Tugas 1 LK 0.1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LEMBAR KERJA BELAJAR MANDIRI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PG-PAUD)



HASNIAH M 201502744075



PROFESIONAL LK 01: Lembar Kerja Belajar Mandiri Judul Modul Judul Kegiatan Belajar (KB)



No 1



Butir Refleksi Garis besar materi yang dipelajari



1. Layanan PAUD Holistik Integratif 1. Karakteristik Individu Masa Depan 2. Kebutuhan Perkembangan Anak Usia Dini 3. Permasalahan Perkembangan di Lembaga PAUD dan PAUD Inklusi 4. Capaian Perkembangan Anak melalui PAUD Holistik Integratif Respon/Jawaban Pendidikan Anak Usia Dini adalah layanan yang diberikan pada anak sedini mungkin sejak anak dilahirkan kedunia ini sampai kurang anak berusia enamdelapan tahun. 1. Karakteristik Individu Masa Depan  Karakteristik Individu Abad 21 1) Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakkan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosial-emosional (sikap dan perilaku serta beragama), bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap- tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. 2) Ciri-ciri yang pada umumnya terjadi pada rentang masa Anak Usia Dini, dari lahir sampai dengan 6 tahun antara lain ditandai dengan hal-hal sebagai berikut: a. Pola yang unik, b. Berpikir konkrit, c. Belajar melalui indera, d. Selalu ingin bergerak, e. Masa peka, f. Masa egosentris, g. Emosi yang berubah-ubah, h. Masa meniru, i. Masa berkelompok, j. Masa bereksplorasi, k. Masa pembangkangan 3) Karakteristik Anak Usia Dini di Abad 21 a. Logis b. Jujur c. Bertanggungjawab d. Disiplin e. Berpikir kritis f. Percaya diri (self confidence) g. Bekerjasama  Implementasi Teori Neurosains dalam



Pendidikan 1) Hakikat Teori Neurosains menjelaskan tentang pembelajaran berbasis perkembangan otak manusia. Bagaimana otak bisa bekerja dengan sempurna, maka seharusnya demikian pula proses pembelajaran dilakukan. 2) Temuan tentang Neurosains dalam Pembelajaran : o Montessori menyatakan masa emas ditandai dengan ciri anak lebih mudah belajar, mudah menyerap, belajar melalui inderanya dan semakin banyak kesempatan anak mengirimkan rangsangan-rangsangan sensoris ke otak, maka semakin berkembang kecerdasannya. o Yuliani Nuraeni mengatakan setiap anak lahir ke dunia membawa potensi bawaan. o Ki Hajar Dewantara mengatakan manusia memiliki daya jiwa yaitu cipta, karsa dan karya. Pengembangan manusia seutuhnya menuntut pengembangan semua daya secara seimbang. Pengembangan yang terlalu menitikberatkan pada satu daya saja akan menghasilkan ketidakutuhan perkembangan sebagai manusia. 3) Kontribusi Teori Neurosains dalam Pendidikan yaitu dengan menjalin kerjasama dengan pihak atau lembaga lain yang mempunyai kewenangan dan kemampuan dalam memberi layanan kepada anak menjadi sangat penting. Misal Dinas Kesehatan. Dengan demikian layanan yang diberikan kepada anak, selain bersifat holistik, juga bersifat integratif, karena banyak melibatkan lembaga lain yang terkait dan peduli terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga potensi yang dimiliki anak dapat berkembang secara optimal. 2. Kebutuhan Perkembangan Anak Usia Dini  Kebutuhan Perkembangan Anak Usia Dini 1) Kebutuhan perkembangan janin 2) Kebutuhan perkembangan lahir sampai 12 bulan 3) Kebutuhan perkembangan usia 1/2 tahun 4) Kebutuhan perkembangan usia 2/3 tahun 5) Kebutuhan perkembangan usia 3/4 tahun 6) Kebutuhan perkembangan usia 4/5 tahun o Perubahan ukuran fisik o Perubahan proporsi o Hiangnya ciri lama o Timbulnya ciri-ciri baru



7) Kebutuhan perkembangan usia 5/6 tahun, bahwa usia 5 tahun adalah masa usia keemasan bagi anak. Selain ditandai dengan munculnya masa peka terhadap sejumlah aspek perkembangan, masa ini ditandai dengan berbagai bentuk kreativitas dalam bermain yang muncul dari daya imajinasi anak.  Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak 1) Rasional, tujuan dan sasaran kurikulum PAUD didasarkan pada kajian konseptual tentang bagaimana seharusnya anak usia dini belajar melalui bermain. Untuk itu, maka pengembangan kurikulum secara komprehensif dilakukan melalui model kurikulum berbasis bermain kreatif. 2) Struktur Kurikulum PAUD, mencakup nilai agama dan moral; fisik-motorik; kognitif; bahasa; sosial-emosional; dan seni. 3) Indikator Pencapaian Perkembangan Anak, Indikator pencapaian perkembangan anak sebagaimana dimaksud disusun berdasarkan kelompok usia. 4) Instrumen Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak o Makna penilaian TPPA, proses mengumpulkan dan mengkaji berbagai informasi secara sistematis, terukur, berkelanjutan, serta menyeluruh tentang pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun waktu tertentu. o Tujuan dan lingkup penilaian pencapaian perkembangan anak, untuk memperoleh data capaian perkembangan anak secara utuhdari enam lingkup perkembangan. o Instrumen pemantauan tingkat pencapaian perkembangan anak ini digunakan sebagai acuan atau petunjuk bagi para guru dan pendidik PAUD dalam memantau perkembangan anak di satuan/lembaga PAUD. 3. Permasalahan Perkembangan di Lembaga PAUD dan PAUD Inklusi  Deteksi Permasalahan Perkembangan Anak Usia Dini 1) Batasan Istilah, Anak bermasalah usia TK dan KB yang memiliki perilaku non normatif (perilaku) dilihat dari tingkat perkembangannya, atau mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri baik pada waktu belajar (konsentrasi) maupun dalam aktivitas bermain di sekolah atau di rumah (sosial). 2) Karakteristik Permasalahan Anak



