Upacara Adat Mappacci [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

UPACARA ADAT MAPPACCI Bismillahi rahmani rahim............ Assalamu alaikum Wr Wb & Selamat malam Sukkuru’ki mappoji lao ri sese arangnna puang Allah taala... nenniya salawa mannenungeng masse ri nabitta Muhammad SAW, nassabari elo ulle simatana puang Allah taala nawerekki acengkereng nenniya asagenang natopada engka siuju rupa’ tudang pangadereng ri bola atudangenna ToMalebbikeng.......................... silise’ Puji & syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Atas rahmat dan hidayahnya sehingga kita dapat hadir di tempat yang berbahagia ini dalam acara “mappacci” pada malam yang berbahagia ini. Penghargaan yang setinggi tingginya serta ucapan terimah kasih dari keluarga.................atas kehadiran Bapak & ibu sekalian untuk memberikan doa restu kepada calon mempelai................ yang pada malam ini akan menjalani ritual upacara adat mappacci. Mengawali acara mappacci marilah kita bersama-sama mendengarkan kalam ilahi yang akan di bawakan oleh....................... Hadirin yang saya berbahagia/muliakan Mappacci merupakan upacara yang di laksanakan pada malam pernikahan yang melambangkan kesucian hati calon mempelai dalam menghadapi hari esok menapak bahtera rumah tangga. Dengan iringan doa restu dari para sesepuh & handai taulan, calon mempelai melepaskan masa gadisnya/lajangnya atau masa remajanya dengan hati yang bersih dan suci, mappaccing ateka’, mapaccing ininnawa, na mapaccing pangkaukeng. Marilah kita bersama-sama mengikuti jalanya upacara ini... Patarakkai mai belo tudangeng, naripatudang siapi’ siata tauwe, silele uttu’ pangadereng pada tudang mappacci silewo-lewo riwenni tudang mpenni. Paccingi sia datue belo tudangeng, naripatajang mai botting’e naripatteru cokkong ri lamming lakko ulaweng, natimpa parukkuseng nasiloloang dalle maraja naturungi pammase dewata. Hadirin yang saya muliakan. Selanjutnya saya kan mengundang para sesepuh untuk memberikan doa restu dan membubuhkan pacci pada calon mempelai. Pertama saya persilahkan dengan hormat..................................... Dalam upacara adat mappacci digunakan beberapa peralatan/perangkat yang satu sama lain saling terkait serta mengandung makna khusus. Daun pacar merupakan sejenis tumbuhan dalam bahasa bugis di sebut pacci & dalam bahasa lation di sebut Lausania Alba. Daun pacar terlebih dahulu di haluskan & di lumatkan kemudian di lengketkan pada kuku. Pacci akan



