TUGAS MEREVIEW MATERI PERKULIAHAN Yeni Oktaria [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MEREVIEW MATERI PERKULIAHAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA



Disusun oleh :



Nama



: Yeni Oktaria



NIM



: 06101381823045



Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Fuad A. Rachman, M.Pd. Dr. Hartono, M.A.



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN



UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019



KATA PENGANTAR



Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan serta keberkahan waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan menyelesaikan tugas mereview materi mata kuliah Media Pembelajaran Kimia ini tepat pada waktunya.Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. H. Fuad A. Rachman, M.Pd.



selaku Dosen Media Pembelajaran Kimia



Universitas Sriwijaya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Prodi Kimia kampus Palembang, teman-teman yang telah mendukung dan keluarga yang telah mendoakan. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan tugas reveiw ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian. Penulis berharap semoga tugas review ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.



Palembang, 27 November 2019



Yeni Oktaria



I



DAFTAR ISI



Kata Pengantar ..................................................................................................... i Daftar Isi............................................................................................................... ii Pertemuan Ke – 1 Hakikat Media Pembelajaran ................................................. 1 Pertemuan Ke – 2 Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ............................. 3 Pertemuan Ke – 3 Sejarah Perkembangan Media Pembelajaran ......................... 5 Pertemuan Ke – 4 Jenis – jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran .............. 6 Pertemuan Ke – 5 Pemilihan Media Pembelajaran .............................................. 11 Pertemuan Ke – 6 Perancangan dan Pengembangan Media Pembelajaran ......... 14 Pertemuan Ke – 7 Evaluasi Media Pembelajaran ................................................ 15 Pertemuan Ke – 8 Pemanfaatan media dalam konteks perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran (RPP) ......................................................................... 17 Pertemuan Ke – 10 Materi Pembelajaran Semester 1 Kelas X ............................ 19 Pertemuan Ke – 11 Materi Pembelajaran Semester 2 Kelas X ............................ 22 Pertemuan Ke – 12 Materi Pembelajaran Semester 1 Kelas XI........................... 24 Pertemuan Ke – 1 3 Materi Pembelajaran Semester 2 Kelas XI.......................... 26 Pertemuan Ke – 14 Materi Pembelajaran Semester 1 Kelas XII ........................ 28 Pertemuan Ke – 15 Materi Pembelajaran Semester 2 Kelas XII ......................... 32



II



Daftar Pustaka ...................................................................................................... 40



III



MATERI PERKULIAHAN KE- 1 PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN



Kata media merupakan bentuk jamak dari Medium yang secara harfiah tengah, pengantar, atau perantara. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan dari pengirim pesan (Azhar Arsyad, 2002:3). Sedangkan dalam kepustakaan asing yang ada sementra para ahli menggunakan istilah Audio Visual Aids (AVA), untuk pengertian yang sama. Banyak pula para ahli menggunakan istilah Teaching Material atau Instruksional Material yang artinya identik dengan pengertian keperagaan yang berasl dari kata “raga” artinya suatu benda yang dapat diraba, dilihat, didengar, dan diamanati melalui panca indera kita (Hamalik , 1994:11). Dan sebelum diambil sebuah kesimpulan mengenai arti dari media pembelajaran ada baiknya penulis memaparkan tentang pengertian media yang telah dirumuskan oleh para ahli pendidikan diantaranya : 1. Menurut AECT (Assosiation for Educational Communication and Technology). Media merupakan segala bentuk dan saluran yang digunakan dalam proses penyampaian informasi (Azhar Arsyad, 2002:3) 2. Menurut NEA ( National Educational Assosiation). Media adalah bentukbentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar, dan di baca (Arif Sadiman , 2003:6 ) 3. Menurut P. Ely dan Vernon S. Gerlach. Media memiliki dua pengertian yaitu arti luas dan sempit. Menurut arti luas yaitu kegiatan yang dapat menciptakan kondisi, sehingga memungkinkan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang baru. Dan menurut arti sempit media berwujud grafik, foto, alat mekanik dan elektronik yang



1



digunakan untuk menangkap, memproses, serta menyampaikan informasi. (Ahmad Rohani , 1997:2-3) 4. Menurut Asnawir dan Basyiruddin dalam bukunya mendefinisikan media adalah suatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran dan kemauan audiens (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses pendidikan (Asnawir, Basyiruddin, 2002:11) 



Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran,



perasaan,



perhatian



dan



kemampuan



atau



ketrampilan



pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.



2



MATERI PERKULIAHAN KE- 2 FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN



Media pembelajaran sendiri adalah suatu alat pembelajaran yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Metode pembelajaran tidak akan berjalan dengan maksimal tanpa adanya media pembelajaran. Adapun fungsi media pembelajaran : 



Mengatasi perbedaan pengalaman pribadi siswa.







Mengatasi batas-batas ruang kelas.







Mengatasi kesulitan jika suatu benda secara langsung tidak bisa diamati karena terlalu kecil, misalnya sel, bakteri, atom, dapat digunakan media gambar, slide, film dan sebagainya.







Mengatasi gerak benda yang terlalu cepat atau terlalu lambat, sedangkan proses gerakan itu menjadi pusat perhatian siswa.







Mengatasi hal-hal yang terlalu kompleks dapat dipisahkan bagian demi bagian untuk diamati secara terpisah







Mengatasi suara yang terlalu halus untuk didengar secara langsung.







Menjelaskan tentang peristiwa – peristiwa alam. Misalnya terjadinya gempa bumi, banjir banding, gerhana matahari, pembiakan hewan,







Memungkinkan terjadinya kontak langsung dengan masyarakat atau dengan keadaan alam sekitar.







Memberikan kesamaan/kesatuan dalam pengamatan terhadap sesuatu yang pada awal pengamatan siswa berbeda-beda.



3







Membangkitkan minat dan motivasi belajar aiawa







Memberikan kejelasan materi pelajaran yang sulit dipahami oleh siswa jika hanya menggunakan ucapan secara verbal saja.







Mendorong terjadinya interaksi langsung antara siswa dengan dengan guru, siswa dengan siswa lainnya, dan siswa dengan lingkungannya.







