Tugas 1 Mata Kuliah MPDR 5201 Perencanaan Dan Pembiayaan Pendidikan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS I TUTORIAL ONLINE (TUTON) MPDR 5101 PERENCANAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN MASA REGISTRASI 2020.1



ULFI RAHMI 530031309



PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TERBUKA 2020



TUGAS 1 Matakuliah Perencanaan dan Pembiayaan Pendidikan 2020.1 Dalam menjalani kehidupan, manusia tidak bisa terlepas dari kegiatan kependidikan, baik pendidikan secara fisik maupun psikis. Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkankan kualitas hidup manusia dari berbagai aspek kehidupan manusia. Dalam sejarah umat manusis, hampir tidak ada kelompok manusia yang tidak menggunakan pendidikan sebagai alat pembudayaan dan peningkatan kualitas. Pendidikan sebagai usaha sadar yang untuk pembentukan anak manusia demi menunjang peranya di masa yang akan datang. Oleh karena itu pendidikan merupakan suatu budaya yang mengangkat harkat



dan martabat



manusia sepanjang hayat. Dengan demikian pendidikan memegang peran penting yang menentukan eksistensi dan perkembangan manusia. (file:///D:/Makalah%20Dimensi%20Perencanaan%20System%20Pendidikan %20_%20kumpulan%20Makalah.html). Silahkan Anda analisis pernyataan di atas dengan menggunakan Dimensi dan Unsur Perencanaan Pendidikan ! Silahkan Anda Pelajari Modul 2 Rambu – Rambu Jawaban Tugas 1 Dimensi dan Unsur Petencanaan Pendidikan dilihat dari A. Dimensi Perencanaan Pendidikan ( Significant, feasibility, Relevance, Definitiveness, Parsimoniousness, Adaptability, Time, Monitoring, Subject Matter ) B. Unsur-Unsur Perencanaan Pendidikan ( Menggunakan analisis rasional dan sistematis, Mengandung proses pembangunan dan penegembangan pendidikan, Menjelaskan prinsip efektivitas dan efisiensi, menggambarkan kebutuhan serta tujuan pendidikan, Mendasarkan pada riset masa depan, menjelaskan visi, adanya tujuan sasaran dan target, menghasilkan policy/ kebijakan, menghasilkan rencana strategis, melahirkan keunggulan strategis.



Dalam bidang apapun, proses perencanaan merupakan unsur penting dan strategis yang memberikan arah dalam pelaksanaan kegiatan utuk mencapai tujuan atau sasaran yang dikehendaki. Dalam bidang pendidikan, proses perencanaan merupakan salah satu faktor kunci efektifitas keterlaksanaan kegiatan-kegiatan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan bagi setiap jenjang dan jenis pendidikan pada tingkat nasional, maupun lokal. Menurut William H. Newman (Majid, 2007: 15), perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan. Perencanaan berisi rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan tentang tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari. Manusia tidak akan pernah lepas dari pendidikan. Pendidikan, kemampuan, pengetahuan merupakan salah satu modal yang kita miliki untuk hidup di zaman yang serba sulit ini. Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek kehidupan manusia. Benar saja karena pendidikan dapat membedakan manusia dari segi kedudukannya di masyarakat. Orang yang berpendidikan tinggi akan jauh lebih dihargai orang lain dalam masyarakat. Dari segi tingkat atau kedudukan dalam pekerjaan, pendidikan juga sangat berpengaruh. Apalagi kalau sudah menyangkut pada jabatan, tentu orang yang berpendidikan tinggi dapat diposisikan pada kedudukan yang lebih tinggi pula. Sebaliknya, orang yang berpendidikan lebih renda akan diposisikan pada kedudukan atau jabatan yang lebih rendah pula dalam pekerjaannya. Analisis pernyataan di atas kaitannya dengan dimensi perencanaan pendidikan, adalah : 1. Signifikan Perencanaan pendidikan harus memperhatikan signifikansi dan kegunaan sosial dari tujuan pendidikan yang diajukan. Tuntutan sosial terhadap pendidikan dapat dipahami sebagai upaya melaksanakan pendidikan atas kebutuhan masyarakat, pendidikan sebagai upaya pembangunan masyarakat. UNESCO memberikan beberapa pengertian tentang tuntutan sosial, pertama adalah bahwa hal ini terjadi karena adanya desakan dari banyak orang untuk memasuki pendidikan. Disini pendidikan di pandang sebagai kebutuhan sosial yang harus dipenuhi dan wajib



