Tutorial Solidwork [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

INDUSTRIAL CAD TRAINING 3D SOLID MODELING 2005



By : Atang Suryana



LABORATORIUM PERANCANGAN JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA



DAFTAR ISI 1. MENJALANKAN PROGRAM SOLIDWORKS 1.1. Membuka Program SolidWorks 1.2. Mengaktifkan Jendela Program SolidWorks 1.3. Fasilitas SolidWorks



2. PROSES PEMODELAN 3D 2.1. Proses Pemodelan Gambar 3D Dengan SolidWorks 2.2. Pemodelan 3D Silinder Pejal 2.2.1. Pemodelan 3D Silinder Pejal Dengan Metoda Extrude 2.2.1.1.



Memahami Fasilitas Extrude



2.2.2. Pemodelan 3D Silinder Pejal Dengan Metoda Revolve 2.2.3. Pemodelan 3D Silinder Pejal Dengan Metoda Sweep 2.2.4. Pemodelan 3D Silinder Pejal Dengan Metoda Loft 2.2.4.1.1.



Memahami Fasilitas Loft



2.3. Pemodelan 3D Silinder Berlubang 2.3.1. Pemodelan 3D Silinder Berlubang Dengan Metoda Extrude 2.3.2. Pemodelan 3D Silinder Berlubang Dengan Metoda Cut Extrude 2.3.3. Pemodelan 3D Silinder Berlubang Dengan Metoda Extrude dan Fasilitas Shell 2.3.4. Pemodelan 3D Silinder Berlubang Dengan Metoda Revolve 2.4. Memahami Fasilitas Circullar Pattern 2.5. Memahami Fasilitas Linier Pattern 2.6. Membuat Plane Baru Yang Membentuk Sudut Tertentu 2.7. Pemodelan 3D Sambungan Pipa 2.7.1. Pemodelan 3D Elbow 90 deg. Dengan Metoda Cut Sweep 2.7.2. Pemodelan 3D Elbow 90 deg. Dengan Fasilitas Shell 2.7.3. Pemodelan 3D Tees Tthru Fflow Dengan Fasilitas Shell 2.8. Pemodelan 3D Helical Springs 2.9. Pemodelan 3D Baut Dengan Jenis Ulir Metris 64 2.10. Pemodelan 3D Sheet Metal



3.



PROSES ASSEMBLY



3.1. Metoda System Koordinat Part



ii



3.2. Metoda Mate 3.3. Mengedit Part Yang Telah Diassembly 3.4. Mengcopy Part Assembly 3.5. Mold Design



4.



PEMODELAN GAMBAR 2D



4.1. Mempersiapkan Lembar Drawing dan Pemilihan Ukuran Kertas 4.2. Menampilkan Gambar 2D 4.3. Memberikan Informasi Gambar 4.3.1. Memberikan Dimensi Gambar 4.3.2. Memberikan Symbol Pada Ukuran 4.3.3. Memberikan Nilai Toleransi 4.3.4. Membuat Gambar Potongan 4.3.5. Mengedit Jenis Arsiran 4.3.6. Memperjelas Daerah Gambar 4.3.7. Memberikan Penomoran Gambar 4.3.8. Memberikan Symbol Pengerjaan 4.3.9. Memberikan Teks/Note 4.3.10. Mengedit Besarnya Huruf/Angka, Satuan Ukuran dan Jenis Penempatan Ukuran 4.3.11. Mengedit Jenis Panah Ukuran 4.3.12. Menampilkan Bill Of Material



5.



EVALUASI A. Evaluasi Part Modelling B. Evalusi Assembly dan Drawing



iii



1. Menjalankan Program SolidWorks 2003. 1.1. Membuka program SolidWorks 2003. Anda dapat menjalankan program SolidWorks 2003 dengan cara sebagai berikut : 1. Nyalakan komputer dan tunggu sampai komputer menampilkan desktop Windows 2. Click tombol Start yang ada di Taskbar 3. Pilih menu program 4. Kemudian pilih dan Click SolidWorks 2003 5. Kemudian Click kembali SolidWorks 2003 6. Setelah itu akan tampil jendela



program



SolidWorks seperti berikut :



1.2. Mengaktifkan jendela program SolidWorks 2003. Berikut cara untuk mengaktifkan jendela program SolidWorks 2003. 1. Pada jendela program SolidWorks 2003, Click New



yang selanjutnya akan tampil



gambar seperti berikut



2. Pada gambar New SolidWorks Document diatas, Click salah satu icon, misalkan icon Part



dan kemudian Click Ok. Sehingga jendela program Solidworks 2003 akan



aktif dengan tampilan seperti berikut :



iv



1.3 Fasilitas SolidWorks 2003 Berikut beberapa fasilitas SolidWorks 2003 yang sering digunakan diantaranya adalah : A. Baris Menu



B. Toolbar Standar View



C. Toolbar Standar



D. Toolbar View



E. Toolbar Sketch



F. Toolbar Sketch Tool



G. Feature Manager Design Tree



v



2.2. PEMODELAN 3D SILINDER PEJAL. 2.2.1. Pemodelan 3D silinder pejal dengan metoda Extrude. Problem : Membuat silinder pejal dengan R 50mm dan panjang 100mm Sasaran : Membuat part baru Mengenal metoda Extrude Mengenal kotak dialog Extrude 1. Click icon New



dan icon part



2. Click icon aktifkan. 3. Click icon lingkaran 50 mm. 4. Click icon isometri proyeksi isometri.



untuk membuat part baru



, dan icon sketch 2D , dan kemudian dari origin



sehingga sketch tool dapat kita buat lingkaran dengan R =



, sehingga kita peroleh gambar sketch lingkaran dalam



5. Click icon Extrude Boss/Base , atau pada baris menu Click Insert, Base, Extrude. Sehingga kotak dialog Extrude akan aktif seperti berikut :



6. Dari kotak dialog Extrude diatas, Pada group Direction 1 pilih Blind dan ketik 100mm. 7. Setelah proses diatas selesai, Click cheklist . Sehingga akan kita dapatkan silinder pejal dari hasil proses Extrude seperti berikut : Example 1



Example 2



vi



2.2.1.1. Memahami Fasilitas Extrude. 1. Click



dan buatlah gambar seperti dibawah ini



2. Kemudian Click



Kemudian Extrude



3. Click



4. Click Extrude



dan buat sketch lingkaran seperti dibawah ini



, Sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut :



dan buatlah sketch lingkaran seperti gambar dibawah ini



sehingga muncul kotak dialog Extrude seperti berikut



5. Jika pada kotak dialog Extrude kita pilih Through All, maka akan kita dapatkan gambar seperti berikut :



vii



6. Jika pada kotak dialog Extrude kita pilih Up To Vertex, maka akan kita dapatkan gambar seperti berikut :



Vertex



Note : Clicklah vertex yang akan dijadikan reference 7. Jika pada kotak dialog Extrude kita pilih Up To Surface, maka akan kita dapatkan gambar seperti berikut :



Surface



Note : Clicklah Surface atau bidang yang akan dijadikan reference 8. Jika pada kotak dialog Extrude kita pilih Offset From Surface, maka akan kita Surface dapatkan gambar seperti berikut :



Note : Clicklah Surface atau bidang untuk dijadikan reference, dan kemudian masukan nilai Offset From Surface 10 mm 9. Jika pada kotak dialog Extrude kita pilih Mid Plane, maka akan kita dapatkan gambar seperti berikut :



2.2.2. Pemodelan 3D silinder pejal dengan metoda Revolve. Problem :



viii



Membuat silinder pejal dengan R 50 mm dan panjang 100 mm. Sasaran : Membuat part baru Mengenal metoda Revolve Mengenal kotak dialog Revolve 1. Click icon New 2. Click icon aktifkan.



dan icon part



untuk membuat part baru



, dan icon sketch 2D



sehingga sketch tool dapat kita



3. Click icon centreline dan kemudian dari origin horizontal kekanan 100 mm.



buat garis centreline



4. Kemudian Click icon full line dan kemudian dari origin buat garis vertical keatas 50 mm kemudian horizontal kekanan 100mm serta vertical kebawah 50 mm. Sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut :



5. Click icon Revolve , atau pada baris menu Click Insert, Base, Revolve. Sehingga kotak dialog Revolve akan aktif seperti berikut :



6. Dari kotak dialog Revolve diatas, Pada group Revolve Parameter kita pilih OneDirection dan ketik 360deg. 7. Setelah proses diatas selesai, Click checklist sehingga akan kita dapatkan silinder pejal dari hasil proses Revolve seperti berikut Example 3



Example 4



ix



Example 5



Example 6



Example 7



2.2.3. Pemodelan 3D silinder pejal dengan metoda Sweep. Problem : Membuat silinder pejal dengan R 50mm dan panjang 100mm.



x



Sasaran : Membuat part baru Mengenal metoda Sweep Mengenal kotak dialog Sweep 1. Click icon New



dan icon part



, dan icon sketch 2D



2. Click icon aktifkan. 3. Click icon lingkaran 50 mm.



5. Click icon aktifkan kembali.



sehingga sketch tool dapat kita



, dan kemudian dari origin



4. Click icon sketch 2D



buat lingkaran dengan R =



sehingga sketch tool dalam kondisi tidak aktif. dan Click icon sketch 2D



6. Click icon Normal To origin



untuk membuat part baru.



sehingga sketch tool dapat kita



dan kemudian Click icon full line



. Selanjutnya dari



tarik garis vertical keatas 100 mm.



