TUGAS PROPOSAL TAK ORIENTASI REALITA Sesi 1 & 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

“PROPOSAL TAK STIMULASI ORIENTASI REALITA”



NAMA PEMBIMBING : Aristina Halawa, S.Kep., Ns., M.Kes NAMA KELOMPOK 4 : 1. Alfin Nuril



( 2019.01.001)



2. Daniel Efred Dosan



(2019.01.005)



3. Dwiky Setyajik



(2019.01.006)



4. Intan Christi



(2019.01.011)



5. Jamila Amir



(2019.01.022)



PRODI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WILLIAM BOOTH SURABAYA 2021



1



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, kami dapat menyelesaikan makalah tentang “PROPOSAL TAK



STIMULASI



ORIENTASI REALITA ” Terselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari peranan pihak-pihak yang membantu dalam proses penulisan. Untuk itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada ibu Aristina Halawa, S.Kep., Ns., M.Kes Dosen pengampu mata kuliah KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA I yang membimbing dan membantu dalam penyelesaian makalah ini, dan juga buat teman-teman dan orang tua yang selalu memberikan dukungan untuk kami menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat sederhana dan masih mempunyai banyak kekurangan. Maka dari itu, besar harapan kami agar tulisan ini dapat diterima dan nantinya dapat berguna bagi semua pihak. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat positif membangun demi kesempurnaan makalah ini.



Surabaya, 23 Juni 2021



Penulis



i



DAFTAR ISI COVER ............................................................................................................ KATA PENGANTAR ................................................................................... i BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1 1.2 Tujuan .................................................................................................... 2 1.3 Manfaat ................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3 2.1 Deskripsi ................................................................................................ 3 2.2 Masalah Keperawatan ............................................................................. 3 2.3 Tujuan ..................................................................................................... 3 2.3.1 Tujuan Umum ............................................................................... 3 2.3.2 Tujuan Khusus .............................................................................. 3 2.4 Kriteria Klien .......................................................................................... 3 2.5 Jumlah Peserta ........................................................................................ 4 2.6 Persiapan ................................................................................................. 4 2.7 Kegiatan .................................................................................................. 8 2.8 Kriteria Evaluasi ..................................................................................... 9 BAB III PROSES KEPERAWATAN........................................................ 10 3.1 TAK Stimulus Orientasi Realita Sesi I................................................. 10 3.2 TAK Stimulus Orientasi Reaslita Sesi II............................................... 15 BAB IV PENUTUP..................................................................................... 20 4.1 Kesimpulan............................................................................................ 20 4.2 Saran...................................................................................................... 20 DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waham merupakan salah satu jenis gangguan jiwa. Waham sering ditemui pada gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk waham yang spesifik sering ditemukan pada penderita skizofrenia. Semakin akut psikosis semakin sering ditemui waham disorganisasi dan waham tidak sistematis. Kebanyakan pasien skizofreniadaya



tiliknya



berkurang



dimana



pasien



tidak



menyadari



penyakitnya serta kebutuhannya terhadap pengobatan, meskipun gangguan pada dirinya dapat dilihat oleh orang lain (Tomb, 2003 dalam Purba, 2008). Gangguan orientasi realita disebabkan oleh fungsi otak yang terganggu yaitu fungsi kognitif dan isi fikiran, fungsi persepsi, fungsi motorik dan fungsi social.gangguan pada fungsi kognitif dan persepsi mengakibatkan kemampuan menilai



terganggu.



