Laporan Praktikum Pembuatan Aquascape [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Di Indonesia Aquascape terus berkembang belakangan ini. Berbagai tanaman hias air tawar mulai banyak dikembangkan dan di budidaya oleh para petani dan penghobi. Karena pada aquascape tidak hanya memelihara ikan, melainkan memperindah aquarium dengan tanaman hidup seperti pada alamnya. Indonesia adalah negara tropis dengan kekayaan akan flora dan fauna yang berlimpah. Aquascape masuk di Indonesia sendiri sekitar tahun 1993 baru mulai pada mengenal teknik ini. Aquascape merupakan suatu seni memadukan tanaman air dan ikan hias di media air. Wadah yang digunakan cukup beragam mulai dari akuarium hingga kolam besar. Namun yang umum di masyarakat yaitu aquascape di dalam akuarium (Amano, 2012). Jika selama ini, keindahan akuarium identik dengan jenis ikan hias yang ada di dalamnya maka aquascape memberi terobosan baru



dengan



mengutamakan



keindahan



penataan



tanaman



air



yang



dikombinasikan dengan ikan hias. Selain itu, potensi ikan hias dan tanaman air tawar yang ada di Indonesia membutuhkan susatu inovasi agar dapat lebih dikembangkan sehingga memiliki nilai tambah dan nilai jual yang tinggi. Oleh karena itu, peluang pasar aquascape kelas menengah tersebut dapat diberdayakan secara optimal untuk memenuhi permintaan konsumen. Aquascaping adalah hobi kedua yang paling diminati di dunia setelah fotografi (Laurence, 2007). Hal ini merupakan peluang dalam mengembangkan usaha aquascape. Perusahaan aquscape yang ada saat ini cenderung membidik pasar kelas besar seperti hotel, restoran, dan perkantoran sehingga produk mereka pun memiliki harga dan grade yang timggi. Padahal, banyak masyarakat kelas menengah penggemar aquarium yang ingin menjadikan aquariumnya lebih indah dan bernilai seni tinggi namun dengan harga yang terjangkau (Warisno dkk, 2010). Produk-produk aquascape yang ada umumnya berukuran besar dengan harga mahal hanya dapat dijangkau oleh konsumen besar seperti hotel, restoran, dan perkantoran. Padahal peminat aquascape sangat beragam mulai dari kalangan



pelajar sampai kalangan menengah ke atas. Kreativitas dan faktor harga menjadi penghambat bagi kalangan menengah untuk memiliki produk aquascape. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara untuk meningkatkan kesuburan tanaman? 2. Apa saja Faktor keberhasilan dalam aquascape? 3. Apa saja kendala yang sering dihadapi dalam proses pembuatan aquascape? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui cara meningkatkan kesuburan tanaman 2. Untuk mengetahui faktor keberhasilan dalam aquascape 3. Untuk mengetahui kendala yang sering dihadapi dalam proses pembuatan aquascape



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



2.1 Aquascape “aqua” merupakan kata yang berasal dari bahasa latin yang berarti air. “scape” merupakan bentangan, yang dimaksud disini landscape yaitu bentang darat atau laut. Jadi, aquascape adalah bentang air yang ada pada ruang luar (landscape) yang lebih dominan pemanfaatannya pada perancangan ruang luar. Unsur-unsur pada air seperti bentuk, transparansi pantulan, warna, gerak, suara, dan pencahayaan dengan memadukanunsur ruang luar. Aquascape juga merupakan penerapan bentang air dalam perancangan arsitektur, yang bertujuan untuk memberikan kesan penyatuan dengan elemen air (laut) (Taufik, 2013). 2.2 Cara Pembuatan Aquascape Penataan setting akuarium adalah tahapan yang menentukan agar akuarium taman terlihat lebih indah. Langkah-langkah penataan akuarium adalah sebagai berikut: menyiapkan akuarium dan peralatannya, memilih substrat, menentukan bentuk layout, nilai penting dalam setting akuarium taman, nilai penting yang harus dihindari, memilih tanaman air dan menentukan jenis ikan yang sesuai. Kebutuhan akan sinar untuk tanaman air juga perlu dijaga untuk membantu proses fotosintesis, tak lupa penggunaan pupuk juga diwajibkan agar tanaman air yang tumbuh didalam aquascape tersebut dapat terus tumbuh dan berkembang dan terhindar dari kematian tanaman (Taufik, 2013). 2.3 Macam-macam Tema Aquascape 2.3.1



Natural (Japanese Style) Tema natural atau Japanese style pertama kali diperkenalkan oleh



master aquascape dari



Jepang,



Takashi



Amano,



pada



tahun



1990-an.



