Tugas Ri - Matdis - Muhammad Tamimi - PSPM C 2018 - 4183311033 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

REKAYASA IDE MATEMATIKA DISKRIT STRUKTUR DASAR OBJEK DISKRIT DAN PENGGUNAANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI



REKAYASA IDE



Nilai :



OLEH: MUHAMMAD TAMIMI 4183111090



Dosen Pengampu



: Dr. Asrin Lubis, M.Pd



Mata Kuliah



: Matematika Diskrit



Kelas



: Pendidikan Matematika C 2018



PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN 2021



KATA PENGANTAR



Puji Syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam makalah ini Penulis akan membahas mengenai “Rekayasa Ide”. Makalah ini telah dibuat berdasarkan dari sumber yang ada. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu Penulis berharap kepada pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun makalah ini menjadi lebih baik. Kritik konstruktif dari pembaca sangat Penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.



Medan, 19 Maret 2021



Muhammad Tamimi NIM 4183111090



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1 1.2 Tujuan .......................................................................................................................... 1 1.3 Manfaat ........................................................................................................................ 1 BAB II ORIGINALITAS IDE DAN KONTEKS SOSIALNYA 2.1 Originalitas Ide ............................................................................................................ 2 2.2 Konteks Sosial .............................................................................................................. 2 BAB III PERANGKAT YANG DIBUTUHKAN UNTUK MELAKUKAN INOVASI............................................................................................................. 4 BAB IV IDE TURUNAN DAN KONTEKS SOSIALNYA ........................................... 5 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 8 5.2 Saran ............................................................................................................................. 8 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 9



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG Bilangan bulat adalah sistem bilangan yang merupakan himpunan dari semua bilangan (bukan pecahan) yang terdiri dari bilangan bulat negatif {…,-3,-2,-1}, nol {0}, dan bilangan bulat positif {1,2,3,…}. Bilangan bulat merupakan himpunan bagian dari bilangan rasional. Masih banyaknya kesalahan yang dilakukan siswa ketika menyelesaikan soal yang terkait dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Salah satunya yaitu pemahaman konsep siswa terhadap materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat masih kurang, yakni siswa sering salah menggunakan konsep sehingga mengakibatkan kesalahan dalam menyelesaikan soal terkait dengan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. maka dari itu penulis ingin merekayasa ide agar meningkatkan pemahaman siswa tentang bilangan bulat. Tugas rekayasa ide adalah tugas berupa penyusunan karya ilmiah atau artikel ilmiah atau artikel popular secara tertulis tentang aplikasi muatan materi perkuliahan (kurikulum) dengan daya dukung referensi (buku,jurnal,karya ilmiah) yang up to date.Rekayasa ide merupakan wahana mahasiswa dalam berlatih menuliskan ide kreatif sebagai respons intelektual atas persoalan actual yang dihadapi masyarakat.Ide tersebut unik,kreatif dan bermanfaat sehingga idealisasi kampus sebagai pusat solusi dapat menjadi kenyataan. 1.2.TUJUAN - Mengetahui sifat-sifat bilangan bulat. - Menemukan ide baru untuk menyelesaikan mengenai bilangan bulat. Mengetahui informasi yang terdapat di antara buku dan jurnal - Mempelajari materi objek diskrit lebih dalam yaitu mengenai bilangan bulat - Menambah wawasan dan pengetahuan tentang bilangan bulat



1.3. MANFAAT - Membantu memahami lebih dalam mengenai bilangan-bilangan seperti bilangan bulat - Mempermudah mendapatkan informasi atau ilmu mengenai bilangan bulat.



