3 0 799 KB
COMPOUNDING AND DISPENSING KELOMPOK 6 - TUGAS 2
Dosen : Ofa Suzanti Betha, M. Si., Apt
Disusun oleh kelompok 6 : Fitria Ningsih
41191097000009
Fakhri Dienul Haq
41191097000020
Lilis Trisuryaningrum
41191097000022
Anis Khoirun Nisa
41191097000057
Istiqomah
41191097000059
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019
Soal 2 – R/ 5
1
Analisis Resep Validasi-Skrining Kelengkapan Resep Nomor Kode Resep : R/ 5 Tanggal : 05 November 2018 Skrining 1 Asal Usul Resep Dari dokter Alamat dokter Telp dokter SIP dokter Tanda tangan/ paraf dokter Tanggal penulisan
dr. Rosida Jl. Bunga Matahari 3 No.10 021-86605357 503/tur/III/2000 05 November 2018
Ket. Ada/tidak Ada Ada Ada Ada Tidak ada Ada
Skrining 2 Asal Usul Pasien Nama pasien Umur pasien Jenis Kelamin Berat Badan Alamat
Ny. Hartini Harun 67 Tahun Ny Jl. Pondok Beling Raya
Ket. Ada/tidak Ada Ada Ada Tidak ada Ada
Skrining 3 Obat-obatan yang diminta Nama dagang
Nama generik
Bentuk Sediaan
Amaryl M2/500
Kombinasi (Glimepirid 2mg + Metformin 500 mg ) Fenofibrate
Lipanthyl Penta
Tremenza
Jumlah
Dosis terapi
Literatur
Tablet
Kekuatan sediaan dosis 2mg/500mg
30 tab
1 x 1 tablet dc
Mims hal 344
Tablet
145 mg
30 tab
Sehari 1 tab
Mims hal 361
Atorvastatin
Tablet
20 mg
30 tab
Codein
Tablet
15 mg
10 tab
Kombinasi ( Pseudoephedrine hcl 60 mg + Triprolidine 2,5 mg ) Ambroxol
Tablet
Kombinasi
5 tab
1 x sehari malam 15-60 mg tiap 4 jam 3-4 x sehari
Brosur PT. Indofarma Brosur PT. Kimia Farma Mims 118
Tablet
30 mg
10 tab
2-3 x sehari
Methyl Prednisolone
Tablet
16 mg
2,5 tab
4-48 mg perhari
Ranitidine
Tablet
150 mg
6,7 tab
2 x sehari
Brosur PT Kimia Farma Brosur PT Dexa Medixa Brosur PT. Dexa Medika
Keputusan: Tidak Lengkap
2
PENGKAJIAN FARMASETIK RESEP Obat Amaryl m2/500
Bentuk Tablet
Kekuatan 2mg/500mg
Lipanthyl 145
Penta
Tablet
145 mg
Atorvastatin 20 mg
Tablet
20 mg
Codein
Tablet
15 mg
Ambroxol
Tablet
30 mg
Methyl prenisolone
Tablet
16 mg
Ranitidine
Tablet
150 mg
Stabilitas Disimpan ditempat kering, pada suhu dibawah 300C, terlindung dari cahaya. Jangan disimpan ditempat lembap. Simpan pada suhu dibawah 300C, tetap simpan dalam wadah saat tidak digunakan. Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan, jangan simpan obat ini dalam kamar mandi, jangan pula dibekukan dalam freezer. Jauhkan dari paparan cahaya matahari langsung. Simpan pada suhu ruang dan hindari kelembapan Simpan pada suhu dibawah 300C, tetap simpan dalam wadah saat tidak digunakan. Simpan pada suhu dibawah 300C, tetap simpan dalam wadah saat tidak digunakan. Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Simpan pada suhu ruang dan hindari kelembapan Simpan pada suhu ruang dan hindari kelembapan
Literatur Drug.com
Brosur
Brosur PT. Indofarma Brosur PT. Kimia Farma Brosur PT. Kimia Farma
Brosur PT. Dexa Medika Brosur PT. Dexa medika
3
PENGKAJIAN KLINIS RESEP
Obat
Amaryl (Glimepiride 2mg + Metformin 500 mg )
Ketepatan Indikasi
Dosis Obat
Tepat
Tepat
Aturan, Cara & Lama Penggunaan Diminum tiap 24 jam selama 30 hari, segera sebelum makan / bersama makanan
ES
Kontra Indikasi
Interaksi
Literatur
Hipoglikemia; gangguan penglihatan sementara; gejala GI (diare, mual, muntah, nyeri perut, flatulen dan anoreksia, perasan penuh di perut, sakit perut), rasa logam pada pengecapan, asidosis laktat (jarang, bila terjadi hentikan terapi), penurunan penyerapan vitamin B12, eritema, pruritus, urtikaria, hepatitis; kerusakan fungsi hati kemungkinan terjadi, trombositopenia, anemia, leukositopenia, alergi vaskulitis, kulit yang hipersensitif terhadap cahaya, penurunan kadar natrium dalam serum.