Kecintaannya terhadap komposisi berkebun Jepang membuatnya tertarik untuk mengaplikasikannya ke dalam akuarium. Karakteristik dari aquascape yang mengusung tema ini adalah pengaturan tanaman air yang lebih sedikit dan asimetris serta pemilihan batu dan kayu apung yang lebih selektif. Dengan kata lain, tema yang satu ini mengedepankan gelombang (landscape) pada sebuah tampilan akuarium (Hariyanto dkk, 2018).



2.3.2



Dutch Style Dutch Style adalah tema aquascape yang berfokus pada keragaman



tanaman, warna daun, ukuran, dan tekstur di dalam akuariumnya.Tema ini mencoba mereplikasi taman bunga yang biasa dilihat di daratan.Dikembangkan sejak tahun 1930-an, hal distingtif yang bisa dilihat dari tema ini adalah tumbuhan yang belakang lebih tinggi daripada yang depan (Laurence, 2007). 2.3.3



Taiwan Style Tema taiwanese terbilang cukup unik dan menarik, lantaran konsep ini



menggambarkan keadaan lingkungan insan yang ada di daratan. Makara seperti kita melihat replika alam faktual di sekitar kita. Misalnya di dalamnya terdapat replika jalan, jembatan, mobil, rumah-rumahan atau patung yang berukuran kecil. Untuk membuat tema tersebut membutuhkan beberapa aksesoris yang mendukung, anda harus menyiapkan semacam aksesoris mainan untuk diletakkan di samping tumbuhan air atau di atas substrat (Laurence, 2007). 2.3.4



Biotope Syle Tema biotope mengusung konsep yang paling sederhana dan gampang



(menurutku). Karena tidak ada hukum khusus dalam peletakkan hardscape. Cukup menata hardscape biar sama persis menyerupai kondisi bawah air aslinya/sungai. Tema ini harus menggandakan lingkungan alam dalam air termasuk tumbuhan dan faunanya. Kalau kondisi alam orisinil biasanya berisi lumpur, bebatuan krikil dan ikan ikan kecil menyerupai black water(Hariyanto dkk, 2018). 2.3.5



Waterfall Style Tema air terjun merupakan konsep membuat air terjun dalam tank, yang



menggunakan pasir silica putih. Hardscape untuk membuat aqauscape waterfall menggunakan lava rock hitam. Lava rock disusun seperti tebing air terjun. Untuk menambah keindahan air terjun menggunakan bebatuan diberi tanaman yang menempel di batu seperti anubias dan bucepalandra. Menambah desain aliran sungai dibawah air terjun juga bisa menambah nuansa alami. Ada dua cara yang digunakan untuk membuat aliran air terjun yaitu menggunakan pompa air atau menggunakan aerator (Hariyanto dkk, 2018).



2.3.6



Iwagumi Style Konsep iwagumi lebih fokus pada penempatan hardscape berupa batu-



batuan. Meski demikian tema iwagumi style ini terlihat sangat indah dan sederhana, pokoknya sangat cocok diterapkan di dalam akuarium yang minimalis. Dalam sejarah tema iwagumi berasal dari Jepang dan dipopulerkan oleh Masterio Takashi Amano. Ciri-ciri tema ini yakni penempatan watu yang unik disertai kombinasi tumbuhan karpet yang menyebar. Jenis watu yang cocok untuk model iwagumi yakni watu seiryu atau watu serpentin (Hariyanto dkk, 2018). 2.4 Macam-macam Tanaman Aquascape 2.4.1



Green Tiger Lotus Green Tiger Lotus merupakan tanaman air yang berasal dari Afrika.



