Tugas Pendahuluan Praktikum Formulasi Sediaan Steril Sediaan Parenteral Volume Kecil (Small Volume Parenteral) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM FORMULASI SEDIAAN STERIL SEDIAAN PARENTERAL VOLUME KECIL (SMALL VOLUME PARENTERAL) 1. Definisi Sediaan Parenteral Volume Kecil: Jawab:  Menurut USP (United State Pharmacopoeia) Injeksi yang menurut label pada kemasan, bervolume 100 mL atau kurang.Termasuk ke dalam kategori SVP adalah kemasan injeksi dalam ampul, vial, alat suntik, cartridges, botol, atau kemasan lain dengan kapasitas volume 100 mL atau kurang. Sediaan optalmik yang dikemas dengan pengemas plastik mudah ditekan termasuk kategori SVP, jika ukuran kemasan 100 mL atau kurang.  Menurut Introduction to Hospital and Health System Pharmacy Practice Hal: 301 Injeksi Volume Kecil dapat mengandung dosis tunggal atau beberapa dosis obat dalam volume tidak lebih dari 100 mL. Contoh parenteral volume kecil adalah wadah piggy-back IV (dalam botol kecil ukuran 50-100 mL) yang mengandung pelarut sebagai bahan pembawa obat.  Laboratory Procedures for Pharmacy Technicians Hal: 199 SVP biasanya berukuran 100 mL atau kurang dan terutama digunakan sebagai pembawa untuk obat-obatan. SVP umumnya tersedia dalam bentuk ampul, vial, prefilled syringes atau dalam piggyback. 2. Definisi wadah dosis tunggal dan wadah dosis ganda: Jawab:  Menurut Formulasi Steril, Hal 30-31 1. Berdasarkan wadah : a.    Dosis tunggal (Single Dose) adalah suatu wadah kedap udara yang memepertahankan jumlah obat steril dengan tujuan pemberian parenteral sebagai dosis tunggal dan yang bila dibuka tidak dapat ditutup rapat kembali dengan jaminan tetap steril. Pada umumnya wadah mempunyai ampul ukuran 1 ml sampai 20 ml dengan sediaan larutan.



b.    Dosis ganda (Multiple Doses) adalah wadah kedap udara yang memungkinkan pengambilan isinya per bagian berturut-turut tanpa terjadi perubahan kekuatan, kualitas, atau pemurnian bagian yang tertinggal. Pada umumnya, wadah mempunyai bentuk vial atau flakon berukuran 2 ml - 20 ml, bentuk botol atau kolf berukuran 50 ml-l000 ml dengan sediaan larutan, suspensi, emulsi dan padatan.  Menurut Ansel, Hal. 423 1. Wadah dosis tunggal Suatu wadah yang kedap udara yang mempertahankan jumlah obat steril yang dimaksudkan untuk pemberian parenteral sebagai dosis tunggal dan yang bila dibuka tidak dapat ditutup rapat kembali dengan jaminan tetap steril. 2.  Wadah dosis ganda Wadah kedap udara yang memungkinkan pengambilan isinya per bagian berturut-turut tanpa terjadi perubahan kekuatan, kualitas atau kemurnian bagian yang tertinggal.  Menurut FI Edisi III hal34 Wadah dosisi ganda adalah wadah-wadah dan sumbatnya tidak boleh mempengaruhi bahanbahan yang disimpan didalamnya baik secara kimia maupun secara fisika, yang dapat mengakibatkan perubahan khasiat, mutu dan kemurniannya.  Menurut Scoville's, Hal. 202 Wadah dosis ganda Wadah ini biasanya di desain seperti serum vial dan botol serum, botol serum mempunyai leher yang sangat lebar. Vial serum dan botol serum ditutup dengan menggunakan tutup karet yang dirancang memungkinkan pengambilan dosis yang tepat dalam hal ini yang terpisah. Penutup untuk wadah dosis ganda harus berinteraksi secara kimia atau fisika dengan sediaan dalam beberapa cara untuk mengubah kekuatan, kemurnian atau kualitas di luar kondisi yang diinginkan. Karet yang digunakan sebagai penutup harus mempunyai kualitas yang mempertahankan penutup segel setelah pengambilan berulang dengan jarum hipodemik. Wadah dosis ganda mempunyai keuntungan dimana wadah dosis ganda lebih nyaman digunakan, tetapi kemungkinan terkontaminasi setelah penyuntikan adalah masalah yang serius.