Gangguan



fungsi



motorik,



social,



dan



emosi



mengakibatkan kemampuan merespon terganggu yang tampak dari perilaku non verbal (ekspresi muka, gerakan tubuh) dan perilaku verbal (kemampuan hubungan sosial). Oleh karena gangguan orientasi realita terkait dengan fungsi otak, maka gangguan atau respon yang timbul disebut respon neurobiologik. TAK adalah salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat pada sekelompok klien dengan masalah yang sama. TAK bagian dari psikoterapi di dalam kelompok. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan kelompok sebagai target asuhan, terbukti dapat memfasilitasi perubahan perilaku yang efektif. Orientasi adalah kemampuan seseorang untuk mengenal lingkungannya serta hubungannya dengan waktu, ruang, dan terhadap dirinya serta orang lain. Disorientasi atau gangguan orientasi dapat timbul sebagai gangguan dari kesadaran, mengenai waktu, tempat, dan orang. Disorientasi dapat terjadi pada setiap gangguan jiwa yang mana ada kerusakan yang hebat dari ingatan, persepsi, dan perhatian. Orientasi realita adalah upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan/ tempat, dan waktu. Klien dengan gangguan jiwa psikotik, mengalami penurunan daya nilai realita



1



(reality testing ability). Klien tidak lagi mengenali tempat, waktu, dan orangorang di sekitarnya. Hal ini dapat mengakibatkan klien merasa asing dan menjadi pencetus terjadinya ansietas pada klien. Untuk menanggulangi kendala ini, maka perlu ada aktivitaas yang memberi stimulus secara konsisten kepada klien tentang realita di sekitarnya. Stimulus tersebut meliputi stimulus tentang realita lingkungan, yaitu diri sendiri, orang lain, waktu, dan tempat. 1.2 Tujuan 1. Tujuan Umum Pasien mampu mengenali orang, (diri sendiri dan orang lain), waktu, hari, dan tempat sesuai dengan kenyataannya. 2. Tujuan Khusus 



Klien mampu berkenalan dengan perawat dan pasien lainnya.







Klien mampu menyebutkan kembali nama perawat dan pasien lainnya.







Klien mampu menyebutkan nama hari, waktu dengan tepat







Klien mampu menunjukkan ruang perawat, ruang istirahat, ruang makan, kamar mandi, ruang tindakan.



1.3 Manfaat a. Memberikan wawasan Ilmu Pengetahuan pada mahasiswa, khususnya dalam hal keperawatan tentang TAK stimulus persepsi umum pada klien dengan gangguan Orientasi Realita. b. Memberikan



pengetahuan



yang



lebih



kepada



mahasiswa



untuk



mengembangkan terapi aktivitas kelompok pada pasien dengan gangguan jiwa. c. meningkatkan mutu pelayanan keperawatan terutama pada klien gangguan orientasi realita dengan berbagai sesi. d. membantu proses penyembuhan pada klien dengan gangguan orientasi realita.



2



BAB II PEMBAHASAAN 2.1 Deskripsi Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok klien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist (Yosep, 2009). Sedangkan pengertian TAK orientasi realitas menurut Purwaningsih dan Karlina (2009) adalah pendekatan untuk mengorientasikan klien terhadap situasi nyata (realitas). Pengertian yang lain menurut Keliat dan Akemat (2005), TAK orientasi realitas adalah upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan atau tempat, dan waktu. 2.2 Masalah Keperawatan - Gangguan mengenal orang - Gangguan mengenal waktu - Gangguan mengenal tempat 2.3 Tujuan a.



Tujuan umum Pasien mampu mengenali orang, (diri sendiri dan orang lain), waktu, hari, dan tempat sesuai dengan kenyataannya.



b. Tujuan khusus 



Klien mampu berkenalan dengan perawat dan pasien lainnya.







Klien mampu menyebutkan kembali nama perawat dan pasien lainnya.