Daunnya yang lebar dan berwarna hijau dengan corak ungu gelap akan mempercantik tampilan aquascape Anda. Green Tiger Lotus cocok untuk diletakkan di belakang akuarium. Tanaman ini membutuhkan cahaya yang moderat. Suhu air yang diperlukan sekitar 22 - 28 derajat celcius danPH 5 – 8 (Raden dkk, 2018). 2.4.2



Java Moss Lumut jawa sangat cocok bagi aquascape pemula karena perawatannya



yang mudah, baik dari segi pencahayaan maupun suhunya. Tanaman air sederhana ini sangat cocok untuk dijadikan dasar akuarium. Java Moss dapat hidup dengan segala jenis cahaya dengan air bersuhu 21 - 32 derajat celcius. Idealnya lumut ini hidup dalam suhu 21 - 24 derajat celcius. Warnanya yang terang terlihat cantik dengan ikan-ikan kecil yang berenang disekitarnya. Penambahan kayu apung maupun batu dapat menambah kecantikan jenis tanaman ini. Tidak hanya mempercantik aquascape, Java Moss berfungsi sebagai rumah bayi ikan dan makanan sekunder bagi bayi ikan (Raden dkk, 2018). 2.4.3



Hygrophilla Disfformis Hygropila ini dikenal juga dengan nama Water Wisteria. Tanaman air ini



tumbuh dengan sangat cepat dan merupakan tanaman karpet yang dapat memenuhi lantai akuarium. Dibutuhkan pencahayaan yang sedang dengan suhu air sekitar 23 - 28 derajat celcius (Taufik, 2013).



2.4.4



Dwarf Sagittaria Dwarf Sagittaria juga sangat cocok untuk pemula. Perawatannya sangat



mudah baik dari pencahayaan maupun kualitas airnya. Meskipun begituidealnya kondisi air untuk merawat Dwarf Sagittaria adalah sekitar 22 - 28 derajat celcius dengan PH 6,5 - 7,5. Penambahan suplai CO2 sebenarnya dianjurkan agar pertumbuhan tanaman ini optimal, namun Dwarf Sagittaria juga mampu tumbuh dengan baik tanpa CO2. Dwarf Sagittaria dapat tumbuh mencapai 30 cm. Hal yang penting dalam pemeliharaan tanaman air ini adalah kandungan zat besi dalam airnya. Kekurangan zat besi pada tanaman ini menyebabkan daunnya berwarna kekuningan. Kekurangan zat besi dapat diatasi dengan pemberian pupuk (Laurence, 2007). 2.4.5



African Water Fern Tanaman ini memiliki nama latin Bolbitis. Tanaman ini memiliki



perawatan yang mudah dan dapat tumbuh dengan sendirinya secara alami apabila suhunya cukup lembab. Dapat ditanam dengan mengikatkan akar yang telah dibersihkan pada sepotong kayu. Tanpa dipupuk pun tanaman ini dapat tumbuh dengan subur. Namun untuk mengoptimalkan pertumbuhannya, lakukan pemberian pupuk cair selama seminggu sekali dan infus CO2. Pencahayaan yang tidak begitu terang baik untuk tanaman ini dengan suhu 20 - 26 derajat celcius (Laurence, 2007). 2.4.6



Anubias Nana Anubias Nana memiliki daun cantik berwarna hijau gelap dan dapat



tumbuh mencapai 8 inci. Biasanya daunnya memiliki garis diagonal dari pusat daun ke ujung daun dengan daun yang berbentuk seperti bulat telur. Tanaman ini sangat cocok untuk pemula karena perawatannya mudah, namun sangat lambat pertumbuhannya. Anubias Nana dapat tumbuh baik meskipun tanpa suplai CO2. Tanaman air ini hidup pada suhu 22 - 28 derajat celcius dengan PH 6 - 7,5. Cahaya yang moderat diperlukan dalam pertumbuhan tanaman ini (Taufik, 2013). 2.4.7



Marsilea Minuta Tanaman ini merupakan bagian dari keluarga pakis dan sering disebut



sebagai semanggi air. Tanaman ini cocok untuk pemula karena perawatannya yang mudah dan pertumbuhannya yang cepat. Marsilea minuta akan tumbuh



dengan baik pada kerikil atau pasir tanah yang kaya nutrisi. Untuk memberikan dasar yang baik bagi Marselia minuta, tanamkan 1 - 2 inci ke dalam substrat (Taufik, 2013). 2.4.8



Lilaeopsis Salah satu tanaman air untuk lantai akuarium selanjutnya yaitu Lilaeopsis.



