Ureum Kreatinin [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERBANDINGAN KADAR UREUM DAN KREATININ PADA PASIEN GAGAL GINJAL PRE DAN POST HEMODIALISA DI RSUD BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA Linda Sari1, Syawal Abdurrahman2, [email protected] Stikes Mandala Waluya Kendari ABSTRAK Pasien gagal ginjal, harus menjalani terapi Hemodialisis untuk menggatikan fungsi ginjal dan akan melakukan pemeriksaan kadar Ureum dan Kreatinin sebelum dan sesudah Hemodialisis sebagai indikator kapan harus dilakukan Hemodialisis serta dapat pula menjadi indikator keberhasilan Hemodialisis itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kadar Ureum dan Kreatinin serum pada pasien gagal ginjal yang melakukan Hemodialisa. Jenis penelitian bersifat Observasi laboratorik dengan populasi penelitianberjumlah 42 orang dan jumlah sampel 29 responden di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara pada tanggal 1 Juli 2018 sampai dengan 1 Agustus 2018 dengan tehnik pengambilan sampel adalah Purposive sampling. Metode analis menggunakan Uji Statistik melalui uji beda (Uji T) menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 18.0. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil uji statistik bahwa kadar Ureum t hitung (10,035) >t tabel (2,048) dan kadar Kreatinin, t hitung (12,611) > t tabel (2,048) sehingga Ha diterima sedangkan H0 ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kadar Ureum dan Kreatinin sebelum dan sesudahHemodialisa. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melanjutkan penelitian ini dengan membandingkan kadar Hemoglobin sebelum dan sesudahHemodialisa. Kata Kunci



: Penderita Gagal Ginjal, Hemodialisa, Ureum, Kreatinin.



PENDAHULUAN Gagal



ginjal



bersifat adalah



suatu



sindroma klinik yang disebabkan oleh penurunan fungsi ginjal yang



menahun,



berlangsung



progresif dan irreversible. berdasarkan data Bahteramas



Provinsi



di



RSUD



Sulawesi



Tenggara pasien yang menderita



Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari Vol.2 No.1 Juli, 2018



53



gagalginjal



pada



tahun



2017



kreatinin



dalam



darah



sehingga



berjumlah 468 orang dan yang sudah



dapat memperpanjang kelangsungan



menjalani



hemodialisa



hidup dan memperbaiki kualitas



Untuk



hidup pada penderita gagal ginjal



terapi



berjumlah 394 orang.



mendiagnosa adanya kelainan fungsi



kronik



ginjal dapat diperiksa kadar ureum



kenyataannya, menurut data di RSUD



serum



Bahteramas



dan



Pemeriksaan



kreatinin kadar



serum.



ureum



(GGK).



Namun



Provinsi



pada



Sulawesi



dan



Tenggara, pasien gagal ginjal yang



kreatinin dalam darah dapat menjadi



dirawat pada tahun 2017 yang



acuan untuk mengetahui adanya



menjalani



gagal ginjal akut (GGA) yaitu suatu



meninggal dunia sebanyak 67 orang



sindrom klinis yang ditandai dengan



(Profil



penurunan



Bahteramas



mendadak



(dalam



beberapa jam sampai beberapa hari) kecepatan



penyaringan



terapi Rekam



Hemodialisa Medik



Provinsi



RSUD Sulawesi



Tenggara, 2017).



ginjal,



Tujuan penelitian ini adalah



disertai dengan penumpukan sisa



Untuk



mengetahui



perbandingan



metabolisme ginjal (Favicon, 2011).



kadar ureum dan kreatinin serum



Pasien gagal ginjal yang harus



pada pasien gagal ginjal pre dan post



menjalani terapi hemodialisis akan



Hemodialisa di RSUD Bahteramas



melakukan



Provinsi Sulawesi Tenggara



pemeriksaan



kadar



ureum dan kreatinin sebelum dan sesudah



sebagai



Jenis penelitian yang dilakukan



indikator kapan harus dilakukan



adalah penelitian bersifat Observasi



hemodialisis



laboratorik



menjadi



hemodialisis



Metode Penelitian



serta



indikator



dapat



pula



dengan



variabel



keberhasilan



penelitian yaitu kadar Ureum dan



hemodialisis itu sendiri. (Widyastuti,



Kreatinin sebagai variabel terikat



2014).



