7 0 4 MB
LIA ANDRI ANGGRAENI 03411640000015
TUGAS ASISTENSI GEOTHERMAL LEAPFROG TUTORIAL 2
Start Open leapfrog 4.0
Creating the vein system
New project
Creating the vein
Import foto (peta)
Setting the vein interactions
Setting clipping boundary Creating topography Import drillhole data
Analisis data
Creating the first geologi model
Modeling the deposit contact surface Modelling the veins Modelling the erosion contact surface Using a vein system
Enabling the vein system in the model
Finish
LIA ANDRI ANGGRAENI 03411640000015
Open software leapfrog 4.0 dan create new project, Beri nama project sesuai yang diinginkan, kemudian simpan di folder yang diinginkan
Importing an Aerial Photo Klik kanan GIS Data, Maps and Photos dan pilih Import Map. Buka file orthophoto.tif yang ada di folder tutorial veins
Klik import dan kemudian drag foto ke scene view
Setting the Clipping Boundary
Klik kanan pada foldeer topographies dan pilih clipping Boundary Klik enclose object dan pilih everything, kemudisan klik ok
LIA ANDRI ANGGRAENI 03411640000015
Creating the Topography Klik kanan pada folder Topographies pilih New Topography > Import Elevation Grid.
Pilih file topo.asc dan klik open
LIA ANDRI ANGGRAENI 03411640000015
atur surface resolution menjadi 25.0 kemudian klik import
Drag hasil topographies ke scene view, apabila hasilnya berlubang maka unseen orthophoto pada tropdown
LIA ANDRI ANGGRAENI 03411640000015
Untuk meng-overlay topografi dengan foto caranya dengan menekan topography pada topdown dan kemudian pada Gis Data pilih opsi maps and photo dan pilih ortophoto
Importing the Drillhole Data Ada tiga drillhole yang dipakai yaitu collar.csv, survey.csv, dan liyhology.csv Langkah-langkah untuk memasukkan data drillhole adalah sebagai berikut: Klik kanan pada folder Drillhole Data dan pilih Import Drillholes
Pilih salah satu data drillhole kemudian pilih open. Disini dipilih data collar. Maka ketiganya akan otomatis ter-import
LIA ANDRI ANGGRAENI 03411640000015
Klik import kemudian tekan next hingga pada data lithology. Pada data lithology terdapat file not import. Klik kolom tersebut dan ganti menjadi veins lithology
Maka liyhologynya akan terdefinisikan seperti gambar dibawah ini
Tekan next hingga finish. Kemudian drag drillholes yang terdapat pada folder drillhole data ke scene view
LIA ANDRI ANGGRAENI 03411640000015
Creating the First Geological Model Klik kanan pada Geological Models folder dan pilih Geological Model.
Atur geologi model sebagai berikut: - Atur resolusu sebesar 300 - Pada enclose on=bject pilih lithology table kemudian tekan ok
LIA ANDRI ANGGRAENI 03411640000015
Drag geologi model ke scene view
Modelling the Deposit Contact Surfaces
Pada tutorial ini ada 2 deposit data drillhole yang didefinisikan sebagai litologi tertua, yaitu: - Schist B - Schist A
Kontak pertama yang dimodelkan adalah kontak dengan lapisan tertua yaitu Schist ¬ yang akan dimodelkan sebagai deposit
Klik kanan pada Surface Chronology pada submenu geologi model dan pilih New Deposit > From Base Lithology
LIA ANDRI ANGGRAENI 03411640000015
Pilih Schist ¬ pada Primary lithology
Pilih use contact above, drag semua litology ke kolom ignored litologi kecuali Schist A
Klik ok Drag ke scene view Schist B – Schist A contact yang terdapat pada sub folder surface cronologi
LIA ANDRI ANGGRAENI 03411640000015
Aktifkan surface kronologi dengan klik 2 kali surface kronologi dan kemudian centang pada contact surface
LIA ANDRI ANGGRAENI 03411640000015 Pada output volume akan ada Schist A dan B, drag keduanya pada scene view
Modelling the Veins Klik kanan pada Surface Chronology object dan pilih New Vein > From Base Lithology.
