Tugas 2 Logika [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS 2 LOGIKA (ISIP 4211)



Nama



: Agung Aulia Putra



Nim



: 042365077



Program Studi



: 50 / ILMU ADMINISTRASI NEGARA



PROGRAM STUDI ILMU ADMNISTRASI NEGARA FAKULTAS HUKUM ,ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2021



Proposisi kategoris adalah suatu pernyataan yang terdiri dari hubungan dua term sebagai subyek dan predikat serta dapat dinilai benar atau salah. Hubungan ini berbentuk pengiyaan atau pengingkaran. Unsur-unsur proposisi kategoris, yaitu sebagai berikut :



Term sebagai subyek



Adalah term tentang sesuatu yang di akui atau diingkari oleh sesuatu yang lain.yang sering disimbolkan dengan 'S'.



Term sebagai predikat



Adalah term yang mengakui atau mengingkari term subjek.yang simbolkan dengan 'P'



Kopula



Adalah kata kerja penghubung yang menyantakan kesesuaian atau ketidak sesuaian di antara subjek dan predikat,atau berfungsi menghubungkan subjek dengan predikat.



Kuantor yaitu pembilang yang menunjukkan lingkungan yang dimaksudkan oleh subyek, dapat berbentuk universal atau partikular,yang sekaligus juga menunjukkan kuantitas pernyataan.Suatu proposisi dapat benar, dapat juga salah.Proposisi disebut juga sebagai bentuk lahir dari pendapat, sedangkan term yang merupakan unsur proposisi adalah bentuk lahir dari pengertian.Sehingga dapatlah dikatakan bahwa pendapat adalah hubungan dua pengertian yang mempunyai nilai benar dan salah.Atau dengan kata lain pendapat itu mempunyai dua kemungkinan,mungkin benar mungkin juga salah.Unsur yang merupakan materi proposisi kategoris adalah term sebagai subyek dan term sebagai predikat, yang keduanya tersebut merupakan hal yang harus ada.Jika salah satu tidak ada, maka pernyataan itu tidak dapat disebut sebagai proposisi kategoris, melainkan hanya merupakan proposisi tunggal. Jenis-Jenis Proposisi Ada empat macam yaitu : 1.Berdasarkan Bentuk Berdasarkan bentuknya, proposis dapat dibagi atas 2 jenis, yaitu: 1.Proposisi tunggal adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat.



Contoh: Setiap barang harus disusun dan ditata dengan rapi. Pakaian ini dicuci dan dijemurkan oleh kakak. 2.Proposisi majemuk atau jamak adalah proposisi yang terdiri dari d=satu subjek dan lebih dari satu predikat. Contoh: Semua mahluk hidup pasti bernapas. Semua orang terlihat bahagia hari ini. 2.Berdasarkan sifat Berdasarkan sifat, proporsis dapat dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu: 1.Proposisi kategorial adalah proposisi yang hubungan antara subjek dan predikatnya tidak Contoh: 1.Setiap mahasiswa memiliki KTM sebagai identitasnya. 2.Semua wajib pajak wajib membayar pajak.



2.Proposisi kondisional adalah proposisi yang membutuhkan syarat tertentu di dalam hubungan subjek dan predikatnya. Proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu: proposisi kondisional hipotesis dan disjungtif. Contoh proposisi kondisional hipotesis: 1.Jika hari ini tidak hujan, dia pasti akan menepati janjinya. 2.Jika waktu dapat terulang kembali, aku pasti lebih berusaha lagi. Contoh proposisi kondisional disjungtif (mempunyai 2 pilihan alternatif): 1.Dia tidak jadi datang karena sibuk atau malas. 2.David Beckham adalah seorang pemain bola atau model. 3.Berdasarkan kualitas Berdasarkan kualitasnya, proposisi juga dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:



1.Proposisi positif merupakan proposisi yang memiliki persesuaian antara subjek dan predikatnya. Contoh: ~Semua manusia adalah mahluk hidup. ~Harimau adalah hewan buas. ~Semua insinyur adalah orang pintar.



