Tugas F4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SENAM LANSIA DAN SCREENING OBESITAS DI POSBINDU 4SERANGKAI



- LATAR BELAKANG Senam lansia adalah olahraga ringan dan mudah dilakukan, tindakan memberatkan yang diterapkan pada lansia. Aktifitas olahraga ini akan membantu tubuh agar tetap bugar dan tetap segar karena melatih tulang tetap kuat, mendorong jantung bekerja optimal dan membantu menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran di dalam tubuh. Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang dilakukan secara tersendiri atau berkelompok dengan maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut. Lansia seseorang individu laki-laki maupun perempuan yang berumur antara 60-69 tahun. Senam lansia adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terararah serta terencaana yang diiikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan dengan maksud meningkatkan kemampuan meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut. Jenis olahraga yang bisa dilakukan pada lansia antara lain adalah senam lansia. Aktivitas olahraga ini akan membantu tubuh tetap bugar dan segar karena melatih tulang tetap kuat, mendorong jantung bekerja optimal, dan membantu menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran di dalam tubuh. Dapat dikatakan bugar, atau dengan perkataan lain mempunyai kesegaran jasmani yang baik bila jantung dan peredaran darah baik sehingga tubuh seluruhnya dapat menjalankan fungsinya dalam waktu yang cukup lama



- PERMASALAHAN 1. Masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit yang disebabkan oleh berat badan berlebih 2. Banyaknya lansia yang berobat dengan keluhan badan lemas dan mudak terkena penyakit infeksi akibat kebugaran yang tidak dijaga dengan alasan usia.



- PERENCANAAN DAN INTERVENSI Kegiatan penyuluhan singkat dilakukan pada balai tempat diadakannya Posbindu PKM Merdeka, para peserta penyuluhan dikumpulkan di kursi untuk menunggu sebentar mendengarkan penyuluhan. Isi materi penyuluhan adalah tentang apa saja yang bisa dimakan, apa yang boleh dimakan, cara pengaturan makan dan juga cara memulai olahraga ringan untuk menjaga stamina di usia lanjut. Dilakukan pengukuran kadar lemak tubuh dan visceral fat menggunakan timbangan digital, setelah mendapatkan print out hasil timbangan peserta akan mendapat konseling dari dokter dan ahli gizi.



- PELAKSANAAN Kegiatan dilakukan dari pukul 09.00-12.00 di Posbindu PKM Merdeka, dibantu oleh 4 orang petugas pkm dan 2 orang dokter internsip. Kegiatan dilakukan di depan bersama ibu-ibu.



- MONITORING DAN EVALUASI Dihadiri oleh 30 orang peserta yang ikut serta dalam posbindu. Kegiatan akan dipertimbangkan untuk rutin dilakukan kedepannya



SCREENING OBESITAS DAN KONSELING DIET DI POSBINDU SERUNI - LATAR BELAKANG Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang dapat bertambah parah apabila tidak diimbangi dengan pengaturan diet yang baik. Pengelolaan Diabetes Mellitus (Tipe 2) salah satunya dengan diet seimbang. Kendala penanganan diet Diabetes Mellitus adalah kejenuhan pasien mengikuti terapi diet dan kurangnya dukungan keluarga. Diabetes Mellitus atau kencing manis adalah penyakit gangguan metabolisme gula darah yang disebabkan abnormalitas hormon insulin sehingga terjadi peningkatan kadar gula darah. Semua zat gizi sangat penting dalam diet diabetes. Makanan sumber karbohidrat harus dibagi merata di sepanjang hari untuk mengimbangi insulin yang mampu diproduksi oleh tubuh. Gejala penyakit diabetes mellitus diantaranya meningkatnya rasa haus, dehidrasi, gangguan elektrolit dan penurunan berat badan. Untuk mengimbangi tidak tersedianya glukosa sebagai sumber energi, tubuh akan meningkatkan laju pemecahan glikogen serta lemak untuk melepaskan sumber-sumber energi dan memproduksi glukosa dari hasil pemecahan protein tubuh.



- PERMASALAHAN 1. Masih rendahnya pengetahuan tentang pengaturan pola makan pada pasien DM 2. Tingginya jumlah pasien yang menderita DM 3. Masih tingginya angka komplikasi DM karena penatalaksaan yang belum adekuat 4. Masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit yang disebabkan oleh berat badan berlebih



- PERENCANAAN DAN INTERVENSI Kegiatan penyuluhan dilakukan pada balai tempat diadakannya Posbindu PKM Merdeka, para peserta penyuluhan dikumpulkan di kursi untuk menunggu sebentar mendengarkan penyuluhan. Isi materi penyuluhan adalah tentang apa saja yang bisa dimakan, apa yang boleh dimakan, cara pengaturan makan dan juga pola makan yang sesuai untuk penderita DM. Dilakukan pengukuran kadar lemak tubuh dan visceral fat menggunakan timbangan digital, setelah mendapatkan print out hasil timbangan peserta akan mendapat konseling dari dokter dan ahli gizi.



