Tugas 7 PERMASALAHAN TRANSPORTASI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DAFTAR ISI



DAFTAR ISI..............................................................................................................................1 PERMASALAHAN TRANSPORTASI....................................................................................2 1.1 Permasalahan Transportasi Secara Umum.......................................................................2 ISU DAN PERMASALAHAN TRANSPORTASI DI DUNIA................................................3 2.1 Isu Permasalahan Transportasi di Dunia..........................................................................3 ISU PERMASALAHAN TRANSPORTASI DI INDONESIA.................................................5 3.1 Ledakan Penduduk...........................................................................................................5 3.2 Masalah Lingkungan........................................................................................................6 3.3 Kesenjangan Sosial...........................................................................................................6 3.4 Kecelakaan Lalulintas......................................................................................................6 ISU PERMASALAHAN TRANSPORTASI DI PERKOTAAN..............................................8 4.1 Kemacetan Lalu Lintas.....................................................................................................8 4.2 Tidak Memadainya Pelayanan Angkutan Umum.............................................................8 4.3 Permasalahan Parkir.........................................................................................................8 ISU PERMASALAHAN TRANSPORTASI REGIONAL (WILAYAH)................................9 5.1 Permasalahan Penggunaan Ruang dan Lahan..................................................................9 5.2 Permasalahan Politik Transportasi...................................................................................9



1



PERMASALAHAN TRANSPORTASI Permasalahan transportasi adalah suatu permasalahan yang ada dalam system transportasi baik itu secara fisik maupun non fisik berimbas kepada terhambatnya proses perpindahan barang ataupun manusia dengan menggunakan kendaraan yang pada akhirnya akan menyebabkan kerugian secara finances maupun physical 1.1 Permasalahan Transportasi Secara Umum Dalam strukturnya permasalahan transportasi diklasifikasikan berdasarkan hal berikut: 1. Masalah Lingkungan Pada masalah lingkungan di transportasi, permasalahan banyak ditimbulkan yaitu dari gas emisi kendaraan yang ada, dimana gas emisi buang tersebut sangat 2



membahanyakan bagi manusia yang menghirupnya, Efek paling buruk dari emisi transportasi ini adalah meningkatkan resiko pemanasan global dan kerusakan ozon. Masalah lingkungan yang terjadi tidak berhenti disitu saja, konsumsi energy juga turut berimbas kepada penggunaan energy tersebut untuk keperluan trasnportasi, akibatnya pada saat ini exploitasi minyak bumi secara besar besaran terjadi dimana mana dan juga terdapat monopoli yang terjadi dalam system perdagangan minyak dunia tersebut, jika hal ini terus terjadi maka akan mengakibatkan kelangkaan akan sumberdaya yang ada di masa yang akan datang. 2. Masalah Sosial Pada masalah sosial dalam transportasi iyalah kecelakaan yang terjadi. Banyak beberapa daerah di dunia yang masyarakatnya kurang sadar akan keselamatan berlalulintas, akibatnya kecelakaan sering terjadi khususnya pada transportasi darat. Kecelakaan yang terjadi bisa beragam faktor mulai dari sipengemudi, kendaraan yang digunakan, maupun kondisi cuaca. 3. Masalah Politik Masalah politik juga masuk kedalam point permasalahan transportasi. Hal ini berhubungan dengan bagaimana suatu organisasi yang memanajemen pengawasan terhadap pengguna transportasi itu sendiri. Bila kita lihat saat ini, dapartement yang kurang akan pengawasan ketat terhadap transportasi rata-rata berada di negara berkembang seperti India, Tiongkok, Bolivia, maupun Indonesia.