memberikan warna merah pada kuku dan ini akan sulit di hilangkan. Hal ini melambangkan kiranya eprnikahan akan tetap langgeng, menyatu antara keduanya hingga ajal menjelang laksana merah & lengketnya warna pacci tersebut. Selanjutnya diundang dengan hormat................................... Peralatan lainya yaitu bantal, dalam bahas bugis disebut “angkangulung” bantal terbuat dari kapuk atau kapas yang melambangkan kemakmuran, bantal juga sebagai alas kepala di saat tidur & kepala adalah anggota tubuh yang termulia & terhormat bagi manusia, sehingga bantal juga di lambangkan sebagai kehormatan atau martabat dalam bahasa bugis di sebut “mappakalebbi:”. Hadirin yangsaya muliakan..................... Berikutnya di persilahkan dengan hormat............. Diatas bantal tersusun tujuh helai sarung sutra. Sarung adalah penutup tubuh yang di simbolkan sebagai harga diri (nalitutui alena) sedangkan angka 7 bermakna “tujui atau mattujui yang berguna & bermanfaat hidupnya kelak.bagi masyarakat. Selanjutnya di undang dengan hormat.............................. Daun pisang diletakkan diatas sarung yangmenyimbolkan kehidupan yang berkesinambungan sebagai mana di ketahui bahwa daun pisang sebelum mengering akan muncul kuncup yang muda atau “maccolli maddaung” di harapkan agar mempelai mendapatkan keturunan sebagai penerus kehidupan dimasa mendatang. Kemudian di persilahkan dengan hormat................................ Wenno atau benno yang di taburkan pada cvalon mempelai mengandung makna kiranya kelak pasangan tersebut dapat hidup mandiri atau “mponno rialei” Hadirin yang saya muliakan. Selanjutnya diundang dengan hormat.......................... Lilin di hadapan calon mempelai. Mengandung makna sebagai penerang “ sulo mattappa” atau menjadi suri tauladan dan panutan dalam masyarakat. Pada saman dahulu yang digunakan untuk pengganti lilin adalah taibani yang berasal dari hewan lebah yang dikaitkan dengan tata kehidupan lebah yang rukun,aman, damai, tentram dan tdk saling mengganggu. Selain itu lebah sebagai hewan penghasil “madu atau cani” yang dikaitkan dengan kata “manis atau macenning” sehinngga makna yang di harapkan pada mempelai yaitu kiranya dapat hidup rukun,aman,damai,tentram serta senantiasa harmonis. Berikutnya dipersilahkan dengan hormat........................ Daun nangka sebanyak 9 (sembilan) helai di letakkan diatas daun pisang, nangka atau panasa mirip dengan sebutan “minasa” yang berarti cita-cita luhur, melambangkan doa dan harapan dalam bahasa bugis “mamminasa decengi” banyaknya daun nangka 9 helai yang mengandung arti angka tertinggi sehingga



kelak nantinyacalon mempelaimemiliki semangat hidup yang tinggi dan dapat menjadi manusia yang seutuhnya. Kemudian diundang dengan hormat............................... Selain kesucian hati yang ikhlas dalam memasuki bahtera kehidupan yang baru, calon pengantin juga diharapkan senantiasa bersikap jujur satu sama lain sebagai mana dalam pepatah bugis”duami riala sappo unganna panasae balona kanukue”. Unganna panasae adalah lempu yang dikaitkan dengan “leppue” yaitu kejujuran. belona kanukue yaitu pacci yaitu senada dengan kata paccing yang berarti bersih atau suci. Dengan demikian arti dari pepatah bugis tadi bahwa “dalam mengarungi kehidupan seharusnya kita bersikap dan berprilaku pada kejujuran dan kesucian hati”. Dan yang terakhir saya undang kedua orang tua untuk memberikan doa restunya kepada calon mempelai, dengan hormat dipersilahkan. Kelahiran,kematian dan pernikahaan merupakan siklus kehidupan yang tdk terelakkan oleh manusia. Pernikahan adalah gerbang menuju suatu kehidupan yang baru, menapak masa depan yang penuh asa bersama belahan jiwa tumpuan kasih. Kesucian pernikahan selayaknya diawali dgn kesucian hati, jiwa dan raga calon mempelai. Demikianlahrangkaian acara mappacci atau tudangpenni yang telah dilaksanakan dengan penuh hikmat sereta akan menjadi suatu kenangan yang terukir indah bagi calon mempelai, sekian.....mohon maaf bila ada kekurangan......wassalamu alaikum Wr Wb.............



TEKS MC ACARA ADAT PERNIKAHAN ACARA PERNIKAHAN 1.



AKAD NIKAH (Keluarga mempelai wanita menunggu kehadiran keluarga dari mempelai pria) Para hadirin tamu undangan yang berbahagia diharapkan dapat menempati tempat yang telah disediakan. Karena iringan calon mempelai pria sebentar lagi akan hadir di tengah-tengah kita. (Kedatangan keluarga mempelai pria) Selamat datang kami ucapkan kepada keluarga besar dari calon mempelai pria, yaitu keluarga besar Bapak Aditya Warman. Sebelum memasuki tempat berlangsungnya akad nikah, kami persilahkan untuk perwakilan dari pihak keluarga calon mempelai wanita menyambut secara simbolik diterimanya calon mempelai pria. (Di depan pintu masjid ibu dari mempelai wanita mengalungkan bunga kepada mempelai pria) Hadirin, undangan yang kami hormati. Prosesi akad nikah y akan dilakukan oleh ananda Raka Aditya Warman dan adinda Yuliani Ranawijaya Sudibyo. Agar tidak mengganggu berjalannya prosesi akad nikah, kami diharapkan agar para undangan yang memiliki telepon seluler atau alat komunikasi lainnya dapat menyesuaikan nada dering. Terimakasih kami ucapkan. Baikalah, Sebelum kita masuk acara prosesi akad nikah, ada baiknya kita persilahkan kepada calon mempelai wanita untuk duduk berdampingan di sebelah calon mempelai pria.