sedangkan variabel bebasnya yaitu



Setelah pasien menjalani terapi hemodialisa



diharapkan



menormalkan



kadar



ureum



dapat



Pasien Gagal Ginjal pre dan post Hemodialisa.



dan



Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari Vol.2 No.1 Juli, 2018



54



Populasi penelitian ini adalah



Pasien gagal ginjal yang harus



seluruh pasien gagal ginjal yang



menjalani



menjalani



Hemodialisa di



sebaiknya melakukan pemeriksaan



RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi



kadar ureum dan kreatinin sebelum



Tenggara di bulan Desember 2017



dan sesudah hemodialisa sebagai



sampai dengan Februari 2018 yang



indikator kapan harus dilakukan



berjumlah 42 orang. jumlah sampel



hemodialisis



penelitian adalah 29 penderita yang



menjadi



dihitung menggunakan rumus Slovin



hemodialisis itu sendiri. Sehingga



terapi



Penelitian ini dilakukan secara



terapi



serta



hemodialisa



dapat



indikator



penelitian



ini



pula



keberhasilan



bertujuan



untuk



Purposive sampling, yang berasal dari



melihat perbedaan kadar ureum dan



penderita



Kreatinin pada pasien gagal ginjal



gagal



ginjal.



Hasil



penelitian disajikan dalam bentuk



sebelum



tabel. Untuk melihat ada tidaknya



Hemodialisa.



perbedaan



dan



prosesnya, dilakukan pengambilan



kreatinin pre dan post HD dilakukan



sampel sebelum pasien menjalani



pengujian statistik melalui uji beda



terapi



(uji t’) menggunakan program SPSS



terapi Hemodialisa. Sampel yang



(Statistical



digunakan merupakan darah vena



kadar



Product



ureum



and



Service



Solutions) versi 18.0.



dan



sesudah Dimana



hemodialisa



terapi pada



dan



sesudah



yang kemudian diproses menjadi serum.



HASIL DAN PEMBAHASAN



Sampel yang telah diperoleh



Penelitian ini dilaksanakan di Instalasi Bahteramas



Laboratorium Provinsi



kemudian dilakukan pemeriksaan



RSUD



kadar ureum dan kreatinin serum



Sulawesi



secara kuantitatifmenggunakan alat



Tenggara selama 30 (tiga puluh) hari



Kimia



Klinik



Sysmex



yang dimulai pada tanggal 01 Juli



Laboratorium



sampai 01 Agustus 2018 dengan



Bahteramas



melibatkan pasien Gagal Ginjal yang



Tenggara yang hasilnya akan muncul



menjalani terapi Hemodialisa.



pada layar monitor dengan satuan



Klinik Provinsi



Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari Vol.2 No.1 Juli, 2018



BX-3010di RSUD Sulawesi



55



mg/dL yang kemudian disajikan



prosedur dimana darah dari dalam



sebagai data penelitian.



tubuh penderita diolah sedemikian



Responden



penelitian



rupa oleh suatu teknologi tinggi



berjumlah 29 orang terdiri dari 16



sebagai



orang



kelamin



mengeluarkan sisa-sisa metabolisme



perempuan dan 13 (44,8%) orang



atau racun tertentu dari peredaran



berjenis kelamin laki-laki dengan



darah manusia seperti air, natrium,



rentang



tahun



kalium, hidrogen, urea, kreatinin,



berjumlah 10 orang (34,5%), 41-50



asam urat, dan zat-zat lain melalui



tahun bejumlah 10 orang (34,5%),



membran semi permeabel sebagai



51-60 berjumlah 4 orang (13,8%)



pemisah darah dan cairan dialisat



dan



pada ginjal buatan dimana terjadi



(55,2%)



berjenis



umur



61-70



30-40



berjumlah



5



orang



(17,2%).