ISU DAN PERMASALAHAN TRANSPORTASI DI DUNIA Pada saat ini permasalahan transportasi di dunia merupakan suatu tantangan tersendiri yang dihadapi secara bersamaan , permasalahan yang kerap terjadi bukan dari bidang transportasi laut, maupun udara. Permasalahan terbesar pada bidang transportasi skala global iyalah permasalahan transportasi darat. Hingga saat ini kendaraan pribadi merupakan prioritas utama baik itu dalam hal penggunaannya di jalanan ataupun bagi para perencana dalam menyelesaikan permasalahan transportasi, faktanya kendaraan pribadi sangat banyak diminati hampir diseluruh negara di



3



dunia karena efisiensi yang didapat ketimbang jalan kaki ataupun naik kendaraan umum secara bersamaan, apalagi pada saat ini seluruh masyarakat yang ada di suatu negara kusuhnya wilayah perkotaan semakin dipermudah untuk membeli suatu kendaraan pribadi yang mereka mau. Akibatnya terjadi pembludakan kedaraan yang ada dijalan dikarenakan jumlah kendaraan pribadi yang melewati jalan tidak lagi bisa dilayani oleh kapasitas jalan yang optimal, hal ini berimbas juga pada kemacetan yang terjadi di jalan dan juga tentunya pecemaran udara yang dihasilkan oleh gas emisi kendaraan tersebut semakin meningkat. 2.1 Isu Permasalahan Transportasi di Dunia Ada beberapa isu besar permasalahan transportasi yang saat ini terjadi di dunia yaitu: 1. Kemacetan Nomor satu dalam aspek isu permasalahan transportasi didunia yang paling terlihat jelas iyalah kemacetan. Kemacetan juga berimbas kepada kerugian yang terjadi oleh pengguna transportasi darat baik itu dari segi keuangan maupun hal lainnya. Dalam sebuah studi kasus yang dilakukan di Amerika Serikat, bahwa sanya setiap masyaratnya menghabiskan waktu 14,5 juta jam /tahun di jalan saat mereka mencoba untuk berpergian maupun mengangkut barang. Kemacetan juga berimbas kepada kerugian finansial, contohnya iyalah pada sebuah study kasus yang lain yang dilakukan di Benua Eropa dan Amerika pada tahun 2017 bahwa setiap satu orang masyarakatnya mengeluarkan keruguan biaya $975 pertahunnya akibat bermacet – macetan dijalan Penyebabnya iyalah dikarenakan terus bertambanya jumlah kendaraan pribadi yang ada melebihi kapasitas jalan yang disediakan, hal ini tentu mengakibatkan kapasitas jalan tidak lagi bisa menampung seluruh kendaraan yang ada dan menimbulkan kemacetan yang ada di jalan. 2. Urban Sprawl Kebanyakan kemacetan yang terjadi di akses jalan menuju pusat kota di seluruh dunia sebagian dipengaruhi oleh adanya pembangunan yang melebar ke wilayah pinggiran kota. Salah satunya adalah menjamurnya daerah permukiman di daerah daerah yang berada di pinggiran perkotaan, hal ini biasanya terjadi karena tidak ada lagi ruang yang terbuka di wilayah kota sehingga para pendatang dan



4



masyarakat membangun hunia maupun bangunan yang lain di wilayah pinggiran kota yang masih banyak terdapat lahan kosong. Pada fakta dilapangan menunjukkan bahwa orang yang tinggal di Kawasan pinggiran kota lebih gemar menggunakan kendaraan pribadi mereka dikarenakan akses trasnportasi publik (umum) belum terintegritas ke wilayah mereka, hal ini tentu memperparah banyaknya kendaraan pribadi yang masuk ke wilayah perkotaan dan mengakibatkan kemacetan, Penyebab dari isu ini dikarenakan wilayah perkotaan tidak lagi ada ruang terbuka untuk membangun sebuah bangunan, akibatnya masyarakat lebih terdorong membangun bangunan mereka di Kawasan pinggiran kota, ditambah lagi Kawasan pinggiran tersebut rata rata berharga terjangkau dan murah. Penyebab yang lain berupa efek dari faktor Urbanisasi ke wilayah perkotaan. 3. Meningkatnya Biaya Operasional Transportasi Pada negara negara maju seperti Amerika dan Eropa transportasi merupakan hal yang penting dalam penjalankan bisnis, seperti pengiriman beberapa barang barang oleh perusahaan tertantu. Pada era saat ini di beberapa negara maju biaya operasional transportasi seperti perpajakan, perizinan, bahan bakar, suku cadang kendaraan, dan kerugian akibat kemacetan terus meningkat. Akibatnya banyak beberapa perusahaan yang melakukan cara diluar hukum demi menjaga kestabilan keuntungan mereka, salah satunya iyalah dengan menghirukan perpajakan, tidak melakukan tes perizinan, dan tidak mengganti suku cadang. Hal ini menyebabkan keselamatan dalam berlalulintas berkendara menjadi berkurang, akibatnya banyak kendaraan yang mengalami kecelakaan seperti rem blong, pecah ban, dan lain – lain. Kecelakaan terbesut juga dapat menimbulkan kerugian bagi para pengguna jalan yang ada disekitarnya. Penyebab isu ini bisa terjadi dikarenakan manajemen pemerintah terkait dalam memajemen ekonomi serta kebijakan yang kurang tepat sasaran dalam bidang transportasi.