Diabetes mellitus tergantung insulin (tipe 1), diabetes ketonemia, prekoma atau koma diabetes, asidosis metabolik akut atau kronik, hipersensitif terhadap obat ini golongan sulfonilurea, golongan sulfonamida atau golongan viquanida, gangguan fungsi hati atau ginjal berat, dibutuhkan penggantian dengan insulin untuk mengontrol glukosa darah, wanita hamil dan menyusui, mempunyai riwayat atau rentan asidosis laktat, penggunaan zat kontras yang mengandung yodium secara iv, infeksi berat, sebelum dan sesudah operasi, trauma serius, malnutrisi, pasien yang kelaparan atau kondisi lemah, insufisiensi pituitari/adrenal, disfungsi hati, disfungsi paru-paru berat, hipoksemia, konsumsi alkohol berlebihan, dehidrasi, mual dan muntah akibat gangguan gastrointestinal, gagal jantung kongestif.
Penggunaan glimepiride bersamaan dengan fenofibrat serta ranitidin dengan glimepiride dapat menigkatkan resiko hipoglikemia (moderate)
http://pionas .pom.go.id/ monografi/gl imepiridmetformin, micromedex
4
Lypanthyl penta ( Fenofibrate 145 mg )
Tepat
Tepat
Diminum tiap 24 jam selama 30 hari.
Atorvastatin
Tepat
Tepat
Diminum tiap 24 jam selama 30 hari.
Codein
Tepat
Tepat
Diminum 3x sehari 1 kapsul selama 3 hari
Tremenza ( Pseudoephedrin e hcl 60 mg +
Tepat
TidakTepat
Penggunaan glimepiride bersamaan dengan fenofibrat dapat menigkatkan resiko hipoglikemia (moderate)
http://pionas .pom.go.id/ monografi/li panthyl, micromedex
saluran cerna (mual, anoreksia, nyeri lambung), pruritus, ruam kulit, urtikaria, impotensi; juga sakit kepala, pusing, vertigo, letih, rambut rontok; miotoksisitas (dengan miastenia atau mialgia) risiko khusus pada gangguan ginjal (lihat pada Peringatan).
gangguan ginjal atau hati yang berat, adanya penyakit kandung empedu; kehamilan dan menyusui.
insomnia, angio udema, anoreksia, asthenia, neuropati perifer, alopesia, pruritus, ruam, impoten, sakit dada, hipoglikemik dan hiperglikemik, trombositopenia jarang dilaporkan. konstipasi, depresi pernafasan pada pasien yang sensitif atau pada dosis besar.
Orang yang mengalami hipersensitivitas terhadap atorvastatin, peyakit liver aktif, kehamilan, ibu menyusui
Penggunaan fenofibrat dengan atorvastatin secara bersamaan dapat menyebabkan peningkatan resiko miopati / rhabdomiolisis ( major )
http://pionas .pom.go.id/ monografi/gl imepiridmetformin, micromedex
batuk berdahak, penyakit hepar, gangguan ventilasi.
Penggunaan bersamaan dengan ranitidine dapat meningkatkan konsentrasi codein ( Major ) -
http://pionas .pom.go.id/ monografi/gl imepiridmetformin, Micromedex , Brosur
Mulut, hidung dan tenggorokan kering.
