Tugas Uts Kepemimpinan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS UTS KEPEMIMPINAN DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN



Disusun untuk Memenuhi Tugas UTS Mata Kuliah Kepemimpinan Dalam Pelayanan Keperawatan



Dosen Pengampu Dr. Iin Inayah, SKp., MKep



Disusun Oleh : Sukirno, S.Kep,.Ners Nim.215119034



PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI TAHUN AJARAN 2019 / 2020



i



JUDUL JURNAL



Measuring Transformational Leadership in Establishing Nursing Care Excellence



1. Analisis jurnal terkait trend aplikasi pelaksanaan kepemimpinan dalam pelayanan keperawatan di luar negeri. A. Jelaskan Trend Issue Aplikasi Kepemimpinan dalam pelayanan Keperawatan di luar negeri menurut jurnal diatas. Jawaban: 1) Berdasarkan jurnal diatas gaya kepemimpinan transformasional dianggap sebagai gaya kepemimpinan yang berhasil untuk mengembangkan asuhan keperawatan yang unggul atau excellence dibandingkan gaya kepemimpinan yang lain misalnya gaya kepemimpinan transaksional dan gaya kepemimpinan pasif. Kepemimpinan transformasional juga sudah mendapatkan pengakuan secara internasional. Hasil study empiris yang dilakukan sejak tahun 1980 juga menunjukan hasil bahwa gaya kepemimpinan tranformasional mampu meningkatkan asuhan keperawatan yang unggul atau excellence pada pasien dan para perawat yang bekerja juga merasa puas sehingga meningkat kinerjanya. 2) Gaya kepemimpinan transformasional masih sedikit dikenal oleh para perawat manajer atau pimpinan perawat di wilayah Negara Australia. Untuk menutup gap tersebut Organisasi kesehatan di Australia melakukan survey untuk mengukur gaya kepemimpinan para perawat manajer atau pimpinan perawat



yang melibatkan



organisasi kesehatan di Rumah Sakit dalam berbagai pelayanan. Hasilnya gaya kepemimpinan yang digunakan oleh para perawat manager di rumah sakit di Australia lebih mengarah pada gaya kepemimpinan transformasional



dibanding



kepemimpinan transaksional dan kepemimpinan pasif/avoidant. 3) Gaya Kepemimpinan transformasional yang digunakan oleh perawat manajer atau pimpinan perawat di Negara Australia yang disurvey terdiri dari 4 komponen inti yaitu ideal influensa, inspirational motivation, intelektual simulation, dan pertimbangan individual. Hasil survey dari empat komponen inti yaitu pertimbangan 1



individual skor 9,5, pengaruh idealis



skor 9,2, intelektual simulation skor 8,7,



motivasi yang member inspirasi skor 8,6. Trend gaya kepemimpinan transformasional yang digunakan paling banyak adalah factor pertimbangan individual. B. Kaji Konsep Berdasar Referensi Terkait Jurnal Jawaban: 1. Definisi Kepemimpinan Transformasional Sudarwan Danim (2009: 59 ) menjelaskan kepemimpinan transformasional berasal dari kata “to transform” yang berarti mentransformasikan atau mengubah sesuatu menjadi bentuk yang berbeda. Misalnya mentransformasi visi menjadi realita, potensi menjadi aktual, laten menjadi manifes dan sebagainya. Sedangkan Tracy and Hinkin (Gill dkk, 2010) memaknai kepemimpinan transformasional sebagai berikut: “The process of influencing major changes in the attitudes and assumptions of organization members and building commitment for the organization’s mission or objectives”. Menurut Minnah El Widdah, Asep Suryana, dan Kholid Musyaddad (2012, hlm. 85) yaitu: “kepemimpinan yang mampu mentransformasi dan memotivasi para pengikutnya dengan; (a) membuat mereka lebih sadar mengenai pentingnya hasilhasil suatu pekerjaan, (b) mendorong mereka untuk lebih mementingkan organisasi atau tim daripada kepentingan sendiri dan (c) mengaktifkan kebutuhan-kebutuhan mereka pada yang lebih tinggi.” 2. Komponen Inti Kepemimpinan Tranformasional Menurut Bass dan Riggio (2006; 6-7), kepemimpinan transformasional dalam teorinya dapat dilihat ada empat komponen inti yang selalu melekat, yaitu: a. Pengaruh idealis Pemimpin transformasional berperilaku dengan cara mempergaruhi pengikut mereka sehinga pengikut dapat mengagumi, menghormati, sehingga dapat dipercaya. Ada dua aspek yang dilihat untuk pengaruh ideal ini, yaitu: perilaku pemimpin dan unsur-unsur yang dikaitkan dengan pemimpin. Selain itu , pemimpin yang memiliki banyak pengaruh ideal adalah bersedia untuk mengambil risiko dan konsisten dan tidak sewenang-wenang. Mereka dapat 2