o



Perkembangan Motorik, perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot yang terkoordinasi. o Perkembangan Kognitif, proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan syaraf pada waktu manusia sedang berpikir, berkembang secara bertahap sejalan dengan perkembangan fisik dan syaraf-syaraf yang berada di pusat susunan syaraf. o Perkembangan Bahasa, sebagai alat komunikasi tidak hanya berupa bicara, dapat diwujudkan dengan tanda isyarat tangan atau anggota tubuh lainnya yang memiliki aturan sendiri. o Perkembangan Psikososial, membahas tentang perkembangan kepribadian manusia, khususnya yang berkaitan dengan emosi, motivasi dan perkembangan kepribadian. 3) Batasan Anak Bermasalah o Frekuensi perilaku yang menyimpang yang tampak o Intensitas perilaku o Usia anak o Ukuran norma budaya 4) Respon guru TK dalam menghadapi Anak yang Bermasalah o Menciptakan hubungan yang akrab o Sabar menghadapi anak o Peka terhadap keadaan emosi anak o Tidak bingung dan cemas o Tidak menanggapi lucu dan meremehkan 5) Diagnosa Permasalahan Anak TK o Penakut, gejala psikis, emosional dan tingkah laku. Penyebabnya : a. Intelegensi b. Jenis kelamin c. Keadaan fisik d. Urutan kelahiran e. Kepribadian f. Trauma o Agresif, adalah tingkah laku menyerang baik secara fisik maupun verbal atau melakukan ancaman sebagai pernyataan adanya rasa permusuhan. o Pemalu adalah reaksi emosional yang tidak menyenangkan, yang timbul pada seseorang, akibatnya adanya penilaian negatif terhadap dirinya.  Diagnosa Permasalahan Perkembangan di Lembaga PAUD 1) Permasalahan perkembangan di lembaga PAUD,



o



Anak yang Memiliki tingkat kecemasan Tinggi / Pencemas o Perasaan bersalah yang dialami anak o Rasa kecewa yang berlebihan o Adanya modelling dari orang tua 2) Introvert vs Ekstrovet Introvert adalah kecenderungan seorang anak untuk menarik diri dari lingkungan sosialnya. Ekstrovert adalah kecenderungan seorang anak untuk mengarahkan perhatiannya keluar dirinya.  Permasalahan Perkembangan di PAUD Inklusi Yang dimaksud dengan pendidikan inklusi (inclusive education) adalah penyatuan pembelajaran bagi anak yang mempunyai kAnaketidakmampuan atau beresiko mengikuti pembelajaran di dalam lingkungan pendidikan umum, dengan diberikan bantuan yang tepat. Dalam pernyataannya, Mulyono (1999:117-121) seringkali mempertanyakan tentang adanya ketidakadilan dalam pendidikan terutama pendidikan bagi dengan berkebutuhan khusus (children with special need). 1) Pendidikan Segregatif adalah pendidikan yang memisahkan anak- anak dengan kebutuhan khusus darianak-anak lain. 2) Pendidikan integratif adalah pendidikan yang mengintegrasikan anak-anak dengan kebutuhan khusus bersama anak-anak lainya pada umumnya dalam satu sistem persekolahan. 4. Capaian Perkembangan Anak melalui PAUD Holistik Integratif  PAUD Holistik Integratif Holistik artinya penanganan anak usia dini secara utuh (menyeluruh) yang mencakup layanan gizi dan kesehatan, pendidikan dan pengasuhan, dan perlindungan, untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangan anak. Sedang Integratif/Terpadu artinya penanganan anak usia dini dilakukan secara terpadu oleh berbagai pemangku kepentingan di tingkat masyarakat, pemerintah daerah, dan pusat. Jadi PAUD Holistik Integratif  Tujuan dan Pentingnya PAUD Holistik Integratif 1) Tujuan umum Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif adalah terselenggaranya layanan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif menuju terwujudnya anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia. 2) Tujuan khusus Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif adalah: (1)