Tanaman air ini hampir mirip sifatnya seperti rumput dengan panjang 5 cm dan berfungsi sebagai tempat bersembunyi bayi ikan. Lilaeopsis perlu dipangkas apabila tanaman ini mulai menyerang tanaman aquascape lainnya. Suhu air yang diperlukan yaitu sekitar 23 - 29 derajat celcius dengan pencahayaan yang sedang (Raden dkk, 2018). 2.4.9



Echinodorus tenellus Tanaman air yang mudah perawatannya dan cocok untuk pemula jatuh



kepada Echinodorus tenellus. Tanaman ini tumbuh cepat memenuhi dasar akuarium dengan pencahayaan yang baik. Pemberian suplai CO2 akan menjadikan pertumbuan tanaman ini lebih optimal (Raden dkk, 2018). 2.4.10 Hemianthus Callitrichoides Tanaman ini sering disebut sebagai Dwarf Baby Tears dan bisa menjadi karpet dalam akuarium karena tumbuhnya yang bergerombol memenuhi dasar akuarium. Perlu adanya pencahayaan yang cukup untuk merawat tanaman air ini karena sifat tanaman ini yang tumbuh mengikuti arah cahaya. Apabila cahayanya kurang, tanaman ini dapat tumbuh berantakan karena mencari cahaya. Suhu air yang dibutuhkan untuk memiliki tanaman ini dalam akuarium Anda yaitu sekitar 22 - 23 derajat celcius (Raden dkk, 2018). 2.5 CO2 Karbon dioksida adalah salah satu nutrisi paling penting yang diperlukan tanaman untuk tumbuh. Karbon adalah salah satu unsur mendasar dari semua kehidupan di bumi, termasuk dunia bawah air. Tanaman aquascape membutuhkan CO2 untuk hidup, tanaman menggunakan proses fotosintesis untuk mengubah air, CO2 dan cahaya menjadi gula dan oksigen. Proses ini ditambah dengan respirasi merupakan dasar kehidupan di bumi. Tanpa fotosintesis, tanaman tidak dapat menghasilkan gula dan digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan akar dan daun baru. CO2 sangat penting bagi tanaman berdasarkan bahwa mereka



terlibat fotosintesis yaitu mengubah cahaya menjadi energy. Agar fotosintesis dapat terjadi, intensitas cahaya harus mencapai batas tertentu. Memberikan lebih banyak cahaya, fotosintesis akan jauh lebih cepat sehingga tanaman akan tumbuh pada kecepatan yang lebih tinggi. Tingkat cahaya tinggi tetapi tidak cukup CO2 maka akan mengakibatkan alga berkembang. Pada tingkat tertentu CO2 selalu ada dalam akuarium dikarenakan ikan menghembuskan napas melalui proses respirasi. Jika ingin mencapai tingkat pertumbuhan tanaman yang subur maka harus menambahkan peralatan CO2 kedalam tangki (Taufik, 2013). Menurut Warisno dkk (2010) penipisan CO2 dapat menyebabkan berbagai masalah dalam aquascape. Terutama adalah pertumbuhan tanaman terhambat dan daun serta batang akan rontok. Tingkat CO2 yang rendah terus berlanjut dapat menyebabkan deposit zat kapur pada daun. Karbon dioksida terlarut menjadi asam karbonat dalam air, sehingga dengan tingkat CO2 yang tipis maka pH tangki akan naik. Memiliki konsekuensi serius terhadap ikan dan tanaman. Baik ikan dan tanaman akan memiliki peningkatan kerentanan terhadap penyakit pada tingkat pH yang semakin tinggi. Akhirnya menimbulkan ketakutan tentang pertumbuhan alga dengan tingkat CO2 yang semakin rendah, dan dapat menyebabkan banyak masalah termasuk keracunan ammonia. 2.6 Cara Pembuatan CO2 Prinsip Kerja yaitu ragi, gula dan air di campur di botol 1,5 liter sehingga fermentasi. Proses fermentasi tersebut menghasilkan CO2 dan alcohol. Selang dari botol besar dihubungkan ke botol kecil sehingga alcohol dan CO2 berpindah. Pada botol kecil selang dimasukkan dalkam air sehingga alcohol tertinggal di air sedangkan CO2 menguap di udara (Warisno dkk, 2010). Kemudian di lubang kedua pada tutup botol kecil dihubungkan dengan silicon ke akuarium. Cara pembuatan CO2 sebagai berikut: 1. buat 1 lubang pada tutup botol 1,5 liter dengan menggunakan solder atau obeng yang telah dipanasi. Buat 2 lubang juga pada tutup botol 600 ml. 2. Botol 1,5 liter, potong selang silikon sepanjang ± 45 cm, lalu masukkan pada lubang di tutup botol. Jangan terlalu dalam memasukkan selang karena selang tidak boleh tenggelam di air.