terapi



pengganti



untuk



proses difusi, osmosis dan ultra



Berdasarkan distribusi kadar



filtrasi.



ureum dan kreatinin serum pada



Namun, distribusi rata-rata



pasien gagal ginjal yang menjalani



hasil penelitian kadar ureum dan



terapi



kreatinin pada pasien gagal ginjal



Hemodialisaterhadap



29



responden penderita gagal ginjal



pre



memiliki kadar ureum dan kreatinin



berdasarkan jenis kelamin dan rasio



serum yang kadar rata-ratanya tinggi



umur



sebelum



kadar ureum dan kreatinin yang



ureum



hemodialisayakni sebesar



sedangkan mg/dL



dan



156,6



kadar mg/dL



kreatininsebesar terjadi



9,9



penurunan



dan



post



Hemodialisa



responden



variatif



menghasilkan



pada



perlakuan.



Pada



berdasarkan



masing-masing distribusi jenis



kelamin



setelah dihemodialisa dimana kadar



menghasilkan



ureum rata-rata menjadi sebesar



hemodialisa sebesar 151,2 mg/dL



57,7 mg/dL dan kadar Kreatinin



pada kelompok jenis kelamin laki-



rata-rata sebesar 5,1 mg/dL. Hal ini



laki



disebabkan



Hemodialisa sebesar 62,1 mg dL.



hemodialisa



karena merupakan



proses suatu



dengan



Sedangkan



kadar



hasil



kadar pada



Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari Vol.2 No.1 Juli, 2018



ureum



ureum



pre



post



perempuan



56



menghasilkan



kadar



ureum



pre



mg/dL



dan



kadar



ureum



Hemodialisa sebesar 165,4 mg/dL



Hemodialisa



dan kadar Ureum post Hemodialisa



dengan



sebesar 50,9 mg/dL. Pada distribusi



hemodialisa rata-rata sebesar 10,2



hasil rata-rata kadar kreatinin pada



mg/dL dan kadar kreatinin post



kelompok jenis kelamin laki-laki



Hemodialisa sebesar 4,6 mg/dL,



sebesar



kelompok



9,3



mg/dL



untuk



pre



sebesar



post



kadar



36,3mg/dL



kreatinin



umur



pre



51-60



tahun



Hemodialisa dan 4,8 mg/dL untuk



menghasilkan kadar ureum post



post Hemodialisa. Sedangkan pada



Hemodialisa rata-rata sebesar 142,0



kelompok jenis kelamin perempuan



mg/dL



menghasilkan kadar kreatinin pre



Hemodialisa sebesar 61,0 mg/dL



hemodialisa sebesar 10,3 mg/dL dan



dengan



5,2 mg/dL.



hemodialisa rata-rata sebesar 9,8



dan



kadar



kadar



Ureum



post



Kreatinin



pre



Pada



distribusi



hasil



mg/dL dan kadar kreatinin post



berdasarkan



kelompok



umur



Hemodialisa sebesar 5,7 mg/dL, dan



responden juga menghasilkan kadar



kelompok



ureum dan kreatinin yang variatif



menghasilkan kadar ureum post



pada



Hemodialisa



masing-masing



perlakuan.



umur



61-70



rata-rata



tahun sebesar



Dimana kelompok umur 30-40 tahun



157,8mg/dL dan kadar Ureum post



menghasilkan kadar ureum post



Hemodialisa



Hemodialisa rata-rata sebesar 170,2



dengan



mg/dL



hemodialisa



dan



kadar



Ureum



post



sebesar



kadar



39,0mg/dL



Kreatinin



rata-rata



pre



sebesar



Hemodialisa sebesar 78,2 mg/dL



8,0mg/dL dan kadar kreatinin post



dengan



Hemodialisa sebesar 4,0 mg/dL.



