Tugas Fillum Cendawan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas individu Identifikasi OPT Paper Fillum Cendawan



Oleh : Nama



: Ima Rahima Hidayati



Nim



: G111 14 324



Kelas



:A



DEPARTEMEN ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017



1. ASCOMYCOTA Ascomycota bercirikan talus yang terdiri dari miselium bersekat. Ada yang hidup sebagai saproba dan ada yang juga hidup sebagai parasit.  Cara hidup Ascomycota Ascomycota hidup sebagai pengurai bahan organik khususnya dari tumbuhan atau sisa-sisa dari organisme yang ada didalam tanah dan juga dilaut. Ascomycota bersel satu atau ragi hidup di bahan yang mengandung gula atau karbohidrat. Ascomycota dapat melindungi tumbuhan dari serangan hama serangga dengan cara mengeluarkan racun bagi Ascomycota yang hidup di permukaan sel mesofil daun.  Ciri-ciri Ascomycota 1. Menghasilkan askospora sebagai hasil reproduksi seksual dari askus. 2. Askus memiliki bentuk struktur yang mirip kantong 3. Ascomycota bersifat uniseluler dan multiseluler 4. Ascomycota multiseluler memiliki hifa yang bersekat 5. Sebagian jenis Ascomycota hifa bercabang-cabang dengan membentuk miselium dan tersusun kompak menjadi tubuh buah makroskopis yang disebut dengan askokarp atau askokarpus. 6. Bentuk askokarp yang beragam atau bervariasi seperti ada yang berbentuk botol, mangkok, dan bola. 7. Askokarp memiliki banyak askus yang didalamnya terdapat askospora.  Contoh Ascomycota 1. Trichophyton mentagrophytes : Trichophyton mentagrophytes adalah jenis jamur yang menyebabkan timbulnya penyakit kulit kurap pada tubuh dan kulit kepala 2. Neurospora crassa dan Neurospora sitophila : Neurospora sitophila adalah jamur oncom yang memiliki spora dengan berwarna orange 3. Candida Albicans : Candida albicans adalah hidup parasit pada jaringan epitel yang lembab, seperti saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan alat kelamin wanita atau penyebab keputihan



2. BASIDIOMYCOTA Basidiomycota sering disebut juga sebagai the club fungi atau yang sering disebut jamur pada umumnya (cendawan atau mushrooms). Jamur ini bereproduksi secara seksual dengan membentuk basidia yang kemudian menghasilkan basidiospora di dalam tubuh buah yang disebut basidioma atau basidiokarp.  Siklus Hidup Siklus hidup Basidiomycota dimulai dari spora basidium atau konidium yang tumbuh menjadi hifa yang bersekat dengan 1 inti (monokariotik). Hifa tersebut kemudian tumbuh membentuk miselium. Hifa-hifa yang berbeda, hifa (+) dan hifa (-), bersinggungan pada masing- masing ujungnya dan melebur diikuti dengan larutnya masingmasing dinding sel. Kemudian inti sel dari salah satu sel pindah ke sel yang lainnya, sehingga sel tersebut memiliki 2 inti sel (dikariotik). Sel dikariotik tersebut akhirnya tumbuh menjadi miselium dikariotik dan selanjutnya menjadi tubuh buah (basidiokarp).  Ciri-ciri Basidiomycota Ciri jamur Basidiomycota adalah memiliki basidium. 1. Basidium tersebut bisa berkembang dalam bentuk seperti insang, pori-pori, seperti gigi, atau struktur lain. 2. Hifa dari Basiomycota umumnya dikariotik (binukleat, dengan 2 inti) dan terkadang memiliki hubungan yang sa ling mengapit. 3. Anggotanya kebanyakan berupa jamur makroskopis. Kelompok ini memiliki miselium yang bersekat dan memiliki tubuh buah (basi diokarp) yang panjang, berupa lembaran- lembaran, yang berliku-liku atau bulat. Jamur ini umumnya hidup saprofit dan parasit, umumnya berkembang biak secara aseksual dengan konidium.  Contoh Basidiomycota 1. Volvariella volvacea : jamur ini mempunyai tubuh buah berbentuk seperti payung, terdiri atas lembaran-lembaran (bilah), yang berisi basidium. 2. Auricularia polythrica: jamur kuping merupakan jamur saprofit pada kayu yang mati. 3. Amanita phalloides: Amanita phalloides merupakan salah satu anggota suku Amanitaceae.