7. Click icon sketch 2D 8. Click icon isometri



sehingga sketch tool dalam kondisi tidak aktif kembali. , sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut :



9. Click icon Sweep , atau pada baris menu Click Insert, Base Sweep. Sehingga kotak dialog Sweep akan aktif seperti berikut :



10. Dari kotak dialog Sweep diatas, Kita Click sehingga sebelah kanan akan aktif Feature Manager Design Tree ( FMDT) . Pada FMDT, kita Click sketch23 dan sketch24 sehingga kedua sketch tersebut terbaca pada group Profile and Path. Catatan : Sketch23 adalah sketch untuk lingkaran dengan R 50 mm (berfungsi sebagai profile) . Dan sketch24 adalah sketch untuk full line 100 mm ( berfungsi sebagai path ).



xi



11. Terakhir Click check list Sehingga akan kita dapatkan silinder pejal dari hasil proses Sweep seperti berikut :



Example 8 Buatlah bentuk geometri seperti gambar dibawah ini, dengan Front untuk Profile dan Right untuk Path



Example 9



2.2.4. Pemodelan 3D silinder pejal dengan metoda Loft. Problem : Membuat silinder pejal dengan R 50mm dan panjang 100mm. Sasaran : Membuat part baru Mengenal metoda Loft Mengenal kotak dialog Loft Membuat Plane Baru Yang Sejajar 1. Click icon New



dan icon part



2. Click icon aktifkan. 3. Click icon lingkaran mm. 4. Click icon sketch 2D 5. Click icon isometri proyeksi isometri



untuk membuat part baru



, dan icon sketch 2D , dan kemudian dari origin



sehingga sketch tool dapat kita buat lingkaran dengan R 50



sehingga sketch tool dalam kondisi tidak aktif. sehingga kita peroleh gambar sketch lingkaran dalam



xii



6. Pada baris menu Click Insert, Reference Geometri, Plane. Sehingga kotak dialog Plane akan aktif seperti berikut :



7. Dari kotak dialog Plane diatas, Kita Click aktif Feature Manager Design Tree ( FMDT) Pada FMDT, kita Click Front.



sehingga sebelah kanan akan



sehingga pada group Selections akan terdapat teks



Setelah itu ketik 100 mm dan checklist kotak Reverse direction. , sehingga kita sudah mendapatkan Plane baru yaitu Plane1 yang 8. Click checklist berjarak 100 mm dari Front. 9. Click icon aktifkan. 10. Click icon lingkaran mm.



dan icon sketch 2D , dan kemudian dari origin



sehingga sketch tool dapat kita buat lingkaran dengan R 50



11. Kemudian Click sketch 2D sehingga sketch tool dalam kondisi tidak aktif.. Sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut :



12. Click icon Loft , atau pada baris menu Click Insert, Base, Loft. Sehingga kotak dialog Loft akan aktif seperti berikut:



13. Dari kotak dialog Loft diatas, Click sehingga sebelah kanan akan aktif Feature Manager Design Tree ( FMDT). Pada FMDT Click sketch1 dan sketch2. Sehingga kedua sketch akan terbaca pada group Profile. Catatan : Sketch1 adalah sketch untuk lingkaran R = 50 mm pada Front. Dan sketch2 untuk lingkaran dengan R = 50 pada Plane1.



xiii



14. Setelah proses diatas selesai, Click checklist pejal dari hasil proses Loft. Example 10



, Sehingga kita dapatkan silinder



Dengan metoda Loft, buatlah bentuk geometri seperti gambar diatas dengan menggunakan 5 Plane yang sejajar. 1. Click icon New dan icon part untuk membuat part baru. 2. Pada baris menu click Insert, Reference Geometri, Plane. 3. Kemudian buatlah Plane baru yang sejajar dengan Front dengan jarak 25mm. Sehingga kita dapatkan Plane baru yaitu Plane1. 4. Buat kembali Plane baru yang sejajar dengan Plane1 dengan jarak 25mm. Sehingga kita dapatkan Plane baru yaitu Plane2. 5. Kemudian buat kembali Plane baru yang sejajar dengan Plane2 dengan jarak 40 mm. Sehingga kita dapatkan Plane baru yaitu Plane3. Dari proses diatas, maka kita dapatkan beberapa Plane baru yang sejajar seperti berikut :



6. Click Front , dan buatlah sketch Rectangle seperti berikut.



7. Kemudian Click Plane1, dan buatlah sketch lingkaran dengan diameter 50mm.



8. Click Plane2, dan buatlah sketch lingkaran dengan diameter 84,85 mm.



xiv



9. Click Plane3, dan buatlah sketch lingkaran dengan diameter 84,85 mm. 10. Dari proses diatas, maka kita dapatkan gambar seperti berikut :



, atau pada baris menu Click Insert, Base, Loft. Sehingga kotak 11. Click icon Loft dialog Loft akan aktif seperti berikut:



12. Dari kotak dialog Loft diatas, pada group Profiles kita definisikan beberapa sketch yang akan kita hubungkan, dengan cara mengClick beberapa sketch yang ada pada Feature Manager Design Tree ( FMDT ). 13. Setelah proses diatas selesai, Click cheklist seperti berikut :



sehingga kita dapatkan gambar



14. Setelah proses diatas, buatlah Plane baru yang sejajar dengan Front, dengan jarak 200 mm. Sehingga kita dapatkan Plane4 Seperti gambar dibawah ini :



15. Pada Plane4, buatlah sketch Rectangle seperti gambar dibawah ini :



xv



16. Click icon Loft , atau pada baris menu Click Insert, Base, Loft. Sehingga kotak dialog Loft akan aktif seperti berikut:



17. Pada proses loft yang terakhir, yang akan kita lakukan adalah menghubungkan sketch Rectangle pada Front dengan sketch Rectangle pada Plane4. Hal tersebut dapat kita lakukan dengan cara mengClick kedua sketch tersebut pada FMDT. Sehingga kedua sketch tersebut terbaca pada group Profiles. 18. Berikut hasil akhir dari proses diatas.



2.2.4.1. Memahami Fasilitas Loft. Berikut beberapa fasilitas Loft yang dapat kita gunakan Proses Loft dengan Centerline Contoh :



Proses Loft dengan Curve. Contoh :



Proses Loft Dengan Centerline.



xvi



1. Click



dan kemudian buatlah sketch lingkaran R = 30 mm



. Sehingga akan kita dapatkan 2. Buatlah Plane baru yang berjarak 100mm dari Plane baru yaitu Plane1 3. Dari Plane1 buatlah sketch lingkaran dengan R = 10 mm yang berjarak 100mm dari origin ( untuk menentukan jarak 100mm dari origin dapat kita gunakan garis Bantu seperti terlihat pada gambar ). Sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut :



4. Hapuslah garis Bantu yang panjangnya 100mm 5. Click kemudian buatlah sketch garis ( yang membentuk radius R = 20mm) Sehingga sketch lingkaran keduanya dapat terhubung oleh garis tersebut. Seperti terlihat pada gambar dibawah ini :



6. Click icon Loft



sehingga kotak dialog Loft akan aktif seperti berikut



7. Dari kotak dialog Loft, Pada group Profile dapat kita definisikan dengan cara mengClick kedua sketch lingkaran yang R = 30mm dan R = 10mm. Sehingga pada ruang tersebut terdapat teks Sketch… Kemudian Pada group Centerline Parameters, dapat kita definisikan dengan cara mengClick garis yang menghubungkan sketch lingkaran yang besar dan kecil. 8. Click cheklist sehingga akan kita dapatkan gambar seperti berikut :



Proses Loft Dengan Curve. 1. Click



dan kemudian buatlah sketch lingkaran R = 30 mm



xvii



2. Buatlah Plane baru yang berjarak 100mm dari Plane baru yaitu Plane1



. Sehingga akan kita dapatkan



3. Dari Plane1 buatlah sketch lingkaran dengan R = 10 mm yang berjarak 100mm dari origin ( untuk menentukan jarak 100mm dari origin dapat kita gunakan garis Bantu seperti terlihat pada gambar ). Sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut :



4. Hapuslah garis Bantu yang panjangnya 100mm 5. Click



5. Click icon Loft



kemudian buatlah sketch full line seperti gambar dibawah ini



sehingga kotak dialog Loft akan aktif seperti berikut



6. Dari kotak dialog diatas, definisikan group Profile dengan cara mengClick sketch lingkaran yang R = 30mm dan R = 10 mm. Kemudian pada group Guide Curves kita definisikan dengan MengClick kedua sketch full line yang menghubungkan lingkaran yang besar dan yang kecil. 8. Click cheklist sehingga akan kita dapatkan gambar hasil proses loft dengan menggunakan Curve



2.3. PEMODELAN 3D SILINDER BERLUBANG 2.3.1. Pemodelan 3D silinder berlubang dengan metoda Extrude. Problem : Membuat silinder berlubang Do =100mm, Di = 80mm dan panjang 100mm.



xviii



Sasaran : Memahami metoda Extrude Memahami kotak dialog Extrude 1. Click icon New



dan icon part



2. Click icon aktifkan.



untuk membuat part baru.