ISU PERMASALAHAN TRANSPORTASI DI INDONESIA Permasalahan transportasi khususnya transportasi darat di Indonesia cukuplah kompleks, karena transportasi merupakan suatu sistem yang saling berkaitan, maka satu



5



masalah yang timbul di satu unit ataupun satu jaringan akan mempengaruhi sistem tersebut. Namun permasalahan trnsportasi yang terjadi di Indonesia terjadi hampir di setiap jaringan atau unit-unit hingga unit terkecil dari sistem tersebutpun memiliki masalah. Masalah yang terjadi bisa masalah yang terjadi dari unit tersebut maupun masalah akibat pengaruh dari sistem. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah-masalah pada transportasi darat di Indonesia sangat beragam, antara lain ledakan penduduk, tingginya kendaraan bermotor, kurangnya kesadaran masyarakat, serta lemahnya birokrasi dari pemegang kekuasaan sistem birokrasi. 3.1 Ledakan Penduduk Ledakan penduduk selalu menjadi isu yang dikaitkan dengan berbagai permasalahan yang ada pada suatu wilayah. Hal ini dikarenakan ledakan penduduk akan meningkatkan tingkat kebutuhan masyarakat, termasuk kebutuhan transportasi. Contoh yang terjadi yaitu di Jakarta dimana penduduk yang bertambah semakin banyak juga mengakibatkan pertambahan kendaraan bermotor di Kawasan tersebut akibatnya menurut data yang ada setidaknya 18.000.000 kendaraan bermotor keluar masuk Jakarta setiap harinya. Hal ini tentu memperparah kondisi Jakarta yang semakin macet. 3.2 Masalah Lingkungan Masalah lingkungan juga menjadi hal utama dalam permasalahan transportasi di Indonesia, salah satu hasil dari sistem transportasi yang tidak diinginkan adalah polusi yang ditimbulkan. Polusi disini lebih dominan oleh polusi udara. Contohnya yaitu pada hasil study menurut data jasa raharja tahun 2007, transportasi merupakan penyumbang emisi sebanyak 23,6% , penyumbang emisi yang lain adalah dari sector industri, pembangkit tenaga, sector rumah tangga serta dari sektor komersial. Transportasi darat turut menyumbang sebagian besar dari angka 23,6% tersebut, hal ini kembali ke pernyataan yang telah diuraikan sebelumnya yaitu karena dominasi aktifitas transportasi berada di darat. 3.3 Kesenjangan Sosial Dalam perbaikan maupun pengadaan fasilitas transportasi di pedesaan sangatlah berbeda dengan perkembangan fasilitas infrastuktur transportasi di perkotaan, baik sarana