3. CYTRIOMICOTA Sebagian besar spesies Chtridiomycota , terdapat di tanah sebagai saprofit yang hidup pada bahan organic. Chytridiomycota merupakan pengurai awal bahan-bahan organic di alam, seperti kitin, keratin, selulosa dan hemiselulosa. Beberapa diantaranya hidup sebagai halofil yang ditemukan di estuaria. Banyak chytrid hidup di dalam alat pencernaan rumen hewan. Banyak juga yang bersifat parasit pada mikroflora dan mikrofauna, seperti algae dan rotifer, dan beberapa parasit pada tumbuhan berpembuluh. Hifa kapang Chytriodiomycota adalah soenositik (coenocyctic), septum baru dibentuk apabila fungi akan membuat alat reproduksi sporangium. Mula-mula sporangium mengandung protoplasma berinti banyak yang kemudian membelah menjadi bagian-bagian kecil berinti tunggal yang selanjutnya memperoleh flagella posterior dan disebut zoospore. Zoospore keluar dari sporangium melalui papillae atau melalui lubang di dinding sporangium, dan berenanng sebelum menjadi kista. Kista tersebut akan berkecambah menjadi hifa baru.  Reproduksi Cytriomicota Reproduksi seksual berlangsung dengan cara kopulasi antara planogametplanogamet yang memiliki morfologi sama (isogamet) atau tidak sama (anisogamet) dengan menghasilkan suatu zigot yang akan tumbuh kembali menjadi hifa. Pada proses produksi spora “gabungan dua nucleus”.terdapat tiga tahap, namely, plasmogamy, karyogamy dan meosis. Proses plasmogami (gabungan dua protoplast yang membawa dua haploid secara bersama dalam satu sel).  Ciri-ciri Cytriomicota 1. Chytrids bersifat uniseluler, berkoloni, atau merupakan organisme yang berfilamen 2. Mempunyai sebuah alat gerak yang terletak di bagian posterior 3. Beberapa spesies memiliki flagella dua atau lebih (bi- dan polyflagellated zoospores). 4. Sebagian besar spesies Chtridiomycota , terdapat di tanah sebagai saprofit yang hidup pada bahan organic.  Contoh Cytriomicota Kelas Chitridiomycetes terdiri dari 5 ordo, yaitu Chytridiales, Spirallomycetes, Blastocladiales, Monoblepharidales, dan Neacallimastigales.



4. ZIGOMICOTA



Zigomicota terdiri atas hifa yang tak bersekat dengan memiliki banyak inti sel. Dinding sel Zygomycota mengandung zat kitin Zygomycota tidak memiliki tubuh buah.  Daur Hidup Zigomicota Zygomycota menjalani dua macam cara dalam bereproduksi. Reproduksi yang dilakukan secara aseksual terjadi bila kondisi lingkungan baik dan mendukung, sedangkan pada reproduksi yang dilakukan secara seksual terjadi pada kondisi lingkungan yang kering dan tidak menguntungkan. Zygomycota dapat membentuk alat reproduksi secara seksual yang berupa zigosporangium dengan dinding tebal sehingga dapat tahan dengan kondisi kering atau pada lingkungan yang buruk. Zigosporangium secara metabolis tidak aktif sehingga dapat tahan pada kondisi beku dan kering. Akan tetapi, setelah kondisi lingkungan membaik, maka sporangium yang mengandung zigospora akan berkecambah dengan menghasilkan sporangium yang didalamnya terdapat spora seksual. Jamur Rhizopus sp. memiliki rizoid dengan fungsi yang menyerap nutrisi dan hifa horizontal yang disebut dengan stolon.  Ciri-ciri 1. Bersifat multiseluler 2. Hifat tidak bersekat dan memiliki banyak inti sel 3. Dinding sel mengandung zat kitin 4. Tidak memiliki tubuh buah 5. Ada yang memiliki rizoid dan stolon 6. Reproduksi secara vegetatif (aseksual) dengan fragmentasi hifa yang membentuk sporangiospora dan generatif (seksual) dengan menghasilkan zigospora, 7. Zygomycota hidup dengan saproba, parasit, dan simbiosis mutualisme.  Contoh Zygomycota Contoh Jamur Zygomycota adalah Rhizopus sp, Mucor sp, dan Pilobolus. Beauveria bassiana, Metarrhisium anisopliae.



