4 0 167 KB
TUGAS MATA KULIAH KEPERAWATAN KOMUNITAS II ANALISA KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS ( ANAK SEKOLAH )
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3 KELAS 2 C KONVERSI LAMPUNG TIMUR 1. ARUM PURNAMA PUTRI 2. ELI HANDAYANI 3. MADE SURYATI 4. DEWI TRI INDARTI 5. MAHFUD SIDIK
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN KONVERSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG TAHUN 2021
A. KASUS SD perdana terletak di way utama. Hasil observasi menunjukkan jajanan yang dijual masih mengandung pewarna makanan dan tidak tertutup. Sekolah tidak memiliki kantin. Anak-anak bebas membeli jajanan diluar sekolah saat jam istirahat. Hasil wawancara dengan 10 siswa diketahui mayoritas tidak memahami bahwa jajan yang dikonsumsi tidak sehat. Belum pernah ada penyuluhan tentang jajanan sehat. Hasil pemeriksaan dilakukan dan jajanan mengandung boraks dan pemanis buatan. Data di UKS dalam sebulan terakhir terdapat 5 siswa dipulangkan karena diare dan sakit tenggorokan. B. PENGKAJIAN 1. Data inti -
SD Perdana terletak di Way Utama
2. Biophysical -
Data di UKS terdapat 5 siswa dipulangkan karena diare dan sakit tenggorokan dalam sebulan terakhir
3. Psikologis -
Hasil wawancara dengan 10 siswa diketahui mayoritas tidak memahami bahwa jajan yang dikonsumsi tidak sehat
-
Belum pernah ada penyuluhan tentang jajanan sehat
-
Anak- anak bebas membeli jajanan diluar pagar sekolah
4. Lingkungan fisik -
Jajanan yang dijual masih mengandung pewarna makanan
-
Jajanan yang dijual dalam keadaan tidak tertutup
-
Sekolah tidak memiliki kantin
-
Anak- anak bebas membeli jajanan diluar pagar sekolah
-
Hasil pemeriksaan jajanan mengandung boraks dan pemanis buatan
C. ANALISA DATA No 1
Data Ds:
Masalah Perilaku
Hasil wawancara dengan 10 siswa Siswa diketahui
mayoritas
memahami
bahwa
jajan
SD
kesehatan Perdana
tidak cenderung beresiko yang
dikonsumsi tidak sehat Do: Jajanan
yang
dijual
masih
mengandung pewarna makanan Jajanan yang dijual tidak tertutup Belum ada penyuluhan tentang jajanan sehat 2
Ds:
Ketidakefektifan Siswa mengatakan belum ada managemen kesehatan SD Perdana penyuluhan tentang jajanan sehat
Do: Dalam sebulan terkahir terdapat 5 siswa yang dipulangkan karena menderita
diare
dan
sakit
tenggorokan Sekolah tidak memiliki kantin Anak-anak bebas membeli jajanan diluar pagar sekolah Hasil
pemeriksaan
jajanan
mengandung boraks dan pemanis buatan
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS 1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d kurang terpapar informasi 2. Ketidakefektifan managemen kesehatan di SD Perdana b.d kompleksitas sistem pelayanan kesehatan
Tabel Perencanaan Asuhan Keperawatan Komunitas Integrasi Komunikasi Asuhan Keperawatan Komunitas Dengan NANDA/ICNP, NOC, NIC Diagnosis Keperawatan Kode Diagnosis 0018 Perilaku kesehatan cenderung 8
beresiko
Kode 1632
Ds: Hasil dengan
Kode
NIC Intervensi Prevensi primer
Perilaku patuh : aktivitas yang
4350
Managemen perilaku :
disarankan
memberi motivasi kepada
wawancara 1602
Perilaku promkes
siswa tentang gaya hidup
10
Partisipasi dalam keputusan
sehat
diketahui
siswa 1606
mayoritas
tidak bahwa
NOC Hasil Prevensi primer
