Manajemen Konflik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANAJEMEN KONFLIK KEPERAWATAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD KANJURUHAN KABUPATEN MALANG



DOSEN : Nia Agustiningsih,M.Kep



Oleh : Yuni Purwati NIM. 1820093



PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN 2019



NAMA MAHASISWA: Yuni Purwati NIM



: 1820093



Tempat bekerja



: Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kanjuruhan Kepanjen



Konflik/Kasus yang pernah terjadi di tempat saya bekerja



Pada suatu saat dalam pergantian dinas malam seorang RN yang bertugas mengalami sakit dan staf yang lain tidak bisa menggantikannya. Yang bertugas hanya seorang RN. Ners.I yang harus melayani 30 pasien dengan 2 orang rekanya. Ners I mengatakan bila tidak mendapat bantuan perawat yang lain untuk bagian ini, Ners I akan tetap melaksanakan pekerjaan dan shift ini.Akan tetapi dalam kenyataanya Ners. I tidak mampu tanpa bantuan. Ners.I mengatakan bahwa ia tidak peduli dengan seorang RN tapi yang dibutuhkan adalah seorang yang mempunyai kemampuan dalam merawat pasien . Menurut Ners.I alasan setiap orang tidak mau disini karena mereka bekerja terlalu berat, gaji yang kecil serta manajemen RS yang tidak memberi perhatian.Menurut Ners I keluhan akan keterbatasan tenaga ini sebenarnya juga disampaikan oleh tim lain pada saat proses hand over hanya saja mereka tidak berani mengungkapkanya secara jelas.



A. Identifikasi Konflik 1. Sumber Konflik Sumber konflik jenis ini adalah hambatan dalam pelayanan karena keterbatasan jumlah tenaga yang tidak seimbang dengan jumlah kunjungan pasien dan kualitas jasa layanan yang kurang memuaskan bagi para tenaga Perawat. 2. Kategori Konflik Kasus ini termasuk dalam kategori Konflik Antar Kelompok (intergroup) dimana konflik terjadi antara dua atau lebih dari kelompok orang (Rigio,2003). 3. Proses Konflik Kasus ini masuk dalam Konflik Laten karena terjadi terus menerus dimana terjadi keterbatasan staf yang memicu ketidak stabilan didalam manajemen organisasi RS. Dalam hal ini ada kekurangan tenaga yang ada di IGD dan sebagai contoh Ners I bekerja dengan 2 orang rekanya di IGD dengan jumlah pasien 30 orang dalam 1 shift, hal ini tentu saja merupakan suatu beban kerja yang berat (Marquis dan,Huston,2012). B. Manajemen Konflik Leader Keperawatan di IGD berupaya untuk merespon dengan segera atas keluhan dari masingmasing tim yang bekerja dengan melakukan beberapa upaya penyelesaian konflik yang terjadi. 1. Langkah Penyelesaian Konflik a. Menyusun tujuan 1) Meminta tambahan perawat yang bekerja diruangan untuk membantu tugas.