 Menurut RPS, Hal. 369 Wadah dosis ganda Pemberian dosisi secara berturut-turut pada interval tertentu dimana obat sarna sekali tidak meninggalkan tubuh pada setiap interval pemberian dosis. Penggunaan prosedur pada pengaturan dosis ganda digunakan pada pemberian obat yang berulang-ulang dengan interval dosis yang konstan.  Menurut SDF hal 203 Sediaan steril yang digunakan secara berulang atau lebih dari satu kali dan dikemas dalam wadah 10 ml atau lebih dan mengandung zat antibakteri. 3. Definisi Ampul Jawab: a. Menurut Voight, 1994 Ampul adalah wadah berbentuk silindris yang terbuat dari gelas yang memiliki ujung runcing (leher) dan bidang dasar datar. Ukuran nominalnya adalah 1, 2, 5, 10, 20. Kadang – kadang juga hanya 25 atau 30 mL. Ampul adalah wadah takaran tinggi, oleh karena total jumlah cairannya ditentukan dalam satu kali pemakaian untuk satu kali injeksi. Ampul dibuat dari bahan gelas tidak berwarna, akan tetapi untuk bahan obat peka cahaya dapat dibuat dari bahan gelas berwarna coklat tua b. Lukas, 2011 Ampul dimaksudkan untuk penggunaan parental sebagai dosis tunggal dan yang bila dibuka, tidak dapat ditutup rapat kembali dengan jaminan tetap steril 4. Cara Pengisian Ampul Jawab: a. Menurut Scoville's : 206 Untuk pengisian ampul, jarum hipodermik panjang adalah penting karena lubangnya kecil. Jarum harus dimasukkan ke dalam ampul sampai di bawah. Leher ampul, tetapi tidak cukup jauh untuk masuk ke dalam larutan yang dimasukkan ke dalam ampul. Jarum harus dikeluarkan dari ampul tanpa menggunakan tetes larutan pada dinding primer dari leher ampul. Metode ini digunakan untuk mencegah pengurangan dan pengotoran jika ampul disegel



b. Menurut Voight, 1995: Pengisian ampul dengan larutan obat dilakuakn pada sebuah alat khusus untuk pabrik kecil atau menengah pengisian dilakukan dengan alat torak pengisi yang bekerja secara manual atau elektris. Melalui gerak lengannya larutan yangakan diisikan dihisap oleh sebuah torak kedalam penyemprot penakar dan melalui kebalikan gerak lengan dilakukan pengisiannya



5. Cara Penyegelan Ampul Jawab: a. Lachman : 671 Ampul dapat ditutup dengan melelehkan bagian gelas dari leher ampul sehingga membentuk segel penutup atau segel tarik. Segel penutup dibuat dengan melelehkan sebagian gelas pada bagian atas leher ampul bulatan gelas dan menutup bagian yang terbuka. Segel tarik dibuat dengan memanaskan leher dari suatu ampul yang berputar di daerah ujungnya kemudian menarik ujungnya hingga membentuk kapiler kecil yang dapat diputar sebelum bagian yang meleleh tersebut ditutup b. Parrot: 287 Ampul dapat disegel secara manual melalui penggunaan api. Sumbu dibawah ujungnya dan tarik ujungnya melalui sentuhan dengan tangkai gelas. Gelas yang kuat dihasilkan dengan peleburan disekitar butiran dan segel dari ampul. Untuk menghasilkan segel pada ampul dapat digunakan konfeyor untuk menyegelnya, dimana ini diletakkan di tengah dan diputar dalam api penyegelan sampai ujung gelas melebur dan membentuk seperti manik penyegelan 6. Definisi Vial Jawab:  Parrot Hal 287: Vial merupakan wadah dosis ganda, disegel dengan karet atau penutup plastik yang memiliki sebuah area yang kecil dan tipis (dikenal sebagai diafragma) di tengahnya. Diafragma memungkinkan pemasukkan sebuah jarum hipodermik dan penarikan isinya. Vial didesain sedemikian sehingga sebuah jarum dapat dengan mudah dimasukkan tanpa menyobek fragmen dan sehingga vial akan menutup kembali saat penarikan jarum.



