Tugas Makalah PDGK4208 Pjok Kelompok 2 PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH MATA KULIAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA MODUL 1 - 9







DISUSUN OLEH :







KELOMPOK 2



           



Nama : Rika Rahmawati Nim 857357639 Nama : Asep Maisa Nim 857357653 Nama : Riana Nuroktapiana Nim 857362813 Nama : Nurlia Asmara Nim 857358204 Nama : Siti Rohmah Amiyuni Nim 857359775 Nama : Siti Saniyyah Nim 857357804



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS TERBUKA (UT) UPBJJ-UT BOGOR 2022



HALAMAN PENGESAHAN



Laporan tugas praktik mata kuliah Pendidikan Jasmani dan Olahraga dengan judul Aktivitas Fisik bagi Siswa Sekolah Dasar sebelum melaksanakan pembelajaran di Sukanagara Kecamatan Sukanagar Kabupaten Cianjur, telah diperiksa dan disahkan oleh Pembimbing, dan Dosen Pembimbing sebagai salah satu syarat tugas praktik mata kuliah Pendidikan Jasmani dan Olahraga S.1 PGSD Universitas Terbuka tahun 2021. Pengesahan Tugas Laporan Praktik Nama



:



Kelompok 2



:



UPBJJ-UT BOGOR



Program Studi



: S.1 PGSD



Pokjar



: Sukanagara



Masa Registrasi



: 2022.1



Telah melaksanakan Praktik mulai tanggal 29 November S/d 04 Desember 2022 dan berakhir 04 Desember 2022. Hasil kegiatan tercakup dalan naskah laporan tugas



Telah diterima dan disahkan Pada tanggal Sukanagara 04 Desember 2022 Pembimbing



Andri Aminullah Malik, S.Pd



Dosen Pembimbing,



Bogor, Ttd



Dr. Eneng Fitri Amalia, S.Pd.,M.Pd NIP. 19670705 199203 1 009



Mengetahui: Direktur UPBJJ-UT



ttd



Drs. ENANG RUSYANA, M.Pd NIP. 19631021 198803 1 003



KATA PENGANTAR



Assalamu ‘alaikum Wr. Wb Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyesaikan penulisan Makalah “Mata Kuliah PDGK 4208/PJOK yang penulis susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah. Tak lupa shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada Nabi akhir zaman Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat dan seluruh umatnya. Penulis mengakui dalam makalah ini mungkin masih banyak terjadi kekurangan sehingga hasilnya jauh dari kesempurnaan. Penulis sangat berharap kepada semua pihak kiranya memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Besar harapan penulis dengan terselesaikannya makalah ini dapat menjadi bahan tambahan bagi penilaian guru bidang studi dan mudah-mudahan isi dari makalah penulis ini dapat di ambil manfaatnya oleh semua pihak yang membaca makalah ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah ini terselesaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya Penjaskes.



Sukanagara, Desember 2022 Terima Kasih,



Penulis



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ....................................................................................... i DAFTAR ISI...................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1 1.2. Manfaat .................................................................................................1-5 1.3. Rumusan Masalah .................................................................................7-8 BAB II PEMBAHASAN .................................................................................9 2.1. Dasar dasar Atletik …………………………………………………9-13 2.2. Bentuk dan sikap dasar senam …………………………………….14-16 2.3. Permainan Bola Kasti Dan Bola Bakar.............................................16-18 2.4. Permainan Bola Sepak Dan Bola Volly……………………………18-19 2.5. Permainan Tenis Meja dan Bulu tangkis…………………………...19-20 2.6. Permaina Renang Dan Silat ………………………………………..20-21 BAB III PENUTUP ....................................................................................... 21 3.1. Kesimpulan ............................................................................................ 21 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 21



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang



Pedidikan merupakan tonggak bagi kemajuan suaru bangsa, secara sederhana pendidikan jasmani adalah suatu proses belajar untuk bergerak dan bergerak untuk belajar. Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal perubahan fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani dalam usaha untuk membentuk manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan pendidikan ini oleh Bloom dibagi menjadi tiga domain/ranah kemampuan intelektual (intellectual behaviors) yang diadopsi dalam pendidikan jasmani yaitu; kognitif, afektif dan psikomotorik. Termasuk pula dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Terdapat psikomotorik. Termasuk pula dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Selanjutnya silahkan Anda temukan pengertian pendidikan jasmani dan olahraga menurut Nixon dan gozens, Volter dan Eslinger. Selain itu coba Anda temukan pengertian olahraga menurut Webster’ new Collegiate Dictionary dan juga pengertian olahraga menurut Menpora, 1984 Kenapa Pembelajaran Penjas Di sekolah ? Selanjutnya, kenapa pendidikan jasmani perlu diberikan dalam materi pembelajaran (kurikulum) di sekolah. Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan. Sementara ini jika kita simak tujuan dan fungsi pendidikan secara umum sesuai dengan tujuan pendidikan nasional sebagai berikut; Tujuan dan fungsi pendidikan berdasarkan Undang-Undang Pendidikan no.20 Tahun 2003 yaitu; Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sejalan dengan tujuan pendidikan tersebut, maka pendidikan jasmani diarahkan untuk pembentukan watak, disiplin, kerjasama, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri. Lebih lanjut pendidikan jasmani di definisikan dalam Undang Undang Sistim Keolahragaan Nasional no. 3 tahun 2005 sebagai berikut; Olahraga pendidikan adalah pendidikanlebih lanjut jasmani dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan



yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan dan kebugaran jasmani. Secara sederhana pendidikan jasmani adalah suatu poses belajar untuk bergerak dan bergerak untuk belajar. Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Artinya, pendidikan jasmani bukan hanya dekorasi atau ornamen yang ditempel pada program sekolah sebagai alat untuk membuat anak sibuk, tetapi penjas adalah bagian penting dari pendidikan. Melalui penjas yang diarahkan dengan baik, anak-anak akan mengembangkan keterampilan yang berguna bagi pengisian waktu senggang, terlibat dalam aktivitas yang kondusif untuk mengembangkan hidup sehat, berkembang secara sosial, dan menyumbang pada kesehatan fisik dan mentalnya



Ranak Pendidikan Jasmani



Pembelajaran Pendidikan Jasmani



Kognitif : a. Konsep gerak b. Arti sehat c. Memecahkan masalah d. Berfikir kritis



Afektif :



Psikomotor : a. Gerak dan keterampilan b. Kemampuan motororik c. Perbaikan fungsi tubuh



a. Menyukai aktifitas fisik b. Merasa nyaman c. Ingin terlibat kegiatan sosial d. Percaya diri



Pendidikan jasmani bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani, pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar, dan banyak lagi tujuan lainnya. Secara sederhana, pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk: 1. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial. 2. Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani. 3. Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali. 4. Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan.



5. Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang. 6. Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan olahraga. Perkembangan kebugaran jasmani merupakan tujuan penting dalam program pendidikan jasmani di Sekolah Dasar. Istilah kebugaran di sini mencakup bukan hanya kebugaran jasmani yang mendukung kesehatan, tetapi juga kebugaran yang mendukung performa Gerak perseptual menunjukkan kepada proses gerak yang dihasilkan melalui penerimaan dan pemilihan rangsang. Proses penerimaan dan seleksi rangsang hingga menghasilkan jawaban berupa gerak yang disebut persepsi. Pengalaman belajar yang terdiri atas pelaksanaan tugas gerak itu diarahkan untuk mengembangkan kecerdasan seseorang Salah satu dampak pembelajaran pendidikan jasmani adalah untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan penilaian positif terhadap kemampuan diri. Kesan ini sangat penting untuk ditumbuhkan pada anak untuk menguasai tugas belajar, membangkitkan motivasi di samping efek psikologis lainnya yang mendorong keadaan sehat secara mental pada diri seseorang atau sejahtera secara mental atau batiniah. Di dalamnya tercakup: a. Perasaan positif mengenai citra diri dan keadaan badan, peningkatan penilaian diri yang merasa makin mampu menyelesaikan tugas serta berprestasi. b. Pengalaman sukses. c. Peningkatan rasa percaya diri. Pertumbuhan fisik pada masa anak-anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Puncak pertumbuhan fisik pada anak secara umum terjadi pada masa balita dan usia 10-14 tahun. Melalui berbagai macam bentuk dan jenis pendidikan jasmani yang mengutamakan aktivitas fisik, akan merangsang pertumbuhan dan perkembangan fisik termasuk fungsi persendian akan semakin baik, yang pada akhirnya akan merangsang pertumbuhan fisik yang lebih cepat. Perkembangan motorik pada masa anak-anak sangat pesat. Oleh karena itu, pada masa anakanak harus dikembangkan berbagai bentuk pendidikan jasmani yang mengutamakan kegiatan motorik sehingga kemampuan motoriknya dapat berkembang dengan baik. Bentuk-bentuk pendidikan jasmani yang mengutamakan kegiatan motorik di antaranya adalah bermain kecepatan, kelincahan, kelenturan, keseimbangan, dan sebagainya. Komponen gerak yang merupakan kemampuan dasar adalah komponen seluruh permainan, baik dalam permainan kecil, maupun permainan resmi dan permainan yang dimodifikasi. dengan keterampilan gerak menurut Lutan (2001) yaitu gerak locomotor, manipulatif, dan nonlokomotor. Yang dimaksud dari masing-masing gerak tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Gerak lokomotor merupakan aktivitas jasmani di mana keadaan tubuh berpindah dari posisinya ke arah mendatar (horizontal) atau ke atas (vertikal) dari satu titik ke titik lainnya dalam sebuah ruang. 2. Gerak manipulatif merupakan aktivitas jasmani yang melibatkan upaya pengerahan pada suatu objek, dan upaya menerima daya dari objek. 3. Gerak stabilitas (nonlokomotor) merupakan aktivitas jasmani yang berupaya untuk menahan keseimbangan titik berat badan tetap jatuh pada bidang tumpu. Lebih lanjut tipe gerak dalam teori keterampilan gerak dapat diuraikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:



Tipe Gerak Dasar yang Berhubungan dengan Keterampilan Gerak Lokomotor 1. Dasar (satu elemen) - jalan - lari - jingkat - loncat



Manipulasi 1.