1



BAB II ORIGINALITAS IDE DAN KONTEKS SOSIALNYA 2.1 ORIGINALITAS IDE Haidar Bagir (CEO Mizan Publishing, penerima award “The Best CEO” versi Majalah SWA 2008) dalam sebuah diskusi mengatakan, “Tidak mungkin pemikiran atau tulisan kita benar-benar original. Tetap dipengaruhi oleh orang lain. Karena kita hidup bukan di ruang hampa. Bahkan karya ilmiah sekalipun tidak bisa original, buktinya banyak kutipan pendapat orang lain. Originalitas bukan berarti tanpa pengaruh orang lain, tetapi berani mengakui pendapat orang lain tersebut dan tak segan-segan untuk melakukan kritik terhadap pendapat orang lain. Tetap saja kita harus mengutip. Originalitas ide adalah sintesis dan antitesis dari banyak pendapat orang lain.” Dalam kegiatan, guru harus memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa secara aktif dalam studi dengan memberikan masalah yang memerlukan jawaban dibuka dan penelitian, Dalam pembelajaran, pelajaran harus adaptif dengan characteristic konsep dan peningkatan cara berpikir siswa sehingga mengakibatkan harmoni pemahaman konsep dan pengajaran yang mendorong pada keterampilan untuk memecahkan dan menyelesaikan masalah. Ajaran dari hal-hal nyata untuk hal-hal yang abstrak, atau mudah sulit dan sederhana sampai yang kompleks, meninjau materi yang terkenal sulit untuk konsolidasi pemahaman. Metode cerita memang sudah banyak di teliti orang tetapi ini perlu terus dikembangkan agar mencapai hasil yang maksimal untuk dapat membatu siswa menyelesaikan masalah bilangan bulat. Dengan menggunakan Metode Cerita sama saja kita menambah masalah pada soal, karena anak-anak harus mengerjakan dua masalah. Masalah dalam memecahkan maksud soal (kalimat) dan memecahakan bentuk operasi bilangannya. Jadi hal ini kurang efektif bagi anak-anak yang daya nalar dan imajinasinya rendah. Tetapi metode ini sangat mudah di gunakan dengan guru memfokuskan siswa 2.2 KONTEKS SOSIAL Struktur kurikulum dalam kurikulum 2013 maupun KTSP tidak jauh berbeda. Perbedaannya, pengertian kurikulum 2013 tidak menyebutkan adanya standar kompetensi



2



dan kompetensi dasar. Akan tetapi, dalam kurikulum 2013 nanti terdapat kompetensi inti dan kompetensi dasar. Berdasarkan Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, beban belajar di kelas I adalah 30 JPL per minggu. Kelas II adalah 32 JPL, kelas III adaah 34 JPl per minggu, kelas IV, V dan VI adalah 36 JPL per minggu. Satu jam pelajaran memiliki durasi 35 menit.



3



BAB III PERANGKAT YANG DIBUTUHKAN UNTUK MELAKUKAN INOVASI Adapun langkah-langkah pembelajaran matematika pada materi bilangan bulat : 1. Guru mempelajari terlebih dahulu arti bilangan bulat dan sistem operasi bilangan bulat 2. Guru menyiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran berupa cerita yang dapat di tangkap siswa agar mudah menyelesaikan soal. 3. Siswa menjawab soal dari cerita yang di dengarkan dari guru.



4



BAB IV IDE TURUNAN DAN KONTEKS SOSIALNYA Berdasarkan dengan desain awalnya, ide-ide ini didahului dengan investigasi awal dari beberapa refrensi yang efektif seperti yang terdapat buku buku matematika di SD, SMP DAN SMA yang berbasis kurikulum 2013.Dalam konteks ide turunan untuk mengembangkan perangkat pembelajran, maka dilaksankan identifikasi dan analisis informasi terhadap kondisi subyek pembahasan yang mencakup informasi tentang siswa, guru dan mata pelajaran yang sesuai dengan model pembelajran.Dari hasil observasi didapat bahwa sumber atau refrensi yang berkaitan dengan bilangan cacah dan bilangan asli yang berbasis kurikulum 2013 masih belum sesuai dengan harapan, antara lain: 1.



