Tugas 2 Logika [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FHISIP)



TUGAS 2 LOGIKA



Nama



: Ikke Dina Safitri



NIM



: 043008073



Jurusan Prodi



: Ilmu Administrasi Negara



UPBJJ – UT



: Banjarmasin



Pada Tugas 2 ini, buatlah tulisan tentang Proposisi Kategoris beserta contohnya. Panjang tulisan minimal dua halaman kwarto, 1,5 spasi, font Arial 11. cantumkan rujukannya. Tulisan diupload di tempat yang sudah disediakan paling lambat 2 minggu setelah sesi 5 dimulai. “Proposisi Kategoris” Penalaran atau reasoning merupakan suatu konsep yang paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah diketahui. Dalam pernyataan-pernyataan tersebu t. Jenis Penalaran . Pada umumnya penalaran terdiri dari pengertian-pengertian sebagai unsurnya yang antara pengertian satu dengan yang lain ada batas-batas tertentu untuk menghindarkan kekaburan arti. dalam logika dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 1. Penyimpulan langsung , yaitu suatu bentuk penarikan kesimpulan betrupa hubungan dua pernyataan atas dasar pengolahan term-term yang sama. 2. Penyimpulan tidak langsung , yaitu suatu bentuk penarikan kesimpulan atas dasar perbandingan dua proposisi atau lebih yang didalamnya terkandung adanya term sebagai pembanding sehingga mewujudkan proposisi lain sebagai kesimpulannya. Proposisi kategoris adalah suatu pernyataan yang terdiri dari hubungan dua term sebagai subyek dan predikat serta dapat dinilai benar atau salah. Hubungan ini berbentuk pengiyaan atau pengingkaran. Bentuk Penyimpulan Langsung . Penyimpulan langsung secara sederhana terdiri dari dua macam bentuk, yaitu : 1. Berbentuk oposisi , yang dibedakan antara oposisi sederhana dan oposisi komplek. 2. Berbentuk traposisi . Dengan demikian, yang dimaksud dengan proposisi kategoris adalah suatu pernyataan yang terdiri dari hubungan dua term sebagai subyek dan predikat serta dapat dinilai benar atau salah. Hubungan ini berbentuk pengiyaan atau pengingkaran.Unsur-unsur proposisi kategoris, yaitu sebagai berikut : 1. Term sebagai subyek, yaitu hal yang diterangkan dalam pernyataan, yang sering disimbolkan dengan 'S'. 2. Term sebagai predikat, yaitu hal yang menerangkan dalam pernyataan, yang sering disimbolkan dengan 'P'. 3. Kopula, yaitu hal yang mengungkapkan adanya hubungan antara subyek dan predikat, dapat mengiyakan atau mengingkari, yang menunjukkan kualitas pernyataan. 4. Kuantor, yaitu pembilang yang menunjukkan lingkungan yang dimaksudkan oleh subyek, dapat berbentuk universal atau partikular, yang sekaligus juga menunjukkan kuantitas pernyataan. Kedua unsur yang pertama adalah sebagai subyek dan predikat inilah yang merupakan materi pokok proposisi. Sedangkan hal poin 3, adalah sebagai pemberi bentuk,



kopula ini tidak diperlihatkan, hanya diperkirakan saja, misalnya : semua manusia berakal budi. Dan hal poin 4 tersebut juga sering tidak diperlihatkan, yaitu dalam proposisi yang menunjukkan pengertian kesemuanya yang dimaksudkan subyek, misalnya semua bangsa Indonesia ber- Pancasila. Kata 'semua; adalah kuantor, dan kata ini dapat dihilangkan tanpa merubah makna yang dimaksudkan, yaitu dinyatakan : bangsa Indonesia ber-Pancasila. makna yang dimaksudkan, yaitu dinyatakan : bangsa Indonesia ber-Pancasila. Suatu proposisi dapat benar, dapat juga salah. Proposisi disebut juga sebagai bentuk lahir dari pendapat, sedangkan term yang merupakan unsur proposisi adalah bentuk lahir dari pengertian. Sehingga dapatlah dikatakan bahwa pendapat adalah hubungan dua pengertian yang mempunyai nilai benar dan salah. Atau dengan kata lain pendapat itu mempunyai dua kemungkinan, mungkin benar mungkin juga salah. Unsur yang merupakan materi proposisi kategoris adalah term sebagai subyek dan term sebagai predikat, yang keduanya tersebut merupakan hal yang harus ada. Jika salah satu tidak ada, maka pernyataan itu tidak dapat disebut sebagai proposisi kategoris, melainkan hanya merupakan proposisi tunggal. 1. Term sebagai Subyek. Term sebagai subyek selalu berhubungan dengan sejauh mana term itu dapat dikenakan, dan merupakan kuantitas proposisi. Term sebagai subyek dapat dibedakan menjadi : Subyek universal, yaitu mencakup semua yang dimaksud oleh subyek. Misalnya, seluruh bangsa Indonesia, yang dirumuskan dengan "semua S". · Subyek partikular, yaitu hanya mencakup sebagian dari keseluruhan yang disebutkan oleh subyek. Misalnya, sebagian bangsa Indonesia, yang dirumuskan dengan "sebagian S". 2. Term sebagai Predikat. Term sebagai predikat selalu berhubungan dengan isinya dan merupakan kualitas proposisi. Term sebagai predikat dibedakan antara : · Predikat afirmatif, yaitu sifat megiyakan adanya hubungan predikat dengan subyek, yang dirumuskan dengan "adalah P". · Predikat negatif, yaitu sifat mengingkari adanya hubungan predikat dengan subyek, atau sifat meniadakan hubungan subyek dengan predikat, yang dirumuskan dengan "bukan P'. Contoh: - Sukarno adalah presidan pertama Republik Indonesia. - X + 5 = 11 (bukan proposisi, karena "x" belum ditentukan). Kesimpulan Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan salahnya. Bentuk-bentuk proposisi Proposisi dibagi menjadi tiga yaitu proposisi kategorik, proposisi hipotesis, proposisi disyungtif. Dalam proposisi kategorik itu yang mengandung pernyataan tanpa adanya syarat, seperti : Hasan sedang sakit Sedangkan proposisi hipotesis itu pernytaan menggunakan syarat. Contoh: Jika hujan turun, maka saya tidak akan pergi Dan proposisi disyungtif pada hakikatnya juga terdiri dari dua buah proposisi kategorika. proposisi disyungtif seperti : Proposisi jika tidak benar maka salah. Contoh: Hidup kalau tidak bahagia adalah susah.



