Tugas Makalah Pengelolaan Pendidikan Kelompok 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PENGELOLAAN PENDIDIKAN WAWASAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN



Dosen Pengampu : AHMAD NASORI,M.Pd.,S.Pd



DISUSUN OLEH: 1.Nurani Mila Utami (A1A119052) 2. Nadya Agustin Dwi Putri (A1A119047) 3. Fitri Haryani (A1A119057)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2020



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugerah dari-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Wawasan Pengelolaan Pendidikan” ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta. Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata kuliah pengelolaan pendidikan. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.



Jambi,14 September 2020



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1 1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................2 1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................3 2.1 Konsep Dasar Pengelolaan pendidikan............................................................................................3 2.2 Fungsi Dan Prinsip Pengelolaan Pendidikan....................................................................................4 2.3 Bidang Gerapan Pengelolaan Pendidikan/Pengelolaan Operatif......................................................5 2.4Pendekatan Dalam Pengelolaan Pendidikan......................................................................................14 BAB III PENUTUP .............................................................................................................................16 3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................................16 3.2 Saran.................................................................................................................................................17 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................18



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah segala upaya untuk mengembangkan daya-daya cipta, rasa, karsa manusia, baik anak-anak maupun orang dewasa, yang dilakukan dengan cara-cara yang edukatif dan sesuai dengan kaidah-kaidah norma kemasyarakatan dan keagamaan. Tujuan



pendidikan



nasional



adalah



mencerdaskan



kehidupan



bangsa



dan



mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.Pendidikan sebagai salah satu bagian dari aktivitas manusia menghendaki pencapaian tujuan dilaksanakan secara efektif dan efisien. Kedudukan para personel pendidikan, masing-masing memiliki peran sesuai dengan kedudukan dan fungsinya. Satu sama lain melengkapi, tidak ada yang menduduki posisi yang dominan dalam berkontribusi pada usaha pencapaian tujuan pendidikan. Para personal pendidikan merupakan faktor produksi dalam mencetak calon-calon profesional di masa yang akan datang serta dalam hal menyuguhkan layanan pendidikan kepada para klien pendidikan. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan peran dari para tenaga kependidikan, seperti guru (pengajar), pembimbing, supervisor, kepala sekolah, tenaga administrasi, tenaga teknisi, serta instansi/lembaga pendidikan yang lain. Karena Pengeloaan pendidikan merupakan suatu usaha bersama yang dilakukan untuk mendayagunakan semua sumber daya baik manusia, uang, bahan dan peralatan serta metode untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.maka ruang lingkup Pengeloaan sekolah dapat dikelompokkan dalam 2 kelompok, yaitu : 1. Pengeloaan administratif, meliputi proses manajemen yang pada dasarnya terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Ruang lingkup manajemen seperti ini juga sering disebut sebagai proses manajemen atau fungsi manajemen. 2. Pengeloaan Pengeloaan operatif, meliputi unit-unit kegiatan dalam sebuah organisasi yang diantaranya terdiri dari Pengeloaan kesiswaan, Pengeloaan pengajaran, Pengeloaanpersonil,



Pengeloaan



persuratan



dan



kearsipan,



Pengeloaan



1



keuangan,Pengeloaan perlengkapan, PengeloaanPengeloaan hubungan masyarakat, sertaPengeloaan perpustakaan. Dari segi operasional atau bidang garapan, maka Pengeloaan pendidikan atau Pengeloaansekolah meliputi bidang-bidang : 1. Program Pendidikan Murid/Peserta Didik 2. Pengeloaan Pengajaran 3. Personil lembaga Pendidikan 4. Pengeloaan Persuratan dan Kearsipan 5. Keuangan Lembaga Pendidikan 6. Kantor dan Fasilitas Lembaga Pendidikan 7. Hubungan Lembaga dengan Masyarakat 1.2 Rumusan masalah 1. Bagaimana konsep dasar pengelolaan pendidikan? 2. Apa saja fungsi dan prinsip pengelolaan pendidikan? 3. Jelaskan bidang gerapan pengelolaan pendidikan/pengelolaan operatif? 4. Apa dan bagaimana pendekatan dalam pengelolaan pendidikan ? 1.3 Tujuan pembahasan 1. Menjelaskan konsep dasar pengelolaan pendidikan 2. Menguraikan fungsi dan prinsip pengelolaan pendidikan 3. Menjelaskan dan menguraikan bidang gerapan pengelolaan pendidikan/pengelolaan operatif 4. Menjelaskan dan menguraikan pendekatan dalam pengelolaan pendidikan



