Uas - Refleksi Mata Kuliah Ipa Terapan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

REFLEKSI MATA KULIAH IPA TERAPAN



MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah IPA Terapan Yang dibina oleh Bapak H. Drs. Ridwan Joharmawan, M, Si. dan Ibu Isnanik Juni Fitriyah, S.Pd., M.Si.



Oleh: Rosida Nur Anisya (180351619066)



Offering A



UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPA Desember 2020



PEMBAHASAN 1. Pengetahuan konsep, pengalaman pribadi, harapan-harapan tentang IPA, Teknologi, dan terapan. Sebelum mengikuti perkuliahan IPA Terapan, yang saya ketahui tentang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), teknologi dan terapan adalah sebagai berikut: •



IPA adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang alam dan semua proses yang ada di alam.







Teknologi adalah suatu pengetahuan atau cara yang dikembangkan untuk mempermudah manusia dalam memenuhi kebutuhannya.



IPA, teknologi dan terapan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana teknologi dapat berkembang dengan menerapkan konsep-konsep IPA yang telah ada. Pengalaman pribadi saya berkaitan dengan IPA, teknologi dan terapan adalah dalam penggunaan mikroskop ketika melakukan praktikum. Mikroskop merupakan salah satu teknologi yang menerapkan konsep-konsep IPA, yaitu sifat-sifat cahaya, cermin, dan lensa. Mikroskop sendiri merupakan teknologi karena dapat membantu manusia untuk mengamati bendabenda mikroskopis. Harapan saya terkait IPA, teknologi dan terapan adalah semakin berkembangnya teknologi yang dapat memudahkan manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Saya juga berharap IPA, terapan dan teknologi ini juga berkembang dalam mengatasi persoalan-persoalan yang ada contohnya lingkungan. Secara garis besarnya, harapan saya IPA, terapan dan teknologi ini berkembang disegala bidang. 2. Resume Makalah kelompok lain membuka cakrawala berpikir, menginspirasi dan paling penting untuk di kembangkan lebih lanjut. Ketika mengikuti perkuliahan IPA Terapan ini, enurut saya makalah kelompok lain yang saya harapkan, membuka cakrawala berpikir, mengisnpirasi dan penting untuk dikembangkan secara lanjut adalah Makalah IPA Terapan dalam Bidang Rumah Tangga, yaitu mesin cuci. Mesin cuci adalah alat atau perangkat elektronik yang diciptakan untuk membantu melakukan cucian kain atau pakaian sehingga dapat menghemat waktu dan lebih cepat. Mesin cuci dibuat menggunakan gabungan dua teknologi yakni, teknologi kelistrikan dan elektronik serta teknologi mekanik (Maxwell, 2003). Semakin berkembangnya zaman, teknologi mesin cuci semakin canggih. Seperti saat ini sudah ada mesin cuci yang bisa terkoneksi langsung dengan smart phone. Mencuci pakaian yang



bisa terkontrol di luar rumah. Ada dua macam mesin cuci yaitu mesin cuci pintu depan (front loading) dan mesin cuci pintu atas (top loading). Cara kerja mesin cuci yaitu sebagai berikut. Setelah pakaian kotor di masukkan ke dalam drum atau bak mesin cuci, tekan tombol start dan mesin akan mulai beroperasi membersihkan pakaian yang kotor di dalamnya dengan tahap-tahap sebagai berikut. a.



Mengontrol dan mengatur



b.



Pengisian air



c.



Pengucekan pakaian



d.



Pembilasan



e.



Pemerasan pakaian



f.



Pengeringan



Ada beberapa jenis mesin cuci yang full automatic, artinya semua proses pencucian dilakukan sendiri oleh mesin cuci tanpa campur tangan kita, sehingga kita bisa melakukan pekerjaan lain. Hal ini dimungkinkan karena adanya modul kontrol (pengendali) dan beberapa sensor, yaitu sensor ketinggian air, sensor pintu, inlet valve, drain valve, clutch dan motor. Konsep IPA pada media mesin cuci antara lain: a.



Gaya Lorentz Gaya Lorentz atau gaya magnetik merupakan gaya yang dialami konduktor berarus yang berada dalam medan magnet. Jika terdapat sebuah penghantar yang dialiri arus listrik dan penghantar tersebut berada dalam medan magnetik maka akan timbul gaya yang disebut gaya magnetik atau gaya Lorentz.



b.



Hukum kekekalan energi Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa “Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.” Mesin cuci merupakan salah satu contoh benda yang mengalami perpindahan energi dari energi listrik menjadi energi gerak.



c.