Melempar / meluncurkan objek: - melempar - menendang - memukul - memantul - memvoli - menggelundung 2. Kombinasi (lebih dari 2. Menyerap daya satu elemen) - menangkap - meluncur - memanjat



Stabilitas (Nonlokomotor) 1. Bergerak dalam poros - membungkuk - meregang - memutar - melintir - mengayun



2. Poros tubuh statis & dinamis - keseimbangan tegak - keseimbangan - sikap tubuh sungsang - berkelok-kelok - berguling - berhenti - bergerak cepat



Manfaat Dalam pembuatan makalah ini terdapat beberapa manfaat dapat ditemukan sehingga dapat diuraikan sesuai dengan susunan pembahasan yang dapat pada daftar isi, yang terletak awal makalah ini, adapun manfaat yang di temukan Antara lain : 1. Bagi Guru a. Guru dapat mengetahui dan mempraktikan secara langsung mengenai cara-cara aktivitas fisik bagi anak sekolah dan dapat menjelaskan tentang bentuk permainan, teknik dan taktik serta peraturan permainan b. Praktikan dapat mempraktikan ilmu yang diperolehnya melalui proses pengajaran di kelas tempat praktik yang dibimbing oleh guru pamong di dalam kelas. 2. Manfaat bagi Sekolah a. Dapat meningkatkan kualitas pendidik b. Dapat menambah keprofesinalan guru 3. Manfaat bagi Perguruan Tinggi Universitas Terbuka (UT) a. Memperoleh masukan tentang kasus pendidikan yang dipapai sebagai bahan pertimbangan penelitian. b. Memperluas dan meningkatkan jaringan dan kerja sama dengan sekolah terkait. Rumusan Masalah Terdapat beberapa permasalah yanng sering sekali kita jumpai pada saat melakukan pembelajaran dengan mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan Antara lain : 1. Apa pengertian kebugaran jasmani? 2. Apa saja komponen-komponen kebugaran jasmani? 3. Apa saja tujuan kebugaran jasmani? 4. Bagaimana upaya untuk meningkatkan dan memelihara kebugaran jasmani untuk anak MI/SD? A. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian kebugaran jasmani. 2. Untuk mengetahui komponen-komponen kebugaran jasmani. 3. Untuk mengetahui tujuan kebugaran jasmani. 4. Untuk mengetahui upaya upaya untuk meningkatkan dan memelihara kebugaran jasmani.



BAB II  Dasat- dasar Atletik Teknik Jalan / Lari Pada teknik lari ini ada unsur gerak yang dominan untuk membentuk gerakan yang terkoordinasi secara utuh, yaitu sikap badan, ayunan lengan dan langkah kaki.



Sikap badan, leher rileks, condong badan disesuaikan dengan kecepatan Ayunan tungkai terkoordinasi dengan ayunan lengan Variasi Pembelajaran jala/lari di SD



1.



Berbagai Bentuk Gerakan Lari/Jalan b. Lari/jalan ke depan. c. Lari/jalan ke belakang. d. Lari angkat paha. e. Lari/jalan silang ke samping. f. Lari langkah kuda. g. Lari/jalan membawa benda. h. Lari/jalan lintasan berkelok-kelok. i. Lari / jalan naik / turun tangga.



2. Anak Bertemu Satu dengan yang Lain dengan Gerakan Jalan/Lari a. Bersalaman. b. Menepukkan satu tangan dengan tangan lawan. c. Menepukkan kedua tangan dengan tangan lawan. d. Bergandengan pada siku membuat satu putaran. e. Bergandengan tangan setinggi bahu, membuat putaran. f. Bergandengan dua tangan membuat satu putaran. Teknik Nomor Lompat Pola gerak dominan pada gerakan lompat yaitu awalan, tolakan, melayang dan mendarat



Contoh Pembelajaran Lompat Jauh di Sekolah Dasar Dalam proses pembelajaran seyogianya lompat jauh diberikan kepada siswa melalui beberapa tahapan pembelajaran, berikut tahapan pembelajaran lompat jauh untuk siswa sekolah dasar akan dibahas pada tahapan sebagai berikut. 1) Siswa dapat berlari dan menolak melewati bangku yang dipasang melintang, dan lalu dilanjutkan dengan mendarat. 2) Kemudian, melakukan pembelajaran tersebut secara berkelompok. 3) Lakukan pembelajaran tersebut berulang-ulang sampai dapat merasakan gerakan mana yang mudah dilakukan.



Teknik Lempar dan Tolak Sedangkan untuk teknik melempar, pola gerak dominannya yaitu teknik memegang alat sebagai objek yang dilempar/ditolak, sikap awal, sikap pelaksanaan dan sikap akhir



Gerakan atau Sikap Akhir Gerakan akhir atau sikap akhir setelah lepasnya cakram, yaitu dengan mengikuti putaran badan dan menjaga keseimbangan agar tubuh kita tidak jatuh atau terhuyung. Teknik lempar cakram di atas adalah teknik lempar cakram menggunakan awalan menyamping.