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1. Konsep dasar Pengelolaan Pendidikan Kata pengelolaan berasal dari kata manajemen. Sedangkan istilah manajemen sama artinya dengan administrasi (Oteng Sutisna :1983). Oleh sebab itu, pengelolaan pendidikan dapat diartikan sebagai upaya untuk menerapkan kaidah-kaidah administrasi dalam bidang pendidikan. Moh.



Rifai



berikut:Administrasi



(1982) ialah



menjelaskan keseluruhan



pengertian



proses



yang



administrasi



sebagai



mempergunakan



dan



mengikutsertakan semua sumber potensi yang tersedia dan yang sesuai, baik personal maupun material, dalam usaha untuk mencapai bersama suatu tujuan secara efektif dan efisien (h. 25). Sementara itu Sondang P. Siagian (1983) mendefisinikan pengertian administrasi adalah sebagai keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnnya. Pengertian administrasi mengandung makna adanya (1) tujuan yang mesti dapat direalisasikan guna kepentingan lembaga, individu atau pun kelompok, (2) keterlibatan personil, material dan juga finansial dalam posisinya yang saling mendukung dan satu sama lain saling memerlukan dan juga saling melengkapi, (3) proses yang terus menerus dan berkesinambungan yang dimulai dari hal yang kecil dan sederhana sampai kepada hal yang besar dan rumit, (4) pengawasan atau kontrol guna keteraturan, keseimbangan dan keselarasan, (5) tepat guna dan berhasil guna supaya tidak terjadi penghamburhamburan waktu, tenaga, biaya dan juga fasilitas agar dapat mencapai keberhasilan dan produktivitas yang cukup memadai, (6) hubungan manusiawi yang menempatkan manusia sebagai unsur utama dan terhormat serta memiliki kepentingan di dalamnya. Dudung A. Dasuqi dan Setyo Somantri (1994) menyampaikan beberapa alasan tentang perlunya kaidah-kaidah administrasi diterapkan dalam bidang pendidikan. Alasan-alasan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Dalam rangka mengantisipasi tuntutan perkembangan dan juga tuntutan pembangunan yang terjadi pada tingkat lokal, regional atau pun global sehingga pendidikan dapat merencanakan, menyediakan, mengelola dan juga mengatur berbagai tuntutan yang 3



ada guna kepentingan pembangunan itu sendiri atau guna kelanjutan dari pembangunan yang berkesinambungan. 2. Produk atau hasil dari pembangunan pendidikan yang berbentuk fisik atau pun nonfisik yang berupa ilmu atau pengetahuan dalam ruang lingkup lokal, regional dan global. Agar produk atau hasil dari pembangunan pendidikan ini dapat dirasakan manfaatnya bagi kehidupan manusia yang tentunya memerlukan penataan dan penggunaan yang memadai sesuai dengan kaidah-kaidah administrasi yang telah teruji keberhasilannya. 3. Peranan dan tugas dari lembaga pendidikan (persekolahan) makin lama semakin bertambah dan semakin beragam sehingga lembaga pendidikan atau persekolahan ini tidak hanya memerlukan tenaga guru sebagai pengajar saja akan tetapi juga memerlukan berbagai macam tenaga kependidikan lain seperti pengelola pendidikan, administrator, manajer, planner, supervisor dan juga counsellor dalam proses belajar mengajar. 4. Tuntutan kemajuan ilmu dan teknologi dan juga tuntutan dari hidup manusia itu sendiri yang keduanya mesti seimbang dan selaras yang berakibat harus seimbang dan selarasnya lembaga pendidikan sebagai produsen dan indvidu sebagai konsumennya. 5. Tuntutan dari masyarakat terhadap lembaga pendidikan atau persekolahan yang menuntut peralatan dan fasilitas yang memadai serta personil yang berkualitas sebagai jaminan lembaga pendidikan atau persekolahan dalam merebut kepercayaan konsumen. 6. Tenaga kerja di bursa tenaga kerja. Perencanaan, pengelolaan dan kualitas mutu keluaran dari lembaga pendidikan atau persekolahan tidak sepenuhnya dapat dipercayakan hanya kepada guru saja walaupun guru tersebut memiliki kualitas yang cukup tinggi. 7. Pendidikan dan lembaga pendidikan dewasa ini telah menjadi ajang bisnis yang memerlukan penanganan yang lebih serius untuk dapat merebut persaingan yang sehat. 2.2. Fungsi dan Prinsip Pengelolaan Pendidikan 1. Membuat putusan 2. Merencanakan 3. Mengorganisasikan 4