terpenuhinya kebutuhan esensial anak usia dini secara utuh meliputi kesehatan dan gizi, rangsangan pendidikan, pembinaan moralemosional dan pengasuhan sehinggaanak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai kelompok umur; (2) terlindunginya anak dari segala bentuk kekerasan, penelantaran, perlakuan yang salah, dan eksploitasi di manapunanakberada; (3) terselenggaranya pelayanan anak usia dini secara terintegrasi dan selaras antar lembaga layanan terkait, sesuai kondisi wilayah; dan (4) terwujudnya komitmen seluruh unsur terkait yaitu orang tua, keluarga, masyarakat, Pemerintah dan Pemerintah Daerah, dalam upaya Pengembangan Anak Usia Dini HolistikIntegratif. 3) Kebijakan Direktorat Jenderal PAUDNI adalah mendorong penyelenggaraan PAUD holistik-integratif yang mampu mengoptimalkan/melejitkan kecerdasan anak, sesuai tahap tumbuh kembang anak, memberikan kesiapan mengikuti pendidikan lebih lanjut dengan jangkauan sasaran yang makin luas, bermutu, merata dan berkeadilan. Di lihat dari sisi peran lembaga terkait, PAUD holistik dan integratif menjadi sangat penting, karena dengan mengintegrasikan berbagai lembaga yang berkompeten diperoleh berbagai manfaat. 4) Merancang PAUD HI : o Perencanaan o Pelaksanaan o Layanan Kesehatan dan Gizi o Gizi Seimbang o Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak o Pola Hidup Bersih dan Sehat o Pengasuhan dan Perawatan o Perlindungan Anak o Pengendalian Mutu o Tidak Lanjut 5) Pelayanan yang holistik maksud dari pelayanan yang holistik terhadap anak usia dini adalah pemenuhan atas kebutuhan anak usia TK (4-6 tahun) yang dilayani secara esensial, utuh dan terpadu melalui pelayanan yang sistematik dan terencana mencakup layanan kesehatan, gizi, pengasuhan, perlindungan dan rangsangan pendidikan. 2 3



Daftar materi yang sulit dipahami di modul ini Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi



LK 02: Lembar Kerja Belajar Mandiri



1. 1. -



Judul Modul Judul Kegiatan Belajar (KB)



No 1



Butir Refleksi Garis besar materi yang dipelajari



1. Perkembangan dan Belajar Anak Usia Dini 1. Cara Bermain Anak Usia Dini 2. Tahapan Kegiatan Bermain 3. Media Bermain Anak Usia Dini 4. Aktivitas Bermain dalam Pembelajaran Anak Usia Dini Respon/Jawaban 1. Cara Bermain Anak Usia Dini  Konsep Dasar Bermain Anak Usia Dini Bermain adalah identic dengan kehidupan anak, bermain kegiatan yang menyenangkan, sebagai refkeksi pengalaman anak sehari- hari, alamiah dalam prosesnya, bebas, lepas mengeluarkan ide dan minatnya.  Karakteristik Kegiatan Bermain Anak Usia Dini 1) Menyenangkan 2) Motivasi Intrinsik/Personal 3) Lebih Berorientasi pada Proses 4) Non Literal 5) Aturan yang Fleksibel 6) Aktif 7) Komunikatif 8) Episodik 9) Bermakna  Manfaat dan Fungsi Kegiatan Bermain 1) Bermain dapat memberikan manfaat secara fisik karena bermain dianggap sebagai aktivitas yang dapat menggerakkan badan anak. Bermain juga dianggap sebagai kegiatan yang menyalurkan kegemaraan atau kesukaan yang dimiliki sehingga bermanfaat dalam menjadi sebuah proses relaksasi yang akan membantu perkembangan sosial emosional anak. 2) Fungsi bermain dapat dikatakan sebagai cara untuk mendidik anak, banyak orang dewasa yang bermain bersama anak, bukan karena kelebihan waktu, tetapi lebih karena ingin mendidik anak.  Urgensi Kegiatan Bermain Saat bermain, semua indera anak bekerja dengan aktif. Semua informasi yang ditangkap indera anak, disampaikan ke otak sebagai suatu bentuk rangsangan yang akan menyebabkan berkembangnya sel-sel otak anak. 1) Urgensi Bermain bagi Perkembangan Kognitif 2) Urgensi Bermain bagi Perkembangan Bahasa 3) Urgensi Bermain bagi Perkembangan Fisik motorik 4) Urgensi Bermain bagi Perkembangan Sosial Emosional  Peran Orang Dewasa dalam Kegiatan Bermain



Anak Usia Dini Rachel menjelaskan bahwa guru memiliki peran dalam kegiatan bermain anak usia dini : 1) Pengamat (Onlooker) 2) Sumber Pijakan (Stage Manager) 3) Teman Bermain (Co-Player) 4) Pemimpin Permainan (Play Leader) 2. Tahapan Kegiatan Bermain  Kegiatan Bermain Berbasis Teori Ekologi 1) Teori ekologi dicetuskan oleh seorang developmentalis, Urie Bronfrenbrenner. Fokus utama dari teori ini adalah konteks sosial di mana anak tinggal dan orang-orang yang mempengaruhi perkembangan anak. Terdapat sistem lingkungan yang merentang dari interaksi interpersonal sampai ke pengaruh budaya yang lebih luas, yakni: o Mikrosistem, adalah lingkungan dimana anak bertempat tinggal. o Mesosistem, adalah suatu sistem yang terbentuk dari mikrosistem dan melibatkan hubungan antara rumah dan sekolah, teman sebaya dan keluarga atau antara keluarga dan sekolah. o Ekosistem, adalah sistem sosial yang lebih luas dimana anak tidak terlibat secara langsung, tetapi begitu berpengaruh terhadap perkembangan anak. o Makrosistem, adalah sistem lapisan terluar dari lingkungan anak. o Kronosistem dapat berupa perubahan, transisi dan tingkatan dalam struktur keluarga, alamat, status pekerjaan orang tua, perubahan sosial dalam masyarakat seperti ekonomi dan kondisi perang. 2) Teori Bermain Klasik o Teori Surplus Energi, anak usia dini memiliki energi yang luar biasa dan sangat berlebih. o Teori Relaksasi/Teori Rekreasi adalah bermain sebagai cara untuk mengembalikan energi dari kelelahan yang dialami setelah bekerja cukup keras. o Teori Praktis adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan anak sehari-hari karena melalui kegiatan tersebut anak akan mempraktekkan beragam keterampilan yang nantinya mereka butuhkan pada saat dewasa. o Teori Rekapitulasi adalah kegiatan katarsis untuk menghilangkan naluri primitif yang tidak tepat untuk diturunkan pada generasi selanjutnya.



