Tugas 2 Teori Organisasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

2022



TEORI ORGANISASI Tugas 2



Hedir Nim 1. Berikan penjelasan tiga jenis strategi yang dikemukakan oleh Porter jika dihubungkan dengan core competence. 



UNIVERSITAS TERBUKA



Menurut teori manajemen strategi, strategi jenis perusahaan antara lain dapat diklasifikasi berdasarkan jenis perusahaan. Strategi – strategi yang dimaksud adalah strategi generic (Generic Strategy), yaitu kajian tentang strategi-strategi utama (grand strategies) Dalam analisanya tentang strategi bersaing (competitive strategy atau disebut juga Porter’s Five Forces) suatu perusahaan, Michael A. Porter mendefinisikan 3 jenis strategi generik, yaitu: Keunggulan Biaya (Cost Leadership),Pembedaan Produk (Differentiation), dan Fokus. 1) Strategi Biaya Rendah (cost leadership) Strategi Biaya Rendah (cost leadership) menekankan pada upaya memproduksi produk standar (sama dalam segala aspek) dengan biaya per unit yang sangat rendah. Produk ini (barang maupun jasa) biasanya ditujukan kepada konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh pergeseran harga (price sensitive) atau menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan. Dari sisi perilaku pelanggan, strategi jenis ini sangat sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang termasuk dalam kategori perilaku low-involvement,ketika konsumen tidak (terlalu) peduli terhadap perbedaan merek, (relatif) tidak membutuhkan pembedaan produk, atau jika terdapat sejumlah besar konsumen memiliki kekuatan tawar-menawar yang signifikan. Strategi ini membuat perusahaan mampu bertahan terhadap persaingan harga bahkan menjadi pemimpin pasar (market leader) dalam menentukan harga dan memastikan tingkat keuntungan pasar yang tinggi (di atas rata-rata) dan stabil melalui cara-cara yang agresif dalam efisiensi dan kefektifan biaya. Untuk dapat menjalankan strategi biaya rendah, sebuah perusahaan harus mampu memenuhi persyaratan di dua bidang, yaitu: sumber daya (resources) dan organisasi. Strategi ini hanya mungkin dijalankan jika dimiliki beberapa keunggulan di bidang sumber daya perusahaan, yaitu: kuat akan modal, trampil pada rekayasa proses (process engineering), pengawasan yang ketat, mudah diproduksi, serta biaya distribusi dan promosi rendah. Sedangkan dari bidang organisasi, perusahaan harus memiliki: kemampuan mengendalikan biaya dengan ketat, informasi pengendalian yang baik, insentif berdasarkan target (alokasi insentif berbasis hasil). Contoh perusahaan yang menerapkan :   Toyota, dilihat dari implementasi JIT (Just in Time) sehingga proses produksi bisa dipotong, efisiensi dapat tercapai. Contoh lainya adalah Big cola dari AJE group yang mampu menjual produk minuman bersoda dengan harga lebih murah dibanding produsen sejenis seperti coca cola dan pepsi yang menyebabkan pembeli beralih ke merek ini. 2. Strategi Pembedaan Produk (differentiation)



Strategi Pembedaan Produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesarbesarnya dari konsumen potensialnya. Berbagai kemudahan pemeliharaan, features tambahan, fleksibilitas, kenyamanan dan berbagai hal lainnya yang sulit ditiru lawan merupakan sedikit contoh dari diferensiasi. Strategi jenis ini biasa ditujukan kepada para konsumen potensial yang relatif tidak mengutamakan harga dalam pengambilan keputusannya (price insensitive).  Contoh penggunaan strategi ini secara tepat adalah pada produk barang yang bersifat tahan lama (durable) dan sulit ditiru oleh pesaing. Pada umumnya strategi biaya rendah dan pembedaan produk diterapkan perusahaan dalam rangka mencapai keunggulan bersaing (competitive advantage) terhadap para pesaingnya pada semua pasar. Secara umum, terdapat dua bidang syarat yang harus dipenuhi untuk memutuskan memanfaatkan strategi ini ; bidang sumber daya (resources) dan bidang organisasi.  Dari sisi  sumber daya perusahaan, maka untuk menerapkan strategi ini dibutuhkan kekuatan-kekuatan yang tinggi dalam hal: pemasaran produk, kreativitas dan bakat, perekayasaan produk (product engineering), riset pasar, reputasi perusahaan, distribusi, dan ketrampilan kerja. Sedangkan dari sisi bidang organisasi, perusahaan harus kuat dan mampu untuk melakukan: koordinasi antar fungsi manajemen yang terkait, merekrut tenaga yang berkemampuan tinggi, dan mengukur insentif yang subyektif di samping yang obyektif. Contoh Perusahaan menggunakan strategi Differensial :  Starbucks dengan kopinya yang memiliki kualitas tinggi dan cita rasa khas yang berbeda dari coffe shop lain, suasana dan layout tempat yang berbeda sehingga pengunjung betah berlama-lama dan rela merogoh kocek cukup dalam untuk menikmati produk ini. Contoh lainnya adalah Apple yang menawarkan desain komputer dan gadget unik dan menjual sistem operasi, utilitas, bahasa, developer tools, dan software yang hanya tersedia di Apple Store dengan inovasi yang tidak dapat diprediksi pesaing. 3. Strategi Fokus (focus) Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam suatu segmen pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan dalam pengambilan keputusannya untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga. Dalam pelaksanaannya, terutama pada perusahaan skala menengah dan besar, strategi fokus diintegrasikan dengan salah satu dari dua strategi generik lainnya yaitu strategi biaya rendah atau strategi pembedaan karakteristik produk. Strategi ini biasa digunakan