Mencegah terjadinya verbalisme pada siswa.



Manfaar Media Pembelajaran diantaranya : 



Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan







Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik; proses pembelajaran menjadi lebih interaktif







Efisiensi dalam waktu dan tenaga







Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa







Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja







Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar







Merubah peran guru kearah yang lebih positif dan produktif







Membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit.







Media dapat mengatsi kendala keterbatasan ruang dan waktu







Media membantu mengatasi keterbatasan indera manusia







Media dapat menyajikan obyek pelajaran berupa benda dan peristiwa langka dan berbahaya kedalam kelas



4







informasi pelajaran yang disajikan dengan media,



memberikan kesan



mendalam dan lebih lama tersimpan pada diri siswa



MATERI PERKULIAHAN KE-3 SEJARAH MEDIA PEMBELAJARAN



Selama ini media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru (teaching aids). Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, misalnya gambar, model, objek, dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit, motivasi belajar, serta mempertinggi daya serap belajar siswa. Dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada pertengahan abad 20, alat visual untuk mengkonkretkan materi pelajaran selanjutnya dilengkapi dengan audio sehingga dikenal menjadi alat audio-visual atau audio visual aids (AVA). Berbagai peralatan digunakan oleh guru untuk menyampaikan pesan kepada siswa melalui penglihatan dan pendengaran dengan maksud menghindari verbalisme yang masih mungkin



5



terjadi, kalau hanya digunakan alat bantu visual semata. Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat bantu audio-visual, sehingga selain sebagai alat bantu, media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasibelajar. Sejak saat itu alat audio-visual bukan hanya dipandang sebagai alat bantu guru saja, melainkan juga sebagai alat penyalur pesan atau media. Sebagai pembawa pesan media tidak hanya digunakan oleh guru, tetapi yang lebih penting semestinya dapat digunakan oleh siswa secara mandiri. Sebagai pembawa dan penyaji pesan, maka media dalam hal tertentu dapat menggantikan peran guru untukmenyampaikan informasi secara teliti dan menarik. Fungsi tersebut dapat diterapkan tanpa kehadiran guru secara fisik, dengan demikian pandangan tentang guru sebagai satu-satunya sumber informasi tidak berlaku lagi.



MATERI PERKULIAHAN KE 4 JENIS DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN



Jenis Media Pembelajaran Rudy Bretz (1971) menggolongkan media berdasarkan tiga unsur pokok (suara, visual dan gerak): 1.



Media audio



6



2.



Media cetak



3.



Media visual diam



4.



Media visual gerak



5.



Media audio semi gerak



6.



Media visual semi gerak



7.



Media audio visual diam



8.



Media audio visual gerak Anderson (1976) menggolongkan menjadi 10 media:



1.



audio



: Kaset audio, siaran radio, CD, telepon



2.



cetak



: buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar



3.



audio-cetak : kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis



4.



proyeksi visual diam : Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide)



5.



proyeksi audio visual diam : film bingkai slide bersuara



6.



visual gerak : film bisu



7.



audio visual gerak



8.



obyek fisik : Benda nyata, model, spesimen



9.



manusia dan lingkungan : guru, pustakawan, laboran



10. komputer



: film gerak bersuara, Video/VCD, Televisi



: CAI



Henrich, dkk menggolongkan: 1.



media yang tidak diproyeksikan



2.



media yang diproyeksikan



3.



media audio



4.



media video



5.



media berbasis komputer



7



6.



multi media kit.



Adapun kelebihan dan kekurangan dari masing-masing-masing media : 1. Media cetak Kelebihan :  Murah  Dapat diakses oleh kalangan luas  Tidak memerlukan peralatan  Bersifat fleksibel, mudah dibawa ke mana-mana  Dapat digunakan untuk menyampaikan semua materi pembelajaran  Bisa dibaca di mana saja dan kapan saja, tidak terikat tempat dan waktu Kelemahan : 



Membutuhkan reading habits







Membutuhkan pengetahuan awal (prior knowledge)







Kurang bisa membantu daya ingat







Apabila penyajiannya (font, warna, ilustrasi) tidak menarik, akan cepat membosankan



2.Media Transparansi Kelebihan : 



penggunaannya praktis







tidak memerlukan ruang gelap. Karena itu siswa atau peserta didik dapat melihatnya sambil mencatat







mudah dioperasikan, sehingga tidak memerlukan operator khusus







guru dalam menyajikannya dapat bertatap muka dengan siswa/peserta didik.



8



Kelemahan : 



memerlukan peralatan khusus untuk penampilan, yaitu Overhead Projector (OHP)







memerlukan penataan yang khusus







memerlukan kecakapan khusus dalam pembuatannya







menuntut cara kerja yang sistematis karena susunan urutannya mudah kacau.



3. Media Audio Kelebihan : 



Imajinatif







Individual







Relatif lebih murah







Mobile







Dapat merangsang partisipasi aktif pendengarnya







Sangat tepat untuk materi musik dan bahasa







Mengatasi batas waktu dan ruang







Radio: aktual, dapat menjangkau khalayak luas, siaran langsung, tidak dapat diulang







Kaset: dapat diputar ulang, dapat digunakan untuk merekam ulang



Kelemahan : 



Komunikasi satu arah







Abstrak, terutama berkaitan dengan angka, ukuran, penghitungan dll







Auditif, sehingga membutuhkan konsentrasi dalam mendengarkan



9







Radio: tidak bisa diulang, kontrol ada pada stasiun radio, rentan cuaca, kalau tidak menarik pendengar beralih stasiun lain







Kaset: bisa terhapus, bisa kusut, tdk bisa disimpan lama



4. Media Suara Kelebihan : 



Dapat digunakan dalam kelompok besar (kelas)







Dapat memusatkan perhatian







Di bawah kontrol guru







Dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai materi pembelajaran







Tahan lama (awet)







Penyimpanannya mudah



Kekurangan : 