3) Teori Bermain Modern o Teori Psikoanilisis. Bermain adalah cara yangpaling aman untuk mengekspresikan emosi dan tekanan yang tidak mungkin diterima dalam kenyataan sesungguhnya. o Teori Sosio Kultural/Kontekstual. Bermain secara langsung mendukung kekuatan perkembangan kognitif anak, terutama dalam kegiatan bermain simbolik, karena mendukung kemampuan berpikir abstrak. o Teori Arousal Madulation. Bermain adalah cara untuk mencari keseimbangan level kesenangan dan tantangan. o Teori Kognitif. Teori ini menekankan bahwa anak-anak membutuhkan lingkungan yang memungkinkan mereka dapat menciptakan pengetahuan mereka daripada menerimanya dari para guru.  Jenis Kegiatan Bermain Jenis Kegiatan Bermain menurut Pamela Minett, yaitu : 1) Kegiatan bermain penemuan 2) Kegiatan bermain fisik 3) Bermain kreatif 4) Bermain imajinatif 5) Bermain manipulatif 6) Bermain sosial  Tahapan Bermain 1) Tahap Eksplorasi 2) Tahap Permainan 3) Tahap Bermain 4) Tahap Melamun 3. Media Bermain Anak Usia Dini  Merancang Media Bermain Anak Usia Dini 1) Identifikasi kebutuhan dan karakteristik anak, 2) Perumusan tujuan instruksional (instructional objective), 3) Perumusan butir-butir materi yang terperinci, 4) Mengembangkan alat ukur keberhasilan, 5) Menuliskan naskah media, 6) Merumuskan instrumen dan tes serta revisi.  Fungsi dan Kedudukan Media dalam Pembelajaran Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan dan perhatian penerima pesan untuk tercapainya tujuan pembelajaran.  Media Bermain Anak Usia Dini 1) Alat edukatif untuk membangun 2) Alat permainan edukatif untuk melatih



berbagai macam pengertian mengenai warna, bentuk dan ukuran  Alat Permainan Visual Edukatif 1) Aktivitas Bahasa (album foto abjad, foto-foto berpasangan, huruf-huruf amplas, dinding kata, buku teka-teki abjad, tabel tugas, jam gambar, garis dan lingkungan) 2) Aktivitas Matematika (deretan angka, kwartet angka, tusuk gigi, jam tiruan, menjiplak uang logam) 3) Aktivitas Motorik (alat untuk menggunting, menempel, mengancing, membuat simpul dan papan titian serta balok) 4) Media Sosial Emosional (boneka, binatang, dll.) 5) Media Bermain untuk Aktivitas Moral Agama (modelling, buku cerita, boneka jari dan boneka tangan) 6) Media Bermain Aktivitas yang mendukung Kreatifitas Anak (kertas warna, lem playdough, tanah liat, botol bekas, dsb.)  Karakteristik Media Bermain Berdasarkan Usia Kegiatan bermain di TK sebagai sarana belajar harus direncanakan dengan baik dan menggunakan media dan sumber belajar yang tepat. Media yang tepat bagi anak harus sesuai dengan kebutuhan anak dimana masing-masing anak memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda. Media untuk merangsang stimulasi bagi anak dapat berupa alat permainan ataupun media, lingkungan fisik, audio ataupun audiovisual. 1) Media pembelajaran anak usia 4-5 tahun a. Aneka games kelompok kecil b. Balok-balok konstruksi c. Bahan-bahan untuk menggunting, merekat, melipat d. Alat bermain peran mikro dan peran makro e. Benda-benda untuk mengenal angka dan huruf f. Alat permainan diluar seperti papan jungkat jungkit, perosotan 2) Media pembelajaran anak usia 5-6 tahun a. Alat permainan peran makro dan mikro b. Alat-alat untuk belajar angka dan huruf c. Alat permainan di luar ruangan d. Balok-balok  Media Bermain Berbasis IT Media pembelajaran memiliki jenis antara lain media pembelajaran visual, audio, audio-visual dan multimedia. Multimedia adalah penggunaan berbagai jenis media (teks, suara, grafik, animasi dan video) untuk menyampaikan informasi, kemudian ditambahkan elemen atau komponen interaktif.