6



maupun prasarana, ketika di pedesaan masuh ditemui angkutan tradisional seperti delman maka di perkotaan akan ditemui busway yang tidak akan ditemui di pedesaaan. Kesenjangan seperti ini dikarenakan tingkat kebutuhan akan transportasi dan jumlah penduduk di pedesaan yang lebih rendah, namun terkadang kondisi infrastuktur di pedesaan cerderung terlupakan karena terlalu focus pada permasalahn di perkotaan, tentu hal ini akan menimbulkan kesenjangan sosial desa-kota yang akan menimbulkan permasalahan baru, Contoh terbesarnya iyalah migrasi dari desa ke kota atau disebut dengan Urbanisani yang kini menjadi isu yang sangat penting terutama di kota kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, dan Semarang. 3.4 Kecelakaan Lalulintas Faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan lalu lintas terutama di darat sangatlah beragam, mulai dari faktor pengemudi, faktor kendaraan dan faktor cuaca  a. Faktor Manusia Faktor manusia sebagai pengemudi merupakan faktor yang paling dominan dalam kecelakaan. Hampir semua kejadian kecelakaan didahului dengan pelanggaran ramburambu lalu lintas. Pelanggaran dapat terjadi karena sengaja melanggar, ketidaktahuan terhadap arti aturan yang berlaku ataupun tidak melihat ketentuan yang diberlakukan atau pula pura-pura tidak tahu. Banyaknya kasus kecelakaan darat selama ini dikarenakan supir kendaraan yang mengantuk saat mengemudi, hal ini biasanya terjadi pada kendaraan-kendaraan yang muatannya berupa barang, seringkali kendaraan tersebut melakukan perjalanan di malam hari dengan menempuh rute yang cukup jauh sehingga diperlukan kondisi tubuh yang baik. Kecelakaan lalu lintas akan meningkat seiring dengan peningkatan pergerakan manusia, semisa adalah momen hari raya Idul Fitri, dimana budaya masyaakat Indonesia adalah mudik atau pulang ke kampung asalnya, karena banyaknya masayarakat Indonesia yang bekerja atau tinggal di luar daerah asalnya, maka perpindahan atau pergerakan itu sangatlah tinggi, hal ini meningkatkan resiko keelakaan.  b. Faktor Kendaraan Faktor kendaraan yang paling sering terjadi adalah ban pecah, rem tidak berfungsi sebagaimana seharusnya, kelelahan logam yang mengakibatkan bagian kendaraan patah, peralatan yang sudah aus tidak diganti dan berbagai penyebab lainnya



7



 c. Faktor Cuaca Faktor cuaca atau iklim juga berimbas pada aktifitav transportasi dimana contohnya jika terjadi musim hujan dengan intensitas tinggi maka jalan dengan system drainase yang tidak baik akan mengakibatkan genangan maupun banjir, hal ini akan mengganggu para pengguna jalan yang melintasi daerah genangan maupun banjir yang ada atau bahkan bisa menyebabkan kendaraan yang melewati banjir tersebut seketika mati mesin di tengah jalan, hal ini tentu juga akan mengakibatkan kemacetan



Contohnya saja pada fakta dilapangan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri merilis data kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Indonesia, dalam 4 tahun terakhir. Secara jumlah, trennya lebih banyak naik ketimbang turun. Secara detail, jumlah kecelakaan lalu lintas pada 2014 mencapai 88.897 kejadian, selanjutnya 2015 naik menjadi 96.073, naik lagi di tahun selanjutnya menjadi 106.591 kejadian, dan turun ke 104.327 selama 2017. Kemudian, naik lagi di 2018 dengan jumlah 107.968 kejadian. Secara korban yang meninggal dunia, rata-rata mencapai 30.000 orang per tahun, atau 80 orang per hari. Berbeda dengan korban luka berat yang secara tren selalu menurun dalam empat tahun terakhir atau rata-rata per tahun sekitar 20.000 orang.



ISU PERMASALAHAN TRANSPORTASI DI PERKOTAAN 4.1 Kemacetan Lalu Lintas Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan



banyak



terjadi



di kota-kota besar,



terutamanya



yang



tidak



mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk, Contoh misalnya Jakarta penyebab kemacetan di yang biasa terjadi di Ibu Kota (DKI Jakarta) : 1. Pertama, ruas jalan jauh di bawah kebutuhan normal yang seharusnya 20 persen dari total luas kota.Saat ini, lahan jalan Jakarta hanya 6,2 persen saja dari total lahan.