Penguasam guru tentang materi bilangan cacah dan bilangan asli yang berbasis kurikulum 2013 di SD, SMP dan SMA belum sepenuhnya maksimal, yang berakibat pembelajaran yang diaplikasikan pada siswa juga masih ada yang salah konsep dan belum runtut secara materi.



2.



Nilai efektif sama sekali belum muncul dalam pembelajaran tersebut.



3.



Pelaksaan pembelajaran hanya sesuai dengan dengan kemampuan penguasaan guru masing-masing.



4.



Tidak jarang siswa sudah mengeluh dahulu pada waktu pembelajaran matematika khususnya konsep bilangan bulat.



Ide yang diturunkan atau gagasan yang diambil dari permasalahan tersebut ialah dengan merencanakan penyusunan buku bagi guru tentang konsep bilangan bulat serta diikuti dengan nilai efektif apa yang ditekan kan pada siswa, agar suatu saat materi konsep bilangan bulat tersebut sudah diintegrasikan dengan materi lain berbasis kurikulum 2013. Buku tersebut dirancang dengan mengingat akan tujuannya yaitu bahwa guru dapat menguasai materi tersebut dengan baik. Perencanaan buku guru pada garis besarnya terdiri dari : 1.



Latar belakang penyusunan buku guru, yang didalamnya termasuk alasan dimasukkan aspek efektif yang terkandung didalam kurikulum 2013 walaupun masih perlu dilengkapi.



2.



Dasar konsep pada bilangan bulat



3.



Penjabaran bilangan bulat dalam ilusi gambar 5



4.



Contoh-contoh konsep dan pembelajarannya di SD, SMP dan SMA disertai dengan latihan.



Konteks Sosialnya Perubahan kebijakan 2013 menyangkut empat elemen perubahan kurikulum yaitu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses, dan Standar Penilaian. Sedangkan perubahan kebijakan kurikulum 2013 berdampak pada empat hal yaitu model pembelajaran berupa tematik-integratif, pendekatan saintifik, strategi aktif, dan penilaian autentik. Perubahan kebijakan tersebut dalam rangka menyiapkan generasi masa depan Indonesia yang kreatif, innovatif, produktif, dan afektif yang mampu membawa bangsa Indonesia maju dan berperadapan di masa yang akan datang. a.



Peluang Terwujudan Pada konteks ini peluang terwujudnya suatu model pembelajaran yang inovatif dan efektif akan sangat besar di sebabkan peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi, melainkan juga mengarahkan dan memberi kemudahan belajara, agar proses belajar lebih memadai .guru bertanggung jawab untuk menciptakan situasi yang mendorong terjadinya prakarsa, motivasi belajar peserta didik. Oleh karena itu dalam merancang kegiatan pembelajaran, peluang terwudnya suatu model pembelajaran pada materi yang berkaitan di kurikulum 2013 sangat besar jika terselesaikan oleh prinsip sebagai berikut:



b.



1.



Berpusat pada siswa



2.



Melibatkan siswa secara aktif



3.



Belajar dengan melakukan (learning by doing)



Nilai-nilai Inovasi Ide yang telah dikemukakan oleh penulis memiliki nilai-nilai inovasi sebagai berikut : 1.



Materi bilangan bulat berdasarkan kurikulum 2013 dapat meningkatkan pemahaman yang lebih dari siswa karena dalam kurikulum 2013 ini menerapkan cara belajar Yang adaptif dengan lingkungan dan kebutuhan siswa itu sendiri. Siswa akan lebih aktif dalam memahami dan mencari solusi dalam masalah mengenai bilangan cacah.



6



Siswa dituntut untuk lebih terampil, kritis, aktif dan kreatif untuk mencari solusi dalam masalah bilangan cacah ini. 2.