Jenis-jenis proposisi Proposisi dapat dibagi ke dalam 4 aspek, yaitu: 1. Berdasarkan bentuk 2. Berdasarkan sifat 3. Berdasarkan kualitas 4. Berdasarkan kuantitas



Proposisi kategoris adalah suatu pernyataan yang terdiri dari hubungan dua term sebagai subyek dan predikat serta dapat dinilai benar atau salah. Hubungan ini berbentuk pengiyaan atau pengingkaran. Unsur-unsur proposisi kategoris, yaitu sebagai berikut : 1. Term sebagai subyek, yaitu hal yang diterangkan dalam pernyataan, yang sering disimbolkan dengan 'S'. 2. Term sebagai predikat, yaitu hal yang menerangkan dalam pernyataan, yang sering disimbolkan dengan 'P'. 3. Kopula, yaitu hal yang mengungkapkan adanya hubungan antara subyek dan predikat, dapat mengiyakan atau mengingkari, yang menunjukkan kualitas pernyataan. 4. Kuantor, yaitu pembilang yang menunjukkan lingkungan yang dimaksudkan oleh subyek, dapat berbentuk universal atau partikular, yang sekaligus juga menunjukkan kuantitas pernyataan.



Kedua unsur yang pertama adalah sebagai subyek dan predikat inilah yang merupakan materi pokok proposisi. Sedangkan hal poin 3, adalah sebagai pemberi bentuk, kopula ini tidak diperlihatkan, hanya diperkirakan saja, misalnya : semua manusia berakal budi. Dan hal poin 4 tersebut juga sering tidak diperlihatkan, yaitu dalam proposisi yang menunjukkan pengertian kesemuanya yang dimaksudkan subyek, misalnya semua bangsa Indonesia ber-Pancasila. Kata 'semua; adalah kuantor, dan kata ini dapat dihilangkan tanpa merubah makna yang dimaksudkan, yaitu dinyatakan : bangsa Indonesia ber-Pancasila.



Suatu proposisi dapat benar, dapat juga salah. Proposisi disebut juga sebagai bentuk lahir dari pendapat, sedangkan term yang merupakan unsur proposisi adalah bentuk lahir dari pengertian. Sehingga dapatlah dikatakan bahwa pendapat adalah hubungan dua pengertian yang mempunyai nilai benar dan salah. Atau dengan kata lain pendapat itu mempunyai dua kemungkinan, mungkin benar mungkin juga salah.



Unsur yang merupakan materi proposisi kategoris adalah term sebagai subyek dan term sebagai predikat, yang keduanya tersebut merupakan hal yang harus ada. Jika salah satu tidak ada, maka pernyataan itu tidak dapat disebut sebagai proposisi kategoris, melainkan hanya merupakan proposisi tunggal. 1. Term sebagai Subyek. Term sebagai subyek selalu berhubungan dengan sejauh mana term itu dapat dikenakan, dan merupakan kuantitas proposisi. Term sebagai subyek dapat dibedakan menjadi : · Subyek universal, yaitu mencakup semua yang dimaksud oleh subyek. Misalnya, seluruh bangsa Indonesia, yang dirumuskan dengan "semua S". · Subyek partikular, yaitu hanya mencakup sebagian dari keseluruhan yang disebutkan oleh subyek. Misalnya, sebagian bangsa Indonesia, yang dirumuskan dengan "sebagian S". 2. Term sebagai Predikat. Term sebagai predikat selalu berhubungan dengan isinya dan merupakan kualitas proposisi. Term sebagai predikat dibedakan antara : · Predikat afirmatif, yaitu sifat megiyakan adanya hubungan predikat dengan subyek, yang dirumuskan dengan "adalah P". · Predikat negatif, yaitu sifat mengingkari adanya hubungan predikat dengan subyek, atau sifat meniadakan hubungan subyek dengan predikat, yang dirumuskan dengan "bukan P'. SUMBER REFERENSI : BMP ISIP4211



SEKIAN DAN TERIMAKASIH