8



2. Kedua, moda angkutan umum belum sesuai dengan kebutuhan di kota besar. Menurut Andrinof, angkutan umum utama di Jakarta harusnya berupa bus dan kereta yang bisa mengangkut penumpang dalam jumlah besar. 3. Ketiga yaitu minimnya jembatan penyeberangan orang atau terowongan penyeberangan orang. Sehingga orang kerap kali menyeberang beramai-ramai saat arus lalu lintas sedang tinggi. Ini tentu menghambat laju kendaraan. 4.2 Tidak Memadainya Pelayanan Angkutan Umum Amburadulnya pelayanan angkutan umum menjadi salah satu penyebab kemacetan di daerah perkotaan. Kondisi kendaraan yang tidak laik jalan berdampak pada berkurangnya minat masyarakat untuk menggunakan angkutan umum. Contohnya saja pada daerah Jakarta. Dari data yang diperoleh, di Jakarta saat ini terdapat sedikitnya 22.776 angkutan umum jenis bus besar, sedang dan bus kecil dinilai telah berusia uzur. Bahkan 16.460 bus diantaranya telah reyot. Jumlah tersebut merupakan hasil kalkulasi yang dikeluarkan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI dan Organda DKI. 4.3 Permasalahan Parkir Parkir merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan dan menginginkan kendaraannya diparkir di tempat, di mana di tempat mudah untuk dicapai. Kemudahan yang diinginkan tersebut salah satunya adalah parkir di badan jalan. Dengan demikian untuk mendesain suatu area parkir di badan jalan ada 2 pilihan yakni pola pararel dan menyudut. Dalam kaitannya antara hukum dengan perparkiran, maka pada saat pemilik kendaraan memutuskan untuk memarkirkan kendaraannya di areal parkir baik itu on street parking maupun off street parking, sudah terjadi hubungan hukum antara pemilik kendaraan dan pengelola parkir. Contoh permasalahan parker yang bisa kita lihat iyalah pada daerah daerah di pekanbaru, tepatnya di Kawasan Jl. Jenderal Sudirman yang berada di Ramayana dan Mall Pekanbaru, pada daerah tersebut mesikipun sudah disediakan parkir di pinggir jalan namun tetap saja macet yang dimana diakibatkan mobil yang sering kali menunggu antrian parkir tepat di tengah jalan tersebut, sehingga jalan menjadi terhenti. ISU PERMASALAHAN TRANSPORTASI REGIONAL (WILAYAH)