, dan icon sketch 2D



3. Click icon lingkaran 50 mm. 4. Kemudian dari origin



, dan kemudian dari origin



sehingga sketch tool dapat kita buat lingkaran dengan R =



buat kembali lingkaran dengan R = 40 mm



Sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut :



5. Click icon isometri proyeksi isometri.



sehingga kita peroleh gambar sketch lingkaran dalam



6. Click icon Extrude Boss/Base atau pada baris menu Click Insert, Base, Extrude. Sehingga kotak dialog Extrude akan aktif seperti berikut :



7. Dari kotak dialog Extrude diatas, pilih Blind dan ketik 100mm. Setelah itu Click checklist



. Sehingga akan kita dapatkan silinder berlubang seperti berikut :



2.3.2. Pemodelan 3D silinder berlubang dengan metoda Cut Extrude. Problem : Membuat silinder berlubang Do = 100mm dan Di = 80 mm serta panjang 100mm. Sasaran : Memahami metoda Extrude Mengenal metoda Cut Extrude



xix



Mengenal kotak dialog Cut Extrude. 1. Click icon New



dan icon part



2. Click icon aktifkan.



untuk membuat part baru



, dan icon sketch 2D



3. Click icon lingkaran 50 mm. 4. Click icon isometri proyeksi isometri.



sehingga sketch tool dapat kita



, dan kemudian dari origin



buat lingkaran dengan R =



sehingga kita peroleh gambar sketch lingkaran dalam



5. Click icon Extrude Boss/Base atau pada baris menu Click Insert, Base, Extrude. Sehingga kotak dialog Extrude akan aktif seperti berikut :



6. Dari kotak dialog Extrude diatas, pilih Blind dan ketik 100mm. Setelah itu Click checklist



. Sehingga hasilnya akan terlihat pada gambar berikut :



7. Setelah proses Extrude selesai, Click icon sehingga sketch tool dapat kita aktifkan. , dan kemudian dari origin 8. Click icon lingkaran 40 mm. Sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut :



, dan icon sketch 2D buat lingkaran dengan R =



9. Click icon Cut Extrude atau pada baris menu Click Insert, Cut, Extrude. Sehingga kotak dialog Cut Extrude akan aktif seperti berikut :



xx



10. Dari kotak dialog Cut Extrude diatas, Pada group Direction 1 pilih Blind dan ketik 100 mm. Setelah proses diatas selesai, Click cheklist Sehingga akan kita dapatkan silinder berlubang dari hasil proses Cut Extrude seperti berikut : Example 11



Buatlah geometri Shaft dengan lubang pasak, dengan menggunakan metoda Revolve, membuat plane baru sejajar dengan Top, dan metoda Cut_Extrude. Seperti gambar dibawah ini



1. Click Front, dan buatlah sketch seperti gambar dibawah ini



, atau pada baris menu Click Insert, Base, Revolve. 2. Click icon Revolve Kemudian kita definisikan One-Direction, dan 360 deg. Setelah proses diatas selesai, selanjutnya proses untuk membuat lubang pasak pada shaft. 3. Click Insert, Reference Geometri, Plane. Dan kemudian buatlah plane baru yang sejajar dengan Top dengan jarak 25mm. 4. Dari plane baru, buatlah sketch untuk lubang pasak seperti gambar dibawah ini :



5. Click icon Cut-Extrude . Dan kemudian tentukan kedalaman dari lubang pasak. 2.3.3. Pemodelan 3D silinder berlubang dengan metoda Extrude dan fasilitas Shell. Problem : Membuat silinder berlubang Do = 100mm, Di = 80 mm dan panjang 100 mm. Sasaran : Memahami Metoda Extrude Memahami kotak dialog Extrude Mengenal fasilitas Shell Mengenal kotak dialog Shell. 1. Click icon New



dan icon part



untuk membuat part baru.



xxi



2. Click icon aktifkan.



, dan icon sketch 2D



3. Click icon lingkaran 50 mm. 4. Click icon isometri proyeksi isometri.



, dan kemudian dari origin



sehingga sketch tool dapat kita buat lingkaran dengan R =



sehingga kita peroleh gambar sketch lingkaran dalam



5. Click icon Extrude Boss/Base atau pada baris menu Click Insert, Base, Extrude. Sehingga kotak dialog Extrude akan aktif seperti berikut :



6. Dari kotak dialog Extrude diatas, pilih Blind dan ketik 100mm. Setelah itu Click checklist



. Sehingga hasilnya akan terlihat pada gambar berikut :



7. Setelah proses Extrude selesai, Click icon Shell akan aktif seperti berikut



, sehingga kotak dialog Shell



8. Dari kotak dialog Shell diatas, pada group Parameter, ketik ketebalan Shell 10 mm. Dan kemudian Click bidang bagian kiri dan bagian kanan dari silinder pejal yang kita buat diatas. Sehingga pada group Parameters akan terdapat teks Face dan Face . 9. Setelah proses diatas selesai, Click cheklist Sehingga akan kita dapatkan silinder berlubang dari hasil proses Shell seperti berikut :



2.3.4. Pemodelan 3D silinder berlubang dengan metoda Revolve. Problem : Membuat silinder berlubang Do = 100mm dan Di = 80mm serta panjang 100mm. Sasaran : Memahami metoda Revolve Memahami kotak dialog Revolve 1. Click icon New



dan icon part



untuk membuat part baru.



xxii



2. Click icon aktifkan.



, dan icon sketch 2D



sehingga sketch tool dapat kita



dan kemudian dari origin 3. Click icon centreline horizontal kekanan 100 mm.



buat garis centreline



4. Kemudian Click icon full line dan kemudian dari origin buat garis vertical keatas 50 mm dan horizontal kekanan 100 mm serta vertical kebawah 50 mm. Seperti terlihat pada gambar berikut :



5. Setelah proses point 4 selesai, dari origin buat kembali garis vertical keatas 40 mm dan horizontal kekanan 100 mm. Sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut :



6. Setelah proses point 5 selesai, Click icon Trim . Setelah pointer Trim aktif, Pada gambar diatas Click kedua garis yang panjangnya 40 mm. Sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut



7. Click icon Revolve atau pada baris menu Click Insert, Base, Revolve. Sehingga kotak dialog Revolve akan aktif seperti berikut :



8. Dari kotak dialog Revolve diatas, Pada group Revolve Parameters kita pilih OneDirection dan ketik 360deg. 9. Setelah proses diatas selesai, Click checklist Sehingga akan kita dapatkan silinder berlubang dari hasil proses Revolve seperti berikut



2.4. Memahami Fasilitas Circullar Pattern Sasaran : Memahami metoda Revolve Mengenal fasilitas Circular Pattern Mengenal fasilitas Fillet Mengenal fasilitas Chamfer



xxiii



1. Click



dan buatlah sketch seperti gambar dibawah ini :



, kemudian pada kotak dialog 2. Setelah sketch diatas selesai, Click Revolve Revolve, kita definisikan One_direction dan 180 deg. Sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut :



3. Kemudian Click



dan buatlah sketch lingkaran seperti berikut :



4. Click Cut Extrude gambar seperti berikut



dan definisikan Through All. Sehingga kita dapatkan



5. Click View, Temporary Axes sehingga akan muncul garis sumbu pada gambar. Dan kemudian Click Circular Pattern seperti berikut :



. sehingga muncul kotak dialog Circular Pattern



6. Dari kotak dialog CirPattern diatas, Pada group Parameters kita definisikan Axes (garis sumbu) 90 deg (jarak antar lubang), 3 (banyaknya lubang yang dicopy) dan Cut Extrude1 (lubang yang dicopy). Sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut :



xxiv



7. Click Fillet



, sehingga kotak dialog Fillet akan aktif seperti berikut



Pada group Item To Fillet, masukan nilai fillet 5mm dan Click bagian yang di Fillet (Edge1). Seperti gambar dibawah



8. Click Chamfer



, sehingga kotak dialog Chamfer akan aktif seperti berikut :



Pada group Chamfer parameter, masukan nilai Chamfer 5mm, sudut Chamfer 45 deg, dan kemudian Click bagian yang akan diChamfer (Edge1) Seperti gambar dibawah



2.5. Memahami Fasilitas Linier Pattern c Sasaran : Memahami metoda Extrude Mengenal fasilitas Linier Pattren Mendefinisikan kotak dialog Linier Pattern.



1. Click



dan buatlah gambar seperti dibawah ini :



xxv



2. Click



dan buatlah sketch lingkaran seperti berikut:



3. Click Cut Extrude



, dan definisikan Through All.



4. Click icon Linier Pattern



sehingga muncul kotak dialog seperti berikut



Edge2



5. Dari kotak dialog LPattern, Pada group Direction 1 dan 2 kita definisikan Edge dan Edge ( berfungsi sebagai reference), 40 mm ( jarak lubang yang akan dicopy ), dan 2 ( jumlah lubang ). Kemudian pada group Feature to Pattern, definisikan Cut-Extrude1 yang merupakan feature yang akan dicopy. 6. Click checklist



, sehingga kita dapatkan gambar dari hasil proses Linier Pattern



Edge1



2.6. Membuat Plane Baru Yang Membentuk Sudut Tertentu. 1. Buatlah gambar seperti dibawah ini



2. Click



dan buatlah sketch Centerline seperti gambar berikut



xxvi



3. Click Insert, Reference Geometri, Plane. Sehingga kotak dialog Plane akan aktif seperti berikut :



4. Dari kotak dialog Plane diatas, untuk mendefinisikan group Selection, dapat kita pada FMDT. lakukan dengan mengClick garis Centreline pada gambar dan Kemudian kita masukan nilai 20 deg. Sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut :



5. Click seperti berikut :



6. Click Extrude seperti berikut



dan kemudian buatlah sketch lingkaran dengan diameter 48mm



dan kemudian Click Shell



sehingga kita dapatkan gambar



2.7. PEMODELAN 3D SAMBUNGAN PIPA 2.7.1. Pemodelan 3D sambungan pipa Elbow 90 deg. Dengan metoda Cut Sweep. Problem : Type Elbow 90 deg, Do = 100mm dan Di = 80 mm. Sasaran : Memahami metoda Sweep Mengenal metoda Cut Sweep Mengenal kotak dialog Cut Sweep



xxvii



Menggunakan 2 Plane. 1. Click icon New



dan icon part



2. Click icon aktifkan.



, dan icon sketch 2D



3. Click icon lingkaran 50 mm.



, dan kemudian dari origin



4. Click icon sketch 2D 5.



Click icon aktifkan kembali.



untuk membuat part baru. sehingga sketch tool dapat kita buat lingkaran dengan R =



sehingga sketch tool dalam kondisi tidak aktif. dan Click icon sketch 2D



6. Click icon Normal To



sehingga sketch tool dapat kita



dan kemudian Click icon full line



. Selanjutnya dari



tarik garis vertical keatas 200 mm. Kemudian dari ujung garis vertical, origin tarik garis horizontal kekanan 200mm. 7. Setelah itu Click icon Fillet berikut