Bersamaan dengan berjalannya calon mempelai wanita memasuki tempat akad nikah berlangsung, MC memberikan sedikit kata-kata tentang kedua mempelai) Hadirin, undangan yang berbahagia. Ananda Raka Aditya Warman lelaki berparas tampan dan gagah berani adalah anak Kedua dari keluarga bapak Aditya Warman dan Ibu Cindi Aditya Warman yang insyaallah dapat menjadi imam untuk anak dan istrinya kelak. Sedangkan calon dari mempelai wanita adalah Adinda Yuliani Ranawijaya Sudibyo seorang wanita yang anggun dan cantik rupawan dan dapat menjadi seoeranf istri yang sholehaht. Adalah putri pertama dari keluarga bapak Ranawijaya Sudibyo dan ibu Ajeng Ranawijaya Sudibyo. Dengan kehadiran adinda Yuliani Ranawijaya Sudibyo maka kita mulai acara prosesi akad nikah ini dengan sama-sama melafazkan basmalah. (Berjalannya prosesi akad nikah)



Innalhamdalillahilladzi nahmaduhu wanastainuhu wanastagfiruhu wanauzubillah himingsururi angfusina wa min sayyiati a’malina mayyahdillahu falamudillalah wamayudlilhu falahadialah, ama ba’du. Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak nikmat kepada kita semua sehingga pada hari yang istinmewa ini kita dapat berkumpul dalam acara yang agung dan suci. Sebagaimana yang kita ketahui bersama. hari ini kita akan menjadi saksi dipersatukanya dua insan yang penuh cinta kasih. Pada acara ini, dua keluarga besar bertemu untuk memberikan doa restu untuk kedua mempelai yaitu keluarga bapak Aditya Warman dengan keluarga bapak Ranawijaya Sudibyo, untuk itu kami persilahkan kepada bapak penghulu untuk memulai prosesi akad nikah dari kedua calon mempelai. Kepada bapak penghulu Lufi Syauki Faznur, kami silahkan. 



(Akad nikah selesai dilaksanakan) Alhamdulillahhi Rabbil’Alamin, dengan disyahkanya akad nikah yang baru saja kita saksikan, maka telah resmi juga pernikahan antara ananda Raka Aditya Warman dan adinda Yuliani Ranawijaya Sudibyo. Kita ucapkan selamat menempuh hidup baru kepada kedua mempelai yang telah resmi menjadi sepasang suami istri, semoga keduanya akan menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah, amin amin ya Rabbal’alamin. baiklah, sebelum kita tutup acara prosesi akad nikah ini, marilah kita berdoa bersama untuk kedua mempelai yang akan dipimpin oleh bapak ustazd Abdul Arsudin, kepada Bapak Abdul kami silahkan. (Berdoa) Selanjutnya persilahkan kepada kedua mempelai untuk memasuki ruangan resepsi dan duduk di singgasana pelaminan dengan diiringi oleh para keluarga dan tamu undangan. (Kedua mempelai memasuki ruangan resepsi pernikahan dengan diiringi salawat-salawat nabi)



2.



KALIMAT PENGANTAR MEMPELAI Hadirin, undangan yang kami hormati. Segala puji bagi Allah yang telah menyatukan dua insan dalam ikatan suci yang diridhoi Allah. Ananda Raka Aditya Warma pura kedua dari pasangan bapak Aditya Warman dan ibu Cindi Aditya Warman yang berasal dari kota Gudeg Jogjakarta. Dan Ananda Yuliani Ranawijaya Sudibyo putra pertama dari pasangan bapak Sudibyo dan ibu Ajeng yang berasal dari kota Kembang Bandung.



