Tugas 2 Komunikasi Internasional - Opan Pahmi Sopandi (042054243) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS 2 " Pendidikan itu bukan sebuah produk seperti gelar, diploma, pekerjaan, atau uang yang dihasilkan; pendidikan itu suatu proses yang tak akan pernah berakhir."



ILMU KOMUNIKASI



“Kontak Diplomasi” NAMA



: OPAN PAHMI SOPANDI



NIM



: 042054243



NAMA MATKUL



: KOMUNIKASI INTERNASIONAL



NAMA TUTOR



: DYAH KRISTYOWATI, S.S., M.HUM.



FAKULTAS HUKUM ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK (FHISIP) PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI TAHUN 2022



TUGAS 2 KOMUNIKASI INTERNASIONAL NAMA : OPAN PAHMI SOPANDI NIM : 042054243



Kepada Yth Tutor Ibu Dyah Kristyowati, S.S., M.Hum.



KASUS ATAU SOAL : 1. Komponen komunikasi mempunyai potensi terjadinya distorsi dalam organisasi internasional kerap terjadi distorsi komunikasi pada saat proses penyampaian isi pesan. Bagaimana kontak diplomasi, baik itu secara official transaction maupun unofficial transaction, dapat mengatasi miskomunikasi tersebut? Sertakan contoh kasusnya! 2. Organisasi internasional yang meliputi elemen, bentuk organisasi internasional, dan kerja sama internasional sudah banyak didirikan. Namun, mengapa masih membutuhkan paradigma baru bentuk-bentuk kerja sama internasional?



PEMBAHASAN : 1. Menurut saya, maksud dari keduanya itu ialah : a. Official Transaction Komunikasi internasional yang dilakukan oleh pemerintah, antara lain dapat dilihat dari aspek saluran diplomatik, diplomat, mengkomunikasikan kebijakan negara untuk kepentingan nasionalnya. Tugas yang dijalankan dalam official transaction adalah mengkomunikasikan berbagai hal tentang hubungan suatu negara dengan negara lainnya, yaitu:  Menindaklanjuti pembicaraan bilateral  Melaporkan hasil konverensi internasional yang diikuti  Menjelaskan posisi negara yang bersangkutan dalam isu internasional  Komunikasi yang diperlukan dalam mengadakan pendekatan, lobby dan negosiasi  Memahami posisi negara lain dalam isu internasional tertentu yang menjadi perhatian dan kepentingan bersama.



Ada bebarapa cara untuk memelihara interaksi dan kontak diplomasi dengan negara lain, yang pada umumnya merupakan suatu proses interaksi langsung. Suatu negara bisa mengirimkan pesan kepada negara lain menggunakan lembaga perwakilan di negara bersangkutan, yang disebut dengan perwakilan diplomatik. Suatu hubungan tidak begitu saja bisa digambarkan dalam satu kata. Namun, suatu penyamarataan bisa digunakan dengan mengacu pada pandangan dan perilaku awal, pada saat kontak



2



TUGAS 2 KOMUNIKASI INTERNASIONAL NAMA : OPAN PAHMI SOPANDI NIM : 042054243



pertama kali terjadi. Perilaku tersebut diklasifikasikan dalam beberapa jenis, yaitu: bersekutu, ramah, netral, dan bermusuhan. Bersekutu tidak berarti bahwa negara bersangkutan sudah mendapatkan suatu persekutuan atau perjanjian dengan adanya kontak tersebut. Bermusuhan mengandung arti bahwa kontak yang dilakukan menunjukkan suatu sikap atau perilaku yang tidak ramah atau tidak bersahabat. Kontak atau interaksi tersebut bisa mengakibatkan adanya penolakan, misalnya penolakan perdagangan. Selain itu, memungkinkan untuk tidak terjadinya prosesproses komunikasi yang lain. Agar tidak terjadi miskom dalam komunikasi internasional maka dilakukan lah beberapa perjanjian sebagai berikut. a. Perjanjian damai, yaitu suatu tanda yang menunjukkan kehendak yang baik. Kontak yang terjadi menyetujui untuk tidak saling menyerang satu sama lain. Selain itu, bisa juga untuk tidak berperilaku yang memungkinkan terjadinya ketegangan, dan bila terjadi konflik diselesaikan dengan cara-cara damai. Perjanjian damai bisa disertasi syarat atau tanpa syarat. b. Perjanjian perdagangan, yaitu suatu perjanjian dagang yang dilakukan oleh pejabat negara. Perjanjian ini biasanya menyangkut berbagai hal mengenai sumberdaya yang ada di masing-masing negara. c. Perjanjian bantuan, yaitu perjanjian antarnegara untuk saling memberikan bantuan, atau suatu negara akan memberi bantuan kepada negara lain yang membutuhkannya. Bantuannysa bisa berupa keuangan, ekonomi, militer, membuka jalur perdagangan, dan sebagainya Bentuk perjanjiannya sendiri bisa dilakukan secara sepihak melalui pernyataan (statement), perjanjian dua pihak (bilateral), atau bisa juga berlaku bagi suatu kelompok yang lebih besar. Secara umum, perjanjian bisa terjadi tanpa syarat, atau bisa juga bersyarat, yang memberikan ketergantungan akibat kontak perjanjian tersebut. Perjanjian bersyarat menuntut adanya ketentuan pembayaran atau penghargaan lain, atas bantuan yang telah diberikan. d. Perjanjian persekutuan, yaitu suatu perjanjian untuk saling mendukung atau memberikan bantuan di manapun, dan dalam kondisi apapun. Namun, perjanjian mungkin saja akan bergantung pada situasi. Suatu perjanjian persekutuan yang penuh meliputi bidang militer, ekonomi, serta bidangbidang lainnya. Persekutuan militer akan memberikan bantuan dalam suatu situasi militer apapun, jika negara sekutu diserang, atau akan melancarkan serangan ke negara lain. Perjanjian



