Tugas Kelompok 7 (CBA) - Farmakoekonomi - Kelas A [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



TUGAS FARMAKOEKONOMI COST BENEFIT ANALYSIS



Dosen : apt. Ainun Wulandari, S.Farm., M.Sc Disusun oleh : Kelompok 7 Ulva Santri



(20340030)



Nadya Amelia



(20340031)



Anindya Mutiara Sari



(20340032)



Sang Ayu Hutami Putri Wibmantari (20340033) Nindyasti Prameswari Ismanto



(20340034)



Kelas A Apoteker 40 FAKULTAS FARMASI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL JAKARTA 2020 Institut Sains Dan Teknologi Nasional



2



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Cost Benefit Analysis” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai persyaratan untuk menyelesaikan Tugas Farmakoekonomi pada Program Studi Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi Institut Sains dan Teknologi Nasional Jakarta. Sehubungan dengan terselesaikannya penulisan makalah ini, kami penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu apt. Ainun Wulandari, S.Farm., M.Sc selaku dosen mata kuliah Farmekoekonomi yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan kesempatan sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Kami penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih mempunyai beberapa kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran akan sangat diharapkan. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat. Penulis



Institut Sains Dan Teknologi Nasional



3



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ............................................................................................. BAB 1. PENDAHULUAN....................................................................................... 1.1.............................................................................................................Latar Belakang 1.2..........................................................................................................Rumusan Masalah 1.3...........................................................................................................Tujuan Penelitian BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 2.1..............................................................................................Pengertian Cost Benefit Analysis 2.2...........................................................................................Tujuan Metode Cost Benefit Anaysis 2.3................................................................................................Manfaat Cost Benefit Analysis 2.4.................................................................................Kelebihan dan Kekurangan Cost Benefit A 2.4.1. Kelebihan Cost Benefit Analysis......................................................... 2.4.2. Kekurangan Cost Benefit Analysis .................................................... 2.5.........................................................................................Langkah-langkah Cost Benefit Analys BAB 3. PEMBAHASAN.......................................................................................... 3.1.............................................................................................................. Studi Kasus 3.2............................................................................................................. Analisis CBA 3.3.............................................................................................................. Pembahasan BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 5.1...............................................................................................................Kesimpulan 5.2....................................................................................................................Saran DAFTAR REFERENSI........................................................................................... LAMPIRAN .............................................................................................................



BAB I PENDAHULUAN 1.1.



Pendahuluan Kesehatan adalah salah satu hal yang paling berharga dalam kehidupan. Ketika sakit, tak jarang seseorang harus mengeluarkan sejumlah uang dalam jumlah yang cukup besar. Pemerintah sendiri baru-baru ini mengeluarkan kebijakan Jamkesmas sebagai bentuk upaya pembiayaan kesehatan. Kita berharap Institut Sains Dan Teknologi Nasional



4



agar kebijakan ini dapat mewujudkan pelayanan kesehatan yang adil, berkualitas dan dapat diakses oleh masyarakat luas. Berbicara mengenai efisiensi biaya pengobatan rasanya akan turut pula membicarakan tentang obat karena obat merupakan komponen penting dalam upaya pelayanan kesehatan bahkan penggunaan obat dapat mencapai 40 % dari seluruh komponen biaya pelayanan kesehatan. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi harga obat sehingga sering kali pasien kesulitan untuk melakukan efisiensi dalam investasi kesehatannya. Pasien sulit memprediksi biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan pengobatan yang pada akhirnya dapat membuat pasien enggan untuk mengakses layanan kesehatan karena kekhawatiran harus menanggung biaya yang besar. Untuk itu dalam farmakoekonomi dikenal istilah Cost Benefit Analysis. dimana Cost Benefit Analysis digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumbersumber ekonomi agar sumber yang langka tersebut dapat digunakan secara efisien. Pemerintah mempunyai banyak program atau proyek yang harus dilaksanakan sedangkan biaya yang tersedia sangat terbatas. Dengan analisis ini pemerintah menjamin penggunaan sumber-sumber ekonomi yang efisien dengan memilih program–program kesehatan yang memenuhi kriteria efesiensi. Analisis Cost Benefit merupakan alat bantu untuk membuat keputusan publik dengan mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat. Meningkatnya permintaan akan layanan pasien kanker telah diakui oleh Pemerintah Fiji sebagai prioritas kesehatan nasional. Perhatian yang meningkat telah diberikan pada kurangnya layanan terapi radiasi atau radioterapi di Fiji. Sejalan dengan itu, Kementerian Kesehatan dan Pelayanan Medis (MoHMS) telah mempertimbangkan untuk mendirikan pusat onkologi radiasi di Fiji. Tugas ini bertujuan untuk memperkirakan dan membandingkan biaya dan keuntungan dari memperkenalkan layanan onkologi radiasi di Fiji dari perspektif masyarakat, yang memperhitungkan semua biaya dan manfaat yang relevan, terlepas dari publik atau swasta. Selanjutnya, kami membahas dampak potensial dari pengenalan pusat onkologi radiasi pada sistem kesehatan Fiji. 1.2.



Rumusan Masalah Institut Sains Dan Teknologi Nasional



5



1. Apa yang dimaksud dengan Cost Benefit Analysis? 2. Apa tujuan dilakukan Cost Benefit Analysis? 3. Apa manfaat dari Cost Benefit Analysis? 4. Apa saja kelebihan dan kekurangan Cost Benefit Analysis? 5. Apa saja tahapan Cost Benefit Analysis? 6. Bagaimana aplikasi Cost Benefit Analysis? 1.3.



Tujuan 1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian Cost Benefit Analysis 2. Untuk mengetahui dan memahami tujuan Cost Benefit Analysis 3. Untuk mengetahui dan memahami manfaat dari Cost Benefit Analysis 4. Untuk mengetahui dan memahami kelebihan dan kekurangan dari Cost Benefit Analysis 5. Untuk mengetahui dan memahami langkah-langkah Cost Benefit Analysis 6. Untuk mengetahui dan memahami aplikasi Cost Benefit Analysis



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.



Pengertian Cost Benefit Analysis Analisis Biaya-Manfaat (CBA) adalah proses menggunakan teori, data, dan model untuk menguji produk, pengorbanan, dan kegiatan untuk menilai tujuan yang relevan dan solusi alternatif (Rahmiyati, A.L., et al, 2018)



Institut Sains Dan Teknologi Nasional



6



Adapun pengertian Cost Benefit Analysis menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut: a. Vogenberg (2001) mendefinisikan Cost Benefit Analysis sebagai tipe analisis yang mengukur biaya dan manfaat suatu intervensi dengan beberapa ukuran moneter.