Klien mampu menyebutkan nama hari, waktu dengan tepat







Klien mampu menunjukkan ruang perawat, ruang istirahat, ruang makan, kamar mandi, ruang tindakan



2.4 Kriteria Klien  Pasien dengan masalah keperawatan utama yang sama yaitu pasien dengan gangguan proses pikir, waham



3



 Pasien yang mengalami gangguan mengenal waktu, tempat, dan orang 2.5 Jumlah Peserta 3 orang Tn. A Halusinasi penglihatan Ny. R Halusinasi dengan tidak mengetahui tempat yang sebenarnya Ny. F Halusinasi dengan suka berinteraksi dengan masa lampau 2.6 Persiapan A. Waktu dan Tempat a. Hari/Tanggal b. Jam c. Tempat B. Metode a. Dinamika Kelompok b. Diskusi dan Tanya Jawab c. Orientasi Lapangan C. Media/Alat a. Papan nama sejumlah klien yang ikut TAK b. Spidol c. Bola Tennis d. Tope recorder e. Kaset lagu D. Setting Tempat O



L



CL



P P



P



O



F P P



P F



P



P



4



F



P



OP



Keterangan Gambar : -



L



: Leader



-



CL



: Co- Leader



-



P



: Pasien



-



F



: Fasilitator



-



O



: Observer



E. Pembagian Tugas 1. Leader : -



Menyiapkan proposal kegiatan TAKS



-



Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok sebelum kegiatan dimulai.



-



Menjelaskan permainan.



-



Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kclompok dan memperkenalkan dirinya.



-



Mampu memimpin tcrapi aktilitas kelompok dengan baik dan tertib



-



Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.



2. Co-Leader : -



Mendampingi leader



-



Menyampaikaninformasi dari fasilitator ke leader tentang altiviatas pasien



-



Mengingatkan



leader



jika



kegiatan



menyimpang



dari



perencanaan yang telah dibuat -



Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami blocking dalam proses terapi



3. Fasilitator : -



Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung.



-



Memotivasi klien yang kurang aktif.



5



-



Memfalitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalanya terapi.



4. Observer : -



Mengobservasi jalanya proses kegiatan



-



Mengamati serta mencatat prilaku verbal dan non-verbal pasien selama kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang tersedia)



-



Mengawasi jalanya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga penutupan.(Eko prabowo, 2014: 241-243)



5. Operator : -



Mengatur alur permainan (menghidupkan dan mematikan musik)



-



Timer (mengatur waktu)



F. Susunan Pelaksanaan 1) Susunan perawat pelaksana TAKS sebagai berikut: a. Leader



:



b. Co. Leader : c. Fasilitator



:



d. Observasi



:



e. Operator



:



2) Pasien peserta TAKS sebagai berikut: No



Nama



Masalah Keperawatan



.



G. Pasien 1) Kriteria Pasien a.



Klien dengan gangguan orientasi realita (halusinasi, waham, ilusi)



b.



Klien yang kooperatif dengan riwayat halusinasi, waham, ilusi 6



c.



Klien dengan gangguan orientasi orang, waktu dan tempat yang sudah dapat berinteraksi dengan orang lain



d.



Klien yang sehat secara fisik



e.



Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya



f.



Klien dapat berkomunikasi verbal dengan baik



2) Proses Seleksi a.



Identifikasi klien yang memenuhi kriteri



b.



Membuat kontrak dengan klien



c.



Menjelaskan tujuan kegiata



d.



Menjelaskan tempat dan waktu kegiatan



e.



Membuat perjanjian mengikuti peraturan dalam terapi aktivitas kelompok



f.



Menjelaskan akan bergabung dengan klien lain dalam kelompok



H. Tata Tertib dan Antisipasi Masalah 1) Tata tertib pelaksanaan TAKS a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAKsampai dengan selesai. b. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acaraTAKSdimulai. c. Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi. d. Peseta Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan TAKS berlangsung. e. Jika



ingin



mengajukan/menjawab



pertanyaan,



peserta



mengangkat tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin. f. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkandari permainan g. Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara TAK selesai. h. Apabila



waktu



yang



ditentukan



untuk



melaksanakan



TAKStelah habis,sedangkan permainan belum selesai, maka



7



pemimpin



akan



meminta



persetujuan



anggota



untuk



memperpanjang waktu TAK kepada anggota. 2) Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAKS a. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok a) Memanggil klien b) Memberi



kesempatan



kepada



klien



tersebut



untuk



menjawab sapaan perawat atau klien yang lain b. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit a) Panggil nama klien b) Tanya alasan klien meninggalkan permainan c) Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagi c. Bila ada klien lain ingin ikut a)



Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang telah dipilih



b) Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat diikuti oleh klien tersebut c) Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi peran pada permainan tersebut.(Eko prabowo, 2014: 243-245) 2.7 Kegiatan Langkah-langkah kegiatan Persiapan 



Mengigatkan kontrak dengan anggota kelompok







Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan



Orientasi 



Salam terapeutik







Salam dari terapis







Peserta dan terapis memakai name tag



Evalusi / validasi



8







Menanyakan perasaan pasien saat ini







Menanyakan apakah pernah memperkenalkan diri pada orang lain.



Kontrak 



Menjelaskan tujuan kegiatan







Menjelaskan aturan main lain:







Berkenalan dengan anggota kelompok







Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus minta izin pada pemimpin TAK.







Lama kegiatan 45 menit.







Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir (Eko prabowo, 2014:246-247)



2.8 Kriteria Evaluasi a.



80% klien mendapatkan pasangan terapis yang tepat.



b.



90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas dirinya.



c.



90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas klien lain



d.



80% dari jumlah klien mampu bersepon terhadap klien lain dengan mendengarkan klien lain yang sedang berbicara



e.



80% dari jumlah klien mampu memberikan tanggapan pada pertanyaan yang diajukan



f.



70% dari jumlah klien mampu menterjemahkan perintah permainan



g.



70% dari jumlah klien mampu mengikuti aturan main yang telah ditentukan



h.



50% dari jumlah klien mau mengemukakan pendapat tentang therapi aktifitas kelompok yang dilakukan







Untuk TAK orientasi realitas orang : 70% dari jumlah klien mampu menyebutkan nama, panggilan, asal, dan hobi klien lain.







Untuk TAK orientasi realitas tempat : 70% dari jumlah klien mampu mengenal tempat di rumah sakit.







Untuk TAK orientasi realitas waktu : 9



70% dari jumlah klien mampu mengenal waktu, hari, tanggal, bulan, dan tahun. BAB III PROSES KEPERAWATAN



I.



TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK STIMULASI SESSI I “PENGENALAN ORANG” A. Tujuan Pasien mampu berkenalan dengan anggota kelompok : 1) Mampu mengenal nama-nama perawat 2) Mampu mengenal nama-nama pasien lainnya B. Setting 1. Terapis dan pasien duduk bersama dalam lingkaran 2. Ruangan nyaman dan tenang C. Alat 1. Papan nama sejumlah pasien dan perawat yang ikut TAK 2. Spidol 3. Bola tenis 4. Tape recorder 5. Kaset musik D. Metode 1. Dinamika kelompok 2. Diskusi dan Tanya jawab E.Langkah-langkah kegiatan 1. Persiapan 1) Memilih pasien sesuai dengan indikasi



10



2) Membuat kontrak dengan klien 3) Mempersiapkan alat dan tempat 2. Orientasi a. Salam terapeutik a. Salam dari terapis b. Peserta dan terapis memakai name tag b. Evalusi / validasi 1) Menanyakan perasaan pasien saat ini 2) Menanyakan apakah pernah memperkenalkan diri pada orang lain. c. Kontrak 1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal orang 2) Terapis menjelaskan aturan main lain: •



Berkenalan dengan anggota kelompok







Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus minta izin pada pemimpin TAK.







Lama kegiatan 45 menit.







Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.



3. Tahap kerja a. Terapis membagikan papan nama untuk masing-masing pasien. b. Terapis meminta masing-masing pasien menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal. c. Terapis meminta masing-masing pasien menuliskan nama panggilan di depan papan nama yang dibagikan.