2



Daftar materi yang sulit dipahami di



4. Aktivitas Bermain dalam Pembelajaran Anak Usia Dini  Memilih Media Bermain 1) Melakukan analisisterhadap karakteristik anak. 2) Menentukan tujuan aktivitas bermain atau kompetensi yang diharapkan tercapai. 3) Memilih media, memodifikasi media yang sudah ada atau merancang sesuai kebutuhan. 4) Mengamati bagaimana respon anak terhadap penggunaan media tersebut. 5) Tahap akhir dalam pemilihan media model ASSURE adalah melakukan evaluasi.  Memilih Media Berbasis IT untuk Anak Usia Dini 1) Aplikasi Educastudio.com 2) Paket Belajar Lengkap TK 3) Youtube  Merancang Lingkungan bermain sangat penting diperhatikan bahwa lingkungan pendidikan anak usia dini diharapkan memungkinkan untuk: 1) Kontak mata antara orang dewasa dan anakanak 2) Anak-anak interaksi sosial sementara pada saat yang sama memungkinkanuntuk privasi 3) Aksesibilitas aman antara berbagai daerah 4) Aksesibilitas peralatan, permainan dan aksesoris  Merancang Kegiatan bermain Prinsip dasar merancang kegiatan bermain untuk anak usia dini adalah sebagai berikut: 1) Pilih aktivitas yang seru dan bersifat mendidik 2) Jangan takut kotor 3) Gunakan kesempatan ini untuk menjalin ikatan dengan anak  Aktivitas Bermain dalam Pembelajaran Anak Usia Dini 1) Keterlibatan yang signifikan, relevan dan mengundang 2) Sesuai kemampuan anak-anak 3) Menanggapi perbedaan individu 4) Rasponsif terhadap perbedaan sosial dan lingkungan 5) Mendorong perkembangan anak di berbagai bidang 6) Memfasilitasi pembelajaran integratif 7) Memungkinkan untuk memasukkan konten kurikulum inti 8) Andal, benar, akurat, tiddak menciptakan distorsi 9) Memungkinkan tingkat kebebasan inisiatif untuk anak-anak, orang tua dan profesional lainnya. 1. Tidak perlu menjadi preskriptif tentang penggunaan -



modul ini



3



Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi



ruang bermain yang ditujukan untuk remaja kadangkadang bisa sangat menarik dan dapat digunakan oleh anak-anak usia dini ketika remaja tidak ada. 1. -



LK 03: Lembar Kerja Belajar Mandiri Judul Modul Judul Kegiatan Belajar (KB)



No 1



Butir Refleksi Garis besar materi yang dipelajari



1. Materi dan Kegiatan Belajar Anak Usia Dini 1. Kegiatan Belajar Matematika dan Sains AUD 2. Kegiatan Belajar Studi Sosial, Bahasa dan Literasi AUD 3. Kegiatan Belajar Seni AUD 4. Keterkaitan Tema dengan Kegiatan Belajar AUD Respon/Jawaban 1. Kegiatan Belajar Matematika dan Sains AUD  Kegiatan Belajar Matematika AUD Keterampilan berpikir matematis : 1) Keterampilan dasar berppikir matematis (mencocokkan, megelompokkan, mengurutkan) 2) Konsep matematika permulaan (bilangan, identifikasi pola, geometri, pengukuran, analisis data)  Kegiatan Belajar Sains AUD Berikut pengetahuan yang dapat dibangun pada anak usia dini melalui kegiatan belajar sains : 1) Keterampilan berpikir ilmiah 2) Konsep sains dan teknologi pada anak usia dini  Rancangan Kegiatan Belajar Matematika dan Sains AUD 1) Lama waktu bermain, waktu yang tepat bagi anak untuk melakukan kegiatan ini bagi anak usia taman kanak-kanak yaitu 60 hingga 90 menit. 2) Kedalaman materi dalam kegiatan bermain matematika dan sains Pelaksanaan Kegiatan Bermain Matematika dan Sains AUD, beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu : a. Penataan lingkungan b. Pembukaan c. Saat bermain 2. Kegiatan Belajar Studi Sosial, Bahasa dan Literasi AUD  Kegiatan dan Materi Belajar Studi Sosial AUD Pengetahuan sosial pada hakikatnya merupakan pengetahuan yang digunakan untuk memberikan



informasi sosial agar anak mengenal lingkungan dan dunia secara sederhana sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik anak. Ada 10 pengetahuan yang dapat dipelajari anak, yaitu : 1) Kebudayaan 2) Waktu, kelestarian dan perubahan 3) Orang-orang, tempat dan lingkungan 4) Identitas dan perkembangan individu 5) Individu-individu, kelompok-kelompok dan lembaga-embaga 6) Kekuatan, wibawa dan kuasa 7) Produk, distribusi dan konsumsi 8) Sains, Teknologi dan masyarakat 9) Hubungan global 10) Kewarganegaraan  Kegiatan Belajar Bahasa dan Literasi AUD Bahasa sebagai alat komunikasi dimana seseorang dapat menjelaskan pikiran, perasaan dan kehendak seseorang kepada orang lain. Dan literasi (Literacy) secara sederhana diartikan sebagai kemampuan untuk membaca, menulis dan berhitung.  Rancangan Kegiatan Pembelajaran Studi Sosial, Bahasa dan Literasi AUD Pembelajaran pengembangan studi sosial perlu diberikan saling berhubungan dengan pembelajaran lain, hal terpenting adalah menyiapkan lingkungan belajar dan pilihan kegiatan bagi anak. Menurut Melendez, Beck, dan Fletcher dalam Jakcman (2009:219) menjelaskan bahwa dalam pengembangan studi sosial, anak perlu melakukan interaksi dengan materi, ide, teman sebaya, dan orang dewasa, agar anak dapat memperoleh pengetahuan baru tentang kejadian secara nyata. 3. Kegiatan Belajar Seni AUD  Kegiatan dan Materi Belajar Seni AUD Kegiatan seni meliputi 3 (tiga) hal yaitu : 1) Seni Rupa atau Visual Art 2) Musik dan Gerak 3) Drama atau Bermain Peran  Materi Pembelajaran Seni AUD Program pengembangan seni anak usia dini mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya eksplorasi, ekspresi, dan apresiasi seni dalam konteks bermain. 1) Aktivitas visual art 2) Aktivitas musik dan gerak 3) Aktivitas bermain peran  Kegiatan Pengembangan Fisik Motorik AUD Tujuan pengembangan motorik ini juga agar anak memiliki kebiasaan untuk hidup sehat, bersih, menjaga lingkungannya, dan menjaga keselamatan diri. 1) Keterampilan motorik kasar