CBA



merupakan



tipe



penelitian



farmakoekonomi



yang



komprehensif dan sulit dilakukan karena mengkonversi benefit atau manfaat ke dalam nilai uang. b. Menurut Keen (2003), Cost Benefit Analysis merupakan analisis bisnis untuk memberikan



gambaran



kenapa



harus



memilih



atau



tidak



memilih



spesifikasidari suatu investasi. c. Menurut Schniedrjans, et. al. (2004), Cost Benefit Analysis adalah suatu teknik untuk menganalisis biaya dan manfaat yang melibatkan estimasi dan mengevaluasi dari manfaat yang terkait dengan alternatif tindakan yang akan dilakukan. Seperti disebutkan sebelumnya, Cost Benefit Analysis atau Benefit-Cost Analysis merupakan salah satu metode yang digunakan pada proses evaluasi manajemen. Tidak menutup kemungkinan juga analisis ini digunakan dalam tahap perencanaan. Analisis ini digunakan untuk menilai beberapa alternatif sumber daya maupun program yang memiliki manfaat lebih besar atau lebih baik dari alternatif lainnya. Cost Benefit Analysis adalah tipe analisis yang mengukur biaya dan manfaat suatu intervensi dengan beberapa ukuran moneter dan pengaruhnya terhadap hasil perawatan kesehatan. Tipe analisis ini sangat cocok untuk alokasi beberapa bahan jika keuntungan ditinjau dari perspektif masyarakat. Analisis ini sangat bermanfaat pada kondisi antara manfaat dan biaya mudah dikonversi ke dalam bentuk rupiah (Orion, 1997) Jadi, Cost Benefit Analysis (CBA) adalah suatu analisis sistematis yang digunakan untuk menghitung serta membandingkan biaya dan manfaat dari suatu proyek, keputusan maupun kebijakan pemerintah. 2.2.



Tujuan Metode Cost Benefit Analysis Tujuan dari metode Cost Benefit Analysis yaitu (Hafidh, 2010) Institut Sains Dan Teknologi Nasional



7



a. Menentukan apakah suatu proyek merupakan suatu investasi yang baik. b. Memberikan



dasar



untuk



membandingkan



suatu



proyek,



termasuk



membandingkan biaya total yang diharapkan dari setiap pilihan dengan total keuntungan yang diharapkan, untuk mengetahui apakah keuntungan melampaui biaya serta berapa banyak. c. Untuk mengetahui besaran keuntungan atau kerugian serta kelayakan suatu proyek. Analisis ini memperhitungkan biaya serta manfaat yang akan diperoleh dari pelaksanaan program. Perhitungan manfaat dan biaya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. d. Untuk mengetahui seberapa baik atau seberapa buruk tindakan yang akan direncanakan akan berubah. Analisis ini sering digunakan oleh pemerintah dan organisasi lainnya, seperti perusahaan swasta, untuk mengevaluasi kelayakan dari kebijakan yang diberikan. 2.3.



Manfaat Cost Benefit Analysis Manfaat Cost Benefit Analysis adalah dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan baik pemerintah maupun sumber dana. Dengan adanya CBA sumber dana dapat yakin untuk menginvestasikan dana dalam berbagai proyek. Selain itu, CBA dapat dilakukan untuk mengontrol perkembangan proyek yang bersangkutan pada tahun-tahun ke depannya. CBA juga bermanfaat untuk mengevaluasi suatu proyek yang telah selesai dikerjakan. Tujuan dilakukannya evaluasi ini adalah untuk mengetahui kinerjasuatu proyek dan hasil analisis yang telah dilakukan dapat digunakan untuk perbaikan program yang selanjutnya (Hafidh, 2010).



2.4.



Kelebihan dan Kekurangan Cost Benefit Analysis 2.4.1. Kelebihan Cost Benefit Analysis 1.



Penggunaan sumber – sumber ekonomi menjadi lebih efisien. Jika efisiensi meningkat, pencapaian kesejahteraan masyarakat dari kebijakan publik yang diimplementasikan



lebih



maksimal.



Analisis



biaya



manfaat



dalam



Institut Sains Dan Teknologi Nasional



8



pengitungan biaya maupun manfaat diukur dengan mata uang sebagai unit nilai, sehingga memudahkan efisiensi. 2. Sebagai dasar yang kuat guna mempengaruhi pengambilan keputusan contohnya seperti pemerintah atau sumber dana serta meyakinkan mereka untuk mengivestasikan dana dalam berbagai proyek 3. Dapat mengukur efisiensi ekonomi (ketika satu pilihan dapat meningkatkan efisiensi, pilihan tersebut harus diambil). 4. Tidak hanya membantu mengambil kebijakan untuk memilih alternatif terbaik dari pilihan yang ada, yang dalam hal ini pemilihan alternatif terbaik dilakukan berdasarkan alasan perbandingan antara life cycle’s benefit dengan biaya yang dikeluarkan, melainkan juga dapat membandingkan alternatifalternatif tersebut. 5. Dapat mengontrol perkembangan dari proyek yang bersangkutan pada tahuntahun ke depan. 6. Dapat mengkuantifikasikan biaya dan manfaat yang bersifat kualitatif maupun intangible (Hafidh, 2010). 2.4.2. Kekurangan Cost Benefit Analysis: 1. Analisis ini membutuhkan waktu dan proses yang lama 2. Tidak memiliki fleksibilitas tinggi, karena semua penghitungan dilakukan secara kuantitatif. Hal ini menimbulkan interpretasi jika analisis ini dilaksanakan terlalu jauh, pemerintah tidak lagi dilaksanakan oleh wakilwakil rakyat yang membawa aspirasi rakyat, melainkan seakan akan dilaksanakan oleh robot computer 3. Tidak dapat mengukur aspek multidimensional seperti keberlangsungan, etika, partisipasi publik dalam pembuatan keputusan dan nilai-nilai sosial yang lain. 4. CBA juga lebih berfungsi memberikan informasi kepada pengambil keputusan, tapi tidak dengan sendirinya membuat keputusan. 5. Tidak ada standar dalam kuantifikasi biaya-manfaat. Subjektivitas yang terlibat ketika mengidentifikasi, mengukur, dan memperkirakan biaya dan



Institut Sains Dan Teknologi Nasional



9



manfaat yang berbeda dapat menimbulkan penafsiran biaya manfaat yang berbeda pula (Hafidh, 2010). 2.5.



Langkah- langkah Cost Benefit Analysis Langkah – langkah yang harus dilakukan dalam melakukan CBA adalah sebagai berikut (Hafidh, 2010) 1. Identifikasi Alternatif dan Intervensi yang Akan Dianalisis Intervensi yang dipilih untuk dilakukan analisis dapat lebih dari dua. Semakin banyak intervensi yang akan dianalisis semakin baik hasilnya karena akan memberikan pilihan yang bervariasi dan analisis yang lebih lengkap. Definisi operasional dari masing- masing alternatif atau intervensi harus dijabarkan agar tampak perbedaan dari masing-masing intervensi yang akan dianalisis. 2. Identifikasi Biaya dari Masing-Masing Alternatif atau Intervensi Dalam



melakukan



identifikasi



biaya



terlebih



dahulu



dilakukan



pengklasifikasian komponen-komponen seluruh biaya dari masing-masing alternatif. Semua komponen biaya harus teridentifikasi baik yang bersumber dari anggaran proyek maupun dari anggaran lainnya. Klasifikasi biaya bisa dilakukan menurut beberapa cara lain meliputi biaya investasi, biaya operasional dan biaya pemelliharaan, biaya risiko kehilangan dan kerusakan 3. Menghitung Total Biaya dari Masing-Masing Alternatif atau Intervensi Setelah seluruh komponen biaya teridentifikasi dan diklasifikasikan kemudian dilakukan penghitungan total seluruh biaya setiap intervensi. Cara penghitungan biaya total sama seperti dalam penghitungan unit cost. Perhitungan biaya investasi membutuhkan perhitungan AIC (Annual Investment Cost) yaitu membandingkan biaya investasi barang sesuai masa pakai dengan masa hidup barang tersebut.