Penguapan



Penguapan ini dapat dipercepat dengan beberapa cara salah satunya adalah dengan mengurangi tekanan. Prinsip inilah yang digunakan pada pengering mesin cuci dua tabung. Pengering ini akan berputar dalam kecepatan tinggi untuk mengeringkan pakaian. Saat pengering berputar, maka udara di sekitar pengering itu pun akan ikut bergerak, karena udara yang bergerak memiliki tekanan yang lebih kecil dibandingkan udara yang diam, sehingga proses yang telah dijelaskan di atas dapat berlangsung dan air yang berada di pakaian akan berangsung-angsur menguap. Menurut saya mengapa makalah ini paling menginspirasi karena mesin cuci adalah teknologi yang sangat penting dalam rumah tangga. Semua manusia pasti memakai pakaian. 3. Resume Makalah kelompok lain yang umum Menurut saya makalah kelompok lain yang terlalu umum adalah makalah IPA Terapan dalam bidang perhutanan. Klasifikasi hutan dapat dilihat dari segi fungsional salah satunya adalah hutan produksi. Salah satu pemanfaatan hutan produksi yakni kayu yang dipanen nantinya akan dijadikan sebagai bahan baku pembuatan kertas. Bahan dasar pembuatan kertas adalah pulp atau bubur kayu. Dalam proses pembuatan pulp membutuhkan banyak senyawa kimia yang dicampurkan. Hal tersebut menunjukkan adanya keterkaitan sains dengan kehutanan.



Prinsip dasar pembuatan plup adalah



mengambi sebanyak-banyaknya serat selulosa yang ada dalam kayu dan menghilangkan kandungan lignin dan ekstraktif. Mekanisme pembuatan pulp dapat dilakukan secara mekanis dan kimiawi yang akan mempengaruhi kualitas pulp. Pulp mekanis adalah pulp yang dibuat dengan cara menumbuk atau menggiling selulosa sedangkan pulp mekanis adalah pulp yang dibuat dengan bahan kimia. Bahan kimia yang digunakan dapat melueuhkan ekstratif dan meredusir serat pulp menjadi lebih halus. Proses pembuatan pulp adalah proses pemisahan lignin untuk memperoleh selulosa dari bahan berserat. Proses pembuatan plup antara lain: a) Wood preparation/persiapan kayu: kayu dikupas kulitnya dan dicacah jadi serpihan. b) Cooking/pemasakan: proses pemanasan dan pengukusan.



c) Washing/pencucian: memisahkan seat dari kotoran. d) Bleaching/pemutihan: meningkatkan kecerahan pulp, kebersihan pulp. Setelah proses bleacing akan dilanjutkan ke prses pebuatan kertas dengan menggunakan mesin kertas. Tahapan-tahapannya yaitu: a) Stock preparation: mengkondisikan bubur kertas agar siap diproses b) Headbox: membentuk lembaran kertas c) Forudinier: membuang air yang berada dalam bubur kertas d) Press part: membuat lembaran kertas menyisakan kadar air yang sedikit e) Drying: mengeringkan kertas sampai kadar air 10% f)



Calendar: menghasilkan kertas dengan ketebalan dan kelembutan yang diinginkan.



g) Pop reel:untuk menggulung kertas hingga ukuran raksasa h) Rewinder: penggulungan ulang kertas i)



Finishing: pemotongan gulungan sesuai yang diinginkan



Metode pembuatan plup secara kimia yaitu dibagi menjadi beberapa tahap, diantaranya: a) Proses soda: pemasakan menggunakan senyawa alkali yaitu natrium hidroksida b) Proses sulfit: menggunakan larutan kalsium sulfat dan belerang dioksida c) Proses sulfat: menggunakan larutan NaOH dan bubuk Na2SO4 d) Proses Organosolv: menggunakan asam asetat, etanol, dan metanol. Keuntungan proses kimia dibandingkan dengan mekanis dan semi kimia adalah serat pulp yang dihasilkan lebih kuat dan halus, serta produk pulp dapat digunakan sebagai bahan baku kertas grade rendah. Menurut saya makalah ini terlalu umum karena kertas saat ini sudah mulai tergantikan. Saat ini banyak yang sudah tidak menggunakan kertas, seperti buku sudah dalam e-book, dll. 4. Deklarasi sebagai guru IPA dalam masalah save our planet. Kerusakan alam yang melanda negara-negara di belahan bumi terus terjadi. Bumi seakan-akan mengalami kesakitan yang luar biasa akibat kenyataan ini. Rusaknya alam membuat keseimbangan lingkungan hidup mengalami ketimpangan yang bukan lagi dipandang sebelah mata. Pemanasan global yang disertai perubahan iklim yang tidak menentu merupakan salah satu bukti bahwasanya bumi sedang sakit. Rentetan bencana