2) Memperbaiki manajemen dari segala bidang( ketenagaan , penjadwalan dinas,upaya peningkatan kesejahteraan). b. Identifikasi Melakukan identifikasi penyebab konflik dengan memahami perasaan serta menghindari respon emosional karena setiap staf mempunyai respon yang berbeda terhadap kata-kata, ekspresi dan tindakan (Vestal,1994 dalam Nursalam,2002). c. Intervensi 1) Mengajukan tambahan tenaga Perawat baru di IGD 2) Metode yang di gunakan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi yaitu metode kompromi atau negosiasi yaitu suatu strategi penyelesaian konflik dimana semua yang terlibat saling menyadari dan sepakat tentang keinginan bersama. Penyelesaian strategi ini sering dirtikan sebagai “lose-lose situation” kedua unsur yang terlibat dan menyerah dan menyepakati hal yang telah dibuat.Didalam manajemen keperawatan strategi ini sering digunakan oleh middle- dan top manajer keperawatan.Negosiasi pada umumnya sama dengan kolaborasi dan pada organisasi, negosiasi juga diartikan sebagai suatu pendekatan yang kompetitif (Marquise dan Huston, 2012). Negosiasi sering dirancang sebagai suatu pendekatan kompromi jika digunakan sebagai strategi menyelesaikan konflik. Selama negosiasi berlangsung, masing-masing yang terlibat menyerah dan lebih menekankan pada mengakomodasi perbedaan-perbedaan antara keduanya. 2. Strategi Penyelesaian Konflik a. Tujuan 1) Masalah kekurangan tenaga kerja dapat terselesaikan. 2) Terjadinya perbaikan manajemen di segala bidang. b. Strategi 1) Mengumpulkan segala informasi tentang masalah yang terjadi sebanyak mungkin, mulai dari jadwal kerja, keuangan, jumlah pegawai dan manajerial di Rumah Sakit. 2) Mengajukan usulan kepada manajer agar ada penambahan tenaga perawat untuk membantu pemberian Asuhan Keperawatan kepada pasien di IGD. 3) Memilih alternatif lainnya seperti kolaborasi Perawat antar ruangan jadi jika ada ruangan yang jumlah perawatnya mencukupi bisa dialihkan ke rungan yang kekurangan tenaga seperti di IGD. 4) Selama bernegosiasi dengan Manajer, Leader Perawat berusaha bersikap Asertif dan Antusias untuk memperbaiki sistem manajemen Rumah Sakit terutama di IGD.



KESIMPULAN •



Manajemen konflik yang digunakan dalam kasus diatas mirip dengan Proses Manajemen Konflik yang dikemukakan oleh Hurber,2010 yang mana dalam proses diagnosis yang perlu dilakukan adalah identifikasi sumber konflik, mengkaji sumberdaya yang ada untuk Optimalisasi penyelesaian konflik.Setelah proses identifikasi dilakukan proses analisa,kemudian menentukan intervensi sebagai strategi resolusi konflik dengan Gaya Manajemen Konflik yang dipakai adalah Compromissing yaitu memperhatikan pendapat dan kepentingan semua pihak,merupakan cara penyelesaian konflik dengan melakukan negosiasi pada pihak yang berkonflik (Rahim M.Afzalur,2002).







Hal ini juga hampir mendekati Model Penyelesaian Konflik menurut Rahim M.Afzalur,2002 yang juga terdiri dari Proses Diagnosis yaitu dengan langkah-langkah Identifikasi mengenai batasan konflik,sumber konflik,pemanfatan sumberdaya,penentuan strategi yang digunakan.Proses selanjutnya adalah Intervensi yang meliputi Negosiasi,Fasilitasi,Konsiliasi,Mediasi,Arbitrasi,Litigasi dan Force yang dipilih berdasarkan gaya kepemimpinan seorang leader.Proses terakhir adalah Evaluasi yang merupakan umpan balik terhadap proses Diagnosis dan Intervensi yang telah dilakukan.







Dalam kasus tersebut belum dilakukan Evaluasi terhadap keberhasilan Strategi Penyelesaian konflik yang terjadi,karena konflik yang terjadi di IGD tersebut akan menjadi sebuah konflik general yang mempengaruhi kebijakan manajemen dalam Rumah Sakit yang membutuhkan waktu untuk berproses.



Daftar Pustaka Hurber,2010,D.L,Leadership and Nursing Care Management ed.4.Maryland Heights:Saunders/Elsevier. Kurniadi,Anwar. 2013. Manajemen Keperawatan dan Prospektifnya: Teori, Konsep, dan Aplikasi. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Nursalam,2008. Manajemen Keperawatan:Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika. Rahim,M.Afzalur ,2002,oward a Theory of managing Organizational Conflict,The International Journal of Conflict management,13(3),206-235. Riggio,R.E,2003,Introduction to Industrial/Organizational Psichology.(4th Ed.)Upper Saddle River,NJ:Prentice Hall. Studi Kasus dalam http://zaa23.wordpress.com/2009/05/13/studi-kasus-manajemen/ diakses pada Hari Jum’at, Tanggal 11 Oktober 2019, Pukul: 07.00. WIB. Vestal,1994 dalam Nursalam,2002,Langkah-langkah Penyelesaian Konflik,Jakarta:Salemba Medika.