Penggunaan fenofibrat dengan atorvastatin secara bersamaan dapat menyebabkan peningkatan resiko miopati / rhabdomiolisis (major)
Hiepersensitivias, tidak untuk ispb, hipertensi, glaucoma, diabetes
5
Triprolidine 2,5 mg ) Ambroxol
Tepat
Tepat
Methylpredniso lone
Tepat
Tidak Tepat
Ranitidine
Tepat
Tidak Tepat
Reaksi alergi, es ringan pada saluran pencernaan Pemberian jangka panjang menyebabkan moon face
takikardi (jarang), agitasi, gangguan penglihatan, alopesia, nefritis interstisial (jarang sekali)
Hipersensitiv terhadap ambroxol
-
TBC, ulkus peptikum, infeksi jamur sistemik, herpes simplex, DM, varicela
-
hipersensitif terhadap ranitidin
Penggunaan bersamaan dengan ranitidine dapat meningkatkan konsentrasi codein ( Major ) Penggunaan bersamaan ranitidin dengan glimepiride dapat menigkatkan resiko hipoglikemia (moderate)
6
7
JUMLAH BAHAN OBAT YANG DIPERLUKAN DALAM PENGERJAAN No 1 2 3 4 5 6 7
Nama Obat
Jumlah Diperlukan untuk Resep 30 tablet 30 tablet 10 tablet 5 tablet 10 tablet 2,5 tablet 10 tablet
Amaryl M2/500 Atorvastatin 20 mg Codein 15 mg Tremenza Ambroxol 30 mg Methyl prednisolone 16 mg Ranitidine 150 mg
Keterangan
Expired Date
Antisiabetika Antii kolesterol Antitusif Pilek Ekspektoran Anti radang Obat lambung
05 Mei 2020 17 Juni 2020 28 Desmber 2020 15 Mei 2020 25 Februari 2020 17 September 2020 19 April 2020
1. Amaryl M2/500 = 30 tablet 2. Atorvastatin 20 mg = 30 tablet 3. Codein Dosis pasien = 15 mg x 10 caps = 150 mg Persediaan apotek terdapat Codein 15 mg/tablet, jadi tablet yang dibutuhkan adalah 150 𝑚𝑔 15 𝑚𝑔
𝑥 1 𝑡𝑎𝑏 = 10 tablet
4. Tremenza 1 2
𝑡𝑎𝑏 𝑥 10 caps = 5 tablet
5. Ambroxol Dosis pasien = 30 mg x 10 caps = 300 mg Persediaan apotek terdapat Ambroxol 30 mg/tablet, jadi tablet yang dibutuhkan adalah 300𝑚𝑔 30𝑚𝑔
𝑥 1𝑡𝑎𝑏 = 10 tablet
6. Methyl prednisolone Dosis pasien = 4 mg x 10 caps = 40 mg Persedian apotek terdapat Methyl prednisolone 16 mg/tablet, jadi tablet yang dibutuhkan adalah
40𝑚𝑔 16𝑚𝑔
𝑥 1𝑡𝑎𝑏 = 2.5 tablet
7. Ranitidine 150 mg Ddikeluarkan dari racikan
= 10 tab
8
PROSEDUR PENGERJAAN RESEP 1. Menyiapkan lembar kerja TTK 2. Menyiapkan tempat kerja peracikan dan penyiapan obat. 3. Menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan sesuai dengan resep, Alat-alat dan bahan yang perlu disiapkan, diantaranya yaitu: Timbangan digital, kertas puyer, cangkang kapsul, lumpang alu, sudip, kain linen, etiket, dan plastik klip. Amaryl M2/500 tablet, Lipanthyl Penta 145 tablet, Atorvastatin 20 mg tablet, Codein 15 mg tablet, Tremenza tablet, Ambroxol tablet, Methyl Prenisonolone 16 mg tablet dan Ranitidine tablet. 4. Membuat racikan (kapsul batuk) - Masukkan Ranitidine tablet kedalam lumpang, gerus sampai halus. - Masukkan Ambroxol tablet, gerus sampai homogen. - Masukkan Codein tablet, gerus sampai homogen - Masukkan Tremenza tablet, gerus sampai homogen - Masukkan Methyl prenisolone tablet, gerus sampai homogen. - Bagi kedalam 10 bungkus perkamen. Siapkan 10 buah cangkang kapsul. - Masukkan obat yang telah dibagi 10 pada perkamen kedalam cangkang kapsul. - Bersihkan dengan kain linen. - Kemas dalam plastik klip - Selanjutnya diberi etiket. 5. Pada Amaryl M2/500 diberi etiket 6. Pada Atorvastatin 20 mg diberi etiket. 7. Kemasan dan obat racikan dirapikan kemudian diverifikasi oleh Apoteker. 8. Memastikan telah memberi paraf pada lembar kerja disetiap langkah prosedur pengerjaan resep.