5. OOMYCOTA Oomycota (atau Peronosporomycetes) adalah kelompok yang mencakup lebih dari 800 spesies yang mungkin saprobik atau parasit pada tanaman terestrial dan akuatik serta hewan.  Reproduksi Oomycota Beberapa anggota Oomycetes memproduksi spora aseksual yang disebut zoospora. Mereka juga memproduksi spora seksual yang disebut oospopra. Reproduksi Aseksual:



Bermula dengan adanya zoosporangium (2n) yang berada pada ujung hifa yang terbentuk dari benang atau hifa yang membengkak. Di dalam sporangium tersebut, dihasilkan spora yang berflagella yang disebut zoospora (2n).



Reproduksi Seksual:



Reproduksi ini terjadi dengan cara oogami. Di dalam oogonium dibentuk sel telur, sedangkan di dalam anteridium tidak terbentuk sel sperma, tetapi terdapat banyak inti.



 Ciri-ciri Oomycota 1. Benang-benang hifa tidak bersekat melintang(senositik) sehingga didalamnya di jumpai inti dalam jumlah banyak. 2. Dinding selnya terdiri dari selulosa. 3. Melakukan reproduksi aseksual dengan membentuk zoospore yang memiliki 2 flagela untuk berenang di dalam air. 4. Melakukan reproduksi secara seksual dengan membentuk gamet (sel kelamin) setelah fertilisasi akan terbentuk zigot yang tumbuh menjadi oospora. Nama divisi Oomycota diambil dari cirri jamur ini yang dapat menghasilkan oospora. Oospora adalah spora yang dibentuk oleh zigot yang berdinding tebal, dan setelah itu terjadi fase istirahat. Dinding tebal itu digunakan sebagai perlindungan. Jika kondisi memungkinkan, spora akan tumbuh menjadi hifa baru. Contoh dari jamur ini adalah Saprolegnia, Phytophthora, Pythium.  Contoh Oomygota Jenis jamur yang termasuk Oomycotina adalah Phytium sp, Phytophtora sp, dan Saprolegnia sp.



7. PLASMODIOPHOROMYCOTA Plasmodiophoromycota disebut juga jamur lendir endoparasit karena hidup sebagai parasit pada kebanyakan tanaman hijau dan jamur lainnya.  Ciri-Ciri Plasmodiophoromycota Mikroorganisme



ini



menyerupai



Myxomycetes,



namun



plasmodium



multinukleatnya berkembang di dalam jaringan tumbuhan inang. Plasmodium menghasilkan zoosporangium yang menghasilkan spora. Infeksi terjadi saat zoospora menembus akar tanaman inang dan tumbuh menjadi myxoamoeba (spora berbentuk seperti kecambah yang menghasilkan bentuk serupa amoeba) yang kemudian tumbuh menjadi plasmodium. Ketika ukuran plasmodium bertambah, mengakibatkan akar-akar tanaman inang membengkak sehingga menyebabkan penyakit yang disebut bengkak akar. Pada tahap ini spora terbentuk dan tetap tinggal di dalam sel-sel tanaman inang, sampai sel–sel tersebut mati dan menjadi busuk. Spora Plasmodiophoromycetes tidak dihasilkan di dalam tubuh buah tidak seperti jamur lendir yang lain.  Siklus Hidup Plasmodiophoromycota Selama siklus hidupnya, P. brassicae menghasilkan dua fase plasmodium yang berbeda yakni plasmodium primer yang selanjutnya membentuk zoosporangia berdinding sel tipis dan plasmodium sekunder yang membentuk spora rehat (resting spore) berdinding sel tebal yang tersusun atas senyawa kitin dan dapat berkecambah dengan zoosporanya, dinding sel tebal ini menyebabkan spora dapat bertahan lebih lama. Sebagaimana patogen yang bersifat endoparasit obligat, plasmodium hidup di dalam sel inang dan menyerang sel tersebut. Siklus penyakit dimulai dengan perkecambahan satu zoospora primer dari satu spora rehat haploid dalam tanah.  Contoh Plasmodiophoromycota Contoh



anggota



dari



Plasmodiophoromycetes



yaitu



Plasmodiophora



brassicae yang menyebabkan bengkak akar pada tanaman kubis, Spongospora subterranean yang merupakan parasit pada tanaman kentang, serta Sorodiscus, Tetramyxa, Octomyxa, dan Polymyxa.