perawatan kesehatan
memahami 1634 jajan
dikonsumsi
4360
Memodifikasi perilaku :
Perilaku skrining kesehatan
menerapkan gaya hidup sehat
yang
pribadi
Pendidikan pasien : Penkes
tidak 1805
Pengetahuan perilaku kesehatan
1823
Pengetahuan promosi kesehatan
1855
Pengetahuan gaya hidup sehat
sehat
5510
gaya hidup sehat Peningkatan kesadaran
5515
kesehatan mengenai kiat hidup bersih dan sehat dilingkungan sekolah
Prevensi sekunder Do:
Prevensi sekunder
1608
Control gejala
4470
Jajanan yang dijual 1625 masih mengandung 1902
Control resiko
4490
pewarna makanan
1908
Terapi perilaku -
Menganjurkan untuk
Kontrol resiko proses infeksi
membawa bekal atau
Deteksi resiko
jajanan sehat dari
Jajanan yang dijual 1910
Keamanan lingkungan rumah
rumah
tidak tertutup Prevensi tersier
belum ada penyuluhan tentang jajanan sehat
1504
Dukungan sosial
22110
Pengunaan sumber yang ada di
8
komunitas
0009
Ketidakefektifan managemen
9
kesehatan di SD Perdana
1823
Pengetahuan promkes
Ds:
1805
Pengetahuan perilaku sehat
1855
Pengetahuan gaya hidup sehat
Siswa mengatakan belum ada penyuluhan
Prevensi tersier 8500
Peningkatan sistem dukungan
8700
Pengembangan kesehatan masyarakat Prevensi primer
Prevensi primer 5510
Pendidikan kesehatan : - Penkes perilaku kesehatan
5520
tentang jajanan sehat
Memfasilitasi pembelajaran : - Memberi poster atau
Do:
leflet tentang perilaku
Dalam terakhir
sebulan terdapat
siswa dipulangkan
kesehatan
5
yang
5604
Pengajaran kelompok :
karena
5618
Pengajaran prosedur atau
menderita diare dan
tindakan : mengajarkan
sakit tenggorokan
kepada siswa untuk membeli
Sekolah
tidak
memiliki kantin Anak-anak
makanan yang dibungkus serta membawa bekal dari
bebas
rumah.
membeli
jajanan
diluar pagar sekolah Hasil jajanan
pemeriksaan mengandung
boraks dan pemanis buatan
Prevensi sekunder
Prevensi sekunder
1600
Kepatuhan perilaku
1602
Perilaku promkes
1603
Pencarian perilaku sehat
tentang perilaku
1606
Partisipasi dalam pengambilan
kesehatan
keputusan perawatan kesehatan
4350
Menejemen perilaku -
4360
Memotivasi kepada siswa
Modifikasi perilaku
1608
Kontrol gejala
- Menerapkan kepada
1902
Kontrol resiko
siswa perilaku kesehatan
1908
Deteksi faktor resiko
salah satunya cuci tangan
1934
Keamanan dan kesehatan serta
yang baik dan benar agar
perawatan lingkungan
terhidar dari diare
2000
Kualitas hidup
7320
Menejemen kasus
2700
Kompetensi komunitas
7400
Panduan sistem kesehatan
2701
Status kesehatan komunitas
7620
Pengontrolan berkala
2807
Efekstivitas skrining kesehatan
7890
Transportasi antar fasilitas
komunitas
kesehatan
2808
Efektivitas program komunitas
- Dapat digunakan ketika
2802
Kontrol resiko komunitas :
terdapat siswa yang
penyakit
mengalami diare atau sakit pada saat disekolah sehingga dapat segera diantarkan ke pelayanan kesehatan 6520
Prevensi tersier 22110
Pengunaan sumber yang ada di
8
komunitas
Skrinning kesehatan Prevensi tersier
8500
Pengembangan kesehatan masyarakat
8700
Pengembangan program
8750
Pemasaran sosial dimasyarakat
Hasil :
Intervensi tambahan :
Perilaku patuh
Pengadaan kantin bersih dan
Peningkatan perilaku kebersihan
sehat serta menghidupkan
Peningkatan pengetahuan
kembali tugas dan kegiatan
UKS secara lebih optimal