9



5.1 Permasalahan Penggunaan Ruang dan Lahan Banyaknya urbanisasi dari desa ke kota yang terjadi di Indonesia menjadikan pengembangan kapasitas jaringan transportasi wilayah sebagai hal yang harus segera dipenuhi. Pada saat ini kebutuhan akan ruang pada suatu wilayah sangatlah tinggi, akibatnya banyak ruang ruang yang seperlunya dingunakan untuk fasilitas transportasi dialih fungsikan untuk kebutuhan tertentu, hal ini nnti akan menyebabkan permasalahan dalam pembangunan jaringan transportasi, Tanah untuk transportasi darat harus tersedia sebagai jalur yang efisien dengan lebar minimum tertentu dan untuk sarana-sarana yang ada. Contoh pada isu ini bisa kita lihat dalam beberapa proyek proyek perencanaan transportasi yang ada di beberapa wilayah di Indonesia, banyak beberapa perencanaan tersendat akibat sengketa pembebasan lahan yang berlangsung, seperti contoh Pembangunan Tol Trans Sumatera. 5.2 Permasalahan Politik Transportasi Permasalahan politik yang menyebabkan permasalahan transportasi adalah rendahnya pengawasan yang dilakukan oleh Departemen Perhubungan atau pejabat yang memiliki kewenangan, contoh dari rendahnya pengawasan ini adalah kurang diawasinya tentang kelayakan sarana transportasi, seperti bus yang umurnya lebih dari 20 tahun tapi masih terus dan diperbolehkan untuk beroperasi, kemudian banyaknya kendaraan tanpa STNK atau surat tanda nomor kendaraan. Contoh pada isu ini bisa kita lihat dari masih lemahnya beberapa aturan kebijakan yang ada di wilayah Riau dimana masih banyak truck ataupun kopaja yang masih beroperasi walaupun dari segi usia dan kedaan kendaraannya sudah tidak sesuai perosesdur untuk kelayakan berkendara. 5.3 Masalah Fasilitas dan Pelayanan 1. Kurangnya Fasilitas Transportasi Pertumbuhan dan perkembangan suatu wilayah yang pesat tanpa diikuti dengan pengadaan sistem trasnportasi yang memadai untuk ukuran wilayah itu merupakan bentuk besarnya demand daripada supply nya, begitu pula kebalikannya, lajunya pertumbuhan sistem transportasi yang tidak sesuai dengan ukuran perkembangan suatu wilayah, merupakan wujud supply lebih besar daripada demand untuk transportasi. Kondisi-kondisi yang telah



10



disebutkan di atas akan berakibat pada timbulnya permasalahan-permasalahan baru dalam sistem transportasi maupun permasalaan perkotaan pada umumnya. 2. Rendahnya Kualitas Transportasi Rendahnya kualitas Transportasi di Indonesia ditandai dengan timbulnya masalahmasalah transportasi yang saling mempengaruhi satu sama lain, faktor-faktor penyebab rendahnya kualitas transportasi di Indonesia juga disebabkan oleh berbagai faktor dan masalah lain yang cukup kompleks. Faktor-faktor penyebab rendahnya kualitas transportasi di Indonesia adalah : a.



Dana pengadaan atau peremajaan fasilitas transportasi yang tidak mencukupi



b.



Kurangnya pengawasan dari pemerintah atau pihak yang berkewajiban



c.



Kurangnya kesadaran masyarakat untuk ikut menjaga fasilitas sarana dan prasarana transportasi



d.



Kurangnya disiplin masyarakat



ISU PERMASALAHAN TRANSPORTASI DI RIAU / PEKANBARU Kota Pekanbaru yang merupakan Ibukota Propinsi Riau yang telah berusaha membenahi bidang transportasi dengan menyediakan sarana dan prasarana dalam bidang transportasinya. Kondisi ini dilakukan agar terciptanya ketertiban dan keteraturan lalu lintas. Terbukti dengan prestasi yang didapat oleh Pemerintah Kota Pekanbaru dibidang lalu lintas yaitu sudah tujuh kali berturut-turut Kota Pekanbaru menerima Piala Wahana Tata Nugraha (WTN). Namun terlepas dari itu semua ternyata masih banyak permasalahan dibidang transportasi yang ada di Riau maupun khususnya daerah Pekanbaru, permasalahan yang ada tersebut meliputi system transportasi, sarana prasara transportasi, kebijakan dalam transportasi, dan pengetahuan masyarakat tentang tertib berlalulintas. Berikut adalah beberapa isu dan permasalahan transportasi yang ada di Pekanbaru: 6.1 Belum Terlaksananya Terminal Secara Penuh



11



Seperti yang kita ketahui bahwa pekanbaru memiliki sebuah terminal angkutan darat yang bernama Terminal Bandar Raya Payung Sekaki, terminal ini terletak di Kec. Payung Sekaki. Terminal tersebut merupakan salah satu terminal yang melayani angkutan darat yang ada di kota pekanbaru baik itu Bus, MiniBus, Taxi, Oplet dan lain-lain. Dengan banyaknya moda angkutan yang terdaftar dan beroperasi di wilayah tersebut tidak bisa dipungkiri bahwa juga banyak terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh para supir angkutan yang ada di tempat tersebut, berikut daftar tabel pelanggaran yang dilakukan :