11



d. Terapis meminta masing-masing pasien memperkenalkan diri secara berurutan, searah jarum jam dimulai dari terapis, meliputi menyebutkan: nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi. e. Terapis menjelaskan langkah berikutnya: tape recorder akan dinyalakan, saat musik terdengar bola tenis dipindahkan dari satu pasien ke pasien lain. Saat musik dihentikan, pasien yang sedang memegang bola tennis menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi dari pasien yang lain (minimal nama panggilan). f. Terapis memutar tape recorder dan menghentikan . saat musik berhenti,



pasien



yang



sedang



memegang



bola



tennis



menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi pasien yang lain. g. Ulangi langkah f sampai semua pasien mendapatkan giliran. h. Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan pasien dengan mengajak pasien lain bertepuk tangan. 4. Tahap terminasi 1) Evaluasi a. Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK b. Memberi pujian atas keberhasilan kelompok 2) Rencana tindak lanjut a. Menganjurkan pasien menyapa orang lain sesuai dengan nama panggilan b. Memasukan kegiatan memperkenalkan diri kepada jadual kegiatan harian pasien. 3) Kontrak yang akan datang a. Menyepakati kegiatan berikutnya b. Menyepakati waktu dan tempat. 5. Evalusai dan Dokumentasi Evaluasi



12



a. Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja untuk menilai kemampuan pasien melakukan TAK. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK orientasi realita orang, kemampuan klien yang diharapkan adalah dapat menyebutkan nama, panggilan, asal, dan hobi klien lain. 1) Kemampuan Verbal No ASPEK YANG DINILAI 1.



Menyebutkan nama lengkap



2.



Menyebutkan nama



3.



Panggilan Menyebutkan asal



4.



Menyebutkan hobi



nama pasien



JUMLAH 2) Kemampuan Non-Verbal 3)ASPEK YANG DINILAI 1.



Kontak mata



2.



Duduk tegak



3.



Mengunakan bahasa tubuh



4.



yang sesuai Mengikuti kegiatan dri



nama pasien



awal sampai akhir JUML AH Petunjuk : 1. Di bawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut TAKS.



13



2. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi dengan tanda (√) jika ditemukan pada klien atau tanda (x)jika tidak ditemukan. 3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu, dan jika nilai 0, 1, atau 2 klien belum mampu. b. Dokumentasi Dokumentasikan pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mngikuti TAK orientasi realita orang. Klien mampu menyebutkan nama, nama panggilan, asal dan hobi klien lain di sebelahnya. Anjurkan klien mengenal klien lain di ruangan.



14



II.



TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI SESSI II “PENGENALAN TEMPAT” A. Tujuan 1. Tujuan Umum Peserta TAK mampu meningkatkan hubungan interersonal anggota kelompok, berkomunikasi, saling memperhatikan, mampu berespon terhadap stimulasi yang diberikan. 2. Tujuan Khusus a) Klien mampu mengenal nama rumah sakit. b) Klien mampu mengenal nama ruangan tempat dirawat. c) Klien mampu mengenal kamar tidur d) Klien mampu mengenal tempat tidur e) Klien mampu mengenal ruan perawata, ruang istirahat, ruang makan, kamar mandi, dan WC. B. Setting •



Terapis dan pasien duduk bersama dalam lingkaran







Ruangan tempat perawatan pasien



C. Alat •



Tape recorder



• Kaset dengan lagu "dangdut" • Bola tenis D. Metode 1) Diskusi kelompok



15



2) Orientasi lapangan E. Langkah-Langkah Kegiatan 1. Persiapan a. Melakukan kontrak dengan anggota kelompok sehari sebelumnya b. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan



2. Orientasi a) Pada tahap ini terapis melakukan : -



Memberi salam terapeutik



-



Salam dari terapis



b) Evaluasi/Validasi 



Menanyakan perasaan pasien saat ini



c) Kontrak 1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal tempat yang biasa dilihat 2) Menjelaskan aturan main, sebagai berikut : a.



Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis



b.Lama kegiatan 45 menit c.



Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai



3. Tahap Kerja a. Terapis menanyakan kepada klien nama rumah sakit, nama ruangan; klien diberi kesempatan menjawab. Beri pujian pada klien yang mampu menjawab dengan tepat.