2



Daftar materi yang sulit dipahami di



2) Keterampilan motorik halus  Rancangan Kegiatan Belajar Seni AUD Program pengembangan kegiatan yang baik harus dilaksanakan dengan membuat perencanaan, instruksi yang jelas, dan bentuk asesmen yang disiapkan untuk memantau pencapaian belajar anak. Begitupula dalam merancang kegiatan untuk pengembangan fisik motorik dan seni untuk anak usia dini. Guru perlu membuat rancangan kegiatan bermain untuk pengembangan potensi anak, melaksanakan rancangan yang dibuat, dan melakukan evaluasi. 4. Keterkaitan Tema dengan Kegiatan Belajar AUD  Pemilihan Tema Materi Pembelajaran AUD Dalam Pedoman Kurikulum 2013 PAUD dijelaskan bahwa pembelajaran yang baik dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan. Kegiatan pembelajaran dirancang mengikuti prinsip-prinsip pembelajaran, keluasan muatan/materi, pengalaman belajar, tempat dan waktu belajar, alat/sumber belajar, model pembelajaran dan cara penilaian. Pemilihan materi belajar yang tepat memberikan kesempatan pada anak untuk memperoleh konsep pengetahuan, sikap, dan keterampilan. 1) Matematika dan Sains 2) Studi Sosial, Bahasa dan Literasi 3) Seni  Pengembangan Materi Kegiatan Belajar AUD Berbasis Tema 1) Tema adalah topik yang menjadi payung untuk mengintegrasikan seluruh konsep dan muatan pembelajaran melalui kegiatan main dalam mencapai kompetensi dan tingkat perkembangan yang diharapkan. 2) Tema yang dipilih dan dikembangkan dalam pembelajaran harus dapat menstimulasi perkembangan nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosio- emosional dan seni. 3) Penentuan tema ini bersifat bebas dan terbuka, artinya lembaga PAUD dapat menentukan tema sendiri yang disesuaikan dengan minat anak, usia, situasi kelas, kondisi lingkungan atau lembaga dan kesiapan guru dalam melaksanakan kegiatan.  Rancangan Kegiatan Belajar Tematik Integratif untuk AUD Pelaksanaan pembelajaran tematik perlu mempertimbangkan antara lain alokasi waktu setiap tema, memperhitungkan banyak dan sedikitnya bahan yang ada di lingkungan, serta kesiapan guru. 2.



3



modul ini Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi



2. -



LK 04: Lembar Kerja Belajar Mandiri Judul Modul Judul Kegiatan Belajar (KB)



No 1



Butir Refleksi Garis besar materi yang dipelajari



1. Pendekatan Pembelajaran di Lembaga PAUD 1. Strategi Pembelajaran Tematik 2. Pendekatan Saintifik 3. Kegiatan Pembelajaran bermuatan STEAM 4. Implementasi Pendekatan Pembeajaran dalam Kurikulum 2013 PAUD Respon/Jawaban 1. Strategi Pembelajaran Tematik  Pemilihan Tema 1) Hakikat pendekatan tematik integratif, pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa muatan pembelajaran dalam mencapai Kompetensi Dasar (KD) dan tingkat perkembangan yang diharapkan. 2) Pengertian Pembelajaran Tematik, pembelajaran tematik merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa bidang pengembangan untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada anak. 3) Tujuan, Manfaat, dan Ciri-ciri Pembelajaran Tematik, o pembelajaran tematik dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih bermakna dan utuh. Pilihlah tema yang terdekat dengan anak. Serta lebih mengutamakan kompetensi dasar yang akan dicapai dari tema. o Manfaat pembelajaran tematik adalah menyatukan semua program pengembangan. o Ciri-ciri pembelajaran tematik yaitu berpusat pada anak, fleksibel dan luwes. 4) Peran dan Kekuatan Tematik Integratif o Peran tematik integratif diantaranya anak mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu. o Kekuatan pembelajaran tematik diantaranya mengembangkan keterampilan berpikir anak dengan permasalahan yang dihadapi  Rekonstruksi Tematik Integratif Tema merupakan wahana yang berisikan bahan-