diberikan kepada anggota masyarakat dalam suatu negara yang berdaulat dan merdeka. Kedua, tuntutan sosial yaitu jumlah dan jenis pendidikan yang dibutuhkan untuk menjamin keharmonisasian dan pembangunan masyarakat. Perencanaan pendidikan yang menggunakan pendekatan kebutuhan sosial, menekankan dan fokus pada tujuan yang hendak dicapai, yaitu:  Tercapainya pemenuhan kebutuhan atau tuntutan seluruh individu terhadap layanan pendidikan dasar  Pemberian layanan pembelajaran untuk membebaskan populasi usia sekolah dari tuna aksara (buta huruf)  Pemberian layanan pendidikan untuk membebaskan rakyat dari rasa ketakutan dari penjajahan, dari kebodohan dan dari kemiskinan. 2. Fleksibilitas Maksudnya adalah bahwa perencanaan harus disusun berdasarkan pertimbangan realistis baik yang berkaitan dengan biaya maupun pengimplementasiannya. Pendidikan memerlukan biaya investasi yang besar, oleh karena itu perencanaan pendidikan yang disusun harus mempertimbangkan aspek keuntungan ekonomis. Program pendidikan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi akan menempati prioritas pembiayaan yang besar. Perencanaan pendidikan harus betul-betul diorientasikan pada upaya meningkatkan kualitas SDM (penguasaan Iptek), dan dengan tersedianya kualitas SDM maka diharapkan income masyarakat akan meningkat. 3. Relevansi Konsep relevansi berkaitan dengan jaminan bahwa perencanaan pengajaran memungkinkan penyelesaian masalah-masalah secara lebih spesifik dan mendetail serta tercapai tujuan spesifik secara optimal sesuai waktu yang telah ditetapkan. Setiap perencanaan menekankan proses yank dihubungkan dengan pencapaian tujuan, dan konsep relevansi secara esensial berkaitan dengan implementasi suatu rencana. Dengan relevansi, perencanaan pendidikan mendorong semua hal akan melakukan penyesuaian-penyesuaian dengan baik. Pendidikan sebagai usaha sadar yang dibutuhkan untuk pembentukan anak manusia demi menunjang perannya di masa yang akan datang. Relevansi menekankan pada hubungan antara pendidikan dengan tingkat perkembangan dan kemajuan serta perubahan yang



terjadi dalam masyarakat dan kecendrungan yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Pada dasarnya relevansi mengamati bagaimana masa kini dengan masa yang akan datang karenanya perencanaan pendidikan harus dibuat dengan mengantisipasi kemungkinan perubahan dan kebutuhan dimasa yang akan datang. 4. Kepastian Dengan konsep kepastian minimum diharapkan dapat mengurangi kejadiankejadian yang tidak terduga terutama di dalam lingkungan pendidikan tersebut. Dalam sejarah umat manusia, hampir tidak ada kelompok manusia yang tidak menggunakan pendidikan sebagai alat pembudayaan dan peningkatan kualitasnya. Pendidikan membuat kita berwawasan luas. Globalisasi telah mengubah dunia menjadi satu kota besar, tidak ada pembatasan untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini memungkinkan bagi kita untuk mengetahui tentang budaya yang berbeda atau peristiwa yang terjadi di ujung dunia sekalipun. Semua ini dimungkinkan karena adanya pendidikan. Pendidikan telah memperluas pikiran kita, sehingga kita tidak terbatas pada negara kita dan zona tertentu lagi. Kita tidak terjebak dalam dunia kecil, kita telah keluar dari cangkang, mulai mengeksplorasi dan mempelajari hal-hal baru tentang dunia. Belajar tentang hal-hal baru dan budaya yang berbeda tidak hanya menambah kosakata kita, tetapi juga menanamkan dalam diri kita sifat manusiawi. 5. Ketelitian Perencanaan pendidikan disusun dalam bentuk yang sederhana, serta perlu diperhatikan secara sensitif kaitan-kaitan yang pasti terjadi antara berbagai komponen. Pendidikan sebagai usaha sadar yang dibutuhkan untuk pembentukan anak manusia demi menunjang perannya di masa yang akan datang. Pentingnya pendidikan sebagai sebuah konsep yang perlu ditanamkan pada anak-anak sejak usia dini. Mereka perlu diberitahu bahwa pendidikan tidak hanya berarti pengetahuan atau hanya mengenal buku dan tulisan atau hal-hal belajar dengan hafalan dan juga berhitung, tapi memegang makna yang jauh lebih dalam. Ini berarti membuka pikiran anda untuk mempelajari hal-hal baru dan mengejar pilihan yang berbeda. Pendidikan yang tinggi menyediakan visi yang lebih jelas dari segala hal, membuat tujuan seseorang lebih jelas dan membuat orang lebih



mudah menerima perubahan. Itu membuat orang rasional, menanamkan dalam dirinya kemampuan untuk berpikir dan bertanya. 6. Adaptabilitas Dunia pendidikan dan pengajaran bersifat dinamis, sehingga perlu senantiasa mencari informasi yang terbaru sebagai umpan balik. Hal ini penting, karena hakikat layanan pendidikan kepada peserta didik adalah menyiapkan siswa untuk mampu menghadapi perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan beragam tantangan kehidupan terkini. Perkembangan zaman dan arus globalisasi yang terus menguat di Indonesia akan menjadi pendorong pemerintah untuk terus memperbaiki dan mengembangkan mutu pendidikan di Indonesia, yang akan mencetak anak bangsa yuang mampu bersaing dengan masyarakat dunia luas. 7. Waktu Faktor yang berkaitan dengan waktu harus diperhatikan, baik untuk prediksi jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Faktor yang berkaitan dengan waktu cukup banyak, selain keterlibatan perencanaan dalam memprediksi masa depan, juga validasi dan rebilitas analisis yang dipakai, serta kapan untuk menilai kebutuhan kependidikan masa kini dalam kaitannya dengan masa mendatang. Ditinjau dari aspek waktunya, perencanaan pendidikan terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:  Perencanaan pendidikan jangka panjang (long term educational planning), yaitu



