Tugas 1 Manajemen Kualitas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama NIM Fakultas Program Studi Kode/Nama MK Tugas



: Andri Yuliarto : 043247574 : Ekonomi : S-1 Manajemen : EKMA4265 / Manajemen Kualitas :1



1. Kita mengenal ada biaya-biaya kualitas. Hal ini berarti untuk mewujudkan produk berkualitas memerlukan biaya. Bagaimana kualitas dapat meningkatkan produktivitas perusahaan jika untuk menghasilkan produk berkualitas itu memerlukan biaya? Bagaimana pendapat Anda? Jawaban: Menurut pendapat saya, untuk mewujudkan kualitas bukan merupakan pekerjaan sederhana, melainkan memerlukan biaya kualitas. Walaupun demikian, biaya kualitas ini dapat ditekan dengan catatan filosofi kualitas telah melembaga dan dilaksanakan oleh seluruh personil dalam organisasi. Biaya kualitas ini sedikit banyak akan berpengaruh pada produktivitas perusahaan. Setiap kegiatan yang dilakukan perusahaan pasti terkait erat dengan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan tersebut. Dalam paradigma baru dikatakan bahwa quality has no cost yang berarti kualitas tidak memerlukan biaya. Artinya, untuk membuat suatu produk yang berkualitas perusahaan dapat melakukannya dengan cara menghilangkan segala bentuk pemborosan, yang biasanya pemborosan ini disebabkan karena perusahaan menghasilkan produk yang ternyata cacat sehingga harus diadakan perbaikan atau harus dibuang. Selanjutnya, dalam paradigma baru dikenal bahwa peningkatan kualitas pasti diiringi dengan peningkatan produktivitas. Hal ini dapat terjadi apabila perusahaan berhasil menghilangkan pemborosan. dalam paradigma baru, kualitas tidak berdampak pada peningkatan biaya kualitas, bahkan akan menghemat biaya tersebut. Biaya yang dapat dihemat terutama yang merupakan biaya yang harus dikeluarkan karena perusahaan menghasilkan produk cacat. Namun demikian, biaya kualitas itu akan tetap ada bila perusahaan yang menganut paradigma lama. Dalam paradigma lama, dikatakan bahwa kualitas itu mahal. Untuk meningkatkan kualitas produk dan jasa menurut paradigma lama, diperlukan biaya yang tidak sedikit jumlahnya. Ada dua golongan besar biaya kualitas yaitu biaya untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan biaya yang harus dikeluarkan karena menghasilkan produk cacat. Dalam praktik, manajemen kualitas harus menyadari bahwa mereka secara nyata mengevaluasi produktivitas dan penjaminan bisnis seperti pada kualitas. Selain itu, biasanya nilai kualitas produk akan ditingkatkan untuk memperbaiki persepsi masyarakat, walaupun pada saat yang sama kualitas seringkali ditekan untuk meningkatkan produktivitas. Semakin rendah kualitasnya maka akan semakin banyak kerusakan yang terjadi dan biayanya rendah, atau sebaliknya. Semakin tinggi kualitasnya, memerlukan karyawan yang banyak atau yang ahli, sehingga biayanya tinggi. Nilai produktivitas akan mengalami peningkatan pada tingkat kualitas yang rendah, dan pada titik tertentu akan mengalami nilai produktivitas bersih maksimum sebelum akhirnya menurun. (Sumber: BMP EKMA4265 Edisi 2 / halaman 1.24 - 1.33)