4. Mengkomunikasikan 5. Mengkoordinasikan 6. Mengawasi 7. Menilai 2.3. Bidang Gerapan Pengelolaan Pendidikan/Pengelolaan Operatif A. Pengertian Pengelolaan Operatif Pengeloaan operatif, meliputi unit-unit kegiatan dalam sebuah organisasi yang diantaranya terdiri dari Pengeloaan kesiswaan, Pengeloaan pengajaran, Pengeloaan personil, Pengeloaan persuratan dan kearsipan, Pengeloaan keuangan, Pengeloaan perlengkapan, serta Pengeloaan hubungan masyarakat. Pengeloaan operatif atau Pengeloaan dalam unit-unit kegiatan tertentu memiliki karakteristik kegiatan yang berbeda-beda. Namun semuanya itu memiliki kesamaan dalam prinsip pengelolaan, yaitu : 1. Ketertiban, Jadi harus teratur, sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau urutan tertentu. 2. Kejelasan, Harus mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat atau menggunakan. 3. Efektif, Harus dapat digunakan sesuai peruntukannya. 4. Efisien, Harus dapat  dilakukan dalam waktu yang relatif singkat dan biaya relatif murah. Dari segi operasional atau bidang garapan, maka Pengeloaan pendidikan atau Pengeloaan sekolah meliputi bidang-bidang : 1. Pengelolaan Kesiswaan Ada tiga masalah utama yang perlu mendapat perhatian dalam bidang kesiswaan yaitu : a. Masalah penerimaan  siswa baru b. Masalah kemajuan belajar dan evaluasi belajar c. Masalah bimbingan



5



Untuk masalah yang pertama setiap tahun dibentuk panitia penerimaan siswa baru.



Panitia



ini



diserahi tugas



untuk mengManajemenkan



dan



mengorganisasikan seluruh kegiatan penerimaan siswa baru. Pimpinan sekolah harus mampu memberi pedoman yang jelas kepada panitia agar penerimaan siswa baru ini berjalan dengan lancar. Di samping itu sekolah mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap usaha mengembangkan kemajuan belajar siswa-siswanya. Kemajuan belajar ini secara periodik harus dilaporkan terutama kepada orang tua siswa. Ini semua merupakan tanggungjawab pimpinan sekolah. Oleh karena itu pimpinan harus tahu benar-benar kemajuan belajar anak-anak di sekolahnya, ia harus mengenal anakanak beserta latar belakang masalahnya. Laporan hasil kemajuan belajar hendaknya tidak dianggap sebagai kegiatan rutin saja, tetapi mempunyai maksud agar orang tua siswa juga ikut berpartisipasi secara aktif dalam membina belajar anak-anaknya. Masalah yang juga erat hubungannya dengan kemajuan belajar ini ialah masalah bimbingan. Tugas sekolah bukan hanya sekedar memberi pengetahuan dan ketrampilan saja, tetapi sekolah harus mendidik anak-anak menjadi manusia seutuhnya. Oleh karena itu tugas sekolah bukan saja memberikan pelbagai ilmu pengetahuan tetapi juga membimbing anak-anak menuju ke arah kedewasaan. Dalam rangka ini maka tugas pimpinan sekolah ialah menyelenggarakan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah. Dengan kegiatan bimbingan ini maka anakanak akan ditolong untuk mampu mengenal dirinya, kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahannya. Anak-anak akan ditolong agar mampu mengatasi masalah-masalahnya yang dapat mengganggu kegiatan belajarnya. Dengan demikian diharapkan anak-anak akan dapat bertumbuh secara sehat baik jasmani dan



