Tugas Aquascape [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS KELOMPOK KULTUR IKAN HIAS DAN AKUASKAP



ANALISIS USAHA AQUASCAPING



KELOMPOK III DISUSUN OLEH : NURAFIAH



L031171320



APRILIANTI DEWI BESTARI



L031171516



PUTRI CAHYANI



L031171512



ANASTASIA ZEFANYA



L031171518



ANDI FAHRUL. S



L031171515



ANDI RENOLD. S



L031171517



HARDIYASMAN



L031171501



PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN DEPARTEMEN PERIKANAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASSANUDIN MAKASSAR 2019



BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan usaha dewasa ini telah diwarnai dengan berbagai macam persaingan di segala bidang. Salah satunya adalah persaingan bisnis yang semakin ketat yang mengakibatkan perubahan perilaku konsumen di dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk. Mengingat perkembangan teknologi yang makin dinamis, manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah bersaing. Melihat kondisi tersebut menyebabkan pebisnis semakin dituntut untuk mempunyai strategi yang tepat dalam memenuhi target volume penjualan (Wahyuni, 2008). Dengan demikian, setiap perusahaan harus memahami perilaku konsumen pada pasar sasarannya karena kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2001). Menurut (Sodik 2004 dalam Dharmawan, 2013) mengembangkan model perilaku konsumen dengan menetapkan tiga faktor yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Faktor pertama yang berpengaruh pada konsumen adalah stimuli. Stimuli menunjukkan penerimaan informasi oleh konsumen dan pemprosesan informasi yang terjadi saat konsumen mengevaluasi informasi dari periklanan, teman atau dari pengalaman sendiri. Pengaruh kedua berasal dari karakteristik pribadi konsumen meliputi persepsi, sikap, manfaat, serta karakteristik konsumen (demografi, kepribadian, gaya hidup). Pengaruh yang ketiga, respon konsumen, yaitu hasil akhir dari proses keputusan konsumen dan suatu pertimbangan yang menyeluruh dari semua faktor diatas. Seiring perkembangan zaman yang semakin modern, keindahan dan kesehatan menjadi dua hal yang semakin disadari manfaatnya bagi kualitas hidup sehat. Berbagai aspek kehidupan dikembangkan dengan berorientasi pada dua hal 2 ini. Kesehatan dan keindahan memiliki kaitan yang erat. Keindahan mampu menghadirkan perasaan senang, tenang, dan harmonis pada perasaan seseorang. Perasaan yang dihadirkan oleh keindahan sangat menunjang kesehatan baik pikiran maupun fisik seseorang secara signifikan karena mampu menekan stres yang menjadi faktor utama menurunnya kondisi fisik. Fenomena akan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan dan keindahan merupakan peluang yang besar dalam bidang usaha. Hal ini



dapat dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis untuk memenuhi permintaan yang tinggi pada produk-produk yang menunjang pola hidup sehat. Salah satu produk tersebut adalah akuarium aquascape. Aquascape adalah aquarium yang berisikan ikan hias dan tanaman hias yang penampilan, desain, tata letak dan sirkulasi airnya dibuat semirip mungkin dengan habitat aslinya sehingga terbentuk sebuah ekosistem yang baik (Widjaja, 2013 dalam Dharmawan, 2013). Akuarium aquascape memiliki manfaat yang sangat menunjang kesehatan. Aquascape merupakan produk eksklusif yang banyak digunakan oleh kantor-kantor besar, hotel mewah, rumah sakit, rumah makan sebagai penghias ruangan dengan tujuan meningkatkan kenyamanan dan keindahan ruangan. Dengan bentuknya yang indah, aquascape sangat cocok dengan tren masa kini yaitu pola hidup sehat karena mampu meningkatkan perasaan senang dan memberikan ketenangan (Dharmawan, 2013).



BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Kelebihan dan Kekurangan dari Aquascape Kelebihan atau manfaat dari menikmati Aquascape adalah (Hariyatno dkk, 2018) : 1. Menghilangkan rasa stres dan jenuh. 2. Menciptakan perasaan rileks dan tenang. 3. Melatih kreativitas dan ketelitian. 4. Melatih kesabaran. 5. Mengajarkan ketekunan. 6. Menciptakan suasana sejuk dan segar. 7. Memperindah estetika akuarium. 8. Mempercantik interior ruangan. 9. Menjadi hiburan tersendiri masing– masing pribadi. Sedangkan kekurangan dari Aquascape yaitu disatu sisi banyak orang mengemari dan ingin menikmati pemandagan yang mempu menyejukan mata di dalam ruangan terbatas, hanya saja sebagian penikmat aquascape hanya mampu membeli dan banyak di antara mereka tidak mampu merawa apalagi merakit ataupun membuat aquascape tersebut (Hariyatno dkk, 2018). II.2 Analisis Usaha Dalam pembuatan Aquascape ada beberapa komponen penting yang harus ada yakni : 



Pencahayaan



Cahaya merupakan komponen penting bagi karang atau tumbuhan air agar dapat melakukan proses fotosintesis yang mana akan menghasilkan oksigen terlarut dalam air bagi kehidupan



ikan. Pencahayaan pada akuarium dapat berasal dari lampu neon, lampu mercuri atau lampu metal halogen. 



Kualitas air



Dalam membuat ekosistem air pada aquascape, kualitas air menjadi yang terpenting untuk selalu dioptimalkan agar kehidupan ekosistem air dalam akuarium tetap terjaga. Faktor yang mempengaruhi kualitas air yaitu sumber air, jumlah dan jenis ikan, jumlah dan jenis karang, jumlah dan jenis tumbuhan air, jenis pasir dan batu, ukuran akuarium, dan lain sebagainya. Dalam menjaga kualitas air diperlukan alat tambahan seperti lampu pencahayaan untuk proses fotosintesis, filter untuk sirkulasi air, dan chiller sebagai pendingin untuk mempertahankan suhu air agar tidak meningkat drastis. 