diandalkan untuk melakukan hal yang benar , menunjukkan standar perilaku etika dan moral. b. Motivasi yang memberi Inspirasi. Pemimpin transformasional berperilaku dengan cara yang memberikan motivasi dan menginspirasi orang-orang di sekitar mereka dengan memberikan arti dan tantangan untuk bekerja. Semangat tim terangsang, antusiasme dan optimisme akan ditampilkan. Sehingga, pemimpin mendapatkan pengikut yang aktif terlibat dengan pola komunikasi yang intens serta menunjukkan komitmen terhadap tujuan dan visi bersama. c. Stimulasi Intelektual. Pemimpin transformasional mendorong upaya pengikut mereka untuk menjadi inovatif dan kreatif dengan mempertanyakan asumsi, reframing masalah, dan mendekati situasi lama dengan cara baru. Kreativitas didorong. Tidak ada kritik publik terhadap kesalahan individu anggotanya. Ide-ide baru dan solusi masalah secara kreatif dikumpulkan dari pengikut, termasuk dalam proses mengatasi masalah dan menemukan solusi. Pengikut didorong untuk mencoba pendekatan baru, dan ide-ide mereka tidak dikritik karena mereka berbeda dari ide-ide para pemimpin. d. Pertimbangan Individual. Pemimpin transformasional memberikan perhatian khusus terhadap kebutuhan masing-masing pengikut individu untuk pencapaian dan pertumbuhan dengan bertindak sebagai pelatih atau mentor. Pengikut dan rekan yang potensial dikembangkan pada tingkat yang lebih tinggi. Perilaku pemimpin menunjukkan penerimaan terhadap perbedaan individu (misalnya , beberapa karyawan menerima lebih banyak dorongan, otonomi lebih banyak, standar yang jelas). Komunikasi dua arah didorong serta Interaksi dengan pengikut dipersonalisasi (misalnya, pemimpin ingat percakapan sebelumnya, adalah menyadari masalah individu, dan melihat individu sebagai manusia seutuhnya bukan hanya sebagai seorang karyawan). Pelimpahan



tugas



Pemimpin lebih banyak mendengar para pengikutnya. sebagai



sarana



3



untuk



mengembangkan



tugas



yang



didelegasikan dengan memantau apakah para pengikut perlu arahan atau dukungan dan untuk menilai kemajuan 3. Karakteristik Kepemimpinan Transformasional Tichy dan Devanna (2015) mengemukakan karakteristik pemimpin transformasional yang mereka sebut sebagai protagonis atau pelaku utama dalam drama sebagai berikut: a) Mengidentifikasi dirinya sebagai agen perubahan. Mereka secara jelas mengidentifikasikan dirinya sebagai agen-agen perubahan. b) Individu pemberani. Kebaranian bukan ketololan. Mereka pengambil risiko penuh hati-hati dan berani menghadapi tantangan, berani menghadapi status quo c) Mereka percaya sama orang. Para pemimpin transformasional bukan dictator. Mereka sangat berkuasa sungguh pun demikian mereka sensitif kepada orang lain, dan mereka berupaya untuk memberdayakan orang lain d) Mereka adalah penarik nilai. Setiap pemimpin transformasional mampu menguraikan suatu set inti nilai-nilai dan menunjukkan perilaku yang sesuai dengan posisinya. e) Mereka pembelajar sepanjang hayat. Semua



pemimpin



transformasional



mampu



berbicara



mengenai



kesalahankeselahan yang mereka lakukan. Akan tetapi, mereka tak memandang kegagalan tersebut sebagai suatu kegagalan melainkan sebagai pengalaman belajar f)