oleh pemasok “niche market” (segmen khusus/khas dalam suatu pasar tertentu; disebut pula sebagai ceruk pasar) untuk memenuhi kebutuhan suatu produk barang dan jasa khusus. Syarat bagi penerapan strategi ini adalah adanya besaran pasar yang cukup (market size), terdapat potensi pertumbuhan yang baik, dan tidak terlalu diperhatikan oleh pesaing dalam rangka mencapai keberhasilannya (pesaing tidak tertarik untuk bergerak pada ceruk tersebut). Strategi ini akan menjadi lebih efektif jika konsumen membutuhkan suatu kekhasan tertentu yang tidak diminati oleh perusahaan pesaing. Biasanya perusahaan yang bergerak dengan strategi ini lebih berkonsentrasi pada suatu kelompok pasar tertentu (niche market), wilayah geografis tertentu, atau produk barang atau jasa tertentu dengan kemampuan memenuhi kebutuhan konsumen secara baik. Strategi ini terbagi dalam dua jenis yaitu strategi focused low-cost dan strategi differentiation. Strategi Focused low-cost Strategi yang biasa diterapkan oleh perusahaan perseorangan yang memproduksi produk dengan merek pribadi atau produk yang hanya dikenal oleh kalangan tertentu. Perusahaan tipe ini tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk pengembangan produk, biaya iklan, biaya tenaga penjual atau biaya merek. Contohnya produk-produk home industry dari Cina yang masuk ke Indonesia dengan harga lebih murah (tanpa memperhatikan kualitas produk) dibanding produk lokal sejenis. Strategi focused differentiation. Strategi yang biasa diterapkan oleh perusahaan yang memiliki produk masal. Biasanya perusahaan memproduksi barang untuk pasar-pasar besar tetapi juga memproduksi barang untuk pasar kecil atau ceruk pasar dengan perbedaan atau spesifikasi yang ditawarkan dalam produknya. Contohnya Toyota yang memproduksi Lexus SC 430 (mobil untuk pasar besar) dan memproduksi mobil untuk ceruk pasar yaitu Toyota Lexus. Atau PT AHM yang mengeluarkan motor matic wanita dengan teknologi injeksi yaitu Vario PGM-FI dengan keunggulan akselerasi cepat, ramah lingkungan, hemat bahan bakar dan helm in. Jadi bagaimana memilih strategi yang tepat? Keputusan



terhadap



pemilihan



strategi



bersaing



generik



akan



mempengaruhi keputusan-keputusan lainnya, sehingga waktu untuk membuat keputusan tersebut bisa saja lebih lama. Keputusan tentang pilihan strategi tentu harus dibuat, dan Porter secara spesifik memperingatkan untuk tidak menggunakan lebih dari satu strategi. Satu alasan di balik ini adalah bahwa



apa yang diperlukan untuk membuat setiap tipe strategi juga membutuhkan tipe sumberdaya yang berbeda. Strategi biaya termurah membutuhkan sumberdaya internal yang benar-benar detil terhadap proses. Strategi diferensiasi, di sisi lain, membutuhkan pendekatan yang berorientasi kepada pelanggan dan sangat kreatif. Strategi fokus menerapkan biaya termurah dan diferensiasi produk pada ceruk pasar tertentu.



Jadi, saat



memilih salah satu dari 3 strategi bersaing generik, penting bagi Anda untuk mempertimbangkan kompetensi dan kekuatan. Selain itu perusahaan juga harus konsisten menetapkan strategi kompetitif nya.