Pilih veins A pada colom vein lithology kemudian klik ok
LIA ANDRI ANGGRAENI 03411640000015
Drag vein ke scene view
Drag juga data drillhole dan boundary ke scene view
Double klik pada vein A Klik surfacing tab dan centang pinch out, kemudian klik ok
LIA ANDRI ANGGRAENI 03411640000015
Maka tampilan vein akan berubah seperti gambar dibawah ini
LIA ANDRI ANGGRAENI 03411640000015
Ulangi langkah-langkah diatas untuk membuat vein B, C, dan D dan juga centang pinch out pada masing-masing vein Double klik pada surface kronologi, centang contact surface. Pastikan semua tercentang. Kemudian klik ok Drag vein A, B, C, dan D ke scene view
LIA ANDRI ANGGRAENI 03411640000015
Drag juga geologi model Schist A dan Schist B pada scene view, dan atur opacity-nya agar tampilan veinnya terlihat
LIA ANDRI ANGGRAENI 03411640000015
Modelling the Erosion Contact Surface Klik kanan Surface Chronology dan pilih New Erosion > From Base Lithology
LIA ANDRI ANGGRAENI 03411640000015
Atur windows sebagai berikut - Pilih cover pada select primary lithology di lis dropdown - Pilih Use Contact Below - Drag litologi Schist B, Vein B, Vein C, Vein D ke kolom Ignored Lithologies
Klik ok Drag ke scene view
LIA ANDRI ANGGRAENI 03411640000015
Duoble klik pada surface kronologi dan centang contact surface untuk mengaktifkan erosion contact. Klik ok. Kemudian drag veins dan geologi model dan juga erosion contact ke scene view
LIA ANDRI ANGGRAENI 03411640000015
LIA ANDRI ANGGRAENI 03411640000015
Klik show slicer
Pada shape properties panel pilih Elevation (Z) Axis
Klik pada shape yang akan di slice
LIA ANDRI ANGGRAENI 03411640000015
Using a Vein System Klik kanan Geological Models pilih New Geological Model. pilih veins pada lithology column atur resolusi pada enclose object pilih lithology table beri nama model sesuai yang diinginkan
Creating the Vein System
klik kanan Surface Chronology pilih New Vein System. pada window pilih vein kemudian klik ok
LIA ANDRI ANGGRAENI 03411640000015
Creating the Veins klik kanan vein system and pilih New Vein > From Other Contacts. Pada window pilih lithology kemudian klik ok Pada new vein pilih vein A dan klik ok Double klik vein Klik surfacing kemudian pilih pinch out, klik ok Buat vein B, C, D dengan langkah yang sama kemudian pinch out Drag ke scene view
Setting the Vein Interactions Drag vein A, B, C, D yang ada di surface cronology Klik pada tengah-tengah vein di scene view, maka akan muncul window seperti dibawah ini:
LIA ANDRI ANGGRAENI 03411640000015
Pada window akan muncul informasi mengenai vein A. Dimana vein A dianggap sebagai vein sentral. Untuk mennetukan interkasi antara vein A dengan Vein lainnya kita perlu tahu sisi mana dari vein A yang merupakan footwall dan hangingwall. Kita dapat mengetahuinya dengan cara menambahakan footwall dan hangingwall vein A Drag hangingwall dan footwall vein A ke scene view Klik legenda untuk menapilkan lagenda footwall dan hangingwall Sekarang kita dapat mengatur interaksi untuk sistem vein
Double klik pada vein system, pilih lithology
Klik tab vein system
LIA ANDRI ANGGRAENI 03411640000015
Klik add vein B, dan biarkan semuanya default
LIA ANDRI ANGGRAENI 03411640000015
Klik add vein C, pilih footwall pada Side
Klik add vein D Centang semua vein. Kemudian klik ok Drag vein system ke scene view
LIA ANDRI ANGGRAENI 03411640000015
Enabling the Vein System in the Model Setelah vein system selesai kita dapat menambahkan model pada sistem vein
Double klik pada surface kronologi Tambahakan vein system dan klik ok Drag model pada scene view
LIA ANDRI ANGGRAENI 03411640000015
Tekan D agar tampilan model terlihat dari atas Klik show slicer Klik slicer pada shape Pada shape properties panel klik set to dan pilih Elevation (Z) Axis
LIA ANDRI ANGGRAENI 03411640000015
LIA ANDRI ANGGRAENI 03411640000015