. Sehingga kotak dialog Fillet akan aktif seperti



8. Dari kotak dialog Sketch Fillet diatas, pada group Fillet Parameters kita isi nilai Fillet 100 mm. Dan kemudian kedua garis yang panjangnya 200 mm kita Click. Dan terakhir Click checklist



9. Click icon sketch 2D 10. Click icon isometri



sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut



sehingga sketch tool dalam kondisi tidak aktif kembali. , sehingga kita dapatkan gambar dalam proyeksi isometri



11. Click icon Sweep atau pada baris menu Click Insert, Base, Sweep. Sehingga kotak dialog Sweep akan aktif seperti berikut :



12. Dari kotak dialog Sweep diatas, untuk mendefinisikan group profile and path, dapat kita lakukan dengan mengClick sketch lingkaran R 50mm ( yang berfungsi sebagai profile ) dan sketch full line ( yang berfungsi sebagai path ). Sehingga akan kita dapatkan ilustrasi gambar seperti berikut :



xxviii



13. Setelah proses diatas selesai, Click checklist seperti berikut :



sehingga akan kita dapatkan gambar



Setelah kita dapatkan gambar seperti diatas, kita masuk ketahap selanjutnya yang merupakan tahap untuk melubangi dari gambar diatas. 14. Ikuti langkah point 1 sampai 10. Akan tetapi untuk point 3, kita buat lingkaran dengan R = 40 mm. Sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut :



15. Pada baris menu Click Insert, Cut, Sweep. Sehingga kotak dialog Cut Sweep akan aktif seperti berikut :



16. Dari kotak dialog Cut Sweep diatas, Untuk mendefinisikan group Profile and Path, dapat kita lakukan dengan mengClick sketch lingkaran R = 40mm ( yang berfungsi sebagai profile ) dan sketch Full line ( yang berfungsi sebagai path ) dari gambar yang kita buat. Sehingga akan kita dapatkan ilustrasi gambar seperti berikut :



17. Setelah proses diatas selesai, Click checklist gambar Elbow Type 90 deg. Seperti berikut :



. Sehingga akan kita dapakan



2.7.2. Pemodelan 3D sambungan pipa Elbow 90 deg. dengan fasilitas Shell Problem : Type Elbow 90 deg, Do = 100 mm dan Di = 80 mm. Sasaran : Memahami metoda Sweep Memahami Fasilitas Shell Memahami kotak dialog Shell



xxix



1. Click icon New



dan icon part



2. Click icon aktifkan.



, dan icon sketch 2D



3. Click icon lingkaran 50 mm.



, dan kemudian dari origin



4. Click icon sketch 2D 5. Click icon aktifkan kembali.



untuk membuat part baru.



buat lingkaran dengan R =



sehingga sketch tool dalam kondisi tidak aktif.



dan Click icon sketch 2D



6. Click icon Normal To



sehingga sketch tool dapat kita



sehingga sketch tool dapat kita



dan kemudian Click icon full line



. Selanjutnya dari



tarik garis vertical keatas 200 mm. Kemudian dari ujung garis vertical, origin tarik garis horizontal kekanan 200mm. 7. Setelah itu Click icon Fillet berikut



. Sehingga kotak dialog Fillet akan aktif seperti



8. Dari kotak dialog Sketch Fillet diatas, pada group Fillet Parameters kita berikan nilai Fillet 100 mm. Dan kemudian kedua garis yang panjangnya 200 mm kita Click. Dan terakhir Click checklist



9. Click icon sketch 2D 10. Click icon isometri



sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut



sehingga sketch tool dalam kondisi tidak aktif kembali. , sehingga kita dapatkan gambar dalam proyeksi isometri



11. Click icon Sweep atau pada baris menu Click Insert, Base, Sweep. Sehingga kotak dialog Sweep akan aktif seperti berikut :



12. Dari kotak dialog Sweep diatas, untuk mendefinisikan group profile and path, dapat kita lakukan dengan mengClick sketch lingkaran R = 50mm (yang berfungsi sebagai profile) dan sketch full line (yang berfungsi sebagai path ). Sehingga akan kita dapatkan ilustrasi gambar seperti berikut :



xxx



13. Setelah proses diatas selesai, Click checklist seperti berikut :



sehingga akan kita dapatkan gambar



Setelah kita dapatkan gambar diatas, kita masuk ketahap selanjutnya yang merupakan tahap untuk melubangi dari gambar diatas dengan fasilitas Shell. 14. Setelah proses diatas selesai, Click icon Shell aktif seperti berikut



. Sehingga kotak dialog Shell akan



15. Dari kotak dialog shell diatas, Pada group Parameters, kita isi nilai shell 10 mm. Kemudian pada gambar kita Click bidang kiri dan kanan. Sehingga pada group parameters akan terdapat teks Face dan Face . 16. Setelah proses diatas selesai, Click checklist gambar Elbow Type 90 deg. Seperti berikut :



. Sehingga akan kita dapakan



2.7.3. Pemodelan 3D sambungan pipa Tees Thru Flow dengan fasilitas Shell Problem : Membuat sambungan pipa Tees Thru Flow dengan Do 100mm dan Di 80mm. Sasaran : Memahami metoda Extrude Memahami Fasilitas Shell Memahami penggunaan Plane 1. Click icon New



dan icon part



2. Click icon aktifkan. 3. Click icon lingkaran 50 mm. 4. Click icon isometri proyeksi isometri.



untuk membuat part baru.



, dan icon sketch 2D , dan kemudian dari origin



sehingga sketch tool dapat kita buat lingkaran dengan R =



sehingga kita peroleh gambar sketch lingkaran dalam



xxxi



5. Click icon Extrude Boss/Base atau pada baris menu Click Insert, Base, Extrude. Sehingga kotak dialog Extrude akan aktif seperti berikut :



6. Dari kotak dialog Extrude diatas, Pada group Direction 1 pilih Blind dan ketik 200 mm. 7. Setelah proses diatas selesai, Click cheklist gambar seperti berikut :



sehingga akan kita dapatkan



8. Setelah proses Extrude selesai, Kemudian selanjutnya Click icon Click icon sketch 2D 9. Click icon Normal To origin



dan



sehingga sketch tool dapat kita aktifkan kembali. dan kemudian Click icon full line



. Selanjutnya dari



tarik garis vertical keatas 100 mm.



10. Selanjutnya Click icon lingkaran lingkaran dengan R = 50mm.



dan kemudian dari ujung garis vertical buat



11. Click ico Trim dan dengan pointer Trim kita Click garis vertical yang panjangnya 100mm. Sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut



12. Click icon isometri



sehingga kita peroleh gambar dalam proyeksi isometri.



13. Click icon Extrude Boss/Base atau pada baris menu Click Insert, Base, Extrude. Sehingga kotak dialog Extrude akan aktif seperti berikut :



14. Dari kotak dialog Extrude diatas, Pada group Direction 1 pilih Blind dan ketik 150 mm. 15. Setelah proses diatas selesai, Click cheklist gambar seperti berikut :



sehingga akan kita dapatkan



xxxii



Setelah proses diatas selesai, kita masuk ketahap selanjutnya yang merupakan tahap untuk melubangi dengan fasilitas Shell. 16. Click icon Shell



. Sehingga kotak dialog Shell akan aktif seperti berikut :



Dari kotak dialog shell diatas, Pada group Parameters, kita isi nilai shell 10 mm. Kemudian pada gambar kita Click bidang kiri, atas dan kanan. Sehingga pada group parameters akan terdapat teks Face, Face dan Face 17.Setelah proses diatas selesai, Click checklist Tees Thru Flow seperti berikut



. Sehingga akan kita dapakan gambar



Example 12 Buatlah gambar Tees Thru Flow diatas menjadi bentuk geometri seperti gambar dibawah ini, dengan menggunakan metoda Extrude , Cut Extrude dan Circullar pattern.



2.8. Pemodelan 3D Helical Springs. Problem : Membuat Helical Springs dengan diameter Springs 100 mm, diameter kawat 20mm, pitch 30 mm, dan tinggi springs 250 mm. Sasaran : Mengenal sketch Curve Mengenal kotak dialog Helic Curve. 1. Click icon New



dan icon part



untuk membuat part baru.



xxxiii



2. Click icon aktifkan.



, dan icon sketch 2D



3. Click icon lingkaran 50 mm.



, dan kemudian dari origin



4. Click icon isometri proyeksi isometri.



sehingga sketch tool dapat kita



buat lingkaran dengan R =



sehingga kita peroleh gambar sketch lingkaran dalam



5. Pada baris menu Click Insert, Curve, Helix/Spiral. Sehingga kotak dialog Helic Curve akan aktif seperti berikut :



6. Dari kotak dialog Helix Curve diatas, pada ruang Defined by pilih Height and Pitch, kemudian pada ruang Height ketik 250 mm dan pada ruang Pitch ketik 30 mm. Selanjutnya pada ruang Starting angle ketik 180 deg. Dan Checklist kotak Reverse direction. Sehingga akan kita dapatkan gambar seperti berikut :



7. Click icon aktifkan kembali.



dan Click icon sketch 2D



sehingga sketch tool dapat kita



dan kemudian dari titik awal Curve Helical buat lingkaran 8. Click icon Normal To dengan diameter 20mm. Seperti terlihat pada gambar berikut :



9. Click icon sketch 2D 10. Click icon isometri



sehingga sketch tool dalam kondisi tidak aktif kembali. , sehingga kita dapatkan gambar dalam proyeksi isometri



11. Click icon Sweep atau pada baris menu Click Insert, Base, Sweep. Sehingga kotak dialog Sweep akan aktif seperti berikut :



12. Dari kotak dialog Sweep diatas, Untuk mendefinisikan group Profile and Path, dapat kita lakukan dengan mengClick sketch lingkaran R = 10mm dan sketch Helical



xxxiv



Curve dari gambar yang kita buat. Sehingga akan kita dapatkan ilustrasi gambar seperti berikut :



13. Setelah proses diatas selesai, Click Checklist Helical Springs



Sehingga akan kita dapatkan



Example 13 Editlah bentuk geometri Helical Spring diatas, menjadi Helical Sring dengan Taper Outward 10 deg.