rohaninya



serta



dapat



merealisasikan



kemampuannya



secara



maksimal.Pengeloaan yang berhubungan dengan kesiswaan antara lain : a. Statistik presensi siswa b. Buku laporan keadaan siswa c. Buku induk d. Klapper e. Buku daftar kelas f. Buku laporan pendidikan (raport) catatan pribadi g. Daftar presensi, dsb. 6



2. Pengelolaan Pengajaran/Kurikulum Pimpinan sekolah harus sadar bahwa kurikulum yang ada perlu dipahami benar-benar oleh guru-guru, sehingga mereka dapat menjabarkannya secara lebih luas dan dapat mengembangkan secara kreatif. Kurikulum ini kemudian perlu dijabarkan dalam kegiatan pengajaran di sekolah seperti perencanaan kegiatan pengajaran/pembuatan kalender pendidikan, penjadwalan, program pengajaran catur



wulan/semester/tahunan



evaluasinya.Kegiatan



dalam



hingga



Pengeloaan



persiapan



mengajar



pengajaran/kurikulum



serta



diantaranya



meliputi : a. Pengadaan buku kurikulum termasuk pedoman-pedomannya. b. Penjabaran tujuan-tujuan pendidikan, tujuan umum, tujuan instruksional, tujuan kurikuler dan tujuan-tujuan khusus. c. Penyusunan program-program kurikuler dan kegiatan-kegiatan tambahannya, termasuk dalam hal ini program tahunan. d. Pengembangan alat-alat pelajaran. e. Penyusunan jadwal dan pembagian tugas mengajar. f. Pengembangan sistem evaluasi belajar. g. Pengawasan terhadap proses belajar mengajar. h. Penyusunan norma kenaikan kelas. Masalah-masalah yang cukup sukar yang dihadapi Pimpinan sekolah dalam bidang kurikuler ini antara lain : pembagian tugas yang sesuai dengan kemampuan dan minat, pengembangan/pembinaan kemampuan guru dalam mengajar serta meningkatkan



mutu



pengajaran.Pengeloaan



yang



berhubungan



dengan



pengajaran/pembinaan kurikulum antara lain: a. Buku pedoman kerja tahunan. b. Statistik kemajuan belajar. c. Jadwal tahunan/kalender pendidikan. d. Jadwal pelajaran. e. Daftar buku siswa. f. Daftar buku pegangan guru. g. Buku observasi kelas, dsb.



7



3. Pengelolaan Personil Tugas utama pimpinan sekolah ialah membina dan mengembangkan sekolahnya agar pendidikan dan pengajaran makin menjadi efektif dan efisien. Hal ini hanya dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar apabila ada kerja sama yang harmonis dengan seluruh staf sekolah. Oleh karena itu yang harus dilakukan ialah membina kerja sama dengan seluruh staf sehingga terjadi hubungan yang harmonis. Jadi inilah esensi dari tugas pimpinan sekolah yang utama dalam bidang personalia. Dalam hubungannya dengan masalah Pengeloaan personalia ini, ada beberapa tugas yang perlu dilaksanakan oleh pimpinan sekolah yaitu sebagai berikut : a. Perencanaan Kebutuhan Pimpinan sekolah harus dapat merencanakan kebutuhan pegawainya, berapa jumlah guru atau staf lain yang dibutuhkan untuk menutupi kebutuhan karena adanya