Untuk dapat mencapai suatu keunggulan dalam bersaing maka suatu perusahaan maupun  organisasi pada umumnya harus memiliki suatu kompetensi inti, core competence, yang lebih unggul dibandingkan dengan kompetensi



inti



yang



dimiliki



oleh



perusahaan



lain



 dan



pesaing-



pesaingnya. Sebab, sesungguhnya yang membedakan suatu perusahaan dengan yang lainnya terletak pada kompetensi inti yang dimiliki. Khususnya oleh tenaga kerja atau sumber daya manusia yang dimiliki. Memiliki kompetensi inti tentu tidaklah mudah, apalagi mau membangun hanya dalam "semalam" misalnya, pasti tidak bias. Butuh waktu yang memadai membentuk core competence ini.  Untuk dapat memiliki suatu kompetensi inti yang unggul, maka suatu perusahaan harus dapat lebih membangun dan mengembangkan kompetensi inti yang dimilikinya yang menjadi sumber terciptanya suatu nilai tambah (keunggulan) bagi suatu perusahaan. Menurut Agha, Alrubaiee, dan Jamhour (2012) core competence merupakan suatu keterampilan dan area pengetahuan yang secara bersama-sama digunakan atau dimanfaatkan oleh unit-unit bisnis tertentu didalam suatu perusahaan, dan juga merupakan suatu hasil dari integrasi dan harmonisasi dari suatu kompetensi di setiap unit bisnis.



2) A. Bandingkan ketiga pendekatan yang dikemukakan oleh Porter tersebut dengan strategi analyzer yang dikembangkan oleh Miles dan Snow! Jawab: Tipologi Strategi Miles dan Snow (1978) konsep Miles dan Snow (1978) 1) Prospectors



adalah



jenis



perusahaan



yang



menggunakan



strategi



yang



mementingkan pada inovasi, dan kreativitas untuk menciptakan produk baru atau pasar baru. Perusahaan berusaha untuk selalu menjadi pioneer dalam bersaing, dan rela mengorbankan internal efisiensi untuk berinovasi, dan kreasi. Strategi ini perlu dukungan dari staf yang benar-benar ahli, dan mempunyai kemampuan, sehingga



praktik



sumberdaya



manusianya



menekankan



pada



pencarian



sumberdaya manusia yang mampu menciptakan perubahan, dan mempunyai kreativitas tinggi. Jika sumberdaya internal tidak memenuhi, organisasi akan rela mencari dari sumber eksternal meskipun dengan biaya tinggi. 2) Defenders, yaitu organisasi yang menekankan penggunaan strategi stabilitas, dan kelangsungan



hidup



usaha.



Perusahaan



ini



sangat



mempertahankan



inti



bisnisnya atau core business, tanpa banyak melalukan perubahan. Perhatian pimpinan organisasi pada stabilitas jangka panjang. 3) Analyzers, yaitu perusahaan yang menggunakan strategi diantara defenders, dan prospectors. Artinya perusahaan ini tidak terlalu berani mengambil resiko besar dalam



berinovasi,



tetapi



tetap



berusaha



menciptakan



keunggulan



dalam



pelayanannya kepada pasar. 4) Reactors, yaitu jenis perusahaan yang lebih banyak ditekan oleh lingkungan, karena kurang memperhatikan adanya perubahan lingkungan dan sistem persaingan. Perusahaan jenis ini lebih mementingkan efisiensi, menekan biaya termasuk menekan pada sumberdaya manusia.



b. Apakah ada persamaan diantara keduanya? Berikan Penjelasan Ya ada, persamaannya terletak pada Differentiation Strategy jenis strategi yang dikemukakan oleh Porter, dan prospectors pada konsep Miles dan Snow, penjelasannya karena kedua strategi tersebut strategi sangat mementingkan pada inovasi, dan kreativitas untuk menciptakan produk baru atau pasar baru.



Perusahaan berusaha untuk selalu menjadi pioneer dalam bersaing, dan rela mengorbankan internal efisiensi untuk berinovasi, dan kreasi.



3) Jelaskan proses penyusunan strategi di organisasi sektor publik lingkungan anda Jawab: Proses perumusan strategi pada organisasi sektor publik banyakdipengaruhi oleh perkembangan di sektor swasta. Sama halnya dengan sektor swasta ,tahap paling awal dari manajemen strategik pada sektor publik adalahperencanaan.Perencanaan dimulai dari perumusan strategi. Olsen dan Eadie (1982) menyatakan bahwa proses perumusan strategi terdiri atas lima komponen dasar, yaitu : a) Pernyataan



misi



dan



tujuan



umum



organisasi



yang



dirumuskan



oleh



manajemeneksekutif organisasi dan memberikan rerangka pengembangan strategi serta target yang akan dicapai. b) Analisis



atau



scanning



lingkungan,



terdiri



dari



pengidentifikasian



dan



pengukuran(assessment) faktor-faktor eksternal yang sedang dan akan terjadi dan kondisi yangharus dipertimbangkan pada saat merumuskan strategi organisasi. c) Profit



internal



dan



audit



sumber



daya,



yang



mengidentifikasi



dan



mengevaluasikekuatan dan kelemahan organisasi dalam hal berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan strategik. d) Perumusan,evaluasi, dan pemilihan strategi. e) Implementasi dan pengendalian rencana strategic