Gambar yang lepas menjadikannya mudah hilang







Hanya menyajikan gambar diam







Memerlukan ruangan yang gelap, sehingga tidak ada aktifitas lain







Biaya pembuatannya mahal







Memerlukan peralatan Proyektor Slide dan Kaset player







Harga peralatan mahal







Suku cadang semakin susah didapatkan



5. Video Kelebihan 



Interaktif



10







Individual







Fleksibel







Cost effectiveness







Motivasi







Umpan balik







Record keeping







Kontrol ada pada pengguna



Kekurangan 



Hanya akan berfungsi untuk hal-hal sebagaimana yang telah diprogramkan







Memerlukan peralatan (komputer) multimedia







Perlu persyaratan minimal prosesor, memori kartu grafis dan monitor







Perlu kemampuan pengoperasian, untuk itu perlu ditambahkan petunjuk pemanfaatan







Pengembangannya memerlukan adanya tim yang profesional







Pengembangannya memerlukan waktu yang cukup lama







Tidak punya sentuhan manusiawi



6. E-learning Kelebihan 



Cukup waktu







Harga relative murah







Ceppat







Konsisten







Interaktif dan kolaboratif







Mudah digunakan



Kekurangan 



bergantung pada teknologi







kadang-kadang tidak sesuai dengan sistem dan bahan lain







tidak cocok untuk beberapa jenis pelatihan dan peserta didik







agak kurang interaktif







mahal untuk mengatur baik dalam hal penyediaan infrastruktur dan konten yang berkembang



11







masih bergantung pada dukungan manusia



Klasifikasi media pembelajaran :



MATERI PERKULIAHAN KE-5 DASAR PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN, KRITERIA PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN PROSEDUR PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN Dasar Pemilihan Media Pembelajaran Dasar pertimbangan pemilihan media secara Alasan nteoritis : Pembelajaran sbg sistem, dimana media sebagai salah satu komponen. Salah satunya adalah Sistem pembelajaran Menurut Gerlach dan Elly (berdasarkan pendekatan sistem)



12



Dasar



pertimbangan



media



secara



Alasan



praktis



berkaitan dengan



pertimbangan-pertimbangan sipengguna seperti guru, dosen, instruktur.Terdapat beberapa penyebab orang memilih media, antara lain dijelaskan oleh Arif Sadiman (1996:84) sebagai berikut : A. Demonstration. Dalam hal ini media dapat digunakan sebagai alat untuk mendemonstrasikan sebuah konsep, alat, objek, kegunaan, cara mengoperasikan dan lain - lain. Contohnya: seorang guru kimia akan menjelaskan proses perubahan-perubahan zat dengan menggunakan gelas ukur, sebelum dilakukan praktikum, terlebih dahulu guru tersebut memperagakan bagaimana cara menggunakan gelas ukur dengan baik. B. Familiarity. Pengguna media pembelajaran memiliki alasan pribadi mengapa ia menggunakan media, yaitu karena sudah terbiasa menggunakan media tersebut. C. Clarity Alasan ketiga ini mengapa guru menggunakan media adalah untuk lebih memperjela pesan pembelajaran dan memberikan penjelasan yang lebih konkrit. D. Active Learning. Media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukan oleh guru. Salah satu aspek yang harus diupayakan oleh guru dalam pembelajaran adalah siswa harus berperan



secara aktif



baik secara fisik, mental, dan emosional.



Dalam prakteknya guru tidak selamanya mampu membuat siswa aktif hanya dengan



cara



ceramah,



tanya



jawab



dan



lain-lain



diperlukan media untuk menarik minat atau gairah belajar siswa. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Kriteria Umum 1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran 3. Kesesuaian dengan karakteristik siswa 4. Kesesuaian dengan teori



13



namun



5. Kesesuaian dengan gaya belajar siswa 6. Kesesuaian dengan kondisi lingkungan, 7. fasilitas pendukung, waktu yang tersedia Kriteria Khusus :  ACCSES, kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam pemilihan media.  COST, biaya juga harus dipertimbangkan .  TECHNOLOGY, apakah ada listrik atau voltage listrik.  INTERACTIVITY, media yang baik adalah yang mampu menghasilkan hubungan timbal balik.  ORGANIZATION  NOVELTY, kebaruan dari media yang dipilih juga harus menjadi pertimbangan. Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran 1. Model ASSURE A. Analisis Learner Characteristics Tahap



pertama



adalah



melakukan



analisis



terhadap



karakteristik



siswa.Secaragaris besar karakteristik siswa terbagi dua, yaitu karakteristik umum dan khusus. B. State Objectives Langkah selanjutnya menentukan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan tercapai. Pengkajian terhadap tujuan atau kompetensi ini akan di jadikan pijakan untuk prosedur selanjutnya. C. Select, Modify or Design materials. Selanjutnya adalah kegiatan memilih media, memodifikasi media yang sudah ada atau merancang sesuai kebutuhan.Langkah ini dilakukan sesuai dengan langkah dua di atas yaitu penentuan tujuan/kompetensi. D. Utilitize Materialas Setelah media tersebut dipilih mana yang sesuai dengan karakteristik siswa, sesuai dengan tujuan pembelajaran lalu langkah selanjutnya digunakan dalam



14



pembelajaran menggunakan media dalam pembelajaran perlu diperhatikan langkah-langkah menggunakannya. E. Require Learner respose Selanjutnya perlu diamati bagaimana respon siswa terhadap penggunaan media tersebut. F. Evaluate Tahap akhir dalam pemilihan media model ASSURE adalah melakukan evaluasi. Evaluasi pada hakikatnya merupakan suatu proses membuat suatu keputusan tentang nilai suatu objek. 2. Model Anderson 1. Menentukan karakteristik pesan yg akan disampaikan 2. Menenentukan metode yang tepat sesuai dengan karakteristik pesan 3. Analisis pesan pembelajaran



secara operasional, kaitannya dengan



karakteristik tujuan 4. Penentuan media yang cocok/sesuai dengan tujuan dan karakteristik siswa 5. Evaluasi, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari media tsb. 6. Perencanaan untuk pengembangan dan produksi media



MATERI PERKULIAHAN KE-6 PENGEMBANGAN DAN PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN



15



Ada beberapa pakar yang menyampaikan tentang langkah-langkah pembuatan media pembelajaran, dengan berbagai spesifikasinya masing-masing. menurut Drs. Rahmat, Ph.D, 2010 dalam bukunya Media Pembelajaran Suatu Pengantar, beliau memaparkan langkah-langkah pembuatan/perencanaan media pembelajaran sebagai berikut: membuat idea atau gagasan 1.



Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa



2.



Merumuskan tujuan



3.



Merumuskan materi



4.



Merumuskan alat ukur keberhasilan



5.



Menentukan gbpm



6.



Membuat sket atau story board (scene)



7.



Tes/uji coba



8.



Revisi



9.



Melaksanakan kegiatan dan evaluasi



10. Siap untuk diproduksi Adapun 10 prinsip – prinsip yang harus diterapkan dalam merancang multimedia pembelajaran adalah : 1.



Prinsip Multimedia



2.



Prinsip Kesinambungan Spasial



3.



Prinsip Kesinambungan Waktu



4.



Prinsip Koherensi



5.



Prinsip Modalitas



6.



Prinsip Redudansi



7.



Prinsip Personalisasi



8.



Prinsip Interaktifitas



9.



Prinsip Sinyal : cue – highlight – penekanan



10. Prinsip Perbedaan Individual



MATERI PERKULIAHAN KE-7



16



EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN



Tujuan Evaluasi Media Pembelajaran Secara terminologi evaluasi pendidikan adalah proses kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan dan usaha untuk mencari umpan balik bagi penyempurnaan pendidikan. Edwind Wandt dan Gerald w. Brown (1977) mengatakan bahwa evaluasi pendidikan adalah : evaluation refer to the act or process to determining the value of something. Sesuatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Dari pendapat yang dikemukakan oleh Edwind Wandt dan Gerald W. Brown yang memberikan definisi tentang Evaluasi pendidikan, maka evaluasi pendidikan itu sendiri dapat diartikan suatu tindakan atau kegiatan (yang dilaksanakan dengan maksud untuk) atau suatu proses (yang berlangsung dalam rangka) menentukan nilai dari segala sesuatu dalam dunia pendidikan (yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan atau yang terjadi dilapangan pendidikan). Sedangkan evaluasi media pengajaran yang dimaksudkan adalah untuk mengetahui apakah media yang digunakan dalam proses belajar mengajar dapat mencapai tujuan. Adapun Kriteria Evaluasi Pendidikan diantaranya sebagi berikut : 1. Relevan dengan tujuan pendidikan atau pembelajaran 2. Persesuain dengan waktu, tempat, alat-alat yang tersedia, dan tugas pendidik 3. Persesuaian dengan jenis kegiatan yang tercakup dalam pendidikan, 4. Menarik perhatian peserta didik 5. Maksudnya harus dapat dipahami oleh peserta didik 6. Sesuai dengan kecakapan dan pribadi pendidik yang bersangkutan 7. Kesesuaian dengan pengalaman atau tingkat belajar yang dirumuskan dalam syllabus



17



8. Keaktualan (tidak ketinggalan zaman) 9. Cakupan isi materi atau pesan yang ingin disampaikan 10. Skala dan ukuran 11. bebas dari bias ras, suku, gender



18



MATERI PERKULIAHAN KE-9 PEMANFAATAN MEDIA DALAM KONTEKS PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)



Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1. RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. 2. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis. 3. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. 4. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan. Komponen RPP ( Standar Proses No 65 Th 2013 ) 1. Identitas Sekolah 2. Identitas mata pelajaran 3. Kelas/ semester 4. Materi Pokok 5. Alokasi Waktu 6. Tujuan pembelajaran 7. Kompetensi dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi 8. Materi Pembelajaran 9. Alokasi waktu 10. Metode pembelajaran 11. Media Pembelajaran



19



12. Sumber belajar 13. Langkah-langkah Pembelajaran 14. Penilaian hasil Pembelajaran



Selanjutnya Prinsip - prinsip Penyusunan RPP sebagai berikut : 1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik. 2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik. 3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis. 4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut. 5. Mengakomodasi pada keterkaitan dan keterpaduan KD, Keterkaitan dan keterpaduan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. 6. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya. 7. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.



Kriteria Pendekatan Scientific 1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. 2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. 3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.



20



1. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran. 2. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. 3. Berbasis



pada



konsep,



teori,



dan



fakta



empiris



yang



dapat



dipertanggungjawabkan. 4. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.



MATERI PERKULIAHAN KE-10 MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 1 KELAS X



1. Teori Atom a) Model Atom Dalton atom merupakan kesatuan terkecil yang tidak bisa dibagi-bagi lagi. Unsur kimia yang berbeda akan memiliki jenis atom yang berbeda-beda pula. Berbentuk seperti bola pejal. b) Model Atom Thompson Model atom Thompson berbentuk seperti roti kismis. Hal itu dikarenakan atom merupakan bola padat bermuatan positif dengan partikel negatif (elektron) yang tersebar didalamnya. Selain itu, muatan positif dan negatif pada atom tersebut jumlahnya sama. c) Model Atom Rutherford Setiap atom mengandung inti atom yang bermuatan positif dengan elektron yang mengelilingi dalam lintasannya d) Model Atom Bohr Dalam model atom Bohr, dinyatakan bahwa atom terdiri dari inti atom yang mengandung proton dan neutron dan dikelilingi oleh elektron yang



21



berputar dalam orbitnya (tingkat energi tertentu). Orbit ini dikenal sebagai kulit atom e) Mekanika Kuantum Model atom mekanika kuantum merupakan model atom yang paling modern. Atom terdiri dari inti atom bermuatan positif dan awan-awan elektron yang mengelilinginya. Daerah kebolehjadian ditemukannya elektron dinamakan orbital. Menurut teori ini, ada empat jenis orbital, yaitu s, p, d, f 