pegawai



yang



berhenti/pensiun



atau



karena



adanya



pengembangan/penambahan beban tugas. b. Penerimaan dan Penempatan Tenaga Pada sekolah-sekolah negeri biasanya pimpinan sekolah hanya menerima “droping” penambahan staf dari atasan tanpa wewenang untuk ikut memilih dan menetapkan atau mengambil keputusan. Tetapi pada sekolah swasta dimana organisasinya jauh lebih kecil daripada pemerintah, pimpinan sekolah biasanya mendapat kesempatan untuk memilih stafnya yang baru, hal ini tentu saja lebih baik. Pimpinan sekolah hendaknya memperoleh wewenang untuk memilih dan mengusulkan pengangkatan stafnya yang baru, mengingat bahwa pimpinan sekolah tahu tentang staf yang dibutuhkan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolahnya. Tentu dalam hal ini perlu ada pedoman-pedoman tertentu yang harus digunakan agar tidak terjadi penyelewengan. c. Penyelenggaraan Program Orientasi.



8



Anggota staf yang baru sebelum menunaikan tugasnya perlu mengenal dan memahami baik-baik seluruh lingkungan dimana ia akan bekerja. Ia harus mengenal seluruh anggota staf yang lama, mengenal keadaan siswa-siswa secara umum, lingkungan fisik maupun lingkungan masyarakat sekitar. Untuk kegiatan semacam ini, Pimpinan sekolah dapat menyelenggarakan suatu program orientasi. Gunanya agar anggota staf yang baru merasa diterima dan krasan, serta tahu akan masalah-masalah yang mungkin dihadapi dalam tugas-tugasnya. d. Pembinaan dan Pengembangan Staf. Pembinaan terhadap staf tidak hanya pada anggota yang baru saja, tetapi juga kepada seluruh staf. Pembinaan harus dilakukan secara terus menerus dan secara sistematis/programatis. Pembinaan ini sangat penting karena perkembangan baik perkembangan ilmu pengetahuan, perkembangan teknologi, maupun perkembangan masyarakat dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang baru. Banyak cara yang dapat dilakukan pimpinan sekolah dalam program pembinaan ini, diantaranya melalui : a. Penilaian kinerja b. Penugasan dan rotasi tugas c. Pelatihan d. Pemberian kompensasi/peningkatan kesejahteraan e. Perencanaan karier f. Pengembangan karier g. Observasi kelas h. Percakapan individu, diskusi, seminar, lokakarya, rapat staf, dll. Guru-guru dan seluruh staf akan bekerja dengan efektif dan penuh semangat apabila merasa memperoleh kepuasan dalam memenuhi keinginan dan cita-cita hidupnya. Oleh karena itu seorang pimpinan sekolah harus berusaha memahami keinginan atau cita-cita hidup anggota stafnya serta berusaha memenuhinya. Setiap orang tentu mempunyai pandangan dan sikap tertentu terhadap pekerjaannya. Ada yang merasa puas dan cocok dengan pekerjaannya, tetpai ada pula yang selalu mengeluh dan tidak senang. Sikap dan reaksi demikian ini



9



disebut “Moral”. ‘Moral” adalah reaksi mental dan emosional dari seseorang terhadap pekerjaannya. Seorang anggota staf dapat kita katakan memiliki moral kerja yang tinggi apabila merasa puas terhadap pekerjaannya, memiliki semangat, rasa tanggung jawab dan antusiasme. Sebaliknya tingginya absensi, datang sering terlambat, suka menghindari tanggung jawab, menunjukkan moral kerja yang rendah. Banyak faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya moral kerja ini. Salah satu diantaranya ialah tidak adanya perasaan sejahtera di antara anggota staf. Hal ini berarti apabila pimpinan sekolah ingin meningkatkan moral kerja maka ia perlu memperhatikan kesejahteraan anggota stafnya. Ada dua macam kesejahteraan yang perlu diperhatikan dan diusahakan oleh pimpinan sekolah, yaitu yang menyangkut kesejahteraan material dan kesejahteraan batin. Kesejahteraan material menyangkut pemenuhan kebutuhan hidup: gaji yang cukup, fasiltias perumahan, dana, kesehatan, pensiun dsb. Kesejahteraan batin meliputi perasaan aman, perasaan diakui/diterima, perasaan diperlakukan adil, perasaan berprestasi, perasaan dianggap penting, perasaan berpartisipasi, perasaan memperoleh harga diri (dari pekerjaannya) dsb. e. Pemberhentian dan pemensiunan Pemberhentian seorang pegawai dapat karena pelanggaran disiplin, pengunduran diri, pengurangan tenaga atau pensiun. Aturan tentang pemberhentian pegawai harus jelas karena menyangkut nasib seseorang, terutama tentang pemberhentian karena pelanggaran disiplin dan pengurangan tenaga karena dapat memicu ketidakpuasan seseorang yang dikenai tindakan ini. Untuk pemberhentian karena pengunduran diri harus dilihat apakah pegawai yang bersangkutan memiliki ikatan atau perjanjian tertentu dengan sekolah atau tidak. Sedangkan pemberhentian karena memasuki usia pensiun sebaiknya didahului oleh program persiapan pensiun.Adminstrasi yang berhubungan dengan personalia meliputi antara lain : a. Statistik/datar presensi pegawai b. Organisasi dan daftar pembagian tugas c. Masalah kepegawaian/guru dan kesejahteraannya d. Daftar riwayat hidup 10