2.9. Pemodelan 3D Baut Dengan Jenis Ulir Metris M64 Problem : Membuat baut dengan diameter luar ulir 64 mm, diameter dalam ulir 55 mm, Pitch 6,5 mm dan panjang ulir 80 mm. Sasaran : Memahami metoda Extrude Memahami metoda Sweep Memahami Kotak dialog Helic Mengenal sketch Mirror/Cermin 1. Click icon New



dan icon part



2. Click icon aktifkan. 3. Click icon lingkaran 32mm 4. Click icon isometri proyeksi isometri.



untuk membuat part baru.



, dan icon sketch 2D , dan kemudian dari origin



sehingga sketch tool dapat kita buat lingkaran dengan R=



sehingga kita peroleh gambar sketch lingkaran dalam



5. Click icon Extrude Boss/Base atau pada baris menu Click Insert, Base, Extrude. Sehingga kotak dialog Extrude akan aktif seperti berikut :



xxxv



6. Dari kotak dialog Extrude diatas, Pada group Direction 1 pilih Blind dan ketik 100 mm. 7. Setelah proses diatas selesai, Click cheklist gambar seperti berikut



Sehingga akan kita dapatkan



8. Click icon aktifkan.



sehingga sketch tool dapat kita



dan icon sketch 2D



9. Click icon lingkaran , dan kemudian dari origin buat lingkaran dengan R = 32 mm. 10. Kemudian pada baris menu Click Insert, Curve, Helix/Spiral. Sehingga muncul kotak dialog Helic Curve seperti berikut :



11. Dari kotak dialog Helix Curve diatas, pada ruang Defined by pilih Height and Pitch, kemudian pada ruang Height ketik 80 mm dan pada ruang Pitch ketik 6,5 mm. Selanjutnya pada ruang Starting angle ketik 180 deg. Dan Checklist kotak Reverse direction. Sehingga akan kita dapatkan gambar seperti berikut :



12. Click icon aktifkan kembali.



dan Click icon sketch 2D



sehingga sketch tool dapat kita



13. Click icon Normal To dan kemudian Click icon centreline . 14. Kemudian dari titik awal Curve Helical, buatlah garis centreline vertical keatas 2,5 mm (a) dan vertical kebawah 2,5 mm (b) 15. Click sketch Mirror



. Sehingga garis centreline berfungsi sebagai cermin.



xxxvi



16. Click icon Full Line , kemudian dari titik awal Curve Helical buat garis horizontal kekanan 4,5 mm (c) Dari titik (c) kita buat garis menuju titik (a). Selanjutnya masih dari titik (c) tarik garis menuju titik (b). Sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut :



a c b 17. Click icon Trim, kemudian dengan pointer Trim kita Click garis vertical dan horizontal. Sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut :



18. Click icon sketch 2D sehingga sketch tool dalam kondisi tidak aktif kembali. 19. Pada baris menu Click Insert, Cut Sweep . Sehingga kotak dialog Sweep akan aktif seperti berikut :



20. Pada kotak dialog Cut Sweep diatas, untuk mendefinisikan group Profile and Path dapat kita lakukan dengan cara mengClick sketch ketupat (abc) dan sketch Curve Helical. Sehingga pada group Profile and Path akan terdapat teks Sketch7 (sketch untuk ketupat) dan Helix2 (sketch untuk Curve Helical ) 21. Setelah proses diatas selesai, Click checklist sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut :



Setelah proses pembuatan ulir selesai, kita lanjutkan pada proses pembuatan kepala baut. 22. Click bidang bagian kanan dari gambar diatas, dan kemudian Click icon Sketch 2D . Sehingga pada bidang tersebut merupakan Plane baru. 23. Click icon Normal To 24. Pada origin



dan kemudian Click icon Polygon



buat sketch polygon dengan D = 80 mm



25. Click icon isometri



sehingga kita peroleh gambar dalam proyeksi isometri.



xxxvii



26. Click icon Extrude Boss/Base atau pada baris menu Click Insert, Base, Extrude. Sehingga kotak dialog Extrude akan aktif seperti berikut :



27. Dari kotak dialog Extrude diatas, Pada group Direction 1 pilih Blind dan ketik 40 mm. sehingga akan kita dapatkan 28. Setelah proses diatas selesai, Click cheklist gambar baut dengan jenis ulir M64 seperti berikut :



2.10. Pemodelan 3D Sheet Metal Sasaran : Memahami fasilitas Base flang Memahami fasilitas Miter flang Memahami fasilitas Sketched bend Memahami fasilitas Fold & Unfold Memahami fasilitas Flattend 1. Click icon New 2. Click



dan icon part



untuk membuat part baru.



, kemudian buatlah sketch seperti gambar dibawah ini



3. Click icon Base-Flange/Tab atau Click Insert, Sheet Metal, Base Flange. Sehingga kotak dialog Base Flange akan aktif seperti berikut :



xxxviii



4. Dari kotak dialog Base Flange, pada grop Direction1, pilih Blind dan set kedalaman 75mm. Pada group Sheet Metal Parameters, set ketebalan bend Radius



3mm dan set



1mm.



, sehingga akan kita dapatkan gambar hasil dari proses Base5. Click checklist Flange/Tab seperti berikut : Vertical edge



6. Setelah proses diatas selesai, Click Vertical edge bagian dalam, kemudian Click icon sketch 2D



. Sehingga akan muncul Plane1.



7. Kemudian dari Plane1, buatlah garis horizontal 8mm. Seperti terlihat pada gambar dibawah ini :



8. Click icon Miter Flange



, atau Click Insert, Sheet Metal, Miter Flange.



9. Kemudian pada gambar Click Propagate Click Bend Outside



, dan pada kotak dialog Miter Flange,



kemudian set Gap distance



0.25mm.



10. Click checklist , sehingga akan kita dapatkan gambar dari hasil proses Miter Flange seperti berikut :



11. Setelah proses diatas selesai, Click icon Mirror akan aktif seperti berikut :



sehingga kotak dialog Mirror



xxxix



Face ( bidang cerminan ) 12. Dari kotak dialog Mirror, Mirror Face/Plane kita definisikan dengan cara mengClick bidang cerminan ( Face ). Kemudian kita definisikan Bodies to Mirror dengan cara mengClick bebas bidang pada gambar. 13. Click checklist seperti berikut :



sehingga akan kita dapatkan gambar dari hasil proses Mirror Face vertical



14. Setelah proses diatas selesai, Click Face vertical ( lihat gambar diatas ) dan kemudian Click icon sketch 2D 15. Kemudian buatlah sketch Rectangle seperti gambar dibawah ini :



16. Click icon Base-Flange/Tab



. Sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut :



17. Setelah proses diatas selesai, kemudian buatlah sketch Line seperti berikut



xl



18. Click icon Sketch Bend , atau Click Insert, Sheet Metal, Sketched Bend. Sehingga kotak dialog Sketch Bend akan aktif seperti berikut :



19. Dari kotak dialog diatas, untuk mendefinisikan Bend Parameters dapat kita lakukan dengan mengClick Face vertical ( bidang yang akan di bending ). Kemudian pilih Bend position dengan sudut bending 90deg. Click checklist kita dapatkan gambar seperti berikut



sehingga



Face



Mitterbend



20. Setelah proses diatas selesai, Click icon Unfold akan aktif seperti berikut :



. Sehingga kotak dialog Unfold



21. Dari kotak dialog Unfold, untuk mendefinisikan Fixed face, dapat kita lakukan dengan mengClick Face ( lihat gambar diatas ). Kemudian untuk mendefinisikan Bend to unfold, dapat kita lakukan dengan mengClick bagian Mitterbend ( lihat gambar diatas ). Setelah proses diatas selesai, Click checklist dari hasil proses Unfold seperti berikut :



sehingga kita dapatkan gambar



22. Setelah proses Unfold selesai, buatlah sketch Rectangle seperti gambar dibawah ini :



xli



23. Click icon Cut-Extrude



sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut :



Face



Mitterbend 24. Click icon Fold



, sehingga kotak dialog Fold akan aktif seperti berikut



25. Dari kotak dialog Fold, untuk mendefinisikan Fixed face, dapat kita lakukan dengan mengClick Face ( lihat gambar diatas ). Kemudian untuk mendefinisikan Bend to Fold, dapat kita lakukan dengan mengClick bagian Mitterbend ( lihat gambar diatas ). Click checklist



26. Click icon Flatted



sehingga kita dapatkan gambar seperti beikut :



, sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut



xlii



3. Proses Assembly Assembly merupakan proses penggabungan atau perakitan dari beberapa Part dalam suatu hubungan tertentu Berikut fasilitas toolbar assembly yang sering digunakan pada proses Assembly Toolbar Assembly



Metoda Assembly : Dalam modul ini metoda assembly yang akan dibahas adalah : 1. Metoda System Koordinat Part 2. Metoda Mate. 3.1. Metoda System Koordinat Part Berikut adalah contoh gambar assembly yang akan kita bahas dengan Metoda System Koordinat Part



Gambar Silinder 1



Gambar Silinder 2



Assembly Silinder 1 & 2



1. Click dan buatlah gambar Silinder1 seperti diatas 2. Kemudian Save dan beri nama File Silinder1 3. Buatlah Part baru dan kemudian buatlah plane baru yang berjarak 20mm dari . Sehingga kita dapatkan Plane1 yang berjarak 20mm dari 4. Click Plane1 dan buatlah gambar Silinder2 seperti diatas. 5. Kemudian Save dan beri nama File Silinder2. Setelah proses diatas selesai, kita masuk ketahap untuk mengassembly Silinder1 dan Silinder2. Berikut tahapannya : 6. Click New dan Click Assembly . 7. Pada baris menu Click Window, Tile Horizontally. Sehingga akan muncul jendela Window ( Tile Horizontally ) seperti berikut :



xliii



Window Assembly



Window Silinder1



Window Silinder2



8. Click icon Sketch 2D



sehingga origin



akan aktif diwindow Assembly.