Gambar 3.23 Urutan Gerak Lempar Cakram



Setelah Anda membaca materi di atas (pola gerak dominan) diharapkan Anda bisa menyusun konsep teknik gerakan tersebut. Selain membaca modul, Anda disarankan mencari sumber lain untuk dipelajari, kemudian diskusikan dengan teman atau orang yang dianggap lebih mengerti tentang teknik tersebut, atau sesekali Anda bisa sambil memperagakannya. Perlu Anda ketahui, sebagai rujukan utama materi pada sesi kedua ini berasal dari buku materi poko (BMP) atau Modul mata kuliah pendidikan jasmani PDGK 4208



 Bentuk dan Sikap Dasar Senam Keterampilan Gerak Keterampilan gerak dapat dipahami batasannya dengan dua cara. Yang pertama, keterampilan dapat dilihat sebagai tugas-tugas gerak, seperti panahan, biliar, atau memahat. Dilihat dari cara ini, keterampilan dapat diklasifikasikan dengan berbagai dimensi atau menurut karakteristiknya yang menonjol. Kedua, keterampilan dapat juga dilihat dalam kaitannya dengan keadaan yang membedakan antara yang terampil dan tidak terampil. Maksudnya, keterampilan dari kategori kedua ini lebih berkaitan dengan tingkat kemahiran dalam penguasaan suatu tugas gerak. Keterampilan Lokomotor Keterampilan lokomotor didefinisikan sebagai keterampilan perpindahannya individu dari satu tempat ke tempat lain. Sebagian besar keterampilan lokomotor berkembang dari hasil tingkat kematangan tertentu, namun latihan dan pengalaman juga penting untuk mencapai kecakapan yang matang. Gerak dasar lokomotor, contohnya jalan, lari, lompat, berderap, jingkat, leaping, skipping, dan sliding. Dalam senam, gerakan di atas sangat penting digunakan bahkan ditambah beberapa gerakan berpindah lain, seperti berguling, merangkak, berjalan dengan tangan, serta beberapa keterampilan tumbling, seperti skip, handspring, baling-baling atau flic-flac. Keterampilan NonLokomotor Keterampilan nonlokomotor disebut juga keterampilan stabilitas, didefinisikan sebagai gerakangerakan yang dilakukan dengan gerakan yang memerlukan dasar penyangga yang minimal atau tidak memerlukan penyangga sama sekali atau gerak tidak berpindah tempat. Contoh gerakan nonlokomotor dalam senam, yaitu melenting, meliuk dan membengkok. Konsep Dasar Senam Olahraga senam berkaitan dengan konsep gerak, di mana gerak sendiri tidak pernah terlepas dari hakikat gerak yang selalu berhubungan dengan pertanyaan tentang apa yang bergerak, di mana geraknya serta bagaimana geraknya. Faktor tersebut merupakan arahan untuk dapat mengeksplorasi pengertian dari tubuh, tubuh dalam aksi, pola gerak dasar dan faktor-faktor serta ruang, waktu, daya irama, dan aliran.



Menurut Peter H. Werner (1994) mengatakan senam dapat diartikan sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai atau pada alat yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi serta kontrol tubuh. Maka fokusnya adalah tubuh bukan alatnya, bukan pula pola-pola gerak karena gerak apapun yang digunakan, tujuan utama adalah peningkatan kualitas fisik serta penguasaan pengontrolannya. Selanjutnya, Imam Hidayat (1996) memberikan pedoman untuk memperjelas pengertian senam, yaitu:



Chalesthentic



Tumbling



Senam



Akrobatik



Sumber: Hidayat Imam.1996. Senam. Diktat. Bandung: FPOK UPI Bandung



Bagan tersebut merupakan suatu kegiatan fisik mengandung salah satu atau gabungan dari ketiga unsur di atas, yaitu kegiatan tersebut dapat dikelompokkan sebagai senam. Istilah di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: SENAM DASAR Jenis Senam



Mengguling



Fungsi Fase Gerakan Mengguling ke Depan Mulai dari sikap berdiri, kemudian badan diturunkan sehingga menjadi labil dengan cara memindahkan titik berat badan ke depan atau dari kedua kaki ke kedua tangan. Ini adalah fase II awal gerakan sebagai fase pendukung (gerakan 1 – 3). Melalui tolakan kedua kaki, titik berat badan dibawa ke kedua tangan yang sedang bertumpu atau fase kesatu fase pendukung (gerakan 4 – 5).



Pada fungsi fase utama, kedua tangan dibengkokkan, kecepatan penurunan badan mulai dikurangi sampai kedua pundak menyentuh lantai. Selanjutnya badan digulingkan ke depan dengan cepat melalui bantuan dorongan kedua kaki dan tangan (gerakan 6 – 11).



Selain materi di atas , materi senam dasar meliputi Handstand, headstand. Untuk memahami konsep gerak atau teknik materi tersebut silahkan Anda mencari dari sumber-sumber lain Guling ke Belakang (Back roll)     



Posisi jongkok, kedua kaki rapat, dan tumit diangkat. Kepala menunduk dan dagu rapat ke dada.Kedua tangan berada disamping telinga dan telapak tangan menghadap ke atas. Jatuhkan pantat ke belakang, badan tetap bulat. Pada saat punggung menyentuh matras, kedua lutut cepat ditarik ke belakang kepala. Saat kedua ujung kaki menyentuh matras di belakang kepala, kedua telapak tangan menekan matras hingga tangan lurus dan kepala terangkat. Ambil sikap jongkok, dengan lurus ke depan sejajar bahu, lalu berdiri.



Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat guling kebelakang :  



Penempatan tangan terlalu jauh kebelakang, tidak bisa menolak Keseimbangan tubuh kurang baik saat mengguling kebelakang, hal ini disebabkan karena sikap tubuh kurang bulat  Salah satu tangan yang menumpu kurang bulat, atau bukan telapak tangan yang digunakan untuk menumpu diatas matras.  Posisi mengguling kurang sempurna. disebabkan karena menoleh ke samping.  Keseimbangan tidak terjaga karena mendarat dengan lutut (seharusnya telapak Cara memberi bantuan guling kebelakang :   



Menopang dan mendorong pinggang pelaku kearah guling kebelakang dan membawanya ke arah guling Membantu mengangkat panggul dan membawa kearah guling



Permainan Kasti dan Bola Bakar Teknik dan Taktik yang Harus dipejari dalam Permainan Kecil Teknik perorangan dalam permainan kecil (kasti dan bola bakar) ini secara umum adalah sama halnya seperti permainan bola kecil lainnya, teknik keterampilan dasar kasti yang perlu dipelajari di antaranya sesuai dengan teknik yang sering dipergunakan dalam permainan kasti, yaitu: 1. Teknik jalan dan lari. 2. Teknik melempar. 3. Teknik menangkap. 4. Teknik melambungkan. 5. Teknik memukul. 6. Teknik mengelak (Khusus untuk permainan kasti)



Selain pengusaan teknik, yang perlu dikuasai dalam permainan kecil yaitu: 1. Penguasaan teknik individu 2. Penguasaan teknik regu lapangan 3. Faham peraturan permainan 



Permainan Sepak Bola



Pokok materi yang berkaitan dengan permainan besar sepak bola yaitu membahas materi: teknik dasar, peraturan permainan dan metodik pembelajaran sepak bola untuk SD Teknik dasar permainan sepak bola terdiri dari; 1) menendang, 2) menyundul, 3) menyetop, 4) menggiring, dan 5)lemparan ke dalam. Berkaitan dengan pokok materi di atas, tugas Anda adalah mencari, mendiskusikan dengan teman yang lain, menyimpukan tentang: 1. Konsep tentang teknik-teknik di atas beserta fungsinya 2. Metodik pembelajaran sepak bola untuk anak SD 3. Hal yang berkaitan dengan peraturan permainan 



BOLA VOLI



Teknik dasar bola voli meliputi: 1. sevise 2. Passing 3. smash 4. Blocking Keterampilan Dasar Bermain Bolavoli 1. keterampilan dasar memantulkan dan mengoperkan bola, 2. keterampilan dasar memukul bola, dan 3. keterampilan dasar membendung bola. Metodik Pembelajaran Bola Voli untuk Pemula 1.



Pemelajaran Pengenalan Bola a. Menekan bola b. Meremas bola c. Memutar bola d. Memutar bola e. Mengendalikan bola dengan pergelangan tangan 2. Belajar Bergerak ke Arah Bola a. Lambung dan tangkap bola secara individual b. Lambung dan tangkap bola secara berpasangan c. Permainan lambung dan tangkap bola d. Pemelajaran Pola Gerak Dominan Dalam Permainan Bolavoli 3. Aktivitas pembelajaran memantulkan bola a. Memantulkan bola secara individual b. Memantulkan dan mengoperkan bola secara berpasangan c. Permainan memantulkan dan mengoperkan bola 4. Aktivitas pembelajaran memukul bola a. Aktivitas pembelajaran memukul bola b. Pembelajaran memukul bola dari labungan bola sendiri c. Pembelajaran memukul bola dari lambungan atau umpan orang lain