Nomor Atom dan Massa A



X Z



X : Lambang unsur Z : Nomor atom ( jumlah proton) A : Nomor Massa ( jumlah proton + neutron)  Nomor massa (A) menyatakan banyaknya proton dan neutron yang menyusun inti atom suatu unsur.  Nomor atom (Z) menunjukkan jumlah proton (muatan positif) atau jumlah elektron dalam atom tersebut.  Bilangan Kuantum bilangan yang menyatakan kedudukan atau posisi elektron dalam atom yang diwakili oleh suatu nilai yang menjelaskan kuantitas kekal dalam sistem dinamis. 1. Bilangan Kuantum Utama (n) 2. Bilangan Kuantum Momentum Sudut (l) 3. Bilangan Kuantum Magnetik (m) 4. Bilangan kuantum spin (s),  Konfigurasi electron Konfigurasi elektron dalah konfigurasi yang menggambarkan susunan elektron dalam orbital-orbital atom.  Sistem periodik unsur adalah susunan unsur-unsur berdasarkan urutan nomor atom dan kemiripan sifat unsur-unsur tersebut. Disebut “periodik”, sebagaimana



22



terdapat pola kemiripan sifat unsur dalam susunan tersebut. Sistem periodik unsur (tabel periodik) modern yang saat ini digunakan didasarkan pada tabel yang dipublikasikan oleh Dmitri Mendeleev pada tahun 1869. Periode adalah lajur horizontal dalam sistem periodik unsur. Golongan adalah kolom lajur vertikal dalam sistem periodik  Sifat – sifat Keperiodikan Unsur : 1. Jari-Jari Atom Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit elektron terluar. a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom semakin besar. b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari atom semakin kecil.



2. Energi Ionisasi Adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron paling luar dari atom atau ion dalam fase gas. A. Dalam satu golongan dari atas ke bawah energi ionisasi semakin berkurang. B.



Dalam satu periode dari kiri ke kanan energi ionisasi cenderung bertambah.



3. Afinitas Elektron Adalah energi yang dilepaskan jika atom netral menerima elektron dan membentuk ion negatif. A. Dalam satu golongan dari atas ke bawah afinitas elektron semakin kecil. B. Dalam satu periode dari kiri ke kanan afinitas elektron semakin besar.



23



Semakin negatif semakin mudah atom menerima elektron dan membentuk ion negatif.



4. Keelektronegatifan ( KE ) Adalah kecenderungan atom untuk menarik elektron dalam suatu ikatan kimia. A. Dalam satu golongan dari atas ke bawah keelektronegatifan semakin berkurang. B. Dalam satu periode dari kiri ke kanan keelektronegatifan semakin bertambah.



MATERI PERKULIAHAN KE-11 MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 2 KELAS X  Larutan elektrolit dan non elektrolit Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelembung gas dalam larutan. Sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, sebabnya karena larutan tidak dapat menghasilkan ion-ion.  Konsep Mol



24



1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel dan Bilangan Avogadro Bilangan Avogadro menghubungkan mol dengan jumlah atom, molekul, atau ion. Hubungan antara mol dengan jumlah partikel dan bilangan Avogadro adalah sebagai berikut: n = p/l Ket : keterangan, n = jumlah mol (mol) p = jumlah partikel (atom, molekul, atau ion) 2. Hubungan mol dengan massa merupakan bilangan yang menyatakan perbandingan massa satu molekul suatu senyawa terhadap 1/12 massa atom12C. Massa molekul realtif (Mr) sama dengan jumlah massa atom relatif (Ar) dari semua atom penyusunnya. n = M/Mr



3. Hubungan mol dengan Volume gas Hubungan antara mol dengan volume gas dibagi menjadi dua, yaitu dalam keadaan STP (Standar Temperature and Pressure) (00C.1atm) dan dalam keadaan selain STP. 4. Hubungan mol dengan molaritas Molaritas diartikan sebagai banyaknya mol zat terlarut dalam 1 L larutan. Hubungan antara mol dengan molaritas adalah sebagai berikut: n=MXV



 Hukum-hukum Dasar Kimia 1. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)



25



2. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust) menyatakan bahwa



3. Hukum Kelipatan Perbandingan (Hukum Dalton) menyatakan bahwa .



4. Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay-Lussac) menyatakan bahwa



-



MATERI PERKULIAHAN KE-12 MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 1 KELAS XI  Hidrokarbon Senyawa Karbon adalah senyawa yang mengandung atom karbon dan unsur lain. Senyawa Hidrokarbon di bagi menjadi dua yaitu : 



Hidrokarbon Organik adalah ciri - ciri di dalam strukturnya terdapat rantai Atom Karbon.



26







Hidrokarbon AnOrganik adalah ciri - ciri di dalam strukturnya tidak terdapat rantai Atom Karbon



Berdasarkan ikatan yang terdapat pada rantai karbonnya, Hidrokarbon dibedakan menjadi : 1. Hidrokarbon Jenuh adalah hidrokarbon yang pada rantai karbonnya semua berikatan tunggal. Hidrokarbon ini disebut juga sebagai Alkana. 2. Hidrokarbon tak jenuh adalah hidrokarbon yang pada rantai karbonnya terdapat ikatan rangkap dua atau tiga. 3. Hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap dua disebut Alkena . Hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkat tiga disebut Alkuna.



 Kedudukan Atom Karbon dalam Rantai Karbon Berdasarkan jumlah atom C yang dapat diikat oleh atom C yang lain pada rantai karbon, dapat dibedakan menjadi 4 : 1. Atom C Primer, yaitu atom C mengikat satu atom C lain. 2. Atom C Sekunder, yaitu atom C mengikat dua atom C lain. 3. Atom C tersier, yaitu atom C mengikat tiga atom C lain. 4. Atom C Kuartener, yaitu atom C mengikat empat atom C lain.  Termokimia Hukum Termokimia Azas kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan tetapi energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Jika sistem menyerap kalor, maka E > 0 sedangkan jika sistem membebaskan kalor, maka E < 0. Hubungan antara energi dalam. kalor dan keda diumuskan dalam hukum termodinamika. -



ΔE = q + W



27



Keterangan: ΔE = perubahan energi dalam q



= jumlah kalor yang diserap atau dilepas sistem



w



= jumlah kalor yang diterima/dRakukan sistem



 Sistem dan Lingkungan Sistem adalah sejumlah zat atau campuran yang di pelajari sifat-sifat dan perilakunya (bagian dari alam semesta yang sedang jadi pusat perhatian). Sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu di luar sistem. Rekasi endoterm : terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke siistem ( sistem menyerap kalor dari lingkungan ) Reaksi eksoterm : terjadi perpindahan kalor dari ssitem ke lingkungan ( sistem melepas kalor ke lingkungan )



 Entalpi Reaksi Perubahan entalpi (ΔH) diukur pada keadaan standar yaitu perubahan entalpi diukur pada suhu 25°C dan tekanan 1 atm yang disebut dengan perubahan entalpi standar (Ho). Persamaan reaksi yang mengikutsertakan H reaksi disebut persamaan termokimia, contohnya: Jenis-jenis Perubahan Entalpi Standar



Bernama lain kalor pembentukan standar yang merupakan perubahan entalpi ketika 1 mol senyawa terbentuk dari unsur-unsurnya pada kondisi standar.



