Tugas 2 Tuton 2 - P.kurikulum - Rita Anggraini [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS TUTON II PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI SD/ PDGK4502



Disusun oleh: NAMA : RITA ANGGRAINI NIM : 857001343 PRODI : PGSD S1 POKJAR : NATAR



PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA 2021/2022



TUGAS TUTORIAL II Soal 1. Dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di lapangan memiliki beberapa prinsip umum yang patut dijadikan pijakan agar mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah dibutuhkan kejasama juga dari komite sekolah. Terkait dengan prinsip umum manajemen berbasis sekolah, komite sekolah merupakan komponen . . . karena . . .



2. Dalam kurikulum 2004 atau dikenal juga dengan istilah Kompetensi Lintas Kurikulum yang merupakan kecakapan hidup dan belajar sepanjang hayat yang dibakukan dan harus dicapai oleh peserta didik melalui pengalaman belajar secara berkesinambungan. Jelaskan masing-masing substansi struktur kurikulum dalam kurikulum tahun 2004.



3. Di daerah metropolitan, kurikulum KTSP dapat terlaksana secara optimal. Hal ini tentunya bertolak belakang dengan pelaksanaan kurikulum di daerah 3T misalnya di Papua karena dengan keterbatasan sumberdaya manusia dan sarana prasarana. Namun, tidak menutup kemungkinan kurikulum KTSP tetap dilaksanakan walaupun cara pelaksanaannya cenderung berbeda karena penyesuaiandengan daerah setempat. Jelaskan jenis prinsip pengembangan kurikulum KTSP dalam fenomena di atas.



4. Salah satu langkah yang dilakukan dalam pengembangan KTSP yaitu analisis konteks. Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan potensi sumber daya yang ada. Sebut dan Jelaskan komponen yang dianalisis dalam langkah analisis konteks.



Jawab 1. Terkait dengan prinsip umum manajemen berbasis sekolah, komite sekolah merupakan badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka peningkatan mutu, pemerataan, dan efesiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan oleh karena itu, Komite sekolah merupakan komponen penting karena dengan adanya komites ekolah maka dapat menjalin kerja sama dengan masyarakat dalam rangka peningkatan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan.



2. Struktur Kurikulum tahun 2004 Struktur kurikulum meliputi: Kurikulum SD dan MI Kelas I dan II: a.



Alokasi waktu total 27 jam pelajaran per minggu. Sekolah dapat menambah sesuai kebutuhan muatan lokal maksimal 4 jam.



b. 1 jam pelajaran tatap muka dilaksanakan sebanyak 35 menit c.



Minggu efektif dalam 1 tahun adalah 34 minggu dan jam sekolah efektif per minggu adalah 1.085 menit (18 jam), jumlah jam belajar per tahun 36.890 menit (615 jam).



d. Alokasi waktu 27 jam pelajaran diatur dengan komposisi: (a) 20% Agama; (b) 50% Menulis, Membaca serta Menghitung; dan (c) 30% Sains, Pengetahuan Sosial, Kerajinan Tangan dan Seni serta Pendidikan Jasmani. e. Pendekatan tematik, pemilihan tema-tema dilakukan bervariasi. f.



Sekolah dapat mengenalkan teknologi informasi dan komunikasi.



Kelas III, IV, V dan VI: a.



Alokasi waktu total adalah 31 jam pelajaran. Sekolah dapat menambah sesuai kebutuhan muatan lokal maksimal 4 jam.



b. 1 jam pelajaran tatap muka dilaksanakan sebanyak 40 menit. c.



Minggu efektif dalam 1 tahun adalah 34 minggu dan jam sekolah efektif perminggu adalah 1.400 menit (24 jam), jumlah jam belajar per tahun 42.160 menit (703 jam).



d.



Sekolah dapat



mengalokasikan waktu untuk kegiatan,



seperti:



kunjungan



perpustakaan, bakti sosial, olahraga, dan sejenisnya. e.



Mulai kelas III, menggunakan pendekatan tunggal sesuai mata pelajaran dan struktur kurikulum.



f. Sekolah dapat menambahkan mata pelajaran bahasa inggris di kelas IV. g. Sekolah dapat mengenalkan teknologi informasi dan komunikasi.



3. Prinsip pengembangan kurikulum KTSP dalam fenomena di atas adalah prinsip Fleksibilitas, yaitu prinsip yang yang menuntut kurikulum memiliki sifat lentur atau fleksibel. Meskipun kurikulum harus berisi hal-hal yang solid tetapi dalm penyampaian dimungkinkan untuk melakukan penyesuaian berdasarkan kondisi lapangan.



4. Kegiatan yang dilakukan pada analisis konteks adalah : a. Menganalisis kondisi sekolah, yang meliputi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan yang tersedia, sarana dan prasarana yang dimiliki, serta dukungan biaya dan program-program yang ada. b. menganalisis peluang dan tantangan yang ada dimasyarakat dan lingkungan sekitar, seperti komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, Unit Pelaksana Tingkat Daerah (UPTD – Dinas Kecamatan), asosiasi profesi, dunia industry dan dunia kerja, serta sumber daya alam dan sosial budaya.