 Tenis meja dan Bulutangkis  Tenis Meja Meja untuk Permainan Tunggal: Permukaan meja berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 274 cm (9 ft), lebar 152,5 cm (5 ft), harus datar rata-rata air, sejajar dengan lantai dan tingginya 76 cm (2 ft.6 in). Boleh terbuat dari bahan apa pun juga dan dapat memantulkan secara merata, sebuah bola yang dijatuhkan dari atas permukaan meja setinggi 30.5 cm (12 in) kembali ke atas tidak kurang dari 22 cm (8 3/4 in) dan tidak melewati 25 cm (9 3/4 in). Permukaan atas dinamakan "bidang permainan" (playing surface), harus berwarna pudar (matt) dan sangat gelap, sebaiknya hijau tua kehitam-hitaman, ditambah garis putih selebar 2 cm (3/4 in) sepanjang tiap sisi meja. Garis-garis pada sisi yang panjangnya 152,5 cm dinamakan "garis ujung" (end lines), sedangkan garis-garis pada sisi yang panjangnya 274 cm dinamakan "garis tepi" (side lines). Meja untuk Permainan Ganda Permukaan meja dibagi dua memanjang oleh suatu garis putih yang tebalnya 3mm (1/8 in) melintang sejajar dengan kedua garis tepi. Garis ini dinamakan garis tengah" (centre line). Garis tengah untuk permainan ganda ini boleh dibuat secara permanen sepanjang meja. Ini merupakan suatu kebijaksanaan untuk memudahkan kita saja karena tidak ada pengaruh teknis atas permainan tunggal dan tetap sah. Grip 1. Shakehand Grip Shakehand grip, artinya pegangan bet seperti kita ketika bersalaman (berjabat tangan). 2. Penhold Grip Penhold Grip dapat dibedakan menjadi 2 model, yaitu berikut ini. Model Jepang Model RRC Pukulan Push adalah teknik memukul bola dengan gerakan mendorong, dengan sikap bet terbuka. Block adalah teknik memukul bola dengan gerakan menstop bola atau tindakan membendung bola dengan sikap bet tertutup Chop adalah teknik memukul bola dengan gerakan, seperti menebang pohon dengan kapak atau disebut juga gerak membacok Service adalah teknik memukul untuk menyajikan bola pertama ke dalam permainan, dengan cara memantulkan terlebih dahulu bola tersebut, ke meja server, kemudian harus melewati atas net dan akhirnya memantul di meja lawan. Flat Hit adalah pukulan yang dilakukan mirip dengan gerakan drive, tetapi gerakan betnya horizontal. Pukulan tersebut menghasilkan putaran yang sangat sedikit bahkan bisa tanpa putaran Top spin adalah pukulan yang menghasilkan putaran bola ke arah depan, sedang back spin pukulan menghasilkan putaran bola ke arah belakang  Bulu Tangkis Teknik Pukulan/Strokes Dari beberapa referensi dikemukakan bahwa seseorang sudah dapat memainkan permainan bulu tangkis apabila dapat melakukan beberapa keterampilan dasar yang terdiri dari servis, lob, dropshot, netting, dan smash. Secara garis besar teknik pukulan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu terdiri dari: Pukulan bawah, Pukulan lurus atau samping, dan Pukulan atas. Dari ketiga bentuk pukulan tersebut dapat diuraikan lagi sebagai berikut.



a. 1) a) b) c)



Pukulan dengan ayunan raket dari bawah/under arms strokes terdiri dari: Servis: Servis tinggi/lob Servis pendek Servis kedut/flick service



2) a) b) c)



Under arm lob/mengangkat shuttlecock tinggi: Defensif clear Offensif clear Pukulan netting



Gambar Pukulan dari Bawah/Under Arms Stroke b. 1) 2) 3) 4)



Pukulan mendatar atau menyamping, terdiri dari: Offensif dan defensif lob Drive Drive dropshot Netting



c. 1) a) b)



Pukulan dari atas kepala (overhead strokes) terdiri atas: Overhead Lob offensif lob defensif lob



2) a) b)



Overhead Smash pull smash cutting smash



3) 4) 5)



Chopped Dropshot Around the head



Gambar Pukulan dari Samping/Side Arms Stroke



Gambar Pukulan dari Atas Kepala/Overhead Stroke Dari beberapa jenis pukulan di atas, pada dasarnya dapat dilakukan dengan cara forehand maupun backhand. Kecuali dalam pukulan long single servis dan around the head. Apabila sudah menguasai gerakan dasar teknik bulu tangkis, maka sudah dianggap mampu untuk mempelajari teknik sebenarnya. Oleh karena itu, penulis kemukakan pula beberapa teknik pukulan. Perlu dikemukakan di sini bahwa beberapa contoh dan uraian dalam naskah ini, semua teknik yang dilakukan digambarkan bahwa pelaku/pemain adalah right handed player (pegangan tangan kanan). Jika pemain kidal, maka prinsip gerakan maupun cara pelaksanaanya sebaliknya dari prinsip pegangan right handed.



 Olahraga Pilihan Renang dan Pencak silat 



Renang



1. Jenis Gaya dalam Olahraga Renang a. Renang Gaya Bebas (Craw) Gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. 1)



2)



3)



Gerakan Kaki dalam Gaya Bebas a) Kaki kanan dan kaki kiri digerakkan mencambuk ke atas dan ke kiri bawah terusmenerus secara bergantian. b) Untuk memperoleh cambukkan yang kuat, saat mencambuk ke bawah lutut sedikit dibengkokkan serta otot paha diregangkan. c) Pada saat mencambuk ke atas, otot-otot di daerah pantat berkontraksi hingga kaki bergerak ke atas permukaan air. d) Setiap cambukkan dibantu dengan melecutkan pergelangan kaki untuk menambah daya dorong tubuh ke depan. Gerakan Lengan a) Entry: tangan diluruskan jauh ke depan, lalu ujung jari tangan masuk ke dalam air secara rileks. b) Catch: tangan digerakkan “menangkap” ke samping luar, lalu diputar lagi ke dalam air untuk persiapan melakukan gerak selanjutnya. c) Pull: diawali dengan gerakan akhir pada catch. Posisi siku 90˚ di bawah bahu, ujungujung jari tangan menghadap ke bawah. d) Release: lengan diluruskan kembali di samping paha, lakukan gerakan menekan melalui lecutan oleh pergelangan tangan ke atas. e) Recovery: diawali dengan gerakan akhir release, lakukan gerakan “menjangkau”, lengan tangan lurus ke depan dengan rileks. Gerakan Mengambil Napas



a) Ambil udara melalui mulut, lalu dikeluarkan melalui mulut dan hidung secara bersamaan. b) Bernapaslah ketika tangan menjangkau jauh ke depan. c) Gerakan mengambil udara dilakukan ke satu arah, yaitu samping kiri atau ke samping kanan. b.