3. PEMBUKAAN Hadirin, undangan yang berbahagia. Assalammu’alaikum Wr. Wb. Sedap malam harum wanginya Sedap malam putiha warnanya



Selamat malam kami ucapkan tuk semuanya. Yang kami hormati bapak ibu undangan yang berbahagia Yang kami hormati Bapak/Ibu undangan yang berbahagia, Akad nikah telah selesai dilaksanakan, kini lara telah terobati, sepi telah berganti, yang terlihat wajah yang berseri-seri. Kala terucap “kasih jadilah ibu dari anak-anakku aku mencintaimu seperti senandung gemercik hujan yang turun membahasahi bumi. Segala puja dan puji bagi Allah yang mengusai alam jagat raya, mengetahu hal-hal yang tersembunyi, karena rahmat dan ridhonya kita dapat dipertemukan di tempat dan pada kesempatan ya ng berbahagia ini. Salawat beserta salam semoga terlimpahcurahkan bagi nabi kita Muhammmad SAW yang membawa kita dari zaman kegelapan sampai kepada terang benderang. Semoga bapak ibu mendapatkan safaatnya. Atas nama keluarga besar kedua mempelai, kami ucapkan selamat datang dan terimakasih yang sebanyak-banyaknya pada bapak- ibu yang berkenan hadir pada malam ini untuk memberikan doa dan restu untuk kedua mempelai.. semoga doa dan restu dari para hadirin menjadi cahaya yang akan menerangi dan menjadi kunci yang akan membukakani yang pintu kebahagiaan yang hakiki 4. SAMBUTAN PERWAKILAN KELUARGA Hadirin, undangan yang berbahagia. ‘tak kenal maka tak sayang’. Untuk itu sebagai awal perkenalan, kita akan meminta untuk kedua belah pihak keluarga menyampaikan sepatah dua patah bagi kita semua. Untuk mengawali perkenalan dan sekaligus sambutan dari pihak mempelai, yang pertama perwakilan dari keluarga mempelai pria yaitu kepada bapak Sutrisno kepada kami silahkan. (Sambutan perwakilan mempelai pria) Terima kasih kepada Bapak Sutrisno. Selanjutnya sepatah dua patah dari perwakilan keluarga mempelai wanita yaitu kepada Bapak Adhy kami silahkan. (Sambutan perwakilan mempelai wanita) Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Adhy selaku perwakilan dari keluarga mempelai wanita. 5. TAUSIAH PERNIKAHAN Hadirin, undangan yang kami hormati. Perkenalan telah dilaksanakan dan sambutan dari kedua pihak mempelai juga telah dilaksanakan. Untuk itu agar kita bisa sama-sama mendapatkan hikmah pernikahan yang lebih bermanfa. Untuk



itu, kami mohon dengan sangat kepada Bapak ustazd H. Jujun Junaidi, M.A untuk memberikan sedikit petuahnya kepada kita semua. Kepada Ustad Jujun kami silahkan. Terima kasih kepada Bapak ustazd H. Jujun Junaidi M.A. yang telah memberikan sedikit petuah dan ilmu untuk kita semua.



 PEMBACAAN DOA Hadirin, undangan yang berbahagia. Dengan adanya petuah atau nasehat yang indah bagaikan angin berhembus diteriknya matahari, untuk itu marilah kita sama-sama berdoa demi kebahagiaan dan keutuhan rumah tangga kedua mempelai serta untuk kita semua. Kepada Bapak H Henri Pradianto, M.A. kami silahkan untuk memimpin doa. (Berdoa) Syukur Alhamdulillah kita ucapkan dan terima kasih kepada Bapak H. Hendri Pradianto, M.A. 6. HIBURAN Hadirin, undangan yang berbahagia Kami persilahkan untuk menuju meja perasmanan. Dan untuk menemani para hadirin bersantap malam. saatnya kita masuk kedalam acara selanjutnya, yaitu Hiburan yang akan di tampilkan oleh Anang dan Ashanti. kami persilahkan. Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh pengisi acara yang telah ikut berpartisipasi dalam memberikan kebahagiaan di hari yang suci ini. Marilah kita berikan tepuk tangan yang sangat meriah untuk para pengisi acara pada hari ini. 7. PENUTUP Bapak ibu yang kami hormati. Alhamdulilah satu demi satu rangkaian acara telah terlaksana dan sampailah kita di penghujung acara malam ini. Bailklah saya Eti Kurniati mewakilli kedua keluarga mempelai mengucapkan, terima kasih yang sebanyak-banyaknya. Dan sebagai persembahan rasa terima kasih kami kita saksikan Afgan dengan lagu Dia. Akhir kata Wassamualaikum Wr Wb.



