Tugas Review Jurnal Promkes [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS AKM REVIEW JURNAL PROMOSI KESEHATAN



“The Effect of Peer Group Education on Menstrual Hygiene Management in Knowledge of Prevention of Pruritus Vulvae in Adolescents”



Oleh : ELSA INDAH KUMALA SARI 17700121



FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA TAHUN PELAJARAN 2020/2021



TABEL REVIEW JURNAL Judul



The Effect of Peer Group Education on Menstrual Hygiene Management in Knowledge of Prevention of Pruritus Vulvae in Adolescents Penulis Harini, Ririn; Kurnia, Anggraini Dwi; Nafisa, Adilla Zenara Tahun 2020 Nama jurnal International Journal of Caring Sciences Volume 13 Sumber https://www.proquest.com/scholarly-journals/effect-peer-group-educationon-menstrual-hygiene/docview/2480350610/se-2?accountid=201395 Tujuan penelitian untuk mengetahui pendidikan kelompok pada teman sebaya tentang kebersihan menstruasi, penatalaksanaan pencegahan pruritus vulvae pada remaja di pesantren. dimana media pembelajaran ini efektif karena umumnya remaja akan lebih terbuka untuk berkomunikasi dengan teman sebaya dari pada orang tua. Tema penelitian Pendidikan pada kelompok sebaya mengenai kebersihan menstruasi dan managemen priuritus vulvae Latar belakang Setiap manusia pasti mengalami tahapan pertumbuhan, salah satunya teori pada masa remaja. Pada masa remaja ini terjadi pertumbuhan secara fisik maupun psikis. Remaja bukan hanya tumbuh dalam ukuran, tetapi juga secara fungsional. Terutama organ seksual atau masa pubertas. Pada wanita muda masa pertumbuhan dapat ditandai dengan menstruasi. Gangguan kesehatan yang dapat terjadi adalah iritasi, peradangan, sekresi vagina dan vulva pruritus. Pruritus vulvae, ini merupakan tanda awal dari vaginitis. Pruritus vulvae sendiri menyebabkan rasa gatal, yang membuat penderita berkeinginan untuk menggaruk. Tingkat keparahan pruritus tergantung pada penyebab. Gejala sering menonjol pada malam hari atau ketika area wanita disentuh (Misery dan stander, 2010). Prognosis dari pruritus vulvae mengganggu pola tidur, penurunan kualitas hidup, kecemasan, gangguan psikologis dan sosialnya kehidupan (Wolf et al, 2009). Hasil penelitian membuktikan 5.2 perempuan muda di 17 provinsi di Indonesia mengalami keluhan gatal pada alat kelamin selama haid karena tidak memelihara kebersihan (Kementerian Kesehatan, 2016). Sementara penelitian yang dilakukan oleh Burnet Survey di 4 provinsi yaitu NTT, Papua, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan tentang pengelolaan kebersihan menstruasi di sekolah dikatakan salah satunya empat wanita melaporkan masalah dengan penyakit tersebut atau nyeri di alat kelamin dan 9% menyatakan nyeri selama keluarnya buang air kecil saat haid (unicef, 2014). Berdasarkan data survei dari WHO di beberapa negara, anak perempuan usia 10-14 tahun memiliki masalah dengan alat reproduksi, yaitu pruritus vulvae. Salah satu penyebab gangguan kesehatan yang muncul pada remaja di pesantren yang tergolong rendah pengetahuan tentang kebersihan diri. Kebersihan diri selama menstruasi penting diperhatikan, karena dapat mencegah timbulnya penyakit lainnya (rofi'ah, et al, 2017). Kurangnya pengetahuan dan informasi menjadi kendala seperti yang dialami remaja di



pesantren, terutama siswa perempuan karena kesibukan mereka jadwal mulai dari pengajian hingga kegiatan sekolah. Umumnya, mereka mendapatkan informasi tentang menstruasi hanya dari guru di sekolah dan guru ngaji dan ilmu yang didapat hanyalah pengetahuan dasar (retnowuni, dkk, 2017). Metode penelitian



