Tugas Bab 6 Analisis Cross Section [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS BAB 6 ANALISIS CROSS SECTION



Nama



: Andi Ranti



Stambuk



: 201830093



1. Apa tujuan analisis perbandingan dalam analisis keuangan? Tujuan analisis perbandingan dalam analisis keuangan adalah untuk mengetahui perubahan-perubahan berupa kenaikan atau penurunan pos-pos laporan keuangan atau data lainnya dalam dua atau lebih periode yang dibandingkan.



2. Apa yang dimaksud dengan perbandingan cross section? Teknik analisis untuk mebandingkan data laporan keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan atau industri yang sejenis dalam suatu periode.



3. Bagaimana industri didefinisikan? Jelaskan! Definisi industri dalam beberapa cara, yaitu jenis bahan baku atau pemasok yang serupa, kesamaan permintaan, dan kesamaan atribut keuangan. Kesamaan jenis bahan baku atau pemasoknya, yaitu perusahaan dapat dikelompokkan menurut bahan baku yang digunakan, atau menurut proses produksinya sendiri. Klasifikasi industri standar biasanya menggunakan jenis standar ini (struktur skema dan teknologi proses produksi dan homogenitas produksi). Klasifikasi ini juga banyak digunakan oleh institusi lain. Persamaan dari sisi permintaan adalah pendekatan ini menggunakan produk yang dihasilkan sebagai standar untuk pengelompokan industri. Jika produk memenuhi kebutuhan yang sama, dan produk tersebut merupakan produk pengganti atau produk yang sama, maka produk tersebut termasuk dalam kelompok industri yang sama. Kesamaan atribut keuangan yaitu dari segi investasi saham dengan beberapa kesamaan atribut dapat dimasukkan ke dalam suatu kelompok.



4. Apa kesulitan-kesulitan yang mungkin muncul dalam definisi industri? Jelaskan! Kesulitan-kesulitan yang mungkin muncul dalam defenisi industri, yaitu : - Kebutuhan yang berbeda-beda yaitu permintaan konsumen akan produk sesuai dengan selera konsumen masing-masing. - Atribut keuangan yang berbeda misalnya konsumen mendapatkan pendapatan atau pendapatan yang berbeda, sehingga akan mempengaruhi penjualan produk dan mempengaruhi pendapatan industri itu sendiri. - Perbedaan bahan bakunya seperti contoh pembuatan meja, bahan utamanya adalah kayu, oleh karena itu meja ini tidak dapat dibuat tanpa bahan pembantu lain seperti paku, plamir untuk pengikat kayu dan cat primer untuk meja. Oleh karena itu, perusahaan industri membutuhkan bahan pembantu. 5. Jelaskan beberapa masalah apabila dilakukan perbandingan internasional! Beberapa masalah apabila dilakukan perbandingan internasional : - Perbedaan dalam serangkaian prinsip akuntansi yang diterapkan dalam masing-masing negara. - Perbedaan dalam perturan perpajakan yang diadopsi setiap negara dan dalam hubungan antara prinsip akuntansi yang digunakan untuk pajak dan untuk pelaporan keuangan. - Perbedaan dalam pendanaan, operasi, dan pengaturan bisnis lainnya di setiap negara. - Perbedaan dalam budaya, kelembagaan, dan lingkungan. 6. Jelaskan perhitungan-perhitungan rata-rata industri! Perhitungan-perhitungan rata-rata industri dapat dilakukan dengan : - Rata-rata Aritmatika adalah satu perusahaan dibagi dengan jumlah perusahaan yang terdapat pada tabel dan di kali dengan persentase ROA (Return On Asset). - Rata-rata Tertimbang adalah Nilai buku saham dibagi dengan jumlah nilai buku saham dikali dengna persentase ROA (Return On Asset). - Median adalah Nilai tengah dari suatu data. - Modus adalah Nilai yang sering muncul dari suatu data.



7. Apa asumsi implisit dalam perbandingan dengan industri?Jelaskan! Dibandingkan dengan industri, asumsi implisitnya adalah terdapat perbedaan rasio keuangan yang signifikan dalam industri tersebut. Jika asumsi tersebut tidak dipenuhi, maka perbandingan dengan industri serupa tidak ada artinya, karena perbandingan dengan rasio perusahaan di seluruh perekonomian akan menghasilkan hasil analisis yang sama.