UPACARA ADAT MAPPACCI Susunan Acara : 1.



Pembukaan oleh Pembawa Acara



2.



Pembacaan Ayat Suci Al-Quran (kalau ada)



3.



Sambutan (kalau ada)



4.



Sekelumit kata pengantar mengenai pelaksanaan Mappacci (bagi yang bisa)



5. 6.



Pelaksanaan Mappacci yang disertai penjelasan tentang makna simbul/tafaul/sennusennuang yang terkandung apada semua kelengkapan yang ada Penutup/istirahat Kegiatan di atas sebagai salah satu contoh ( sesuai situasi dan kondisi) PAPPATARAKKA (Calon Pengantin diundang menuju pelaminan) ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH



1.



PATARAKKANI MAI BELOTUDANGENG. NARIPATUDANG SIYAPI SIYATA TAUWWE SILELE UTTU PATUDANGENG



2.



PADATTUDANG MAPPACCI SILEWO’-LEWO’. PACCINGIWI SIYA BELOTUDANGENG



3.



NARIPATAJANNA MAI BELOTUDANGENG. NARIPADDIRATE COKKONG RILAMMING LAKKO ULAWENG



I.



RIWENNI



TUDANGPENNINNA



KUWARITU.



URAIAN TENTANG MAPPACCI



-



Upacara adat Mappacci dilaksanakan pada acara Tudang Mpenni, menjelang pelaksanaan akad nikah / Ijab Kabul esok harinya. Di Makassar disebut Amata Korontigi (Akkorontigi) di Bulukukma / Sinjai disebut Mappanreade.



-



Upacara mappacci adalah salah satu upacara adat bugis, pelaksanaannya menggunakan / memakai daun pacar (dau pacci).



-



Pacci adalah salah satu jenis tumbuhan yang dalam bahasa Indonesia disebut tumbuhan pacar dan dalam bahasa latin disebut Lawsania Alba. Daun pacci yang ditumbuk halus / dilumatkan sampai halus disebut pacci dikaitkan dengan kata “PACCING” dalam bahasa bugis disebut suci / bersih.



-



Dengan demikian pelaksanaan upacara mappacci mengandung makna / symbol akan kebersihan atau kesucian.



-



Sebagaimana yang tertera dalam ungkapan bahasa bugis yang mengatakan Mappacci iyyanaritu : gauk ripakkeonroi nallari adek, Mancaji gauk mabbiasa, tampuk sennu-sennuang ri niak akkatta madeceng mamuarei naletei pammase Dewata.



-



Yang sangat diharapkan :



yang



dalam



1.



Utamanya kesucian hati Calon Mempelai menghadapi hari esok, memasuki bahtera rumah tangga, melepas masa gadisnya dan masa remajanya (masa lajangnya).



2.



Pacci, apabila ditempelkan pada kuku, maka akan member warna merah pada kuku dan sangat sukar / sulit menghilangkannya. Pewarnaan kuku menjadi merah dan sukar dihilangkan ini ditarik seatu perlambang dan harapan, semoga pernikahan nanti akan berlangsung dengan langgeng, menyatu antara keduanya, kekal bahagia seumurumurnya, laksana merah ronanya serta lengketnya warna merah “Pacci” tadi.



3.