3. hubungkan ujung selang dari botol 1,5 liter ke botol 600 ml. Pada botol kecil ini potong selang agak panjang, masukkan ke lubang pertama sehingga jika botol kecil diisi air selang akan tenggelam. 4. pada lubang kedua masukkan selang juga tapi selang tidak sampai tenggelam ke air. 5. hubungkan selang dari lubang kedua botol klecil ke aquarium, beri air stone agar gelembung terpecah lebih halus. 6. lem sambungan-sambungan selang (di tutup botol) dengan lem kaca. Tunggu sampai kering. 7. campurkan air hangat, gula pasir, dan ragi fermipan ke dalam botol besar. Isi air penuh tapi jangan sampai selang tercelup. Kocok sampai semuanya tercampur. 8. isi botol kecil dengan air hangat dengan catatan selang dari botol besar harus tercelup ke air, selang yang menuju akuarium tidak boleh tercelup.



BAB III METODOLOGI



3.1 Waktu dan Tempat Praktikum Teknik Manajemen Ikan Hias dan Aquascape dilaksanakan pada Hari Rabu tanggal 4 Desember 2019 pada pukul 07.00 WIB sampai selesai di tribun laboratorium Perikanan, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat 1. Pinset 2. Kuas 3. Ember Kecil 4. Trash bag 5. Akuarium 6. Sterofoam 7. Pisau 8. Gunting 9. Lampu 10. Filter 3.2.2 Bahan 1. Bakteri starter 2. Pupuk 3. Pasir malang 4. Tanaman 5. Pasir Silika 6. Batu lava rock 7. Batu hitam 8. Ikan 9. Keong 10. Kapas 11. Tisu



12. Pumice 3.3 Cara Kerja 3.3.1 Cara Kerja Aquascape No



Gambar



1.



Keterangan Pencucian Pasir Malang



Doc. Pribadi 2.



Penuangan Pasir Malang



Doc. Pribadi 3.



Pemberian Bakteri Starter



Doc. Pribadi 4.



Penyusunan Batu



Doc. Pribadi 5.



Pemasangan Tanaman



Doc. Pribadi 6.



Penuangan Pasir Silika



Doc. Pribadi 7.



Pengisian Air



Doc. Pribadi



8.



Pemasangan Lampu dan Filter



Doc. Pribadi 9.



Pemberian Ikan dan Keong



Doc. Pribadi 3.3.2 Cara Pembuatan Aquascape No



Gambar



1.



Keterangan Pelubangan Tutup Botol



Doc. Pribadi



2.



Perakitan Bahan



Doc. Pribadi CO2 Siap di Pasang



3.



diakuarium



Doc. Pribadi



BAB IV PEMBAHASAN



4.1 Nature Style Berdasarkan hasil praktikum teknik manajemen ikan hias dan aquascape didapatkan hasil bahwa tema aquascape yang dibuat yaitu nature style. Nature style merupakan konsep yang paling umum dipakai saat ini serta mendominasi di dunia aquascaping. Konsep yang dipakai sebisa mungkin merefleksikan sama seperti di alam dan menciptakan berbagai landscape hutan, gunung, bukit, dan lembah. Karakteristik atau ciri khas nature style yaitu menghadirkan layout pemandangan yang tumbuh secara alami dan terinspirasi dari konsep berkebun Wabi Sabi di Jepang. Pada tema nature style harus memperhatikan keselarasan dan pengelompokan dari batu, driftwood dan tanaman air dalam rangka menciptakan miniatur bawah air dari landscape terrestrial tertentu. Menghadirkan versi skala kecil dari hutan hujan, pegunungan, bukit maupun lembah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Taufik (2013) yang menyatakan bahwa nature style merupakan konsep aquascape yang bertema dari alam, seperti pemandangan di alam sekitar. Hingga saat ini, gaya ini merupakan gaya yang populer bagi aquascaper di dunia, dan gaya ini terinspirasi dari konsep berkebun Wabi Sabi di Jepang. Ciri khas dari gaya ini adalah menghadirkan layout pemandangan yang tumbuh secara alami dan lebih menekankan pada keselarasan dan pengelompokan batu, kayu apung, dan tanaman air dalam rangka menciptakan respresentasi miniatur air dari sebuah lanskap lingkungan tertentu. 4.2 Kendala Saat Pembuatan Aquascape Berdasarkan hasil praktikum teknik manajemen ikan hias dan aquascape tentang pembuatan aquascape dan pembuatan injeksi karbondioksida didapatkan hasil bahwa kendala yang sering dihadapi dalam proses pembuatan aquascape penyusunan pasir yang tidak padat sesuai tema yang dibutuhkan terkadang mengakibatkan longsor disaat pengisian air, kesalahan dalam memilih bahanbahan yang akan digunakan dalam pembuatan, kurangnya perawatan setelah aquascape selesai dibuat. Hal ini Sesuai dengan pernyataan dari Fajri (2017) bahwa kendala yang sering muncul pembuatan aquascape kesalahan dalam