Renang Gaya Punggung (Back Stroke) Sewaktu berenang gaya punggung, orang berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air. Posisi wajah berada di atas air sehingga orang mudah mengambil napas. 1) Gerakan Kaki a) Kaki kanan dan kaki kiri digerakkan mencambuk ke atas dan ke bawah terus-menerus secara bergantian. b) Saat mencambuk, lutut dibengkokkan serta otot quadriceps dan otot psoas diregangkan. c) Lutut dicambukkan dengan kuat sehingga punggung agak keluar dari permukaan air. d) Saat kaki mencambuk ke bawah, kaki diluruskan, dan pergelangan tangan kaki ditahan. e) Kemudian, lutut ditekuk 45˚. 2)



Gerakan Lengan a) Entry: tangan dijangkau jauh ke belakang. Ujung jari tangan masuk ke dalam air secara rileks dan segaris dengan bahu. Panggul diangkat ke permukaan air. b) Pull: diawali dengan sikap lengan yang lurus. Saat menekan air, siku ditekuk 90˚ ke samping. Telapak tangan diangkat beberapa centimeter ke atas permukaan air. c) Push: ketika siku berada tepat dekat pinggang, tangan bergerak ke bawah. Tangan membentuk huruf “S” di samping badan pada saat melakukan pull dan push. d) Recovery: lengan diangkat dari dalam air dengan ibu jari keluar lebih dahulu. Lengan menyamping dan pergelangan tangan diputar ke luar saat berada pada sudut 90˚.



3)



Gerakan Mengambil Napas a) Udara diambil ketika lengan melakukan recovery. b) Udara dikeluarkan pada saat melakukan pull-push. c) Udara dihirup melalui mulut dan dibuang melalui mulut serta hidung secara bersamasama.



c.



Renang Gaya Dada (Breast Stroke) Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Gaya dada atau gaya katak (gaya kodok) adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Gerakan Kaki a) Kedua kaki digerakkan terus-menerus menirukan gerakan kaki katak ketika berenang. b) Kaki digerakkan memutar ke luar, ke bawah, ke dalam, meluncur, dan recovery. 1) Gerakan Lengan a) Mengayun keluar: kayuhan ke luar dilakukan secara serentak dengan berpusat pada bahu. Lakukan gerakan catch saat tangan ke luar dari garis bahu. b) Mengayuh ke dalam: telapak tangan digerakkan menarik air ke bawah (gerakan pull), ke dalam, dan berakhir di bawah kepala. c) Recovery: lengan diluruskan secara serentak ke depan. 2) Gerakan Mengambil Napas a) Pengambilan udara dilakukan pada saat lengan melakukan gerakan tarikan air ke luar sampai belakang. b) Udara dikeluarkan pada saat lengan berada pada posisi menjulur ke depan.



c) Udara dihirup melalui serta dibuang melalui mulut dan lubang secara bersamaan.  2.



Pencak Silat Sikap Dasar Pencak Silat



a. Sikap berdiri Sikap berdiri pada pencak silat garis besarnya ada tiga sikap, antara lain sikap berdiri tegak, sikap berdiri kangkang, dan sikap berdiri kuda-kuda. 1) Sikap berdiri tegak a) Badan tegak lurus, pandangan ke depan, bahu, dada, perut wajar, rileks. b) Tumit rapat, telapak kaki membuat sudut 90 derajat. c) Berat badan pada kedua kaki. d) Bernapas wajar, melalui hidung. Sikap berdiri tegak sesuai dengan sikap kedua tangan dapat dibedakan menjadi 4 (empat) sikap tegak. a) Sikap tegak 1, kedua lengan dan tangan lurus di samping. b) Sikap tegak 2, kedua tangan mengepal berada di pinggang. c) Sikap tegak 3, kedua tangan mengepal di dada. d) Sikap tegak 4, kedua tangan silang di dada. b. Sikap salam atau menghormat Dari sikap tegak 1, kemudian dua telapak tangan merapat di depan dada disertai dengan anggukan kepala, kemudian kembali ke sikap tegak 1 lagi. Sikap menghormat dilakukan pada waktu setiap awal dan akhir pelajaran/latihan kepada guru pelatih, memberi salam kepada teman, dan memulai dan mengakhiri permainan/pertandingan. c. Sikap bersyukur/berdoa/memusatkan diri Merentangkan kedua lengan ke atas, pandangan ke atas menjelang sikap berdoa rapatkan kedua telapak tangan di atas kepala turunkan di depan dada, tundukan kepala dilanjutkan sikap berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. d. Sikap istirahat Dengan merentangkan kaki kiri ke samping, pergelangan tangan kiri dipegang tangan kanan, ibu jari melingkar. Dari sikap istirahat ke sikap tegak 1, kaki kiri dirapatkan ke kaki kanan. F. Sikap berdiri kangkang Sikap berdiri kangkang adalah sikap dasar untuk langkah dan kuda-kuda. Titik pertemuan garis-garis sikap menunjukkan titik berat badan, agar kedua kaki sama simetris. Cara mengambil sikap dengan merentangkan kaki kiri ke kiri, atau merentangkan kaki kanan ke kanan, atau loncatan kecil merentangkan kedua kaki langsung membentuk sikap kangkang.