Malam mappacci ini merupakan acara hidmat, penuh doa dan restu dari para hadirin, handai tolan, keluarga dan para sesepuh atau sinisepuh. Semoga doa restu para hadirin dapat mengukur kebahagiaan kedua pasang suami istri kelak dalam membinah rumah tangga yang sakinah, mawaddah warahma. Yaitu rumah tangga yang bahagia, penuh rasa cinta dan kasih saying, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW “Baetti Jannati” yang artinya “Rumahku adalah Surgaku”.



4.



Untuk melaksanakan “Mappacci” akan melibatkan pasangan sesepuh sebanyak 9 (Sembilan) pasang. Dalam bahasa Bugis disebut “Duakkesera” maksudnya Sembilan orang dari keluarga Ayah, sudah termasuk ayah sendiri, dan Sembilan dari keluarga ibu termasuk ibu sendiri. Adapun yang lainnya, tidak termasuk dalam “Duakkasera”. Kesembilan pasang dari Pinisepuh, diharapkan dapat menitiskan atau mewariskan suri tauladan dan nasib baiknya kepada calon mempelai. Selain “Daukkasera” biasa juga sebanyak “Duappitu”. Maksudnya tujuh dari ayah dan tujuh dari ibu



III. MAKNA, SIMBOLIS TAFAUL ATAU SENNU’ SENNUANG PERLENGKAPAN ATAU PERANGKAT YANG ADA :



1.



YANG



TERKANDUNG



DALAM



Bantal (Angkangulung)



a.



Bantal terbuat dari kapas dan kapuk, suatu perlambang “kemakmuran” dalam bahasa bugis disebut “Asalewangeng”.



b.



Bantal sebagai pengalas kepala, dimana kepala adalah bagian paling mulia bagi manusia. Dengan demikian bantal melambangkan kehormatan, kemuliaan atau martabat. Dalam bahasa bugis disebut “Alebbireng”. Dengan demikian diharapkan calon mempelai senantiasa menjaga harkat dan martabatnya dan saling hormat menghormati. Dalam bahasa bugis “Nalitutui alebbirenna nennia maccai mappakaraja/ mappakkalebbi



2.



Sarung 7 lembar (Lipa’ pitullampa)



a.



Sarung sebagai penutup tubuh. Tentunya kita akan merasa malu apabila tubuh kita tidak tertutup / telanjang. Dalam bahasa bugis disebut “Mabbelang / mallosu-losu”. Dengan demikian diartikan sebagai harga diri (merasa malu). Dalam bahasa bugis disebut “Masiri / malongko” sehingga diharapkan agar calon mempelai senantiasa menjaga harga dirinya. Dalam bahasa bugis “Sini nalitutuwi sirina”.



b.



Membuat sarung (mattennung) memerlukan keterampilan, ketelatenan, dan ketekunan, untuk mendapatkan hasil tenunan yang rapi dan halus. Konon, bila seorang pria akan mencari / memilih calon istri, takperlu melihat sang gadis tersebut, tapi cukup melihat



hasil tenunannya, rapi/ halus tidaknya tenunan tersebut, cukup menentukan jatuhnya pilihan. c.



3.



Sedang sebanyak 7 lembar tersebut, dalam bahasa bugis kata tujuh erat kaitannya dengan kata patuju / tujui yang artinya benar, berguna, atau manfaat. Sehingga diharapkan agar calon mempelai senantiasa berbuat, melakukan atau mengerjakan sesuatu yang benar, berguna atau bermanfaat. Selalu benar, sini-tujui. Adapun bilangan 7, yang dalam bahasa bugis dikatakan “Pitu”, bermakna akan jumlah atau banyaknya hari yang ada. Dimana tanggung jawab dan kewajiban timbale balik antara suami dan istri harus dipenuhi setiap harinya. Pucuk daun pisang (colli’ daung utti) Kita mengetahui, bahwa daun pisang yang tua, belum kering, sudah muncul pula daun mudanya untuk meneruskan kehidupannya dalam bahasa bugis disebut “Maccolimaddaung”. Melambangkan kehidupan sambung menyambung (berkesinambungan). Artinya jangan berhenti berupaya, berusaha keras demi mendapatkan hasil yang diharapkan. Sebagaimana kehidupan pisang, nanti berhenti berpucuk setelah sudah berubah. Dalam falsafah bugis, mengatakan “Resopa natemmangingngi”. Malomo nalompengi, Pammase Dewata.