Penelitian ini menggunakan metode pra-eksperimental dengan desain penelitian one group pretest posttest. Sehingga dalam penelitian ini tidak ada kelompok pembanding.  Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswai pondok pesantren sunan kalijaga sebanyak 250 siswa. Sedang responden dalam penelitian ini adalah 26 siswa yang  Penelitian ini menggunakan metode pra eksperimental dengan menggunakan jenis desain penelitian Pra-Eksperimental yang digunakan adalah One Group Pretest Posttest. Jadi dalam penelitian ini tidak ada kelompok pembanding (Kontrol).  Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Pondok Pesantren Sunan Kalijaga sebanyak 250 siswa. Responden dalam penelitian ini sebanyak 26 siswa yang diperoleh melalui metode pengambilan sampel.  Instrument yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan lembar angket yang berisi data umum dan data spesifik. Data umum berisi identitas, sedangkan data spesifik berisi kebisaan untuk mencegah priuritus vulvae Tahapan penelitian : Dalam penelitian ini terdapat beberapa tahapan, yaitu tahap pra penelitian dan penelitian. Yang termasuk dalam tahap pra penelitian adalah : a. Memberikan penjelasan tentang manfaat dan tujuan dari penelitian b. Jika responden setuju dengan ketentuan, responden diminta untuk tanda tangan c. Peneliti dibantu oleh anggota pikm d. Semua responden dibagi menjadi beberapa kelompok (yang berisi 8-12 orang) e. Konselor memberikan edukasi kepada kelompok sebaya f. Setelah itu responden diminta untuk mengisi kuesioner yang sediakan, kuesioner tersebut digunakan untuk mengetahui seberapa paham siswi tersebut mengenai penjelasan yang disampaikan konselor. g. Setelah itu dilakukan analisa menggunakan uji Wilcoxon yang digunakan untuk melihat perbedaan antara pretest dan posttest.



Hasil penelitian



Hasil penelitian menunjukkan responden memiliki pengetahuan yang cukup tentang manajemen kebersihan menstruasi hingga pengetahuan tentang priuritus vulvae. Sebelum melakukan pendidikan kelompok sebaya dengan rata-rata 14,69 sedangkan setelah pendidikan kelompok sebaya diperoleh rata-rata 19,57. Hasil uji analisis data menggunakan Wilcoxon Signed Rank diperoleh pengaruh pendidikan kelompok sebaya terhadap manajemen kebersihan menstruasi terhadap pengetahuan pencegahan pruritus vulvae pada remaja dengan nilai p = 0,000 dan a = 0,05.























Kesimpulan



Karakteristik responden berdasarkan pengalaman priuritus vulvae. Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat yang dimiliki mayoritas responden mengalami pruritus vulvae sebanyak 18 orang responden (69,2%), sedangkan sebagian kecil responden yaitu 8 responden (30,8%) pernah mengalami pruritus vulvae. Pengetahuan tentang Pencegahan Pruritus Vulvae sebelum pendidikan kelompok sebaya disajikan dalam tabel 4. pada tabel 4 dapat diketahui bahwa sebelum peer pendidikan kelompok dari 26 responden di Pondok Pesantren Sunan Kalijaga Jabung, tersebut mayoritas dari 15 responden (57,7%) memiliki pengetahuan dengan kategori cukup. Sedangkan porsi kecil yaitu 6 responden (23,1%) memiliki pengetahuan yang berada pada kategori baik, dan sisanya lima responden (19,2%) termasuk dalam kategori lebih sedikit. Pengetahuan Pencegahan Pruritus Vulvae Setelah Pendidikan Kelompok Sebaya disajikan dalam tabel 5, dari 26 responden di Pondok Pesantren Sunan Kalijaga Jabung, Hampir semua 23 responden (88,5%) memiliki pengetahuan dalam kategori baik. While sebagian kecil 3 responden (11,5%) memiliki pengetahuan tentang pencegahan pruritus vulvae yang termasuk dalam kategori dari cantik dan tidak ada satu responden pun di kategori kurang. Perbedaan Pengetahuan tentang Pencegahan Pruritus Vulvae sebelum dan sesudah pemberian edukasi pada kelompok sebaya. Dari data yang disajikan pada tabel 6, dapat diketahui bahwa terdapat 17 responden dengan pengetahuan yang bertambah setelah diberikan edukasi oleh konselor. Hasil pengujian disajikan dalam tabel 7, dapat dilihat bahwa statistik Z yang dihasilkan adalah - 4.269 dengan probabilitas 0.000. Ini berarti bahwa probabilitas atau level signifikansi (α