e. Daftar riwayat pekerjaan f. Catatan pribadi pegawai g. Daftar induk pegawai, dll. 4. Pengelolaan Persuratan dan Kearsipan Kegiatan persuratan dan kearsipan merupakan salah satu aspek kegiatan Pengeloaan yang berfungsi sebagia dokumentasi dan perwujudan dari berbagai kegiatan penyelenggaraan sekolah yang menjadi tanggung jawab pimpinan sekolah. Karena terdapat berbagai macam kegiatan sekolah maka banyak pula bentuk



Pengeloaan



persuratan



dan



kearsipan



yang



harus



dikerjakan



sekolah.PengeloaanPengeloaan persuratan dan kearsipan antara lain : a. Korespondensi/surat-menyurat, dsb. b. Penyimpanan arsip/dokumentasi. c. Laporan bulanan/tahunan d. Daftar statistik, grafik dll. 5. Pengelolaan Keuangan Masalah keuangan adalah masalah yang peka. Oleh karena itu dalam mengelola bidang ini pimpinan sekolah harus berhati-hati, jujur dan terbuka agar tidak timbul kecurigaan baik dari staf maupun dari masyarakat atau orang tua siswa. Banyak keperluan sekolah yang harus dibiayai, dan semakin banyak program yang direncanakan maka semakin banyak pula biaya yang diperlukan. Dalam hal ini pimpinan sekolah harus memiliki daya kreasi yang tinggi untuk mampu menggali dana dari berbagai sumber. Ada beberapa sumber dana yang dapat diperoleh misalnya dari siswa/orang tua, masyarakat, pemerintah/yayasan, para dermawan dsb. Sumber-sumber ini hanya bersedia memberi sumbangan apabila nampak pada mereka adanya program-program yang jelas, penggunaan yang efektif dan pertanggung jawaban yang baik. Orang tua dan masyarakat adalah sumber dana yang sangat penting, oleh karena itu hendaknya sekolah terbuka bagi kontrol masyarakat, agar masyarakat menaruh kepercayaan bahwa uang mereka benar-benar digunakan secara baik



11



sesuai dengan program yang telah ditetapkan.Manajemen yang berhubungan dengan keuangan antara lain : a. Buku kas b. Buku tabelaris c. Daftar gaji d. Daftar honorium e. Surat Pertanggungjawaban (SPJ), dsb. 6. Pengelolaan Perlengkapan. Gedung sekolah dapat memberi gambaran yang jelas bagi masyarakat tentang baik buruknya pelayanan pendidikan yang ada didalamnya. Gedung sekolah yang terawat dengan baik akan memberi gambaran pada masyarakat tentang pelayanan pendidikan yang tertib dan teratur. Sebaliknya gedung sekolah  yang tidak terawat, rusak, halaman penuh rumput yang tidak teratur akanmemberi kesan bahwa mutu pendidikan yang ada di dalamnya tidak baik. Di samping itu pembinaan/perawatan gedung sekolah merupakan suatu hal yang sangat penting mengingat bahwa hampur seluruh waktu belajar siswa berlangsung di sekolah. Mereka hanya dapat belajar dengan baik apabila merasa krasan.