2. TQM memiliki tujuh elemen dalam teknik pelaksanaannya. Apakah tujuh elemen dalam TQM tersebut masing-masing akan mendukung? Ataukah dapat berdiri sendiri-sendiri? Jawaban: Menurut Oakland (1994) dan Agus (2000), bahwa terdapat tujuh elemen penting dalam penerapan Total Quality Management (TQM) yaitu: 1. Kepemimpinan dan komitmen (leadership and commitment) 2. Keterlibatan penuh seluruh karyawan (full employee involvement) 3. Perencanaan yang baik (good planning) 4. Strategi pelaksanaan (implementation strategy) 5. Pengukuran dan evaluasi (measurement and evaluation) 6. Pengendalian dan perbaikan (control and improvement) 7. Mencapai dan mempertahankan standar kesempurnaan (achieving and maintaining standard of excellence) Menurut pendapat saya, ketujuh elemen tersebut saling mendukung. Kepemimpinan dan komitmen akan dapat tercapai dengan baik jika didukung oleh keterlibatan penuh oleh seluruh karyawan. Termasuk di dalam perencanaan yang baik adalah penyusunan strategi pelaksanaan yang baik pula. Usaha untuk mencapai dan mempertahankan standar kesempurnaan memerlukan proses pengukuran dan evaluasi serta pengendalian dan perbaikan yang berjalan dengan baik. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa elemen TQM saling mendukung satu sama lain. (Sumber: BMP EKMA4265 Edisi 2 / halaman 2.15 - 2.17) 3. JIT merupakan salah satu elemen dalam TQM. Bagaimana hubungan TQM dan JIT yang disebut sebagai “dua sisi dari sekeping mata uang logam”? Jawaban: JIT merupakan salah satu elemen dalam TQM. Keduanya dapat dikatakan bagaikan “dua sisi dari sekeping mata uang logam” yang memang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaannya. TQM hanya akan terlaksana apabila perusahaan atau organisasi mampu menerapkan JIT, dan JIT juga akan dapat dilaksanakan bila perusahaan menggunakan TQM sebagai filosofi dan budaya organisasi tersebut. Dalam melaksanakan TQM ini seluruh personil dalam organisasi harus dididik dan dilatih tentang resep atau cara, metode, dan konsep kualitas yang meliputi prinsip TQM, keahlian tim, dan penyelesaian masalah. (Sumber: BMP EKMA4265 Edisi 2 / halaman 2.15) 4. Anda sudah mengenal ISO 9000 sebagai standar sistem manajemen mutu yang diakui banyak Negara di dunia. Bagaimana sumbangan ISO 9000 dalam mewujudkan kualitas produk dan layanan? Jawaban: ISO 9000 merupakan salah satu penjaminan kualitas yang dapat diterapkan untuk berbagai bidang usaha yang bertujuan untuk merebut pasar dan meningkatkan pemasaran internasional. Dalam implernentasinya standar ISO 9000 lebih diarahkan kepada sistem untuk mengatur kualitas produk atau jasanya sendiri. Sistem ISO 9000 memberikan kepastian terutama melalui audit atau pemeriksaan internal dan eksternal bahwa suatu perusahaan yang disertifikasi mempunyai suatu sistem kualitas yang berlaku. Karakteristik



utama dari sertifikasi ISO 9000 adalah bahwa ia memerlukan registrasi sistem pihak ketiga, oleh badan akreditasi yang diberi otorisasi yang melakukan suatu audit yang independen dari sistem kualitas suatu organisasi. (Sumber: BMP EKMA4265 Edisi 2 / halaman 3.29 - 3.30) 5. ISO 9000 merupakan standar sistem manajemen kualitas yang banyak mengatur mengenai penyusunan SOP dalam perusahaan. Bagaimana hubungan ISO 9000 dengan TQM? Jawaban: ISO 9000 merupakan standar sistem manajemen kualitas yang banyak mengatur mengenai penyusunan SOP dalam perusahaan. ISO 9000 merupakan salah satu jalan merebut pelanggan, terutama bila ingin merebut pelanggan yang mensyaratkan penjaminan kualitas (quality assurance). Penjaminan kualitas (quality assurance) adalah seluruh kegiatan terencana dan sistematis yang diimplementasikan dalam sistem kualitas untuk memberikan suatu keyakinan yang memadai bahwa suatu produk atau jasa akan memenuhi persyaratan kualitas. Penjaminan kualitas memang bukan semata-mata penjaminan kualitas produk atau jasa ataupun penjaminan kualitas proses. Penjaminan kualitas ini mencakup penjaminan kualitas secara keseluruhan. Apabila dilihat dari perkembangannya, penjaminan kualitas merupakan perkembangan dari pengendalian kualitas yang merupakan pencegahan terhadap kesalahan. Namun penjaminan kualitas juga merupakan langkah awal dalam melaksanakan continuous process improvement seperti dalam konsep TQM. Persyaratan sistem kualitas sering dikenal dengan standar kualitas merupakan elemen penting dalam sistem penjaminan kualitas dan membentuk dasar untuk pembandingan dengan kinerja organisasi. Persyaratan sistem kualitas merupakan seperangkat persyaratan yang diharapkan pelanggan, pemegang saham atau pemilik, dan pemasok. ISO 9000 dirancang sebagai standar generik yang menggunakan pencegahan berdasarkan pendekatan TQM dan tidak dapat digunakan pada semua industri tanpa penyesuaian atau pengembangan lebih lanjut sebelum diterapkan (Bandyopadhyay, 2005). Menurut pendapat saya, dapat disimpulkan bahwa ISO 9000 merupakan bagian dari implernentasi TQM dan dirancang sebagai standar generik yang menggunakan pencegahan berdasarkan pendekatan TQM. Dikarenakan ISO 9000 merupakan salah satu jalan merebut pelanggan, terutama bila ingin merebut pelanggan yang mensyaratkan penjaminan kualitas (quality assurance) dan penjaminan kualitas merupakan bagian dari implernentasi TQM selain pengendalian kualitas, perbaikan terus-menerus dan berkesinambungan, dan kepuasan pelanggan total. (Sumber: BMP EKMA4265 Edisi 2 / Modul 3)