Keterangan: Institut Sains Dan Teknologi Nasional



10



AIC = Annual Investment Cost IIC



= Initial Investment Cost



N



= Inflasi



K



= Masa Pakai



L



= Masa Hidup Perhitungan biaya non investasi hanya dengan menjumlahkan seluruh



biaya pertahun. Hasil akhir penjumlahan seluruh biaya adalah Present Value Cost (PV cost) atau total biaya. 4. Mentransformasi Manfaat dalam Bentuk Uang Dalam mengidentifikasi manfaat dari masing-masing biaya alternatif terdapat dua komponen, yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak langsung. 5. Menghitung Total Benefit Mentransformasi manfaat dalam bentuk uang, untuk manfaat langsung kita dapat menghitung dengan menguangkan biaya keuntungannya. Sedangkan manfaat tidak langsung dapat menguangkan biaya akibat kerugian yang ditimbulkan. Hasil dari tahap ini adalah jumlah dari benefit langsung dan tidak langsung yang berupa PV Benefit atau Present Value Benefit. 6. Menghitung Rasio Benefit (Discounting) Penjumlahan antara benefit langsung dan tidak langsung dari masingmasing alternatif atau intervensi dengan mengkonversikannya dalam bentuk uang. Dalam menghitung manfaat tentunya harus mempertimbangkan discount rate bila manfaatnya akan diperoleh untuk periode waktu kedepan. Discount factor = keterangan: i = Annual Interest Ratio 7. Melakukan Analisis Untuk Menentukan Pilihan dari Alternatif atau Intervensi yang Paling Menguntungkan Setelah data tentang total biaya dan manfaat sudah tersedia maka dilakukan perhitungan NPV (Nett Present Value) = PV Benefit - PV Cost Kemudian Institut Sains Dan Teknologi Nasional



11



dihitung Rasio Biaya Manfaat (Cost Benefit Ratio) untuk setiap intervensi. Bila intervensi yang dianalisa lebih dari 2 maka dapat dibuat tabel untuk memudahkan dilakukannya analisis setiap intervensi. Ratio B/C=



Institut Sains Dan Teknologi Nasional



12



BAB III PEMBAHASAN 3.1.



Studi Kasus Dilakukan pengukuran pada Low-and middle-Income countries (LICMs) atau pada negara berpenghasilan rendah dan menengah, yang dilakukan di Fiji tentang analisis biaya-keuntungan dari mendirikan dan mengoperasikan layanan onkologi radiasi di Fiji. Studi ini bertujuan untuk memperkirakan dan membandingkan biaya dan manfaat dari memperkenalkan layanan onkologi radiasi di Fiji dari perspektif masyarakat. Horizon waktu untuk analisis biaya-manfaat (CBA) adalah 15 tahun dari 2021 hingga 2035. Manfaat dan biaya dikonversi ke nilai sekarang 2016. Estimasi untuk model CBA diambil dari studi sebelumnya dan pendapat ahli serta data yang diperoleh dari kunjungan lapangan ke Fiji pada bulan Januari 2016. Analisis sensitivitas dengan asumsi yang berubah telah dilakukan. Tingkat inflasi diterapkan untuk semua jenis biaya dan keuntungan; untuk pengadaan tanah dan pembangunan gedung diberlakukan de ator PDB (3,2%), dan sisanya 2,8% dari indeks harga konsumen (IHK). Hasil studi dikonversikan ke nilai sekarang tahun 2016. Perspektif masyarakat1 diambil dengan mempertimbangkan biaya medis langsung / tidak langsung, biaya non medis, seperti biaya perjalanan, kerugian produktif (kehilangan tahun-hidup) dan termasuk biaya dari Pemerintah dan individu (Tabel 1). Tabel 1. Ringkasan parameter untuk analisis cost-benefit. Variabel Nilai Mata uang FJD Nilai diskon 3,0% CPI 2,8 % GDO de fi ator 3,2% Tahun dasar 15 Tahun Periode 2021-2035 Perspektif Masyarakat Sumber : panduan WHO untuk CEA IMF-World Economic Outlook (2015)



Institut Sains Dan Teknologi Nasional



13



Ketika layanan onkologi radiasi tersedia di Fiji, akan ada 2 keuntungan. Satu dari manfaat yang diharapkan adalah penghematan biaya yang akan ditimbulkan dari pasien yang saat ini menggunakan layanan luar negri termasuk australia, selandia baru atau india. Jika pusat onkologi radiasi akan didirikan, pasien akan memiliki akses ke layanan radioterapi di Fiji yang menghasilkan biaya perawatan yang lebih rendah serta penghematan tiket pesawat internasional, akomodasi dan pengeluaran lainnya. Manfaat lainnya adalah bagi pasien dengan kebutuhan radioterapi yang belum terpenuhi. Pasien yang dirawat luar negrei dengan subsidi pemerintah hanya menyumbang 5-10% dari pelamar untuk perawatan di luar negri program (20-25 orang per tahun). Pasien lain harus mencari pengobatan dengan uang mereka sendiri atau memberi layanan radioterapi. Jika layanan radiologi akan tersedia di Fiji, banyak pasien dengan kebutuhan yang tidak terpenuhi akan mendapatkan perawatan. Ini akan mengarah pada pencegahan kematian dini dan pengurangan biaya pengobatan, yang mungkin timbil di masa depan karena pengobatan yang hilang. Total biaya yang diharapkan dalam penelitian ini meliputi biaya pembangunan sentral, perbekalan kesehatan, staf pelatihan, personel dan pemeliharaan pusat selama 15 tahun. Tabel 2 menunjukkan jenis biaya untuk mendirikan dan mengoperasikan pusat onkologi radiasi. Biaya dipertimbangkan dalam analisis. Tabel 2 . Jenis biaya untuk mendirikan dan mengoperasikan pusat onkologi radiasi. Biaya



Komponen Akuisisi tanah Konstruksi



Memulai biaya



Medis peralatan



Biaya pelatihan



Detail Biaya pembelian tanah Biaya yang berkaitan dengan pembangunan fasilitas Biaya pembelian dan pengiriman alat kesehatan, sistem medis elektronik Biaya pelatihan untuk dokter dan spesialis terkait.



