Tugas 7 PLAY THERAPY - Sofia Amelia Litra 18006328 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PELAKSANAAN PLAY THERAPY Oleh : Sofia Amelia Litra (18006328) Abstrak Bermain merupakan hal yang penting bagi anak-anak. Jika diibaratkan bermain adalah bahasa dari anak-anak, maka mainan-mainannya adalah kata-katanya. Melalui kegiatan bermain anak dapat bereksplorasi, mengekspresikan kehendaknya, mengungkapkan batin mereka serta menguji berbagai situasi dan perilaku dalam sebuah lingkungan yang mendukung. Penerimaan yang positif serta tidak bersyarat mendorong anak agar merasa cukup aman untuk dapat bereksplorasi sesuai kehendaknya tanpa hambatan.Dalam kondisi bermain anak akan mencoba peran yang berbeda, belajar melalui konflik yang terjadi, antara pikiran dan emosinya, selalu ingin tahu dan mencoba mencari tahu seperti apa dunia ini. Anak juga dapat membentuk relasi dengan orang lain dan melalui relasi ini anak akan belajar mengembangkan kepercayaan, harga diri serta selfefficacy. Kata kunci : Bermain,perilaku A. Karakter Play therapy Play therapy dapat digunakan di sekolah dengan banyak cara untuk mendukung siswa yang mengalami trauma atau kesulitan di lingkungannya. Terapi secara individu maupun kelompok dengan menggunakan play therapy dapat membantu siswa keluar dari pengalaman traumatis yang dimilikinya. Siahkalroudi, Sareh Ghasemian & Bahri, Mohammadreza Zarbakhsh (2015) mendeskripsikan 5 karakter dari play terapi: 1) Bermain adalah karakter dari kerangka permainan yang berbeda dengan permainan yang terjadi sehari-hari. Dalam kerangka ini realitas internal dari “bermain” harus ditempatkan di atas realitas eksternal. 2) Motivasi bermain harus tumbuh dari individu sendiri dan aktivitas didasarkan bagi kepentingan mereka.



3) Dalam permainan, proses yang terjadi lebih penting dari pada hasil. Anak-anak difokuskan pada proses permainan dari pada hasil dari aktifitas yang mereka lakukan. Hal tersebut akan menghilangkan tekanan dan dapat membuat permainan lebih fleksibel dan tidak berorientasi pada tingkah laku setelah dilakukannya permainan. 4) Pilihan yang bebas merupakan elemen penting dari anak-anak untuk memahami permainan 5) Pengaruh positif. Permainan biasanya ditandai dengan kesenangan, namun sekalipun permainan jadi tidak menyenangkan anak tetap mendapatkan nilai dari aktivitasnya. B.Pelaksanaan Play Therapy Terdapat beberapa tahapan dalam pelaksanaan play therapy, yakni sebagai berikut : 1).Langkah Awal Bangunlah kepercayaan diri melalui active listening and reading situation (mendengarkan secara aktif dan membaca keadaan anak) dan uncontional acceptance (penerimaan tanpa syarat), Untuk itu, menurut Mouri dan Kottman (Dede Rahmat, 2018:39) orang yang memberikan terapi harus berusaha masuk secara total, sehingga klien betul-betul merasa aman dan menganggapnya sebagai sahabat. Langkah ini bisa dilakukan oleh konselor dengan menyediakan berbagai permainan yang digemari klien. a.Identifikasi karakteristik kien yang akan diterapi. b.Tentukan permainan yang sesuai dengan karakteristik anak dan menyiapkan alat-alat permaianan yang akan diberikan. c.Tentukan perilaku tujuan yang ingin dicapai dalam terapi. Sebaiknya belajarkan pembelajaran mitigasi bencana secara perlahan, berstruktur, dan berkesinambungan. Bagilah target behavior itu kedalam beberapa sesi. d.Buat jadwal dan tentukan tempat terapi bersama-sama dengan klien. Tentunya yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik klien. 2).Langkah Pertengahan



a.Mulailah terapi. b.Berikan informasi kepada konseli mengenai tujuan terapi bermain c.Eksplorasi dan observasi cara anak bermain, dengan cara ini konselor juga dapat membantu anak mengembangkan kreativitasnya secara luas, seperti kemampuan bahasa, seni, gerak, drama, dan dapat mengembangkan kemampuan emosi anak dalam menjalin hubungan dengan alam sekitarnya. 3).Langkah Akhir Langkah akhir adalah langkah dimana terapis mengakhiri proses terapi yang dia berikan : a.Beri kesempatan klien untuk menyimpulkan apa yang dia dapatkan dari permaianan yang dilakukan. b.Terapi bisa diakhiri jika pada dari klien telah menunjukkan kemampuan dalam berbagai bentuk perilaku positif, khususnya tujuan dari diberikannya terapi bermain ini dan berikan penegasan terhadap apa yang klien kemukakan dengan benar tentang tujuan terapi permainan ini. Daftar Pustaka: Siahkalroudi, Sareh Ghasemian & Bahri, Mohammadreza Zarbakhsh. (2015). Effectiveness of Cognitive Behavioral Play Therapy Group on Self-Esteem and Social Skills in Girls’ Elementary School. Journal of Scientific Research and Development, 2 (4): 114-120. Dede Rahmat Hidayat. (2018). Pendekatan-Pendekatan Kontemporer. Jakarta: Kencana.