8. Bagaimana pengujian empiris terhadap asumsi nomor 7 di atas? Untuk menghitung rata-rata industri seorang analis mempunyai beberapa alternatif: 1. Menghitung nilai tunggal sebagai perbandingan 2. Menghitung nilai tunggal dengan dispersinya ( standar devisiasinya) 3. Menghitung nilai untuk presentil tertentu  ( misal menghitung  nilai untuk perusahaan  yang mempunyai ukuran 25% paling kecil Untuk menghitung nilai tunggal sebagai perbandingan, ada beberapa alternative yang bisa dipakai : 1. Menghitung rata-rata aritmatika 2. Menghitung rata- rata tertimbang 3. Menggunakan median Menggunakan modus Misalkan kita mempunyai data suatu industry yang terdiri dari beberapa  perusahaan sebagai berikut : Perusahaan ROA Nilai buku saham Nilai pasar saham



A        B        C        D        E        F       G       H 10%   12%   12%   13%    9%     12%   8%    9% 300    420    250     200     250     210    310   335 350    400    420     450     460     350    340   400



Dengan perhitungan rata-rata aritmatika, ROA industry bisa di hitung sebagai berikut: 1/8 (10+12+12+13+9+12+8+9) = 10,625 % Angka ini kemudian bisa dipakai sebagai standar untuk perbandingan. Alternative lain adalah dengan menghitung rata-rata tertimbang. Misalkan analisis menggunakan nilai buku saham sebagai pembobotnya, rata-rata ROA bisa dihitung sebagai berikut : 300/2.275 (10%) + 420/2.275 (12%) + 250/2.275 (12%) + 200/2.275 (13%) + 250/2.275 (9%) + 210/2.275 (12%) + 310/2.275(8%) + 335 /2.275 (9%) = 1,31+2,21 + 1,32 + 1,14 + 0,98 + 1,+11 + 1,09 + 1,33 = 10,50% Misalkan analis akan menggunakan nilai pasar saham sebagai pembobotnya, industri bisa dihitung sebagai berikut: 350/3.170(10%) + 400/3.170(12%) + 420/3.170(12%) + 450/3.170(13%) + 460/3.170(9%)  + 350/3.170(12%) + 340/3.170(8%) + 400/3.170(9%) = 1,1 +1,51 + 1,59 + 1,84 + 1,31 + 1,32 + 1, 14 = 10,67%



Perhitungan rata-rata sangat sensitive terhadap nilai-nilai ekstrim. Misalkan ada dua perusahaan dengan nilai ekstrim + 30% (Perusahaan I) dan 10% (perusahaan J). Misalkan perusahaan J mengalami musibah kebakaran yang mengakibatkan rugi 10% dan perusahaan I baru saja memperoleh lisensi impor, barangkali analis akan menghilangkan dua angka ekstrim tersebut. Dengan cara semacam angka-angka outlier bisa dihilangkan dan tidak merusak analis. Cara lain yang bisa digunakan untuk menghilangkan pengaruh nilai ekstrim adalah dengan menggunakan angka median atau modus. Denagn median ROA perusahaan diurutkan sebagai berikut : 8%, 9%, 9%, 10%, 12%, 12%, 12%, 13% , dan nilai tengahnya atau  medianya adalah 11%. Misalkan kita menggunakan modus (nilai yang paling sering keluar), maka angka yang dipilih untuk dijadikan rata-rata industry adalah 12% Dari angka-angka yang dihitung di atas, berikut ini ringkasan hasil perhitungan dengan metode berberda tersebut. ROA Rata-Rata Industri Rata-rata aritmatik                              10,63% Rata-rata tertimbang               (dengan bobot nilai buku saham)        10,5% Rata-rata tertimbang (dengan bobot nilai pasar saham)       10,67%            Median                                                11,00% Modus                                                 12,00% Pemilihan angka yang akan dijadikan rata-rata industri akan tergantung pertimbangan analis. Dari angka-angka diatas, ROA rata-rata industry adalah sekitar 10-12%.



9. Dengan mengguanakan data-data pada lampiran, uji asumsi nomor 8 di atas dengan menggunakan data Indonesia!