Institut Sains Dan Teknologi Nasional



14



Profesional perawatan kesehtan spesialis, Personil perawat, staf umum, administrasi petugas, dll. Perlengkapan kantor, Biaya operasional layanan kabel, energi, dll Berulang biaya (tahunan) Pemeliharaan dan Geudng, peralatan medis, perbaikan sistem komputer, dll Biaya pelatihan untuk Biaya pelatihan dokter dan spesialis terkait. Biaya akomodasi, Biaya perjalanan dosmetik transportasi, biaya lainlain untuk pasien Catatan : biaya berulang terjadi setiap tahun terdiri dari tiga komponen: i) biaya awal untuk membangun pusat, kecuali lahan, peralatan medis, biaya pelatihan, dll; ii) biaya berulang termasuk personel, operasi, dan pemeliharaan; dan iii) biaya perjalanan domestik. Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang melakukan penyelidikan awal untuk mencari pusat radiologi di Fiji, memperkirakan bahwa area situs yang dibutuhkan adalah 2090 m2 dan biaya konstruksi akan menjadi 3500 FJD / m 2. Jumlah peralatan medis untuk radioterapi diperkirakan berdasarkan tingkat kejadian kanker di Fiji. Dalam studi ini, opsi yang diambil oleh IAEA diterapkan untuk membeli dua akselerator linier untuk terapi sinar eksternal, yang kapasitasnya 400 - 450 pasien per mesin per tahun, bersama dengan simulator, pemindai CT, peralatan Brachytherapy dan peralatan lain yang diperlukan dan sumber daya manusia yang penting (Informasi lebih rinci tentang komposisi peralatan dan personel di pusat onkologi radiasi dalam Lampiran pada Bahan Pelengkap). Untuk memperkirakan manfaat dari memberikan terapi radiasi di Fiji, penentuan jumlah pasien yang dirawat di luar negeri sangat penting, yang terdiri dari dua bagian: i) jumlah pasien dengan subsidi pemerintah; dan ii) jumlah pasien atas uang mereka sendiri. Menurut Kementerian Fiji Dinas Kesehatan dan Medis, dua puluh tujuh pasien mendapat izin dari perawatan di luar negeri komite dan dirawat di India dengan subsidi pemerintah pada tahun 2014. Pemerintah biasanya memilih rumah sakit dengan biaya perawatan terendah, dan jangka waktu Institut Sains Dan Teknologi Nasional



15



perawatan dapat bervariasi berdasarkan jenis dan tingkat keparahan kanker, sebagian besar enam sampai delapan minggu. Berdasarkan dokumen yang dikelola oleh managemen perawatan di luar negri, kami memperoleh biaya media rata-rata untuk radioterapi (layanan radioterapi mencakup 25-30 fraksi eksternal radioterapi selama 6 minggu dan 3 kali brachytherapy untuk 3 hari) dan servis lainnya (obat-obatan, diagnose) dari rumah sakit utama di luar negeri; kami mengecualikan biaya untuk modalitas pengobatan lain (kemoterapi, terapi hormon dan pembedahan). Untuk memperkirakan manfaat dari memberikan radioterapi kepada pasien dengan kebutuhan yang tidak terpenuhi, maka jumlah pasien dengan kebutuhan yang tidak terpenuhi harus diperkirakan. Biasanya, ini adalah konsensus internasional bahwa sekitar 50 - 60% pasien kanker membutuhkan radioterapi selama pengobatan kanker mereka [15] . Delaney dkk. menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan radioterapi yang optimal untuk pasien kanker baru adalah 52%



(95%



CI:



51,7%



-



53,1%)



di



seluruh



dunia,



sementara Barton etal. menyarankan tingkat yang lebih tinggi untuk LMIC karena distribusi yang berbeda dari jenis kanker dan stadium penyakit saat diagnosis. Kami berasumsi bahwa tidak setiap pasien dengan kebutuhan yang tidak terpenuhi akan mendapatkan layanan onkologi radiasi, dan pemanfaatannya bisa bervariasi tergantung pada beban keuangan pasien, termasuk biaya pengguna dan perjalanan biaya serta akses geografis. Oleh karena itu, pemanfaatan layanan oleh pasien dengan kebutuhan yang tidak terpenuhi untuk radioterapi diharapkan meningkat secara bertahap dan mencapai tingkat maksimum 50% pada sepertiga tahun implementasi (30% di tahun pertama, 40% tahun kedua, dan 50% tahun ketiga). Tingkat kesembuhan untuk pasien kanker yang menerima radioterapi dianggap 40% . Kami mengambil pendekatan konservatif untuk menggunakan obat tingkat 40%, yang mungkin tampak agak rendah, mengingat tingkat perawatan kanker di Fiji saat ini terbelakang dibandingkan dengan yang lain negara-negara berpenghasilan menengah dan terdapat banyak kendala finansial dan geografis untuk mengaksesnya peduli. Namun, jumlah pasien yang sembuh total tidak dapat dikaitkan hanya dengan radioterapi; kita perlu memperhitungkan bobot atribusi Institut Sains Dan Teknologi Nasional



16



dari efek terapeutik sebenarnya dari radioterapi. Karena adanya kekurangan data, aturan praktisnya. Tabel 3. Proyeksi jumlah pasien yang di rawat di luar negeri dan di pusat baru di Fiji, 2014-2015. Proyeksi (Peningkatan 1,5% per Tahun) 2014 2015 2020 2025 2030 2035



Variabel Jumlah pasien yang menjalani terapi diluar negeri tiddak dengan center di Fiji



Jumlah pasien yang menjalani treatmen di center baru



(1) Subs. oleh Pemerin tah (2) 100% OOP



25



26



28



30



32



35



25



26



28



30



32



35



(1)+(2)



50



52



56



60



64



70



Total (3) Subs. oleh Pemerin tah (4) 100% OOP



(1)x1



25



26



28



30



32



35



(2)x0,3



8



8



9



9



10



10



Total



(3)+(4)



35



34



37



39



42



45



Catatan: OOP adalah Pembayaran Out-Of-Pocket atau pembayaran langsung. Tabel 4. Estimasi jumlah pasien dengan kebutuhan yang belum terpenuhi untuk radiotherapy di Fiji (1) Jumlah baru pasien kanker (2) Jumlah pasien yang membutuhkan radiotherapy (3) Jumlah pasien yang ditreatment di luar negeri (4) Jumlah pasien dengan kebutuhan yang belum terpenuhi untuk radiotherapy



(1)x0,55



(2)-(3)



2015 1194



2020 1314



2025 1437



2030 1539



2035 1619



657



723



791



847



891



52



56



60



64



70



605



667



731



783



821



Sumber: Penulis menghitung perkiraan berdasarkan GLOBOCAN 2012 Tabel 5. Estimasi nilai moneter untuk tahun kehidupan diperoleh dari pasien dengan kebutuhan yang tidak terpenuhi. No 1 2