4.



Daun Nangka (Daun Panasa)



a.



Kata “Panasa” mirip dengan kata “Menasa” yang berarti “Cita-cita lhur” pelambang doa dan harapan mulia. Dalam bahasa Bugis disebut “Mammenasa ri Decengnge’ artinya senantiasa bercita-cita akan kebaijan atau kebajikan.



b.



Sedang “Bunganya Nangka” disebut ‘Lempu” dikaitakan dengan kata “Lempuu”(dalam bahasa Bugis) yang artinya kejujuran dan dipercaya. Sebagaimana salah satu ungkapan atau syair Bugis, yakni : DUAMI RIALA SAPPO, UNGANNA PANASAE, BELO KANUKUE artinya hanya ada dua yang menjadi perisai hidup dalam kehidupan dunia yang fana ini, yaitu UNGANNA PANASAE (Lempu) yakni kejujuran,dan BELO KANUAKUE (Paccing) yang artinya kebersihan atau kesucian. Dengan demikian diharapkan kiranya calon mempelai memiliki kejujuran dan kebersihan atau kesucian.. Apabila Sarung tujuh lembar, maka daun Nangka sebanya Sembilan lembar. Adapun arti sembilan lembar yaitu semangat hidup atau kemenangan. Dalam bahasa Bugis disebut TEPUI, PENNOI ATAU MAGGENDINGNGI. Dalam arti kata rejekinya melimpah ruah atau TASSERA-SERAI DALLE’ HALLALA’NA



5.



JAGUNG MELATI/BERAS MELATI/BERTI (WNNO ATAU BENNO) Yaitu jagung / beras yang digoreng/disangrai hingga mekar berkembang dengan baik. Dalam bahasa Bugis disebut PENNO RIALE artinya mekar dengan sendirinya. Sehingga diharapkan agar calon mempelai dapat mandiri dalam membina rumah tangga.



6.



LILIN / (TAIBANI/PATTI) Taibani atau Patti berasal dari lebah yang dijadikan lilin sebagi suluh atau pelita yang dapat menerangi kegelapan yang berarti panutan atau teladan. Sehingga diharapkan calon mempelai dapat menjadi penerang, penuntun, suriteladan dalam kehidupan bermasyarakat. LEBAH yaitu senantiasa hidup rukun, tenteram, damai, rajin dan tidak



saling mengganggu satu sama lain. Selain daripada itu lebah menghasilkan suatu obat yang sangat berguna bagi manusia yaitu “Madu” dalam bahasa Bugis disebut “CANI’ yang dikaitkan dengan kata ‘Cenning” yang artinya manis. Sehingga diharapkan agar calon mempelai senantiasa memiliki hati yang manis, sifat,prilaku dan tutur kata yang manis untuk menjalin kebersamaan dan keharmonisan. 7.TEMPAT PACCI / Wadah yang terbuat dari Logam (CAPPARU’ BEKKENG) Antara CAPPARU’ dan PACCI melambangkan dua insane yang menyatu dalam suatu ikatan atau jalinan yang kukuh. Semoga pasangan suami isteri tetap menyatu, bersama mereguk nikmatnya cinta dan kasih saying yang sudah dijalin oleh dua rumpun keluarga. IV.



PENUTUP



Hadirin yang kami Hormati Demikian sekelumit makna, symbol, tafaul atau sennu-sennuang yang terkandung dalam Upacara Adat Mappacci. Semoga doa restu para hadirin dapat mengantar pasangan suami isteri dalam kehidupan yang bahagia, sejahtera, aman dan damai dalam keluarga yang sakinah mawaddah warahmah Akhirnya : COKKONG MUA MENASAE, NAKKELO DEWATA SEUWWAE NAIYYA MADDUPA.. Artinya berpucuk jua, harapan, kehendak Tuhan jualah yang berlaku maka itulah yang menjadi kenyataan. Cukup sekian mohon maaf atas segala kekurangan dan terima kasih atas perhatiannya. Wabillahi Taufiq Walhidayah Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh