Tugas 2 Manajemen Konflik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1.



Berikan contoh konflik nyata di Indonesia dan jelaskan secara rinci mulai dari pendekatan, pengukuran dan strategi pengelolaan konfliknya! Jawaban :



Contoh konflik nyata di Indonesia yaitu konflik bentrok.  Adanya bentrok di kampus Sekolah Tinggi Theologi Injil Arastamar (SETIA) dengan masyarakat setempat hanya karena kesalahpahaman akibat kecurigaan masyarakat setempat terhadap salah seorang mahasiswa SETIA yang dituduh mencuri, dan ketika telah diusut Polisi tidak ditemukan bukti apapun. Ditambah lagi adanya preman provokator yang melempari masjid dan masuk ke asrama putri kampus tersebut. Dan bisa ditebak, akhirnya meluas ke arah agama, ujung-ujungnya pemaksaan penutupan kampus tersebut oleh masyarakat sekitar secara anarkis. a. Pendekatan pengelolaan konflik. Model pendekatan pengelolaan konflik begitu beragam. Hal itu bertanggung pada jenis lingkup, bobot, dan factor-faktor penyebab konflik. Ada yang menerapkan pendekatan negosiasi, dinamika kelompok, pendekatan formal dan informal, pendekatan gender, pendekatan kompromi serta pendekatan mediasi. Dalam konflik diatas kita dapat melakukan pendekatan secara pendekatan pemecahan konflik dengan ciri-ciri sebagai berikut : - Pihak yang berkonflik saling mengidentifikasi penyebab konflik secara terbuka. - Memperkecil perbedaan-perbedaan dan menumbuhkan pemahaman bersama tentang kerugian konflik yang berkepanjangan. - Mengembangkan tujuan dan kepentingan bersama diantara yang berkonflik. - Menggunakan peran mediator yang netral, objektif,ahli dan berpengalaman. b. Pengukuran konflik. Pengukuran ini akan memberikan gambaran atau isyarat (warning), seberapa jauh perbedaan kemajemukan horizontal dan vertical komunitas yang dihadapi megandung potensi konflik. Cara pengukuran ini setidaknya akan memudahkan kita dalam : - Merekrut tokoh/kader lokal untuk memimpin berbagai kelompok, serta - Membuat program dan perencanaan usaha-usaha pencegahan konflik dan pembinaan kearah keserasian sosial. c. Pengelolaan konflik. Konflik dapat dicegah atau dikelola dengan empat aspek fundamental berikut : 1. Displin. Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk mengelola dan mecegah konflik. Konflik bisa dicegah atau dikelola apabila perbedaan persepsi dapat disamakan untuk seluruh personel dala organisasi. 2. Pertimbangan dalam tahapan kehidupan.



Konflik dapat dikelola dengan mendukung karyawan untuk mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman dan tahapan hidupnya. 3. Komunikasi. Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang kondusif. Suatu upaya yang dapat dilakukan manajer untuk menghindari konflik adalah menerapkan komunikasi yang efektif dalam kegiatan sehari-hari sebagai satu cara yang dinamis. 4. Mendengarkan secara aktif. Mendengarkan secara aktif merupakan hl penting untuk mngelola konflik. Untuk memastikan bahwa para manajer dan karyawan telah memiliki pemahaman yag benar, maka keduanya dapat merumuskan kebali permasalahan para pegawai sebagi tanda bahwa para manajer telah mendengarkan. 2.



Jelaskan dan berikan contoh yang relevan mengenai pemetaan konflik berdasarkan konflik yang terjadi di lingkungan Anda!  Jawaban :



Pemetaan konflik salah satu teknik lanjutan untuk mengetahui situasi konflik yang terjadi dalam masyarakat dengan mengambarkan profil secara sederhana dan mudah dipahami. Dengan peta konflik akan terlihat dengan jelas rentetan peristiwa atau sejarah terjadinya konflik, konteks, wilayah geografis, sumber daya alam, isu-isu internal dan eksternal, serta dinamika konflik dalam suatu wilayah tertentu. Melalui pemetaan konflik, dapat diketahui dengan lebih mudah dan akurat dengan hal-hal berikut : a. Identitas para pihak yang terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam konflik. b. Jenis relasi para pihak yang terlibat dalam konflik. c. Berbagai kepentingan yang terlibat dalam konflik. d. Berbagai isu yang terlibat dalam konflik. e. Pihak yang dapat didorong dalam melakukan resolusi konflik.