9
LEMBAR MATERI EDUKASI / INFORMASI UNTUK PASIEN
1. Amaryl M2/500
Indikasi
: Menurunan kadar gula darah
Aturan pakai
: Diminum 1 x 1 tablet/hari pada saat makan jam 7 malam
Harus menjaga pola makan seperti kurangi makanan yang tinggi karbohidrat
Disarankan menggunakan gula khusus untuk penderita diabetes seperti Tropicana slim
2. Atorvastatin 20
Indikasi
: Menurunkan kadar kolestrol (LDL)
Aturan pakai
: Diminum 1 x1 tablet/hari malam jam 9 sebelum tidur
Harus menjaga pola makan dan kurangi asupan makanan yang mengandung kolestrol
3. Racikan kapsul
Indikasi
: Meredakan batuk, pilek
Aturan pakai
: Diminum 3 x 1 kapsul/hari tiap 8 jam sesudah makan
Efek samping dapat menyebabkan ngantuk
Jangan ditaruh di tempat yang lembab, simpan di tempat yang kering. Racikan dapat disimpan sampai bulan Februari, setelah itu jangan dipakai lagi.
4. Ranitidine 150 mg
Indikasi
: Mengobati tukak lambung
Aturan pakai
: 2 x 1 tablet/hari tiap 12 jam sebelum makan.
5. Penyimpanan Obat disimpan pada kotak obat, diletakkan ditempat yang sejuk dan kering, dijauhkan dari jangkauan anak-anak dan jangan terkena matahari langsung.
10
LEMBAR ETIKET 1. Etiket obat Amaryl M2/500 APOTEK ANNISA MEDIKA Jl. Salemba Tengah V, Jakarta, Telp. (021) 3917684 Apoteker : Anis Khoirun Nisa, S. Farm, Apt. SIPA: Apt.06/SIPA-41191097000057 No : R/15 Nama : Ny. Hartini Harun Umur : 67 tahun
TGL. 06 Agustus 2019
Tablet 1 x Sehari 1 Kapsul Sebelum/Saat/Sesudah Makan Bungkus Pagi (Jam) Siang Sore (Jam) Malam (Jam) (Jam) 19.00 30 tablet Amaryl M2/500 Expired Date: _05 Mei 2020_______
2. Etiket Atorvastatin 20 mg APOTEK ANNISA MEDIKA Jl. Salemba Tengah V, Jakarta, Telp. (021) 3917684 Apoteker : Anis Khoirun Nisa, S. Farm, Apt. SIPA: Apt.06/SIPA-41191097000057 No : R/15 Nama : Ny. Hartini Harun Umur : 67 tahun
TGL. 06 Agustus 2019
Tablet sblum tidur 1 x Sehari 1 Kapsul Sebelum/Saat/Sesudah Makan Bungkus Pagi (Jam) Siang Sore (Jam) Malam (Jam) (Jam) 21.00 30 tablet Atorvastatin 20 mg Expired Date: __17 Juni 2020_______
11
3. Etiket racikan kapsul
APOTEK ANNISA MEDIKA Jl. Salemba Tengah V, Jakarta, Telp. (021) 3917684 Apoteker : Anis Khoirun Nisa, S. Farm, Apt. SIPA: Apt.06/SIPA-41191097000057 No : R/15 Nama : Ny. Hartini Harun Umur : 67 tahun
TGL. 06 Agustus 2019
Tablet 3 x Sehari 1 Kapsul Sebelum/Saat/Sesudah Makan Bungkus Pagi (Jam) Siang Sore (Jam) Malam (Jam) (Jam) 06.00 14.00 22.00 10 Cap racikan obat batuk Expired Date: _25 Februari 2019__
4. Etiket Ranitidin 150 mg APOTEK ANNISA MEDIKA Jl. Salemba Tengah V, Jakarta, Telp. (021) 3917684 Apoteker : Anis Khoirun Nisa, S. Farm, Apt. SIPA: Apt.06/SIPA-41191097000057 No : R/15 Nama : Ny. Hartini Harun Umur : 67 tahun
TGL. 06 Agustus 2019