bahan yang perlu dikembangkan lebih lanjut oleh guru menjadi program pengembangan yang operasional. Tema dapat dikembangkan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak agar tidak menimbulkan kebosanan. Pemilihantema didasari pada : 1) Tema bersifat dasar dan selalu dapat dikembangkan 2) Tema yang dihubungkan dengan minat anak 3) Tema yang dihubungkan dengan hari-hari besar 4) Tema yang dihubungkan dengan peristiwa  Rancangan Kegiatan Pembelajaran Tematik Integratif Dalam mengembangkan tema, perlu untuk menentukan tema dan merancang membuat tema dengan tepat.  Implementasi Pendekatan Tematik Integratif Dalam pengimplementasiannya pembelajaran tematik lebih mengutamakan pengalaman belajar anak, misalnya : 1) Bersahabat, menyenangkan, tetapi tetap bermakna bagi anak. 2) Dalam menanamkan konsep atau pengetahuan dan keterampilan, anak tidak harus di drill, tetapi anak belajar melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah dipahami. 3) Bentuk pembelajaran ini dikenal dengan pembelajaran terpadu, dan pembelajaran sesuai kebutuhan dan perkembangan anak. 2. Pendekatan Saintifik  Rancangan Pendekatan Saintifik 1) Pendekatan saintifik adalah salah satu pendekatan dalam membangun cara berpikir agar anak memiliki kemampuan menalar yang diperoleh melalui proses mengamati sampai pada mengomunikasikan hasil pikirnya. 2) Leeper (1994) dalam Nugraha (2005:25), menyampaikan bahwa pengembangan pembelajaran sains pada anak usia dini hendaklah ditujukan untuk merealisasikan banyak hal yang berhubungan dengan beragam pencapaian tujuan pada 4 kompetensi inti (KI) 3) Cara anak usia dini belajar melalui bermain yaitu : o Belajar melalui apapun o Cara berpikir anak bersifat khas o Anak belajar dengan berbagai cara o Anak belajar secara bertahap o Anak belajar saat bersosialisasi  Implementasi Pembelajaran Saintifik



2



Daftar materi yang sulit dipahami di



Anak selalu berinteraksi dengan lingkungannya, kapanpun. Di situlah pendekatan saintifik dapat dilaksanakan. Pendekatan saintifik dengan proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan mengomunikasikan akan membangun kemampuan berpikir saintifik anak. 3. Kegiatan Pembelajaran bermuatan STEAM  Pengkajian Keterpaduan Konsep STEAM secara Integratif Istilah STEAM lebih terbuka untuk dikembangkan lebih jauh, dengan penekanan pada integrasi antar bidang. Maksudnya kegiatan belajar berbasis STEAM dapat mengintegrasikan berbagai bidang pengembangan bahkan konten/ muatan belajar anak. STEAM dapat didefinisikan sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang memadukan antara dua atau lebih dalam komponen STEAM atau antara satu komponen STEAM dengan disiplin ilmu lain.  Penerapan kegiatan pembelajaran Berbasis STEAM STEAM merupakan sajian pembelajaran yang didasarkan dengan sedikit penjelasan dan lebih membebaskan anak didik untuk menghasilkan pemahaman yang sejelas-jelasnya melalui aktivitas proyek. 4. Implementasi Pendekatan Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 PAUD  Dokumen Kurikulum 2013 PAUD 1) Permendiknas RI no 137/ 2014 tentang Standar PAUD dan Permendiknas RI no 146/ 2014 tentang Kurikulum PAUD. 2) Kerangka Dasar & Struktur Kurikulum PAUD 3) Pedoman Pengembangan KTSP PAUD 4) Pedoman Pembelajaran 5) Pedoman Penilaian 6) Pedoman DeteksiDini Tumbuh Kembang.  Pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 PAUD, ciri-cirinya : o Terencana o Tematik terintegrasi o Kontekstual o Melalui pengalaman langsung o Melalui suasana bermain dan menyenangkan o Responsif o Asesmen autentik o Penerapan pendidikan karakter  Implementasi Kurikulum 2013 PAUD Strategi pembelajaran tematik lebih mengutamakan pengalaman belajar langsung bagi anak, Bersahabat, menyenangkan, tetapi tetap bermakna bagi anak. 1. -



3



modul ini Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi



1. -



LK 05: Lembar Kerja Belajar Mandiri Judul Modul Judul Kegiatan Belajar (KB)



No 1



Butir Refleksi Garis besar materi yang dipelajari



1. Penyusunan Perangkat Pembelajaran 1. Komponen Perangkat Pembelajaran AUD 2. Penyusunan Program Semester (Prosem) RPPM dan RPPH 3. Pengembangan Materi, Sumber dan Media Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran dan lembar Kerja Anak 4. Penysusunan Instrumen Penilaian Respon/Jawaban 1. Komponen Perangkat Pembelajaran AUD  Kurikulum AUD dan Prinsip Pengembangan Kurikulum 1) Kurikulum pada dasarnya berfungsi sebagai pedoman terutama bagi pendidik di setiap jenjang pendidikan pada tingkat satuan masing-masing. 2) Prinsip perencanaan pengajaran yang harus diperhatikan adalah: o perencanaan pengajaran harus berdasarkan kondisi anak, o perencanaan pengajaran harus berdasarkan kurikulum yang berlaku, o perencanaan harus memperhitungkan waktu yang tersedia, o perencanaan pengajaran harus merupakan urutan kegiatan belajarmengajar yang sistematis, o perencanaan 3) Prosedur Penyusunan Perangkat Pembelajaran o Merumuskan tujuan o Memilih materi pembelajaran o Memilih metode dan media pembelajaran o Perencanaan asesmen 2. Penyusunan Program Semester (Prosem) RPPM dan RPPH  Program Semester, program semester berisi daftar tema satu semester dan alokasi waktu setiap tema. Program semester (Prosem) dapat dilengkapi dengan menyusun kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dikembangkan dari muatan/materi yang ada pada Kompetensi Dasar untuk digunakan dalam menyusun RPPM.  Program Mingguan, penjabaran dari perencanaan