memilih bahan-bahan atau tidak ada kesusaian antara tema dan bahan. Kurangnya perawatan rutin yang dilakukan terhadap aquascape. Terkadang aquascaper lupa untuk mencuci pasir atau bahan yang lain sehingga pada saat pengisian air menjadi keruh dan kotor. 4.3 Estetika Aquascape Berdasarkan hasil praktikum Teknik Manajemen Ikan Hias dan Aquascape tentang pembuatan aquascape dan pembuatan injeksi karbondioksida didapatkan hasil estetika dalam aquascape keindahan yang ditampilkan dalam aquascape seakan menampilkan dikehidupan nyata. Aquascape secara alami dan indah di dalam akuarium sehingga memberikan efek seperti berkebun di bawah air. Estetikanya



sebuah



pemandangan



bawah



air



yang



bagus



dengan



mempertimbangkan aspek pemeliharaan tanaman air. Sehingga aquascape memiliki nilai jual lebih dibanding dengan akuarium ikan hias biasa. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Harsono (2012) bahwa seni mengatur tanaman air dan batu, batu karang, koral, atau kayu apung, secara alami dan indah di dalam akuarium sehingga memberikan efek seperti berkebun di bawah air. Tujuannya untuk menambah nilai estetika dari akuarium dan menciptakan sebuah pemandangan bawah air yang bagus dengan mempertimbangkan aspek pemeliharaan tanaman air. 4.4 CO2 Berdasarkan hasil praktikum Teknik Manajemen Ikan Hias dan Aquascape tentang pembuatan aquascape dan pembuatan injeksi karbondioksida didapatkan hasil CO² mempunyai manfaat bagi aquascape diantaranya untuk kebutuhan tanaman dalam aquascape untuk melangsungkan proses fotosintesis, karena seperti yang kita tahu semua tanaman hidup memerlukan karbondioksida untuk melangsungkan proses fotosintesis. Hal ini sesuai dengan pernyataan Aquajaya (2013) yang menyatakana bahwa CO² sangat penting bagi aquascape yang di dalamnya terdapat tanaman. CO² ini berperan dalam proses fotosintesis yang merubah cahaya menjadi energy. Sehingga CO² akan menyuplai kebutuhan tumbuhan yang digunakan sebagai bahan proses fotosintesis. Alhasil tumbuhan akan cepattumbuh atau tumbuh dengan maksimal.



4.5 Kendala Saat Pembuatan CO2 Berdasarkan hasil praktikum Teknik Manajemen Ikan Hias dan Aquascape tentang pembuatan aquascape dan pembuatan injeksi karbondioksida didapatkan hasil pembuatan CO2 mengalami beberapa kendala CO2 yang dibuat tidak maksimal sehingga CO2 yang diharapkan untuk mensuplai kebutuhan dari tamanan tidak sampai ketanamannya. Botol yang digunakan dalam pembuatan CO2 pengelemannya tidak rapi dan CO2 buatan juga mudah habis. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Harsono (2012) bahwa banyak kendala yang sering dihadapi dalam pembuatan CO2 tidak rapi pada saat perakitan bahan-bahan sehingga mengalami kebocoran. CO2 yang dibuat cepat habis sehingga tidak dapat mensuplai kebutuhan tanaman air yang ada didalam aquarium sehingga pertumbuhan tidak maksimal. 4.6 Mekanisme Kerja CO2 Berdasarkan hasil praktikum Teknik Manajemen Ikan Hias dan Aquascape tentang pembuatan aquascape dan pembuatan injeksi karbondioksida didapatkan hasil mekanisme kerja pada injeksi karbondioksida (CO²) bahan-bahan yang digunakan fermipan (roti), gula dan air hangat. Mencampurkan fermipan dan gula serta air hangat untuk dapat menghasilkan gas karbondioksida dan alkohol. Selang dari botol besar berisi fermentasi ragi dan gula tersebut dihubungkan ke botol kecil (600 ml) yang berisi air hangat berfungsi sebagai air hangat yang ada di dalam botol kecil tersebut dapat mengikat alcohol yang dihasilkan sehingga hanya tinggal gas karbondioksida yang akan masuk ke dalam akuarium. Hal ini sesuai dengan pernyataan Aquajaya (2013) yang menyatakan bahwa mekanisme kerja dari laat injeksi Karbondioksida (CO²) dengan pencampuran gula, ragi dan air hangat