Mereka mempunyai kemampuan untuk berurusan dengan kompleksitas, ambiguitas, dan ketidakpastian. Setiap pemimpin transformasional mampu untuk menghadapi dan membingkai problem dalam dunia yang kompleks dan berubah



g) Mereka visionary. Para pemimpin transformasional dapat bermimpi, mampu menjabarkan impian dan citra sehingga orang berbagi dengan mereka



4



4. Prinsip-prinsip Kepemimpinan Transformasional Paradigma baru dari kepemimpinan transformasional mengangkat tujuh prinsip untuk menciptakan kepemimpinan transformasional yang sinergis sebagaimana di bawah ini (Erik Rees, 2001): a) Simplifikasi, keberhasilan dari kepemimpinan diawali dengan sebuah visi yang akan menjadi cermin dan tujuan bersama. b) Motivasi, kemampuan untuk mendapatkan komitmen dari setiap orang yang terlibat terhadap visi yang sudah dijelaskan adalah hal kedua yang perlu kita lakukan. c) Fasilitasi, dalam pengertian kemampuan untuk secara efektif memfasilitasi “pembelajaran” yang terjadi di dalam organisasi secara kelembagaan, kelompok, ataupun individual. d) Inovasi, yaitu kemampuan untuk secara berani dan bertanggung jawab melakukan suatu perubahan bilamana diperlukan dan menjadi suatu tuntutan dengan perubahan yang terjadi. e) Mobilitas, yaitu pengerahan semua sumber daya yang ada untuk melengkapi dan memperkuat setiap orang yang terlibat di alamnya dalam mencapai visi dan tujuan f) Siap Siaga, yaitu kemampuan untuk selalu siap belajar tentang diri mereka sendiri dan menyambut perubahan dengan paradigma baru yang positif. g) Tekad, yaitu tekad bulat untuk selalu sampai pada akhir, tekad bukan untuk menyelesaikan sesuatu dengan baik dan tuntas. C. Kaji Fenomena Di Indonesia apabila Trend issue aplikasi kepemimpinan dilaksanakan pada pelayanan keperawatan di Indonesia dalam keunggulan dan kelemahannya. Jawaban: 1) Keunggulannya a) Kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap kinerja pelayanan kesehatan di instansi pelayanan Rumah Sakit dan Puskesmas. b) Kepemimpinan transformasional berperilaku sebagai Super Leader artinya seorang pemimpin transformasional dapat mengembangkan setiap orang menjadi Self Leaadership.



5



c) Kepemimpinan transformasional sesuai atau cocok dengan kondisi yang terus menerus berubah dalam pelayanan kesehatan. d) Kepemimpinan transformasional akan merubah peran SDM tenaga kesehatan yang ada langsung menangani pasien baik di rumah sakit maupun puskesmas. e) Kepemimpinan transformasional membuat para bawahan merasa lebih dihargai sehingga semakin banyak terlibat dalam berbagai pengambilan keputusan yang berkaitan dengan bidang pelayanan di rumah sakit dan puskesmas. f) Kepemimpinan transformasional mampu membangkitkan motivasi dalam melakukan perawatan dan pelayanan kepada pasien, melakukan inovasi untuk beradaptasi dengan perubahan yang terus menerus terjadi karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. g) Komitmen yang timbul bersifat mengikat emosional h) Mampu memberdayakan potensi staf keperawatan i) Meningkatkan hubungan interpersonal antara staff dan pimpinan/leader. j) Ketika trust telah kuat maka individu dengan rela memberikan kekayaan intelektualnya kepada orang lain, dan begitu sebaliknya, individu tersebut akan mau menggali informasi (pengetahuan) dari orang lain yang dipercayainya.