9. Click teks Silinder1 ( kondisi mouse masih tertekan ) kemudian mouse kita geser dan arahkan keorigin



Window Assembly.



10. Kemudian Click teks Silinder2 ( kondisi mouse masih tertekan ) kemudian mouse Window Assembly. Sehingga pada Window kita geser dan arahkan keorigin Assembly akan kita dapatkan gambar seperti berikut :



3.2. Metoda Mate. 1. Click dan buatlah gambar seperti dibawah ini :



2. Kemudian Save dan beri nama File Kotak1 3. Click



dan buatlah gambar seperti berikut :



4. Kemudian Save dan beri nama File Silinder3



xliv



Setelah proses diatas selesai, kita masuk ketahap untuk mengassembly Kotak1 dan Silinder3. Berikut tahapannya : dan Click Assembly . 5. Click New 6. Kemudian pada baris menu Click Insert, Component, From File. Pilihlah salah satu nama File yang akan kita tampilkan, dalam hal ini Kotak1. 7. Setelah pemilihan nama File diatas, pointer kita arahkan kewindow Assembly dan kemudian Click bagian kiri Mouse. Sehingga gambar Kotak1 akan muncul diWindow Assembly 8. Kita Click kembali Insert, Component, From File. Dan kemudian pilihlah nama file dalam hal ini Silinder3. Selanjutnya pointer kita arahkan kewindow Assembly dan kemudian Click bagian kiri Mouse. Sehingga gambar Silinder3 akan muncul diWindow Assembly 9. Setelah proses point 7 dan 8 selesai, maka pada Window Assembly akan kita dapatkan gambar seperti berikut. Edge2 Edge 1 Face2



Edge 3,4



Face1



Gambar 1 Berikut tahapan untuk proses Assembly Kotak1 dan Silinder3. 10. Click Mate berikut :



atau Click Insert, Mate. sehingga kotak dialog Mate akan aktif seperti



11. Lihat gambar1 diatas, jika kita Click Edge1dan Edge2, dan kita pilih Coincident, (lihat kotak dialog dibawah )



xlv



Maka kita dapatkan gambar hasil Assembly seperti berikut :



12. Lihat gambar1 diatas, jika kita Click Face1dan Face2, dan kita pilih Concentric, (lihat kotak dialog dibawah )



Maka kita dapatkan gambar hasil Assembly seperti berikut :



Setelah proses Mate diatas, posisi gambar Assembly dapat kita modifikasi lagi. Seperti yang akan dijelaskan pada point 14 13. Gambar Assembly point 12 dapat kita modifikasi seperti gambar dibawah ini :



kita dapat memodifikasi posisi gambar Assembly point 12 dengan cara sebagai berikut : 14. Click kedua permukaan gambar Kotak1 dan Silinder3, dan kemudian jarak keduanya kita setting 0mm. Seperti terlihat pada kotak Distance dibawah ini



xlvi



15. Lihat gambar1 diatas, jika kita Click Edge3 dan Edge 4, dan kemudian pada kotak dialog kita pilih Coincident dan Anti_Aligned (On)



Maka kita dapatkan gambar Assembly seperti berikut :



Latihan Assembly 1. Click Front, kemudian buatlah part dengan bentuk geometri seperti berikut :



2. Kemudian buatlah Shell dengan ketebalan menyeluruh 2mm. Seperti gambar dibawah ini :



3. Simpanlah part tersebut dengan nama file Box1 4. Click Front, kemudian buatlah part dengan bentuk geometri seperti berikut



xlvii



Bidang 1 5. Click bidang 1 ( lihat gambar diatas ), kemudian Click Sketch 2D selanjutnya Click icon Convert Entities berikut :



dan



. Sehingga kita dapatkan gambar seperti



6. Click Sketch 2D dan kemudian Click icon Offset Entities kotak dialog seperti berikut :



. Sehingga muncul



7. Dari kotak dialog diatas, masukan nilai Parameters 2mm, dan kemudian checklist Reverse. Sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut :



8. Setelah kita dapatkan gambar seperti diatas, Click icon Cut-Extrude , kemudian definisikan Blind dan kedalaman 25mm. Sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut :



9. Simpanlah part tersebut dengan nama file Box2. 10. Setelah proses diatas selesai, kita lanjutkan proses untuk mengassembling kedua part diatas dengan menggunakan metoda Mate. Berikut tahapannya 11. Tampilkanlah kedua part diatas dalam window Assembly. Seperti gambar dibawah ini : Edge1 dan Edge2



xlviii



12. Click Mate kemudian pilih Edge1 dan Edge2 ( lihat gambar diatas ). Dan selanjutnya definisikan Coincident. Sehingga Edge1 dan Edge2 akan satu garis. Sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut :



13. Jika Edge1 dan Edge2 sudah segaris, selanjutnya Click Mate kemudian pilih Face1 dan Face2 ( lihat gambar diatas ). Dan kemudian definisikan Coincident. Sehingga Face1 dan Face2 telah sejajar. seperti gambar berikut



Face1 dan Face2



14. Click Mate kemudian pilih Face1 dan Face2 ( lihat gambar diatas ). Dan kemudian definisikan Coincident. Sehingga akan kita dapatkan gambar seperti berikut :



3.3. Mengedit Part Yang Telah Diassembly. Part yang telah diassembly, ukuran ataupun bentuknya dapat kita edit sesuai dengan kebutuhan kita. Berikut gambar Assemby Kotak1 dan Silinder3 yang akan kita Edit



Hasil Edit dari gambar Assembly diatas ( penambahan lubang pada samping kanan kotak1 ) :



xlix



Berikut proses untuk mengedit seperti gambar diatas. 1. Click bagian part yang akan diedit ( dalam hal ini gambar Kotak1 ) 2. Kemudian Click icon Edit Part 3. Kemudian Click Sketch 2D gambar dibawah ini :



. dan buatlah sketch lingkaran seperti terlihat pada



4. Click icon Cut Extrude atau Click Insert, Cut, Extrude. Kemudian kotak dialog Cut_Extrude kita definisikan sehingga menghasilkan gambar seperti berikut



5. Dan yang terakhir Click icon Edit Part . Sehingga Window Assembly akan aktif kembali. 3.4. Memperbanyak Atau Mengcopy Part Dalam Gambar Assembly. Berikut contoh gambar Assembly dimana Silinder3 akan kita perbanyak.



Berikut proses untuk memperbanyak Silinder3 seperti gambar diatas. 1. Pada baris menu Click Insert, Component Pattern, sehingga muncul kotak dialog Pattern Type seperti berikut :



2. Pada kotak dialog Pattern Type diatas, Click Define your own pattern dan kemudian pilih Arrange in straight line ( Linear ). Selanjutnya Click Next>. Sehingga akan muncul kotak dialog seperti berikut :



l



3. Pada kotak dialog diatas, kita definisikan ruang Seed Component Pattern dengan cara mengClick Silinder3 yang akan kita perbanyak. Kemudian pada ruang Along Edge/Dim kita definisikan dengan mengClick bagian sisi pada gambar kotak1 ( lihat gambar dibawah ). Selanjutnya pada ruang Instances kita isi 3. dan berikan jarak 40 mm pada ruang Spacing Bagian Sisi



4. Click Finish sehingga akan kita dapatkan gambar Assembly dengan Silinder3 yang berjumlah 3 buah dengan jarak 40 mm.



3.5. Mold Design Sasaran : Linking dimension values Creating an interim assembly from a design part and a mold base part Editing in context by inserting a cavity Deriving componen parts Understanding external references 1. Click icon New 11. Click origin.



, kemudian Click icon part . Dan kemudian buatlah garis Centerline



12. Click icon Mirror 13. Buatlah garis



horizontal melewati



, sehingga garis Centerline berfungsi sebagai mirror ( cermin ) diatas garis centreline seperti gambar dibawah ini :



14. Click icon Mirror untuk mematikan fungsi mirror ( cermin ) 15. Kemudian Click icon Tangent Arc gambar dibawah ini :



, dan buatlah sketch tangent arc seperti



li



16. Click icon Extrude



, kemudian definisikan Mid Plane, depth



60mm dan



Draft Angle 10o. 17. Click Checklist, sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut :



Bidang depan part 9. Click bagian bidang depan part, dan buatlah 2 buah sketch lingkaran sembarang seperti gambar dibawah ini :



Edge1



Edge2



10. Click Add Relation , kemudian Click Edge1 dan sketch lingkaran yang besar. Selanjutnya pada group Add Relation pilih Coradial. Selanjutnya kita lakukan hal yang serupa untuk Edge2 dan sketch lingkaran yang kecil yakni pilih Coradial. Sehingga akan kita dapatkan gambar seperti berikut :



11. Setelah proses Add Relation selesai, Selanjutnya Click Extrude definisikan Blind, depth 20mm dan Draft Angle Sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut :



kemudian



30o.