Persamaan termokimianya adalah:



28



Merupakan perubahan entalpi jika 1 mol suatu zat terbakar sempurna pada kondisi standar.



Persamaan termokimianya adalah:



Dikenal dengan atomisasi unsur yang merupakan perubahan entalpi jika 1 mol berbentuk gas terbentuk dari unsur dalam bentuk fisik pada kondisi standar. Reaksi pengatoman akan memiliki ⧋H positif (endoterm). Hal ini dikarenakan reaksi memerlukan energi untuk memisahkan atom-atom. Contohnya, pengatoman unsur hidrogen. Persamaan termokimianya adalah:



Merupakan perubahan entalpi jika 1 mol senyawa diubah menjadi atom-atom dalam bentuk gas dalam keadaan standar. Misalnya pengatoman metana (CH4), persamaan termokimianya sebagai berikut:



Perubahan entalpi apabila 1 mol senyawa diubah menjadi larutannya pada keadaan standar.



29



NaOH(s) → NaOH(aq)



⧋H = +50 kJ



Merupakan perubahan entalpi pada peleburan 1 mol zat padat menjadi zat cair pada titik leburnya dan tekanan standar. Misalnya peleburan es.



Perubahan entalpi pada penguapan 1 mol zat cair menjadi gas pada titik didihnya dan tekanan standar. Misal penguapan air dan persamaan termokimianya sebagai berikut:



30



MATERI PERKULIAHAN KE-13 MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 2 KELAS XI



 Teori Asam basa Terdapat tiga teori tentang cara membedakan senyawa asam dan senyawa basa. Teori tersebut adalah teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Teori Arrhenius dikemukakan oleh ilmuwan Swedia, Svante Arrhenius pada tahun 1807. Teori ini menyatakan bahwa: 



Asam: suatu zat yang bila dilarutkan dalam air dapat memberikan atau memperbesar konsentrasi ion H+.







Basa: suatu zat yang bila dilarutkan dalam air dapat memperbesar konsentrasi OH-.



Teori Bronsted-Lowry dikemukakan oleh Johanes N. Bronsted dan Thomas M. Lowry pada tahun 1923. Teori ini menyatakan bahwa: 



Asam: senyawa yang dapat memberikan proton kepada senyawa lain (donor proton)







Basa: senyawa yang dapat menerima proton dari senyawa lain (akseptor proton)



Teori Lewis dikemukakan oleh G.N. Lewis pada tahun 1923. Beliau adalah seorang ahli kimia Amerika Serikat. Teori ini menyatakan bahwa:



31







Asam: ion/molekul yang dapat bertindak sebagai penerima pasangan elektron (belum oktet)







Basa: ion/molekul yang dapat bertindak sebagai pemberi pasangan elektron (mempunyai PE



 Ciri-ciri asam kuat: 



Golongan VIIA







Terionisasi sempurna (α=1)







Merupakan elektrolit kuat







Contoh: HCl, HI, HBr, H2SO4,HNO3



 Ciri-ciri asam lemah: 



Tidak terionisasi sempurna (α [OH–] dan larutan bersifat asam.



2. Ion garam bereaksi dengan air dan menghasilkan ion OH sehingga didalam sistem [H+] < [OH], akibatnya larutan bersifat basa. 3. Ion garam tersebut tidak bereaksi dengan air, sehingga [H+] dalam air akan tetap sama dengan [OH–] dan air akan tetap netral (pH =7) pH larutan Garam -



Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat



Rumus :



pOH = -log [OH-] pH = 14 – pOH Keterangan : Kw = Tetapan ionisasi air ( 10–14 ) Ka = Tetapan ionisasi asam [ M ] = Konsentrasi ion garam yang terhidrolisis -



Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah



Rumus :



33



pH = -log [H+] Keterangan : Kw = Tetapan ionisasi air Kb = Tetapan ionisasi basa [M] = Konsentrasi ion garam yang terhidrolisis  Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah Dari rumus harga pH larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah tidak tergantung pada konsentrasi ion-ion garam dalam larutan namun tergantung pada harga ka dan kb dari asam basa pembentuknya.  Larutan Penyangga Larutan pentannga atau buffer adalah larutan yang PH nya relatif tetap (tidak berubah ) pada penambahan sedikit asam atau sedikit basa.  Sistem penyangga asam dan basa konjugsi COOH (aq) → CH3 COO–(aq) + H+(aq) CH3 COONa (aq) → CH3 COO–(aq) + Na+(aq) Di dalam larutan penyangga tersebut terdapat campuran asam lemah ( CH3 CooH ) dengan basa konjugasinya ( CH3 COO–) Rumus :



 Sistem penyangga Basa dan asam konjugasi



34



campuran NH3 atau NH4 OH dan NH4 CL terdapat ion OH– yang berasal dari ionisasi sebagian NH4OH, ion NH4+ yang berasal dari ionisasi NH4OH dan Ionisasi NH4CL. Dalam sistem penyangga tersebut terdapat basa lemah dan asam konjugasi



 Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Kelarutan (solubility) adalah suatu zat dalam suatu pelarut menyatakan jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut dalam suatu pelarut. Satuan kelarutan umumnya dinyatakan dalam gramLˉ¹ atau molL ˉ¹ (M) Hasil kali kelarutan adalah hasil kali konsentrasi ion – ion dari larutan jenuh garam yang sukar larut dalam air, dengan di pangkatkan koefisien menurut persamaan ionisasinya. Jika senyawa AxBy terionisasi menjadi xAy+ dan yBx-, di dalam air akan mengalami reaksi kesetimbangan.