Tablet 2 x Sehari 1 Kapsul Sebelum/Saat/Sesudah Makan Bungkus Pagi (Jam) Siang Sore (Jam) Malam (Jam) (Jam) 06.00 18.00 10 tablet Ranitidin 150 mg Expired Date: _19 April 2020_______
12
DAFTAR PUSTAKA 1. Mims 2018 2. http://pionas.pom.go.id/monografi/glimepirid-metformin, Micromedex 3. http://pionas.pom.go.id/monografi/lipanthyl, micromedex 4. Brosur obat PT.Kimia Farma 5. Brosur obat PT. Indofarma 6. Drugs.com
13
SKENARIO KASUS Pemeran : 1. 2. 3. 4. 5.
Dokter Apoteker Pasien TTK Observer
: Lilis Trisuryaningrum : Fakhri : Anis Khoirun Nisa : Fitria Ningsih : Fitria Ningsih
Scene 1. Pasien datang ke Apotek A
: Assalamu’alaikum bu, selamat siang, ada yang bisa saya bantu?
P
: Wa’alaikumussalam pak . Ini pak saya ingin menebus resep dari dokter buat saya.
A
: Baik bu, boleh saya lihat dulu resepnya? Pasien memberikan resep yang dia bawa ke Apoteker dan Apoteker menelaah resep tersebut.( ditemukan DRP interaksi mayor obat lipanthyl dan atorvastatin yakni meningkatkan resiko rhabdomyolisis, ranitidine sebaiknya diminum sebelum makan)
A
: Bu, Apakah ibu mempunyai riwayat alergi terhadap suatu obat tertentu ?
P
: Tidak ada pak
A
: Bu, apakah ibu ada keluhan batuk ?
P
: Iya pak
A
: batuk berdahak atau kering ?
P
: berdahak pak. Dahaknya susah dikeluarkan
A : baik Bu. Ibu tunggu dulu sebentar ya ada yang perlu saya konfirmasi ke dokter penulis resepnya. P
: Iya Pak.
Scene 2. Apoteker menelpon Dokter A
: Assalamu’alaikum, selamat siang. Apakah benar ini dengan dokter Lilis?
D
: Wa’alaikumussalam, iya betul.
A : Saya Apoteker Fakhri dok, ingin mengkonfirmasi pasien dokter atas nama Ny Hartini umur 67 th. Apakah betul Ny hartini tersebut pasien dokter? D
: Iya betul, Ny Hartini adalah pasien saya.
A
: Begini dok saya mau mengkonfirmasi resep Ibu Hartini yang dokter tulis terdapat interaksi serius antara lipanthyl dan atorvastatin yaitu menyebabkan peningkatan resiko rhabdomiolisis, juga bolehkah resep ranitidinnya dikeluarkan dari racikan karena ranitidine sebaiknya di minum sebelum makan? 14
D : oh sebentar ya saya lihat dulu hasil lab kolestrolnya? (dokter kemudian melihat hasil lab kolestrol pasien Ny hartini) D : Halo Pak Fakhri, lipanthylnya tidak jadi diberikan saja karena hasil lab yang tinggi itu LDL nya saja jadi yang tetap diberikan obat atorvastatinnya saja. Untuk obat ranitidinenya boleh dibuat terpisah dari racikan. A
: baik dokter, terima kasih.
A : Oya dok untuk racikanya juga ada obat codein, sementara saat saya tanyakan ke pasiennya dia mengeluh batuk berdahak dan susah dikeluarkan. Apa sebaiknya codeinnya tidak perlu di resepkan saja dok karena nantinya akan lebih membuat dahak pasien susah dikeluarkan? D
: Ya sudah pak. Saya setuju obat codeinnya tidak perlu diberikan.
