Tugas 5 Laporan Biota Laut [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN BIOLOGI LAUT PENELITIAN BIOTA LAUT DI PANTAI NANGAI BENGKULU UTARA



Dosen pembimbing: Drs. Nurwiyoto.M.Si Nama Kelompok:  Metri Hartati  Suwarti  Yuni Puspita



(1821160026) (1821160034) (1821160033)



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU 2020



Bab 3 HASIL PRAKTIKUM IDENTIFIKASI DAN FOTO 1. Kepiting



Kepiting adalah binatang anggota krustasea berkaki sepuluh dari upabangsa (infraordo) Brachyura, yang dikenal mempunyai "ekor" yang sangat pendek (bahasa Yunani: brachy = pendek, ura = ekor), atau yang perutnya (abdomen) sama sekali tersembunyi di bawah dada (thorax). Tubuh kepiting dilindungi oleh cangkang yang sangat keras, tersusun dari kitin, dan dipersenjatai dengan sepasang capit. Geleteng adalah nama lain bagi kepiting.



Klasifikasi ilmiah kepiting pasir/ geleteng pasir Kerajaan



:Animalia



Filum



: Arthropoda



Subfilum



:Crustacea



Kelas



:Malacostraca



Ordo



:Decapoda



Infraordo



:Brachyura



Famili



:Ocypodidae



Genus



:Ocypode



Spesies.



: O. kuhlii 2. Kerang



Kelas Pelecypoda atau Bivalvia meliputi kerang, tiram, remis dan sebangsanya. Pada dasarnya Pelecypoda mempunyai cangkang setangkup dan sebuah mantel yang berupa dua daun telinga atau cuping yang simetri bilateral. Kerang tidak mempunyai radula seperti Gastropoda dan tidak mempunyai kepala atau tentakel yang nyata. Kerang darah (Anadara granosa) merupakan jenis kerang yang termasuk kedalam kelas Pelecypoda dan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:



Klasifikasi bivalvia menurut Linnaeus (1758) : Kingdom: Animalia Phylum: Mollusca Class: Bivalvia



Subclass: Heterodonta Infraclass: Euheterodonta Order: Veneroida Superfamily: Cardioidea Family: Cardiidae



3. Anemon laut (mawar laut)



Anemon laut yang berukuran besar biasanya dapat ditemukan di pesisir perairan tropis. Mereka memiliki berbagai macam warna, dan ukuran diameternya berkisar antara setengah inchi hingga lebih dari enam meter.Ciri-ciri fisik mereka adalah memiliki mulut ditengah dan dikelilingi tentakel yang dapat menyengat. Dari pendapat umum yang paling populer, Anemon laut adalah binatang.



Klasifikasi Ilmiah : Kingdom : Animalia Filum : Cnidaria Sub Filum : Coelenterata Class : Anthozoa Sub Class : Zoantharia Ordo : Actinaria



Sub Ordo : Myantheae Famili : - Stichodactylidae - Edwardsiidae - Galateathemidae - Bathyphelliidae – Actinosiidae



Bab 4 PEMBAHASAN A. Kepiting Geleteng pasir (Ocypode kuhlii) adalah sejenis kepiting hantu anggota suku Ocypodidae. Ketam atau yuyu kecil penghuni pantai berpasir ini menyebar terutama di Indonesia; juga di Nikobar, Thailand selatan, dan Papua Nugini. Kepiting bertubuh kecil; karapas hewan dewasa dari spesimen tipe berukuran 33 × 43 mm. Karapas lebih lebar daripada panjang; mencembung di arah panjangnya; berbintil-bintil halus, lebih kasar di sisi lateral daripada di tengahnya. Mata bertangkai, namun tanpa perpanjangan tangkai. Tungkai yang pertama berbentuk sapit, yang tidak sama ukurannya antara kanan dan kiri; tekstur permukaannya berbintil-bintil. Kepala sapit (palm) dengan sisi atas yang membundar dan berbintil kasar; sisi dalamnya dengan serangkaian (8-10) bintil yang berderet melintang, berjarak, membentuk rigi pengerik untuk menghasilkan suara desik geleteng.Ruas-ruas carpus dan propodus pada kaki-kaki P2 dan P3 (pereiopod no 2 dan 3) gundul, tak berambut, pada permukaan anterior dan posteriornya. Gonopod G1 (pleopod no 1) berupa pipa yang tiba-tiba membengkok tajam ke arah lateral, dan sedikit mengecil, di dekat ujungnya. Sebagaimana namanya, geleteng pasir hidup sebagai benthos di pasir pantai.Kepiting pasir ini mencari makanan di area yang tidak jauh dari lubang persembunyiannya.Kepiting Ocypode betina meletakkan telur-telurnya di air laut. Setelah telur-telur itu menetas, anak-anak kepiting akan berenang di laut sebagai plankton sebelum pada akhirnya kembali mendarat untuk tumbuh menjadi dewasa di pantai. Kepiting bertubuh kecil; karapas hewan dewasa dari spesimen tipe berukuran 33 × 43 mm. Karapas lebih lebar daripada panjang; mencembung di arah panjangnya; berbintil-bintil halus, lebih kasar di sisi lateral daripada di tengahnya. Mata bertangkai, namun tanpa perpanjangan tangkai. Tungkai yang pertama berbentuk sapit, yang tidak sama ukurannya antara kanan dan kiri; tekstur permukaannya berbintil-bintil.[5] Kepala sapit (palm) dengan sisi atas yang membundar dan berbintil kasar; sisi dalamnya dengan serangkaian (8-10) bintil yang berderet melintang, berjarak, membentuk rigi pengerik untuk menghasilkan suara desik geleteng.[5][6] Ruas-ruas carpus dan propodus pada kaki-kaki P2 dan P3 (pereiopod no 2 dan 3) gundul, tak berambut, pada permukaan anterior dan posteriornya. Gonopod G1 (pleopod no 1) berupa pipa yang tiba-tiba membengkok tajam ke arah lateral, dan sedikit mengecil, di dekat ujungnya. Manfaat meskipun tidak banyak dieksploitasi, di beberapa tempat di pantai selatan Jawa kepiting kecil ini acap ditangkap untuk dijadikan makanan. Di selatan Jogya, untuk sebagian, yuyu ini juga dikenal sebagai jingking.