Bisa disimpulkan bahwa pelanggaran terbanyak berupan menaikkan dan menurunkan penumpang di luar dari terminal, hal ini bisa terjadi dikarenakan rata-rata masyarakat malas untuk menunggu angkutan yang ada di dalam terminal tersebut, karena masyarakat beranggapan terminal yang cukup jauh serta sepi dan rawan akan kejahatan. Dari hal tersebut justru timbul banyaknya terminal bayangan di sepanjang Jl. H.R. Soebrantas sampai simpang Garuda Sakti, hal ini tentu akan mengakibatkan terganggunya pengguna jalan akibat Bus-Bus yang berhenti sembarangan di pinggir jalan. 6.2 Kemacetan Kota



12



Kemacetan juga terjadi di kota Pekanbaru, kemacetan yang terjadi biasanya diakibatkan tingkat pelayanan jalan yang tidak mampu lagi melayani jumlah kendaraan mobil maupun motor yang sangat banyak, biasanya kemacetan ini terjadi saat jam jam sibuk seperti jam pulang kantor (sore hari). Kemacetan yang terjadi terdapat di beberapa titik seperti Jl. Jenderal Sudirman simpang Jl. Nangka, Jl. Jenderal Sudirman (Depan MTQ), Jl. Riau, Jl. HR Subrantas. Kemacetan yang terjadi dijalan tersebut bisa berupa persimpangan Lampu Lalu Lintas ataupun tempat putar balik. 6.3 Kualitas Jalan Yang Masih Buruk Seperti yang ketahui kualitas jalan adalah hal terpenting agar suatu jalan dapat melayani para penggunanya dengan baik, jika kondisi jalan tidak rata apalagi berlubang hal ini tentu akan membahayakan para pengguna jalan yang ada. Kondisi jalan yang tidak rata atau bahkan berlubang inilah yang bisa menyebabkan salah satunya penyumbang angka kecelakaan di jalan raya. Pada daerah Riau Khususnya jalan lintas masih banyak terdapat daerah daerah dengan kondisi jalan yang berlubang atau bahkan belum diaspal sama sekali, salah satunya yaitu kawasan jalan lintas truck di pelalawan yang masih belum diaspal, hal ini dekarenakan muatan muatan truck yang sangat berat melebihi kapasitas jalan untuk menahan bobot dari kendaraan yang melewati jalan itu sendiri. Untuk daerah perkotaan khususnya daerah pinggiran juga masih banyak jalan yang berlubang atau bahkan belum diaspal sama sekali, contoh terdapat di beberapa wilayah seperti : Kawasan Badak yang berada di Kulim, Pandau, dan beberapa kawasan lainnya. Hal ini tentu menjadi pr besar bagi Pemerintah Daerah untuk menyelesaikan masalah dan membangun kemerataan fasilitas transportasi di seluruh kawasan yang ada baik itu Kota maupun Propinsi. 6.4 Kebijakan Transportasi Pada dasarnya kebijakan transportasi sangatlah pentin untuk menjaga ketertiban dan keselarasan dalam transportasi itu sendiri, kebijakan transportasi jika dilaksanakan dengan sebaik baiknya tentu akan meminimalisir permasalahan yang ada didalamnya. Salah satu permasalahan yang sangat penting namun banyak di hiraukan iyalah kebijakan tentang ukuran berat suatu kendaraan yang melewati sebuah jalan. Hingga saat ini daerah Riau masih banyak para pelaku supir truck yang membawa muatannya melebihi kapasitas yang ditentukan, 13



seperti dalam mengangkut, kayu, sawit, alat berat, ataupun bahan bahan pabrik lainnya. Hal ini tentu saja berimbas kepada keselamatan pengguna jalan yang bisa saja terjadi kecelakaan. Bukan hanya hal itu saja permasalahan kelebihan muatan tersebut juga mengakibatkan rusaknya jalanan akibat jalan yang tidak mampu menahan beba



14