Tugas 1 Perencanaan Pembelajaran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS 1 PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1.



Jelaskan pengertian hakikat belajar dan pembelajaran!



2.



Jelaskan pengertian perencanaan pembelajaran!



3.



Sebutkan dan uraikan fungsi dari perencanaan pemebelajaran!



4.



Terdapat beberapa pertimbangan atau asumsi yang melandasi mengapa guru harus melakukan perencanaan pembelajaran. Sebutkan dan uraikan hal tersebut.



5.



Jelaskan, apa saja yang mendasari perencanaan pembelajaran dikatakan sebagai suatu sistem? Jawab :



1. – Hakikat Belajar Belajar adalah suatu tahapan perubahan tingkah laku individu yang dinamis sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan unsur kognitif, afektif dan psikomotorik. Dengan kata lain, belajar adalah suatu proses dimana kemampuan sikap, pengetahuan dan konsep dapat dipahami, diterapkan dan digunakan untuk dikembangkan dan diperluas. Dengan demikian hakikat proses belajar bertitik tolak dari suatu konsep bahwa belajar merupakan perubahan perbuatan melalui aktifitas, praktik, dan pengalaman. - Hakikat Pembelajaran Pembelajaran adalah suatu proses atau upaya untuk mengarahkan timbulnya perilaku belajar peserta didik, atau upaya untuk membelajarkan seseorang. Pembelajaran, sebelumnya dikenal dengan pengajaran, yang dalam bahasa Arab disebut dengan “ta’lim” yang dalam kamus Arab-Inggris karangan Elias & Elias (1982) diartikan sebagai “to teach; to educate; to instruct; to train, yakni mengajar, mendidik, atau melatih. Pengertian tersebut sejalan dengan ungkapan yang dikemukakan Syah (1996), yaitu “ allamal ilma” yang berarti to teach atau to instruct (mengajar atau membelajarkan). Selanjutnya, istilah pembelajaran dalam bahasa Inggris disebut dengan “instruction”, yang menurut Tardif (1987) bahwa “instruction” diartikan sebagai proses kependidikan yang sebelumnya direncanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan. Sedangkan Reber (1988) mengartikannya sebagai proses perbuatan mengajarkan pengetahuan; dan Degeng (1989) mengistilahkan “pembelajaran” sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Berdasarkan batasan tersebut di atas, secara implisit tampak bahwa dalam pembelajaran ada kegiatan: memilih, menetapkan dan mengembangkan “metode” untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pemilihan, penetapan dan pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi pembelajaran yang ada. Kegiatan-kegiatan ini pada dasarnya merupakan inti desain pembelajaran. Istilah pembelajaran memiliki makna yang lebih dalam untuk mengungkapkan hakikat perencanaan pembelajaran, sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Karena dalam kegiatan belajar, siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai



salah satu sumber belajar, tetapi juga berinteraksi pula dengan semua sumber belajar yang mungkin dapat digunakan/dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang diinginkan. 2.



Perencanaan Pembelajaran adalah proses menspesifikasi kondisi- kondisi untuk belajar sehingga tercipta strategi dan produk pembelajaran, baik pada level makro maupun mikro. Menurut Ragan & Smith (1992), perencanaan pembelajaran berkaitan dengan proses yang sistematik dalam menterjemahkan prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran kedalam suatu perencanaan materi dan kegiatan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran merupakan catatan-catatan hasil pemikiran awal seorang guru sebelum mengelola proses pembelajaran. Perencanaan pembelajaran merupakan perisapan mengajar yang berisi hal-hal yang perlu atau harus dilakukan oleh guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembeajaran yang antara lain meliputi unsur-unsur: pemilihan materi, metode, media, dan alat evaluasi. Unsur-unsur tersebut harus mengacu pada silabus yang ada dengan memperhatikan hal-hal: a) Berdasarkan kompetensi dan kemampuan dasar yang harus dikuasai siswa, serta materi dan sub materi pembelajaran, pengalaman belajar, yang telah dikembangkan didalam silabus b) Digunakan berbagai pendekatan yang sesuai dengan materi yang memberikan kecakapan hidup sesuai dengan permasalahan dan lingkungan sehari-hari (pendekatan kontekstual) c) Digunakan metode dan media yang sesuai, yang mendekatkan siswa dengan pengalaman langsung d) Penilaian dengan sistem pengujian menyeluruh dan berkelanjutan didasarkan pada sistem-sistem pengujian yang dikembangkan selaras dengan pengembangan silabus. Jadi perencanaan pembelajaran adalah suatu pemikiran atau persiapan untuk melaksanakan tugas mengajar/aktivitas pembelajaran dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran serta melalui langkah-langkah pembelajaran, perencanaan itu sendiri, pelaksanaan dan penilaian, dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. 



3. - Secara umum perencanaan pembelajaran  berfungsi sebagai haluan atau pedoman dasar dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya secara efektif dan efisien. - Secara khusus perencanaan pembelajaran berfungsi sebagai alat untuk mengoreksi guru tentang kelemahan dan kelebihan program pembelajaran yang dibuatnya dan upaya peningkatan kualitas mengajarnya. Seorang guru dalam mengajar pasti memiliki kelemahan dan kekurangan-kekurangan, baik dari segi penyampaian materi, metode, alat dan lain sebagainya.



4.



Beberapa pertimbangan atau asumsi yang melandasi mengapa guru harus melakukan perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut: a) Perencanaan pembelajaran dikembangkan atas dasar tesis yang menyatakan bahwa pengajaran dapat dirancang secara lebih sistematis dan berbeda dengan cara-cara tradisional b) Hasil pembelajaran dapat dirumuskan secara lebih operasional sehingga dapat diamati dan diukur c) Tujuan pembelajaran dapat diukur dengan menggunakan instrumen yang disebut penilaian acuan patokan yaitu tes yang didasarkan atas kriteria tertentu yang dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran khusus d) Untuk menjamin efektivitas proses pembelajaran, paket pembelajaran yang akan digunakan hendaknya valid. Hal ini berarti semua perangkat, alat, media, metode pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran perlu diujicobakan dahulu secara empirik. e) Desain pembelajaran didasari oleh teori sistem. Desain pembelajaran pada hakikatnya merupakan penerapan teori sistem terhadap proses pembelajaran dan evaluasinya. Dalam proses perencanaan yang sistematis dikehendaki adanya langkah-langkah tertentu secara urut namun fleksibel.



5. Pembelajaran dapat dikategorikan sebagai suatu sistem dengan pertimbangan : a. Pembelajaran mempunyai bagian-bagian (variabel-variabel pembelajaran); b. Setiap variabel pembelajaran mempunyai masing-masing fungsi, seperti komponen kondisi berfungsi untuk memberi landasan atau pijakan terhadap penggunaan metode yang efektif dan efisien; c. Setiap variabel pembelajaran melakukan fungsi secara bersama-sama, yaitu baik variabel kondisi, metode, maupun variabel hasil; d. Fungsi itu dilaksanakan bersama-sama untuk mencapai tujuan, yaitu untuk meningkatkan kualitas belajar siswa melalui penciptaan suatu model atau progam pembelajaran yang efektif dan efisien.