B. Kerang laut



Kerang adalah hewan air yang termasuk hewan bertubuh lunak (moluska) pengertian kerang bersifat umum dan tidak memiliki arti secara biologi namun penggunaannya luas dan dipakai dalam kegiatan ekonomi. Dalam pengertian paling luas kerang berarti semua moluska dengan sepasang cangkang (Bivalvia). Dengan pengertian ini lebih tepat orang menyebutnya kerangkerangan dan sepadan dengan arti clam yang dipakai di Amerika. Contoh pemakaian seperti ini dapat dilihat pada istilah “kerajinan dari kerang”. Kata kerang dapat pula berarti semua kerang-kerangan yang hidupnya menempel pada suatu obyek. Di dalamnya termasuk jenisjenis yang dapat dimakan seperti kerang darah dan kerang hijau (kupang) namun tidak termasuk jenis-jenis yang dapat dimakan tetapi menggeletak di pasir atau dasar perairan seperti lokan dan remis. Kerang juga dipakai untuk menyebut berbagai kerang-kerangan yang bercangkang tebal, berkapur, dengan pola radial pada cangkang yang tegas. Dalam pengertian ini kerang hijau tidak termasuk di dalamnya dan lebih tepat disebut kupang. Pengertian yang paling mendekati dalam bahasa Inggris adalah cockle. Dalam pengertian yang paling sempit yang dimaksud sebagai kerang adalah kerang darah (Anadara granosa) sejenis kerang budidaya yang umum dijumpai di wilayah Indo-Pasifik dan banyak dijual di warung atau rumah makan yang menjual hasil laut. Ciri -Ciri Umum Kerang Semua kerang-kerangan memiliki sepasang cangkang (disebut juga cangkok atau katup) yang biasanya simetri cermin yang terhubung dengan suatu ligamen (jaringan ikat). Pada kebanyakan kerang terdapat dua otot adduktor yang mengatur buka-tutupnya cangkang. Kerang tidak memiliki kepala (juga otak) dan hanya simping yang memiliki mata organ yang dimiliki adalah ginjal, jantung, mulut, dan anus. Kerang dapat bergerak dengan “kaki” berupa semacam organ pipih yang dikeluarkan dari cangkang sewaktu-waktu atau dengan membukatutup cangkang secara mengejut. Sistem sirkulasinya terbuka berarti tidak memiliki pembuluh darah pasokan oksigen berasal dari darah yang sangat cair yang kaya nutrisi dan oksigen yang menyelubungi organorgannya makanan kerang adalah plankton dengan cara menyaring. Kerang sendiri merupakan mangsa bagi cumi-cumi dan hiu. Habitat hidup kerang yang berada dalam laut dengan arus yang kuat membuat kerang harus menempel pada suatu benda agar tak hanyut. Dikatakan oleh Herbert Waite, ahli biologi molekuler dari University of California bahwa begitu kuatnya ia menempel hingga kerang mampu menahan beban orang dewasa. Zat yang menyerupai lem pada kerang ini dinamakan byssus. Zat ini yang diperkirakan mampu membuat binatang tersebut kuat menempel pada berbagai jenis benda di laut. Keunikan byssus ini lah yang diteliti oleh para ilmuwan dan menghasilkan penemuan bahwa byssus termasuk jenis protein dapat dimanfaatkan untuk merekonstruksi jaringan tubuh manusia yang rusak. Phillip Messersmith seorang profesor teknik biomedis di Northwestern University mengatakan “Kerang memiliki peran dalam rekonstruksi jaringan dalam tubuh manusia hal ini berguna untuk memperbaiki membran janin prematur yang pecah atau kelahiran prematur dan komplikasi serius lainnya”. Termasuk pula memperbaiki sel tak normal yang menjadi penyebab penyakit kanker agar kembali seperti semula. Morfologi Bivalvia