A
: Baik dok. Terimakasih untuk waktunya
D
: Sama-sama Pak
Scene 3. Apoteker memberikan penjelasan kepada pasien hasil percakapan dengan dokter di telpon A
: Pasien atas nama Ny Hartini?
P
: Iya Pak. Saya Ny Hartini
A : Ibu tadi saya sudah konfirmasi ke dokter, ada salah satu obat yang tidak perlu diberikan yaitu obat lipanthyl jadi untuk keluhan kolestrolnya cukup obat atorvastatin saja, salah satu obat batuk yang ada diracikan juga ada yang tidak perlu diberikan karena akan membuat ibu bertambah susah mengeluarkan dahak. Dan untuk obat lambungnya akan di buat terpisah dari racikan ya Bu karena diminum sebelum makan. P
: Iya pak
A
: Untuk harga semua obatnya sebentar ya Bu, kita input dulu?
P
: Baik Pak
Apoteker memberikan resep ke TTK dan meminta TTK memeriksa apakah semua obat tersedia dan berapa harga total obat-obat tersebut. A : Fitri, tolong cek apakah obat-obat ini tersedia dan berapa total harganya? Untuk obat lipanthylnya tidak jadi diberikan dan obat ranitidinnya di buat terpisah dari racikan batuk. T
: semua obat tersedia Pak dan harganya sekitar Rp. 80.000,00
A
: Baik terimakasih
Apoteker kemudian memberitahu pasien. A
: Ny hartini, harga semua obatnya Rp 80.000. apakah jadi ditebus resepnya?
P
: Iya pak, saya tebus obatnya semua
A
: Baik, ibu duduk dulu sebentar ya obatnya disiapkan dulu. 15
Scene 4. Apoteker meminta TTK menyiapkan dan meracik obat sesuai resep kecuali lipanthyl tidak jadi diberikan dan ranitidine dibuat terpisah dari racikan. Scene 5 . Apoteker menyerahkan obat ke Pasien A
: Atas nama Ny Hartini
P
: Iya pak, saya Ny Hartini
A
: Ibu umurnya berapa dan alamatnya dimana?
P
: umur 67 th. Alamat Pondok Menteng Raya
A
: Baik Ibu mari saya jelaskan mengenai penggunaan obat yang diresepkan dokter.
Sebelum saya menjelaskan mengenai obat yang diberikan ada beberapa pertanyaan yang ingin saya ajukan terlebih dahulu. P
: Iya pak
A
: Ibu apakah dokter menjelaskan obat apa yang diberikan kepada Ibu?
P : Iya, dokter memberi tahu jika obat yang diberikan itu ada obat diabetes, kolestrol dan racikan obat batuk dan pilek. A
: Baik, apakah dokter menjelaskan terkait penggunaan obat yang diresepkan?
P
: Tidak dijelaskan tadi Pak.
A
: Apakah dokter menjelaskan tujuan terapi obat ibu?
P
: Iya, agar lekas sembuh, gula darah dan kolestrolnya turun.
A : Baik, terimakasih ibu jawabannya. Ini obatnya yang pertama Amaryl untuk menurunkan kadar gula darah diminum 1x sehari pada saat makan jam 7 malam. Obat ini harus rutin diminum setiap hari dan obat yang diresepkan saat ini untuk satu bulan. P
: Iya pak
A : Lalu ini obat Atorvastatinnya diminum 1x sehari malam hari jam 9 malam sebelum tidur ya. Kenapa diminum malam hari itu karena pembentukan kolestrol di malam hari dan obat ini juga harus diminum rutin setiap hari. Dokter juga meresepkan obat ini untuk satu bulan. P
: Iya pak.