menghasilkan



proses



fermentasi.



Alat



injeksi



karbondioksida



menggunakan 2 botol yang berbeda dengan isi yang berbeda. Fermentasi pada botol besar yang berisi fermipan, gula dan air hangat akan menghasilkan CO² dan alcohol yang akan disalurkan melalui selang ke botol kecil yang berisi air hangat. Pada botol kecil, selang dimasukkan ke dalam air sehingga alcohol akan tetap tinggal di dalam air dan CO² akan menguap dan dialirkan ke akuarium melalui selang.



BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 1. Ada banyak cara yang bisa digunakan dalam meningkatkat kesuburan tanaman air CO2, penggunaan pupuk cair dengan dosis tertentu. 2. Faktor keberhasilan dalam aquascape yaitu pemilihan bahan sesuai tema, perawatan rutin aquascape, ikan yang digunakan dalam aquascape, pencahayaan untuk pengganti matahari sebagai proses fotosintesis, unsur co2 untuk tanaman sebagai makanan bagi tanaman air. Terlalu banyak co2 dapat menyebabkan ikan akan sering mengapung dan akhirnya mati, pupuk dasar dan pupuk cair yang digunakan untuk nutrisi pada tanaman, dan filterisasi agar kualitas air dapat terjaga dan juga dapat membersihkan kotoran. 3. kendala yang sering dihadapi dalam proses pembuatan aquascape penyusunan pasir yang tidak padat sesuai tema yang dibutuhkan terkadang mengakibatkan longsor disaat pengisian air, kesalahan dalam memilih bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembuatan, kurangnya perawatan setelah aquascape selesai dibuat. 5.2 Saran 1. Untuk laboratorium alatnya lebih dilengkapi lagi sehingga praktikum dapat berjalan dengan lancar. 2. Untuk asisten lebih tegas lagi sehingga praktikan bisa diatur. 3. Untuk praktikan lebih disiplin lagi sehingga tidak ada waktu yang terbuang sia-sia.



DAFTAR PUSTAKA



Amano, Takashi, 2012, Aquajournal - Nature Aquarium Information Magazine edisi Maret, Adana, Jepang Aquajaya.2013. Cara Membuat Aquascape. Tersedia http://aquajaya.com/caramembuat-aquascape/ [28 mei 2015] Fajri Nurul. 2017. Cara Membuat Aquascape di Aquarium Dengan Cara Yang Mudah. www.slideshare.net Diakses 18 Oktober 2017 Hariyatno , Isanawikrama , Dotty Wimpertiwi , Yohanes Jhony Kurniawan.2018. MEMBACA



PELUANG



MERAKIT



“UANG”



DARI



HOBI



AQUASCAPE. Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan Vol.2, No.2. 117125. 2018 p-ISSN: 2581-2718 e-ISSN: 2620-3480 Harsono Widhianto. 2012. Aquascape. www.academia.edu, Diakses 18 Oktober 2017 Laurence, S. 2007. Aquarium & Aquascaping. Jakarta : Aquarista Raden Rizar R, Haronas K.2018. Visualisasi pada dokumenter aquascape sebagai media pembelajaran budidaya tanaman air. Jurnal onlen mahasiswa vol. 2 No. 2 Taufik, W. 2013. AQUASCAPE, Pesona Taman dalam Akuarium. Jakarta : PT AgroMedia Pustaka Warisno. & Kres, D. 2010. Buku Pintar Akuarium Air Tawar. Yogyakarta : Lily Publisher