- PELAKSANAAN Kegiatan dilakukan dari pukul 09.00-12.00 di Posbindu PKM Merdeka, dibantu oleh 4 orang petugas pkm dan 2 orang dokter internsip. Kegiatan dilakukan di depan bersama ibu-ibu.



- MONITORING Dihadiri oleh 30 orang peserta yang ikut serta dalam posbindu.



POSYANDU BALITA DI POSYANDU DAHLIA 26 Ilir - LATAR BELAKANG Menurut Menkes, gizi buruk yang terjadi di Indonesia bukan hanya gizi kurang saja tapi juga gizi lebih. Maka itu, memperkuat posyandu di seluruh Indonesia merupakan kunci sukses dalam upaya perbaikan gizi. Tujuan Posyandu sangat mulia yakni fokus melayani ibu dan anak serta mensejahterakan kesehatan masyarakat dengan program dan pelayanan terpadu. • Menurunkan angka kematian ibu dan anak • Meningkatkan pelayanan kesehatan anak dan ibu demi mencengahnya kematian anak dan ibu • Mewujudkan keluarga kecil sehat sejahtera • Meningkatkan rasa peduli masyarakat akan pentingnya kesehatan Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal



- PERMASALAHAN Masih Banyaknya ibu-ibu yang tidak membawa anak-anak mereka untuk mengikuti kegiatan posyandu secara rutin tiap bulannya dikarenakan alasan kerja atau dengan alas an apabila anak mereka ikut posyandu dan mendapaat imunisasi, maka anak mereka akan menjadi sakit.



- PERENCANAAN DAN INTERVENSI Posyandu Balita dilakukan 1x setiap bulan. Terdapat 5 meja yang terdiri dari : Meja I : Pendaftaran Meja II : Penimbangan Meja III : Pengisian KMS Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS Meja V : Pelayanan kesehatan berupa imunisasi, pemberian vitamin A dosis tinggi, konsultasi gizi bayi&balita. Petugas pada meja I dan IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan meja V merupakan meja pelayanan medis.



- PELAKSANAAN Kegiatan diadakan selama +/- 2jam, sebanyak 30 bayi&balita dilakukan penimbangan dan pengisian KMS.Jumlah bayi&balita yang diberikan imunisasi sebanyak 10 orang.



- MONITORING Monitoring dilakukan dengan melihat hasil KMS balita tiap bulannya dan evaluasi tiap bulan dengan melihat jumlah kunjungan yang ada.



POSYANDU BALITA DI POSYANDU DAHLIA 26 Ilir - LATAR BELAKANG Pemantauan Status Gizi (PSG) 2017 menunjukkan prevalensi Balita stunting di Indonesia masih tinggi, yakni 29,6% di atas batasan yang ditetapkan WHO (20%). Penelitian Ricardo dalam Bhutta tahun 2013 menyebutkan balita stunting berkontribusi terhadap 1,5 juta (15%) kematian anak balita di dunia dan menyebabkan 55 juta anak kehilangan masa hidup sehat setiap tahun. Untuk menekan angka tersebut, masyarakat perlu memahami faktor apa saja yang menyebabkan stunting. Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Kekurangan gizi dalam waktu lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1000 Hari Pertama Kelahiran). Penyebabnya karena rendahnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral, dan buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani.



- PERMASALAHAN Masih rendahnya pengetahuan dan penerapan gizi seimbang sejak 1000 hari pertama kelahiran dan selama masa pertumbuhan anak



- PERENCANAAN DAN INTERVENSI 1. Penyluhan tentang bahaya stunting dan pentingnya pemantauan gizi anak pada 1000 tahun kehidupan 2. Sesi tanya jawab tentang stunting dan pemantauan gizi anak 3. Sesi feedback dari peser 4. Masing-masing peserta dengan anak usia dibawah 14 tahun melakukan pemeriksaan status gizi di poli MTBS dan konsultasi dengan dokter



- PELAKSANAAN Penyuluhan dilakukan di puskesams merdeka di depan ruang tunggu pasien, dihasiri sekitar 35 peserta, dan diisi oleh 2 dokter internsip



- MONITORING Jumlah peserta yang hadir : 35 org Jumlah pertanyaan: 5 buah Jumlah petugas kesehatan: 6 orang