3



TUGAS 2 KOMUNIKASI INTERNASIONAL



4



NAMA : OPAN PAHMI SOPANDI NIM : 042054243



persekutuan juga bisa bersifat sepihak, dua-pihak, atau bisa juga berlaku bagi suatu kelompok yang lebih besar, yang meliputi berbagai kondisi. Contohnya kunjungan Menlu AS, Collin Powell ke Indonesia untuk menjelaskan kebijakan luar negeri AS dalam penanggulangan terorisme internasional (pertengahan 2002). Kunjungan Menlu Inggris, Jack Straw bermaksud menjelaskan bahwa pemerintah Inggris tidak berniat untuk memusuhi Islam. Tetapi karena melihat adanya ancaman senjata nuklir, Inggris memberi dukungan kepada AS dalam agresi militer ke Irak (11 Januari 2003). Contoh lain Menteri Luar Negeri AS dan Inggris, Condoleezza Rice dan Jack Straw kembali mengimbau Irak pada akhir pertemuannya di Baghdad. Negara itu diserukan agar membentuk pemerintah yang kuat agar dapat menyatukan partai-partai yang terpecah. Dalam konferensi pers, Rice mengatakan bahwa upaya telah dilakukan untuk memberikan pemikiran baru dalam proses perdamaian, namun keputusan menyangkut kepemimpinan ke depan harus diambil oleh warga Irak sendiri. Sementara Straw mengetengahkan, sehubungan dengan peningkatan kekerasan dan banyaknya tentara yang tewas di Irak, pemerintah di London dan Washington mengharapkan penyelesaian yang lebih cepat. Sebelumnya kedua menteri luar negeri tersebut mengadakan pembicaraan dengan tokok-tokoh Syiah.



b. Unofficial Transaction Tidak semua diplomasi dapat diselesaikan melalui official transaction atau lembaga pemerintahan saja. Namun, lembaga non-pemerintah dan bahkan individu sering dilibatkan di dalam kontak diplomasi. Kontak diplomasi tidak resmi bukan berarti tidak akan menghasilkan perjanjian yang mengikat. Karena, kondisi tertentu pemerintah hanya berperan sebagai fasilitator. Program Pembangunan 'Millenium' yang dicanangkan PBB merupakan bentuk transaksi resmi yang dilakukan oleh perwakilan resmi atau pejabat tinggi negara, namun pada praktiknya melibatkan aktor nonnegara. Sebagai contoh, perlawanan penyakit menular masih menghadapi kendala karena tidak semua negara dapat menerima



hal



yang



disarankan



PBB.



Pemerintah



Indonesia



pernah



mengkampanyekan penggunaan kondom guna mencegah penularan virus HIV melalui Kementerian Kesehatan. Kampanye Kementerian Kesehatan tersebut justru mendapat