2) Kelemahannya



a) Ketika dalam sebuah lingkungan organisasi terjadi perubahan secara struktural, dan berdampak pada pergantian personel maka kepercayaan harus dibangun lagi dari awal. b) Pola kepercayaan terhadap atasan yang kurang kuat akan menyebabkan kepemimpinan transformasional tidak menemukan bentuk (performa) terbaiknya. c) Kepemimpinan baru memiliki pengaruh dalam perilaku organisasi apabila telah terbentuk hubungan pemimpin (atasan) dan pengikut (bawahan) yang kuat. d) Butuh waktu yang lama untuk menumbuhkan komitmen bawahan terhadap pimpinan. e) Sulit dilakukan pada jumlah karyawan yang banyak. f) Kurang efektif karena masih kuatnya mekanisme kontrol oleh birokrasi yang bersifat sentralis, formalisasi, dan rutinisasi. 6



g) Hasil penelitian ditemukan bahwa kepemimpinan transformasional tidak signifikan dalam membentuk perilaku berbagi pengetahuan.



h) keberhasilan pola kepemimpinan ini juga bergantung pada pengakuan dan kepercayaan dari para bawahan



2. Apabila saudara sebagai pemimpin pelayanan keperawatan, apa yang akan saudara lakukan dalam menerapkan aplikasi kepemimpinan tersebut di unit saudara dalam hal: Jawaban: A. Menganalisis evidence base kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman 1) Menganalisis kekuatan 



Jumlah perawat Ners di unit penyakit dalam ada 20 orang







Jumlah perawat D3 ada 30 orang







Perawat senior berpengalaman







Tenaga perawat lebih banyak yang muda dan energik







Dukungan pimpinan dalam mengembangkan gaya kepemimpinan



2) Menganalisis kelemahan 



Kurangnya pelatihan leadership







Kurang pengetahuan tentang gaya kepemimpinan transformasional







Rotasi perawat yang sering karena menyesuaikan kebutuhan







Usia pimpinan pelayanan keperawatan lebih muda dari pada bawahannya







Rotasi pimpinan perawatan di bangsal



3) Menganalisis peluang 



Pelayanan perawatan excellence pada pasien bisa diwujudkan







Pasien merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh perawat







Staf merasa puas dengan pimpinan dan berdampak pada kinerja







Lingkungan kerja kondusif







Mutu pelayanan meningkat



4) Menganalisis ancaman 



Pasien dan keluarganya semakin melek hukum



7







Pengetahuan pasien dan keluarganya terhadap pelayanan semakin tinggi sehingga tuntutan terhadap kinerja pelayanan yang profesional semakin meningkat.







Persaingan antar rumah sakit semakin ketat



Tabel1. Tabel Analisis SWOT EVALUASI INTERNAL     EVALUASI EKSTERNAL



PELUANG (OPPORTUNITY)



  



 



Pelayanan perawatan excellence pada pasien bisa diwujudkan Pasien merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh perawat Staf merasa puas dengan pimpinan dan berdampak pada kinerja Lingkungan kerja kondusif Mutu pelayanan meningkat ANCAMAN (THREAT)







KEKUATAN (STRENGTH) Jumlah perawat Ners di unit penyakit dalam ada 20 orang Jumlah perawat D3 ada 30 orang Perawat senior berpengalaman Tenaga perawat lebih banyak yang muda dan energik Dukungan pimpinan dalam mengembangkan gaya kepemimpinan



STRATEGI “S-O” Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang  Kembangkan gaya kepemimpinan tranformasional  Pilih nursing leader minimal pendidikan S1 Ners  Lakukan pelatihan leadershipuntuk para pimpinan di unit perawata.



STRATEGI “S-T” strategi yang menggunakan kekuatan 8



KELEMAHAN (WEAKNESS)  Kurangnya pelatihan leadership  Kurang pengetahuan tentang gaya kepemimpinan transformasional  Rotasi perawat yang sering karena menyesuaikan kebutuhan  Usia pimpinan pelayanan keperawatan lebih muda dari pada bawahannya  Rotasi pimpinan perawatan di bangsal STRATEGI “W-O” strategi yang bertujuan memperbaiki atau meminimalkan kelemahan untuk menanfaatkan peluang eksternal.  Mengusulkan kepada kepala bidang keperawatan untuk pengembangan penanganan evidence base  Berikan pendidikan kesehatan  Mengikut sertakan pelatihan leader transformasional  Mengurangi rotasiyang kurang diperlukan  Lakukan supervisi dan motivasi