Kelas bivalvia mencangkup kerang – kerangan tubuhnya bilateral simetris terlindung oleh cangkang kapur yang keras. Bagian cangkang terdiri atas bagian dorsal dan bagian ventral pada bagian dorsal terdapat : 1.



Gigi sendi sebagai poros ketika katup membuka dan menutup serta meluruskan kedua katup 2. Ligament sendi berfungsi menyatukan katup bagian dorsal dan memisahkan katup sebelah vertal. 3. Umbo tonjolan cangkang di bagian dorsal. Cangkang kerang terdiri atas tiga lapis yaitu urutan dari luar ke dalam sebagai berikut : 1.



Periostrakum merupakan lapisan tipis dan gelap yang tersusun atas zat tanduk yang dihasilkan oleh tepi mantel sehingga sering disebut lapisan tanduk fungsinya untuk melindungi lapisan yang ada di sebelah dalamnya dan lapisan ini berguna untuk melindungi cangkang dari asam karbonat dalam air serta memberi warna cangkang. 2. Prismatic lapisan tengah yang tebal dan terdiri atas kristal-kristal kalsium karbonat yang berbentuk prisma yang berasal dari materi organik yang dihasilkan oleh tepi mantel. 3. Nakreas merupakan lapisan terdalam yang tersusun atas kristal-kristal halus kalsium karbonat merupakan lapisan mutiara yang dihasilkan oleh seluruh permukaan mantel. Di lapisan ini materi organik yang ada lebih banyak dari pada di lapisan prismatic. Lapisan ini tampak berkilauan dan banyak terdapat pada tiram/kerang mutiara jika terkena sinar mampu mamancarkan keragaman warna. Lapisan ini sering disebut sebagai lapisan mutiara (Biologipedia. 2010) Semua kerang memiliki sepasang cangkang (disebut juga cangkok atau katup) yang biasanya simetri cermin yang terhubung dengan suatu ligamen (jaringan ikat). Pada kebanyakan kerang terdapat dua otot adduktor yang mengatur buka-tutupnya cangkang. Kerang tidak memiliki kepala (juga otak) dan hanya samping yang memiliki mata. Organ yang dimiliki adalah ginjal, jantung, mulut, dan anus. Kerang dapat bergerak dengan "kaki" berupa semacam organ pipih yang dikeluarkan dari cangkang sewaktu-waktu atau dengan membuka-tutup cangkang secara mengejut. Sistem sirkulasinya terbuka, berarti tidak memiliki pembuluh darah. Pasokan oksigen berasal dari darah yang sangat cair yang kaya nutrisi dan oksigen yang menyelubungi organorgannya. Makanan kerang adalah plankton, dengan cara menyaring. Kerang sendiri merupakan mangsa bagi cumi-cumi dan hiu.Semua kerang adalah jantan ketika muda. Beberapa akan menjadi betina seiring dengan kedewasaan. Kerang memiliki gonad, kelenjar genital yang memproduksi sperma atau sel telur tergantung pada jenis kelamin kerang.Fertilisasi telur terjadi secara eksternal di mana sperma dan sel telur akan bertemu di dalam air. Telur yang terbuahi berkembang menjadi larva yang disebut trochophore, yang nantinya akan berenang mengikuti arus dan menempel di suatu tempat sebelum mulai membentuk cangkang.