kecaman dari



organisasi kemasyarakatan, khususnya



organisasi



keagamaan. Bahkan Menteri Kesehatan dijadikan bahan olok-olok dengan



TUGAS 2 KOMUNIKASI INTERNASIONAL NAMA : OPAN PAHMI SOPANDI NIM : 042054243



memontase foto Menteri Kesehatan yang menggunakan topi berbahan dan berbentuk kondom: Akhirnya pemerintah mengalah dan menghentikan kampanye tersebut. Namun, program tersebut harus tetap berjalan. Kampanye tetap dijalankan dengan melibatkan pihak swasta atau lembaga swadaya masyarakat yang di bidang kesehatan. Aktor non negara pun juga sering ikut dalam diplomasi publik, yakni suatu upaya untuk memperjuangkan kepentingan nasional melalui penyebaran informasi atau mempengaruhi pendapat umum yang dilakukan dengan memanfaatkan berbagai sarana dan komunikasi yang ada untuk mengurangi kesalahpahaman dan meningkatkan citra. Organisasi internasional yang bertujuan untuk menciptakan pemerataan pern bangunan, peningkatan rasa hormat terhadap prinsip-prinsip universal, berkeadilan, penegakan hukum dan HAM, kebebasan dasar, menggalang perdamaian dan menciptakan ketertiban dunia, mengatur sistem finansial global, mengawasi dan mengontrol penggunaan nuklir atau senjata pemusnah massal, justru menunjukkan suatu keberpihakan mencolok. Karena, organisasi terkadang malah menjadi kaki tangan kekuatan kapitalis dunia. Setidaknya, hal itu dilakukan untuk mengontrol, bahkan menguasai hajat hidup negara lain Namun, pesan utama keberadaan organisasi internasional adalah merubah konsep dan ide menjadi tindakan nyata. Hal itu ditujukan bagi terciptanya suatu tatanan kehidupan internasional yang lebih baik, berimbang, dan berkeadilan, untuk ketertiban dan perdamaian. Dalam kerangka merubah ide menjadi aksi tersebut, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), misalnya, merumuskannya dalam suatu program pembangunan "Millenium', yang mencakup beberapa langkah penting, yaitu : 1) Menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan yang parah. Targetnya, mengurangi jumlah penduduk yang berpenghasilan kurang dari USS 1, minimal setengah jumlah penduduk dunia, pada 2015. 2) Pencapaian pendidikan dasar secara universal Targetnya, memastikan bahwa setiap anak laki-laki dan perempuan bisa memperoleh dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar, pada 2015. 3) Mengembangkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Targetnya, mengurangi perbedaan dan diskriminasi gender dalam pendidikan dasar dan menengah, pada 2005 Untuk semua tingkatan pada 2015. 4) Mengurangi tingkat kematian anak Targetnya, mengurangi dua pertiga tingkat kematian anak-anak usia di bawah 5 tahun, pada 2015



5



TUGAS 2 KOMUNIKASI INTERNASIONAL



6



NAMA : OPAN PAHMI SOPANDI NIM : 042054243



5) Meningkatkan kesehatan ibu. Targetnya, mengurangi dua per tiga rasio kematianibu dalam proses melahirkan, pada 2015. 6) Perlawanan terhadap HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya. Targetnya, mencegah dan mulai menghentikan penyebaran HIV/AIDS, malaria dan penyakit berat lainnya, pada 2015. 7) Menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan. Targetnya, mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap negara, serta mengurangi hilangnya sumber daya lingkungan. Selain itu, pada 2015 diharapkan bisa mengurangi setengah dari jumlah orang yang tidak mempunyai akses air minum sehat. Dan pada 2020, diharapkan bisa mencapai pengembangan signifikan dalam kehidupan untuk sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh. 8) Mengembangkan



kemitraan



global



untuk



pembangunan



Targetnya,



mengembangkan perdagangan terbuka lebih jauh lagi, mengembangkan system keuangan berdasarkan aturan, bisa diterka dan tidak ada diskriminasi. 9) Membantu kebutuhan-kebutuhan khusus negara-negara miskin, dan kebutuhan khusus negara-negara terpencil, serta kepulauan-kepulauan kecil. Ini termasuk pembebasan tarif dan kuota ekspor. 10) Meningkatkan pembebasan hutang negara miskin; pembatalan hutang bilateral resmi; dan menambah bantuan pembangunan resmi bagi negara yang berkomitmen



untuk



mengurangi



kemiskinan.



Secara



komprehensif



mengusahakan persetujuan mengenai masalah utang negara-negara berkembang, atau setidaknya memberikan keringan pembayaran hutang. 11) Mengembangkan usaha produktif yang layak dijalankan untuk kaum muda. 12) Menyediakan akses obat penting yang terjangkau di negara-negara miskin dan berkembang. 13) Membangun adanya penyerapan keuntungan dari teknologi-teknologi baru, terutama teknologi informasi dan komunikasi.



Sumber Referensi : BMP SKOM4435 kompasiana.com



TUGAS 2 KOMUNIKASI INTERNASIONAL



7



NAMA : OPAN PAHMI SOPANDI NIM : 042054243



2. Menurut saya, berbagai bentuk forum kerja sama yang sudah dibangun belum mampu memberikan harapan yang pasti bagi terbentuknya suatu tatanan dunia internasional yang lebih baik, meski tidak mengesampingkan hasil-hasil positif yang diperoleh. Hal ini disebabkan oleh adanya kesenjangan ekonomi dan politik internasional. Kesenjangan menimbulkan ketidakstabilan, dimana perhatian umum pada perdamaian dan kemakmuran menjadi tumpang tindih. Terlebih lagi bila melihat dunia dewasa ini masih tetap diwarnai konflik, kemiskinan, ketidakmerataan, kelaparan, buta huruf, serta wabah penyakit Oleh karena itu, paradigma baru mengenai bentuk-bentuk kerja sama internasional masih dibutuhkan. Tujuannya antara lain untuk mewujudkan potensi dan mendorong kerja sama dalam