STRATEGI “W-T” merupakan taktik defensif yang



 







internal untuk menghindari atau diarahkan untuk mengurangi mengurangi dampak ancaman kelemahan internal dan menghindari eksternal. ancaman lingkungan eksternal Pasien dan keluarganya  Pilih leader yang bertugas di  Mengutamakan kepuasan semakin melek hukum unit adalah berpendidikan pasien dalam pelayanan Ners Pengetahuan pasien  Fokuskan kearah servis dan keluarganya  Mengoptimalkan kepuasan excellence terhadap pelayanan staff agar mampu berdampak  Fokuskan kepemimpinan semakin tinggi pelayanan asuhan transformasional dijalankan sehingga tuntutan keperawatan yang unggul terhadap kinerja  Mengoptimalkan penerapan pelayanan yang gaya kepemimpinan profesional semakin transformasional meningkat. Persaingan antar rumah sakit semakin ketat



B. Change Agent Jawaban: 1. Katalis : meyakinkan staf yang ada di unit perawatan tentang pentingnya perubahan menuju kondisi yang lebih baik. Contoh: mensosialisasikan 8 area perubahan dan menanamkan tata nilai”kami PASTI”pada setiap staf di unit perawatan tempat mereka bekerja. 2. Pemberi solusi: sebagai pemberi alternative solusi kepada staf di unit perawatan tempat staf bekerja yang mengalami kendala dalam proses berjalannya perubahan menuju tujuan akhir. Contoh: memberikan solusi apabila terjadi permasalahan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sehari-hari. 3. Penggerak perubahan : mendorong dan menggerakkan staf di unit atau ruang perawatan untuk ikut berpartisipasi dalam perubahan menuju kearah unit kerja yang lain. 4. Mediator: membantu kelancaran proses perubahan terutama menyelesaikan masalah yang muncul. 5. Penghubung Sumber Daya : sebagai penghubung antara staf di unit perawatan dan pembuat kebijakan atau pemilik (stage holder) 9



Mekanisme Kerja Change Agent 1. Mekanisme kerja dengan pimpinan unit perawatan a. Agen perubahan bertanggung jawab langsung kepada pimpinan unit b. Agen perubahan menyusun rencana kerja individu dan mendapat persetujuan pimpinan. c. Agen perubahan melaksanakan rencana d. Pimpinan memonitor secara berkala pelaksanaan rencana e. Jika terdapat permasalahan agen perubahan menyampaian permasalahan serta usul alternative solusinya. f. Pimpinan memberikan arahan dan solusinya. 2. Mekanisme kerja dengan sesama agen perubahan lainnya a. Individu Agen perubahan di unit keperawatan dapat bergabung dalam forum agen perubahan b. Forum agen perubahan menjadi sarana untuk melakukan koordinasi, pertukaran pengalaman, serta mereplikasi kemajuan dan hambatan. c. Koordinasi antara perubahan dilakukan pada tahap perencanaan, penyusunan rencana, pelaksanaan, dan tahap evaluasi. 3. Mekanisme kerja dengan staf lainnya a. Melakukan langkah kongkret di unit keperawatan b. Secara aktif melakukan internalisasi tentang rencana perubahan dan rencana aksi program c. Penerapan rencana dimulai dari masing-masing agen perubahan.



C. Empowerment Jawaban: 1. Pembinaan dengan mengikutkan pelatihan terkait dengan pelaksanaan transformasi 2. Materi pelatihan bisa sebagai berikut: a. Pemahaman program kegiatan kepemimpinan transformasional b. Pemahaman tentang teori gaya kepemimpinan transformasional c. Teknik dan strategi kepemimpinan transformasional d. Pelayanan prima/excellence. 10



3. mejelaskan kepada staf tentang tanggung jawab mereka 4. Memberi mereka otoritas yang seimbang dengan tanggung jawabnya 5. Menentukan standar-standar Execelence 6. Member mereka latihan untuk mencapai standar 7. Member



mereka



pengetahuan



dan



informasi



tentang



transformasional. 8. Memberikan umpan balik atas kinerjanya 9. Menghargai usaha mereka 10. Memelihara mereka dengan memenuhi kebutuhan dasarnya 11. Memberi mereka maaf atas kegagalan-kegagalan ringan 12. Membatasi dan atau memelihara mereka dengan aturan-aturan.



11



kepemimpinan