seperti banjir, tanah longsor, kebakaran dan penggundulan hutan, pencemaran dan lain sebagainya semakin menambahkan jajaran daftar memperparah kondisi bumi. Belum lagi penemuanpenemuan bahan tambang yang dalam dua abad ini menjadi komoditi kebutuhan primer bagi manusia dalam melangsungkan kehidupannya. Pesatnya pertumbuhan



dan



kebutuhan



manusia



dalam



menguasai



peradaban



akhirnya



mengesampingkan faktor alam. Sehingga alam dan lingkungan hidup mengalami mengalami pergeseran posisi dalam kehidupan (Sururi, 2014). Persoalan lingkungan hidup dari pemanasan global dan efek rumah kaca, lubang ozon, hujan asam, deforestasi dan penggurunan hutan, banjir, kekeringan, tanah longsor, hingga punahnya keanekaragaman hayati menjadi persoalan global saat ini. Seluruh bumi terancam. Tidak ada satu bangsa atau negara manapun yang luput dari dampak krisis ini. 1. Pemanasan Global Gejala naiknya suhu permukaan bumi karena naiknya intensitas efek rumah kaca yang disebut pemanasan global ini, membawa akibat yang tak main-main, yakni perubahan iklim dunia dan kenaikan permukaan laut. Diperkirakan hujan secara global akan bertambah, tapi ada daerah-daerah yang hujannya justru berkurang. Ini, catat Otto Soemarwoto, akan mengacaukan sistem pertanian yang ada dan diperlukan biaya yang sangat besar untuk melakukan penyesuaian. Frekuensi juga intensitas badai dan topan akan meningkat. Lebih dari itu, perubahan iklim juga akan menyebabkan kepunahan banyak jenis spesies (Soemarwoto, 1997). 2. Perusakan Lapisan Ozon Penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak sinar radiasi ultra ungu memasuki bumi. Radiasi ultra ungu ini dapat menimbulkan efek pada kesehatan manusia, memusnahkan kehidupan laut, ekosistem, mengurangi hasil pertanian dan hutan. Efek utama yang ditanggung manusia, antara lain peningkatan penyakit kanker kulit, kerusakan mata (termasuk kataraks) dan melemahkan sistem imunisasi badan. Para pemerhati lingkungan sudah lama membicarakan seriusnya masalah menipisnya lapisan ozon di stratosfer ini. Berbagai kampanye lingkungan hidup, sosialisasi tentang pentingnya menjaga lapisan ozon telah pula



dilakukan. Sayangnya, hingga kini belum nampak respon yang berarti, masih banyak orang yang belum sadar untuk terlibat menjaga lapisan ozon agar tidak semakin parah. 3. Hujan Asam Asam dalam emisi industri bergabung dengan air hujan dan mencemari daerah yang luas, merusak hutan dan pohon-pohon lain, mencemari air danau, dan merusak gedunggedung. Bagi manusia, hujan asam bisa mengakibatkan gangguan saluran pernafasan dan paru-paru (Bertens, 2000). 4. Deforestasi dan penggurunan Penebangan hutan secara tak terkendali, baik terkait kebutuhan akan kayu maupun membuka lahan baru telah menyebabkan hutan semakin cepat berkurang. Penebangan hutan (deforestation) secara besar-besaran membawa sejumlah dampak yang serius. Hutan berfungsi menyerap karbondioksida yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, sehingga deforestasi mempercepat terjadinya efek rumah kaca. Deforestasi juga mengakibatkan menurunnya tingkat batas air tanah. Dan erosi yang disebabkan oleh penebangan hutan mempercepat perusakan tanah yang mengakibatkan perubahan tanah: dari tanah yang subur menjadi gurun yang tandus 5. Punahnya keanekaragaman hayati Salah satu akibat besar dari kerusakan lingkungan hidup adalah kepunahan spesies yang semakin bertambah setiap waktu. Ini sebagian besar disebabkan oleh penggunaan pestisida dan herbisida yang semakin intens dan diperparah oleh penebangan hutan. Kita tahu hutan merupakan salah satu sumber keanekaragaman hayati. Dan kepunahan suatu spesies yang menjadi mangsa atau pemangsa dalam suatu ekosistem berdampak pada peningkatan atau penurunan jumlah populasi spesies lain. Begitu seterusnya. Jika semua spesies musnah dan ekosistem menjadi rusak tentu tidak bisa kembali seperti semula.