kadar



kreatinin



pre



hemodialisa rata-rata sebesar 10,5



Hasil variatif tersebut dapat



mg/dL dan kadar kreatinin post



disebabkan oleh berbagai faktor



Hemodialisa sebesar 5,8 mg/dL,



internal



kelompok



41-50tahun



diantaranya dipengaruhi oleh jenis



menghasilkan kadar ureum post



kelamin, usia, jenis pekerjaan, gaya



Hemodialisa rata-rata sebesar 148,1



hidup, bahkan disebabkan pula oleh



umur



maupun



Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari Vol.2 No.1 Juli, 2018



eksternal



57



adanya riwayat penyakit. Selainitu,



terlihat bahwa kadar ureum dan



menurut



Desak



kreatinin serum pasien yang akan



bahwa



menjalani



tingginya kadar ureum dan kreatinin



kadarnya



serum dalam darah dapat juga



melebihi kadar normal.



Arimartini



(2013),



dan



menyatakan



disebabkan oleh tingginya asupan



terapi



hemodialisis



berubah-ubah,



Berdasarkan



uji



dengan



peningkatan kadar ureum juga dapat



penderita, kadar ureum Pre dan Post



disebabkan karena dehidrasi yang



Hemodialisa penderita mengalami



berlebihan dan kurangnya suplai



penurunan



darah ke ginjal, sehingga dalam hal



Begitu pula untuk kadar kreatinin



ini



pre



paling



mempengaruhi



paired



statistik



protein pada seseorang, selain itu



yang



uji



bahkan



setelah



dan



post



T



dari



29



hemodialisis. Hemodialisa



terhadap variatifnya hasil penelitian



kesimpulan dalam penelitian ini



adalah



adalah



dapat



makanan



disebabkan



dari



yang



faktor



dikonsumsi



penderita.



terdapat



hemodialisis



terhadap



pengaruh perubahan



kadar ureum dan kreatinin.



Tingginya kadar ureum dan kreatinin



yang



penelitian



sejalan



Hemodialisa



sebaiknya



diperoleh



saat



dilakukan sesuai dengan tingkat



dengan



teori



keparahan organ ginjal. Pada organ



yang



ginjal yang mengalami kerusakan



menyatakan bahwa kadar ureum



belum parah biasanya intensitas



pasien GGK sebelum melakukan



hemodialisa



hemodialisis masih berada pada



sekali. Sedangkan pada organ ginjal



level abnormal, dan rata-rata juga



yang mengalami kerusakan yang



mengalami



lebih



(Runtung,dkk,2013)



hiperuremik.



Kadar



parah



ureum dan kreatinin serum ini perlu



melakukan



dimonitor



kemungkinan



sebagai



indikator



dilakukan



1



intensitas



bulan



untuk



hemodialisa bisa



bertambah



kerusakan ginjal dan pemeriksaan



menjadi 3 - 5 kali seminggu. Proses



ini dilakukan setiap akan menjalani



hemodialisis



terapi



memerlukan waktu selama 4-5 jam.



hemodialisis,



seringkali



pada



Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari Vol.2 No.1 Juli, 2018



umumnya



58



Dengan menurunnya kadar ureum



dan



kreatinin



setelah



ginjal post Hemodialisa di RSUD Bahteramas



Provinsi



Sulawesi



dilakukan hemodialisa pada pasien



Tenggara adalah 57,7mg/dL dan



gagal ginjal mengindikasikan bahwa



rata-rata



tindakan hemodialisa sudah tepat



Hemodialisa



karena dapat menggantikan fungsi



mg/dL. Terdapat perbedaan yang



dari ginjal yaitu fungsi eksresi sisa-



bermakna antara kadar ureum dan



sisa metabolisme serta cairan tubuh



kreatinin serum pada pasien gagal



yang dikeluarkan melalui urine pada



ginjal pre dan post Hemodialisa di



ginjal yang sehat. Namun perlu



RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi



dilakukan



Tenggara.