 Menurut Introduction to Hospital and Health System Pharmacy Practice Hal: 300 Vial adalah Injeksi volume kecil berupa wadah plastik atau gelas dengan penutup karet yang diikat pada bagian atas oleh cincin logam  Menurut Ansel 1989: Vial adalah wadah kedap udara yang memungkinkan pengambilan isinya secara berulang tanpa terjadi perubahan kekuatan kualitas atau kemurnian pada bagian yang tertinggal. 7. Cara pengisian Vial Jawab:  Menurut Sterile Drug Product, 2010 halaman 278: Selama pengisian serbuk pada wadah produk, persyaratan paling ketat harus dilakukan untuk mencegah kontaminasi terutama jika produk disterilisasi dengan penyaringan. Cara pengisian serbuk dapat dilakukan dengan cara aseptis yaitu selama pengisian produk/serbuk steril, produk harus dipindahkan dari wadah atau tangki curah dan dibagi kedalam dosis, hingga disegel dalam wadah dosis dengan penaparan waktu seminimal mungkin 8. Penutup karet dan sifatnya  Remington Pharmaceutical Science, 1553 : Setiap vial disegel dgn penutup karet dgn balutan aluminium. Penutup karet disusun atas beberapa bahan, awalnya berasal dari karet alam (getah), selanjutnya polimer sintetik atau kombinasi keduanya.Sifat-sifat penutup karet : -    harus punya elastisitas cukup untuk memberikan  keadaan yg pas  antara bibir dan leher vial. -    tidak harus terlalu keras  tetapi punya resistan yg kuat jika jarum dimasukkan -    dalam menusukkan jarum suntik tersebut tidak boleh menghasilkan banyak serpihan ketika jarum menembus karet -    Secara ideal, penutup karet hrus secara lengkap tdk bereaksi dengan larutan dan bahan lainnya. -    tersedia barrier (penghalang) yg lengkap untuk memindahkan uap air.  Scoville , 202-203: Karet yang digunakan dalam penutup harus berkualitas dimana akan menjaga segelan yang kuat bahkan setelah tusukan berulang dengan jarum hipodermik. Serum vial dan botol



biasanya ditutup dengan penutup karet yang didesain dengan ukuran tipis kecil untuk pemasukan jarum hipodermik saat pengambilan dosis yang diperlukan.  Lachman, 1986 :1310-1312 Penutup karet digunakan untuk menyegel mulut cartidge, vial dan botol. Menyediakan suatu bahan  lembut dan ckukup elastis untuk memungkinkankeluar masuknya suatu jarum suntik tanpa kehilangan integritas dari wadah yang disegel. Beberapa sifat nyata penutup karet, terutama elastisitas, kekerasan dan porositas.penutup karet harus cukup elastis untuk memberikan celah sempit antar tutup dan leher botol serta bibir dari wadah gelas.  Penutup juga harus menutup kembali lubang yang dibuat oleh jarum yang baru saja ditarik. Penutup karet tidak boleh terlalu keras sehingga membutuhkan tekanan yang berlebihan waktu memasukan jarum suntik, dan dalam menusukkan jarum suntik tersebut tidak boleh menghassilkan banyak serpihan ketika jarum menembus karet. Walaupun berpori, penutup tidak boleh menyebabkan keluar masuknya uap air dengan mudah, bai dari luar maupun kedalam wadah.  Dispensing of medication, 981 : Merupakan unit struktur dasar dari karet alami yaitu suatu hidrokarbon, isoprene. Hal ini termasuk polimer neoprene, butyl, dan polimer silicon. kombinasi dengan polimer yaitu pengisi, suatu pemvulkanis, suatu akselerator, antioksidan, dan pelicin. Penutup karet dimaksudkan untuk memberikan suatu segel yang rapat yang menyentuh sisi terbuka dari cartridge, vial, botol. Oleh karena itu, penutup karet harus elastis tetapi cukup kokoh : 1.      Untuk menyesuaikan dimensi lubang yang tidakteratur tetapi tidak mengerut 2.      Untuk memungkinkan masuknya jarum hipodermik dengan sedikit memotong bagian dari rongga jarum 3.      Menutup kembali setelah penarikan dari jarum. Penutup karet harus tahan terhadap perubahan waktu, proses sterilisasi, dan menyerap kelembaban dan uap. 9.      Penyegelan vial  Dispensing of medication, 922 : Untuk cartridge, vial dan botol menyangkut penempatan penutup karet. Tahapan ini dapat dicapai dengan cara manual, atau pada produksi besar proses ini diproses oleh mesin otomatis. Untuk memastikan bahwa penutup karet tidak tercabut dari wadah , suatu penyumbat aluminium disumbat disekitar penutup dan mulut wadah dilengkapi dengan segel penahan.