Dan



mereka



hanya



krasan



apabila



kondisi



tempat



belajarnya



menyenangkan. Dengan gedung sekolah yang terawat baik, anak-anak akan merasa senang dan mempunyai kebanggaan terhadap sekolahnya. Perlengkapan dan peralatan sekolah juga merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan efisiensi belajar dan mengajar. Guru tidak mungkin dapat mengajar dengan senang dan bersemangat dengan perlengkapan kuno dan rusak, peralatan yang kurang lengkap dsb. Oleh karena itu Pimpinan sekolah harus menaruh perhatian yang serius terhadap perlengkapan serta peralatan sekolah. Ia harus mampu mendorong guru-guru untuk bersama-sama memperhatikan masalah ini. Dalam hal ini yang tidak boleh dilupakan oleh pimpinan sekolah ialah usaha-usaha pengadaan dana antara lain untuk keperluan : a. Penambahan ruang kelas atau ruang yang lain b. Rehabilitasi bagian-bagian yang rusak c. Perbaikan perlengkapan dan peralatan 12



d. Penambahan perlengkapan dan peralatan e. Memodernisasikan perlengkapan dan peralatan , dll. Manajemen



yang



berhubungan



dengan



pemeliharaan



gedung,



perlengkapan, peralatan, antara lain : a. Buku laporan (tahunan, caturwulan/semesteran) tentang keadaan bangunan sekolah, denah dan situasi bangunan, kebun sekolah, dsb. b. Buku inventaris c. Buku penerimaan alat-alat dan perlengkapan, dsb. 7. Pengelolaan Hubungan Masyarakat Sekolah adalah didalam, oleh dan untuk masyarakat. Program sekolah hanya dapat berjalan lancar apabila mendapat dukungan masyarakat. Oleh karena itu Pimpinan sekolah perlu terus menerus membina hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat. Sekolah perlu banyak memberi informasi kepada masyarakat tentang program-prgoram dan problem-problem yang dihadapi, agar masyarkat mengetahui dan memahami masalah-masalah yang dihadapi sekolah. Dari pemahaman dan pengertian ini dapat dihadapkan adanya umpan balik yang sangat berguna bagi pengembangan program sekolah lebih lanjut. Tambahan lagi diharapkan pula tumbuhnya rasa simpati masyarakat terhadap program-program sekolah, yang dapat mengundang partisipasi yang aktif masyarkat. Untuk membina komunikasi sekolah dan masyarakat pimpinan sekolah dapat menggunakan media rapat-rapat, surat, buletin, radio dsb. Ada beberapa hal yang dapat merusak hubungan sekolah dan masyarakat itu antara lain sikap guru maupun  pimpinan sekolah yang kurang baik di dalam masyarakat serta mutu sekolah yang rendah.Manajemen yang berhubungan dengan humas antara lain : a. Buku catatan kunjungan orang tua siswa/buku tamu b. Buku agenda c. Buku ekspedisi d. Daftar orang tua siswa e. Daftar perusahaan/industri terkait, dsb.



