baik antara pemberi pesan dan penerima pesan. Pengukuran efektivitas dari suatu proses komunikasi dapat dilihat dari tercapainya tujuan si pengirim pesan. Jelakan beberapa hal yang menjadi ciri pesan yang efektif. Menurut Lesly (1991: 51-51) yang menjadi ciri pesan yang efektif yaitu: a. Kesederhanaan, karena yang paling efektif itu hampir semuanya dinyatakan secara sederhana. Pesan yang baik itu adalah pesan yang bernas pikirannya yang disajikan bahasan yang sederhana. b. Jernih. Mengingat penerima pesan kita bukan semuanya orang yang berpendidikan tinggi. Pesan yang baik itu, adalah pesan yang bisa dipahami oleh mereka yang tidak tamat SMP sekalipun. c. Bobot. Ini bukan berarti bobot itu ditentukan oleh panjang pesan melainkan oleh pesan yang disampaikan. d. Presisi. Berarti kita cermat menggunakan kata-kata. Ada baiknya kita tanya diri kita sendiri mengenai makna dari kata-kata yang dipergunakan. e. Substansi. Berarti pesan yang disampaikan harus bermakna dan menarik perhatian.



f. Bertujuan. Maksudnya, pesan yang disampaikan dimaksudkan untuk mendukung tujuan komunikasi, bukan untuk menunjukkan kepandaian berkata-kata. g. Organisasi. Ini membuat kita harus pandai menempatkan bagian pesan pada posisinya yang tepat sehingga bisa menarik perhatian komunikan. h. Keterkaitan. Kejelasan, konsistensi, dan kesatuan tampak sejak awal hingga bagian akhir pesan. i. Efektivitas. Memilih kata-kata yang tepat dan berdampak sehingga bisa mencapai tujuan komunikasi. j. Kredibilitas. Penyampai pesan adalah pihak yang dianggap memiliki kredibilitas. k. Motivasi. Ini berarti penerima pesan terdorong untuk melakukan tindakan. Ini merupakan titik puncak dari penyampaian pesan. Sumber: EKMA4159/MODUL 2 Hal 2.32-2.33 3. Mengapa rapat sangat penting dalam dunia kontemporer. Adanya tiga faktor yang membuat rapat menjadi sangat penting dalam dunia bisnis kontemporer dan bagaimana menentukan rapat bisnis yang efektif. Tiga faktor yang membuat rapat menjadi sangat penting dalam dunia bisnis kontemporer, yaitu: a. Kebutuhan beradaptasi untuk mempercepat perubahan dalam lingkungan bisnis b. Kebutuhan koordinasi yang lebih besar dari unit-unit bisnis dan pemerintah yang semakin saling bergantung c. Pergerakan ke arah manajemen partisipatif, khususnya dalam pergerakan lingkaran kualitas yang luas -menentukan rapat bisnis yang efektif yaitu: a. Memastikan apakah rapat memang perlu diselenggarakan. Haruskah permasalahan yang kita hadapi diselesaikan melalui rapat atau diselesaikan secara individual b. Menentukan orang-orang yang akan diundang. c. Menetapkan waktu penyelenggaraan. d. Menyusun agenda rapat. Bila agenda rapat itu memiliki sejumlah tujuan maka sangat penting untuk menyusun prioritas bahasan rapat.



e. Menyebarkan agenda rapat terlebih dahulu pada orang yang akan diundang rapat sehingga mereka bisa mempersiapkan diri dengan baik. f. Mempersiapkan sarana audio-visual (rupa-rungu) seperti bagan, handout, slide, transparansi start tayangan PowerPoint. g. Rapat hendaknya dimulai tepat waktu meski beberapa orang belum hadir. h. Hendaknya rapat di buku dengan langsung menjelaskan agenda pertemuan atau pokok masalah dan membahas permasalahan yang lebih da mudah memecahkan baru kemudian masalah yang lebih berat. i. Menyediakan waktu yang cukup untuk membahas setiap isu yang dibahas. j. Menunda diskusi sampai akhir rapat bila dalam rapat itu terjadi perdebatan yang memakan waktu. k. Menyebarluaskan notulasi rapat untuk mengingatkan setiap orang alas kesimpulan dan rencana aksi yang disepakati melalui rapat.



Sumber: EKMA4159/MODUL 7 Hal 7.4-7.15