12. Pada Feature Manager Dsign Tree Click kanan pada Annotations, dan pilih Show Feature. Sehingga akan kita dapatkan dimensi dari gambar seperti berikut :



13. Pada gambar diatas, Click kanan pada dimensi 10o, kemudian pilih Link Values. Sehingga akan muncul kotak dialog Shared Values seperti berikut :



lii



14. Dari kotak dialog diatas, pada kotak Name, ketik draft. Dan Selanjutnya Click Ok. 15. Selanjutnya Click kanan pada dimensi 30o, kemudian pilih Link Values. Clicklah panah pada kotak Name dan pilih draft. Click OK. 16. Click Rebuild berikut :



atau Edit, Rebuild. Sehingga kita dapatkan gambar seperti



Note : Jika teks draft tidak muncul, maka dapat kita aktifkan dengan mengClick Tools, Option. Kemudian pada System Options, pilih General dan kemudian Checklist Show dimension names. 17. Click icon Fillet gambar berikut :



, kemudian pilihlah Face dan Edgeyang akan difillet seperti



Face



Edge 18. Simpanlah part ini dengan nama file Widget. 19. Selanjutnya buatlah part baru dengan bentuk geometri seperti gambar dibawah ini



20. Simpanlah part ini dengan nama file Box. Setelah proses pemodelan Widget dan Box selesai, selanjutnya proses untuk mengassemly kedua part tersebut. 21. Aktifkan window Assembly, dan kemudian tampilkan part Widget dan Box. Seperti gambar dibawah ini :



liii



22. Pada Feature Manager Design Tree, Click kanan pada nama Box. Kemudian pilih Component Properties, Color, Advanced. 23. Pada kotak dialog Advanced Properties, geser pengaturan Transparancy kearah kanan. 24. Click icon Front



dan kemudian Dengan menggunakan icon Move component



posisikan gambar seperti dibawah ini :



25. Dengan menggunakan fasilitas Mate tengah Box.



, posisikan Widget berada ditengah –



26. Jika posisi Widget sudah ditengah – tengah, simpanlah assembly ini dengan nama file Mold. 27. Pada Feature Manager Design Tree, Click Box, kemudian Click icon edit part dan selanjutnya Click icon Cavity seperti berikut :



. Sehingga muncul kotak dialog Cavity



28. Dari kotak dialog diatas, untuk mendefinisikan kotak Design component, dapat kita lakukan dengan mengClick Widget pada Feature Manager Design Tree. Kemudian Click Ok. 29. Selanjutnya, Click File, Derive Component Part. Sehingga window assembly akan beralih ke window Part. 30. Click icon Wireframe



sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut



Face Box



Edge Widget



31. Click Face Box ( lihat gambar diatas ) dan kemudian Click Sketch 2D



liv



32. Click Edge Widget dan kemudian Click icon Convert Entities dapatkan gambar seperti berikut :



. Sehingga kita



33. Click icon Cut-Extrude , kemudian definisikan Through All. Sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut



34. Edit Definition Cut –Extrude, kemudian definisikan Through All, dan Checklist Flip sude to cut. Sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut



lv



4. Pemodelan Gambar 2D Dengan SolidWorks Secara umum proses pemodelan gambar 2D dengan program SolidWorks adalah sebagai berikut : 1. Mempersiapkan lembar drawing dan pemilihan ukuran kertas gambar 2. Menampilkan gambar 3D menjadi 2D dalam suatu lembar drawing 3. Memberikan informasi tentang gambar seperti : Ukuran atau dimensi gambar Toleransi gambar Gambar potongan Tanda pengerjaan Penomoran gambar Skala yang digunakan dll. Berikut adalah fasilitas ToolBar Yang sering digunakan pada proses pemodelan gambar 2D : 1. ToolBar Annotation



2. ToolBar Drawing



4.1. Mempersiapkan lembar drawing dan pemilihan ukuran kertas. 1. Click icon New dan kemudian Click icon drawing sehingga kotak dialog Sheet Format To Use akan aktif seperti berikut :



2. Pada kotak dialog Sheet Format To Use, pilihlah ukuran kertas gambar yang akan kita digunakan. Setelah itu Click Ok, sehingga ukuran kertas yang kita pilih sudah dapat kita gunakan 4.2.Menampilkan gambar 3D menjadi 2D dalam lembar drawing atau Click Insert, Drawing View, Named View. 1. Click icon Named View Kemudian posisikan pointer pada lembar drawing, dan Click bagian kanan Mouse sehingga muncul kotak pilihan seperti berikut :



2. Pada kotak pilihan diatas, Click Insert From File. Kemudian pilihlah nama file dari gambar 3D yang akan kita tampilkan pada lembar drawing. 3. Setelah pemilihan file pada point 2 selesai, maka kotak dialog Named Model View akan aktif seperti berikut :



lvi



4. Pada kotak dialog View Orientation, pilihlah tampilan atau pandangan dari gambar yang akan kita tampilkan. Selain itu pada kotak dialog tersebut skala dari gambar yang akan ditampilkan dapat kita tentukan juga. Setelah itu Click Ok sehingga gambar 2D akan muncul pada lembar drawing dengan tampilan dan skala sesuai dengan yang kita tentukan. 4.3. Memberikan informasi untuk gambar yang dibuat. 4.3.1 Memberikan ukuran pada gambar 1. Click icon Dimensi dan kemudian pointer kita arahkan pada suatu garis ataupun titik yang akan kita gunakan sebagai reference . Berikut salah satu contoh cara untuk memberikan ukuran : - Click garis 1 dan 2, sehingga akan kita dapatkan nilai ukuran garis 87,52 - Click garis 4 dan 5, sehingga akan kita dapatkan nilai ukuran sudut 58,61o - Click garis 3, sehingga akan kita dapatkan nilai ukuran garis 18,33 - Click garis lingkaran, sehingga akan kita dapatkan nilai ukuran diameter 41,52 1



4



5



2



3



4.3.2 Memberikan symbol pada ukuran seperti symbol diameter ,dll 1. Clicklah nilai ukuran dari gambar, sehingga kotak dialog Dimension akan aktif. Dan kemudian aktifkan group Dimension Text Seperti gambar dibawah ini.



2. Dari kotak group Dimension Text, pilihlah symbol yang akan kita gunakan. Jika kita memerlukan beberapa symbol Click seperti berikut :



sehingga kotak dialog Symbol akan aktif



lvii



4.3.3 Memberikan nilai toleransi 1. Clicklah nilai ukuran (angka) dari gambar, sehingga kotak dialog Dimension akan aktif. Dan kemudian aktifkan group Toleransi/Precision, sehingga pada group tersebut dapat kita pilih jenis toleransi seperti : Bilateral, Limit, MIN, MAX, Fit dll. Berikut adalah kotak Group Tolerance/Precision



2. Berikut penggunaan jenis toleransi dari kotak dialog diatas : Basic : 10 Bilateral : 10 + 0.1 - 0.2



Limit Symmetric MIN MAX Fit



: : : : :



10.1 10 10 ± 0.1 10 min 10 max 10 H7/g6



4.3.4 Membuat gambar potongan. Untuk membuat gambar potongan, kita harus membuat garis centreline atau full line yang berfungsi sebagai garis potong. Berikut tahapannya : 1. Click icon centreline atau full line dan kemudian tarik garis sesuai dengan posisi gambar yang akan kita potong. Berikut salah satu contoh penarikan garis untuk membuat gambar potongan.



Garis



lviii



2. Setelah penarikan garis selesai, Click icon Section View atau Click Insert, Drawing View, Section. Sehingga gambar potongan akan tampil pada lembar drawing. Berikut salah satu contoh gambar potongan



4.3.5 Mengedit jenis arsiran pada gambar potongan. Untuk mengedit jenis arsiran dapat kita lakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Kita Click gambar yang diarsir, Kemudian Click icon Area Hatch/Fill kotak dialog Area Hatch/Fill akan aktif seperti berikut



sehingga



2. Pada kotak dialog diatas, kita dapat memilih bentuk arsiran apakah solid atau Hatch, jenis arsiran (Pattern) menurut standar tertentu, Scala kerapatan arsiran dan sudut arsiran. 4.3.6. Memperjelas daerah gambar. Jika terdapat daerah gambar yang tidak terlihat dengan jelas, yang disebabkan ukurannya terlalu kecil, maka kita dapat mengisolasikan daerah gambar tersebut dengan skala yang lebih besar dari sebelumnya. Berikut tahapannya : 1. Click icon Detail View atau Click Insert, Drawing View, Detail. Kemudian pointer kita bawa kedaerah yang akan kita Detailkan. Selanjutnya kita Click dan Mouse kita geser sehingga pergeseran Mouse akan membentuk garis lingkaran. Setelah garis lingkaran terbentuk, gambar Detail dari daerah tertentu akan ditampilkan dalam lembar drawing. Berikut salah satu contoh Detail View



lix



4.3.7. Memberikan penomoran gambar Penomoran gambar biasanya digunakan untuk memberikan informasi gambar yang terdiri dari beberapa komponen. Berikut tahapannya : 1. Click icon Balloon



, sehingga kotak dialog Balloon akan aktif seperti berikut :



2. Dari kotak dialog Balloon diatas, Pada group Balloon Settings, kita dapat memilih jenis Balloon, ukuran Balloon, dan angka yang akan kita masukan kedalam Balloon. 3. Jika Pada group Balloon Settings telah kita definisikan, Kemudian Click bagian benda yang akan diberikan penomoran /Balloon. Maka pada gambar yang kita Click akan terdapat nomor yang sesuai. 4.3.8 Memberikan symbol pengerjaan permukaan pada gambar Berikut cara untuk menampilkan symbol tanda pengerjaan permukaan : 1. Click icon Surface Finish berikut :



sehingga kotak dialog Properties akan aktif seperti



2. Berikut penjelasan dari contoh diatas N9 dan N7 adalah nilai kekasaran Max dan Min. Biasanya nilai kekasaran tersebut dimulai dari N1 sampai N12. ( perpendicular ) menunjukan arah bekas pengerjaan. Difres merupakan cara pengerjaannya 12 merupakan nilai kelonggaran pemesinan 2,5 panjang contoh ( R ) merupakan nilai untuk kekasarn lain. 4.3.9 Memberikan teks/note Berikut contoh gambar yang telah diberikan teks/note “ Pandangan Depan “



lx



Berikut cara memberikan teks/note : 1. Click icon Note , dan kemudian pointer kita posisikan ketempat yang akan kita berikan teks/note. Setelah itu ketiklah teks yang akan kita tampilkan. 2. Jika ukuran huruf/angka dari teks/note terlalu kecil, maka kita dapat mengeditnya dengan cara mengClick teks/note dan kemudian Click bagian kanan Mouse sehingga akan muncul kotak pilihan seperti berikut :