Variabel Estimasi Jumlah pasien dengan kebutuhan radioterapi yang belum terpenuhi Pemanfaatan layanan onkologi (3)x0,50 (Tingkat pemanfaatan) Institut Sains Dan Teknologi Nasional



17



3 4 5



radiasi Jumlah pasien yang sembuh dari kanker Tahun hidup didapat karena pengobatan kanker Tahun hidup diperoleh karena radioterapi Nilai moneter untuk tahun kehidupan diperoleh



(2)x0,40 kanker)



(Tingkat



penyembuhan



(3)x21 Tahun (4)x0,20 (Berat atribusi)



(5)x5790.72 FJD (NMW buruh di 6 Fiji) atau 9740 FJD (GNI per capita of Fiji) Catatan: NMW adalah upah minimum nasional; GNI adalah singkatan dari pendapatan nasional bruto. Sumber: GNI per kapita Fiji dari Bank Dunia, Global Economic Prospects, URL: http: //www.worldbank.org/en/publication/globaleconomic-prospects (Diakses Februari 2016); NMW buruh di Fiji dari Peraturan Hubungan Kerja 2015 Fiji. Karena kekurangan data, aturan praktisnya diterapkan untuk memperkirakan kontribusi radioterapi dalam penyembuhan kanker; kami mengasumsikan 20% dari bobot atribusi radioterapi di pengobatan kanker. Untuk yang selamat, ratarata 21 tahun kehidupan yang diperoleh digunakan untuk populasi Fiji (diperkirakan berdasarkan statistik kematian akibat kanker pada tahun 2012 dari GLOBOCAN 2012 dan Meja kehidupan untuk Fiji disediakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia; untuk informasi lebih lanjut, silakan lihat Lampiran di Tambahan bahan). Namun, pendekatan human capital dalam CBA mengukur manfaat hanya berdasarkan produktivitas ekonomi seseorang tanpa mempertimbangkan manfaat potensial lain dari tahun kehidupan diperoleh. Di bawah pendekatan modal manusia, manfaat tahun kehidupan yang diperoleh untuk seseorang dengan upah lebih tinggi diperkirakan lebih tinggi dari mereka yang memiliki upah lebih rendah. Berdasarkan pendekatan sumber daya manusia, perkiraan umur hidup yang didapat (dari pencegahan kematian dini) itu diubah menjadi nilai moneter dengan mengalikan 5790,72 FJD, setara dengan upah minimum nasional (NMW) sebesar 111,36 FJD perminggu dikalikan dengan 52 minggu (Tabel 5). Ini biasa digunakanupah



rata-rata



pekerja



dalam



pendekatan



modal



manusia;



umumnya,Pendapatan nasional bruto (PNB) per kapita digunakan untuk mewakilitingkat pendapatan rata-rata, yang lebih tinggi dari NMW. Dalam studi Institut Sains Dan Teknologi Nasional



18



ini,namun, kami menghitung nilai moneter untuk keuntungan tahun-kehidupan menggunakanNMW, mengingat angka kejadian kanker diantaranya wanita, seperti kanker payudara dan serviks, sangat tinggi di Fiji dan sebagian besar manfaat akan diperoleh dari perawatan wanita(yang partisipasi tenaga kerjanya sangat rendah). Selain itu, itu mapan anggapan bahwa upah rata-rata untuk perempuan lebih rendah dibandingkan dengan pria sebesar 20-40%. Oleh karena itu, menggunakan NMW akan jadilah cara konservatif untuk memperkirakan manfaat. Dalam studi ini, nilai moneter manfaat diperkirakan berdasarkan nasional upah minimum (NMW) serta pendapatan nasional bruto (GNI) per kapita untuk perbandingan. 3.2.



Analisis CBA 3.2.1. Analisis kasus dasar Tabel 6 menyajikan estimasi biaya awal dan biaya berulang. Biaya awal untuk mendirikan pusat layanan onkologi radiasi terdiri dari 1.463.000 FJD (2090 m2 * 700 FJD / m2) untuk lahan akuisisi, 7.315.000 FJD untuk biaya konstruksi, 11.987.800 FJD untuk peralatan medis, 1.426.700 FJD untuk biaya pelatihan. (Untuk lebih informasi rinci, silakan lihat Lampiran di Tambahan bahan). Dalam kasus biaya proyek awal kecuali tanah akuisisi, diasumsikan terjadi setiap tahun dari tahun 2016 hingga 2020, yaitu masing-masing 5%, 15%, 25%, 35%, dan 20%. Tanah biaya akuisisi dianggap terjadi 30% pada tahun 2016 dan 70% di 2017; dalam tahun terakhir 2035, biaya pembebasan lahan adalah diharapkan untuk mengurangi total biaya proyek. Setelah mendiskonkan, menyesuaikan nilai waktu uang, saat ini nilai total biaya pusat onkologi radiasi adalah 21.259.659FJD. Biaya berulang, termasuk personel, operasi, perbaikan dan pemeliharaan, dan biaya pelatihan, diasumsikan terjadi setiap tahun dari 2021 ketika pusat mulai beroperasi hingga 2035, yang terakhir tahun tindak lanjut dalam analisis. Nilai sekarang dari total biaya berulang diperkirakan 46.131.282 FJD. Selama ini cakrawala, biaya perjalanan domestik yang dikeluarkan oleh pasien menggunakan baru pusatnya adalah 34.837.905 FJD. Jumlah biaya proyek awal, biaya berulang, dan biaya perjalanan domestik (pasien) adalah 102.228.846 FJD di tahun 2016. Jumlah total manfaat dari tabungan medis dan biaya perjalanan melalui penyediaan terapi radiasi di Fiji, bukan memindahkan pasien ke rumah sakit luar negeri, diperkirakan 18.404.977 FJD selama 15 tahun. Tahun-tahun kehidupan diperoleh dari menyediakan. Institut Sains Dan Teknologi Nasional



19



Tabel 6. Estimasi biaya perjalanan awal, berulang, dan domestik dalam nilai sekarang tahun 2016. Harga Awal Biaya proyek



Biaya (FJD) Pembebasan tanah Biaya konstruksi Peralatan medis Biaya pelatihan Total



1.463.000 7.315.000 11.987.800 1.462.700 22,192,500



Biaya berulang (Biaya tahunan)



Biaya (FJD)



Personil Biaya Operasional Biaya Perbaikan dan pemeliharaan Biaya Pelatihan Biaya perjalanan domestik Akomodasi, biaya transportasi, biaya lainnya, dll.



867,000 699,807 1,339,084 1,426,700 Bervariasi berdasarkan jumlah pasien yang menggunakan senter ini setiap tahun



Catatan: Biaya berulang setiap tahun. Tabel 7. Manfaat yang diharapkan dari pengenalan pusat onkologi radiasi di Fiji. Manfaat 1: Penghematan biaya dari pasien yang dirawat di luar negeri



Manfaat 2 Tahun hidup diperoleh



Total Manfaat



Nilai moneter



FJD 18,404,977



NMW: FJD 52.199.448 NMW: FJD 70,604,426 9236 years GNI: FJD 87.799.553 GNI: FJD 106,204,530 Catatan: NMW adalah upah minimum nasional; GNI adalah singkatan dari pendapatan nasional bruto.