A : Untuk obat lambungnya, Ranitidin di minum sehari 2x1 kapsul tiap 12 jam sebelum makan. P
: Baik pak
A : Dan ini obat yang terakhir obat racikan buat batuk pilek diminum sehari 3x 1 kapsul setelah makan. Efek sampingnya nanti mengantuk ya Bu. Dan jika sudah tidak ada keluhan batuk pilek boleh diberhentikan minum obat racikan ini. Obat ini racikan bisa disimpan sampai bulan Februari ya bu, setelah itu tidak dapat dipakai lagi. Jangan lupa disimpan di tempat yang kering. P
: Baik pak. 16
A : apakah ibu sudah jelas dengan obat-obat yang diberikan kepada ibu dan aturan pakainya? P
: Jelas Pak
A
: Boleh diulang tadi mengenai obat yang sudah saya jelaskan saya kepada Ibu?
P : Boleh, Ini obat gula diminum sehari 1x 1 tab saat makan malam, obat kolestrolnya diminum sehari 1x 1 tab malam rutin diminum setiap hari. Obat lambungnya diminum sehari 2x 1 kapsul sebelum makan. Dan untuk obat racikan batuk pileknya diminum sehari 3x 1 kapsul sesudah makan, efek ngantuk dan jika sudah tidak ada keluhan batuk pilek boleh stop minum obatnya. A : Baik ibu, jika nanti ibu ingin berkonsultasi terkait pengobatan dan penggunaan obat Ibu bisa menghubungi saya di kontak ini. Terima kasih semoga lekas sembuh. Assalamualaikum P
: Iya pak, sama-sama. Wa’alaikum salam.
17
LAMPIRAN
APOTEK ANNISA MEDIKA
LEMBAR KERJA PERACIKAN RESEP Hari/ Tanggal No Resep Nama Pasien Umur Pasien Nama dokter Nama TTK pelaksana peracikan resep Nama Apoteker yang memeriksa lembar kerja
Nama Racikan puyer : Jumlah puyer Komposisi Racikan No
Nama Obat
: : : : : : :
: : Jumlah total obat yang pada resep
Lembar kerja telah peracikan telah diperiksa dan validasi oleh
Kekuatan sediaan obat yang tersedia (per tablet)
Jumlah tablet yang dipakai
:
Anis Khoirn Nisa, S. Farm. Apt
18
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERACIKAN OBAT I.
APOTEK ANNISA MEDIKA Halaman 19 Dari 3
Prosedur Mutu 1. Tujuan - Memudahkan pelayanan. - Memenuhi pemberian dosis obat yang tepat bagi anak balita.
2. Ruang Lingkup - Pelayanan resep
3. Kompetensi Petugas kefarmasian
4. Peralatan - Lumpang dan alu - Kertas puyer - Penggorek/sudip - Kapas dan alcohol - Etiket - Plastik pembungkus obat - Alat Pelindung Diri (APD) yakni sarung tangan, masker dan apron
5. Instruksi Kerja - Bersihkan lumpang dan alu dengan alkohol dan kapas. - Siapkan alat dan bahan yang akan diracik. - Racikan berdasarkan komposisi khusus dari dokter dikerjakan dengan cara: a. Menghitung dengan mengalikan dosis yang tertera di resep dengan jumlah bungkus puyer yang diminta kemudian dibagi dengan dosis sediaan obat yang diminta kemudian dibungkus sesuai permintaan, b. Pengambilan jumlah obat dan dilakukan pengenceran bila perlu 19
c. obat digerus dengan lumpang hingga halus. \ d. Atur kertas puyer sebanyak permintaan dalam resep. e. Bagi obat secara merata ke kertas puyer dengan menggunakan sudip, lalu bungkus puyer. f. Masukkan ke dalam plastik. g. Beri etiket, tulis nama, tanggal, dosis dan cara pemakaian serta penandaan lain bila perlu. h. Setelah diperiksa kembali, obat siap diserahkan kepada pasien.
6. Dokumen Terkait : Resep
20
PERACIKAN OBAT
BERSIKAN LUMPANG DAN ALU
SIAPKAN ALAT DAN BAHAN
HITUNG OBAT
GERUS OBAT HINGGA HALUS
ATUR KERTAS PUYER
BAGI DAN BUNGKUS PUYER
MASUKKAN KE DALAM PLASTIK
BERI ETIKET, TULIS NAMA, TANGGAL, DOSIS DAN CARA PEMAKIAN
PERIKSA KEMBALI DAN SERAHKAN OBAT PADA PASIEN
21