melaksanakan



pembangunan



sosial



ekonomi,



pengentasan



kemiskinan,



meningkatkan daya saing di tengah gelombang globalisasi, serta mendorong ketertiban, dan perdamaian dunia. Tema-tema tersebut dilakukan untuk mengalihkan perhatian dunia internasional yang masih terfokus pada persoalan pertahanan dan keamanan. Padahal, kerja sama di bidang ekonomi penting untuk meningkatkan kesejahteraan, tetapi mempunyai makna strategis bagi keamanan, ketertiban, dan perdamaian dunia. Sementara agenda globalisasi dan proses integrasi ekonomi dunia yang tengah berlangsung pada satu sisi semakin menguatkan instabilitas dan kesenjangan politik serta ekonomi dunia. Selain itu, doktrin kemerdekaan, HAM, terorisme, dan ethical foreign policy (etika kebijakan luar negeri) dijalankan dengan menggunakan standar ganda. Akibatnya, doktrin juga memberikan gambaran mencolok mengenai gejala "intervensionis yang kuat serta cenderung meremehkan faktor kedaulatan nasional. Banyak pendapat yang menyatakan bahwa meningkatnya kesejahteraan dunia akan berdampak pada berkurangnya masalah keamanan global. Terorisme sendiri disinyalir merupakan bentuk kekecewaan masyarakat dunia yang terpinggirkan, sebagai akibat dari tidak berimbangnya rasa keadilan. Berkaitan dengan agenda globalisasi, sebagian kalangan menganggap bahwa globalisasi hanya akan membuahkan perubahan ekonomi dan sosial yang menguntungkan segelintir pihak, dalam hal ini adalah negara-negara maju, bukan keuntungan mayoritas Sementara itu, kalangan positivistik, khususnya pengikut arus utama (mainstream) globalisasi, memandang bahwa globalisasi akan membuat dunia semakin simpel serta dapat memberikan manfaat bagi negara-negara berkembang. Pandangan tersebut didasarkan pada teori-teori sebagai berikut : a. Globalisasi membentuk pasar terbuka, di mana memungkinkan untuk terjadinya peningkatan pertumbuhan perekonomian. Pada gilirannya, kondisi tersebut akan meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat.



TUGAS 2 KOMUNIKASI INTERNASIONAL NAMA : OPAN PAHMI SOPANDI NIM : 042054243



b. Globalisasi memberikan kemungkinan untuk impor yang lebih murah bagi negara miskin terhadap barang atau produk yang tidak dihasilkannya. c. Globalisasi akan meruntuhkan rezim korup dan totaliter melalui penegakan hukum terhadap praktik-praktik perekonomian sesuai dengan aturan.



Dengan demikian, pada akhirnya forum-forum kerja sama internasional, baik bilateral maupun multilateral, menjadi ajang pertempuran dua pandangan yang saling bertentangan. Namun, sebagai negara-negara maju, yang notabene merupakan negara besar di bidang ekonomi, tetap mendominasi pandangan tersebut. Apalagi sebagian negara penentang mempunyai ketergantungan ekonomi relatif tinggi terhadap negara maju. Dominasi penguasa ekonomi dunia atas negara-negara di luar kawasan atau wilayahnya, pada praktiknya dilakukan dan dipertahankan melalui dua cara, yaitu : a. Menetapkan agenda setting serta menentukan topik pembahasan dalam forum internasional. b. Menciptakan ketergantungan ekonomi melalui sistem perdagangan atau sistem moneter dunia. Cara itu diharapkan akan mempengaruhi sikap sesuai dengan agenda internasional, atau yang ditentukan sendiri oleh negara maju.



Sementara itu, realisasi kerja sama internasional yang dilakukan oleh suatu negara, merupakan perwujudan dari kebijakan politik luar negerinya. Kebijakan politik luar negeri suatu negara merupakan hasil perpaduan dan refleksi politik dalam negeri yang dipengaruhi oleh perkembangan situasi regional maupun internasional. Dengan kata lain, kebijakan politik luar negeri suatu negara dipengaruhi oleh faktor-faktor kekuatan nasional. Yaitu, posisi atau letak geografis, potensi sumber daya alam, ketersediaan sumber daya manusia yang potensial berikut susunan demografinya, serta sistem sosial politik, dan cara pandang serta cara memosisikan diri dalam suatu forum internasional.



Sumber Referensi : BMP SKOM4435 kompas.com



8