Institut Sains Dan Teknologi Nasional



20



Tabel 8. Perkiraan dari analisis biaya-manfaat untuk mendirikan pusat onkologi radiasi di Fiji. Total Biaya



Tahun hidup diperoleh



Manfaat bersih (rasio B / C) NMW GNI per kapita FJD 9236 years _ FJD 31,624,421 FJD 3,975,684 (1.04) 102,228,846 (0.69) Catatan: B / C berarti manfaat / biaya; NMW, upah minimum nasional; PNB, pendapatan nasional bruto. Radioterapi untuk pasien dengan kebutuhan yang tidak terpenuhi diperkirakan menjadi 9236 tahun selama 15 tahun. Nilai manfaat pun moneter 52.199.448 FJD dengan NMW dan 87.799.553 FJD dengan GNI. Total manfaat menggabungkan dua manfaat dari penerapan radiasi layanan onkologi di Fiji diperkirakan mencapai 70.604.426 FJD dengan NMW dan 106.204.530 FJD dengan GNI (Tabel 7). Manfaat bersih yang diperkirakan dengan menggunakan NMW adalah 31.624.421 FJD dengan rasio keuntungan / biaya (B / C) 0,69 setelah disesuaikan dengan waktu nilai uang. Jika GNI per kapita digunakan untuk mengukur moneter nilai perolehan tahun-kehidupan, manfaat bersih sebesar 3.975.684 FJD (rasio B / C:1.04) (Tabel 8). 3.2.2 Analisis sensitivitas 3.2.2.1. Analisis sensitivitas satu arah Dalam model CBA, berbagai asumsi diterapkan memperkirakan parameter karena kurangnya data yang tersedia. Jadi, analisis sensitivitas dengan asumsi parameter yang berbeda nilai-nilai diperlukan (Tabel 9). Tabel 9. Daftar variabel untuk analisis sensitivitas satu arah. Variabel Nilai diskon Tingkat peningkatan kejadian kanker Biaya berulang Tingkat pemanfaatan radioterapi pada pasien dengan kebutuhan yang tidak terpenuhi Tingkat kesembuhan kanker Bobot atribusi untuk



Garis Bawah 3% 1,5%



Variasi 6% 0%, 3%



100% 50%



90%, 110%, 120% 40%, 60%, 70%



40%



50%, 60%



20%



10%, 15%, 25%, 30% Institut Sains Dan Teknologi Nasional



21



radioterapi Tingkat penyerapan di antara pasien yang memilih untuk menerima perawatan di luar negeri dengan uang mereka sendiri Tahun hidup diperoleh



30%



0%, 60%



21 tahun



24 tahun, 27 tahun



Tabel 10 dan Gambar. 1 menunjukkan hasil dari sensitivitas satu arah analisis untuk keuntungan bersih. Kapan NMW digunakan untuk memperkirakan nilai moneter dari perolehan tahun kehidupan, perubahan terbesar adalah disebabkan oleh bobot atribusi untuk radioterapi juga. Dengan bobot atribusi 30% dan 10%, manfaat bersihnya 5,524,496 FJD dan 57.724.145 FJD, masing-masing. Seperti yg disebutkan sebelumnya, bobot atribusi adalah parameter yang menentukan efek independen dari radioterapi, yang sebagian besar ketidakpastian. Dalam analisis dasar, angka kesembuhan kanker adalah 40% sebagai a cara konservatif mempertimbangkan pengaturan miskin sumber daya untuk kanker pengobatan di Fiji. Untuk pandangan yang lebih optimis bahwa angka kesembuhan adalah 50% dan 60%, keuntungan bersih 18.639.830 FJD dan 5.584.099 FJD, masing-masing. Mengenai tingkat pemanfaatan radioterapi, manfaat bersihnya 35.899.039 FJD dengan pengurangan 10% dari 50% garis dasar, sementara itu meningkat menjadi 23.037.564 FJD dengan asumsi tingkat pemanfaatan lebih tinggi dari 70%. Saat kami berasumsi nilai yang lebih tinggi dari tahun kehidupan yang diperoleh sebagai hasil dari layanan baru, proyek onkologi radiasi ternyata menguntungkan secara biaya. Berdasarkan hasil dari penggunaan PNB per kapita sebagai pengganti NMW, manfaat bersih yang Institut Sains Dan Teknologi Nasional



22



diperkirakan sebagian besar lebih besar dari nol, menunjukkan bahwa proyek ini menguntungkan dari segi biaya. 3.2.2.2. Analisis skenario Batasan dari analisis sensitivitas satu arah adalah bahwa analisis itu hanya mengizinkan untuk mengukur efek perubahan dalam satu variabel dan membuatnya sulit untuk temukan efek dari perubahan simultan di beberapa parameter. Oleh karena itu, tiga skenario berbeda, termasuk basis- kasus, dianggap melakukan analisis sensitivitas tambahan (Tabel 11). Itu Skenario pertama adalah seperangkat yang paling konservatif asumsi, sedangkan yang kedua adalah kasus dasar dan yang ketiga mewakili asumsi yang lebih murah hati.



Tabel 12 Hasil analisis skenario: Manfaat bersih (unit: FJD).



Catatan: B / C berarti manfaat / biaya; NMW, upah minimum nasional; PNB, pendapatan nasional bruto. Tabel 12 menyajikan hasil dari analisis skenario. Dengan Skenario pesimis, keuntungan bersih diperkirakan melalui NMW dan PNB per kapita 53.634.682 FJD (B / C rasio: 0.46) dan 32.437.517 (B / C rasio: 0,67), masingmasing, menunjukkan kurangnya justifikasi ekonomi untuk proyek tersebut. Di bawah optimis skenario, manfaat bersih dengan NMW dan GNI per kapita adalah 23.178.189 FJD (B / C rasio: 1,16) dan 98.889.059 (B / C rasio: 1,86).



Institut Sains Dan Teknologi Nasional



23



3.3.