16



b.



Terapis menjelaskan dengan menyalakan tape recorder lagu dangdut, sedangkan bola tennis diedarkan satu persatu ke peserta yang lain searah jarum jam. Pada saat lagu berhenti, klien yang sedang memegang bola tennis akan diminta menyebutkan nama rumah sakit dan nama ruangan tempat klien dirawat.



c.



Terapis menyalakan tape recorder, menghentikan lagu, dan meminta klien memegang bola tennis untuk menyebutkan nama ruangan dan nama rumah sakit. Kegiatan ini diulang sampai semua peserta mendapat giliran.



d.



Terapis memberikan pujian saat klien telah menyebutkan dengan benar.



e.



Terapis mengajak klien berkeliling serta menjelaskan nama dan fungsi ruangan yang ada. Kantor perawat, kamar mandi, WC, ruang istirahat, ruang TAK, dan ruangan lainnya,.



4. Tahap Terminasi a. Evaluasi 1) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK 2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok b. Rencana tindak lanjut 1) Menganjurkan pasien untuk menghafal nama nama tempat 2) Memasukan kegiatan menghafal nama tempat kepada jadual kegiatan harian pasien. 3) Kontrak yang akan datang 4) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu mengenal waktu 5) Menyepakati waktu dan tempat. 5. Evalusai dan Dokumentasi



17



a.



Evaluasi



Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK orientasi realita tempat, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal tempat di rumah sakit. 1) Kemampuan Verbal No



Aspek yang dinilai



1



Menyebutkan nama rumah



2



sakit Menyebutkan nama rumah



3



sakit Menyebutkan letak kantor



4



perawat Menyebutkan letak kamar



5



mandi dan WC Menyebutkan letak kamar



Nama Pasien



tidur Jumlah



2) Kemampuan Non-Verbal No



Aspek yang dinilai



1.



Kontak mata



2.



Duduk tegak



3.



Menggunakan bahasa



4.



tubuh yang sesuai Mengikuti kegiatan dari awal sampai Akhir Jumlah



18



Nama pasien



Petunjuk : •



Di bawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut TAKS.







Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi dengan tanda (√) jika ditemukan pada klien atau tanda (x)jika tidak ditemukan.







Jumlahkan kemampuan yang ditemukan







Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai ≥ 6 ; disebut belum mampu jika mendapat nilai ≤ 5.







non verbal disebut mampu jika mendapatkan nilai 3 atau 4 disebut belum mampu jika mendapat nilai ≤ 2.



b.



Dokumentasi Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti Sesi 2, ruangan dan letak kamar tidur yang lain belum mampu. Orientasikan klien dengan tempattempat di ruangan.



19



BAB IV PENUTUP



4.1 Kesimpulan Orientasi realita adalah upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan/ tempat, dan waktu. Klien dengan gangguan jiwa psikotik, mengalami penurunan daya nilai realita (reality testing ability). Hal ini dapat mengakibatkan klien merasa asing dan menjadi pencetus terjadinya ansietas pada klien. Untuk menanggulangi kendala ini, maka perlu ada aktivitaas yang memberi stimulus secara konsisten kepada klien tentang realita di sekitarnya. Stimulus tersebut meliputi stimulus tentang realita lingkungan, yaitu diri sendiri, orang lain, waktu, dan tempat.



4.2 Saran Kita harus mengerti, tahu dan memahami apa itu terapi aktivitas kelompok orientasi realita. Agar tindakan serta penanganan terhadap masalah ini dapat tercapai sesuai dengan keinginan.



20



DAFTAR PUSTAKA



Prabowo, 2014. Konsep dan Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogjakarta: Nuha Medika



Keliat Budi Ana 2004 keperawatan jiwa terapi aktifitas kelompok Jakarta EGC Link: PROPOSAL_Terapi_Aktivitas_Kelompok_TAK_O.pdf