3. Pada kotak pilihan diatas, Click Properties sehingga akan muncul kotak dialog seperti berikut :



4. Pada kotak dialog Properties diatas, pada ruang Note text, kita dapat merubah atau menambahkan isi teks. Kemudian pada Button Font kita dapat merubah jenis huruf/angka dan besarnya huruf/angka 4.3.10 Mengedit besarnya huruf/angka ukuran, satuan ukuran, dan jenis penempatan ukuran 1. Pada kotak dialog Dimension, Click tombol Button kotak dialog Dimension Properties seperti berikut :



sehingga muncul



2. Jika kita akan mengedit jenis huruf, besarnya huruf/angka, maka pada kotak dialog Dimension Properties, kita Click Use documents fonts, sehingga kita dapat memilih jenis huruf dengan ukuran huruf/angka sesuai dengan kebutuhan kita.



lxi



3. Jika kita akan mengedit satuan ukuran yang digunakan, maka pada kotak dialog Dimension Properties, Click Use documents units, sehingga kita dapat menentukan satuan ukuran yang digunakan. Baik milimeter, centimetre, inchi dll. 4. Jika kita akan mengedit jenis penempatan ukuran, maka pada kotak dialog Dimension Properties, Click Button Display. Sehingga kotak dialog Dimension Display akan aktif seperti berikut :



Pada kotak dialog diatas, terdapat 3 cara untuk penempatan ukuran yaitu : Nilai ukuran terdapat diatas garis ukuran Nilai ukuran memotong garis ukuran Nilai ukuran hampir tegak lurus memotong garis ukuran 4.3.11 Mengedit jenis panah ukuran 1. Clicklah nilai ukuran ( angka ) dari gambar, sehingga kotak dialog Dimension akan aktif. Dan kemudian aktifkan group Arrows , seperti gambar dibawah ini :



2. Dari kotak group Arrows pilihlah jenis panah (Arrows) yang sesuai. Kemudian penempatan panah dapat kita sesuaikan dengan gambar apakah didalam garis ukuran



atau diluar garis ukuran



.



4.10. Menampilkan Bill of Materials ( BOM ) Berikut contoh untuk menampilkan Bill of Materials. 1. Click Line Drawing View ( lihat gambar dibawah ), kemudian Click Insert, Bill of Materials. Sehingga muncul kotak dialog Selec BOM Template.



Line Drawing View



lxii



2



Pada kotak dialog Selec BOM Template, pilihlah file bomtemp-materials.xls. Kemudian Click Ok. Sehingga akan muncul kotak dialog Bill of Materials Properties seperti berikut



3. Click Ok. Sehingga List Bill of Material akan muncul dilayar.



4. Click icon Balloon , kemudian Clicklah komponen yang akan diberikan Balloon ( penomoran ). Urutan penomoran pada komponen akan sama dengan penomoran dalam list Bill of Material ( BOM )



Posisi dari BOM dapat kita tempatkan dimana saja, dengan cara mengClick kanan pada BOM, kemudian pilih Anchor, Unclock from Anchor. Click dan geserlah BOM sesuai dengan keinginan. 6. Untuk memberikan jenis Material pada list BOM, dapat kita lakukan dengan cara mengClick kanan pada BOM, kemudian pilih Edit Bill of Material.



5.



lxiii



A. EVALUASI PART MODELLING 1. Evaluasi Part1



1.



Click Front, kemudian buatlah sketch seperti gambar dibawah ini :



2.



Kemudian Revolve, dan definisikan One-Direction dan 360o



3.



Selanjutnya buatlah sketch seperti gambar dibawah ini :



4.



Kemudian Cut-Extrude, definisikan Through All dan Draft angle 10o



5.



Click Circullar Pattern, kemudian hasil Cut-Extrude diatas, diperbanyak menjadi 6 Feature.



6.



Click Fillet, kemudian Edge hasil Cut Extrude dan Circullar Pattern diberikan fillet dengan R = 2mm



7.



Buatlah 4 lubang baut dengan dengan diameter 4mm.



lxiv



Evaluasi Part 2



1.



Click Front, kemudian buatlah bentuk geometri seperti gambar berikut :



2.



Click icon Grid



, kemudian pada kotak dialog Document Properties



Grid/Snap, masukan nilai Major grid spacing 100mm dan Minor lines per major 10 3.



Click Front, kemudian buatlah 12 sketch lingkaran dengan cara : Click Icon Linier Sketch



4.



. Sehingga akan muncul kotak dialog Linier Sketch Step and Repeat.



Dari kotak dialog Linier Sketch Step and Repeat, Item to repeat merupakan sketch yang akan dicopy, Direction merupakan arah pengcopyan, Number dan Spacing merupakan jumlah dan jarak sketch yang akan dicopy.



5.



Setelah proses Linier Sketch and Repeat selesai, selanjutnya Click Cut-Extrude, kemudian definisikan Through All. Sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut :



lxv



6.



Face Click Shell, kemudian definisikan Parameters dan Multi-thickness Settings seperti pada kotak dialog Shell dibawah ini :



7.



Buatlah plane baru yang sejajar dengan TOP, dengan jarak 70mm.



8.



Dari plane baru, buatlah Feature Extrude, dengan diameter luar 20mm kemudian definisikan Up to Surface.



9.



Lakukan Cut-Extrude untuk point 8, dengan diameter dalam 10mm Kemudian definisikan Up to Next. Sehingga kita dapatkan gambar berikut



10. Lakukan point 7, 8, dan 9. Sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut



11. Lakukan modifikasi gambar diatas, menjadi bentuk geometri seperti gambar berikut :



Evaluasi Part 3



1.



Click Front, kemudian buatlah bentuk geometri seperti gambar berikut :



lxvi



2.



Click Front, kemudian buatlah sketch seperti gambar berikut :



3.



Kemudian Extrude, dan definisikan Through All, Thin Feature 2mm.



4.



Click Circullar Pattern, kemudian hasil Extrude diatas diperbanyak menjadi 20 Feature. Sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut :



Evaluasi Part 4



1.



Click Front, kemudian buatlah bentuk geometri seperti gambar berikut :



2.



Setelah gambar diatas selesai, Selanjutnya Click Right, dan buatlah sketch 3 pt Arc seperti gambar berikut :



Note : Untuk mempermudah pembuatan sketch 3 pt Arc, aktifkan Major grid spacing 50mm dan Minor line per major 20. 3.



Buatlah Plane Baru yang sejajar dengan right, dengan jarak 60mm.



4.



Dari Plane baru buatlah sketch 3 pt Arc



seperti gambar berikut :



lxvii



5.



Setelah proses diatas selesai, Click Insert, surface, loft. kemudian definisikan kedua sketch 3 pt Arc yang akan di proses Loft.



6.



Setelah proses Loft selesai, kemudian Click Icon Circullar Pattern kemudian definisikan Bodies to pattern : caranya dengan mengClick surface hasil Surface loft. Perbanyaklah surface hasil Loft menjadi 5 buah. Sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut :



7.



Setelah proses Circullar Pattern selesai, Buatlah sketch seperti berikut :



8.



Click icon Extrude, Kemudian definisikan Depth 50mm. Kemudian



9.



Dengan proses Fillet, Shell, dan Cut Extrude, buatlah gambar diatas menjadi gambar seperti berikut :



Evaluasi Part 5



lxviii



1.



Click Top dan kemudian buatlah bentuk geometri seperti gambar berikut :



2.



Click Top dan kemudian buatlah sketch lingkaran seperti gambar berikut :



3.



Clcik Right dan kemudian buatlah sketch Arc seperti berikut :



4.



Setelah proses pembuatan sketch lingkaran dan sketch Arc, lakukan proses Sweep. Sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut :



5.



Lakukan Proses Shell, dengan ketebalan shell 5mm.



lxix



6.



Pada bidang Top buatlah sketch lingkaran dengan diameter 240mm, kemudian CutExtrude dengan Depth 10mm. Sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut :



7.



Click icon Mirror



, kemudian definisikan Mirror Face/Plane dengan cara



memilih bidang yang akan difungsikan sebagai Mirror. Dan kemudian definisikan Bodies to Mirror dengan cara mengclick sembarang Bodies yang akan di Mirror. Sehingga kita dapatkan gambar seperti berikut :



2. Pemodelan Gambar 3D Dengan SolidWorks 2003. 2.1. Proses pemodelan gambar 3D. Secara umum proses pemodelan gambar 3D dengan program SolidWorks 2003 adalah sebagai berikut : 1. Proses mendefinisikan datum feature Untuk mendefinisikan datum feature program SolidWorks 2003 memberikan solusi yaitu : a. Front b. Top c. Right 2. Proses pembuatan sketch 2 Dimensi ataupun 3 Dimensi



lxx



Untuk pembuatan sketch 2D ataupun 3D, kita dapat menggunakan fasilitas dari Toolbar Sketch Tool, dimana Toolbar Sketch Tool akan aktif jika kita Click icon Sketch 2D ataupun icon Sketch 3D terlebih dahulu. 3. Proses solusi dari sketch yang kita buat Pada proses solusi, program SolidWorks 2003 telah menyediakan metoda solusi diantaranya yaitu : a. Metoda Extrude b. Metoda Revolve c. Metoda Sweep d. Metoda Loft, dll



lxxi



B. Evaluasi Assembly dan Drawing



lxxii



lxxiii



lxxiv



lxxv