Pembahasan 3.3.1. Analisis biaya-manfaat dari pembentukan dan pengoperasian radiasi layanan onkologi di Fiji Menurut hasil analisis biaya-manfaat pendirian dan mengoperasikan layanan onkologi radiasi, total tahun kehidupan yang diperoleh adalah 9236 tahun. Perkiraan jumlah pasien yang memanfaatkan layanan onkologi radiasi di Fiji adalah 5.483 selama waktu itu cakrawala (2021–2035). Namun, karena data yang sangat terbatas, beberapa diantaranya dari data yang sedikit, beberapa variabel tidak didasarkan pada bukti yang memimliki kualitas yang tinggi , yang menghasilkan ketidakpastian. Untuk mengatasi keterbatasan ini, bermacammacam analisis sensitivitas dilakukan. Dengan skenario optimis, proyek berubah menjadi menguntungkan dari segi biaya.Seperti disebutkan sebelumnya, mengubah tahun kehidupan menjadi nilai moneter adalah sebuah hal yang kontroversial, dan studi ini memperkirakan keuntungan berdasarkan NMW dan GNI per kapita. Saat NMW dari 5,790.72 FJD per satu tahun kehidupan yang diperoleh digunakan, radiasi pusat onkologi tampaknya tidak menguntungkan secara biaya. Namun, proyek ini ternyata menguntungkan secara biaya bila 9740 FJD dari GNI per kapita digunakan untuk nilai kehidupan (B / C rasio: 1,04). Itu Pemerintah Fiji harus memutuskan nilai moneter mana (NMW atau PNB per kapita) akan sesuai untuk konteks Fiji. Selain itu, jika manfaat yang tidak diketahui tidak disertakan dalam penelitian ini maka dapat dipertimbangkan, hasilnya bisa dibalik. Estimasi manfaat dalam penelitian ini difokuskan pada mortalitas daripada morbiditas. Sejak radioterapi banyak digunakan sebagai pengobatan awal, bersama dengan kemoterapi untuk pasien kanker stadium awal, meningkatnya angka kesembuhan kanker karena berhasilnya dari pengaplikasian radioterapi dapat mengurangi biaya pengobatan di masa depan, yang mungkin saja dapat dianggap sebagai keuntungan dari proyek ini. Namun karena kekurangan data, manfaat ini tidak dapat diperkirakan, yang menyiratkan manfaat yang sebenarnya dari mendirikan pusat onkologi radiasi akan lebih besar dari perkiraan kami. Selain itu, radioterapi adalah biasanya digunakan sebagai perawatan paliatif untuk mengurangi nyeri pada pasien kanker terminal. Karena itu, manfaat dari meredakan nyeri bisa dipertimbangkan juga, selain manfaat dari penyembuhan kanker. Manfaat potensial lainnya adalah memberikan kesempatan pengobatan pasien dari negara terdekat. Bagi pasien yang membutuhkan radioterapi dari kepulauan pasifik selatan, Fiji tentu memiliki keuntungan kompetitif seperti biaya perjalanan yang lebih rendah, dan keuntungan dari pasien internasional akan menjadi keuntungan potensial lainnya. Institut Sains Dan Teknologi Nasional



24



3.3.2. Dampak potensial dari pengenalan pusat onkologi radiasi di Fiji Berdasarkan bukti internasional, kami memeriksa dampak dari memperkenalkan pusat onkologi radiasi di Fiji untuk bidang keberlanjutan finansial, perlindungan finansial, dan aksesibilitas dan ekuitas sistem kesehatan terutama dari perspektif Pemerintah. 3.3.2.1. Keberlanjutan finansial Biaya radioterapi yang dianggap tinggi sering kali menyebabkan keengganan untuk berinvestasi dalam layanan radioterapi, karena teknologi yang memiliki sistem yang intens dengan biaya awal yang sangat besar untuk peralatan dan bangunan dan fitur laboratorium intensif. Bahkan ketika biaya awal peralatan dan konstruksi dapat dipenuhi, pengamanan pendanaan berkelanjutan untuk biaya operasi dan keterjangkauan dari layanan mungkin dapat menimbulkan kekhawatiran. Namun, bukti menunjukkan bahwa di Swedia pada tahun 1991 biaya dikeluarkan pada radioterapi eksternal menyumbang sekitar 5% dari total anggaran kanker [23]. Meskipun konteksnya mungkin berbeda, di Taiwan dengan sistem asuransi kesehatan nasional, biaya medis langsung terapi radiasi untuk pasien kanker sebagai persentase dari kesehatan total memiliki pengeluaran 0,82% pada tahun 2000 dan 1,22% pada tahun 2005; bagian dari biaya medis langsung radioterapi dalam total pengeluaran kesehatan mirip dengan salah satu obat anti kanker (0,72% pada tahun 2000 dan 1,32% pada 2005) [24]. Jika biaya awal radioterapi dapat dipenuhi dengan hibah atau pinjaman dan biaya berulang akan menjadi 2–3 juta USD per tahun (20% dari biaya awal) di Fiji, pusat radioterapi dapat dioperasikan dengan menambahkan 2–3 USD pengeluaran kesehatan per kapita ke tingkat saat ini. Pelayanan radioterapi membutuhkan investasi tidak hanya pada fasilitas tetapi juga dalam pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia. LMIC dihadapkan oleh kurangnya fasilitas radioterapi, tetapi bahkan jika investasi memungkinkan infrastruktur, tetapi tidak ada cukup profesional berkualifikasi untuk mengoperasikannya. Para profesional terlatih khusus di bidang radiasi onkologi sangat penting dalam membangun layanan radioterapi karena mereka harus mengawasi sistem dan mengelola pengoperasian. Radioterapi yang tidak diberikan dengan aman oleh para profesional yang berpengetahuan luas dapat menyebabkan kerusakan substansial pada LMICs . Di hal ini, komitmen pemerintah untuk mendidik dan mempertahankan para profesional ini akan sangat penting untuk keberlanjutan layanan radioterapi di Fiji. Institut Sains Dan Teknologi Nasional



25



3.3.2.2. Perlindungan finansial Kanker seringkali membutuhkan kombinasi perawatan yang mahal dan rumit untuk jangka waktu yang lama, yang menyebabkan pemiskinan pasien kanker karena pengeluaran medis, pengabaian pengobatan, dan terkadang hasil pengobatan yang buruk. Hal ini lebih mungkin terjadi terutama jika pasien didiagnosis pada tahap lanjutan atau tidak dapat mematuhi serangkaian lengkap perawatan karena pembayaran langsung yang tinggi dan / atau tidak cukup cakupan dana publik untuk perawatan. Orang miskin juga lebih banyak Rentan terkena kanker akut dan mahalnya biaya yang sering menekan mereka ke dalam kemiskinan yang lebih dalam. Saat negara-negara bergerak menuju jaminan kesehatan universal (UHC), perawatan kanker ditanggung secara finansial oleh public sektor di banyak negara. Namun, cakupan keuangan layanan radioterapi oleh pemerintah bersama dengan pengguna yang terjangkau biaya merupakan tantangan besar bagi LMIC. Jadi, perlindungan finansial untuk pengobatan kanker di LMICs cenderung dimulai dengan kanker yang memiliki pengaruh yang lebih besar pada anak-anak dan wanita dan yang memilikinya prognosis yang lebih baik dengan akses dan kepatuhan terhadap pengobatan. Jika pemerintah Fiji memperkenalkan biaya pengguna yang besar untuk layanan radioterapi, hal itu dapat menciptakan hambatan untuk mencari pengobatan dan mengalahkan tujuan utama dari menyediakan layanan radioterapi yang mahal di Fiji. Ini juga dapat menyebabkan risiko keuangan yang tinggi dan pengeluaran yang sangat besar di antara pasien dan keluarganya. Misalnya, di India, bukti menunjukkan bahwa 10% pasien di daerah pedesaan didorong ke dalam kemiskinan karena pembayaran langsung untuk perawatan kanker setiap tahun. Di Fiji, porsi OOP dalam total pengeluaran kesehatan (21% pada 2013) lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara berpenghasilan menengah lainnya. Jadi, pemerintah Fiji perlu terus menerapkan OOP yang rendah atau bahkan lebih rendah ini pada layanan radioterapi dengan dukungan anggaran pemerintah yang memadai, yaitu 2–3 USD per kapita. Perlu dicatat juga bahwa biaya peluang waktu tunggu untuk mengakses perawatan dan pengobatan kanker, seperti kehilangan pendapatan, perumahan, makanan dan pendidikan, cukup besar. Selain itu, biaya transportasi dapat menjadi penghalang mengingat pengobatan kanker memerlukan kunjungan berulang dan periode pengobatan yang lama.