2.Proposisi negatif merupakan kebalikan dari proposisi positif, dimana tidak ada terdapat kesesuaian antara subjek dan predikatnya. Contoh: ~Tidak ada seorang lelaki pun yang mengenakan jilbab. ~Semua aves bukanlah omnivora. ~Tidak ada tumbuhan yang dapat berjalan.



4.Berdasarkan kuantitas Berdasarkan aspek ini, proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu: 1.Proposisi umum atau universal adalah proposisi yang pada umumnya diawali dengan kata semua atau seluruh Contoh: ~Semua warga negara Indonesia wajib memiliki KTP sebagai identitasnya. ~Semua mahasiswa harus mengerjakan tugas yang diberikan dosen. 2.Proposisi khusus atau spesifik adalah proposisi yang pada uumnya diawali dengan kata sebagian dan beberapa. ~Sebagian kendaraan bermotor diparkir di halaman belakang. ~Sebagian mahasiswa pulang ke kampung halaman untuk menghabiskan liburannya. ~Beberapa pelajar pergi ke sekolah dengan berjalan kaki.



Bentuk-Bentuk Proposisi Dibagi menjadi 3 yaitu : 1.Proposisi Kategorik. Proposisi kategorik adalah proposisi yang mengandung pernyataan tanpa adanya syarat, seperti: ~Hasan sedang sakit. ~Anak-anak yang tingal diasrama adalah mahasiswa. ~Orang rajin akan mendapatkan sesuatu yang lebih dari yang mereka harapan. Proposisi kategorik yang paling sederhana terdiri dari satu term subyek, satu term predikat, satu kopula dan satu quantifier. Predikat adalah term yang menerangkan sbuyek. Kopula adalah kata yang menyatakan hubungan antara term subyek dan term predikat. Quantifier adalah kata yang menunjukan banyaknya satuan yang diikat oleh term subyek. Contoh : Sebagian



Manusia



Adalah



Pemabuk



1



2



3



4



1.quantifer



2.term subyek



3.kopula



4.term predikat



2.Proposisi Hipotesis Proposisi hipotesis,yaitu proposisi yang sifat pengakuan atau pengingkaran yang terkandung di dalamnya adalah dengan syarat. Proposisi Hipotesis ada 3 yaitu : 1.Proposisi kondisional ialah proposisi yang menyatakan suatu kondisi hubungan ketergantungan antara dua proposisi. Hubungan tersebut menunjukkan bahwa proposisi yang satu pasti mengikuti proposisi yang lainnya karena adanya suatu kondisi tertentu. Suatu proposisi kondisional biasanya ditandai dengan “Jika…Maka”, “Kalau…Maka”, “Bila…Maka”, “Apabila…Maka”, “Andaikata, Maka”.



Contoh: Jika hujan turun, maka jalan menjadi basah. 2.Proposisi disyungtif adalah proposisi yang mengandung kemungkinan-kemungkinan atau pilihan-pilihan.Proposisi disyungtif biasanya ditandai dengan atau, atau…atau. Contoh : Ani atau Ana yang tidak jujur. Atau kamu diam atau ayahmu akan terus marah (= Kamu diam atau ayahmu akan terus marah 1.Proposisi disyungtif dibedakan menjadi proposisi disyungtif dalam arti sempit dan proposisi disyungtif dalam arti luas. a.Proposisi disyungtif dalam arti sempit hanya mengandung dua kemungkinan, tidak lebih dan tidak kurang. Kedua kemungkinan itu tidak dapat sama-sama benar. Dan dua kemungkinan itu hanya satu yang benar. Jika kemungkinan yang satu benar maka kemungkinan yang lain pasti salah. Contoh : ~ Ayah ada di kantor atau di Jika selanjutnya dikatakan Ayah ada di rumah, maka Ayah tidak ada di kantor adalah pasti benar. Proposisi disyungtif dalam arti luas pun mengandung pilihan antara dua kemungkinan. Namun. kedua kemungkinan itu dapat sama-sama benar. Jika satu kemungkinan benar, kemungkinan yang lain dapat benar juga. karena dapat dikombinasikan. Contoh: ~ Dia yang pergi atau saya yang Jika selanjurnya dikatakan Dia yang pergi, kita tidak dapat memastikan bahwa Saya tidak pergi. Ada kemungkinan bahwa dia dan saya pergi bersama-sama. 2.Proposisi konjungtif adalah proposisi yang memiliki dua predikat, yang tidak mungkin sama-sama memiliki kebenaran pada saat yang bersamaan. Proposisi ini biasanya ditandai dengan tidak mungkin sekaligus … dan Contoh: ~ Engkau tidak dapat sekaligus berada di Jakarta dan di Surabaya pada saat yang sama.