perencanaan pendidikan yang disusun dalam jangka waktu 10



(sepuluh) tahun ke atas, isi perencanaan jangka panjang ini belum ditampilkan sasaran yang bersifat kuantitatif, melainkan dalam bentuk proyeksi atau perspektif atas keadaan ideal yang diinginkan dalam pembangunan pendidikan. Contoh, program pendidikan nasional dalam sistem pendidikan nasional  Perencanaan pendidikan jangka menengah (medium term educational planning), yaitu perencanaan pendidikan yang disusun dalam jangka waktu antara tiga sampai delapan tahun (perencanaan untuk empat atau lima tahun atau satu periode kepemimpinan). Perencanaan jangka menengah merupakan penjabaran lebih kongkrit dari perencanaan jangka



panjang, yang sudah merumuskan sasaran atau tujuan yang secara kuantitatif akan dicapai  Perencanaan pendidikan jangka pendek (Short term educational planning), yaitu perencanaan pendidikan yang disusun dalam jangka waktu maksimal satu tahun. Perencanaan ini sering disebut perencanaan operasional tahunan (Annual operational planning), yang memuat langkah-langkah strategis dan operasional sehari-hari, yang merupakan penjabaran lebih rinci dan aplikatif dari perencanaan jangka memengah. 8. Monitoring atau pemantauan Monitoring merupakan proses dan prosedur untuk mengetahui apakah komponen yang ada berjalan sebagaimana mestinya. Dengan monitoring, hambatan atau kendala dalam implementasi pelaksanaan akan cepat diketahui, solusi pun dapat lebih mudah ditemukan, dan pelaksanaan pendidikan berlangsung secara efektif. Dinamika pendidikan di indonesia selalu dinamis mengikuti globalisasi. Terhitung beberapa kali sistem pendidikan di indonesia mengalami perubahan guna menemukan bentuk terbaik dalam memacu kemajuan masyarakat indonesia. Tanpa berfikir panjang, bagaimana dampaknya terhadap proses pembelajaran di dalam satuan pendidikan. 9.



Isi perencanaan



Merujuk pada hal-hal yang akan direncanakan maka perencanaan pendidikan perlu memuat hal-hal berikut ini:  Tujuan apa yang diinginkan atau bagaiman cara mengorganisasi aktivitas belajar dan layanan-layanan pendukungnya  Program dan layanan atau bagaimana cara mengorganisasi aktivitas belajar dan layanan pendukungnya  Tenaga manusia yakni mencakup cara-cara mengembangkan prestasi, spesialisasi, perilaku, kompetensi, maupun kepuasan mereka  Keuangan meliputi rencana pengeluran dan rencana penerimaan  Bangunan fisik mencakup tentang cara-cara penggunaan pola distribusi dan kaitannya dengan pengembangan psikologis



 Struktur organisasi maksudnya bagaiman cara mengorganisasi dan maanjemen oprasi dan pegawasan program dan aktifitas kependidikan yang direncanakan  Kontek sosial atau elemen-elemen lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pengajaran. Pendidikan sebagai usaha sadar yang dibutuhkan untuk pembentukan anak manusia demi menunjang perannya di masa yang akan datang. Oleh sebab itu, suatu perencanaan selayaknya menggunakan alanisis yang rasional, sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Perencanaan pendidikan dilakukan dalam rangka penataan sistem pendidikan yang menyokong perkembangan kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang. Maka dilakukan penelitian untuk memperkirakan situasi-situasi yang akan datang di masa depan. Visi merupakan gambaran keadaan masa depan yang realistis dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Oleh karena itu pendidikan merupakan suatu budaya yang mengangkat harkat dan martabat manusia sepanjang hayat. Rencana strategic disusun sebagai rencangan implementasi kegiatan yang telah dirumuskan dalam rangka pencapaian tujuan. Ada aturan dan batasan yang akan memastikan setiap kegiatan yang dilaksanakan tidak keluar dari jalur menuju tujuan yang telah ditetapkan. Kebijakan dibuat berdampingan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Diharapkan tujuan dan sasarn yang ingin dicapai dalam perencanaan pendidikan haruslah spesifik-sistematik, jelas ukurannya, memungkinkan untuk dicapai, realistic dan jelas waktunya.



Majid, Abdul. 2007. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Rosda Karya. https://pendidikanmu.com/2019/11/unsur-unsur-perencanaan.html http://jefriirawansusianto.blogspot.com/2014/04/perencanaan-pembelajaran.html http://makalah085731.blogspot.com/2017/10/makalah-dimensi-dimensiperencanaan.html https://tujuanbangsa.wordpress.com/2012/11/01/tantangan-dan-hambatan-dalamdunia-pendidikan-saat-ini/