Institut Sains Dan Teknologi Nasional



1



3.3.2.3. Aksesibilitas dan kesetaraan Ada banyak hambatan untuk mengakses layanan radioterapi di LMIC. Tingkat layanan radioterapi yang aman dan sesuai dengan staf terlatih kemungkinan besar hanya akan tersedia di kota-kota besar. Sejumlah pasien harus menempuh perjalanan jauh untuk perawatan dengan waktu tunggu yang lama, menghabiskan sejumlah besar uang untuk perjalanan dan akomodasi [2,28,29]. Orang akan dirujuk untuk radioterapi hanya jika penyedia layanan kesehatan memahami manfaat radioterapi selama perawatan kanker. Meskipun penggunaan layanan kesehatan dasar diyakini adil, beberapa ketidakadilan geografis dalam mengakses perawatan kesehatan, seperti perawatan sekunder dan tersier, terlihat di Fiji. Secara khusus, layanan untuk penyakit yang lebih kompleks dan / atau kronis, seperti kanker dan dialisis ginjal, sering didistribusikan secara tidak adil karena disediakan di beberapa rumah sakit sub divisi atau divisi, dan mempertahankan staf yang berkualitas di daerah pedesaan merupakan sebuah tantangan. Ada konsensus di seluruh dunia bahwa biaya pengguna pada titik layanan dapat menghalangi akses ke perawatan kesehatan. Masyarakat miskin paling terpengaruh oleh dampak negatif dari biaya pengguna, yang menyebabkan peningkatan ketimpangan antara kelompok pendapatan dalam akses ke perawatan. Seperti dalam kasus layanan dialisis ginjal di Fiji, banyak pasien yang mengalaminya kesulitan dalam mengakses layanan khusus karena OOP yang tinggi, dan hanya mereka yang mampu yang menerima perawatan, yang menyebabkan meningkatnya ketidakadilan dalam penggunaan layanan spesialis (namun, situasi ini masih lebih baik daripada status quo tidak ada layanan yang tersedia secara lokal). Jika Pemerintah tidak mampu menyediakan dana yang Institut Sains Dan Teknologi Nasional



2



cukup untuk radioterapi bagi pasien kanker, ketidakmerataan akses ke layanan sekunder dan tersier dapat dipertahankan atau bahkan diperparah. Beban ekonomi dan kesehatan dari kanker akan bertambah di masa depan; hal ini akan menyebabkan meningkatnya permintaan untuk peningkatan anggaran perawatan luar negeri oleh Pemerintah. Juga akan ada harapan dan tuntutan yang lebih tinggi untuk perawatan kanker yang tepat termasuk radioterapi dari warga di Fiji, terutama yang lebih kaya. Selain itu, berinvestasi dalam layanan radioterapi akan menjadi salah satu pendekatan untuk memastikan bahwa pasien memiliki akses yang tepat ke layanan yang diperlukan pada setiap tahap pengobatan kanker mulai dari diagnosis hingga perawatan paliatif. Studi ini menganalisis biaya dan manfaat layanan onkologi radiasi di Fiji. Ini tidak membandingkan biaya dan manfaat dari onkologi radiasi versus jenis program kesehatan lain seperti penguatan perawatan primer, program skrining, program NCD, atau intervensi pengobatan lainnya. Untuk tujuan itu, seseorang perlu melakukan analisis biaya-manfaat (Cost Benefit Analysis) berskala lebih besar dari berbagai program dan intervensi perawatan kesehatan di Fiji. Namun, jenis analisis tersebut memerlukan pengaturan prioritas berdasarkan analisis ekonomi dan penilaian nilai (politik).



Institut Sains Dan Teknologi Nasional



3



BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil CBA dari penggunaan PNB per kapita dan bukan NMW, semua manfaat bersih yang diperkirakan lebih besar dari nol, menunjukkan proyek ini akan menguntungkan secara biaya meskipun hasil bervariasi tergantung pada asumsi. Memperkenalkan pusat onkologi radiasi di Fiji akan berdampak potensial pada keberlanjutan finansial, perlindungan finansial, dan aksesibilitas dan pemerataan sistem kesehatan. Namun, potensi dampaknya juga akan bergantung pada bagaimana Pemerintah akan meningkatkan program pengendalian kanker secara keseluruhan sehingga tingkat deteksi dini dan tingkat pemanfaatan radioterapi dapat ditingkatkan, dan pada bagaimana Pemerintah akan mempertahankan tenaga kesehatan yang terampil dan peralatan berteknologi tinggi. Kesehatan dianggap sebagai kontributor pembangunan berkelanjutan dan penerima manfaat serta tujuan itu sendiri. Baru-baru ini, Majelis Umum PBB mengesahkan bahwa kesehatan adalah yang ketiga dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs): Memastikan hidup sehat dan mempromosikan kesejahteraan untuk semua usia [31]. UHC termasuk dalam SDG 3 sebagai target kesehatan penting yang memerlukan perlindungan finansial dari pengeluaran kesehatan yang dahsyat dan pemiskinan karena pemanfaatan perawatan kesehatan dan memastikan akses ke layanan kesehatan esensial [32]. Mengembangkan perawatan kanker di suatu negara dengan menyediakan layanan radioterapi secara lokal akan menjadi langkah yang berarti untuk mencapai UHC dan meningkatkan kesehatan.



Institut Sains Dan Teknologi Nasional



4



DAFTAR REFERENSI Hafidh, Aulia A. (2010). Cost Benefit Analysis. Modul Mata Kuliah Evaluasi Proyek. Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta Kim, E., et al. (2017). Cost-Benefit Analysis of Establishing and Operating Radiation Oncology Service in Fiji. Jurnal Elsevier. 247-256. Rahmiyati, A.L., et al. (2018). Cost Benefit Analysis (CBA) Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Susu Pada Karyawan di PT. Trisula Textile Industries Tbk Cimahi Tahun 2018. Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia. Vol 3 No.1. Jawa Barat.



Institut Sains Dan Teknologi Nasional