2 3



Daftar materi yang sulit dipahami di modul ini Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi



program semester dan Berisi tema, sub-tema – KD – materi – rencana kegiatan.  RPPH o Disusun berdasarkan kegiatan mingguan. o Kegiatan harian berisi kegiatan awal/pembukaan, inti, istirahat/makan bersama dan akhir/penutup. 3. Pengembangan Materi, Sumber dan Media Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran dan lembar Kerja Anak  Aspek pengembangan (nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa dan sosial emosional)  Kegiatan pembelajaran adalah rangkaian proses antara guru dengan anak dalam mencapai tujuan pembelajaran.  Lembar Kerja Anak (LKA), adalah lembaran kerja yang dibuat guru maupun yang diambil dari buku paket, majalah anak di sekolah. 4. Penyusunan Instrumen Penilaian  Penilaian sebenarnya suatu pengetahuan yang biasa ditemukan dan dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Penilaian sebagai suatu proses pengumpulan informasi tentang seorang anak yang akan digunakan untuk membuat pertimbangan dan keputusan yang berhubungan dengan anak tersebut.  Untuk menyusun instrumen asesmen dari ketiga jenis instrumendi atas mempunyai tahapan: 1) Menentukan asesmen perkembangan yang akan di nilai 2) Menentukan indikator capaian perkembangan 3) Menentukan format penilaian 4) Membuat rubrik penilaian (BB, MB, BSH, BSB) 1. 1. -



LK 06: Lembar Kerja Belajar Mandiri Judul Modul



1. Asesmen Perkembangan Anak



Judul Kegiatan Belajar (KB)



No 1



Butir Refleksi Garis besar materi yang dipelajari



1. Hakikat Asesmen Perkembangan Anak 2. Menggunakan Asesmen Otentik melalui Observasi 3. Menggunakan Asesmen Otentik melalui Portofolio 4. Prosedur Pelaporan Hasil Asesmen Respon/Jawaban 1. Hakikat Asesmen Perkembangan Anak  Makna dan Urgensi Asesmen Asesmen merupakan suatu proses mendeskripsikan secara apa adanya tentang perilaku yang ditunjukkan oleh anak. Leaner mengemukakan bahwa asesmen sebagai suatu proses pengumpulan informasi tentang seorang anak yang akan digunakan untuk membuat pertimbangan dan keputusan yang berhubungan dengan anaktersebut.  Sasaran Asesmen Anak Usia Dini Pelaksanaan asesmen diarahkan pada penelaahan dan pendeskripsian berbagai perubahan nyata berbagai aspek psikofisik yang terjadi pada anak usia dini. Sasaran asesmen yang berbasis perkembangan ditujukan pada isi perkembangan (content of development) pada berbagai aspek perkembangan. Isi perkembangan biasanya digambarkan dalam bentuk karakteristik perilaku yang dapat diamati. 2. Penggunaan Asesmen Otentik melalui Observasi Penilaian otentik yaitu suatu penilaian di mana anak diminta untuk membuat sesuatu berdasarkan pengetahuan mereka yang dihubungkan dengan kehidupan nyata mereka, misalnya mengetahui bagaimana gunung meletus dan bahayanya. Observasi dapat dilakukan dengan berbagai cara :  Menggali informasi berkaitan dengan setiap anak  Menghormati dan menghargai anak  Berhubungan langsung dengan anak-anak  Membantu pencapaian perkembangan anak 3. Penggunaan Asesmen Otentik melalui Portofolio  Portfolio merupakan jenis metode yang dipergunakan dalam berbagai bidang studi dan kegiatan yang luas. Portofolio adalah proses pengumpulan data-data (hasil karya anak: laporan) tentang pekerjaan anak yang dilakukan oleh guru. Jenis dan tujuan portofolio sebagai metode asesmen : 1) Hasil kerja anak 2) Dokumentasi dengan orang tua 3) Data kesehatan anak 4) Dokumentasi guru  Penggunaan dan pengolahan data portofolio : 1) Menilai dan melihat aspek perkembangan anak dalam periode tertentu 2) Memberikan umpan balik baik bagi guru dan orang tua



2 3



4. Prosedur Pelaporan Hasil Asesmen  Laporan tertulis  Laporan secara tertulis  Pengumpulan data hasil asesmen dilakukan dengan 2 cara yaitu : 1) Pengumpulan data dengan observasi 2) Pengumpulan data dengan portofolio Daftar materi yang sulit dipahami di 1. modul ini Daftar materi yang sering mengalami 1. miskonsepsi