Oleh karena kompleksnya persoalan lingkungan hidup yang dapat mengancam dan merusak bumi kita, maka sebaiknya kita harus menjaga bumi kita agar tidak bertambah rusak. Upaya yang dapat dilakukan untuk melindungi bumi kita ini dapat disebu dengan gerakan save our planet. Upaya-upaya tersebut diantaranya: •



Menggangti bahan bakar fosil dengan energi baru terbarukan Pemanfaatan energi baru terbarukan untuk menggantukan sumber energi yang tidak terbarukan adalah bagian dari aksi mitigasi perubahan iklim. Jenis dari energi baru terbarukan tersebut diantranya adalah energi tenaga surya, energi tenaga angin, energi tenaga air, pemanfaatan gas metan dari limbah.







Membuang sampah pada tempatnya Membuang sampah tidak pada tempatnya membuat lingkungan menjadi kotor dan terdapat berbagai penyakit. Oleh sebab itu menjaga kebersihan sangatlah penting,yakni dengan membuang sampah pada tempatnya,tidak membuag di sungai dan selokan yang membuat aliran air tidak lancar.







Menghindari tebang liar Sebisa mungkin menghindari penebangan hutan liar secara membabi buta dan dapat mengakibatkan gundulnya hutan,karena dengan gundulnya hutan dapat mengakibatkan tanah longsor dan lain lain. Cara mengatasinya yakni dengan melakukan tebang pilih dan selalu melakukan penanaman hutan kembali (reboisasi) untuk mengganti hutan yang ditebang. Dengan adanya reboisasi,hutan akan terjaga dan lingkungan asri pun terjaga.







Membersihkan lingkungan setiaap hari Membersihkan lingkungan memang sangatlah penting,karena dengan bersihnya lingkungan



dampak



positifnya



penyakit. Lingkungan mencakup



yakni



banyak



terhindar



aspek,antara



dari lain



berbagai lingkungan



alam,lingkungan sekolah dan lingkungan rumah. Semuanya sama-sama sangat penting untuk menjaganya. Oleh sebab itu butuh kerjasama dan kerja bakti untuk membersihkan suatau lingkungan secara maksimal •



Mengurangi penggunaan asap kimia Asap kimia yang dimaksud yakni asap rokok asap pabrik dan lain lain yang mengakibatkan banyaknya karbon dioksida yang mengancam keasrian alam



5. Konsep, tentang IPA, Teknologi, dan terapan serta nilai2 yang didapatkan Setelah mengikuti perkuliahan IPA Terapan, konsep tentang IPA, teknologi dan terapan yang saya peroleh yaitu: •



IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) merupakan sebuah ilmu. Ilmu dapat di dapat diartikan sebagai produk, proses dan paradigma etika. Sedangkan teknologi adalah pemanfaatan ilmu oleh suatu masyarakat pada suatu saat untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi dengan mengerahkan segala alat yang ada sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada.







Teknologi adalah pengetahuan cara melakukan sesuai untuk memenuhi kebutuhan manusia menggunakan bantuan berupa akal dan alat, sehingga lebih mempermudah manusia.







Perkembangan IPA dan teknologi akan berdampak positif dan negatif bagi kehidupan manusia. Dampak positifnya yaitu dibidang sandang semakin banyak keanekaragaman tekstil alami dan sintesis, dibidang perumahan terdapat pembaharuan bangunan dan peralatan, dan dibidang kesehatan, peralatan medis semakin canggih dan berkembangnya teknologi pengobatan. Dampak negatifnya terjadi pencemaran baik udara air, tanah dan suara, nuklir bisa menjadi senjata pemusnah dan timbulnya berbagai macam penyakit. Hal-hal yang saya jaga dan saya sebarluaskan adalah karena saya tahu bahwa



perkembangan teknologi dapat berdampakpositif dan negatif, jadi saya harus lebih berhati-hati dalam memanfaatkan teknologi. Jangan sampai karena saya menggunakan teknologi tersebut namun menyebabkan dampak negatif. Contohnya teknologi dalam pertanian, yaitu pestisida. Dalam memanfaatkan teknologi ini harus sesuai dengan aturan pemakaian dan tidak berlebihan supaya mendapatkan manfaatnya. Apabila digunakan secara berlebihan akan menimbulkan dampak negatif, yaitu pencemaran tanah.



DAFTAR PUSTAKA Bertens. 2000. Pengantar Etika Bisnis. Yogyakarta: Kanisius. Soemarwoto. 1997. Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan. Sururi, A. 2014. Menggapai Pelestarian Lingkungan Hidup Di Indonesia: Studi Perbandingan Etika Islam Dan Etika Ekofeminisme. Fikrah, Vol. 2, No. 1