MATERI PERKULIAHAN KE-14 MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 1 KELAS XII  Reaksi Redoks



35



Redoks (singkatan dari reaksi reduksi/oksidasi) adalah istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia. -



Oksidasi menjelaskan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion



-



Reduksi menjelaskan penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion. Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mengoksidasi



senyawa lain dikatakan sebagai oksidatif dan dikenal sebagai oksidator atau agen oksidasi sedangkan, Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mereduksi senyawa lain dikatakan sebagai reduktif dan dikenal sebagai reduktor atau agen reduksi.  Sifat Koligatif Larutan Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang bergantung pada jumlah zat terlarut, dan tidak bergantung pada jenis larutannya. Macam-macam sifat koligatif larutan terbagi menjadi 4 sifat koligatif larutan. Yaitu: 1. Penurunan Tekanan Uap (∆P) P = XA . P0 ∆P = P0 . XB Keterangan: P = tekanan uap jenuh larutan P0 = tekanan uap jenuh zat terlarut XA = fraksi mol pelarut XB = framsi mol zat terlarut ∆P = penurunan tekanan uap jenuh larutan



36



2. Kenaikan Titik Didih (∆Tb) ∆Tb = Tb larutan – Tb pelarut murni ∆Tb = m x Kb Keterangan: ∆Tb = kenaikan titik didih larutan Kb = tetapan kenaikan titik didih m = molalitas 3. Penurunan Titik Beku (∆Tf) ∆Tf = Tf larutan – Tf pelarut murni ∆Tf = m x Kf Keterangan: ∆Tf = kenaikan titik beku larutan Kf = tetapan kenaikan titik beku m = molalitas



4. Tekanan Osmosis (∏) ∏ = MRT Keterangan: ∏ = tekanan osmosis (atm) M = molaritas (M) T = suhu mutlak (K) R = tetapan gas ideal (0,082) L.atm.mol-1.K-1



37



MATERI PERKULIAHANKE-15 MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 2 KELAS XII  Benzena dan Turunannya Benzena adalah senyawa aromatik dengan rumus kimia C6H6, memiliki struktur berbentuk segienam dan berikatan rangkap yang selang-seling. Benzena dapat mengalami reaksi substitusi : 1. Subtitusi dengan halogen (Halogenasi) Benzena mengalami subtitusi dengan halogen memakai katalisator besi (III) halida. 2. Subtitusi dengan asam nitrat (Nitrasi) Benzena bereaksi dengan asam nitrat pekat memakai katalisator asam sulfat pekat membentuk nitrobenzena. 3. Subtitusi dengan asam sulfat pekat (Sulfonasi) Sulfonasi terjadi Bila benzena dipanaskan dengan asam sulfat pekat. 4. Subtitusi dengan alkil halida (Alkilasi) Reaksi ini bisa memakai untuk membentuk alkil benzena menggunakan katalisator alumunium klorida (AlCl3).  Makromolekul Makromolekul atau polimer adalah senyawa besar yang terbentuk dari penggabungan unit-unit molekul kecil yang disebut monomer. Polimer berasal dari kata poli dan meros yang berarti banyak bagiannya. Polimer adalah molekul raksasa yang terbentuk dari molekul – molekul kecil yang terangkai secara berulang. Molekul – molekul kecil penyusun polimer disebut monomer. Contoh :



CH₂ = CH₂



CH₂ = CH₂



38



Monomer —



monomer



CH₂ — CH₂ — CH₂ — CH₂ —



Polimer Molekul polimer yang terdiri dari atom – atom dalam jumlah yang banyak membentuk molekul besar disebut makromolekul. Reaksi pembentukan polimer disebut polimerisasi.  Penggolongan Polimer a) 1. 2.



Berdasarkan asalnya Polimer alam : polimer yang terbentuk secara alamiah. Polimer Sintetis : polimer yang dibuat dipabrik dan tidak terdapat dialam.Contoh :



b)



Polimer



Monomer



Polimerisasi



Sumber



Polietilena



Etana



Adisi



Plastik



PVC



Vinilklorida



Adisi



Pelapis lantai, pipa



Polipropilena



Propena



Adisi



Teflon



tetrofluoroetilena



Adisi



Tali plastik, botol plastik Panci anti karat



Berdasarkan monomer pembentuknya



1.



Homopolimer : polimer yang monomer pembentuknya sejenis. Contohnya : PVC, Selulosa, Teflon, polistirena, polietilena, amilum, karet alam



2.



Kopolimer : polimer yang monomernya merupakan molekul yang berbeda. Contohnya : nilon 66, dakron, protein, DNA, melamin



c) 1.



Berdasarkan sifatnya terhadap panas Polimer termoplastis : polimer yang pada proses pemanasan melunak,



contohnya : PVC, polietilena, 2.



Polimer termosetting : polimer yang jika dipanaskan akan mengeras,



contohnya : melamin, selulosa  Polimerisasi



39



Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan monomer pada polimer. Terbagi menjadi 2 jenis, yaitu : 1.



Polimerisasi adisi Polimerisasi adisi terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan rangkap (tak



jenuh) didalam reaksi tersebut tidak disertai terbentuknya molekul



kecil atau



tidak



ada



atom



yang



hilang.



Contoh



:



polistirena,



poliisoprena(karet alam), Teflon, PVC & polipropilena.



2.



Polimerisasi kondensasi



Yaitu reaksi penggabungan monomer yang satu dengan monomer yang lain yang memiliki gugus fungsi dan didalam reaksi tersebut terdapat molekul yang hilang/lepas (H₂O atau NH₃). Contoh : bakelit, melamin, nilon & protein.  Karbohidrat, Protein dan Lemak A.



Karbohidrat



Merupakan senyawa karbon yang mengandung gugus fungsi keton atau aldehida dan gugus hidrosil. Karbohidrat merupakan polimer alami dan disebut juga sakarida. Berdasarkan reaksi hidrolisisnya, karbohidrat dikelompokan menjadi 3, yaitu : 1.