2)



Sikap berdiri kuda-kuda Kuda adalah sikap kaki tertentu, sebagai dasar tumpuan untuk melakukan sikap dan gerakan bela-serang. Masalah posisi dalam pencak silat, pada hakikatnya sebagian besar adalah masalahmasalah kuda-kuda.



Sikap berdiri kuda-kuda terdiri: a) Kuda-kuda depan. b) Kuda-kuda belakang. c) Kuda-kuda tengah. d) Kuda-kuda samping. e) Kuda-kuda silang, terdiri dari: (1) Kuda-kuda silang depan. (2) Kuda-kuda silang belakang. a)



Kuda-kuda depan Untuk melatih kuda-kuda depan, dimulai dari berdiri di tengah-tengah titik 0. Bergerak kaki kiri dulu atau kanan, berat badan dilimpahkan pada arah depan , jadi titik berat badan berada pada kaki depan. b)



Kuda-kuda belakang Berat badan kuda-kuda belakang dilimpahkan pada kaki belakang. Tumit yang dipakai tumpuan segaris tegak dengan panggul kita. Badan jangan condong ke belakang atau ke depan c)



Kuda-kuda tengah Pada kuda-kuda tengah keseimbangan badan ada di tengah-tengah. Dari pinggang sampai kepala harus lurus dan tegak. Pandangan ke depan, kedua lutut segaris tegak lurus dengan ibu jari kaki kiri dan kaki kanan. Untuk lebih jelasnya kuda-kuda tengah dapat dilihat pada Gambar 3.8. d)



Kuda-kuda samping Berdiri tegak, kaki kiri menggeser ke samping kiri. Berat badan pada kaki kiri, bahu kanan sejajar/segaris dengan kaki. e)



Kuda-kuda silang. Kuda-kuda silang dapat dilaksanakan yaitu silang depan dan silang belakang. Berat badan dilimpahkan pada satu kaki, kaki yang lain ringan dan mampu dengan ibu jari/ujung jari kaki. 2. Sikap Jongkok Sikap jongkok ada dua macam, jongkok dan jengkeng. Sikap jongkok di sini bukan jongkok biasa, tetapi mencangkung, pantat duduk pada ujung kedua tumit. Pinggang, punggung, leher dan kepala tegak lurus pandangan mata ke depan. 3. Sikap Duduk Untuk sikap duduk, yaitu; duduk, sila, simpuh, sempok/depok dan trapsila/mengorak sila. Untuk lebih jelasnya sikap-sikap duduk dapat dilihat pada Gambar 3.12



4. Sikap Berbaring Pada jatuh telungkup mendarat kedua tangan dulu, jangan muka dulu, hati-hati dada, otot-otot lengan, tangan bahu harus kuat. Sikap berbaring terdiri dari: Sikap telentang, sikap miring, dan sikap telungkup. Untuk lebih jelasnya sikap berbaring dapat dilihat pada Gambar 3.13. 5. Sikap Khusus Sikap khusus antara lain: sikap tegak satu kaki, sikap rimau/merangkak, sikap monyet, sikap naga dan sebagainya. Untuk lebih jelas sikap khusus dapat dilihat pada Gambar 3.14.



6. Sikap Pasang Pengertian sikap pasang adalah suatu sikap siaga untuk melakukan pembelaan atau serangan yang berpola dan dilakukan pada awal serta akhir dari rangkaian gerak. Sikap pasang mempunyai unsurunsur: sikap kuda-kuda, sikap tubuh, sikap lengan dan tangan. Ditinjau dari tinggi rendahnya sikap tubuh, maka sikap pasang dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: pasang atas, pasang tengah, dan pasang bawah.



BAB III PENUTUP



Kesimpulan Olahraga adalah sebagai salah satu aktivitas fisik maupun pisikis seseorang yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang setelah olahraga dang dari bahasa perancis Kuno desport yang bermakana “ kesehatan” serta pengertian bahasa inggris tertua ditemukan seputar tahun 1300 yakni “segala hal yang mengasyikkan serta menhibur untuk manusia” Olahraga adalah sesuatu diantara sumber utama dari hiburan karenanya ada pendudkung olahraga yang umumnya terbagi beberapa besar orang dan biasa disiarkan lebih luas lagi lewat tayangan olahraga Manfaat olahraga bagi tubuh manusia dapat memebantu melindungi diri penyakit dan dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi stress olahraga juga bisa memebentuk otot otot yang di dalam tubuh manusia baik yang menginginkan bentuk tubuh yang berotot juga bisa menjaga stamina tubuh agar selalu fit.



DAFTAR PUSTAKA -



Pendidikan Jasmani Dan Olahraga PDGK4208/pjok Modul



Link Vidio Kelompok 2 https://www.youtube.com/watch?v=ZVN9uZ_8rso