13



2.4. Pendekatan dalam Pengelolaan pendidikan Manajemen pendidikan secara utuh perlu memahami berbagai pendekatan dalam manajemen itu sendiri. Sebagai bahan dalam mempelajari manajemen pendidikan, secara sederhana saya kemukakan pendekatan manajemen pendidikan sebagai berikut: 1. Manajemen adalah kerjasama orang-orang Untuk mencapai tujuan sekolah yang telah dirumuskan yang membutuhkan berbagai keahilan dalam berbagai bidang pendidikan, secara internal sebuah sekolah yang ingin berkualitas membutuhkan orang-orang yang memiliki keahlian seperti kepala sekolah sebagai direktur, guru yang memiliki keahlian menejemen kelas yang baik, tenaga bimbingan konseling, ketatusahaan yang memiliki ketramplan dalam system manajemen informasi dan administrasi, perpustakaan membutuhkan pustakawan yang dapat mengelola perpustakaan secara efektif dan kreatifitas untuk menghidupkan suasana agar banyak dikunjungi siswa, laboran yang harus bia mengelola penggunaan waktu, memelihara serta memanfaatkan alat dengan berdayaguna.  2. Manajemen adalah suatu proses Seperti halnya sebuah pendidikan, manajemen adalah suatu proses, pendekatan ini menekankan perilaku sebagaimana fungsi manajemen itu sendiri yaitu proses planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting, dan budgeting.  3. Manajemen sebagai sebuah system. Sebagai sebuag system maksudnya adalah suatu keseluruhan yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berinteraksi dalam suatu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran.  System disini yakni input-proses-ouput-outcome. 4. Manajemen sebagai pengelolaan Jika kita melihat manajemen sebagai pengelolaan akan terlihat adanya pengaturan atau pengelolaan sumberdaya yang dimiliki dalam sekolah atau



14



sumberdaya yang harus ada untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sumberdaya tersebut harus harus dimanfaatkan seefisien dan seefektif mungkin. 5. Kepemimpinan Dari pendekatan kepemimpinan, manajemn dipengaruhi oleh pemimpin. Pimpinan bisa kepala sekolah, guru, atau KTU dimana seorang pemimpin bisa mempengaruhi orang-orang untuk mencapai tujuan. Disini seorang pemimpin harus mampu berkmunikasi secara verbal dan nonverbal, mengambil keputusan dan pelaksana keputusan.



15



BAB III PENUTUP 3.1.



Kesimpulan



1. Konsep dasar Pengelolaan Pendidikan Kata pengelolaan berasal dari kata manajemen. Sedangkan istilah manajemen sama artinya dengan administrasi (Oteng Sutisna :1983). Oleh sebab itu, pengelolaan pendidikan dapat diartikan sebagai upaya untuk menerapkan kaidahkaidah administrasi dalam bidang pendidikan. Moh. Rifai (1982) menjelaskan pengertian administrasi sebagai berikut: Administrasi



ialah



keseluruhan



proses



yang



mempergunakan



dan



mengikutsertakan semua sumber potensi yang tersedia dan yang sesuai, baik personal maupun material, dalam usaha untuk mencapai bersama suatu tujuan secara efektif dan efisien (h. 25). 2. Fungsi dan Prinsip Pengelolaan Pendidikan a. Membuat putusan b. Merencanakan c. Mengorganisasikan d. Mengkomunikasikan e. Mengkoordinasikan f. Mengawasi g. Menilai 3. Bidang garapan Pengeloaan pendidikan meliputi: a. Pengelolaan Kesiswaan. b. Pengelolaan Pengajaran c. PengelolaanPersonil d. Pengelolaan Persuratan dan Kearsipan e. PengelolaanKeuangan 16



f. Pengelolaan Perlengkapan g. Pengelolaan Hubungan Masyarakat



4. Pendekatan dalam Pengelolaan pendidikan a. Manajemen adalah kerjasama orang-orang b. Manajemen adalah suatu proses c. Manajemen sebagai sebuah system. d. Manajemen sebagai pengelolaan e. Kepemimpinan 3.2.



Saran



17



DAFTAR PUSTAKA



Burhanuddin, Yusuf, Administrasi Pendidikan, Bandung : Pustaka Setia,1995 Depdikbud, Panduan Manajemen Sekolah, Jakarta : Dirjendikdasmen,2000 Danim, Sudarwan, dan Suparno, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Transformasional ke Kepala Sekolah, Jakarta :Renika Cipta,2009 David,R. Fred Konsep Manajemen Strategis, Jakarta: PT Indeks, 2004 E.Mulyasa, Manajemen Kepala Sekolah Professional, Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2007 https://lilisuryanii.blogspot.com/2018/09/makalah-pengelolaan-pendidikan-wawasan.html https://muttaqinrosidiibrahim.blogspot.com/2014/09/wawasan-dasar-pengelolaanpendidikan_29.html https://ibam777.blogspot.com/2015/06/wawasan-dasar-pengelolaan-pendidikan.html



18



19