Siswa dituntut untuk lebih aktif dalam belajar karena kurikulum ini menitikberatkan masalah matematika tersebut terutama dalam materi bilangan cacah ini kepada siswa itu sendiri. Artinya, siswa lebih banyak mendapatkan materi dengan mandiri. Guru akan berperan sebagai pendamping dan pembimbing dalam mempelajari materi bilangan cacah. Dengan cara ini siswa dapat bekerja individu ataupun bekerja secara kelompok sehingga pemahaman yang didapat siswa akan lebih banyak karena ia akan berusaha mencari jawaban dari berbagai sumber, seperti dari buku-buku yang tersedia, jurnal-jurnal, bahkan melalui internet.



c.



Perkiraan Dampak Perkiraan dampak postif yang akan dihasilkan yaitu: 1.



Timbulnya sikap ketertarikan atau rasa ingin tahu siswa terhadap materi yang akan disampaikan, hal ini disebabkan karena adanya dorongan dari pihak pengajar untuk membantu siswa dalam bepikir kritis dalam menyelesaikan permasalahan yang terdapat pada materi bilangan bulat.



2.



Meningkatnya respon dari siswa dalam menanggapi pertanyaan – pertanyaan yang diajukan oleh guru terhadap seluruh peserta didik dikelas.



3.



Siswa juga mampu memanfaatkan sarana dan prasarana yang telah disiapkan orangtuanya untuk menambah keefektifitasan pembelajaran matematika di sekolah.



Sedangkan dampak negatif yang akan dihasilkan yaitu: 1.



Siswa yang tidak memiliki minat terhadap matematika akan terus mengalami kemunduran dalam pembelajaran matematika, hal ini dikarenakan siswa tersebut tertutupi dengan siswa – siswa yang memiliki minat terhadap pelajaran matematika.



2.



Siswa akan bosan apabila guru selalu melakukan metode pembelajaran yang sama disetiap pertemuan, disini guru diharapkan lebih reatif agar mampu menarik minat siswa terhadap pelajaran matematika.



7



BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan Pada bagian yang mencakup peluang terwujudnya suatu model pembelajaran pada materi yang berkaitan di kurikulum 2013, maka dapat kita pahami bahwa setiap model pembelajaran memiliki dampak apabila model pembelajaran itu dilaksanakan dalam konteks belajar mengajar dikelas. Sehingga pada bagian ini akan dipaparkan tentang perkiraan dampak kurikulum 2013 terhadap materi bilangan bulat. Maka dari itu penggunaan metode cerita dalam penyelesaian bilangan bulat sangat baik tetapi akan sulit bagi siswa yang daya berfikirnya kurang. 5.2. Saran Menurut saya harus adanyabuku guru tentang konsep bilangan bulat tersebut dirancang dengan mengingat akan tujuannya yaitu bahwa guru dapat menguasai materi tersebut dengan baik. Perencanaan buku guru pada garis besarnya terdiri dari (1) latar belakang penyusunan buku guru, yang didalamnya termasuk alas an dimasukkan aspek efektif yang terkandung didalam kurikulum 2013 walau pun masih perlu dilengkapi (2) dasar konsep pada bilanganbulat yang meliputi bagian dari keseluruhan , konsep rasio, dan konsep penajabaran (3) penjabaran bilangan bulat dalam ilusi gambar (4) membandingkan dan mengurutkan dari materi tersebur (5) contoh-contoh konsep dan pembelajarannya di SD, SMP dan SMA disertai dengan latihan.



8



DAFTAR PUSTAKA Untoro, J. 2006. Buku Pintar Matematika SD untuk Kelas 4,5,dan6. Jakarta: Wahyumedia. Untoro, Joko. 2007. Genius Matematika Kelas 4 SD. Jakarta: Wahyumedia Karso, dkk.2013. Pendidikan Matematika 1. Banten: Universitas Terbuka. Simanjuntak, L.,dkk. 2003. Metode Mengajar Matematika I. Jakarta: RinekaCipta.



9