Kebenaran suatu proposisi konjungtif tergantung pada suatu oposisi eksklusif yang benar, yang berada di antara bagian-bagiannya. Bagian-bagian dan suatu proposisi konjungtif disebut konjungsi. Proposisi-proposisi semacam ini dapat dijabarkan menjadi dua proposisi hipotetis atau menjadi suatu kombinasi yang terdiri dari proposisi hipotesis dan proposisi kategoris. Contoh: – Jika engkau berada di Jakarta, engkau tidak berada di Surabaya. – Jika engkau berada di Surabaya, engkau tidak berada di Jakarta.



3. Proposisi Disyungtif Seperti juga proposisi hipotetik, proposisi disyungtif pada hakikatnya juga terdiri dari dua buah proposisi kategorika. Sebuah proposisi disyungtif seperti : Proposisi jika tidak benar maka salah ; jika dianalisis menjadi : „Poposisi itu benar‟ dan Proposisi itu salah”.Kopula yang berupa „jika‟ dan „maka‟ mengubah dua proposisi kategorik menjadi permasalahan disyungtif.Kopula dari proposisi disyungtif bervariasi sekali, seperti : Hidup kalau tidak makan adalah mati. Eko di kantin atau di perpus. Jika bukan Dian yang memberi maka Dodi. Bentuk-bentuk proposisi disyungtif yaitu: a.Proposisi disyungtif sempurna. Mempunyai alternatif kontradiktif Rumus : A mungkin B mungkin non B, seperti “Fajar mungkin masih hidup mungkin sudah mati (non-hidup)”. b.Proposisi disyungtif tidak sempurna. tidak sempurna alternatifnya tidak berbentuk kontradiktif. Rumus : A mungkin B mungkin C, seperti “Gilang berhelm hitam atau berhelm putih”. Contoh Proposisi 1.Benar ataukah salah proporsisi berikut ? Jika 2 < 1 maka Joko Widodo bukan presiden saat ini. Jawab: Karena 2 < 1 merupakan proporsiyang salah maka proporsi di atas bernilai benar.



2. Jika proporsi –p dan q bernilai benar, tentukan nilai kebenaran dari proporsi ( p v –q ) –> Jawab: Proporsi –p dan q bernilai benar jika dan hanya jika p salah q bernilai benar. Dengan tabel kebenaran sebagai berikut: Terlihat bahwa proporsi ( p v –q ) –> r bernilai benar. 3. Diketahui proporsi q-> r bernilai salah. Tentukan nilai kebenaran dari ( p v q ) -> r. Jawab: Proporsi q -> r bernilai salah jika dan hanya jika q benar dan r Dengan tabel kebenaran sebagai berikut: Terlihat bahwa proposisi ( p v q ) -> r bernilai salah.



Sumber : Buku Materi Pokok ISIP4211 LOGIKA Modul 5 hal 5.1 sampai 5.47 Daftar Pustaka : Noor Ms Bakry.(1996). Logika Simbolik. Yogyakarta: Liberty. Joesoef Syou‟yb,H.M. (1983). Logika. Jakarta:Pustaka Alhusna. Soekadijo,R.G.(1983).Logika Dasar. Jakarta:Gramedia. Poespoprodjo, W.(1985).Logika Sientifika, Pengantar Dialektika dan ILmu.Bandung: Remadja Karya. The Ling Gie (dkk).(1979). Pengantar Logika Modern. Yogyakarta: Karya Kencana.