tindakan



pemeriksaan



kadar



kreatinin



adalah



post



sebesar



5,1



kadar ureum dan kreatinin dalam darah



sebelum



hemodialisa



dan



sebagai



setelah indikator



penentuan intensitas dilakukannya proses hemodialisa kembali. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan di laboratorium RSUD Bahteramas



Provinsi



Sulawesi



Tenggara terhadap 29 sampel serum, dapat disimpulkan Rata-rata kadar ureum pada pasien gagal ginjal pre Hemodialisa di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara adalah 156,6mg/dL dan rata-rata kadar kreatinin pre Hemodialisa adalah sebesar 9,9 mg/dL. Rata-rata kadar kreatinin ureum pada pasien gagal



DAFTAR PUSTAKA Alam, Syamsir dan Hadibroto, Iwan. 2007. Gagal Ginjal. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Ariani, Sofi dr. 2016. Stop Gagal Ginjal. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Arimartini, Desak M. 2013. Gambaran Kadar Blood Urea Nitrogen (BUN) dan Serum Kreatinin (SC) pada Usia Lanjut di Banjar Buana Kubu Tegal Harum Denpasar Barat. Denpasar: Politeknik Kesehatan Denpasar. Asadi, Muhammad. 2012. Serba – Serbi Gagal Ginjal. PT. Diva Press. Jakarta. Amazine. 2017. TandaMasalahGinjal: Tips Menurunkan Albumin dalamUrin. https://www.amazine.co/174 81/tanda-masalah-ginjal-tipsmenurunkan-albumin-dalamurin/ Diakses pada tanggal 15 Maret 2017.



Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari Vol.2 No.1 Juli, 2018



59



Aziz, Farid, M., Witjaksoso, Rasjidi, Imam. 2010. Panduan PelayananMedik. EGC. Jakarta. Daugirdas, J,T,Blake,P, G.,& Ing, T, S. 2007. HandbookOfDialysis 4thEdition. Philadelphia. Lippincott Williams & Wilkins Fakhrudin, A. 2013. KTI: FaktorFaktorPenyebabPenyakitGinjal Kronik Di Rsup Dr Kariadi Semarang Periode 20082012.Program Pendidikan SarjanaKedokteran. Fakultaskedokteran. UniversitasDiponegoro. Semarang. Favicon, 2011. Skrips :Perbedaan Kadar Kreatinin Darah Sebelum dan SesudahAktifitas (Olahraga). http://www.skripsitesis.com/09/26/. Diakses pada tanggal 10 Maret 2017. Ismail,Hasanuddin&Bahar, B. 2014. Hubungan Pendidikan, Pengetahuan dan Motivasi dengan Kepatuhan Diet pada PasienGagalGinjalKronik diRumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol.1, No.3, pp. 1-8 Katalog Pengoperasian Alat Sysmex BX-3010. 2016. Obby.



2014. Hemodialyzer.EGC. Jakarta.



Profil Rekam Medik RSUP Bahteramas Sulawesi Tenggara. 2017



Rahardjo. 2000. Gagal GinjalKronik dan Penanggulangannya. FKUI: Jakarta Rahayu.2013. Anatomi dan Fisiologi. Universitas Ibn Khaldun. Bogor. Riswanto.



03 Maret 2010. UreumDarah (Serum).http://labkese hatan.com/2009/11/K reatininDarah (Serum).html. Diakses pada tanggal 11 Maret 2017.



Riswanto.



04 Maret 2010. KreatininDarah (Serum).http://labkese hatan.com/2009/11/K reatininDarah (Serum).html. Diakses pada tanggal 11 Maret 2017. Sudjana, D (2001). Metode& Teknik PembelajaranPartisipat if. Falah Production. Bandung. Sukandar, E., 2006. NeurologiKlinik. Edisiketiga. Pusat Informasi Ilmiah (PII) Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UNPAD. Bandung. Thomas,



N.



2002. Renal nursing (2ndedition). London united kingdom :Elsevier science.



Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari Vol.2 No.1 Juli, 2018



60