 Remingtons pharmaceutical Science, 1563 Disegel dengan menutup mulut dengan penutup karet. Ini harus dilakukan secepat mungkin setelah pengisian dan dengan alasan untuk mencegah kontaminasi dari kandungan.  Penutup harus pas cocok dengan mulut wadah sehingga keelestisitasannya dapat disesuaikan dengan ketidakteraturan mulut dan leher wadah. meskipun penutup tidak harus sesuai sehingga menyulitkan untuk mengantar ke leher wadah. penutup dapat dimasukkan secara aseptik dengan gunting tang steril atau secara langsung dengan tangan yang dibungkus dengan sarung tangan karet yang steril. Ketika penutup karet dimasukkan secara mekanik, permukaannya sering dihalogenasi atau ditangani dengan silikon untuk memudahkan memasukkan penutup karet. Hal ini memungkinkan untuk membawa penutup melewati tempat pengunci yang ditempatkan setelah sebuah vial dan kemudian dimasukkan dengan alat penghisap atau alat penekan lain. Penutup karet dibalut dengan penyumbat aluminium. Penyumbat aluminium menutupi penutup dan menghambat mulut vial atau botol. Penutup tidak dapat dibuka tanpa menghancurkan penyumbat aluminium. Oleh karena itu, suatu penyumbat  aluminium merupakan bukti bahwa penutup tidak dapat dibuka dengan sengaja atau tidak sengaja. 10. Masalah yang berhubungan dengan penutup karet :  Teori dan Praktek Farmasi Industri (Lachman, 2008 : 1442) Komposisi penutup karet sangat rumit dan proses pembuatannya sulit, maka biasanya timbul persoalan-persoalan pada formula karet tertentu. Umpamanya bila sumber karet kontak dengan larutan parenteral, maka penutup dapat mengabsorpsi bahan aktif, pengawet antibakteri, atau bahan lainnya, dan satu atau lebih bahan karet mungkin terekstrasi ke dalam larutan. Ekstraksi ini dapat  : -          Mengganggu analisis kimia dari bahan aktif -          Mempengaruhi toksisitas atau pirogenitas dari larutan injeksi -          Berinteraksi dengan pengawet dan menjadikannya inaktif -          Mempengaruhi stabilitas kimia dan fisika dari sediaan sehingga timbul zat-zat tertentu dalam larutan  Pharmaceutical Technology (Parrot, 1971 : 288) Masalah stabilitas telah ditemukan pada penutup karet. Zink dapat terlepas dari penutup karet, menghasilkan inkompatibilitas dengan obat. Penyerapan pelarut bisa menyebabkan penutup



membengkak. Bahan pegawet atau bahan-bahan lain bisa terabsorpsi oleh penutup. Jika sediaan parenteral disegel dengan gas inert, permeabilitas penutup terhadap gas tersebut deianggap penting. Karet butil nampaknya adalah penutup yang paling kurang permeabilitasnya. Jika obat yang sensitive air dibuat dalam sediaan steril (serbuk kering) penyebaran uap dari penutup harus diminimalkan.         Sterile Dosage Form, 1979, Hal: 63 & 64 Permasalahan dari penutup karet. jika penutup kompatibel dengan larutan, larutan menjadi tidak berwarna, keruh dan terjadi penurunan. penstabil permukaan di dalam larutan dapat menyerap bahan kimia dari penutup, ekstrak dapat dikatalis atau bereaksi dengan larutan, menyebabkan perubahan fisik atau ketidakstabilan kimia. Kemungkinan hilangnya bahan pengawet atau penyerapan bahan tambahan lain pada penutup. Untuk setiap produk kompatibilitas dari tutup botol dengan larutan steril, suspense atau serbuk harus di tentukan dan pilihan penutup yang baik. sekali penutupan karet yang diberikan telah dipilih untuk produk parenteral, karet diproduksi memiliki tanggung jawab untuk menjaga konsisten karakteristik penutupan. untuk melakukan hal ini, tes seperti abu, berat jenis, analisis secara spektrofotometri ultraviolet dan inframerah dari ekstrak pelarut yang digunakan.  Lachman, 1994, Hal: 1312 Secara ideal, tutup harus sama sekali tidak reaktif dengan produk yang berhubungan  dengan tutup tersebut. Ada 2 masalah kompatibilitas umum, yakni keluarnya bahan dari senyawa karet, kemudian bereaksi lebih lanjut dengan bahan-bahan dari produk tersebut; dan penghilangan bahan-bahan dari produk dengan penyerapan oleh senyawa karet atau oleh perpindahan uap melalui tutupnya. Kompatibilitas awal biasanya diperkirakan dengan menempatkan tutup karet berhubungan dengan produk tersebut, dan menjaga sampel pada derajat temperatur yang lebih tinggi untuk lama waktu yang telah direncanakan. 11. Membersihkan penutup karet  Scoville’s Untuk menghilangkan kelebihan sulfur dan ketidakmurnian lainnya, penutup karet harus dididihkan dalam 15  menit. Dalam 2% larutan sodium karbonat wadah 0,1% detergent  begitu juga dioctyl sodium sulfoccinate atau sodium lauril sulfat. Penutup dibilas pertama dengan air