C. Anemon laut (mawar laut) Anemon laut yang berukuran besar biasanya dapat ditemukan di pesisir perairan tropis. Mereka memiliki berbagai macam warna, dan ukuran diameternya berkisar antara setengah inchi hingga lebih dari enam meter.Ciri-ciri fisik mereka adalah memiliki mulut ditengah dan dikelilingi tentakel yang dapat menyengat. Dari pendapat umum yang paling populer, Anemon laut adalah binatang. Anemon laut adalah binatang dari kelas Anthozoa.Anthozoa sendiri adalah kelas/class dari anggota binatang tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Cnidaria. Namun…Ada sebuah penelitian yang menyatakan bahwa Anemon laut diklasifikasikan sebagai setengah binatang dan setengah tumbuhan.Anemon laut diklasifikasikan sebagai binatang karena DNA yang dimilikinya mirip dengan vertebrata. Mereka juga mencari makan/mangsa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan tidak memiliki dinding sel. (Masih ingatkan pelajaran biologi tentang sel hewan dan tumbuhan?) Namun, microRNA mereka memiliki kesamaan dengan tumbuhan dan binatang.Ini menunjukkan bahwa microRNAnya mungkin mengalami evolusi. Sebagian besar Anemon laut hidup melekat pada batu-batu di dasar laut atau di terumbu-terumbu karang. Mereka menunggu ikan kecil dan mangsa lainnya untuk berenang cukup dekat agar dapat terjebak dalam tentakel menyengat mereka. Saat mangsa sudah sangat dekat, Anemon laut akan menggunakan tentakelnya untuk menyuntikkan semacam benang penyengat yang bisa melumpuhkan mangsanya. Setelah mangsanya ditaklukkan, Anemon laut menggunakan tentakelnya lagi untuk menangkap mangsa dan menuntun mangsa tersebut ke dalam mulutnya. Anemon laut tidak selalu berdiam diri di satu tempat. Mereka bisa meluncur perlahan di sepanjang dasar laut atau berenang dengan menggerakkan tentakel mereka. Mereka juga dapat menumpang dari waktu ke waktu dengan makhluk laut lainnya.Misalnya, Anemon laut diketahui memiliki hubungan simbiotik dengan kepiting pertapa/kelomang. Hubungan simbiotik adalah hubungan di mana dua binatang saling membantu dengan cara yang unik. Mengapa Anemon laut ingin menempelkan dirinya ke kepiting pertapa?Dan mengapa seekor kepiting mau memberi Anemon laut tumpangan?Karena setiap binatang mendapat manfaat dari hubungan itu. Kita menyebutnya simbiosis mutualisme. Anemon laut mampu menangkap lebih banyak makanan, karena kepiting pertapa memindahkannya dari satu tempat ke tempat lain. Sedangkan untuk kepiting



pertapa, ia mendapat perlindungan, karena tentakel penyengat Anemon laut dapat menakut-nakuti pemangsa. Bagi kamu yang telah menonton film Finding Nemo, pasti tahu kalau ikan badut/clownfish sering hidup di antara tentakel Anemon laut yang menyengat.Tentakel Anemon laut juga menjaga ikan badut tetap aman dari predatornya. Dan ikan badut membantu menjaga Anemon laut agar tetap bersih. Morfologi Bentuk tubuh anemon seperti bunga,sehingga juga disebut mawar laut.[2] Lipatan yang bundar di antara badan dan keping mulut membagi binatang ini kedalam kapitulum di bagian atas dan scapus bagian bawah.[2] Di antara lengkungan seperti leher (collar) dan dasar dari kapitulum terdapat "fossa". [3] Keping mulut bentuknya datar, melingkar, kadang-kadang mengkerut, dan dilengkapi dengan tentakel kecuali pada jenis Limnactinia, keping mulut tidak dilengkapi dengan tentakel.[3] Beberapa anemon laut dapat bergerak seperti siput, bergerak secara perlahan dengan cara menempel.[4].Sebagian besar anemon laut memiliki sel penyengat yang berguna untuk melindungi dirinya dari predator Habitat Pada umumnya anemon banyak dijumpai pada daerah terumbu karang yang dangkal dan jarang dijumpai pada daerah terumbu karang yang persentase tutupan karang batunya tinggi.



Bab 5 PENUTUP A. Kesimpulan Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa organisme yang banyak ditemukan di Pantai Nangai Kecamatan Air Napal Kabupaten Bengkulu Utara, antara lain dari kelompok kelas: - Crustacea (kepiting) - Bivalvia (kerang) - Anenom laut (mawar laut) Pengamatan yang telah dilakukan membuktikan bahwa lokasi penelitian yaitu pantai Nangai, masih tergolong daerah yang kondisif untuk tinggal berbagai jenis makhluk laut terutama dari famili crustacea, bivalvia dan molusca. Keanekaragaman yang tinggi dari biota yang ditemukan sekaligus menjadi pertimbangan kita tentang ekosistem seperti apa yang mampu menjadi pendukung kehidupan makhluk-makhluk laut itu dan perkembangannya. Dari hasil yang diperoleh pantai Nangai juga sangat potensial untuk dijadikan tempat wisata dan penelitian mahasiswa. B. Saran Kami menyadari bahwa penelitian ini masih tidak sempurna dan masih banyak kekurangan., terutama keadaan lokasi dan waktu penelitian yang singkat sehingga tidak dapat melakukan pengamatan secara detail dan cermat. Demikian pula lokasi penelitian yang jumlah biotanya sudah berkurang.