Pupuk



Pupuk merupakan komponen penting untuk menyediakan nutrisi bagi tanaman air agar dapat tumbuh dengan segar. Sehingga akan mempercantik akuarium dalam penerapan aquascape. Pupuk tersebut dapat berupa pupuk padat atau pupuk cair. 



Filtrasi



Sistem filtrasi merupakan kunci penting untuk menjaga kualitas air dalam akuarium. Dengan adanya filter, pergantian air dapat terjadi secara teratur serta air tetap jernih dan bersih dari kotoran ikan. Jenis filter yang dapat digunakan pada aquascape yaitu top filter, undergravel filter, canister internal filter, canister external filter, atau trickle filter. Mengacu pada latar belakang yang telah penulis kemukakan, maka penulis mengidentifikasi permasalahan yang ada harga pokok produksinya dengan menggunakan metode harga pokok proses (process cost method) untuk mengetahui penentuan harga jual dan keuntungan yang diperoleh. Meskipun demikian, bukan berarti sebuah perusahaan hanya akan menggunakan satu metode saja. Mulyadi (2005:39) menyatakan bahwa informasi harga pokok pesanan bermanfaat bagi manajemen untuk: a) Menentukan harga jual produk yang akan dibebankan kepada pemesan. b) Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan.



c) Memantau realisasi biaya produksi. d) Menghitung laba atau rugi pesanan. e) Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan pada neraca. Satu-satunya faktor yang memiliki kepastian relatif tinggi yang mampu dikendalikan manajemen dalam menentukan harga jual yaitu biaya. Biaya memberikan gambaran batas bawah suatu harga ditentukan. Sehingga informasi biaya menjadi dasar yang lebih pasti bagi manajemen dalam membuat kebijakan mengenai harga jual dengan tetap memperhitungkan laba yang diharapkan perusahaan serta faktor-faktor lainnya. Biaya yang dikeluarkan harus dicatan digolongkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan penentuan harga pokok secara teliti. Menurut Krismiaji (2002:41) penentuan harga pokok produk adalah proses pembebanan biaya produksi kepada produk yang buat. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan ku menjadi sebuah produk, sedangkan biaya non produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan di luar kegiatan produksi, seperti biaya pemasaran dan administrasi umum. Harga menjadi atribut produk atau jasa yang paling sering digunakan oleh sebagian besar pelanggan untuk mengevaluasi suatu produk. Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1995) dalam Sumarwan (2002) menyebutkan tiga atribut penting yang sering digunakan untuk mengevaluasi, yaitu harga, merek, dan Negara asal atau pembuat produk. Harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa (Kotler dan Amstrong, 2008). Menurut Menurut Krismiaji & Aryani (2011:325) menyatakan bahwa pendekatan umum dalam penentuan harga jual adalah menambahkan angka perkiraan laba (markup) pada harga pokok. Markup adalah selisih antara harga jual dan harga pokok produk. Markup biasanya berupa persentase tertentu dari harga pokok produk. Pendekatan ini disebut dengan costplus pricing karena persentase markup yang telah ditentukan dimuka ditambahkan pada angka harga pokok untun menentukan harga jual. Menurut Kotler dan Armstrong (2003:430) faktor-faktor



yang mempengaruhi penetapan harga jual dipengaruhi oleh faktorfaktor internal dan faktorfaktor eksternal. Faktor-faktor internal yang mempengaruhi keputusan penetapan harga: a) Tujuan Pemasaran, mencakup: Kelangsungan hidup (survival), Maksimilisasi laba sekarang (current profit maximization), Kepemimpinan pangsa pasar (market share leadership), Kepemimpinan kualitas produk (product quality leadership). b) Strategi bauran pemasaran. c) Biaya. d) Pertimbangan-pertimbangan organisasional. Sedangkan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi keputusan penetapan harga : a) Pasar dan permintaan. b) Persaingan. c) Persepsi konsumen terhadap harga dan nilai. d) Menganalisis hubungan harga permintaan. e) Elastisitas permintaan terhadap harga. f) Biaya, harga, dan tawaran pesaing. Satu-satunya faktor yang mempunyai kepastian relatif tinggi yang berpengaruh dalam penentuan harga jual adalah biaya, diamana biaya merupakan salah satu faktor nternal yang dapat dikendalikan sepenuhnya oleh manajemen. Biaya memberikan batas bawah suatu harga jual harus ditentukan. Harga jual merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli suatu produk, dengan dasar ada keseimbangan antara alasan dalam menetapkan harga jual dengan kualitas produksinya. Perhitungan harga pokok produk yang dihasilkan dengan benar, dapat memberikan gambaran bagi manajemen dalam membuat keputusan terutama mengenai penetapan harga jual. Kecenderungan tingginya harga pokok produksi maka harga jual pun akan meningkat. Harga jual yang ditetapkan diharapkan mampu mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.



DAFTAR PUSTAKA



Dharmawan, Rizky. 2013. Anteseden Keputusan Pembelian Produk Aquascape di Acuario Aquascape Semarang. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Dipenogoro. Semarang. Hariyanto., Isanawikrama., D. Wimpertiwi., Y.J. Kurniawan. 2018. Membaca Peluang Merakit “Uang” dari Hobi Aquascape. Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan. Vol 2: 117-125.