Monosakarida



Merupakan karbohidrat yang paling sederhana dan tidak dapat diuraikan atau dihidrolisis lagi. Berisomer karena memiliki rumus molekul sama yaitu C₆H₁₂O₆ a)



Glukosa : diperoleh dari hidrolisis sukrosa (gula tebu) atau pati (amilum). Sifat – sifatnya :







Memutar bidang polarisasi cahaya kekanan







Dapat mereduksi larutan fehling dan membentuk endapan merah bata







Dapat difermentasi menghasilkan alkohol



 Dapat mengalami mutarotasi b)



Fruktosa/gula buah : diperoleh dari hidrolisis sukrosa. Sifat – sifatnya :



 Memutar bidang polarisasi kekiri  Dapat mereduksi larutan fehling dan membentuk endapan merah bata  Dapat difermentasi



40



c)



Galaktosa : diperoleh dari hidrolisis gula susu (laktosa). Sifat – sifatnya:







Dapat mereduksi larutan fehling dan membentuk endapan merah bata







Tidak dapat difermentasi



2.



Disakarida



Merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida. Disakarida yang penting, yaitu : a)



Sakarosa (sukrosa) : terbentuk dari 1 molekul glukosa dan 1 molekul fruktosa dan mudah larut dalam air. Sifat – sifatnya:



 Tidak dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict maupun Tollens sebab gugus aldehidanya sudah terikat pada Fruktosa  Jika sukrosa dipanaskan sampai mencair akan menjadi zat-zat campuran yang berwarna cokelat yang disebut caramel b)



Laktosa (gula susu) : terbentuk dari 1 molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa. Rasanya tidak semanis gula tebu. Sifat – sifatnya:



 Dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict maupun Tollens sebab monomer yang satunya (glukosa & galaktosa) gugus aldehidnya masih bebas c)



Maltosa : terbentuk dari 2 molekul glukosa. Terdapat pada tumbuhan (gandum). Sifat – sifatnya:



 Dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict dan Tollens  Dihidrolisis dengan katalis asam atau enzim maltase menghasilkan 2 molekul glukosa



3.



Polisakarida : merupakan polimer dari monosakarida. Semua polisakarida sukar larut dalam air dan tidak mereduksi pereaksi Fehling, Benedict dan Tollens. Polisakarida yang penting, yaitu:



a) Selulosa : polimer alam dengan glukosa sebagai monomernya. Merupakan penyusun utama dinding sel tumbuhan, selulosa digunakan untuk pembuatan kertas dan rayon. Sifat – sifatnya: -



Gugus OH pada molekul selulosa dapat dinitrasi. Contohnya seluloid (selulosa nitrat dalam kamper), dapat digunakan untuk pembuatan film dan cat semprot.



41



b) Amilum/pati : disebut zat tepung, merupakan sumber energy bagi tumbuhan dan hewan. Amilum terdiri dari amilosa & amilopektin. Sifat – sifatnya: -



Dengan air panas, amilosa dan amilopektin mengembang membentuk sol dapat digunakan untuk lem atau perekat



-



Dapat dihidrolisis oleh larutan asam encer (katalis) menghasilkan glukosa, sedangkan hidrolisis dengan enzim diastase menghasilkan maltose (gula pati)



c)



Glikogen : terdapat dalam tubuh hewan terutama dalam hati. Berfungsi sebagai bahan cadangan karbohidrat bagi hewan. Sifat – sifatnya:



-



Dapat larut dalam air dingin, tapi tidak membentuk gel



-



Dapat bereaksi dengan iodine dan memberikan warna cokelat, karena rantai polimernya bercabang



B.



Protein Adalah senyawa polipeptida yang dihasilkan dari polimerisasi kondensasi



asam amino yang bergabung satu sama lain melalui ikatan peptida. 1)



Sifat – sifat protein -



Sukar larut dalam air karena ukuran molekul sangat besar



-



Mengalami koagulasi oleh pemanasan, penambahan asam atau basa



2)



C.



-



Bersifat amfoter karena membentuk zwitter ion



-



Dapat mengalami kerusakan (denaturasi) oleh pemanasan



Fungsi protein -



Sebagai enzim (biokatalisator)



-



Alat angkut (transport)



-



Antibody (immunoglobulin)



-



Penyusun jaringan (structural)



-



Pengendali pertumbuhan



Lipid (lemak)



Merupakan substansi biologis yang tidak larut dalam air tapi larut dalam pelarut organik yang kurang polar (eter & kloroform). Penggolongan lipid, yaitu :



42



1) Lemak Adalah ester gliserol dengan asam – asam lemak. Berfungsi sebagai cadangan makanan Terbagi menjadi 2, yaitu: lemak jenuh dan lemak tak jenuh (minyak) 2) Fospolipid Merupkan ester dari gliserol, salah satu contoh lemak majemuk.  Termasuk dalam lipid yang terhidrolisis  Contoh fosfolipid adalah membran sel dan kuning telur



3)



Steroid Senyawa turunan lipid yang tidak terhidrolisisMerupakan bahan dasar



pembuatan garam empedu, hormon & vitamin D, berperan sebagai perkursor dari hormon steroid & asam empedu yaitu suatu zat pengemulsi lemak yang kemudian mengeluarkannya melalui usus halus. Contoh steroid : kolesterol, progesteron, estrogen



43



DAFTAR PUSTAKA



Asyhar, Rajandra . 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran.Jakarta : Gaung Persada Press. Hamalik,Umar .1986.Media Pendidikan. Bandung : Penerbit Alumni. Rachamn,



F.A.2015.Media



Pembelajaran



Kimia.



(Online).



http://elearning.unsri.ac.id.



Sari,D.R.2015.



Sejarah



Media



Pembelajaran.



(Online).



https://www.scribd.com/doc/282870195/Sejarah-Media-Pembelajaran Styawan,A.2012. Quantum Edu Center - Ringkasan Materi Kimia Kelas XI Semester 2. (Online). https://www.scribd.com/doc/95319366/Quantum-EduCenter-Ringkasan-Materi-Kimia-Kelas-XI-Semester-2 https://mfyeni.wordpress.com/kelas-x/tabel-periodik-unsur/sifat-keperiodikanunsur/ https://blog.ruangguru.com/memahami-larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit



44