dan diselesaikan dengan air destilasi. Penutup bersih dapat disimpan dengan ketat mencakup wadah botol 1% phenol.  Menurut Parrot, 1971, Hal: 288 Diafragma penutup di bebas sulfurkan dengan di didihkan selama 15 menit dalam 2% sodium krbonat yang mengandung 0,1% deterjen anionik. Lalu di bilas dengan aquades dan di keringkan jika perlu di simpan dalam  larutan fenol  1%. Bahan karet di sterilisasi dalam autoklaf. 12. Pengawet untuk injeksi  Swarbrick, J dan James, C.B., 2007. Encyclopedia Of Pharmaceutical Technology Volume 11. Marcel dekker. New york. Hal.228. Agent Fenol m-cresol Metylparaben Propylparaben Klorobutanol Benzilalkohol Benzalkoniumklorida thimerasol



Rentang konsentrasi (%) 0,065-0,5 0,16-0,3 0,05-0,18 0,011-0,035 0,5-0,55 0,75-2,0 0,01-0,025 0,0075-0,01



 Parrot, E.L., 1971. Pharmaceutical Technology. Burgess  Publishing Company. USA.289 Agent Chlorobutanol Cresol Fenol



Rentang konsentrasi (%) 0,5 0,5 0,5



 Michael,J.A.,& Daniel.S. 2002. Parenteral Quality Control (Sterility, Pyrogen, Particulate and Package Integrity Testing). Marcel Dekker irc: New York. 42. komponen Benzalkoniumklorida Benzetonium klorida Krorezidin Benzylalkohol Phenyletanol Chlorobutanol Chlorocresol cresol Methylparaben Propylparaben Fenol Bronopol Phenylmerkuric nitrat thiomersalat



Rentang konsentrasi (gr/100ml) 0,01 0,01 0,05 1,0 0,5 0,5 0,3 0,5 0,02 0,5 0,5 0,5 0,002 0,01



 Gennaro. 1990. Remingthon Pharmaceutical Science. Mc-Graw Hill. New York. 1550 Agent Phenylmerkuric nitrat Thimerosal Benzethonium klorida Benzalkonium klorida Fenol Cresol Chlorobutanol Benzyl alkohol Prophyl p-hydroksibenzoat methyl p-hydroksibenzoat hexylresorcinol Phenylmerkuric benzoat



Rentang konsentrasi (%) 0,01 0,01 0,01 0,01 0,5 0,5 0,5 2 0,02 0,18 0,5 0,1



13. Uji Kebocoran Ampul dan Vial Jawab:  Menurut Lachman Ed. 3 Hal : 1354 Tidak dilakukan untuk vial karena tutup karetnya tidak kaku .



Letakkan ampul di dalam zat



warna (biru metilen 0,5–1%) dalam ruangan vakum. Tekanan atmosfer berikutnya kemudian menyebabkan zat warna berpenetrasi ke dalam lubang, dapat dilihat setelah bagian luar ampul dicuci untuk membersihkan zat warnanya.  Menurut Voight 1995 Uji Kebocoran   dengan (Dry Bath Test dan Double Vacuum Pull). Pada pembuatan skala kecil dapat dilakukan pengamatan secaravisual tetapi untuk produksi skala besar hal ini tidak mungkin dilakukan.Wadah-wadah takaran tunggal yang masih panas setelah selesai disterilkan dimasukkan kedalam larutan biru metilen 0,1%. Jika ada wadah-wadah yang bocor maka larutan biru metilen akan masuk kedalamnya karena perbedaan tekanan di luar dan di dalam wadah tersebut. Cara ini tidak dapat dilakukan untuk larutan-larutan yang sudah berwarna. Wadahwadah takaran tunggal disterilkan terbalik, jika ada kebocoran maka larutan ini akan keluar dari dalam wadah. Wadah-wadah yang tidak dapat disterilkan, kebocorannya harus diperiksa dengan memasukkan wadah-wadah tersebut ke dalam eksikator yang divakumkan. Jika ada kebocoran akan diserap keluar.